Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS
(Negosiasi Bisnis)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

Khusnul Khatimah : 170311043


Ayu Elisa Nanda : 170311059
Nur Azizah Binti Hakim : 170311056
Riska Mustari : 170311051
Ilham : 170311071

Tujuan : Disusun sebagai tugas kelompok


untuk mata kuliah Komunikasi
Bisnis
Semester : VI (Enam)
Dosen Pengampu : R. Firdaus Wahyudi, S.S., M.I.Kom

Program Studi Perbankan Syariah Kelas B


Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam
IAI MUHAMMADIYAH SINJAI
Tahun Akademik 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Negosiasi Bisnis” ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula, sholawat dan
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
mengeluarkan kita dari zaman kejahiliyahan menuju era modern seperti saat ini,
semoga nanti kita dapat memperoleh syafaatnya di akhir masa sampai akhirat
kelak. Aamiin ya robbal’alamin.
Sebagai rasa terima kasih atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari
semua pihak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. R. Firdaus Wahyudi, S.S., M.I.Kom , selaku dosen pengampu
mata kuliah Komunikasi Bisnis.
2. Semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini.
Semoga Allah SWT selalu membalas segala kebaikan mereka dan selalu
memberikan berkah-Nya. Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna
dan pastinya ada kekurangan. Kesempurnaan hanya ada pada Allah semata. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, demi
kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, kami seluruh penyusun berharap
agar makalah ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi
para pembaca dan di lingkungan akademis. Aamiin ya robbal’alaamiin.

Sinjai, 2 Mei 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negosiasi Bisnis .................................................................... 3
B. Tahapan Proses Negosiasi....................................................................... 4
C. Keterampilan Bernegosiasi ..................................................................... 7
D. Tipe Negosiator ...................................................................................... 11
E. Manfaat Negosiasi Bisnis ...................................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan negosiasi, baik
secara sadar maupun tidak sadar. Seperti ketika kita sedang berbelanja di
pasar secara tidak langsung saat kita menawar kita sedang melakukan
negosiasi dengan penjual ataupun misalnya ketika kita sebagai seorang
pengusaha yang sedang berunding dengan mitra bisnis kita. Negosiasi juga
telah berkembang dari segi formal dan informal. Di dalam negosiasi formal
bisa dalam bentuk perundingan di atas meja ataupun pertemuan para pebisnis
untuk mencapai kesepakatan. Dalam segi informal negosiasi biasanya
dilakukan dengan pembicaraan biasa yang tidak resmi antara kedua belah
pihak untuk mencapai sebuah jalan yang diinginkan.
Sebagian besar masalah yang terjadi di dalam sebuah bisnis bisa
dilakukan dengan cara negosiasi. Pihak yang bisa melakukan negosiasi
dengan baik dapat memperoleh kesepakatan yang diinginkan, namun jika
pihak tersebut tidak mengetahui cara bernegosiasi dengan baik maka hanya
akan menjadi suatu hal yang sia-sia dan merugikan perusahaan, hal ini
menjadi bukti bahwa peran negosiasi bisnis sangat krusial di dalam
menjalankan suatu kerjasama didalam sebuah bisnis atau perusahaan.
Sebagian besar proses pengambilan keputusan di seluruh bidang
pekerjaan baik di dalam internal organisasi maupun dengan pihak luar, dapat
diperlancar melalui proses negosiasi baik formal maupun informal yang
efektif. Sebagian besar permasalahan bisnis di lapangan ternyata disebabkan
oleh kurangnya pemahaman para pelaku bisnis akan arti penting negosiasi
dan cara melakukannya dengan benar. Padahal, negosiasi kadang lebih
menentukan ketimbang perjanjian hitam di atas putih, terutama di awal- awal
memulai kerja sama. Bahkan tidak jarang pula negosiasi dilakukan tanpa
persiapan. Akibatnya, ketika dilakukan, negosiasi hanya menjadi sia-sia dan

1
kita jadi rugi waktu dan tenaga. Padahal, kerugian itu bisa dihindari apabila
pelaku bisnis memposisikan negosiasi sebagai elemen krusial dalam
menjalankan kerjasama bisnis.
Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi bukanlah hal yang baru. Negosiasi
digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang berbeda, misalnya
antara penjual dan pembeli atau antara produsen dan konsumen. Oleh karena
itu, agar terjadi suatau kesepakatan diantara kedua belah pihak, diperlukan
negosiasi. Sementara itu, orang yang sering melakukan negosiasi disebut
sebagai seorang negosiator. Dalam setiap proses negosiasi, selalu ada dua
belah pihak yang berlawanan atau berbeda sudut pandangnya. Agar dapat
menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah pihak perlu
bernegosiasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian negosiasi bisnis?
2. Bagaimana tahapan proses negosiasi?
3. Bagaimana keterampilan bernegosiasi?
4. Bagaimana tipe negosiator?
5. Bagaimana manfaat negosiasi bisnis?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian negosiasi bisnis;


2. Untuk mengetahui tahapan proses negosiasi;
3. Untuk mengetahui keterambilan bernegosiasi;
4. Untuk mengetahui tipe negosiator;
5. Untuk mengetahui manfaat negosiasi bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NEGOSIASI BISNIS

Dalam suatu proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang
berlawanan atau berbeda sudut pandangnya 1. Agar dapat menemukan titik
temu atau kesepakatan, kedua belah pihak perlu bernegosiasi.
Dalam bahasa sehari-hari kata negosiasi sering kita dengan yang
sepadan dengan istilah “berunding”, “bermusyawarah”, atau, “bermufakat”.
Kata negosiasi ini berasal dari bahasa inggris “negotiation” yang berarti
perundingan. Adapun orang yang melakukan perundingan dinamakan
dengan “negosiator.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan negosiasi
adalah: (1) Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi
atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak
(kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain,
(2) Penyeleseian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-
pihak yang bersengketa.
Kamus hukum mengartikan “Negasiasi adalah proses tawar-menawar
dengan jalan berundingan antara para pihak yang bersengketa untuk mencari
kesepatan bersama”
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas negosiasi adalah
sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk
saling menyeleseikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus
Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui diskusi formal.

1http://dhinilencari.com/2016/11/makalah-negosiasi-bisnisdinidita.html?m=1(Diakses

tanggal 1 Mei 2020).

3
Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian
yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen-elemen kerja sama dan kompetisi. Termasuk didalamnya, tindakan
yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang
lain dengan tujuan tertentu.
Menurut Hartman dalam buku karya Purwanto yang berjudul
Komunikasi Bisnis, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari
sudut pandang siapa yang terlibat dalam bernegosiasi. Dalam hal ini, ada dua
pihak yang berkepentingan dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual.
Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi
antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang
mereka sendiri, yang berusaha mencapai kecepatan yang memuaskan kedua
belah pihak mengenai masalah yang sama.
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah
pihak mempunyai hak atas hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua
belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan menerima
sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Sementara itu Casse,
negosiasi adalah proses dimana paling sedikit dua pihak dengan persepsi,
kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang
suatu hal demi kepentinan bersama.
Berdasarkan beberapa pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan
bahwa suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang
saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan
mencapai tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat
dalam negosiasi.

B. TAHAPAN PROSES NEGOSIASI


Menurut Casse ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap
perencanaan/ planning phase (sebelum negosiasi), tahap implementasi/
implementation phase (selama negosiasi), tahap peninjauan/ reviewing phase
(setelah negosiasi).

4
1. Tahap Perencanaan;
Membutuhkan tiga tugas utama yaitu:
a. Sasaran Negosiasi
Sasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam
bernegosiasi, hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa
seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran dalam negosiasi sangatlah
penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi.
b. Strategi Negosiasi
Strategi negosiasi merupakan cara atau teknik untuk mencapai
tujuan bernegosiasi. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan
dalam bernegosiasi, antara lain:
1) Strategi kooperatif
a) Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak;
b) Memakai semboyan win-win solution (saling
menguntungkan);
c) Mempercayai pihak lawan;
d) Meakukan kompromi jika diperlukan timbal balik;
e) Menciptakan landasan dan kepentingan bersama.
2) Strategi kompetitif;
a) Sasaran strategi ini adalah mengalahkan lawan;
b) Tidak mempercayai lawan;
c) Menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan
melancarkan tekanan;
d) Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya.
3) Strategi Analitis.
a) Mempunyai filosofi bahwa negosiator adalah problem
solver bukan petarung;
b) Memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam
memecahkan masalah, bukan permainan;
c) Berusaha kreatif dan bersama sama mencari alternatif
penyelesaian;
5
d) Menggunakan kriteria objektif dalam mengambil
keputusan;
e) Membuat alasan yang rasional, bukan atas dasar perasaan.

c. Proses Negosiasi;
Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang
diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan kedua belah
pihak yang saling menguntungkan. Dalam proses negosiasi ada enam
tahapan penting yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Persiapan;
Merupakan tahapan yang berkaitan dengan pengumpulan
informasi secukupnya dan penentuan tim negosiasi yang sebaik-
baiknya yang akan diikutsertakan dalam proses negosiasi.
2) Kontak pertama;
Tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak
yang terlibat dalam proses negosiasi.

3) Konfrontasi;

Tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang


akan dinegosiasikan.

4) Konsiliasi;

Tahap untuk saling melakukan proses tawar-menawar.


5) Solusi;
Tahap dimana kedua belah pihak mulai saling menerima
dan memberi. Negosiator telah menemukan titik-titik
kesepakatan.
6) Pascanegosiasi.
Tahap untuk melakukan konsolidasi bagi kedua belah
pihak, apakah kedua belah pihak saling memiliki komitmen atas
apa yang disepakati bersama atau tidak.
2. Tahap Implementasi;

6
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan
yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi. Oleh
karenanya tahapan ini bukan lagi sebagai wacana pemikiran atau ide lagi,
tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan
dalam negosiasi.
3. Tahap Peninjauan Negosiasi.
Tahapan ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya proses
negosiasi. Tahapan ini sangat penting bagi seorang negosiatordalam
meninjau kembali apa yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi.
Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu
dilakukan, yaitu antara lain:
a. Untuk memeriksa apakah sudah mencapai tujuan;
b. Jika belum, maka bisa menjadi pelajaran dan evaluasi bagi
negosiator;
c. Jika sudah, maka pastikan apa yang sudah dilakukan dengan baik
lalu teruskan.

C. KETERAMPILAN BERNEGOSIASI
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan
oleh berbagai faktor penting, diantaranya adalah keterampilan seseorang
negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi.
Menurut Hartman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
dalam keterampilan bernegosiasi (negotiation skills) antara lain:

1. Persiapan;
Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi.
Tanpa persiapan yang baik,hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak
akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan
yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak.

2. Memulai Negosiasi;
Bagaimana memulai bernegosiasi? Ada beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan dalam memulai bernegosiasi,antara lain: memilih
7
waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang
tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda,
meumusakn tawaran / posisi pembuka, menghadapi konflik,
berkomunikasi secara efektif, meningkatkan ktrampilan mendengarkan,
peringatan, menciptakan kesepakatan dengan lebih cepat.

3. Strategi dan teknik;


Menurut kamus Webster, strategi dapat mendefinisikan sebagai
rencana atau metode yang teliti atau tipu daya cerdik. Sedangkan yang
dimaksud dengan taktik lebih mengacu pada setiap metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu mencapai kesepakatan dalam
bernegosiasi. Baik strategi maupun taktik menuntut ketrampilan khusus
dalam bernegosiasi. Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari
perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga implementsi yang baik
dari sebuah negosiasi.

4. Kompromi;
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa proses bernegosiasi
melibatkan kedua belah pihak. Kompromi merupakan salah satu upaya
menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak dalam bernegosiasi.
Dalam upaya menu kompromi, seseorang negosiator menyajikan
kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dulu, kemudian melangkah
pada perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya
disajikan pernyataan yang bersifat penilaian untuk mendukung posisi
mereka sendiri.

5. Menghindari kesalahan taktis;


Bagaimana seorang negosiator harus menghindari kesalahan taktis?
Agar negosiasi sukses, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
dihindari dalam melakukan negosiasi, antara lain: mengajukan
permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi untuk penjual dan
permintaan rendah untuk pembeli), membuat konsesi bebas, memulai
tanpa daftar penawaran, melakukan negosiasi terlalu cepat,bernegosiasi
8
saat terkejut,menghargai tawaran yang tidak masuk akal, takut diam,
marah, tidak menuliskan hasil negosiasi, bernegosiasi pada saat lelah,
mengecewakan bos Anda, dan memaksakan bernegosiasi.

Menurut Casse, keterampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam


dua kelompok besar, yaitu ketrampilan konvensional / conventional skills
(untuk negosiator konvensional) dan nonkonvensional no-conventional skills
(untuk negosiator nonkonvensional).

Menurut Oliver,ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam


bernegosiasi, antara lain: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan
posisi Anda, membuat usulan, penawaran, dan persetuuan. Masing-masing
kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini:

1. Persiapan yang baik;


Negosiasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu
menghasilkan kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi,
seiakan banyak persiapan yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi
pada tahap persiapan atas hal-hal berikut: Kemungkinan pihak lawan
membuka pernyataan dan posisi, bagaimana Anda bergerak dari posisi
pihak lawan menuju aspirasi Anda, masalah potensial,rintangan,
kesempatan, kebutuhan dan pilihan yang dimiliki lawan Anda,
bagaimana idealism dan garis Anda, pertimbangan biaya setiap gerakan
yang mungkin Anda buat dan itu dapat menguntungkan pihak lawan
Anda, dan antisipasi apa konsesi yang akan diberikan oleh pihak lawan
Anda.

2. Berlatih;
Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat
menjadi pintu pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan
muncul. Cobalah rinci bagaimana Anda berlatih, pendekatan apa yang
akan Anda gunakan, pernyataan kunci apa yang akan Anda sampaikan,
dan bagaiman Anda merespons pernyataan pihak lawan Anda. Jangan
bimbang dan ragu, berlatih dan berlatilah! Semakin sering berlatih dan
9
selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan menjadikan modal
dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda.

3. Menggambarkan posisi Anda;


Pada beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi mereka
dengan jelas. Tujuan Anda adalah bagaimana memberikan kesempatan
kepada pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, dan mengapa negosiasi perlu
dilakukan. Anda harus dapat mengendalikan apa yang seharusnya anda
lakukan dan jangan terpengaruh oleh pihak lawan Anda.

4. Membuat suatu usulan / proposal;


Jika pihak lawan Anda mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan
(proposal) yang ingin diajukan dalam bernegosiasi, satnya bagi Anda
untuk mengusulkannya. Hal itu juga akan memberikan suatu konsensi
yang terlalu dini oleh pihak lawan. Namun demikian, pada babak awal
tersebut janganlah terlalu berharap munculnya sebuah kesepakatan.
Masih aada kata-kata tawaran berikutnya yang perlu dipertimbangkan
lebih lanjut dalam bernegosiasi.

5. Penawaran;
Salah satu respon yang eektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana
melakukan tawaran bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik.
Bagaimanapun, proses bernegosiasi tidak dapat dilepaskan dengan proses
penawaran. Gunakan kesempatan proses penawaran ini dengan sebaik-
baiknya.

6. Persetujuan.
Dalam proses penawara yang intens,sangatlah mudah untuk
melupakan apa yang telah disetujui. Sasaran dari setiap kali bernegoisai
adalah untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan itu tidak hanya
terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari setiap
kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam
proses bernegosiasi.
10
Untuk mencapai suatu kesepakatan yang baik (efektif) bagi kedua belah
pihak, Anda perlu memahami dengan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya
diinginkan oleh pihak lawan.
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat
diinginkan oleh pihak lawan Anda, antara lain :
1. Merasa nyaman akan dirinya sendiri;
2. Tidak merasa dibohongi;
3. Sekutu yang kekal;
4. Mengetahui dan memahami lebih banyak;
5. Menyelesaikan negosiasi tanpa harus bekerja terlalu keras;
6. Uang, barang, dan pelayanan yang bagus;
7. Diperlakukan dengan ramah-artinya didengarkan;
8. Disenangi;
9. Komunikasi yang jelas;
10. Mengetahui kemampuan dan usahanya-dari Anda, bos, dan rekan
kerjanya.

D. TIPE NEGOSIATOR
Pemahaman yang baik tentang negosiasi dapat mempermudah
negosiator untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan dalam
bernegosiasi. Menurut Casse, ada empat tipe negosiator antara lain:
1. Negosiator Curang;
Anda harus berhati-hati ketika berhadapan dengan tipe ini, karena
pada dasarnya yang terlintas dipikiran negosiator ini adalah
memenangkan negosiasi walaupun harus dengan menghalalkan segala
cara.
2. Negosiator Profesional;
Seorang negosiator profesional akan tahu apa yang akan
dinegosiasikan, dan tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya
dengan mengedepankan profesionalitas.
3. Negosiator Bodoh;
11
Seorang negosiator bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk
kedua belah pihak. Yang ada dipikiran tipe ini adalah tidak ada yang
boleh menang didalam negosiasi. Anda harus mengetahui apa motif yang
dimiliki oleh negosiator ini, apakah memang benar bodoh atau pura-pura
bodoh. Anda harus meyakinkan tipe ini agar memiliki motivasi yang kuat
dan bersungguh-sungguh dalam negosiasi.
4. Negosiator Naif.
Pada umumnya negosiator tipe ini tidak siap untuk melakukan
negosiasi, tidak tahu duduk persoalan yang dinegosiasikan dan cenderung
percaya begitu saja pada pihak lawan. Ketika melawan negosiator ini
anda mungkin bisa menang mudah, tetapi anda harus berhati-hati
mungkin ia sedang menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui pihak
lawan.

E. MANFAAT NEGOSIASI BISNIS

Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam


pengertian bisnis resmi antara lain adalah 2 :

1. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan


usaha atau institusi ataupun perorangan;

Untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar


saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak
inilah maka tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga
membuat hidup perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses
negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi guna
menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.

2http://blog.ub.ac.id/makalahnegosiasibisnis/2019/02/06/hello-world/ (Diakses pada tanggal


1 Mei 2020).

12
2. Untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk
mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan
penjualan.

Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan harga yang lebih


baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Dalam
jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah
perusahaan.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang
saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan
mencapai tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat
dalam negosiasi.
Menurut Casse ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap
perencanaan/ planning phase (sebelum negosiasi), tahap implementasi/
implementation phase (selama negosiasi), tahap peninjauan/ reviewing phase
(setelah negosiasi).
Menurut Hartman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
dalam keterampilan bernegosiasi (negotiation skills) antara lain: Persiapan;
Memulai Negosiasi; Strategi dan teknik; Kompromi; Menghindari kesalahan
taktis. Menurut Casse, keterampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam
dua kelompok besar, yaitu ketrampilan konvensional / conventional skills
(untuk negosiator konvensional) dan nonkonvensional no-conventional skills
(untuk negosiator nonkonvensional). Menurut Oliver,ada enam kunci dasar
yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara lain: persiapan yang baik,
berlatih, menggambarkan posisi Anda, membuat usulan, penawaran, dan
persetuuan.
Pemahaman yang baik tentang negosiasi dapat mempermudah
negosiator untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan dalam
bernegosiasi. Menurut Casse, ada empat tipe negosiator antara lain:
Negosiator Curang; Negosiator Profesional; Negosiator Bodoh; Negosiator
Naif.
Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam
pengertian bisnis resmi antara lain adalah : Untuk mendapatkan atau
menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi ataupun

14
perorangan dan Untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga
untuk mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan
penjualan.

B. SARAN
Kami sangat mengharapkan agar makalah ini dapat digunakan dengan
baik sesuai dengan fungsinya serta dapat membantu dan memotifasi para
pembaca ataupun para pendengarnya.
Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari parapembaca
ataupun para pendengar, karena kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan mungkin banyak kesalahan-kesalahan di dalamnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/makalahnegosiasibisnis/2019/02/06/hello-world/(Diakses pada

tanggal 1 Mei 2020).

http://dhinilencari.blogspot.com/2016/11/makalah-negosiasi-bisnis-

dinidita.html?m=1 (Diakses pada tanggal 1 Mei 2020).

16

Anda mungkin juga menyukai