Anda di halaman 1dari 10

Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

STUDI LITERATUR : KOMUNIKASI BISNIS DALAM MEMPEROLEH


KESEPAKATAN KERJASAMA MELALUI NEGOSIASI

Adinda Fitria1), Cecep Safa’atul Barkah2) & Iwan Sukoco3)

Universitas Padjadjaran
1
Adindafitria89@gmail.com, 2cecep.barkah@unpad.ac.id, 3iwan.sukoco@unpad.ac.id

Abstrak

Proses permintaan dan penawaran dalam kegiatan bisnis dilakukan melalui komunikasi. Komunikasi bisnis sangat
diperlukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh PT Bintang Putra Alexander
sejalan dengan visi dan misi perusahaan salah satunya dalam memperoleh kerjasama dari berbagai perusahaan yang
membutuhkan penyaluran tenaga kerja. Kesepakatan kerjasama dapat diperoleh melalui proses negosiasi. Pada
penelitian ini, membahas mengenai bagaimana strategi komunikasi bisnis yang dilakukan oleh PT Bintang Putra
Alexander sepanjang melakukan proses negosiasi untuk memperoleh kesepakatan kerjasama dengan PT Angkasa Pura
II yang berlokasi di Bandara Soekarno Hatta. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan studi literatur
menggunakan data sekunder. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Teori Manajemen
Keselarasan Makna. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa strategi pendekatan awal yang dilakukan kepada PT
Angkasa Pura II dilakukan melalui komunikasi secara informal. Pada teori manajemen keselarasan makna bertujuan
untuk dapat menyatukan makna dan tujuan antara nilai yang menjadi permintaan PT Angkasa Pura II dengan nilai yang
ditawarkan oleh PT Bintang Putra Alexander. Sehingga melalui komunikasi bisnis yang efektif dapat memperoleh
kesepakatan kerjasama. Teori manajemen keselarasan makna mengutamakan strategi memperoleh nilai yang diinginkan
harus diwujudkan dengan tindakan yang selaras. Interaksi yang tercipta pada proses negosiasi dapat menyatukan nilai
kesepakatan. Melalui kredibilitas yang telah diraih dan dipaparkan melalui cerita atau kisah dalam proses negosiasi
menjadi alasan yang memperkuat penawaran nilai.

Kata kunci:Kerjasama, Komunikasi, Negosiasi, Keselarasan Makna

LITERATURE STUDY: BUSINESS COMMUNICATION IN OBTAINING COOPERATION


AGREEMENTS THROUGH NEGOTIATIONS

Abstract
The process of supply and demand in business is carried out through communication. Business communication is very
necessary in achieving company goals. The business activities carried out by PT Bintang Putra Alexander are in line
with the company's vision and mission, one of which is in obtaining cooperation from various companies that require
workforce distribution. Cooperation agreements can be obtained through a negotiation process. This study discusses the
business communication strategy carried out by PT Bintang Putra Alexander during the negotiation process to obtain a
cooperation agreement with PT Angkasa Pura II that is located at Soekarno Hatta International Airport. The research
methodology used in this study is a literature study using secondary data. The approach taken in this study uses the
Meaning Alignment Management Theory. This study obtained the results that the initial approach strategy for PT
Angkasa Pura II Started through informal communication. In management theory, the alignment of meaning aims to be
able to unify the meaning and purpose between the values ​requested by PT Angkasa Pura II and the values ​offered by
PT Bintang Putra Alexander. So that through effective business communication can obtain cooperation agreements.
Alignment of meaning management theory prioritizes the strategy to obtain the desired value to be realized by aligned
actions. The interactions created in the negotiation process can unite the value of the agreement. Through the credibility
that has been achieved and presented through stories or stories in the negotiation process, the reasons that strengthen
the value offer
Keywords: Cooperation, Communication, Negotiation, Alignment of Meaning
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

PENDAHULUAN Perusahaan tidak dapat berjalan sendiri tanpa


adanya hubungan dan keterkaitan dengan berbagai
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan pihak. Hubungan antara pelaku bisnis dengan
interaksi antar sesama makhluk hidup lainnya. pemangku kepentingan seperti supplier,
Interaksi dapat dilakukan oleh dua orang atau konsumen, investor dan berbagai stakeholders
lebih, baik secara individu maupun kelompok lainnya sering dilakukan dan diawali melalui
karena memiliki kepentingan yang saling proses negosiasi. Kemampuan pelaku bisnis dalam
berkaitan. Interaksi tidak dapat dilakukan tanpa proses negosiasi dengan berbagai pihak dapat
adanya proses komunikasi. Komunikasi dapat mempengaruhi perkembangan dan orientasi bisnis
terjadi apabila minimal memenuhi unsur-unsur kedepannya.
seperti pemberi pesan, penerima pesan serta
informasi (Hum et al, 2018). Pada proses Menurut Agiantto et al (2021) asas negosiasi
komunikasi, dibutuhkan kemampuan untuk saling menjelaskan bahwa pada prosesnya pihak yang
memahami agar meminimalisir terjadinya terlibat memiliki kemampuan untuk
miskomunikasi. Salah satu bentuk komunikasi mengungkapkan hal-hal yang sifatnya menjadi hak
yang cukup sering ditemui dan dilakukan untuk milik dan hal tersebut perlu diperjuangkan dengan
memperoleh kesepakatan kerjasama adalah cara terhormat. Meskipun dalam negosiasi sering
komunikasi bisnis. terjadi perbedaan kepentingan diantara anggota
tim, tim negosiator perlu dibekali dengan pola
Aktivitas distribusi barang atau jasa dari proses pikir yang kooperatif dan rasional. Sehingga
produksi kepada konsumen dengan tujuan tindakan pengambilan keputusan diharapkan dapat
memperoleh laba dikenal dengan aktivitas bisnis. mengarah pada pencapaian tujuan bersama dengan
Perusahaan dalam mencapai keberhasilannya dapat tetap menghindari permusuhan, menghemat biaya,
didukung melalui kemampuan komunikasi waktu dan menjaga keharmonisan. Keterampilan
khususnya dalam hal bisnis. Komunikasi bisnis komunikasi menjadi hal yang perlu dikembangkan.
sangat dibutuhkan terutama dalam mencapai tujuan Kemampuan menyusun strategi dalam melihat
organisasi. Komunikasi bisnis dapat dilakukan peluang dan emosional menjadi skills yang perlu
salah satunya melalui kegiatan negosiasi. dilatih kepada para seorang negosiator
Negosiasi dapat dilakukan hampir pada seluruh (Nurhidayah, 2019). Komunikasi yang baik antara
aktivitas kehidupan, salah satunya bisnis. dua organisasi atau lebih dapat menghasilkan
Negosiasi merupakan kegiatan yang dilakukan kerjasama secara berkesinambungan dan bersifat
oleh dua individu atau lebih atas dasar kepentingan saling menguntungkan.
yang sama maupun perbedaan kepentingan dan
berusaha saling berdiskusi untuk memperoleh Perbedaan kepentingan antara negosiator dan
solusi terbaik yang dapat diterima oleh seluruh advisory disampaikan dengan gaya negosiasi yang
pihak. (Tazkiya, 2021). Menurut Hadi dalam berbeda. Gaya seorang negosiator dapat
Tazkiya (2021) proses negosiasi membutuhkan mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Menurut
keterlibatan dua pihak atau lebih dengan pihak Matthews (1995) terdapat lima gaya seorang
pertama sebagai negosiator dan pihak kedua negosiator pada proses negosiasi, diantaranya
disebut sebagai advisory. Negosiasi yang terdapat gaya yang menimbulkan sikap bersaing
dilakukan dalam proses bisnis dapat terjadi dalam (competitive), menimbulkan kolaborasi,
berbagai hal seperti kompetisi, kerjasama, serta menghindari konflik, mengakomodasi dan gaya
perikatan. berkompromi. Lima gaya tersebut berpeluang
menghasilkan tujuh hal dalam negosiasi, seperti
memecahkan suatu masalah, dapat memperburuk
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

hubungan pihak yang terlibat, meningkatkan tenaga kerja. Sebagai negara yang memiliki lebih
potensi terjadinya konflik, tidak menghasilkan dari 250 juta penduduk, menjadikan Indonesia
persetujuan lebih lanjut, keterlambatan sebagai negara dengan kepemilikan sumber daya
penyelesaian masalah, menurunkan konflik dan manusia yang melimpah. Kebutuhan tenaga kerja
dapat memelihara hubungan. yang semakin beragam dan tinggi pada setiap
periodenya maka menjadi peluang PT Bintang
Menurut Zainal dalam Agianto et al (2021) Putra Alexander dapat memberdayakan anak
terdapat beberapa strategi negosiasi yang harus bangsa semakin besar. Membangun kepercayaan
menjadi pertimbangan dalam melihat peluang yang dari mitra atau klien bisnis terhadap kualitas tenaga
ada. Strategi negosiasi win-win (collaborative kerja yang disediakan menjadi prioritas utama dari
negotiation), merupakan strategi yang dapat tujuan bisnis PT Bintang Putra Alexander.
diambil oleh pihak yang terlibat dengan solusi Kepercayaan yang berhasil dibangun kepada mitra
yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. dari PT Bintang Putra Alexander salah satunya
Strategi ini mengupayakan tumbuhnya sikap saling adalah PT Angkasa Pura II. Tenaga kerja
menghormati untuk menghindari terjadinya konflik outsourcing menjadi salah satu sumber daya yang
(Tuwumpalen, 2021). Pendekatan win-win dalam cukup vital dalam aktivitas bisnis PT Angkasa
negosiasi menjunjung etika yang pada prosesnya Pura II.
berusaha menjauhkan tekanan saat mengajukan
permintaan, dan tidak melakukan desakan saat Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui pemilihan
memenuhi permintaan pihak lawan. Selain itu, tender yang dapat diikuti oleh berbagai perusahaan
strategi win-lose (competitive negotiation), outsourcing dengan latar belakang yang berbeda.
merupakan negosiasi yang bersifat kompetitif Pada tahun 2017, terdapat 15 perusahaan yang
karena pihak yang terlibat berusaha untuk berpartisipasi dalam memperebutkan tender dari
mendapatkan hasil keputusan yang maksimum. PT Angkasa Pura II. Tender berakhir dengan
Kemenangan mutlak merupakan orientasi dari pernyataan bahwa PT Bintang Putra Alexander
strategi win-lose yang tidak jarang dapat yang berhasil memenangkan kepercayaan PT
menimbulkan konflik. Strategi lose-lose (inactive Angkasa Pura II. Kemenangan yang diperoleh PT
negotiation) dipilih karena pihak yang terlibat Bintang Putra Alexander tidak dapat dipisahkan
tidak mendapatkan apapun yang diharapkan karena dari kemampuan negosiasi dan presentasi pada
terdapat kegagalan dalam negosiasi. Meskipun kerjasama bisnis ini. Perusahaan ini menjadi
strategi ini dapat menyelesaikan permasalahan pemenang tender dan dapat menjalankan fungsinya
sementara, akan tetapi dapat timbul kembali pada dalam menyalurkan tenaga kerja karena
kesempatan lainnya (Miladiyanto, 2018). Strategi memperoleh kepercayaan dan kesepakatan dari PT
lose-win (accommodative negotiation) menjadi Angkasa Pura II. Sebelum melakukan penawaran
pilihan bagi pihak yang dengan sengaja mengalah terhadap PT Angkasa Pura II, PT Bintang Putra
karena melihat peluang dan manfaat atas kekalahan Alexander mengatur berbagai persiapan dan
tersebut . strategi yang dapat mendukung perolehan
keberhasilan. Keberhasilan yang diperoleh PT
PT Bintang Putra Alexander merupakan Bintang Putra Alexander dalam proses negosiasi
perusahaan facility service yang bergerak pada bisnis ini menjadi alasan menarik untuk dilakukan
penyediaan outsourcing business support, cleaning penelitian.
service, security, parking dan tenaga kerja lainnya.
Peluang bisnis ini berkembang karena melihat Terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan
permasalahan dunia ketenagakerjaan Indonesia. teknik komunikasi bisnis melalui negosiasi.
Perusahaan membutuhkan jalinan kerjasama Penelitian Utami (2017) yang berjudul Efektivitas
dengan perusahaan lain untuk dapat menyalurkan Negosiasi dalam Bisnis, menghasilkan kesimpulan
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

bahwa proses negosiasi dapat berlangsung dengan METODE PENELITIAN


baik dan lancar apabila pihak yang terlibat bisa
saling memahami dan terbuka dalam Penelitian ini dilakukan untuk dapat
berkomunikasi. Terutama dalam hal untuk melengkapi dan mengetahui lebih lanjut
menyalurkan gagasan (Shin et al). Berdasarkan mengenai teknik, cara, serta metode yang
sudut pandang yang berbeda untuk mencapai digunakan untuk mendukung keberhasilan
penyelesaian terbaik dari masalah yang sama-sama
negosiasi bisnis yang dilakukan oleh PT
dihadapi, dibutuhkan perhatian mengenai aspek
Bintang Putra Alexander untuk mendapatkan
komunikasi (Letjend, 2010). Diantaranya dalam
menerapkan etika komunikasi, informasi dan
kepercayaan dari PT Angkasa Pura II.
persuasi yang baik dalam diplomasi bisnis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
studi literatur. Sumber dan jenis data yang
Penelitian yang dilakukan Nurhidayah (2019) yang digunakan dan diolah dalam penelitian ini
berjudul Negosiasi Perempuan dalam Film merupakan data sekunder. Data sekunder
Dokumenter Tanah Mama Karya Asridha Elisabeth merupakan data yang diperoleh secara tidak
menggunakan teori Tzvetan Todorov untuk dapat langsung. Data tersebut dapat ditemukan pada
memperoleh kesimpulan. Seorang negosiator berbagai sumber referensi yang komprehensif
terkadang sengaja menunjukkan kelemahan dalam dan berasal dari data yang sudah ada dan dapat
proses berargumentasi dengan tujuan untuk
dipertanggung jawabkan (Ahyar et al., 2020).
mendorong pihak lawan untuk dapat tertarik pada
Metode untuk pengumpulan data yang
posisi atau keputusan tertentu. Tokoh Halosina
dilakukan adalah studi pustaka. Berbagai hasil
menunjukkan keberhasilan pada seluruh alur
proses negosiasi yang terjadi. Melalui proses publikasi, artikel, dokumentasi, buku dan studi
kuadran kolaborasi, pihak yang terlibat literatur dari lembaga administratif terkait
mengupayakan tercapainya kesepakatan dan menjadi sumber perolehan data secara
menghindari terjadinya pertentangan. Proses komprehensif yang digunakan.
negosiasi yang tergambar adalah bargaining power
(tawar menawar). Teknik bargaining power cukup Penelitian ini menggunakan pendekatan
relevan apabila digunakan dalam implementasi kualitatif. Menurut Samsu (2017), penelitian
bisnis. kualitatif dilakukan untuk memperoleh
interpretasi dan penafsiran dari subjek yang
Penelitian yang dilakukan oleh Agianto et al
diamati pada sebuah kasus melalui cara yang
(2021) yang berjudul Analisis Teknik Komunikasi
dan Negosiasi Bisnis pada Drama Start-Up.
sistematis dan meliputi beberapa tahap seperti
Kesimpulan yang diperoleh adalah negosiasi tidak pengamatan, pengumpulan data, analisis data
selalu dapat memperoleh keputusan yang saling sampai melakukan pelaporan hasil penelitian
menguntungkan. Win-lose merupakan strategi secara tertulis. Pendekatan analisis data
negosiasi yang menghasilkan kemenangan bagi dilakukan secara eksploratif dengan
salah satu pihak sementara pihak lainnya harus menelusuri informasi yang relevan pada
mengikuti persetujuan yang telah ditawarkan. komunikasi dan negosiasi dalam bidang kajian
Ketegasan dalam komunikasi dibutuhkan untuk bisnis. Data sekunder yang sudah diperoleh
menumbuhkan keyakinan pada pihak lawan. melalui proses kompulasi kemudian dilakukan
proses analisis data yang berhubungan dengan
penelitian (Melfianora, 2019). Selanjutnya
dilakukan proses sinkronisasi data dan
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan Sehingga pada prosesnya seringkali
penelitian. Penulisan diakhiri dengan tidak dapat mencapai hasil yang
penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang diinginkan oleh pihak yang terlibat.
diperoleh memiliki relevansi dengan studi 4. Gaya Mengakomodasi
literatur. (accommodating), pada gaya ini
negosiator berusaha untuk menjaga
HASIL DAN PEMBAHASAN hubungan jangka panjang dengan
pihak lain sehingga berusaha untuk
memperkecil peluang timbulnya
Negosiasi dalam kegiatan bisnis sering
konflik, tidak begitu
berorientasi pada dua hal. Diantaranya
mempermasalahkan perbedaan dan
menggunakan metode win-lose yang
berusaha mengalah. Harapan
berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan dan
negosiator dalam hal ini berusaha
keinginan kelompok sendiri (assertiveness).
untuk mengakomodasi kepentingan
Selain itu terdapat cooperativeness yang
bersama untuk memperoleh
didasarkan pada kesepakatan untuk dapat
kesepakatan.
saling memenuhi kebutuhan dan orientasi
5. Gaya berkompromi (compromising).
perusahaan satu sama lain. Menurut Matthews
Pada proses negosiasi, seorang
(1995) indikator yang mempengaruhi orientasi
negosiator berorientasi pada solusi
dalam sebuah proses negosiasi dipengaruhi
pengambilan keputusan yang dapat
oleh gaya negosiasi, diantaranya :
menyisihkan perbedaan, memperoleh
1. Gaya bersaing (competing), negosiator
kesepakatan yang adil dan sebagai
yang sangat menginginkan tercapainya
jalan tengah dari masalah yang
hasil yang diinginkan dengan cara
dibahas. Hasil yang sering dicapai
mendominasi selama proses negosiasi.
dalam gaya negosiasi ini mengacu pada
Seorang negosiator yang berperan
penerimaan pengorbanan dan kepuasan
dalam proses negosiasi dibekali dengan
yang dapat saling memenuhi
kepercayaan diri dan ketegasan dalam
kebutuhan seluruh pihak yang terlibat.
berkomunikasi dengan pihak lawan.
2. Gaya kolaborasi (collaborating),
Negosiasi berpeluang menghasilkan berbagai
negosiator menunjukkan sikap jujur
macam pencapaian (result). Gaya seorang
dan terbuka untuk dapat menghasilkan
negosiator yang mendominasi pada saat
kesepakatan dan solusi yang dapat
terjadinya proses negosiasi menentukan hasil
memenuhi keinginan kedua pihak yang
yang dapat diperoleh. Terdapat beberapa hasil
terlibat. Meskipun terlihat
positif dari kesepakatan negosiasi yang dapat
mendominasi dalam prosesnya,
terjadi, seperti terciptanya kerjasama,
negosiator berusaha menunjukkan
memperoleh solusi pemecahan masalah
sikap responsif yang berorientasi pada
(problem solving), memelihara hubungan baik
hasil akhir yang saling memuaskan.
antar pihak yang terlibat (relationship
3. Gaya menghindari konflik (avoiding),
maintained) dan berpeluang menurunkan
menampilkan sikap negosiator yang
terjadinya konflik (conflict reduction).
pasif dan lebih memilih untuk
Sedangkan terdapat hasil negatif yang dapat
menjauhi peluang terjadinya konflik.
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

diperoleh dan tidak menjadi keinginan yang mempengaruhi terutama dalam mempertegas
diharapkan oleh pihak yang terlibat dalam nilai yang sudah ada disebut dengan strategi
proses negosiasi. Diantaranya terjadinya value claiming pada kondisi zero sum.
peningkatan konflik (conflict escalation), Sedangkan pada strategi value creation
menimbulkan kesan buruk yang dapat terdapat kondisi non-zero sum sebagai langkah
memperburuk suatu hubungan (relationship yang diambil negosiator untuk menciptakan
deterioration), keterlambatan penyelesaian suatu nilai.
konflik yang terjadi (inaction), memperburuk
reputasi pihak yang terlibat dan menimbulkan Proses negosiasi antara PT Bintang Putra
ketidak setujuaan lebih lanjut (further Alexander dengan PT Angkasa Pura II untuk
disagreement). memperoleh kesepakatan kerjasama tidak
berjalan dengan mudah. Hal ini karena pada
Negosiasi yang dilakukan oleh PT Bintang prosesnya harus melalui berbagai tahapan
Putra Alexander dengan PT Angkasa Pura II seleksi dengan 15 perusahaan penyedia jasa
yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan tenaga kerja lainnya. Divisi Public Relation
dalam kerjasama bisnis menggunakan teknik yang mewakili PT Bintang Putra Alexander
negosiasi distributif. Proses kesepakatan harus menguasai teknik komunikasi terutama
kerjasama yang berusaha memperoleh dalam menawarkan nilai unggulan yang
penyelesaian permasalahan melalui tindakan dimiliki perusahaan dan meyakinkan PT
yang bersifat zero sum-game. Upaya yang Angkasa Pura II untuk menyetujui pengajuan
dilakukan negosiator menggunakan gaya kerjasama untuk bermitra dalam penyediaan
bersaing (competing). Negosiasi ini berusaha tenaga kerja outsourcing yang unggul dan
membagi sumber daya yang hanya bersifat berkualitas. Public Relations selaku
tunggal atau terbatas dan hanya dapat perwakilan harus memahami teknik persuasi.
diperoleh oleh satu pihak yang berhasil Menurut Heath dalam Laras (2020), divisi
mengungguli pihak lainnya dengan gaya public relations harus mempunyai skills yang
bersaing (kompetitif). Sehingga terdapat pihak mampu meyakinkan lawan bicaranya untuk
yang menang dan kalah pada proses negosiasi. dapat memahami keinginan perusahaan, sikap,
opini hingga perilaku tertentu. Teknik peruasi
Negosiasi distributif juga memiliki hubungan bermanfaat untuk organisasi dan juga
dengan claiming value. Kondisi claiming menimbulkan kesan positif terhadap lawan
value ini berkaitan dengan sifat negosiasi yang bicara untuk dapat mengadopsi sikap, opini,
mengarah pada lose-win dan win-win dan perilaku yang ingin dikomunikasikan
situation. Sumber daya yang terbatas (Goland et al, 2015).
mengarahkan terjadinya kondisi lose-win.
Sedangkan pengaruh yang ditimbulkan dari Pendekatan komunikasi dan negosiasi bisnis
situasi dimana seluruh pihak yang terlibat dibangun oleh PT Bintang Putra Alexander
dalam proses negosiasi memperoleh terhadap PT Angkasa Pura II dilakukan secara
keinginannya masing-masing disebut win-win informal pada tahap awal. Pertemuan yang
situation. Terdapat dua strategi yang bisa dilakukan secara informal memungkinkan
menimbulkan pengaruh berbeda dalam proses terciptanya interaksi yang lebih fleksibel,
negosiasi. Strategi untuk dapat saling suasana lebih santai dilengkapi dengan
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

pemilihan lokasi pertemuan di luar kantor dapat menimbulkan penafsiran satu sama lain.
dapat memberikan kesan komunikasi yang Melalui interaksi antar individu atau
lebih hangat, dekat, bersahabat dan terasa kelompok, terjadi penyelarasan makna dan
lebih personal. lobbying bertujuan untuk dapat pemahaman terhadap suatu hal. Menanamkan
membuka kesan baik pada kerjasama yang pemahaman melalui ketertarikan antar pihak
diharapkan. Selanjutnya kedua perusahaan dalam proses negosiasi bersifat penting untuk
yang saling memiliki ketertarikan terhadap dapat mendukung terjalinnya kerjasama antar
nilai masing-masing memutuskan untuk kedua perusahaan dengan perbedaan
mengatur jadwal pertemuan secara formal. kepentingan. Oleh karena itu dibutuhkan
penyelarasan makna antara PT Bintang Putra
Strategi persiapan dalam proses negosiasi yang Alexander yang bermaksud untuk menjadi
dilakukan PT Bintang Putra Alexander supplier tenaga kerja yang berusaha merespon
selanjutnya adalah berusaha mempersiapkan kebutuhan tenaga kerja outsourcing dari PT
presentasi penawaran kerjasama dengan Angkasa Pura II. Penyelarasan makna dapat
maksimal. Menyiapkan seluruh data dikatakan berhasil apabila pesan yang ingin
pendukung yang akan disampaikan perlu disampaikan oleh PT Bintang Putra Alexander
dilakukan untuk dapat meyakinkan PT dapat diterima dengan baik dan sejalan dengan
Angkasa Pura II. Hal penting lainnya adalah kebutuhan PT Angkasa Pura II.
PT Bintang Putra Alexander harus dapat
mengetahui siapa yang akan dihadapi selama Keberhasilan implementasi teori manajemen
proses negosiasi berlangsung. Pemahaman keselarasan makna dapat dicapai melalui tiga
harus dimiliki oleh negosiator dalam membaca kunci keberhasilan, terdiri atas :
dan menentukan langkah untuk menghadapi 1. Maksud dan Tindakan
pihak lainnya. Kemampuan menyelesaikan Tindakan dan maksud dalam suatu
masalah, tidak menunjukkan kelemahan, proses negosiasi dapat saling
ketepatan mengambil posisi saat terjadi berhubungan satu sama lain. Maksud
pergeseran nilai serta mempertegas kekuatan yang ingin disampaikan dapat
yang dimiliki menjadi hal yang perlu dikuasai mempengaruhi tindakan yang akan
seorang negosiator. Negosiator handal yang dilakukan dan berlaku sebaliknya.
mewakili PT Bintang Putra Alexander Maksud yang ingin disampaikan oleh
diharapkan dapat memperkirakan penawaran PT Bintang Putra Alexander adalah
yang akan diberikan oleh pihak lawan berusaha untuk menawarkan diri atas
(Ramdoni, 2020). Negosiasi antara PT Bintang permintaan PT Angkasa Pura II untuk
Putra Alexander dengan PT Angkasa Pura II menjadi penyedia tenaga kerja
dapat dianalisis menggunakan teori outsourcing. Tindakan lanjutan yang
manajemen keselarasan makna. diambil PT Bintang Putra Alexander
dalam hal ini adalah melakukan
Teori manajemen keselarasan makna strategi negosiasi melalui pendekatan
dikembangkan pertama kali pada tahun 1970 tertentu.
oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen. Teori
ini berangkat pada tindakan dan pemaknaan. Tindakan awal yang dilakukan adalah
Proses interaksi yang terjadi dengan orang lain melalui lobbying. Proses lobi ini
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

dimulai dengan memperkenalkan pada urusan kerjasama, tetapi juga


perusahaan dan menggali berbagai dapat mengarah pada hal lainnya.
informasi yang relevan dari PT Sehingga hubungan antara PT Bintang
Angkasa Pura II. Hal ini merupakan Putra Alexander dengan PT Angkasa
langkah awal dalam aplikasi strategi Pura II dapat menjadi lebih akrab dan
negosiasi yang telah disusun (Utami, dekat. Apabila pendekatan melalui
2017), mengetahui kebutuhan PT interaksi non formal ini berhasil maka
Angkasa Pura II lebih dalam, siapa komunikasi akan berlanjut ke tahap
yang akan menjadi lawan bicara, lokasi negosiasi. Namun sebaliknya apabila
proses negosiasi dan berbagai hal terjadi kegagalan pada proses ini maka
relevan lainnya. kerjasama mungkin tidak akan dapat
berlanjut.
PT Bintang Putra Alexander diwakili 3. Cerita atau Kisah
oleh divisi Public Relations berusaha Kunci keberhasilan pada teori
mempersiapkan bahan presentasi yang manajemen keselarasan makna yang
maksimal melingkupi company profile, ketiga adalah sebuah cerita atau kisah.
penawaran, menentukan orang yang Maksudnya adalah berupa citra
akan menjadi negosiator dan perusahaan di masyarakat dan
merancang strategi negosiasi yang kredibilitas yang dimiliki PT Bintang
tepat. Tindakan yang diambil harus Putra Alexander. Gambaran kondisi
dapat berhubungan dengan maksud perusahaan, pencapaian hingga prestasi
yang akan disampaikan serta dapat di masa lalu juga dapat mempengaruhi
menjawab kebutuhan dari PT Angkasa keberhasilan pada proses negosiasi.
Pura II. Nama baik perusahaan dipertaruhkan
dalam hal ini. Kredibilitas perusahaan
2. Interaksi menjadi suatu pertimbangan tertentu
Penyampaian maksud negosiasi pada proses interaksi selama negosiasi
melalui tindakan yang diambil dapat berlangsung. Sebagai perusahaan
terjalin melalui suatu interaksi yang penyedia tenaga kerja outsourcing
dibangun antar pihak yang terlibat. maka kredibilitas PT Bintang Putra
Interaksi ini tidak hanya dapat Alexander harus dapat menjadi sebuah
dibangun pada situasi formal keunggulan dibandingkan kompetitor
(Nurhidayah, 2019). Interaksi yang lainnya.
dilakukan di luar kantor seperti tempat
makan atau cafe dapat mendukung Cerita atau kisah juga dapat terjalin
keberhasilan dalam proses negosiasi. melalui interaksi baik yang terjadi pada
Suasana interaksi yang terjalin akan saat sebelum, saat negosiasi maupun
lebih santai dan akrab antar lawan pasca negosiasi dilakukan. Apabila
bicara. interaksi dapat berhasil terjalin dengan
baik maka peluang untuk memperoleh
Percakapan yang terbangun melalui kesepakatan terhadap kerjasama akan
proses ini tidak hanya dapat terfokus terbuka lebar dan menciptakan
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

berbagai cerita dan kisah yang baru.


Apabila kredibilitas selalu memuaskan
PT Angkasa Pura II maka akan timbul
loyalitas terhadap kerjasama yang
terjalin dengan PT Bintang Putra
Alexander.

SIMPULAN menerapkan teori yang dimulai


Berdasarkan penelitian dan hasil yang telah dengan penyampaian maksud dan
dilakukan dan diperoleh dari peneliti tujuan dari kerjasama. Hal ini
sebelumnya, maka dapat menghasilkan disampaikan melalui interaksi yang
kesimpulan sebagai berikut : intens mulai dari pendekatan secara
1. Proses penyampaian maksud dan informal dan formal. Dibuktikan
tujuan sebagai tahap awal sangat dengan tindakan, sehingga
menentukan keberhasilan suatu mewujudkan timbulnya keselarasan
negosiasi. Strategi pendekatan makna dengan PT Angkasa Pura II.
informal yang dilakukan oleh PT Penawaran yang dilakukan oleh PT
Bintang Putra Alexander terhadap Bintang Putra Alexander dilengkapi
PT Angkasa Pura II. Keberhasilan dengan fakta, cerita, kisah terkait
pemilihan strategi ini dibuktikan prestasi dan kredibilitas
melalui hubungan baik yang perusahaan. Sehingga PT Bintang
tercipta diantara kedua belah pihak. Putra Alexander dapat meyakinkan
2. Penyampaian maksud sekaligus PT Angkasa Pura II dengan
tujuan dapat diterima dengan baik reputasi perusahaan yang bagus.
oleh PT Angkasa Pura II. 4. Kesepakatan yang terjadi antara PT
Penawaran yang diberikan oleh PT Bintang Putra Alexander dengan
Bintang Putra Alexander dinilai PT Angkasa Pura menjadi awal
mampu menjawab permasalahan yang baru untuk menciptakan cerita
kebutuhan tenaga kerja outsource dan kisah baru di antara kedua
yang dialami PT Angkasa Pura II. belah pihak.
Oleh karena itu hubungan
kerjasama dapat terjalin karena
komunikasi yang baik dan
kesepakatan bersama.
3. Strategi negosiasi yang dilakukan
oleh PT Bintang Putra Alexander
berangkat dari sebuah teori tentang
manajemen keselarasan makna. PT
Bintang Putra Alexander
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

DAFTAR PUSTAKA tb02564.x


Melfianora. (2019). Penulisan Karya Tulis
Jurnal : Ilmiah dengan Studi Literatur. Open
Agianto, R., Setiawati, A., & Firmansyah, R. Science Framework, 1–3. Retrieved from
(2021). Analisis Teknik Komunikasi dan osf.io/efmc2
Negosiasi Bisnis pada Drama Start-Up Nurhidayah, N. (2019). Negosiasi Perempuan
Analysis of Communication Techniques dalam Film Dokumenter Tanah Mama
and Business Negotiation in Start-Up Karya Asridha Elisabeth (Analisis Naratif
Drama, 01(02), 105–118. Tzvetan Todorov), 89.
Ahyar, H., Maret, U. S., Andriani, H., Ramdoni, R. A. (2020). Optimalisasi
Sukmana, D. J., Mada, U. G., Hardani, kerjasama pelatihan melalui teknik
S.Pd., M. S., … Istiqomah, R. R. (2020). negosiasi yang tepat. Jurnal Agriwidya,
Buku Metode Penelitian Kualitatif & 1(1), 85–92.
Kuantitatif. Samsu. (2017). Metode penelitian: teori dan
Hum, D. P. S., Agus, B., & Iip, S. S. (2018). aplikasi penelitian kualitatif, kuantitatif,
Team project ©2017 Dony Pratidana S. mixed methods, serta research &
Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP. Fti development. Diterbitkan oleh: Pusat
Umn, 53(9), 1–15. Studi Agama dan Kemasyarakatan
Industrial, H., & Kerja, D. T. (2021). Mediasi (PUSAKA).
Pemerintah Dalam Hubungan Industrial Shin, J., Cameron, G. T., Jr, O. G., & Bernays,
Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja E. (n.d.). The Dominant View of Public
Karyawan Pt Hero Supermarket (Giant) Relations, (3), 258–271.
Manado. Jurnal Politico, 10(4). Sulthon Miladiyanto, Anindya Bidasari, R. A.
Tazkiya, A, Mico Aldiansyah , Gina Sonia , (2018). Jurnal Analisis Hukum Jurnal
Hendri Sopian Saparingga (2021). Analisis Hukum. Perlindungan Hukum
Keterampilan Berkomunikasi STIE Bangunan Cagar Budaya Di Kota
Stembi Bandung , STIE Stembi Bandung Malang Sebagai Warisan Budaya
dan Universitas Ars Abstrak Abstract Bangsa, 1(1), 300–309.
Meraih Keberhasilan Negosiasi Bis, 1, Utami, F. I. D. (2017). Efektivitas Komunikasi
345–358. Negosiasi dalam Bisnis. Komunike, ix(2),
Laras, H., & Maryani, D. (2020). Strategi Lobi 105–122.
Dan Negosiasi Dalam Membina
Hubungan Baik Dengan Klien Pada PT
Wijaya Karya Beton Tbk. Pantarei, Buku :
4(02), 1–8. Retrieved from Dennis L. Wilcox, G. T. (2015). Public
https://jom.fikom.budiluhur.ac.id/index.p Relation Strategies and Tactics. The
hp/Pantarei/article/view/512 United States of America: Pearson.
Letjend, O. (2010). CSS Mediation Resources Guy J Golan, S.-u. Y. (2015). International
Menjadi seorang Negosiator : Strategi dan Public Relations and Public Diplomacy
Taktik, 11–12. Communication and Engagement. New
Matthews, G. (1995). Anxiety, emotion and York: Die Deutsche
cognitive theory: Diversity and Nationalbibliothek.
innovation. British Journal of
Psychology, 86(2), 315–319.
https://doi.org/10.1111/j.2044-8295.1995.

Anda mungkin juga menyukai