Pendidikan Ekonomi
jernihmanalu00.unnes.ac.id@students.unnes.ac.id
Abstrak
Sebagai sebuah profesi, sekretariat telah berkembang secara signifikan. Saat ini
dibutuhkan sekretaris yang professional yang tidak hanya melibatkan keterampilan
sebelumnya yang lama menandai pekerjaan sekretaris tetapi juga kemampuan dalam
bernegosiasi sehingga mendampingi dan membantu pemimpin untuk mengatasi konflik
perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengkaji literature dari
beberapa jurnal, buku, e-book, dan internet serta sumber-sumber data dan atau infomasi
lainnya yang dianggap relevan dengan kajian. Penelitian ini membahas terkait negosiasi
yang digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Miss World. Negosiasi
dilakukan oleh kedua belah pihak yang membuahkan hasil yang menguntungkan bagi
keduanya. Gaya negosiasi terkait dengan persiapan, teknik, dan strategi yang ditampilkan
individu selama proses negosiasi. Era persaingan setiap perusahaan yang semakin ketat
mengharuskan sekretaris memiliki kemampuan negosiasi untuk mempertahankan citra
perusahaan.
Abstract
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kemampuan sekretaris yang tidak kalah penting adalah kemampuan bernegosiasi dengan
klien dari perusahaan lain. Seorang sekretaris wajib memiliki kemampuan untuk melakukan
negosiasi yang baik dengan klien untuk mencapai sebuah kesepakatan dan menjalin sebuah
kontrak kerjasama. Melalui kemampuan negosiasi yang baik, seorang klien akan merasa
sangat dihargai dan senang menjalin kerjasama dengan perusahaan yang bersangkutan.
Dalam cara yang berbeda negosiasi, komunikasi, strategi meyakinkan, karakteristik pribadi,
diantaranya stabilitas, fleksibilitas adalah produk dari sebuah ruang kerja termasuk sekretaris.
Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh sekretaris adalah negosiasi. Negosiasi
memerlukan strategi dan taktik, karena pada dasarnya semua orang tidak mau kalah, semua
orang tidak mau dipaksa dan ditindas. Oleh sebab itu, pilihan yang paling baik
adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua belah pihak.
Negosiasi adalah seni dan keterampilan dalam mengolah perkataan, data pendukung serta
informasi yang tepat, sehingga dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik dan dapat
diterima oleh kedua pihak untuk dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, baik untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok.
Pembahasan tentang pentingnya kemampuan negosiasi bagi seorang sekretaris ini
diangkat berdasarkan pengamatan penulis pada salah satu kasus yang mengakibatkan
munculnya negosiasi yaitu pada internasional Miss World 2013. Miss Wolrd pertama kali
diadakan pada tahun 1951, kemudian pada tahun 1980, kemudia pada tahun 2013, Indonesia-
lah yang mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah bagi ajang Miss World. Namun
banyak protes dan demo yang diadakan menjelang acara Miss World, karena meraka
beranggapan bahwa kontesini melanggar norma yang ada di Indonesia. Akan terjadi kerugian
yang besar bagi pihak MNC Group, Pemerintah Indonesia, keluarga Miss World yang
mendorong MNC Group melakukan negosiasi agar Miss World tetap dilangsungkan di
Indoneisa. Diharapkan setelah mengkaji tema ini seorang sekretaris akan menjadikan
keterampilan bernegosiasi sebagai keterampilan wajib yang mutlak dimiliki oleh seorang
sekretaris disamping manajemen kantor dan keterampilan bekerja efektif.
2. LANDASAN TEORI
Untuk menunjang penelitian ini diperlukan teori-teori yang relevan untuk menjelaskan
kajian pekerjaan sekretaris di perusahaan dilihat dari arti sekretaris, serta perkembangan
mengenai sekretaris yang professional. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tinjauan teori
yang mendukung penelitian ini, yaitu :
Sekretaris adalah seorang yang membantu pemimpin atau badan pimpinan atau
perusahaan , teutama untuk penyelenggaraan kegiatan adminidtratif yang akan menunjang
kegiatan operasional perusahaan[ CITATION wik19 \l 1033 ] Sekretaris merupakan seseorang
yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia [ CITATION Mar18 \l 1033 ] . Salah satu tugas
operasional sekretaris adalah membantu pemimpin dalam menyiapkan negosiasi, dan
menyampaikan negosiasi.
Negosiasi yang baik dan efektif adalah negosiasi yang didasarkan pada data fakta
yang akurat dan faktual, sehingga setiap argumen dan kehendaknya tidak terlepas dari fakta
yang ada. Di samping itu juga harus ditopang dengan negosiator yang handal dan
professional, yang memahami tujuan negosiasi dilakukan dan mempunyai daya kemampuan
optimal dalam menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dan terhindar dari
kemungkinan dead lock.
Mekipun secara lahiriah manusia telah dibekali degan kemampuan untuk benegosiasi, namun
untuk dapat bernegosiasi dengan baik, kemampuan dasar perlu dikembangkan. Beberapa
kemampuan dasar untuk dapat bernegosiasi yang baik meliputi:
a. Patience adalah negosiator yang baik menyadari bahwa negosiasi membutuhkan proses,
termasuk di dalamnya untuk menghilangkan sekat diantara kedua pihak.
b. Self confidence, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan memiliki
kepercayaan diri berarti memiliki pula keyakinan akan kemampuan untuk mencapai
keberhasilan negosiasi.
c. Communication skill, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan melibatkan
dua pihak, negosiasi membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik agar dapat
menangkap pesan secara efektif.
Persiapan yang baik merupakan pondasi yang kokon bagi negosiasi yang akan dilakukan.
Hal tersebut akan memberikan rasapercaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan
negosiasi. Yang pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan secara jelas dan terukur
sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Hal kedua dalam persiapan
negosiasi adalah kesiapan mental seorang sekretaris. Usahakan dalam kondisi relaks dan
tidak tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi. Seorang sekretaris
melakukan latihan negosiasi, sehingga setelah melakukan berkali-kali secara mental, kita
menjadi lebih siap dan percaya diri.
2. Pembukaan
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dahulu
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan
Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan (proposing) apa
yang menjadi keinginan atau tuntutan kita. Yang perlu diperhatikan dalam proses
penyampaian tujuan kita tersebut adalah :
a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi
pokok negosiasi.
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan
penuh percaya diri
c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu
kesepakatan dengan merea
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar menawar dalam negosiasi dan jangan
membuat hanya dua pilihan ya dan tidak.
e. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi adalah mendengarkan dengan
efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar
dengan efektif memerlukan kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya
bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan
selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi
yang relaks namun penuh perhatian.
4. Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone)
Dalam proses inti dari negosiasi yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa
itu The Bargaining Zone, yaitu suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran
pihak penjual dan tawaran awal oleh pembeli. Diantara kedua titik tersebut terdapat buyers
rideal Offer. Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjun dalam wilayah
yang disebt final offer zone yang dibatasi oleh seller’s realistic proce. Biasanya kesepakatan
terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah final offer
zone.
5. Membangun Kesepakatan
Bobot terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup
negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai
tanda bahwa kesepakatan telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk
melaksanakannya. Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai
kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk
mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua
pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan.
Karena itu penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui
sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun
ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau
keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan
energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya conciliation, mediation dan
arbritation melalui pihak ketiga.
3. METODE PENELITIAN
Studi literatur dilakukan dengan membaca buku literatur mengenai pekerjaan seorang
sekretaris, kesekretariatan, selalin itu penulis melakukan pencarian informasi yang
dikumpulkan menjadi data, melalui internet tentang kemampuan bernegosiasi, meliputi
persiapan, teknik, dan strategi negosiasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif yang menggambarkan dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data dalam penelitian
didapatkan dari hasil penelitian deskriptif, melalui berbagai literature, jurnal, makalah, berita,
dan dari berbagai buku. Setelah memperoleh seluruh data. Peneliti menganalisis data tersebut
sehingga memiliki kesinambungan hasil hingga akhirnya menarik kesimpulan dan saran bagi
kepentingan berbagai pihak.
Proses analisa telah didapat dan pasti, maka dilakukan pengambilan simpulan dengan cara
melihat tujuan yang sudah disusun yaitu kajian terhadap pekerjaan seorang sekretaris di
perusahaan, dengan mempertimbangkan beberapa teori terkait dengan kemampuan
bernegosiasi.
1. Waktu yang tepat. Tetapkan waktu pertemuan dan usahakan waktu tersebut mendekati
deadline karena konsesi kesepakatan terjadi menjelang deadline;
2. Tempat yang Tepat. tempat yang terbaik untuk melakukan negosiasi adalah tempat yang
netral artinya disepakati oleh kedua belah pihak.
3. Pengaturan Tempat Duduk dan sarana Fisik. Anggota tim negosiasi lawan cenderung
mengambil tempat duduk yang berlawanan di meja konfrensi dan cenderung untuk duduk
saling berhadapan.
4. Menciptakan Suasana yang Positif dan Santai. Jangan memasuki ruang negosiasi dengan
beban dipundak anda, berusahalah untuk tetap tenang dan sopan dalam keadaan
bagaimanapun, buatlah negosiasi lancar dengan menyetujui masalah-masalah kecil.
5. Menetapkan Agenda. Agenda mengontrol apa yang akan dan tidak akan dibicarakan dan
urutan rangkaian diskusi, mulai membicarakan masalah yang mudah dan hindari
konfrontasi.
6. Merumuskan Tawaran/ Posisi Pembuka. Biasanya negosiasi merupakan rangkaian tawar
menawar baliK pada kesempatan ini pihak pertama biasanya mengajukan penawaran,
kemudian lawanlah yang akan menjawab dengan mengajukan tawaran balik, proses
mengajukan tawaran balik, proses ini akan berlangsung seperti bermain ping-pong;
7. Mengahadapi Konflik. Konflik merupakan bagian kehidupan yang pasti selalu ada, harus
disadari bahwa dalam suatu negosiasi mungkin terjadi perselisihan diantara kedua belah
pihak;
8. Berkomunikasi Secara Efektif. Untuk menyatakan perhatian anda bicarakanlah atau
singgunglah posisi lawan anda sesering mungkin, setiap orang akan merasa puas kalau
mengetahui bahwa mereka didengarkan dan posisi mereka dipahami.;
9. Meningkatkan Keterampilan Mendengar. Tingkatkan efektifitas anda dalam sesi
negosiasi dengan menjacii pendengar yang baik, apa yang dikatakan lawan anda harus
disimak dengan baik, ingatlah bahwa anda mempunyai dua telinga dan satu mulut,
sehingga anda harus mendengar duakali lipat dari pada berbicara;
10. Peringatan. Siapkan semua kebutuhan sebelum pergi kepertemuan hal ini untuk
menghindari gangguan yang tidak perlu, buatlah catatan ataut notulen yang penting
selarna diskusi;
11. Mencari Kesepakatan dengan Lebih Cepat. Mempersiapkan pilihan yang akan diambil
bisa menjadi kunci sukses agar negosiasi dapat berlangsung lebih lancar dan menghindari
terjadinya deadlock .
12. Membuat tenggang waktu ( Deadline ), teknik ini digunakan bila salah satu pihak yang
berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan
tenggang waktu kepada lawan untuk segera mengambil keputusan.
Salah satu cara negosiasi yang dapat dilakukan adalah melalui komunikasi terarah yang
dilakukan dengan cara berdiskusi. Negosiasi yang baik dilakukan oleh seseorang yang tahu
dan mengertikapan harus negosiasi dan kapan harus berhenti berbicara untuk mendengarkan
pendapat yang disampaikan pihak kedua. Seseorang tersebut harus melihat dan membaca
situasi dan keadaan baik kondisi psikologis lawan bicaranya, maupun posibilitas hal yang
ingin di negosiasikan.
Negosiasi efektif dilakukan melalui teknik negosiasi yang dimiliki oleh seseorang yang
memiliki skill negosiasi yang baik. Seorang negosiator mampu membaca situasi dimana dia
harus melanjutkan proses negosiasi atau harus menunggu terlebih dahulu. Yang terpenting
dalam negosiasi memang tidak hanya menyampaikan pendapat yang ingin disampaikan,
namun juga mendengar dan memahami apa yang ingin disampaikan lawan bicara. Dengan
memahami maksud yang ingin disampaikan pihak kedua, maka seseorang setidaknya dapat
mengatur strategi lainnya dalam bernegosiasi. Jurus-jurus dalam negosiasi bermacam-macam,
antara lain sebagai berikut :
2. Melakukan riset yang komprehensif. Pengetahuan yang luas dapat digunakan sebagai
landasan pendapat dalam sebuah diskusi negosiasi.
3. Fokus tujuan utama negosiasi. Harus ada batasan dalam bahasan topik yang ingin
dibahas. Jangan sampai hal yang dibahas menjadi tidak menentu dan berkembang hingga
keluar dari topik utama yang ingin dibahas.
4. Bersikap adil dengan pendapat pihak lain. Bersikap sangat kaku dan mengunggulkan
pendapat pribadi dapat membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman. Dan hal ini dapat
berakibat negosiasi berjalan tidak lancar.
Setelah tujuan jelas dan tujuan lawan telah diperkirakan, seorang negosiator siap untuk
menyusun strategi untuk mencapai tujuan. Buatlah selalu strategi yang sederhana dan
fleksibel sehingga mendapatkan hasil yang di inginkan. Strategi negosiasi ini harus
ditentukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang
dapat kita Pilih, sebagai berkut :
1. Win – Win
Strategi ini dipilih bila pihak – pihak yang berselisih menginginkan penyelesaian masalah
yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini juga dikenal
dengan integrative negotiation.
2. Win - Lose
Strategi ini dipilih karena pihak – pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang
sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak-
pihak yang berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka
inginkan.
3. Lose – lose
Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat
dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak
mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
4. Lose – Win
Srategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan manfaat
dengan kekalahan mereka.
Rangkaian acara Miss World 2013 diadakan pada tanggal 8-28 September 2013. Rencana
awalnya pembukaan dan masa karantina akan diadakan di Pulau Bali, sementara acara
puncaknya akan diadakan di Sentul, Jawa Barat. Apabila acara ini dibatalkan aka nada pihak
yang dirugikan, baik MNC Group sebagai penyelenggara acara ini, Pemerintah Indonesia
yang kehilangan kesempatan untuk meningkatkan tingkat pariwisata Indonesia, dan pihak
lainnya seperti para pendukung dan keluarga dari wakil Miss World yang berjumlah ratusan,
yang telah membeli tiket dan merancangkan perjalananke Indonesia. Hal ini juga berdampak
buruk pada reputasi Indonesia di mata asing. Indonesia bisa dicap tidak konsisten terhadap
sebuah keputusan,karena selama tiga tahun acara ini sudah direncangkan dand isetujui
pemerintah Indonesia. Namun dalam beberapa hari sebelum hari H, Acara ini ditentang dan
dikecam habis-habisan. Para Ormas Islam yang melakukan demo ini memberi alasan bahwa
acara Miss World memperlihatkan aurat seorang wanita, dan merupakan ancaman bagi
budaya Indonesia yang bisa tergantikan oleh budaya asing.
Beberapa langkah yaitu negosiasi dilakukan untuk mempersuasi pihak Ormas Islam agar
acara ini dapat digelar di Indonesia. Tahapan negosiasi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Jenis negosiasi yang digunakan dalam kasus ini adalah negosiasi tradisional, dimana CEO
MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menjadi salah satu negosiator yang akan melakukan
perbincangan dengan perwakilan dari tokoh Ormas Islam, untuk melakuka negosiasi secara
langsung atau tatap muka dengan pihak yang akan dipersuasi (Ormas Islam). Selain itu MNC
Group juga melakukan lobi dengan mengirim surat ke pihak Ormas Islam. Dengan negosiasi
tradisional ini, keinginan dan tujuan MNC Group dalam rangka pelaksanaan Miss World
2013 di Indonesia akan lebih mudah disampaikan, dan dengan cara ini, diharapkan dapat
meningkatkan keakraban, sebab negosiasi itu sendiri bersifat informal.
Pihak MNC Group juga memberikan beberapa penjelasan sekaligus jawaban dan
tanggapan dari poin-poin alasan Ormas Islam tidak memperbolehkan Miss World 2014
digelar di Indonesia, seperti menjelaskan bahwa acara ini telah memajukan salah satu
kebudayaan Indonesia dengan designer-designer Indonesia dalam pembuatan seluruh kostum
Miss World 2013. Walaupun beberapa upaya sudah dilakukan Ormas Islam tidak menyetujui
pelaksanaan Miss World 2013 di Indonesia. Namun pada akhirnya setelah dilakukan diskusi
dengan pemerintah, hasil negosiasi telah didapat dan menguntungkan kedua pihak, namun
tetap ada konsekuensi yang harus diterima masing-masing pihak.
Strategi yang digunakan sebagaimana telah dijelaskan pada bagian pembahasan terkait
starategi negosiasi adalah Win-Win Solution, dimana semua pihak terkait, baik MNC Group,
Pemerintah Indonesia, dan para Ormas Islam, menyatakan keinginan masing-masing dengan
memunculkan saran dan berbagai alternatif agar semua pihak sama tercapai keinginannya.
Negosiasi pun berjalan seperti tawar menawar. Hasil dari negosiasi ini adalah: acara Miss
World 2013 tetap digelar di Indoneia, namun hanya di Pulau Bali (semestinya acara puncak
diadakan di Sentul, Jawa Barat). Hasil perundingan lainnya adalah MUI dan Ormas Islam
lainnya mensyaratkan tidak boleh diadakan sesi bikini yang menampilkan keseksian tubuh
wanita, dan di setujui oleh pihak penyelenggara Miss World.
Dengan hasil tersebut, semua pihak mendapatkan apa yang mereka mau. Pihak MNC
tidak terlalu mengalami kerugian karena kontes Miss World 2013 teteap terlaksanan
walaupun banuak rangkaian acara yang diubah dan penyewaan ini itu dibatalkan. Dipihak
Ormas Islam, dalam Miss World sesi bikini dihilanhkan karena merasa budaya Indonesia
akan terhapus oleh budaya asing yang masuk, hasilnya semua kontestan menggunakan
pakaian adat Indinesia, yang membuat budaya Indonesia dikenal oleh seluruh negara dunia.
Teknik atau taktik yang digunakan adalah membuat agenda. Protes dan demo dilakukan
oleh MUI dan ormas lainnya terhadap acara Miss World yang dilakukan beberapa hari
sebelum acara ini diberlangsungkan. Maka pihak peyelenggara Miss World harus membuat
agenda dan menentukan tanggal-tanggal serta waktu yang cepat untuk bernegosiasi agar
acara ini dapat berlangsung. pada tanggal 3 September 2013, demo pertama dengan
200orang. Setelah itu, pihak MNC langsung bertindak dan mengatur tanggal utnuk
bernegosiasi dengan pihak Ormas Islam dan Pemerintah. Tanggal 4 September 2013 MNC
Group bernegosiasi dengan pemerintah dan mengadakan temu media. Tanggal 8 September
2013 acara sudah bisa dimulai di Bali yaitu acara Opening Miss World 2013. Terakhir adalah
demo dari MUI dan Ormas Islam yang ingin menghentikan acara Miss WOlrd. Padahal acara
puncaknya tanggal 28 September 2013. Akhirnya 16 September 2013 keputusan negosaisi
baru diumumkan, acara puncak Miss World 2013 diadakan di Bali, bukan di Sentul seperti
yang telah direncanakan.
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa negosiasi berperan penting dalam
penyelesain sebuah permasalahan dua pihak atau lebih. Negosiasi membutuhkan persiapan,
teknik dan strategi untuk melakukan negosiasi, sehingga negosiasi dapat menghasilkan
keputusan yang memuaskan.
Terlihat dari strategi dan negosiasi yang dilakukan dalam penyelesaian konflik
penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia yang telah berjalan dengan baik dan setiap
tahapnya membuahkan hasil yang menguntungkan bagi kedua pihak. MNC Group terlihat
menguasai situasi dan kondisi yang ada di masyarakt ataupun di pihak Ormas Islam sehingga
setiap keputusan untuk melakukan teknik dan strategi negosiasi dapat diambil dengan baik.
MNC Group menggunakan direct lobbying, gaya negosiasi kooperatif, sehingga
menghasilkan hasil negosiasi yang win-win solution. Miss World tetap digelar di Indonesia
namun hanya di Bali, dan acara ini menjunjung adat dan budaya Indonesia.
5.2. Saran
1. Saran yang ditujukan kepada setiap perusahaan agar tetap menjaga citra perusahaan
dengan mempersiapkan negosiasi dengan teknik, strategi sehingga tidak timbul kerugian
bagi perushaan.
2. Dibutuhkan pelatihan dan membiasakan sekretaris dalam bernegosiasi sehingga dapat
memiliki kemampuan negosiasi sebagai sekretaris professional.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Heron, R., & Vandenabeele, C. (1997). Negosiasi Efektif (Sebuah Panduan Praktis).
Bangkok: Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Perwakilan Indonesia.
Jurnal
Ucan, M. Y., & Aydin, D. Y. (2018). The Negotiation Styles of Secretaries and Assistants: a
Research in Private Hospitals in Isparta City Centre. Suleyman Demirel University
Visionary Jurnal, 73-87.
Makalah
Lianto, G. (2014). Strategi Lobi dan Negosiasi dalam Penyelesaian Konflik Penyelenggaraan
Mis World 2013 di Indonesia. Makalah Seminar.
Internet