Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Strategi yang
Diampu Oleh Ardito Atmaka Aji,S.ST., M.M.
Penyusun :
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1 Landasan Teori...............................................................................................5
2.1.1 Definisi Pengendalian Strategi....................................................................5
2.1.2 Jenis pengendalian Strategi.........................................................................7
2.1.3 Tujuan Pengendalian Strategi.....................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
PEMBAHASAN......................................................................................................9
3.1 Pengertian Evaluasi Strategi..........................................................................9
3.2 Kriteria dan Teknik dalam Evaluasi Strategi..........................................10
3.2.1 Audit Menejemen................................................................................10
3.2.2 Tahapan Audit Manajemen..................................................................10
3.2.3 Teknik Balanceed schorechard............................................................12
3.2.4 Menggukur Performa Perusahaan........................................................13
3.2.5 Strategic Audit.....................................................................................14
3.3 Pengendalian Strategi, Tujuan, Tipe Dan Langkah-Langkah Dalam
Penendalian Strategi...........................................................................................16
3.3.1 Pengertian Pengendalian Strategi........................................................16
3.3.2 Jenis – Jenis Pengendalian Strategi.....................................................16
3.3.3 Langkah – Langkah Pengendalian Strategi.........................................19
3.3.4 Sifat dan Waktu Pengendalian.............................................................22
BAB IV..................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................24
2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu strategi dipilih dari sekian banyak alternatif yang telah dianalisis dan
dipertimbangkan dengan teliti dan matang serta dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu. Maksudnya adalah agar suatu organisasi berada pada kondisi dan posisi
yang efektif dalam upaya mencapai tujuan dan berbagai sasarannya dalam
lingkungan eksternal yang sering berubah pada tingkat dan intensitas yang ada
kalanya tidak mungkin diperhitungkan sepenuhnya sebelumnya.
Namun disisi lain perlu pula digaris bawahi bahwa evaluasi strategi yang
telah kita jalankan perlu dilakukan hal tersebut dikarenan agar kita dapa
mengetahui apakah strategi yang kita jalankan behasil dan dapat berjalan optimal.
Selain evaluasi strategi ada juga hal yang harus kita laukukan setelah kita
menerapkan strategi selama beberapa periode yaitu pengendalian strategi dimana
hal ini dimaksudkan agar strategi yang dijalankan dapat terkendali dan terwujud
dengan baik.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan
yang disebut strategi tak terealisasi (unrealized strategy)
Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan
disebut strategi darurat (emergent strategy)
6
strategis, serupa pula dengan pengendalian manajemen adalah melibatkan
aktivitas perencanaan dan pengendalian.
7
yang dihasilkan memenuhi syarat-syarat dari konsumen, maka perlu dilakukan
pengendalian kualitas. Ketika hanya satu karakteristik output dipertimbangkan
dalam pengendalian kualitas, maka masalah dapat diselesaikan secara
konvensional. Pengendalian kualitas menjadi lebih kompleks ketika banyak
karakteristik output yang dipertimbangkan dan masing-masing harus memenuhi
spesifikasi tertentu. Kompleksitas pengendalian kualitas sebagai sebuah sistem
seringkali menimbulkan konflik diantara beberapa tujuan yang ingin dicapai.
Peningkatan pencapaian pada salah satu karakteristik mengakibatkan pengurangan
pencapaian karakteristik yang lain, sehingga diperlukan perancangan sistem
pengendalian kualitas secara simultan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi
dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa
perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi
tersebut.
9
mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan
bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki
kinerja.
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang
akan dterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Tahapan-tahapan kerja
dalam mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut:
B. Survei Pendahuluan
10
perusahaan untuk memonitor kinerja perusahaan. Jadi tujuan fase ini adalah untuk
memperoleh pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya
serta beberapa petunjukan dari aktivitas khusus yang dapat menjamin
dilakukannya penelaahan yang detail selama fase audit.
D. Pengujian detail
F. Pelaporan
11
3.2.3 Teknik Balanceed schorechard
Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan apa yang akan
diubah, diperhatikan, atau diperbaiki dalam rangka mencapai apa yang telah
ditentukan.
Pada tahap ini manajemen perlu menentuka suatu ukuran yang bersifat
strategis. Ukuran ini memberikan sinyal lebih awal kepada manajemen dalam
menentukan strategi berikutnya.
12
e. Tahap membangun komitmen
13
5) Melakukan Langkah Koreksi
Langkah koreksi dilakukan jjika ternyata hasil yang didapat atau performa
perusahaan ternyata masih dibawah standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Performa keuangan
Pengetahuan pelanggan
Perspektif internal
Pembelajaran dan inovasi
14
1. Identifikasi fungsi atau proses, biasanya aktivitas yang dapat
memberikan unit bisnis sebuah keunggulan kompetitif maka itu yang
harus diaudit.
2. Menentukan pengukuran performa dari fungsi atau proses.
3. Mengevaluasi performa akhir
4. Me-review perusahaan pemerintahan
5. Amati lingkungan eksternal
6. Amati lingkungan internal
7. Analisis strategi menggunakan SWOT
8. Mengevaluasi strategi alternative
9. Mengimplementasikan strategi dan Evaluasi dan kontrol.
ZBB merupakan sebuah sistem yang me-review proses strategi dan budget
organisasi dari pertma kali mereka melakukannya, atau zero “zero base”. ZBB
menggukur beberapa hal di antaranya ;
A. Biaya opportunity
B. Prioritas
BPRE pertama kali dipublikasikan secara luas oleh Hammer dan Champy
pada tahun 1993. Tiga tipe dari BPRE yaitu :
c) Six Sigma
15
Hasil dari pengukuran Six sigma mencakup :
A. Pengurangan biaya
B. Pertumbuhan pendapatan
C. Optimaliasasi sumber daya
D. Perbaikan kepuasan pelanggan
E. Perbaikan kepuasaan pelanggan
F. Perbaikan produktivitas dan kepuasan karyawan
G. Perbaikan penggunaan waktu
H. Pengukuran risiko
I. Perbaikan kompetitif dan performa pasar
16
mungkin harus diubah. Lebih cepat suatu premi yang tidak sah dapat
dikenali dan ditolak, maka semakin baik peluang suatu perubahan yang
dapat diterima dalam strategi yang dapat digunakan. Perencanaan
pemikiran terutama berkaitan dengan factor lingkungan dan industry.
Factor lingkungan termasuk inflasi, tekhnologi, tingkat bunga, peraturan
dan perubahan demografis/social. Sedangkan factor industri merupakan
kinerja perusahaan dalam suatu industry dipengaruhi oleh factor-factor
industry.
17
kejadian-kejadian yang berkembang. Tidak seperti pengendalian
operasional, pengendalian strategi didesain untuk secara.
18
2. Milestone Reviews
Manajemen sering berusaha untuk mengidentifikasikan kejadian-
kejadian yang signifikan, yang akan dialami selama strategi
diimplementasikan. Kejadian tersebut biasanya meliputi penilaian
kembali atas full scale reassessment. Pemeriksaan peristiwa penting yang
kemudian terjadi biasanya melibatkan penilaian kembali skala penuh dari
strategi dan saran untuk melanjutkan atau memfokuskan kembali tujuan
perusahaan. Pada suatu waktu atau pada saat selesainya bagian utama dari
sebuah strategi yang lebih besar, dimana para manajer telah menetapkan
bahwa mereka akan melaksanakan suatu jenis pemeriksaan “lanjut-tidak
lanjut” mengenai strategi mendasar yang berkaitan dengan strategi yang
lebih besar. Meski pengendalian strategis berusaha mengarahkan
perusahaan selama suatu periode yang lebih panjang, pengendalian
operasional menyediakan evaluasi dan pengendalian pasca tindakan
selama periode pendek, biasanya satu bulan hingga satu tahun. Terdapat
beberapa langkah umum agar sistem pengendalian operasi pasca tindakan
efektif :
Menetapkan standar kinerja
Mengukur kinerja sebenarnya
Mengidentifikasi penyimpangan dari standar yang telah
ditetapkan
Memulai tindakan pembetulan
19
Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah penetapan
standar. Standar pengendalian(control standard) adalah target yang akan
menjadi acuan perbandingan untuk kinerja dikemudian hari. Yang
dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus
dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan
digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit
kerja, departemen ataupun organisasi secara keseluruhan. Standar dapat
juga disebut sebagai kriteria untuk menilai kinerja organisasi atau unit
kerja dari organisasi tersebut. Pada umumnya, Standar dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible dan Intangible.
Tangible adalah standar yang dapat diukur dan nyata. Biasanya disebut
juga dengan Standar yang terukur (Measurable Standards). Standar Terukur yang
ditentukan oleh Manajemen dapat berupa Standar waktu yang harus dicapai
(Time), standar biaya (Cost), standar penjualan (Sales), standar pangsa pasar
(Market Share), standar produktivitas (Productivity) hingga laba yang harus
dicapai (Profit).
Intangible adalah standar yang tidak dapat diukur secara moneter ataupun
angka. Standar Intangible ini lebih sulit diukur jika dibandingkan dengan standar
tangible. Contohnya Standar Intangible seperti sikap dan tingkah laku seorang
karyawan, penyimpangan pekerjaan seorang karyawan, kreativitas karyawan
ataupun kesetiaan pelanggan.
2. Mengukur kinerja
20
organisasi. Agar pengendalian efektif, ukuran-ukuran kinerja harus valid. Angka-
angka penjualan harian, mingguan, bulanan mengukur kinerja penjualan, dan
kinerja produksi dapat diekspresikan dari segia biaya perunit, kualitas produk,
atau volume produksi, kinerja karyawan biasanya diukur beerbasis kuantitas dan
kualitas output tetapi bagi banyak pekerjaan, mengukur kinerja tidak sesederhana
itu. Manajemen akan dapat lebih mudah mengukur kinerja apabila unit/satuan
ataupun kriteria kinerja telah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya, Pengukuran
kinerja harus berada pada unit atau satuan yang sama dengan kriteria yang telah
ditentukan. Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik dan seragam
sepanjang proses pengukuran atau penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan
standar produktivitas adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh menggunakan
satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.
Kinerja bisa lebih dari, kurang dari atau sama dengan standar. Dalam
sejumlah kasus, perbandingan dapat dilakukan dengan mudah. Tujuan dari setiap
manajer produksi adalah membuat produk mereka menjadi nomor satu atau nomor
dua (berbasis penjualan total) dipasarnya. Karena standar ini jelas dan penjualan
21
total dapat dihitung, relative mudah untuk menentukan apakah standar ini telah
tercapai atau belum.
22
Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan.
Menetapkan sanksi bagi bagi karyawan yang membuat
kesalahan.
2. Repressive control, pengendalian yang dilakukan setelah terjadi
kesalahan dalam pelaksanaannya, agar kesalahan yang sama tidak
erjadi ladi di waktu yang akan datang. Cama melakukannya :
Membandingkan antara hasil dengan rencana.
Menganalisis sebab – sebab yang menimbulkan kesalahan dan
mencari tindakan perbaikannya.
Memberikan penilaian terhadap pelaksanaannya..
Menilai kembali prosedur – prosedur pelaksanaan yang ada
Mengecek kebenaran laporan yang telah dibuat oleh petugas.
23
BAB IV
PENUTUP
24
DAFTAR PUSTAKA
25