STRATEGI NEGOSIASI
KELOMPOK 5:
DOSEN AKADEMIK
Dr. RENI YULIVIONA, S.E., M.S.i
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, krena atas karunia-Nya lah kami
diberi kesempatan menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Teknik Negosiasi Bisnis” makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang “Identifikasi Isu-Isu dan Topik Negosiasi” yang disajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebsar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari ksempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberi manfaat kepada kita sekalian. Amiinn.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
antara pengusaha dan supplier, pengusaha dan pelanggan, pengusaha dan investor, dan
sebagainya, mengambil peran komunikator dan komunikan menjadi sebuah proses penting
dalam tawar menawar dan pelaksanaannya tidak terlepas dari etika dan bahasa yang
digunakan. Etika dapat memberikan dorongan terhadap kesadaran moral sehingga memiliki
batasan-batasan bagi seorang pengusaha maupun pebisnis agar dapat bernegosiasi tanpa
adanya kecurangan yang dapat merugikan pihak terkait (Hutabarat, 2019). Sedangkan
bahasa meliputi bahasa verbal dan bahasa tubuh, menjadi hakikat keberhasilan negosiasi.
Penataan terhadap bahasa tubuh yang baik sangat diperlukan agar apa yang disampaikan
dapat meyakinkan lawan bicara.
Semakin jelas hubungan antara keterampilan komunikasi dengan keberhasilan
negosiasi dalam kemajuan perusahaan. Karena banyak perusahaan yang sudah bertahun -
tahun dibangun hancur dan berantakan hanya karena gagal dalam negosiasi, akibat
kemampuan komunikasi yang buruk. Untuk itu, pembahasan dari topik ini akan dimulai dari
pengenalan tentang negosiasi, komunikasi, komunikasi dalam negosiasi dan strategi
negosiasi serta tips menjadi seorang negosiator yang handal (Panuju, 2018).
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum kata negosiasi berasal dari kata Negotianus yaitu akar kata bahasa
latin, berupa jenis kata lampau dari Negotiare, yang memiliki makna melakukan bisnis atau
menjalankan bisnis. Selain itu, kata negosiasi juga berakar kata bahasa inggris yaitu to
negotiating yang berarti mendiskusikan, merundingkan, tawar menawar, atau membicarakan
peluang dari suatu kondisi. (Sunarya, 2020) yang dikutip dalam buku “Sukses Negosiasi
dengan Siapa Saja Kapan Saja & Di mana Saja” menuturkan bahwa negosiasi merupakan
sebuah bentuk perjamuan bisnis antar pihak yang didalamnya terdapat suatu proses
memberi, menerima dan tawar-menawar. Di sisi lain, negosiasi merupakan ijab kabul dari
sebuah korelasi antara semua pihak dalam negosiasi agar saling memberi dan menerima
segala hal yang telah disetujui bersama.
7
2.2 Tujuan Negosiasi
Hakikat dari tujuan bernegosiasi ialah untuk menghasilkan win–win solution, yaitu
kedua pihak memperoleh hasil yang diinginkan oleh masing-masing tanpa ada yang merasa
dirugikan. Namun secara umum dapat kita uraikan tujuan dari negosiasi yaitu:
1. Untuk meraih kesepakatan.
2. Untuk menemukan solusi.
3. Untuk memperoleh keuntungan.
1. Terciptanya jalinan kerja sama antar institusi atau badan usaha atau pun perorangan
untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian.
Dengan adanya jalinan kerjasama inilah maka tercipta proses-proses transaksi bisnis
dan kerja sama yang efektif.
2. Bagi suatu perusahaan, proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi jalinan
hubungan bisnis yang lebih luas dan pengembangan pasar.
3. Meningkatkan relasi, reputasi, profesionalisme
1. Orientasi adalah sebuah ucapan pembuka dan biasanya dengan ucapan salam pada
saat memulai negosiasi
2. Permintaan adalah sebuah perjanjian dalam bentuk barang atau jasa yang ingin
dibeli pembeli.
3. Kesesuaian adalah sebuah perjanjian dalam bentuk barang atau jasa dari penjual
yang diminta oleh pembeli.
4. Penawaran adalah sebuah akhir dari negosiasi dari kedua pihak yang sudah
menyepakati hasil negosiasi
5. Perjanjian adalah sebuah perjanjian antara kedua pihak untuk melakukan negosiasi
yang telah dilakukan.
6. Pembelian adalah sebuah keputusan dari konsumen untuk menerima transaksi atau
tidak.
8
7. Penutup adalah sebuah kalimat sebagai penutup dan biasanya salam atau ucapan
terima kasih.
Prinsip persuasi yang digunakan adalah otoritas dimana sang negosiator harus
memiliki kepercayaan yang tinggi karena bersikap selayaknya seorang ahli tanpa
menunjukkan rasa takut atau mengekspos kelemahan.
Kepakaran yang dipersepsikan dalam proses negosiasi bisa berupa kepemilikan
wawasan dan pengetahuan yang lebih banyak daripada lawan. Negosiator perlu
mengembangkan juga kemampuannya dalam bidang psikologi, meningkatkan
keahlian sosial dan inter-personal, serta mempelajari prinsip-prinsip persuasi.
9
Bisa juga dengan memiliki dukungan dari orang atau pihak yang dianggap sebagai
otoritas yang berpengaruh bagi lawan negosiasi. Penggunaan simbol-simbol,
aksesoris, busana, bahasa lisan dan bahasa tubuh bisa dimanfaatkan untuk menambah
kekuatan karisma dari sang negosiator.
1. Negosiator yang baik harus siap mengaplikasikan exit strategy jika negosiasi
menemukan jalan buntu. Namun, negosiator yang ulung bisa berinovasi dengan
menyiapkan atau memiliki banyak solusi yang potensial tanpa perlu mengorbankan
banyak poin penawaran dengan berpikir kreatif.
2. Kembali lagi, persiapan adalah kunci penting dalam bernegosiasi. Pengumpulan data
intel dan informasi dini memang mutlak diperlukan. Segala kemungkinan harus bisa
diprediksi dan dipersiapkan agar arah negosiasi tetap sejalan serta terus bisa
diselaraskan dengan tujuan awal.
3. Perencanaan kerangka pembicaraan sebagai haluan beserta jalan-jalan pembicaraan
alternatif memang mesti dituliskan sebelum pertemuan dan juga ketika proses
negosiasi sedang berlangsung. Hal ini memerlukan riset yang intensif serta keahlian
mendengar yang sangat fokus.
4. Akhirnya, seni negosiasi mensyaratkan kesabaran, jangan terlihat memaksa,
manfaatkan cerita dalam memaparkan fakta, dan menjunjung prinsip sejati seperti
keadilan.
Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang
melakukan negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar
belakang, pola pemikiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk
saling menyesuaikan diri. Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran
dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
Fact-finding
10
Fact-finding, mencari/mengumpulkan fakta-fakta.data yang berhubungan dengan
kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
Planning / Rencana
Penyampaian
Umpan Balik
Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik-
baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng-
geleng kepala, mencibir, mengagguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui
samakah makna yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
Evaluasi
Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/ negosiasi sudah tercapai,
apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil
yang lebih baik.
11
1. Membuat Agenda
Taktik ini harus digunakan dalam memberikan waktu kepada pihak-pihak yang
berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan mendorong mereka untuk
mencapai kesepakatan atau keseluruhan paket perundingan.
2. Bluffing
Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan untuk
mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang ada dan
membangun suatu gambaran yang tidak benar.
Taktik ini digunakan bila salah satu pihak yang berunding ingin mempercepat
penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan tenggang waktu kepada lawan
untuk segera mengambil keputusan.
Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat” dan “Baik” pada salah
satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi untuk menekan pihak lawan
sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak lawannya, sedangkan tokoh
“baik” ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak lawannya karena
kebaikannya. Sehingga pendapat – pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir
pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya.
Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari lawan berunding atas
setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan dipenuhi.
6. Intimidasi
Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan
berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan konsekuensi yang akan
diterima bila tawaran ternyata di tolak.
BAB III
12
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Negosiasi adalah aktivitas tawar–menawar atau perundingan untuk mendapatkan
solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak yang terlibat. Hartman menyebutkan bahwa
negosiasi adalah proses komunikasi antara dua pihak yang memiliki masalah yang sama dan
berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak berdasarkan tujuan dan
pandangan mereka sendiri. Secara sederhana negosiasi dimaknai sebagai sebuah proses
lanjutan dari perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menghasilkan kepuasan semua
pihak yang berkepentingan. Cara bernegoisasi dengan baik yaitu:
- Membuat Agenda
- Bluffing
- Mengatur tenggang waktu (deadline)
- Good guy bad guy
- The Art of Concession
- intimidasi
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul maklah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesemptan-kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
13
Tazkiya, A., Aldiansyah, M., Sonia, G., & Saparingga, H. S. (2021). Meraih Keberhasilan
Negosiasi Bisnis Melalui Keterampilan Berkomunikasi. Jurnal Sosial Sains, 1(5), 345-358.
https://materibelajar.co.id/pengertian-negosiasi/
https://www.murid.co.id/cara-negoisasi/
14