Anda di halaman 1dari 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN


MORALITAS INDIVIDU TERHADAP KECURANGAN
KARYAWAN
(Studi Kasus di Super Dazzle Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Widya Sari
NIM: 162114012

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN


MORALITAS INDIVIDU TERHADAP KECURANGAN
KARYAWAN
(Studi Kasus di Super Dazzle Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Widya Sari
NIM: 162114012

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN


MORALITAS INDIVIDU TERHADAP KECURANGAN
KARYAWAN
(Studi Kasus di Super Dazzle Yogyakarta)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Widya Sari

NIM : 162114012

Susunan Dewan Penguji

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu

akan ditambahkan kepadamu.”

(Matius 6:33)

“Keep taking care of yourself, even when you’re tired. The only person who can

give you everything is yourself.”

(WeTheUrban)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus,

Alm. Papa, Mama, Adik tercinta,

Sahabat, Teman, Pacar.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya sebagai penulis dalam penelitian
skripsi ini dengan judul:

“PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MORALITAS


INDIVIDU TERHADAP KECURANGAN KARYAWAN
(Studi Kasus di Super Dazzle Yogyakarta)”

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 Juli 2021 adalah hasil dari karya saya
sendiri.

Dengan ini, saya menyampaikan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
tulisan yang saya salin atau tiru tanpa dengan mencantumkan penulis aslinya dan
tidak ada pula tulisan dari penulis asli yang saya akui sebagai tulisan oleh saya
sendiri.
Apabila saya terbukti melakukan hal-hal yang saya sampaikan diatas
dengan melakukan plagiasi pada tulisan skripsi ini, maka saya siap dengan segala
konsekuensi terhadap gelar dan ijazah yang saya dapatkan akan dinyatakan batal
dan harus dikembalikan kepada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Yogyakarta, 30 Juli 2021

Yang membuat pernyataan,

Widya Sari

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Widya Sari

NIM : 162114012

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya


kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dengan judul:

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MORALITAS


INDIVIDU TERHADAP KECURANGAN KARYAWAN
(Studi Kasus di Super Dazzle Yogyakarta)

Dengan demikian saya memberikan kepada pihak Perpustakaan Universitas


Sanata Dharma dalam hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari penulis
maupun memberika royalty kepada penulis selama mencantumkan nama
saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Juli 2021


Yang membuat pernyataan,

Widya Sari

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

Penulisan dalam skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

pada program studi Akuntansi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis mengucapkan

terima kasih yang sangat mendalam kepada segala pihak yang telah membimbing,

membantu, memberikan dukungan, dan mendoakan sehingga skripsi ini dapat

berjalan dan terselesaikan dengan lancar. Dengan ini saya selaku penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjaga, menyertai, dan menuntun

penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Tiberius Handoko Eko Prabowo, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dr. Firma Sulistyowati, Ak., QIA., CA selaku Kaprodi Akuntansi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing yang

dengan sepenuh hati meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membantu

saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Super Dazzle Yogyakarta yang mau menjadi objek penelitian dalam penelitian

ini, sehingga skripsi saya bisa terselesaikan.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Alm Papa yang semasa hidupnya selalu memberikan pengajaran positif bagi

kehidupan.

8. Mama dan adik yang telah senantiasa memberikan pengertian, semangat dan

dukungan atas segala proses yang terjadi selama pengerjaan skripsi ini.

9. Pacar yang menjadi tempat keluh kesah, memberikan dukungan dalam berbagai

macam bentuk dalam segala proses pengerjaan ini.

10. Sahabat saya yang terkasih, teman-teman yang selalu perhatian dan membantu

saya dalam proses pengerjaan awal hingga akhirnya bisa terselesaikan.

11. Seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas segala dukungan

dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa adanya keterbatasan dalam diri penulis, oleh

karena itu penulis bersedia untuk menerima segala kritik dan saran yang

membangun bagi peneliti agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.

Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua, Amin.

Yogyakarta, 30 Juli 2021


Penulis

Widya Sari

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................. Error! Bookmark not defined.


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................6
E. Sistematika Penulisan ................................................................................7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................9
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................9
B. Perumusan Hipotesis Penelitian ..............................................................26
BAB III: METODE PENELITIAN .......................................................................30
A. Desain Penelitian .....................................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................30
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................31
D. Data Penelitian.........................................................................................31
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................31
F. Populasi dan Sampel................................................................................33
G. Variabel Penelitian ..................................................................................34

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Teknik Analisis Data ...............................................................................37


BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................................42
1. Profil Super Dazzle Yogyakarta................................................................. 42
2. Sejarah Super Dazzle Yogyakarta .............................................................. 42
3. Visi dan Misi Super Dazzle Yogyakarta .................................................... 45
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................46
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 46
1. Deskripsi Data Berdasarkan Usia ............................................................47
2. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................47
3. Deskripsi Data Berdasrkan Lama Bekerja ..............................................48
4. Deskripsi Data Berdasarkan Jabatan .......................................................49
5. Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan .................................................49
B. Analisis Data .............................................................................................. 50
1. Uji Normalitas Data.................................................................................50
2. Statistik Deskriptif ...................................................................................51
3. Uji Kualitas Data .....................................................................................52
4. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................54
4. Uji Hipotesis ............................................................................................56
5. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................59
C. Pembahasan ................................................................................................ 60
BAB VI: PENUTUP ..............................................................................................64
A. Kesimpulan ................................................................................................ 64
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 64
C. Saran........................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................66
LAMPIRAN ...........................................................................................................69

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Tahap Perkembangan Moral Kohlberg ................................................... 15


Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................... 322
Tabel 3: Rincian Penyebaran Kuesioner ............................................................. 466
Tabel 4: Deskripsi Data Berdasarkan Usia ......................................................... 477
Tabel 5: Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 488
Tabel 6: Deskripsi Data Berdasarkan Lama Bekerja .......................................... 488
Tabel 7: Deskripsi Data Berdasarkan Jabatan ................................................... 4949
Tabel 8: Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan ............................................... 500
Tabel 9: Uji Normalitas Data ................................................................................ 51
Tabel 10: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .............................................. 511
Tabel 11: Hasil Uji Validitas................................................................................. 53
Tabel 12: Hasil Uji Relabilitas ............................................................................ 544
Tabel 13: Uji Multikolinearitas ........................................................................... 555
Tabel 14: Uji Heteroskedastisitas........................................................................ 566
Tabel 15: Uji statistik F ....................................................................................... 566
Tabel 16: Uji statistik t ........................................................................................ 577
Tabel 17: Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐) ......................................................... 588
Tabel 18: Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................... 59

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Teori Segitiga Kecurangan .................................................................. 10


Gambar 2: Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................... 29

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MORALITAS
INDIVIDU TERHADAP KECURANGAN KARYAWAN
(Studi Kasus di Super Dazzle Yogyakarta)

Widya Sari
NIM: 162114012
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, tindakan


kecurangan masih menjadi perhatian dunia terkhusus Indonesia. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pengendalian internal dan
moralitas individu terhadap kecurangan karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan survei
yang dilakukan di Super Dazzle Yogyakarta. Populasi yang digunakan adalah 54
karyawan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan
skala Likert. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh dan
teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan SPSS.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecurangan karyawan
berpengaruh negatif terhadap pengendalian internal dan moralitas individu. Hasil
dari analisis data dan pembahasan membuktikan bahwa kedua hipotesis diterima.

Kata kunci: Pengendalian Internal, Moralitas Individu, Kecurangan Karyawan.

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECT OF INTERNAL CONTROL AND INDIVIDUAL
MORALITY ON EMPLOYEE FRAUD
( A Case Study at Super Dazzle Yogyakarta)

Widya Sari
NIM: 162114012
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021

Along with the passage of time and technological developments, acts of


fraud still become a concern of the world, especially Indonesia. This study aims to
determine the effect of internal control and individual morality to employee fraud.
This study used a quantitative research method with a survey conducted at
Super Dazzle Yogyakarta. The population used was 54 employees. The instrument
used in this study was a questionnaire with a Likert scale. The sampling technique
used multiple linear regression with SPSS.
The results of this study indicated that the employee fraud had a negative
effect on internal control and individual morality. The result of data analysis and
discussion proved that both hypotheses were accepted.

Keyword: Internal Control, Individual Morality, Employee Fraud

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transparency International (TI) setiap tahunnya meluncurkan

Corruption Perception Index (CPI). Corruption Perception Index merupakan

sebuah indeks pengukuran tingkat korupsi global. Pada tahun 2020, skor CPI

Indonesia adalah 37 dan berada pada peringkat 85 dari 180 negara yang

disurvei. Salah satu masalah besar yang menjadi perhatian dunia khususnya

Indonesia adalah mengenai kecurangan atau Fraud. Tindakan kecurangan

tersebut bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan yang ada. Definisi lain dari

kecurangan menurut International Standards on Auditing (ISA) seksi 240 – The

Auditor’s Responsibility to Consider Fraud in an Audit of Financial Statements

pada paragraf 6 mendefinisikan fraud sebagai “tindakan yang disengaja oleh

para anggota manajemen perusahaan, pihak yang berperan dalam governance

perusahaan, karyawan atau pihak ketiga yang melakukan pembohongan atau

penipuan untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil atau ilegal”. Bentuk

perilaku curang yang dilakukan setiap individu kerap digunakan sebagai jalan

pintas untuk mencapai keinginan hidup yang ada. Sampai saat ini masih sering

muncul pertanyaan tentang mengapa manusia melakukan kecurangan? menurut

Tuanakotta (2016:189) jawaban sederhana yang bisa menjelaskan adalah

“corruption (atau fraud) by need, by greed and by opportunity” yang

dimaksudkan bahwa korupsi atau kecurangan yang ada terjadi karena

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kebutuhan, keserakahan, dan karena adanya peluang. Hal ini dapat juga

diperjelas dengan Teori Segitiga Kecurangan atau Fraud Triangle Theory,

yakni seseorang yang melakukan tindak kecurangan dimungkinkan karena

adanya beberapa hal ini meliputi: Tekanan (Pressure), Kesempatan

(Opportunity), dan Pembenaran (Razionalization). Menurut Tuanakotta

(2019:235) memberikan penjelasan bahwa sisi pertama dari fraud triangle

theory yaitu tekanan (pressure), kecurangan terjadi saat tekanan yang

menghimpit seorang pelaku, dimana orang ini memiliki kebutuhan keuangan

yang mendesak. Konsep ini disebut perceived non-shareable financial needs

dimana konsep tersebut adalah motif terjadinya kecurangan. Namun pelaku

kejahatan tersebut harus mempunyai pandangan bahwa adanya kesempatan

(opportunity) baginya untuk melakukan kejahatan tanpa diketahui oleh orang

lain. Konsep ini merupakan sisi kedua yang disebut perceived opportunity,

sedangkan sisi ketiganya dari fraud triangle theory bahwa pelaku kejahatan

akan mencari pembenaran (razionalization) sebelum melakukan suatu

kecurangan. Sikap pembenaran dibutuhkan agar pelaku dapat membenarkan

perilakunya yang illegal dan mempunyai anggapan bahwa apa yang dia lakukan

adalah hal yang sah/ benar. Selain teori segitiga kecurangan, peneliti

menggunakan teori Gone untuk memperkuat adanya tindakan kecurangan yang

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Greed (keserakahan), Opportunity

(kesempatan), Need (kebutuhan), dan Expose (pengungkapan). Bahwa

kesempatan berkaitan dengan pengendalian internal dalam perusahaan yang

sangat berperan penting. Sedangkan faktor lainnya, yaitu keserakahan

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan faktor yang berkaitan dengan individu pelaku kecurangan itu sendiri

yaitu moralitas individu.

Menurut penelitian Husen (2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh

pengendalian internal terhadap kecurangan, yang menandakan semakin tinggi

pengendalian internal maka akan semakin rendah kecurangan yang terjadi.

Selain itu, penelitian menurut Damayanti (2016) mengungkapkan mengenai

semakin efektif pengendalian internal yang ada di perusahaan, semakin rendah

kecenderungan seseorang untuk melakukan kecurangan dalam perusahaan.

Bahwa pengendalian internal merupakan bagian penting dalam pencegahan

terjadi kecurangan pada suatu organisasi. Pengendalian internal merupakan

suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan manajemen untuk memastikan

tercapainya tujuan dan sasaran organisasi. Dengan pengendalian internal yang

efektif diharapkan pemimpin berperilaku mencapai tujuan organisasi. Hal ini

erat kaitannya dengan adanya Kesempatan dalam Teori Segitiga kecurangan.

Jadi dapat dikatakan bahwa dengan pengendalian internal yang efektif akan

mencegah terjadinya kecurangan akuntansi (Dewi, 2020). Terdapat lima elemen

pengendalian internal yang harus dimiliki oleh organisasi menurut COSO.

Kelima elemen tersebut antara lain: lingkungan pengendalian, penetapan risiko

oleh manajemen, sistem komunikasi dan informasi akuntansi, aktivitas

pengendalian, dan pemantauan. Beberapa elemen yang disebutkan tersebut

digunakan sebagai serangkaian upaya untuk menentukan fungsi pengendalian

dalam organisasi dalam upaya tercapainya tujuan suatu organisasi (Tunggal,

2016).

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Disamping pengendalian internal yang baik dalam suatu organisasi,

pentingnya untuk memahami moralitas individu yang erat kaitannya dengan

sikap pembenaran dalam Teori Segitiga Kecurangan. Karena faktor individual

berpengaruh dengan perilaku yang melekat dari dalam individu itu sendiri,

dalam kaitannya faktor individu ini berhubungan dengan moralitas. Salah satu

teori perkembangan moral yang banyak digunakan dalam penelitian etika

adalah model Kohlberg. Kohlberg (1982:60) menjelaskan bahwa moral

berkembang melalui tiga tahapan, yaitu tahapan pre-conventional, tahapan

conventional dan tahapan post-conventional. Menurut (Damayanti, 2016) hal

ini berarti kecenderungan seseorang yang melakukan kecurangan akan lebih

tinggi dilakukan oleh orang dengan level memiliki moralitas individu rendah

dibandingkan dengan yang memiliki level moralitas individu tinggi. Hasil dari

penelitian (Damayanti, 2016) ini mendukung teori tahap perkembangan moral

Kohlberg. Semakin tinggi tahapan moralitas individu, maka individu tersebut

akan semakin memperhatikan kepentingan orang banyak daripada kepentingan

pribadi atau organisasinya sendiri, sehingga berusaha untuk menghindarkan diri

dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan curang yang pada akhirnya

akan merugikan banyak orang.

Seiring dengan berkembangnya dunia bisnis yang diikuti dengan minat

belanja dari konsumen yang tinggi di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Super

Dazzle menjadi salah satu bisnis retail yang mampu berkembang dan

bertumbuh dengan stabil. Dengan traffic pengunjung lebih dari 2000 orang

setiap harinya serta memiliki perluasan cabang sampai di kota Semarang. Super

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dazzle sendiri merupakan market leader retail store accesories yang menjual

aksesoris untuk smartphone, aksesoris untuk komputer, dan beberapa barang

unik lainnya. Penggunaan sosial media sebagai media promosi untuk penjualan,

menjadikan Super Dazzle sukses dalam memenuhi target market yang mereka

pilih dan menjadi pilihan berbelanja bagi anak muda di Yogyakarta. Beberapa

dugaan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan antara lain pencurian uang/

stok bahan baku, kesalahan pencatatan secara lebih atau kurang, tidak

menyerahkan struk pembelian dengan alasan yang direkayasa, tidak

menyerahkan uang kembalian walaupun hanya sebesar lima ratus rupiah,

menggunakan fasilitas perusahaan untuk pribadi.

Pada penelitian sebelumnya, hasil yang ditunjukkan dari penelitian

Udayani dan Sari (2017) menunjukkan bahwa Pengendalian Internal dan

Moralitas Individu berpengaruh negatif terhadap Kecurangan Akuntansi pada

villa di Kawasan Umalas. Selain itu, penelitian menurut Yando dan Purba

(2020) memberikan hasil bahwa Pengendalian Internal dan Moralitas Individu

berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada

perusahaan property di Kota Batam. Berdasarkan latar belakang yang telah

dipaparkan diatas, peneliti tetarik untuk melakukan kembali penelitian ini.

Penelitian ini memiliki perbedaan dari peneliti-peneliti sebelumnya yang

terletak pada responden yang dipilih yang dimana beberapa peneliti sebelumnya

adalah pihak-pihak yang bekerja pada instansi pemerintahan. Sedangkan

responden yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan perusahaan

swasta yang ada pada Super Dazzle Yogyakarta. Bahwa peneliti melihat

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berbagai kemungkinan kecurangan bisa terjadi dalam bidang apa saja dan siapa

saja yang pada penelitian ini dimaksudkan pada sektor swasta dan oleh

karyawan swasta. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian ini

dengan memilih judul “Pengaruh Pengendalian Internal dan Moralitas Individu

terhadap Kecurangan Karyawan di Super Dazzle Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap

kecurangan karyawan?

2. Apakah moralitas individu berpengaruh negatif terhadap kecurangan

karyawan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menguji pengaruh pengendalian internal terhadap kecurangan

karyawan

2. Menguji pengaruh moralitas individu terhadap kecurangan karyawan

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna

bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya :

1. Bagi Penulis

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian ini bermanfaat sebagai penambah pengetahuan, pengalaman serta

bentuk implementasi dari proses pembelajaran selama perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan evaluasi atas rekomendasi yang

diberikan terkait pengaruh antara pengendalian internal dan moralitas individu

dengan kecurangan karyawan bagi perusahaan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah

koleksi bacaan ilmiah Perpustakaan Sanata Dharma dan dapat menjadi referensi

bagi para mahasiswa, terutama mahasiswa prodi Akuntansi yang ingin

melakukan penelitian selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini secara umum dibagi ke dalam

enam bab yang materinya dijabarkan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Landasan Teori

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk

mendukung penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

peneliti untuk menyelesaikan penelitian, yang meliputi jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,

jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan data, , dan teknik

analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian dan

keadaan di Super Dazzle Yogyakarta berdasarkan data-data yang

diperoleh untuk penelitian.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian dan

analisis data.

Bab VI : Penutup

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh peneliti

setelah melakukan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi

peneliti selanjutnya.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecurangan

a. Definisi Kecurangan

Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja

oleh satu individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang

bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga

yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh

satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum (IAPI

2013). Sedangkan menurut Karyono (2013) kecurangan adalah

penyimpang atau perbuatan yang melanggar hukum dan

dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu seperti menipu

atau memberikan gambaran keliru kepada pihak-pihak lain, yang

dilakukan oleh orang-orang baik dari dalam maupun dari luar

organisasi. Pada penelitian ini, definisi menurut IAPI 2013

tersebut menunjuk pada satu individu yang adalah karyawan

dalam suatu perusahaan.

b. Teori Kecurangan

1) Teori Segitiga Kecurangan ( Fraud Triangle Theory)

Fraud Triangle adalah sebuah teori yang dipaparkan

oleh Donald R. Cressey. Beliau merupakan salah satu

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendiri dari Association of Certified Examiners (ACFE).

Pada teori ini ada 3 faktor yang mempengaruhi seseorang

dalam melakukan suatu tindakan kecurangan, yakni;

dorongan (pressure), peluang (opportunity), dan

pembenaran (razionalization) yang diperjelas melalui

gambar berikut:

Tekanan

Kesempatan Pembenaran

Gambar 1: Teori Segitiga Kecurangan

Dalam Tuanakotta (2016:207) menjelaskan:

a) Tekanan (Pressure)

Penggelapan uang perusahaan yang

dilakukan oleh seseorang biasanya bermula dari

adanya tekanan (pressure) yang sangat

menghimpitnya. Bahwa seseorang tersebut

memiliki kebutuhan keuangan yang mendesak

dan tidak dapat diceritakan kepada orang lain.

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Konsep ini dinamakan perceived non-shareable

financial need.

b) Kesempatan (Opportunity)

Adanya peluang/ kesempatan dapat

memungkinkan seseorang untuk melakukan

kegiatan yang menyebabkan fraud. Suatu

peluang/ kesempatan disini berarti situasi dan

kondisi yang mempengaruhinya. Hal ini biasa

terjadi ketika pengendalian suatu organisasi

tersebut kurang baik, ataupun tingkat

sanksi/hukuman kepada pelaku kecurangan

terlalu lemah. Pelaku kejahatan ini memiliki

presepsi bahwa ada peluang untukknya agar

dapat melakukan kecurangan tanpa diketahui

orang lain. Presepsi ini disebut dengan perceived

opportunity. Maka dari itu, perlunya pengawasan

dan kontrol perusahaan sangat diperlukan untuk

mengantisipasi kemungkinan adanya

kecurangan.

c) Pembenaran (Razionalization)

Perilaku pembenaran ini biasanya dilakukan oleh

pelaku untuk tetap mempertahankan dirinya

sebagai orang yang dipercaya, walaupun apa

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang telah dilakukan sudah melanggar hukum

yang ada. Pelaku menganggap bahwa apa yang

mereka lakukan adalah suatu hal yang wajar dan

tidak berpengaruh kepada organisasi/ perusahaan

bersangkutan karena hanya mengambil sebagian

kecil saja.

2) Teori GONE

Dikutip dalam KPK ACLC (Pusat Edukasi Anti

Korupsi) menjelaskan Teori Gone yang dicetuskan oleh

Jack Bologne memiliki beberapa faktor yang

menyebabkan suatu tindak kecurangan terjadi. Adapun

beberapa faktornya adalah:

a) Keserakahan (Greed)

Berpotensi dimiliki oleh setiap orang dan

berkaitan dengan individu pelaku kecurangan.

b) Kesempatan (Opportunity)

Suatu organisasi, instansi, atau masyarakat

luas dalam keadaan tertentu membuka faktor

adanya peluang atau kesempatan dalam

melakukan kecurangan.

c) Kebutuhan (Needs)

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Faktor mengenai kebutuhan setiap individu

berkaitan erat dalam upaya menunjang keperluan

hidupnya.

d) Pengungkapan (Expose)

Berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi

yang akan dihadapi oleh pelaku kecurangan,

apabila diketemukan melakukan kecurangan.

Maka sangat diperlukan adanya aturan akan

hukuman yang tegas dan jelas.

3) Bentuk Kecurangan

Tuanakotta (2016:196) mengklasifikasikan

kecurangan menjadi tiga yaitu:

a) Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent

Statements)

Menggambarkan kecurangan dalam

menyusun laporan keuangan. Hal ini berupa

salah saji (misstatements) yang berisi

overstatements ataupun understatements.

b) Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Terdiri atas kecurangan kas, serta kecurangan

persediaan dan aset yang lain yang bukan

termasuk kas atau persediaan seperti aset tetap

(kendaraan yang dimiliki perusahaan).

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penyalahgunaan aset terjadi karena lemahnya

sistem pengendalian internal khususnya pada

perlindungan keselamatan aset.

c) Korupsi (Corruption)

Korupsi memiliki bentuk-bentuk seperti,

benturan kepentingan, penyuapan, pemberian

hadiah terselubung, pemerasan.

2. Moralitas Individu

a. Definisi Moralitas Individu

Menurut Bertens (1993) dalam Damayanti (2016) moral

adalah sebuah nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi

seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur pola tingkah

laku setiap pribadinya. Pada bahasa latin, kata moral serupa

dengan kata etika yang berasal dari bahasa Yunani yang

memiliki arti kebiasaan. Moralitas individu merupakan suatu

keseluruhan nilai yang berkaitan dengan baik buruknya sesuatu

hal yang mendasari suatu tindakan atau pemikiran manusia.

b. Teori Perkembangan Moral (Teori Kohlberg)

Pada buku yang diterjemahkan Duska (1982:59) berisi teori

Lawrence Kohlberg (1971) yang menjelaskan mengenai tahapan

perkembangan moral. Tahapan perkembangan moral tersebut

merupakan suatu ukuran tinggi rendahnya moral seseorang

berdasarkan perkembangan penalaran moralnya. Lawrence

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kohlberg mengidentifikasi adanya enam tahap yang dibagi

dalam tiga tingkatan dan dua tahap. Tiga tingkatan ini berisi

tahap pra-konvensional, tahap konvensional, dan pasca

konvensional. Dalam tingkat Pra-konvensional seseorang peka

terhadap aturan yang berlatar belakang budaya dan penilaian

baik-buruk, ataupun mengenai salah atau benarnya suatu

perilaku. Namun tingkatan ini mengartikannya hanya dari sisi

enak atau tidaknya akibat dari perbuatannya saja contohnya

seperti hukuman, ganjaran, atau disenangi orang. Selanjutnya

tingkat Konvensional, pada tahapan ini seseorang bukan hanya

memenuhi harapan orang lain, namun lebih memperhatikan

sesuatu yang dianggap berharga bagi dirinya sendiri. Pada

tingkat ini, seseorang tidak peduli apapun akibat dari

perbuatannya. Pada tingkatan ketiga, yaitu Pasca Konvensional,

memiliki tingkatan yang tinggi dalam mengartikan nilai-nilai

moral dan prinsip yang dilakukan.

Tabel 1: Tahap Perkembangan Moral Kohlberg


Tingkatan Tahap Keterangan
1 Pra-Konvensional 1 Orientasi hukum dan
kepatuhan
2 Orientasi Relativis
2 Konvensional 3 Orientasi masuk ke
kelompok “anak baik” dan
“anak manis”
4 Orientasi hukum dan
ketertiban
3 Pasca Konvensional 5 Orientasi kontrak-sosial
legalistis
6 Orientasi azas etika universal
Sumber: Duska(1982)

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penjelasan dari tahapan perkembangan moral diatas adalah:

1) Tahap pertama (Orientasi Hukum dan Kepatuhan)

Akibat dari suatu perbuatan menentukan baik buruknya

tindakan tersebut, entah bagaimanapun nilai dari akibat itu

terhadap manusia. Tahapan ini menghindari adanya hukuman

dan hanya tunduk pada kekuasaan tanpa memiliki suatu nilai

yang dipegang dari dirinya.

2) Tahap kedua (Orientasi Relativis)

Tindakan benar adalah tindakan yang menguntungkan

kebutuhan sendiri atau menguntungkan kebutuhan orang-orang

lain. Hubungan dalam tahap ini seperti hubungan dipasar, seperti

hubungan timbal balik.

3) Tahap ketiga (Orientasi Masuk ke Kelompok)

Bahwa tingkah laku yang baik, menurut tahapan ini berarti

bertingkah laku yang menyenangkan atau berdampak bagi orang

lain. Pada tahap ini muncul banyak usaha untuk menyesuaikan

diri dengan harapan orang, stereotip pada masyarakat, atau

perilaku yang dianggap lazim.

4) Tahap keempat (Orientasi Hukum dan Ketertiban)

Ada orientasi kepada peraturan dan otoritas yang sudah pasti

demi usaha menjaga ketertiban sosial. Menurut tahapan ini,

bahwa perilaku benar adalah suatu kewajiban.

5) Tahap kelima (Orientasi Kontrak-Sosial Legalistis)

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada tahap ini ada kesadaran jelas bahwa nilai-nilai dan opini

pribadi itu bersifat relatif. Maka dari itu perlu adanya peraturan

secara prosedural untuk mencapai suatu consensus

(kesepakatan). Tindakan benar dalam tahap ini sangat

memperhatikan dari segi hak individual secara umum dan dari

segi patokan yang sudah dikaji dan disetujui oleh seluruh

masyarakat.

6) Tahap keenam (Orientasi Azas Etika Universal)

Di dalam tahapan keenam ini, perilaku benar diartikan

dengan keputusan dari suara hati manusia, kesesuaian dengan

prinsip etika yang telah dipilih sendiri, dengan berpegangan

pada wawasan yang logis dan universal. Pada intinya prinsip

prinsip universal mengenai keadilan, pertukaran hak, dan

kesamaan hak asasi manusia dan penghormatan manusia sebagai

pribadi yang bermartabat.

3. Pengendalian Internal

a. Definisi Pengendalian Internal

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor

60 tahun 2008 sistem pengendalian internal merupakan proses

yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan

organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan.

Pada buku Hery (2014:11) pengendalian internal merupakan

seperangkat kebijakan dan prosedur yang bertujuan untuk

melindungi asset atasu kekayaan perusahaan dari semua bentuk

tindakan penyalahgunaan, menjamin ketersediaan informasi

perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua

peraturan hukum dan kebijakan manajemen telah dijalankan

secara patuh oleh seluruh karyawan perusahaan. Selain itu,

pengendalian internal digunakan juga untuk memantau apakah

kegiatan operasional/ finansial perusahaan telah berjalan sesuai

dengan prosedur dan kebijakan yang telah dibuat oleh pihak

manajemen.

b. Komponen Pengendalian Internal

Dalam Tuanakotta (2019:169) menyebutkan lima komponen

dalam pengendalian internal yang harus dijalankan, yaitu:

1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian memiliki peran penting

dalam menciptakan suasana kerja yang baik, dimana agar

setiap individu dapat melaksanakan tanggung jawab

pengendalian internalnya secara sehat. Tujuan dari

adanya lingkungan pengendalian yang baik adalah demi

tercapainya tujuan perusahaan, menghasilkan laporan

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keuangan yang andal, kegiatan perusahaan berjalan

dengan efektif dan efisien, mematuhi berbagai aturan dan

hukum yang berlaku, serta demi keamanan aset

organisasi.

2) Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Risiko adalah kemungkinan suatu peristiwa akan

terjadi dan berdampak buruk terhadap pencapaian tujuan

organisasi. Maka dari itu bahwa semua risiko harus

dinilai supaya ancaman tercapainya tujuan perusahaan

bisa diatasi dengan baik. Dalam penilaian risiko, kita

mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang muncul dan

melakukan pengukuran kemungkinan terjadinya

ancaman tersebut, tentang seberapa besar ancaman

tersebut demi perumusan keputusan organisasi.

3) Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Kegiatan pengendalian diambil untuk menangani

risiko yang muncul, hal ini dilakukan oleh direksi/ dewan

komisaris, manajemen, atau pihak-pihak lain. Kegiatan

tersebut diambil sebagai penanganan risiko yang muncul

demi meningkatkan potensi tercapainya tujuan

organisasi.

4) Informasi & Komunikasi (Information and

Communication)

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bahwa teknologi merupakan bagian penting dari

adanya informasi dan komunikasi dalam organisasi.

Informasi yang bermutu tinggi harus bisa

dikomunikasikan dengan tepat. Informasi bermutu tinggi

dijelaskan dengan tiga sifat seperti; relevan, akurat, dan

tepat waktu. Informasi terjadi di dalam dan di luar

organisasi, bahwa hubungan baik dari informasi yang

jelas serta cara penyampaian yang tepat akan membantu

organisasi mencapai tujuannya.

5) Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)

Kutipan COSO, menjelaskan bahwa pemantauan

digunakan sebagai upaya organisasi dalam memastikan

suatu pengendalian dapat berjalan dengan baik. Evaluasi

harus dijalankan terus menerus supaya terwujudnya

efektif dan efisiensi organisasi. Tindakan ini

dimaksudkan untuk memantau berbagai komponen

pengendalian internal apakah masih berfungsi atau

memerlukan perbaikan atas kelemahan yang muncul.

c. Unsur-unsur Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2010: 164) unsur-unsur pengendalian

internal adalah:

1) Pemisahan Tanggung Jawab

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Struktur organisasi yang memisahkan tanggung

jawab fungsional secara tegas. Pembagian atas

tanggung jawab fungsional pada organisasi harus

didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu:

a. Pemisahan fungsi operasi dan penyimpanan

dari fungsi akuntansi. Bahwa fungsi operasi

adalah suatu fungsi yang memiliki wewenang

untuk melakukan suatu kegiatan. Maka dari

itu, suatu kegiatan dalam perusahaan dapat

berjalan ketika mendapat persetujuan dari

manajer fungsi.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung

jawab penuh dalam melaksanakan semua

tahap pada suatu transaksi yang ada.

2) Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan

Memberikan perlindungan terhadap

kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Transaksi

hanya terjadi atas dasar dari pejabat yang memiliki

wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi

tersebut. Maka, sistem otorisasi akan menjamin hasil

dari pembukuan yang dapat dipercaya.

3) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas

dan fungsi setiap unit organisai. Cara-cara yang

digunakan oleh perusahaan adalah:

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak

pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan

oleh yang berwenang. Karena nomor urut

tercetak merupakan pengendalian atas

formulir yang digunakan. Formulir berguna

sebagai alat untuk memberikan suatu

otorisasi yang terlaksana.

b. Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa

melalui pemberitahuan terlebih dahulu

terhadap pihak yang diperiksa dengan jadwal

yang tidak teratur. Jika pemeriksaan

dilakukan secara mendadak, maka akan

mendorong karyawan melakukan tugas dan

tanggungjawabnya sesuai dengan aturan.

c. Setiap transaksi tidak boleh dilakukan oleh

satu orang atau satu unit organisasi dari awal

hingga akhir transaksi.

d. Perputaran jabatan diadakan secara rutin agar

dapat menjaga independensi pejabat dalam

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melaksanakan tugasnya, sehingga

persekongkolan dapat terhindar.

e. Pengambilan cuti bagi karyawan yang telah

menjadi haknya. Selama cuti, jabatan

karyawan yang bersangkutan digantikan

sementara oleh pejabat lain, supaya ketika

terjadi kecurangan, diharapkan dapat

diungkap oleh pihak yang menggantikan.

f. Pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya harus dilakukan secara periodik.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan

pada perusahaan. Mengecek ketelitian,

keandalan catatan akuntansinya.

g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas

untuk mengecek efektivitas unsur-unsur

sistem pengendalian intern. Unit organisasi

ini biasa disebut sebagai satuan pengawas

intern atau pemeriksa intern. Adanya satuan

pengawas intern dalam perusahaan akan

menjamin efektivitas unsur-unsur sistem

pengendalian intern, sehingga kekayaan

perusahaan akan terjamin keamanannya dan

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

data akuntansinya akan terjamin ketelitian

dan keandalannya.

4) Mutu Karyawan yang sesuai dengan Tanggung

Jawab

Karyawan yang mutunya sesuai dengan

tanggung jawab. Karyawan yang jujur dan teliti akan

mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya

secara efektif dan efisien. Agar dapat memiliki

karyawan yang berkompeten perlu memperhatikan

seleksi karyawan berdasarkan persyaratan atas

pekerjaannya dan melakukan pengembangan

pendidikaan karyawan atas keahlian yang dimiliki

agar sesuai dengan tuntutan perkembangannya.

d. Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal ini berguna dalam mengukur

keberhasilan pengendalian internal yang dilaksanakan entitas.

Terdapat tiga tujuan pengendalian internal untuk memungkinkan

organisasi memusatkan perhatian pada aspek yang berbeda.

Menurut Tuanakotta (2019:167) yaitu:

1) Tujuan Operasional (Operations Objectives)

Berkenaan dengan efektif dan efisien suatu

kegiatan, termasuk tercapainya sasaran operasional

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan keuangan, serta pengamanan (pencurian,

bencana alam, dll).

2) Tujuan Pelaporan (Reporting Objectives)

Berkaitan dengan pelaporan keuangan

internal dan eksternal serta pelaporan keuangan non

keuangan. Diukur dari sisi kepercayaan (Reliability),

tepat waktu (Timeless), keterbukaan (Transparency).

3) Tujuan tentang Ketaatan (Compliance Objectives)

Berkenaan dengan ketaatan terhadap hukum

yang berlaku dan ketentuan perundang-undangan

yang relevan.

e. Keterbatasan Pengendalian Internal

Dalam buku Hery (2014:22) dijelaskan bahwa beberapa

keterbatasan ditentukan dengan tujuan biaya yang dikeluarkan

untuk menerapkan prosedur pengendalian agar tidak melebihi

manfaat dari pelaksanaan prosedur pengendalian itu. Beberapa

faktor penting menurut Hery (2014) adalah:

1) Manusia

Bahwa sebuah pelaksanaan sistem

pengendalian internal sangat penting memperhatikan

manusianya. Karena karyawan yang kelelahan,

ceroboh, atau bersikap acuh tak acuh akan

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mempengaruhi sistem pengendalian internal menjadi

tidak efektif.

2) Kolusi

Kolusi akan secara signifikan mengurangi

keefektifan suatu sistem dan mengeliminasi proteksi

yang ditawarkan dari pemisahan tugas.

3) Pandangan umum

Bahwa pada prinsipnya, di dunia ini tidak ada

yang sempurna. Pada hal ini termasuk juga

pandangan bahwa di dalam perusahaan tidak ada

yang sempurna dalam menjalan sistem pengendalian

internal.

4) Ukuran Perusahaan

Dalam hal ini ukuran perusahaan dapat

memicu keterbatasan pengendalian internal. Sebagai

contoh pada perusahaan berskala kecil, memiliki

kemungkinan sulit untuk menerapkan pemisahan

tugas atau memberikan verifikasi internal. Karena

dalam hal ini, satu karyawan dalam perusahaan

berskala kecil bisa saja merangkap beberapa

pekerjaan yang berbeda sekaligus.

B. Perumusan Hipotesis Penelitian

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengaruh pengendalian internal terhadap kecurangan karyawan

Penelitian sebelumnya dari Eliza (2015) bahwa pengendalian

internal berpengaruh negatif terhadap tingkat kecenderungan

kecurangan akuntansi. Pengaruh ini bersifat negatif artinya semakin

efektif sistem pengendalian internal maka tingkat kecurangan karyawan

semakin berkurang.

Muhammad dan Ridwan (2017) mengatakan bahwa kecurangan

dapat dipengaruhi oleh lemahnya pengendalian internal dalam

organisasi, faktor individu (internal) dan faktor organisasi (eksternal).

Bahwa pengendalian internal adalah serangkaian proses yang dilakukan

untuk melindungi aset perusahaan dari penyalahgunaan, memastikan

informasi yang disajikan akurat dan memastikan hukum dan peraturan

telah dijalankan dengan taat. Jika dilihat dari beberapa kasus, niat dari

seorang individu melakukan suatu kecurangan sering muncul dari

adanya tekanan dalam hidup, kesempatan yang dianggap pas untuk

melakukan kecurangan, dan adanya sikap pembenaran tentang apa yang

dilakukan adalah hal yang wajar. Dari teori segitiga kecurangan dan

teori gone yang menjelaskan bahwa suatu kecurangan terjadi karena

adanya kesempatan (opportunity), hal ini bisa diminimalisir dengan

adanya pengendalian internal yang baik dari suatu organisasi. Apabila

tidak ada kesempatan yang muncul karena pondasi dari pengendalian

internal yang kuat, maka kemungkinan bagi kesempatan untuk

melakukan kecurangan karyawan akan rendah.

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat diambil hipotesis

sebagai berikut:

H1: Pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap

kecurangan karyawan.

2. Pengaruh moralitas individu terhadap kecurangan karyawan

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Indriastuti dkk. (2016) menyimpulkan bahwa moralitas individu

berpengaruh negatif terhadap kecurangan karyawan. Pengaruh ini

menjelaskan bahwa level kematangan atau penalaran seseorang dalam

nilai moralitas yang tinggi tidak akan melakukan kegiatan yang

menyimpang, merugikan orang lain, ataupun berperilaku yang akan

mengindikasi kecurangan. Walaupun dalam keadaan tersebut, individu

tersebut sedang mengalami kebutuhan yang mendesak, atau potensi

keserakahan manusia yang ada sekalipun akan mampu dikendalikan

oleh adanya pemahaman akan kematangan moralitas individu yang

cerdas.

Kecurangan yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor

eksternal, namun dipengaruhi juga oleh keadaan internal atau dari dalam

diri seseorang. Faktor individual ini dikaitkan dengan perilaku yang

melekat dari dalam individu itu sendiri (Dewi:2016). Bahwa moralitas

seorang individu dapat menjadi penentu suatu tindakan yang akan

diambil. Level penalaran seorang individu mengenai moralitas akan

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sangat berpengaruh untuk menentukan bagaimana sikap mereka dalam

menghadapi dilema etika.

Dalam teori Gone, terdapat empat faktor penyebab kecurangan;

yaitu Greed (keserakahan), Opportunity (kesempatan), Need

(kebutuhan), dan Expose (pengungkapan). Berkaitan dengan adanya

teori ini jika diperhatikan dari sisi keserakahan sangat berkaitan dengan

bagaimana seorang individu akan berperilaku saat dihadapkan dengan

moralitas individu dalam situasi dilema etika. Berdasarkan kerangka

pemikiran di atas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H2: Moralitas individu berpengaruh negatif terhadap

kecurangan karyawan.

Pengendalian Internal (𝑋1 )


H1
Kecurangan Karyawan (Y)
1
Moralitas Individu (𝑋2 ) H2

Gambar 2: Kerangka Pemikiran Penelitian

Keterangan:
= Pengaruh variabel pengendalian internal dan

variabel moralitas individu secara parsial terhadap

variabel kecurangan karyawan.

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah kuantitatif, menurut Sugiyono

(2018:46) metode kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan pada suatu populasi berskala besar atau kecil, serta data yang

dipelajari adalah data sampel yang berasal dari populasi tersebut untuk

menemukan hubungan antar variabel yang diteliti . Tujuan dari penelitian

kuantitatif adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Hipotesis

diuji dengan menggunakan data lapangan yang didapat menggunakan

instrumen penelitian yang berupa statistik deskriptif. Dengan menggunakan

metode tersebut, dapat untuk menyimpulkan apakah hipotesis yang

dirumuskan terbukti atau tidak.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini mengambil dua toko yang ada di Super Dazzle

Yogyakarta. Alamat pada toko pertama ada di Jl. Gejayan CT X No

8, Karang Gayam, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta dan

toko kedua berada di Jalan Kaliurang KM. 5,6 No. 25, Manggung,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2021

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh karyawan Super Dazzle

Yogyakarta yang berjumlah 54 orang.

2. Objek penelitian

Objek penelitian ini merupakan pengendalian internal dan moralitas

individu.

D. Data Penelitian

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data primer, Sugiyono (2018) menjelaskan bahwa data primer

merupakan data yang didapatkan dari sumber aslinya langsung. Data primer

ini didapat dari jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan ke

seluruh karyawan di Super Dazzle Yogyakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

penulis adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada partisipan penelitian

yang bersangkutan. Teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data

dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan

kepada partisipan dengan harapan memberikan respons atas daftar

pertanyaan tersebut (Mudrajad Kuncoro, 2013:183). Kuesioner ini berisi

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

variabel bebas dan terikat, adapun variabel bebas adalah moralitas individu

dan pengendalian internal, sedangkan untuk variabel terikat adalah

kecurangan. Penelitian ini menggunakan skala likert menurut Sugiyono

(2015:93) yang memiliki rentang nilai dalam mengukur sikap responden

terhadap pernyataan yang disajikan terdiri dari:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Berikut adalah kisi-kisi kuesioner yang disebarkan kepada

responden:

Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner


No Variabel Indikator No. butir
1. Pengendalian a. Pemisahan Tanggung Jawab 1,2
Internal Fungsional
(Mulyadi: 2010) b. Sistem Wewenang dan 3,4
Prosedur Pencatatan
c. Pelaksanaan Tugas dan 5,6,7,8
Fungsi
d. Mutu Karyawan yang 9,10
Sesuai dengan Tanggung
Jawab.
2. Moralitas Individu a. Tingkat Pra-konvensional 1,2
(Dewi:2020) b. Tingkat Konvensional 3,4
c. Tingkat Paca-konvensional 5,6
3. Kecurangan a. Kecurangan Laporan 1*,2*,3*,4*
Karyawan* b. Penyalahgunaan aset 5*,6*
(Dewi:2020) c. Korupsi 7*,8*

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2012:119) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek dan subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan peneliti dengan tujuan mempelajari dan untuk

menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh

anggota yang bekerja Super Dazzle Accessories Yogyakarta. Jumlah dari

populasi yang digunakan sebesar 54 orang.

Sugiyono (2012:120) mengutarakan bahwa sampel adalah suatu

bagian dari jumlah dan karteristik yang ada pada populasi. Dijelaskan

bahwa sampel yang cukup besar tidak memungkinkan peneliti untuk

mempelajari semua yang ada pada populasi. Maka dari itu sebuah sampel

harus benar-benar mewakili (representatif) populasi yang ada agar dapat

menarik kesimpulan dengan baik. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling yang

merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang

yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dijadikan sampel. Sampling

jenuh adalah teknik pengambilan sampel dengan menjadikan seluruh

anggota populasi sebagai sampel penelitian. Dari penelitian ini maka sampel

yang digunakan adalah seluruh karyawan yang bekerja di Super Dazzle

Yogyakarta. Jumlah seluruh karyawan yang bekerja di Super Dazzle

Accessories Yogyakarta adalah berjumlah 54 orang, sehingga kuesioner

yang akan dibagikan berjumlah 54 kuesioner berbentuk online (google

form).

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012:64) yaitu suatu sifat,

obyek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu dan digunakan peneliti

untuk dipelajari dan untuk menarik kesimpulan. Variabel yang ada pada

penelitian ini ada dua yaitu:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Sugiyono (2015:39) menjelaskan bahwa variabel independen atau

variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menyebabkan suatu perubahan, atau yang menimbulka variabel

dependen/ terikat. Variabel independen dari penelitian ini adalah

pengendalian internal dan moralitas individu.

a. Pengendalian Internal (𝑋1 )

Pengendalian internal dalam Peraturan Pemerintah

No. 8 Tahun 2006 adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh

manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan

yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efesiensi,

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan.

Instrument yang digunakan untuk mengukur

pengendalian internal diambil dari buku Mulyadi (2010)

Indikator yang digunakan untuk mengukur pengendalian

internal diambil dari empat unsur pengendalian internal

yaitu:

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) Pemisahan Tanggungjawab

2) Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatat

3) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4) Mutu Karyawan yang sesuai dengan Tanggung

Jawab

Respon yang didapat akan diukur menggunakan

skala likert dari skala 1-5, semakin tinggi nilai yang

ditunjukkan maka pengendalian internal akan semakin baik.

b. Moralitas Individu (𝑋2 )

Tunggal (2016) mengatakan bahwa moral

merupakan hal yang sesuai dengan keyakinan umum yang

diterima masyarakat, berkaitan dengan penilaian norma

tindakan manusia. Moralitas individu dan perilaku yang

melekat pada individu tersebut menjadi aspek yang

berhubungan dengan faktor individu (internal). Moralitas

individu akan dijelaskan dalam level penalaran moral

individu, serta akan berpengaruh pada perilaku etis mereka

(Puspasari, 2012). Bahwa orang dengan level penalaran

rendah akan cenderung melakukan kecurangan karena hanya

memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri tanpa

memperhatikan sisi lain seperti ketaatan hukum ataupun

dampak negatif bagi orang lain. Sedangkan dengan adanya

level penalaran moral individu yang tinggi akan membuat

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

individu berpikir lebih bijak dan memperhatikan berbagai

pihak yang terkait dengan memperhatikan nilai atau norma

yang berlaku.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur

moralitas individu diambil dari penelitian Dewi (2020) yang

terdiri dari lima pertanyaan. Indikator yang digunakan untuk

mengukur moralitas individu diambil dari teori Kohlberg

dengan menggunakan enam tahap dalam tiga tingkatan, yaitu

tingkatan pra-konvensional, konvensional, dan tingkatan

pasca konvensional

Respon akan diukur dengan skala likert 1-5, bahwa

semakin tinggi nilai yang dijalankan maka penalaran

moralitas individu karyawan juga semakin kuat/ tinggi.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Dalam Sugiyono (2015:39) dijelaskan juga bahwa variabel

dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

dari penelitian ini adalah kecurangan karyawan.

Arens menjelaskan (2008:430), bahwa kecurangan adalah setiap

upaya penipuan yang disengaja, yang artinya mengambil harta atau hak

orang lain. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur

adanya kecurangan karyawan diambil dari penelitian Dewi (2020) yang

terdiri dari sebelas jenis pertanyaan. Indikator untuk mengukur

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kecurangan karyawan diambil dari bentuk-bentuk kecurangan menurut

Tuanakotta (2016:196) yaitu:

a. Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Statements), terdiri

dari kecurangan laporan keuangan dan kecurangan laporan lain.

b. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation), terdiri dari

kecurangan kas serta kecurangan persediaan dan aset lain.

c. Korupsi (Corruption), terdiri dari pertentangan kepentingan,

suap, hadiah tidak sah, dan pemerasan ekonomi.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis

kuantitatif. Program yang digunakan untuk mengolah data dari penelitian ini adalah

program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 22.

Adapun teknik analisis data yang dipakai untuk menjawab rumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas Data

Screening pada normalitas data adalah langkah awal yang harus

dilakukan pada setiap analisis multivariate. Hasil dari uji statistik akan

lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Jika variabel tidak

terdistribusi normal, maka hasil dari uji statistik akan terdegradasi/

tereliminasi. Pengujian Kolmogorov Smirnov adalah pengujian

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

normalitas yang banyak digunakan. Dasar penentuan keputusan

dilakukan berdasarkan nilai signifikansi, yaitu:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka distribusi dari model regresi

adalah normal. maka variabel berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi dari model regresi

adalah tidak normal. maka variabel berdistribusi tidak normal.

2. Statistik Deskriptif

Pada buku Sugiyono (2015:147) statistik deskriptif adalah stastistik

yang dipakai untuk menganalisis suatu data dengan menggunakan cara

mendeskripsikan/ menggambarkan data yang telah terkumpul secara

apa adanya tanpa mengubah kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data sampel yang

telah terkumpul.

3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan

pada kuesioner yang diberikan pada responden adalah valid atau

tidak. Pada uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

suatu alat ukur mampu menghitung apa yang hendak diukur (Siregar

2017:75). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2. Jika r

hitung > r tabel maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Namun, jika nilai r hitung < r tabel, maka pertanyaan dalam

kuesioner dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2017:87) uji reliabilitas digunakan untuk

mengukur sejauh mana suatu alat ukur tetap konsisten walaupun

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dan dengan menggunakan alat ukur yang sama. Dalam uji

reliabilitas pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan

Cronbach’s Alpha dengan menggunakan program SPSS. Instrumen

dapat dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha

> 0,60, jika kurang dari 0,60 maka instrumen tersebut dapat

dikatakan tidak reliabel.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada

model regresi terjadi korelasi antara variabel bebas (pengendalian

internal (𝑋1 ) dan moralitas individu (𝑋2 )). Model regresi yang baik

seharusnya tidak ada korelasi antara variabel bebas. Uji

multikolinearitas dapat diperhatikan dari nilai tolerance dan

Variance Inflantion (VIF). Kedua ukuran tersebut menjelaskan

setiap variabel independen manakahyang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10

maka artinya ada multikolinearitas.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Siregar (2017:167) bahwa uji heteroskedastisitas

dipakai untuk menguji apakah model regresi terjadi kesamaan

varians data atau tidak. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap atau sama, maka disebut

homoskedastisitas. Uji heterokesdastisitas bisa dilihat dari hasil

signifikansi, jika nilai signifikansi > 0,05 maka bisa dikatakan

bahwa suatu penelitian tidak terjadi heterokesdastisitas.

5. Uji Hipotesis

a. Uji statistik F

Uji F digunakan untuk mengetahui tentang ada tidaknya

pengaruh bersama-sama variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y). Jika nilai signifikansi bernilai kurang dari 0,05 maka

hipotesis diterrima. Artinya variabel independen (X) secara

bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t atau uji parsial digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen (X) secara parsial terhadap variabel

dependen (Y). Apabila nilai t hitung > t tabel dengan nilai

signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen (X) berpengaruh secara parsial terhadap variabel

dependen (Y).

c. Uji Koefisien Determinasi ( 𝑅2 )

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Koefisien Determinasi ( 𝑅2 ) merupakan pengujian yang

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai R pada

pengujian koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka model

regresi pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) semakin kuat.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengukur arah

pengaruh dari variabel indepenen (X) terhadap variabel dependen (Y).

hubungan antar variabel tersebut dapat diukur dengan persamaan:

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

Y = Variabel Dependen (variabel kecurangan karyawan)

X1 = Variabel Independen (pengendalian internal)

X2 = Variabel Independen ( moralitas individu )

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi (pengendalian internal)

b2 = Koefisien Regresi (moralitas individu)

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Profil Super Dazzle Yogyakarta

Nama Perusahaan : Super Dazzle Yogyakarta

Alamat : Jl. Gejayan CT X No 8, Karang Gayam,

Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta dan Jl.

Kaliurang KM. 5,6 No. 25, Manggung, Caturtunggal,

Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Telepon : (0274) 555541

Media Sosial : instagram @promodazzle @dazzleyogyakarta

2. Sejarah Super Dazzle Yogyakarta

Awal berdirinya Super Dazzle dimulai dari 17 tahun yang lalu

tepatnya pada tahun 2002. Bermula dari sebuah toko kecil yang menjual

aksesoris seperti casing, battery, dan charger untuk HP Nokia, Siemens,

Ericsson, dan Motorola. Toko pertama dazzle berukuran 4 x 5 m persegi

yang dibuka pada tanggal 7 Juni 2002 berlokasi di Jl. Kaliurang KM 4,5

Yogyakarta. Dikelola oleh pemilik dengan bantuan 3 karyawan, di awal

pertumbuhannya Dazzle membranding diri sebagai toko aksesoris HP

murah dengan promo regulernya yang diiklankan melalui media surat kabar

Kedaulatan Rakyat. Strategi ini berhasil, 6 bulan kemudian dazzle

melebarkan tokonya menjadi 2 kali ukuran semula. Pada tahun 2004, karena

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

toko dan lahan parkir dianggap sudah tidak memadai, maka dazzle

memindahkan tokonya ke lokasi baru yang lebih luas di jalan kaliurang km

5,6. Masih di ruas jalan yang sama, toko baru ini mempunyai luasan 150m

persegi dengan lahan parkir 50 m persegi. Menempati lokasi baru yang lebih

luas, dazzle dikelola oleh owner dengan dibantu 30 karyawan. Pada lokasi

baru ini Dazzle mengalami perkembangan cukup pesat.

Namun, pada tahun 2015-2016 merupakan masa terburuk bagi

Dazzle karena disrupsi di bisnis retail dengan kehadiran e-commerce,

penjualan Dazzle turun drastis dan terancam bangkrut. Perubahan di media

promosi dimana Surat kabar tidak lagi menjadi cara yang efektif membuat

manajemen merubah media promosi dengan mengikuti pameran di JEC dan

di mall-mall Jogja. Meskipun biayanya cukup besar, tapi dampak dari sisi

penjualan tidak signifikan. Tahun 2017 merupakan pertaruhan eksistensi

Dazzle, akhirnya manajemen melakukan riset terhadap potensi media sosial

sebagai media promosi. Bulan Februari 2017 Dazzle melakukan promosi

agresif melalui group facebook dan cara itu berhasil. Selanjutnya, pada

bulan April 2017 atas masukan pelanggan, Dazzle membuat akun

@promodazzle sebagai katalog promosi. Strategi pemilihan media promosi

ini sukses besar, didukung perbaikan dari sisi produk, layanan, SDM, harga,

dan keuangan, Dazzle berhasil menjawab tantangan e-commerce dengan

bertransformasi menjadi toko yang berpromosi secara digital melalui media

sosial. Pertumbuhan penjualan meningkat secara signifikan, efektifitas

media sosial @promodazzle sangat luar biasa, semakin banyak mahasiswa

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan anak muda yang mengenal Dazzle. Store pun semakin penuh sesak, dan

pada bulan Juli 2019, Dazzle melebarkan store nya dengan menyewa

gedung persis di sebelah utaranya. Setelah mengekspansi storenya, Dazzle

melakukan re-branding menjadi Super Dazzle dengan konsep lebih luas,

lebih nyaman, lebih lengkap.

Saat ini Super Dazzle adalah market leader retail store aksesoris di

Yogyakarta. Berlokasi di jalan Kaliurang km 5,6 nomor 25 Kentungan,

Yogyakarta. Lokasi Dazzle ini merupakan area sangat strategis, mengingat

bahwa lokasi tersebut berada sangat dekat dengan area kampus mahasiswa,

yang menjadi segmen pasar utama dari Super Dazzle. Dalam kiprahnya di

industri retail aksesoris gadget, Super Dazzle hadir dengan offline store

yang luasnya mencapai 350 𝑚2 dengan dilengkapi fasilitas penunjang

antara lain lahan parkir seluas 250 𝑚2 yang nyaman, pencahayaan ruang

yang cukup. Interior desain yang digunakan memberikan kesan jiwa muda

yang penuh semangat, serta penataan display barang yang memudahkan

pengunjung dalam mencari barang yang diinginkan. Sehingga mampu

menarik hingga 2000 kunjungan pelanggan setiap harinya dengan tetap

mengedepankan kenyamanan pelanggan dalam berbelanja.

Super Dazzle offline store dan manajemen menyadari betul dengan

selera pasar, maka dari itu diusunglah konsep store yang up to date dan

sesuai selera kaum milenial, sehingga mampu memanjakan pengunjung

yang sudah menyempatkan waktu untuk berbelanja di Super Dazzle. Belum

lagi ditambah antusiasme dari arus pengunjung disosial media Super

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dazzle. Untuk menunjang dan memfasilitasi minat pelanggan yang luar

biasa, Super Dazzle juga mengerti dengan keinginan pelanggan yang

mengutamakan kemudahan, dan efisiensi berbelanja. Maka, Super Dazzle

Shopping Access hadir melalui sosial media yang dapat diakses dan

dikunjungi oleh pelanggan untuk menghemat waktu berbelanja, serta

menawarkan efisiensi tenaga dalam berbelanja yang mudah, cepat, namun

tetap mendapat tangible product sesuai kebutuhan yang dibutuhkan dan

berkualitas.

3. Visi dan Misi Super Dazzle Yogyakarta

Visi : Super Dazzle Yogyakarta menjadi perusahaan yang

bermanfaat bagi karyawan dan lingkungan sekitar.

Misi : Super Dazzle Yogyakarta menjadi perusahaan

multinasional di bidang aksesoris.

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di Super Dazzle Yogyakarta yang berada di

Jl. Gejayan CT X No 8, Karang Gayam, Caturtunggal, Depok, Sleman,

Yogyakarta dan berada di Jalan Kaliurang KM. 5,6 No. 25, Manggung,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu

adalah teknik pengambilan sampel dengan menggunakan seluruh anggota

populasi sebagai sampel sebuah penelitian. Kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini disebarkan sebanyak 54 kuesioner yang diberikan

kepada seluruh jumlah pegawai tetap yang bekerja di Super Dazzle

Yogyakarta. Adapun penyebaran kuesioner memiliki rincian sebagai

berikut:

Tabel 3: Rincian Penyebaran Kuesioner


Keterangan Jumlah Responden Persentase
Kuesioner yang dapat digunakan 54 100%
Kuesioner yang tidak dapat digunakan 0 0%
Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesioner yang disebar 54 100%
Sumber: data diolah (2021)

Pada Tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 54 kuesioner yang

dibagikan menggunakan Google Form, seluruh responden yang berjumlah

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54 karyawan seluruhnya telah mengisi kuesioner. Deskripsi data responden

dalam penelitian ini juga digambarkan berdasarkan usia, jenis kelamin, lama

bekerja, jabatan, dan pendidikan.

1. Deskripsi Data Berdasarkan Usia

Karakteristik data dari jawaban responden Super Dazzle

Yogyakarta berdasarkan usia disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4: Deskripsi Data Berdasarkan Usia


Keterangan Jumlah Responden Persentase
20-30 tahun 49 90,7%
31-40 tahun 5 9,3%
Lebih dari 40 tahun 0 0%
Total 54 100%
Sumber Data diolah (2021)

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa

sebanyak 49 responden (90,7%) berusia 20-30 tahun, sebanyak 5

responden (9,3%) berusia 30-40 tahun, dan tidak ada responden yang

berusia lebih dari 40 tahun atau 0 responden (0%).

2. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik data dari jawaban responden Super Dazzle

Yogyakarta berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel 5.

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5: Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin


Keterangan Jumlah Responden Persentase
Pria 22 40,7%
Wanita 32 59,3%
Total 54 100%
Sumber: data diolah (2021)

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa

sebanyak 22 responden (40,7%) adalah pria, dan sebanyak 32

responden (59,3%) adalah wanita.

3. Deskripsi Data Berdasrkan Lama Bekerja

Karakteristik dari jawaban responden Super Dazzle

Yogyakarta berdasarkan lama bekerja disajikan pada tabel 6.

Keterangan Jumlah Responden Presentase


Kurang dari 3 tahun 42 77,8%
3-5 tahun 5 9,3%
Lebih dari 5 tahun 7 13%
Total 54 100%

Tabel 6: Deskripsi Data Berdasarkan Lama Bekerja


Sumber: data diolah (2021)

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa

sebanyak 42 responden (77,8%) sudah bekerja kurang dari 3 tahun,

sedangkan sebanyak 5 responden (9,3%) sudah bekerja 3-5 tahun,

dan sebanyak 7 responden sudah bekerja lebih dari 5 tahun di Super

Dazzle Yogyakarta.

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Deskripsi Data Berdasarkan Jabatan

Karakteristik data jawaban responden Super Dazzle

Yogyakarta berdasarkan jabatan disajikan pada tabel 7.

Tabel 7: Deskripsi Data Berdasarkan Jabatan


Keterangan Jumlah Responden Presentase
Kasir 3 5,6%
FOB 17 31,5%
Frontliner 4 7,4%
PIC 2 3,7%
Promotor 15 27,8%
Sales 4 7,4%
Supervisor 2 3,7%
Stock Control 2 3,7%
Lain-lain 5 9,3%
Total 54 100%
Sumber: data diolah (2021)

Pada Tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa sejumlah 3

orang (5,6%) responden memiliki jabatan sebagai Kasir, 17 orang

(31,5%) memiliki jabatan sebagai FOB, 4 orang (7,4%) memiliki

jabatan sebagai Frontliner dan Sales. Karyawan dengan jabatan

sebagai PIC, Supervisor, dan Stock Control masing-masing

berjumlah 2 orang (3,7%). Sebanyak 15 orang (27,8%) memiliki

jabatan sebagai Promotor, sedangkan pada lain-lain terdapat 5 orang

(9,3%).

5. Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karakteristik data pada jawaban responden Super Dazzle

Yogyakarta berdasarkan pendidikan terakhir disajikan dalam Tabel

8 sebagai berikut:

Tabel 8: Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan


Keterangan Jumlah Responden Persentase
SLTA/ Sederajat 44 81,5%
D3 0 0%
S1 10 18,5%
Total 54 100%
Sumber: data diolah (2021)

Pada Tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 44

responden (81,5%) memiliki pendidikan terakhir SLTA/ Sederajat

dan sebanyak 10 responden (18,5%) memiliki pendidikan terakhir

S1.

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji sebuah data

mengenai persebaran distribusi yang bernilai normal atau tidak. Data

yang disebarkan dapat dikatakan terdistribusi normal apabila

memiliki nilai signifikansi > 0,05. Hasil dari uji normalitas data pada

penelitian ini ada pada tabel 9 sebagai berikut:

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 9: Uji Normalitas Data


Unstandardized Residual
N 54
Sig 0,200
Sumber: Data diolah (2021)

Pada hasil uji normalitas dari tabel diatas menunjukkan

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,200 yang berarti > 0,05. Sehingga

hal ini dapat disimpulkan bahwa data yang tersebar dalam penelitian

ini berdistribusi secara normal.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan

seluruh data dari variabel yang telah terkumpul setelah kuesioner

dibagikan. Seluruh data yang terkumpul disajikan dalam tabel

statistik meliputi nilai maksimum dan minimum, rata-rata (mean),

dan simpangan baku/ ukuran sebaran (standard deviation). Hasil

dari statistik deskriptif pada penelitian ini terdapat pada tabel 10

berikut:

Tabel 10: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian


Variabel Penelitian N Min Max Mean Std.
Deviation
Pengendalian Internal (𝑋1 ) 54 37 50 44,56 3,329
Moralitas Individu (𝑋2 ) 54 24 30 27,43 2,098
Kecurangan Karyawan (Y) 54 29 40 35,76 4,202
Sumber: Data diolah (2021)

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil dari tabel 10 menunjukkan hasil pengukuran statistik

deskriptif pada masing-masing variabel dari 54 responden. Pada

variabel pengendalian internal menunjukkan nilai minimum 37, nilai

maksimum 50, dan nilai rata-rata 44,56 dengan standar deviasi

3,329. Hasil dari variabel moralitas individu menunjukkan nilai

minimum 24, nilai maksimum 30, dan nilai rata-rata 27,43 dengan

standar deviasi 2,098. Sedangkan pada variabel kecurangan

karyawan menunjukkan nilai minimum 29, nilai maksimum 40, dan

nilai rata-rata 35,76 dengan standar deviasi 4,202.

3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Menurut Siregar (2017:75) uji validitas dilakukan untuk

menguji apakah setiap pertanyaan dalam kuesioner yang telah

diberikan kepada responden valid atau tidak. Pengujian validitas

dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel.

Pertanyaan dapat dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dalam

penelitian ini memiliki jumlah data responden (n) = 54. Maka nilai

degree of freedom (df) = 54 – 2 = 53 dengan 𝛼 = 0,05 dan

menggunakan pengujian satu arah (one tailed) nilai r tabel = 0,2241.

Hasil uji validitas pada variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel

11 berikut:

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 11: Hasil Uji Validitas


Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Pengendalian Internal
X1_1 0,616 0,2241 Valid
X1_2 0,600 0,2241 Valid
X1_3 0,567 0,2241 Valid
X1_4 0,689 0,2241 Valid
X1_5 0,607 0,2241 Valid
X1_6 0,514 0,2241 Valid
X1_7 0,667 0,2241 Valid
X1_8 0,613 0,2241 Valid
X1_9 0,497 0,2241 Valid
X1_10 0,480 0,2241 Valid
Moralitas Individu
X2_1 0,642 0,2241 Valid
X2_2 0,618 0,2241 Valid
X2_3 0,676 0,2241 Valid
X2_4 0,632 0,2241 Valid
X2_5 0,775 0,2241 Valid
X2_6 0,778 0,2241 Valid
Kecurangan Karyawan
Y_1 0,847 0,2241 Valid
Y_2 0,838 0,2241 Valid
Y_3 0,832 0,2241 Valid
Y_4 0,770 0,2241 Valid
Y_5 0,894 0,2241 Valid
Y_6 0,741 0,2241 Valid
Y_7 0,799 0,2241 Valid
Y_8 0,873 0,2241 Valid
Sumber: Data diolah (2021)

Pada tabel 11 yang ada di atas, diketahui bahwa setiap

pernyataan dalam kuesioner memiliki nilai r hitung > r tabel.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan

dikatakan valid.

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana

suatu alat ukur tetap konsisten walaupun dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang

sama. Pada uji reliabilitas di penelitian ini menggunakan

Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka dapat

dikatakan alat ukur dalam penelitian ini adalah reliabel. Hasil uji

Reabilitas pada penelitian ini sebagai dijelaskan dalam tabel 12

berikut:

Tabel 12: Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Standar Cronbach’s Keterangan
Reabilitas Alpha
Pengendalian Internal (𝑋1 ) 0,60 0,784
Moralitas Individu (𝑋2 ) 0,60 0,777 Reliabel

Kecurangan Pegawai (Y) 0,60 0,932


Sumber: Data diolah (2021)

Pada tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa setiap variabel

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Sehingga dapat dijelaskan

bahwa kuesioner pada penelitian ini dinyatakan reliabel atau

memiliki konsistensi.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

model regresi yang muncul ditemukan korelasi antara variabel bebas

(independen) yakni pengendalian internal dan moralitas individu.

Jika nilai (Variance Inflantion) VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10

artinya tidak terjadi multikolinearitas atau artinya tidak terdapat

korelasi antara variabel independennya. Hasil uji Multikolinearitas

pada penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel 13 berikut:

Tabel 13: Uji Multikolinearitas


Variabel Tolerance VIF
Pengendalian Internal 0,125 8,011
Moralitas Individu 0,125 8,011
Sumber: Data diolah (2021)

Pada Tabel 13 dapat diketahui bahwa nilai tolerance yang

ada pada penelitian ini adalah 0,125 yang memiliki arti Toleransi >

0,10 dan nilai VIF sebesar 8,011 yang berarti nilai VIF < 10.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa tidak terjadi multikolinearitas

pada model regresi dalam penelitian ini, yang berarti tidak terjadi

korelasi antara variabel bebas (independen).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi kesamaan varians data atau tidak. Hasil

uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini dijelaskan dalam tabel 14

berikut:

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 14: Uji Heteroskedastisitas


Variabel Signifikansi
(Konstanta) 0,158
Pengendalian Internal (𝑋1 ) 0,007
Moralitas Individu (𝑋2 ) 0,010
Sumber: Data diolah (2021)

Pada tabel 14 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

yang ada pada variabel pengendalian internal sebesar 0,007 dan

moralitas individu sebesar 0,010 yang berarti kedua nilai

signifikansi tersebut > 0,05. Sehingga dapat dijelaskan bahwa model

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

a. Uji statistik F

Uji F digunakan untuk mengetahui tentang ada tidaknya

pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen

(Y). Jika nilai sig. < 0,05 maka hipotesis diterima, yang artinya

variabel independen (X) secara bersamaan berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y). Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini dapat

dijelaskan pada tabel 15 sebagai berikut:

Tabel 15: Uji statistik F


Model Mean Square F Sig
Regression 401,103 153,042 0,000
Residual 2,621
Sumber: Data diolah (2021)

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada tabel 15 diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

pada penelitian ini sebesar 0,000 yang berarti < 0,05. Sehingga dapat

dijelaskan bahwa variabel pengendalian internal dan moralitas

individu memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel

kecurangan karyawan.

b. Uji Statistik t

Uji statistik t atau uji parsial digunakan untuk menguji

pengaruh antara variabel independen (X) secara parsial/

berhubungan terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai T hitung >

T tabel dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen (X) secara parsial terhadap

variabel dependen (Y). Hasil pengujian t pada penelitian ini

dijelaskan melalui tabel 16 sebagai berikut:

Tabel 16: Uji statistik t


Model t hitung Signifikansi
Konstanta 29,326 0,000
Pengendalian Internal (𝑋1 ) -3,362 0,001
Moralitas Individu (𝑋2 ) -2,921 0,005
Sumber: Data diolah (2021)

Pada tabel 16 diatas dapat diketahui bahwa variabel

pengendalian internal memiliki nilai signifikansi 0,001 dan variabel

moralitas individu memiliki nilai signifikasi 0,005 yang berarti nilai

signifikansi < 0,05. Selain itu variabel pengendalian internal

memiliki t hitung -3,362 dan variabel moralitas individu memiliki t

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hitung -2,921 yang berarti kedua variabel tersebut memiliki t hitung

> -1,67528. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian

internal berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kecurangan

karyawan. Serta moralitas individu juga secara signifikan

berpengaruh negatif terhadap kecurangan karyawan.

c. Uji Koefisien Determinasi ( 𝑅2 )

Uji koefisien determinasi (𝑅 2 ) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen (X) dengan variabel

dependen (Y). jika nilai R pada pengujian koefisien determinasi

semakin mendekati 1, maka model regresi pengaruh antara variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y) semakin kuat. Hasil

dari uji koefisien determinasi pada penelitian ini dijelaskan dalam

tabel 17 sebagai berikut:

Tabel 17: Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )


Model R R Square Adjusted R Square
1 0,926 0,857 0,852
Sumber: Data diolah (2021)

Pada tabel 17 diatas dapat diketahui bahwa Adjusted R

Square adalah 0,852 atau sebesar 85%. Hal ini menjelaskan bahwa

besar pengaruh dari variabel pengendalian internal dan moralitas

individu terhadap kecurangan karyawan adalah sebesar 85%.

Sisanya sebesar 15% adalah berupa pengaruh dari variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam model regresi.

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur arah

pengaruh dari variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Maka analisis regresi linear berganda dijelaskan pada tabel 18 dibawah

ini:

Tabel 18: Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Variabel Koefisien Regresi
(Konstanta) 88,118
Pengendalian Internal (𝑋1 ) -0,636
Moralitas Individu (𝑋2 ) -0,876
Sumber: Data diolah (2021)
Pada tabel 18 diatas dapat dibuat persamaan regresi linear

linear berganda sebagai berikut:

Y = 88,118 – 0,636𝑋1 – 0,876𝑋2

Persamaan regresi di atas dijelaskan sebagai berikut:

a. Koefisien regresi pada persamaan di atas memiliki angka sebesar

-0,636 yang memiliki arah negatif. Boedijoewono (2012:262)

menjelaskan bahwa arah negatif menunjukkan adanya arah

pengaruh yang berkebalikan/ berlawanan. Hal ini memiliki arti

bahwa semakin lemah pengendalian internal maka semakin

tinggi tingkat kecurangan karyawan yang ada pada perusahaan.

b. Koefisien regresi pada persamaan di atas memiliki angka sebesar

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

-0,876 yang memiliki arah negatif. Hal ini memiliki arti bahwa

semakin rendah tingkatan moralitas individu maka semakin

tinggi tingkat kecurangan karyawan yang ada pada perusahaan.

C. Pembahasan

Pengujian pada dua hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

dengan bantuan program SPSS. Berikut pembahasan mengenai hasil

dari pengujian hipotesis.

1. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kecurangan

Karyawan

Berdasarkan dari pengujian hipotesis pertama dalam

penelitian ini diketahui bahwa pengendalian internal berpengaruh

terhadap kecurangan karyawan sehingga hipotesis pertama (𝐻1 )

diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t

tabel yaitu sebesar -3,362 > -1,76528 dan nilai signifikansi sebesar

0,001 < 0,05. Menunjukkan bahwa semakin lemah pengendalian

internal yang ada perusahaan maka kecurangan karyawan yang

terjadi pada perusahaan akan tinggi. Hasil dari penelitian ini

mendukung adanya Teori Segitiga Kecurangan atau Fraud Triangle

Theory dan Teori Gone yaitu mengenai tindak kecurangan yang

dimungkinkan terjadi karena beberapa hal. Kedua teori tersebut

berkenaan dengan Kesempatan (opportunity). Bahwa suatu tindak

kejahatan yaitu kecurangan karyawan dapat terjadi ketika adanya

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kesempatan. Pada hal ini suatu kesempatan untuk melakukan tindak

kecurangan akan timbul ketika pengendalian internal yang ada pada

perusahaan lemah. Suatu pengendalian internal yang efektif pada

perusahaan sangat penting dalam pencegahan terjadinya kecurangan

di suatu perusahaan. Hal ini selaras dengan penelitian Husen (2019)

yang mengungkapkan mengenai semakin tinggi pengendalian

internal di perusahaan, maka semakin rendah kecurangan yang akan

terjadi pada perusahaan tersebut. Jika tingkat kecurangan karyawan

pada perusahaan memiliki skala yang semakin rendah maka

perusahaan akan lebih mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Hal ini dikarenakan kekayan yang ada pada perusahaan

terlindungi dengan baik, sehingga dapat menunjang kebutuhan

perusahaan secara lebih maksimal. Penelitian ini juga relevan

dengan penelitian Eliza (2015) yang menyatakan bahwa

pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap tingkat

kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Pengaruh Moralitas Individu Terhadap Kecurangan Karyawan

Berdasarkan dari pengujian hipotesis kedua dalam penelitian

ini diketahui bahwa moralitas individu berpengaruh terhadap

kecurangan karyawan sehingga hipotesis kedua (𝐻2 ) diterima. Hal

ini dikuatkan dengan bukti nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu

sebesar -2,921 > -1,76528 dan nilai signifikansi sebesar 0,005 <

0,05. Hal ini diartikan bahwa semakin rendah tingkat penalaran

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

moralitas individu yang ada maka kecurangan karyawan yang terjadi

pada perusahaan akan tinggi. Bahwa faktor moralitas pada setiap

individu sangat erat kaitannya dengan terjadinya tindak kejahatan,

salah satunya adalah tindak kecurangan dalam perusahaan. Melalui

Teori Segitiga Kecurangan berkaitan dengan sikap Pembenaran dan

Teori Gone yang berkaitan dengan Keserakahan bahwa tindakan

kejahatan yang dilakukan oleh individu tersebut menganggap

perbuatan mereka adalah hal wajar yang tidak merugikan

perusahaan. Maka perlunya pemahaman moral dengan tahapan yang

semakin tinggi agar setiap individu tidak hanya memikirkan

kesenangan pribadi saja tanpa memikirkan dampaknya terhadap

pihak lain.

Hal ini selaras juga dengan teori perkembangan moral

Kohlberg yang dikaitkan dengan hasil dari penelitian ini, bahwa

tahapan akan pemahaman moral pada setiap individu akan semakin

baik ketika berada pada tahapan yang semakin tinggi. Dimaksudkan

bahwa seseorang yang memiliki level penalaran moralitas yang

tinggi, maka tingkat kecurangan yang terjadi pada perusahaan akan

rendah. Sesuai dengan penelitian Damayanti (2019) bahwa semakin

tinggi tahapan moralitas individu yang ada pada pribadi tersebut,

maka individu tersebut akan lebih memperhatikan kepentingan

orang banyak dibandingkan kepentingan sendiri saja. Hal ini sejalan

dengan Damayanti, bahwa kecenderungan seseorang melakukan

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kecurangan akan lebih rendah ketika level pemahaman akan

moralitas individu seseorang semakin tinggi. Jika pemahaman

moralitas setiap individu memiliki tingkatan yang semakin tinggi,

maka tujuan perusahaan akan terlaksana dengan baik. Karena

sumber daya manusia yang ada perusahan merupakan hal penting

pada perusahaan yang memiliki tugas dan fungsi pada setiap

bidangnya. Penelitian ini relevan dengan pendapat Indriastuti (2016)

menyimpulkan bahwa moralitas individu berpengaruh negatif

terhadap kecurangan karyawan. Bahwa level kematangan seseorang

dalam nilai moralitas yang tinggi cenderung tidak akan melakukan

kegiatan menyimpang yang akan mengindikasi kecurangan.

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah

dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian internal

dan moralitas individu berpengaruh negatif terhadap kecurangan karyawan.

Hal ini sesuai dengan teori segitiga kecurangan bahwa tindak kecurangan

dimungkinkan terjadi atas adanya kesempatan yang berkaitan dengan

pengendalian internal perusahaan yang kurang baik. Serta adanya

pembenaran yang berkaitan dengan tingkatan pemahaman dari moralitas

individu yang kurang. Selain itu, terdapat teori gone yang juga menguatkan

hasil dari analisa data penelitian ini. Bahwa tindak kecurangan terjadi

karena adanya kesempatan dan keserakahan. Kesempatan berkaitan dengan

pengendalian internal yang kurang baik, serta keserakahan yang berkaitan

dengan moralitas individu seseorang ketika pelaku hanya memikirkan diri

sendiri tanpa orang lain.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Tidak dapat melakukan wawancara pada perusahaan sehingga

terdapat banyak kekurangan dalam penulisan penelitian ini.

2. Responden yang diambil pada penelitian ini kurang spesifik yang

menyebabkan data tidak bisa digali lebih dalam.

C. Saran

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah

dipaparkan, maka penulis memberikan saran:

1. Bagi penelitian selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian

dengan klasifikasi responden yang lebih spesifik pada satu bidang agar

mendapatkan data yang lebih jelas dan terarah.

2. Bagi Super Dazzle Yogyakarta

Super Dazzle Yogyakarta sebaiknya mempertahankan

pengendalian internal yang ada pada perusahaan, dan melakukan upaya-

upaya lain dalam meningkatkan pengendalian internal perusahaan.

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., dkk. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Boedijoewono, N. (2012). Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis Jilid 1. Edisi
6. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.
Chandrayatna, I. D. G. P., & Sari, M. M. R. (2019). Pengaruh Pengendalian
Internal, Moralitas Individu dan Budaya Etis Organisasi pada
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol 27 nomor 2.
COSO. (2013). Internal Control – Integrated Framework, Exdecutive Summary.
www.coso.org. Diakses tanggal 7 Maret 2021.
Damayanti, D. N. S. (2016) “Pengaruh Pengendalian Internal dan Moralitas
Individu Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi
Eksperimen pada Pegawai Bagian Keuangan dan Akuntansi Universitas
Negeri Yogyakarta)”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta .
Dewi, P. A Y. (2020). “Pengaruh Komitmen Pimpinan, Moralitas Individu,
Penegakan Hukum Dan Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan
(Fraud) Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten
Buleleng”. Skripsi dipublikasikan oleh Universitas Pendidikan Ganesha.

Dewi, T. K. (2020). “Pengaruh Pengendalian Internal dan Kepuasan Kerja


Terhadap Kecenderungan Kecurangan Pegawai (Studi Kasus di CV.
Tasindo Daya Parakan)”. Skripsi dipublikasikan oleh Universitas Sanata
Dharma .
Dewi, G. A. K. R. S. (2016). Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian
Internal pada Kecurangan Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol 1, No
1.
Duska, R. dan Mariellen W. (1982). Perkembangan Moral. Yogyakarta: Yayasan
Kanisius.

Eliza, Y. (2015). “Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal


terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada
SKPD di Kota Padang)”. Jurnal Akuntansi. Vol 4, No 1.

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ghozali, I. (2009). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS“.


Semarang : UNDIP.

Hery. (2014). Pengendalian Akuntansi dan Manajemen. Jakarta: Kencana.


Husen, I. (2019). “Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan
Moralitas Individu Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Pemerintah Desa Se Kecamatan Adiwerna”. Skripsi dipublikasikan oleh
Universitas Negeri Semarang.
Indriastuti, D. E., Agusdin, & Animah. (2016). Analisis Pengaruh Asimetri
Informasi, Pengendalian Internal, Persepsi Kesesuaian Kompensasi,
Moralitas Individu, Dan Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecurangan
Akuntansi. Jurnal Infestasi, Volume 12 No.2.
Karyono. (2013). Forensic Fraud. Yogyakarta: ANDI.
KPK ACLC. (2021). Teori-teori Penyebab Korupsi. https://aclc.kpk.go.id/.
Diakses pada tanggal 18 Maret 2021.

Mudrajad, K. (2013). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 4. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Muhammad, R., & Ridwan. (2017). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi,
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, dan Efektivitas Pengendalian
Internal terhadap Kecurangan Akuntansi Studi pada Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Akuntansi, Volume 2 Nomor 4.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Jakarta: Salemba
Empat.
Puspasari (2012). “Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Eksperimen pada
Konteks Pemerintahan Daerah”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas
Gajah Mada.
Pratiwi, F. C. (2016). “Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan
Kecurangan (Fraud) dan Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi pada
Kantor Cabang Utama PT. Bank Negara Indonesia Persero)”. Skripsi
dipublikasikan oleh Universitas Pasundan.

Siregar, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan


perbandingan perhitungan manual dan SPSS. Jakarta: Kencana.

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sugiyono. P. D. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:


Alfabeta
Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian Evaluasi. Bandung: Alfabeta.

Tuanakotta, T. M. (2016). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:


Salemba Empat.
Tuanakotta, T. M. (2019). Audit Internal Berbasis Risiko. Jakarta: Salemba
Empat.
Tunggal, A. W. (2016). Memahami Konsep Pengendalian Internal. Jakarta:
Harvarindo.

Udayani, A. A. K. F., & Sari, M. M. R. (2017). Pengaruh Pengendalian Internal


dan Moralitas Individu pada Kecenderungan Kecurangan Akutansi. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 18 nomor 3.

Yando, A. D., & Purba, M. A. (2020). Pengendalian Internal dan Moralitas


Individu Versus Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Universitas
Putera Batam.

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Lampiran Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Karyawan

Super Dazzle Yogyakarta

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian dalam rangka penyusunan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal dan Moralitas Individu

terhadap Kecurangan Karyawan” bersama dengan kuesioner ini saya Widya Sari

dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memohon kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/I untuk meluangkan waktunya mengisi seluruh pertanyaan

yang ada pada kuesioner ini. Dimohon untuk membaca petunjuk pengisian

kuesioner dan menjawab sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Adapun

informasi yang terkumpul melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk

penelitian dan akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penilaian.

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Identitas Responden

Petunjuk: Berilah tanda centang ( ) pada tempat yang telah disediakan.

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

4. Lama Bekerja :

5. Jabatan :

6. Pendidikan :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan berikut sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

2. Terdapat lima (5) pilihan jawaban yang ada pada setiap pernyataan, yaitu:

STS : Sangat Tidak Setuju

ST : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Kuesioner Penelitian (lanjutan)

I. Pengendalian Internal

No Pertanyaan STS TS N S SS

1 Perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas

2 Perusahaan memiliki pemisahan tugas dan


tanggungjawab yang baik
3 Perusahaan memiliki sistem pembagian wewenang
untuk otorisasi atas transaksi yang terjadi
4 Perusahaan mempunyai prosedur pencatatan yang jelas
atas transaksi yang terjadi
5 Perusahaan menggunakan formulir bernomor urut
tercetak dalam transaksi penjualan
6 Perusahaan seringkali mengadakan pemeriksaan
mendadak terhadap kegiatan operasional perusahaan
7 Perusahaan melakukan pencocokan fisik barang
dengan catatannya secara rutin
8 Perusahaan menetapkan kebijakan pengambilan cuti
bagi karyawan
9 Perusahaan melakukan seleksi terhadap calon
karyawan
10 Perusahaan mengadakan pelatihan karyawan secara
rutin untuk mengembangkan keahlian karyawan
Sumber: Mulyadi (2010)

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Kuesioner Penelitian (lanjutan)

II. Moralitas Individu

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Saya melakukan perbuatan atau ucapan yang baik
dalam berinteraksi dengan sesame karyawan.
2 Saya melakukan perbuatan baik terhadap orang lain
walaupun orang lain berbuat tidak baik terhadap saya.
3 Saya melakukan perbuatan baik terhadap orang lain
bukan hanya supaya dipandang baik oleh orang
disekitar saya.
4 Saya mematuhi aturan yang ada pada perusahaan
karena takut terkena sanksi.
5 Saya menaati peraturan yang ada pada perusahaan
supaya tidak merugikan perusahaan
6 Saya melakukan perbuatan baik sesuai dengan etika
serta hati nurani.
Sumber: Duska (1982)

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran Kuesioner Penelitian (lanjutan)

III. Kecurangan Karyawan

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Suatu hal yang wajar ketika saya mencatat biaya
pengeluaran lebih besar dari yang semestinya.
2 Suatu hal yang wajar ketika saya mencatat bukti
transaksi tanpa ada otoritas dari pihak berwenang.
3 Suatu hal yang wajar ketika saya mencatat harga beli
peralatan kantor yang lebih tinggi dari yang
seharusnya.
4 Suatu hal yang wajar bagi saya untuk menghapus
dokumen transaksi yang ada.
5 Suatu hal yang wajar bagi saya jika perlengkapan dan
peralatan yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi
yang seharusnya dibeli.
6 Suatu hal yang wajar bagi saya untuk mengambil
persediaan perusahaan demi kepentingan pribadi.
7 Suatu hal yang wajar bagi saya untuk menerima suap
dari pihak lain.
8 Suatu hal yang wajar bagi saya apabila menerima
hadiah atau pemberian illegal yang tidak jelas arahnya/
memiliki maksud tertentu.
Sumber: Tuanakotta (2010)

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

REKAP DATA KUESIONER

a. Variabel Pengendalian Internal

Nomor P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total


R1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
R2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
R3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 43
R4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 46
R5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
R6 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 44
R7 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 43
R8 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48
R9 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
R10 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 46
R11 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 41
R12 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
R13 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
R14 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46
R15 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 47
R16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
R17 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 48
R18 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48
R19 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 46
R20 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 44
R21 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
R22 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42
R23 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 45
R24 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 42
R25 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 42
R26 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 45
R27 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
R28 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
R29 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 43
R30 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 37
R31 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 45
R32 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48
R33 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 43
R34 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48
R35 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 39

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

R36 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 44
R37 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
R38 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 43
R39 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 46
R40 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 46
R41 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 41
R42 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
R43 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 46
R44 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 42
R45 4 3 3 4 5 5 4 4 5 4 41
R46 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 44
R47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
R48 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
R49 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43
R50 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
R51 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42
R52 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48
R53 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 44
R54 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 46

b. Variabel Moralitas Individu

Nomor P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
R1 5 5 5 4 5 5 29
R2 5 5 5 5 5 5 30
R3 4 4 5 5 4 4 26
R4 5 4 5 5 5 5 29
R5 5 5 5 5 5 5 30
R6 5 4 4 5 5 5 28
R7 5 5 4 4 4 4 26
R8 5 5 5 5 5 5 30
R9 4 4 4 5 4 4 25
R10 5 5 4 5 5 5 29
R11 4 4 5 4 4 4 25
R12 5 5 5 5 5 5 30
R13 5 5 5 5 5 5 30
R14 5 5 4 5 5 5 29
R15 4 5 5 5 5 5 29
R16 4 5 4 4 4 4 25

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

R17 5 5 5 5 5 5 30
R18 5 5 5 5 5 5 30
R19 5 5 5 5 4 5 29
R20 5 5 4 4 5 5 28
R21 5 4 5 5 5 5 29
R22 5 4 4 4 4 4 25
R23 5 5 4 5 4 5 28
R24 4 4 4 5 4 4 25
R25 4 4 4 4 5 4 25
R26 4 5 5 5 5 4 28
R27 4 4 4 4 4 5 25
R28 4 4 4 4 4 4 24
R29 5 4 4 4 5 4 26
R30 3 4 4 5 4 4 24
R31 5 5 5 4 4 5 28
R32 5 5 5 5 5 5 30
R33 4 5 4 4 5 4 26
R34 5 5 5 5 5 5 30
R35 5 4 4 4 4 4 25
R36 4 5 4 5 5 4 27
R37 4 4 4 4 4 5 25
R38 4 5 5 4 4 4 26
R39 5 5 4 5 5 5 29
R40 5 5 5 4 5 4 28
R41 5 4 4 4 4 3 24
R42 5 5 5 5 5 5 30
R43 5 5 5 4 5 5 29
R44 4 5 4 4 4 4 25
R45 4 5 4 4 4 4 25
R46 5 5 4 5 5 4 28
R47 5 5 5 5 5 5 30
R48 5 5 5 5 5 5 30
R49 5 4 4 4 4 5 26
R50 5 4 4 5 4 4 26
R51 4 5 4 4 4 4 25
R52 5 5 5 5 5 5 30
R53 5 5 4 4 4 5 27
R54 5 4 5 4 4 4 26

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Variabel Kecurangan Karyawan

Nomor P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total
R1 2 2 2 3 3 2 2 2 18
R2 3 2 2 2 3 3 2 2 19
R3 1 1 1 1 1 2 1 1 9
R4 1 2 2 2 2 1 2 2 14
R5 2 3 3 2 2 2 2 2 18
R6 1 1 1 2 1 2 1 1 10
R7 1 2 1 1 1 1 1 1 9
R8 3 3 2 2 2 2 2 2 18
R9 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R10 1 2 2 2 2 2 2 2 15
R11 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R12 3 2 2 3 2 2 2 2 18
R13 3 2 2 2 3 2 2 3 19
R14 2 2 2 2 2 1 2 3 16
R15 2 1 2 2 2 2 1 2 14
R16 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R17 3 3 2 2 2 2 3 2 19
R18 2 2 2 2 2 2 3 3 18
R19 2 2 2 2 2 1 2 2 15
R20 2 1 1 2 1 1 1 1 10
R21 1 1 2 2 1 2 1 1 11
R22 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R23 2 1 2 1 1 1 1 1 10
R24 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R25 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R26 1 1 2 1 1 1 2 1 10
R27 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R28 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R29 1 1 1 1 1 1 2 1 9
R30 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R31 2 2 1 1 2 1 1 1 11
R32 3 2 3 2 2 2 2 2 18
R33 1 1 1 1 1 1 2 1 9
R34 2 3 2 2 2 2 3 2 18
R35 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R36 1 2 2 1 1 1 1 1 10

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

R37 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R38 1 1 1 2 1 1 1 1 9
R39 2 2 2 1 2 1 2 2 14
R40 1 2 2 1 2 2 2 2 14
R41 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R42 2 2 2 2 2 3 3 2 18
R43 2 1 2 2 1 2 2 2 14
R44 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R45 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R46 1 1 1 1 1 2 2 1 10
R47 2 2 3 2 2 2 2 3 18
R48 3 2 2 2 2 2 2 3 18
R49 1 1 1 1 1 1 2 1 9
R50 1 1 1 1 1 2 1 1 9
R51 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R52 3 3 2 2 2 2 2 2 18
R53 1 1 2 2 1 1 1 1 10
R54 3 2 2 1 2 2 2 1 15

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 54
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,58807200
Most Extreme Differences Absolute ,103
Positive ,092
Negative -,103
Test Statistic ,103
Asymp. Sig. (1-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil Uji Validitas Data

a. Variabel Pengendalian Internal

Correlations
Pengendalian
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Internal

X1.1 Pearson Correlation 1 ,304* ,328** ,453** ,193 ,231* ,312* ,213 ,241* ,262* ,616**

Sig. (1-tailed) ,013 ,008 ,000 ,081 ,046 ,011 ,061 ,039 ,028 ,000

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.2 Pearson Correlation ,304* 1 ,626** ,370** ,283* ,086 ,240* ,245* ,026 ,183 ,600**
Sig. (1-tailed) ,013 ,000 ,003 ,019 ,267 ,040 ,037 ,425 ,092 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.3 Pearson Correlation ,328** ,626** 1 ,231* ,283* ,152 ,313* ,185 -,010 -,018 ,567**
Sig. (1-tailed) ,008 ,000 ,047 ,019 ,136 ,011 ,090 ,471 ,449 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.4 Pearson Correlation ,453** ,370** ,231* 1 ,405** ,297* ,319** ,275* ,374** ,379** ,689**
Sig. (1-tailed) ,000 ,003 ,047 ,001 ,015 ,009 ,022 ,003 ,002 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.5 Pearson Correlation ,193 ,283* ,283* ,405** 1 ,173 ,361** ,449** ,341** ,174 ,607**
Sig. (1-tailed) ,081 ,019 ,019 ,001 ,105 ,004 ,000 ,006 ,104 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.6 Pearson Correlation ,231* ,086 ,152 ,297* ,173 1 ,440** ,277* ,243* ,153 ,514**

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sig. (1-tailed) ,046 ,267 ,136 ,015 ,105 ,000 ,021 ,039 ,135 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.7 Pearson Correlation ,312* ,240* ,313* ,319** ,361** ,440** 1 ,557** ,171 ,145 ,667**
Sig. (1-tailed) ,011 ,040 ,011 ,009 ,004 ,000 ,000 ,109 ,148 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.8 Pearson Correlation ,213 ,245* ,185 ,275* ,449** ,277* ,557** 1 ,295* ,192 ,613**
Sig. (1-tailed) ,061 ,037 ,090 ,022 ,000 ,021 ,000 ,015 ,082 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.9 Pearson Correlation ,241* ,026 -,010 ,374** ,341** ,243* ,171 ,295* 1 ,418** ,497**
Sig. (1-tailed) ,039 ,425 ,471 ,003 ,006 ,039 ,109 ,015 ,001 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
X1.10 Pearson Correlation ,262* ,183 -,018 ,379** ,174 ,153 ,145 ,192 ,418** 1 ,480**
Sig. (1-tailed) ,028 ,092 ,449 ,002 ,104 ,135 ,148 ,082 ,001 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Pengendalian Internal Pearson Correlation ,616** ,600** ,567** ,689** ,607** ,514** ,667** ,613** ,497** ,480** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Variabel Moralitas Individu

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Moralitas Individu

X2.1 Pearson Correlation 1 ,250* ,299* ,185 ,402** ,485** ,642**

Sig. (1-tailed) ,034 ,014 ,090 ,001 ,000 ,000

N 54 54 54 54 54 54 54
X2.2 Pearson Correlation ,250* 1 ,322** ,199 ,434** ,378** ,618**
Sig. (1-tailed) ,034 ,009 ,074 ,001 ,002 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54
X2.3 Pearson Correlation ,299* ,322** 1 ,340** ,414** ,419** ,676**
Sig. (1-tailed) ,014 ,009 ,006 ,001 ,001 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54
X2.4 Pearson Correlation ,185 ,199 ,340** 1 ,475** ,411** ,632**
Sig. (1-tailed) ,090 ,074 ,006 ,000 ,001 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54
X2.5 Pearson Correlation ,402** ,434** ,414** ,475** 1 ,480** ,775**
Sig. (1-tailed) ,001 ,001 ,001 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54
X2.6 Pearson Correlation ,485** ,378** ,419** ,411** ,480** 1 ,778**
Sig. (1-tailed) ,000 ,002 ,001 ,001 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54
Moralitas Individu Pearson Correlation ,642** ,618** ,676** ,632** ,775** ,778** 1

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 54 54 54 54 54 54 54

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

c. Variabel Kecurangan Karyawan

Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Kecurangan Karyawan

Y1.1 Pearson Correlation 1 ,698** ,640** ,601** ,756** ,584** ,570** ,666** ,847**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.2 Pearson Correlation ,698** 1 ,677** ,519** ,751** ,496** ,689** ,661** ,838**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.3 Pearson Correlation ,640** ,677** 1 ,627** ,676** ,550** ,605** ,730** ,832**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.4 Pearson Correlation ,601** ,519** ,627** 1 ,650** ,572** ,493** ,666** ,770**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.5 Pearson Correlation ,756** ,751** ,676** ,650** 1 ,622** ,643** ,795** ,894**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.6 Pearson Correlation ,584** ,496** ,550** ,572** ,622** 1 ,575** ,543** ,741**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.7 Pearson Correlation ,570** ,689** ,605** ,493** ,643** ,575** 1 ,694** ,799**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Y1.8 Pearson Correlation ,666** ,661** ,730** ,666** ,795** ,543** ,694** 1 ,873**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Kecurangan Kecurangan Pearson Correlation ,847** ,838** ,832** ,770** ,894** ,741** ,799** ,873** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI RELIABILITAS

a. Variabel Pengendalian Internal

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

,784 10

Case Processing Summary


N %

Cases Valid 54 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 54 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

b. Variabel Moralitas Individu

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

,777 6

Case Processing Summary


N %

Cases Valid 54 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 54 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

c. Variabel Kecurangan Pegawai

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

,932 8

Case Processing Summary


N %

Cases Valid 54 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 54 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

a. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 88,118 3,005 29,326 ,000

Pengendalian Internal -,636 ,189 -,504 -3,362 ,001 ,125 8,011

Moralitas Individu -,876 ,300 -,438 -2,921 ,005 ,125 8,011

a. Dependent Variable: Kecurangan Karyawan

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

c. Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 2,324 1,623 1,432 ,158

Pengendalian Internal -,290 ,102 -1,044 -2,836 ,007 ,125 8,011


Moralitas Individu ,432 ,162 ,983 2,668 ,010 ,125 8,011

a. Dependent Variable: RES2

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL UJI HIPOTESIS

a. Uji Statistik t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 88,118 3,005 29,326 ,000

Pengendalian
-,636 ,189 -,504 -3,362 ,001 ,125 8,011
Internal

Moralitas Individu -,876 ,300 -,438 -2,921 ,005 ,125 8,011

a. Dependent Variable: Kecurangan Karyawan

b. Uji Statistik F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 802,206 2 401,103 153,042 ,000b

Residual 133,665 51 2,621

Total 935,870 53
a. Dependent Variable: Kecurangan Karyawan
b. Predictors: (Constant), Moralitas Individu, Pengendalian Internal

c. Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

1 ,926a ,857 ,852 1,619

a. Predictors: (Constant), Moralitas Individu, Pengendalian Internal


b. Dependent Variable: Kecurangan Karyawan

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 88,118 3,005 29,326 ,000

Pengendalian
-,636 ,189 -,504 -3,362 ,001 ,125 8,011
Internal

Moralitas Individu -,876 ,300 -,438 -2,921 ,005 ,125 8,011

a. Dependent Variable: Kecurangan Karyawan

90

Anda mungkin juga menyukai