Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI BISNIS

“REVISI PESAN – PESAN BISNIS”

Dosen : KAMARIAH, SE., MM

KELOMPOK 2 :

AFNI SHINTIA 1601110065

ANANDA DINI RIA 1601110025

MITA VIRLIYANA 1601110041

DORA ADILLAH 1601110044

RINALDY 1601110189

ANDRE PRASETYO 1601110055

DAVID MAULANA 1601110100

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya khususnya bagi kami yang telah menyelesaikan makalah Komunikasi

Bisnis ini yang berjudul “Revisi Pesan – Pesan Bisnis”.

Dalam membuat makalah ini, kami berusaha semaksimal mungkin untuk

menyelesaikannya dengan baik . Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih

kepada dosen sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang

telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Disini kami sebagai penulis juga menyampaikan, jika seandainya dalam

penulisan makalah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk

itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca

yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang kita

harapkan dapat di capai dengan sempurna. Aamiin.

Palembang, November 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I ( PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 Keterampilan Merevisi ............................................................................ 3

2.1.1 Pesan – Pesan Bisnis Tertulis ....................................................... 3

2.1.2 Pesan – Pesan Bisnis Lisan ........................................................... 6

2.2 Pemilihan Kata Yang Tepat .................................................................... 7

2.2.1 Pilihlah Kata yang Sudah Familier/Dikenal .................................. 7

2.2.2 Pilihlah Kata – Kata yang Singkat ................................................ 8

2.2.3 Hindari Kata – Kata yang Bermakna Ganda ................................. 8

2.3 Membuat Kalimat Efektif ....................................................................... 8

2.3.1 Tiga Jenis Kalimat ......................................................................... 9

2.3.2 Cara Mengembangkan Paragraf................................................... 10

BAB III (PENUTUP)


3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 12
3.2 Saran ...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh

pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan

baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai

sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan

mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang

disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi,

motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan

secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi

komunikator.

Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar

pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat

ditinjau ulang atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan

ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan

yang dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan

menulis pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan

bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang

cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis

cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi

substansi isi pesan maupun format penulisannya.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana keterampilan merevisi ?

b. Bagaimana mengedit isi & pengorganisasian ?

c. Bagaimana mengedit format penulisan ?

d. Bagaimana memilih kata yang tepat ?

e. Bagaimana membuat kalimat yang efektif ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui

keterampilan merevisi, mengedit isi & pengorganisasian, mengedit format

penulisan, memilih kata yang tepat, dan mengetahui bagaimana membuat

kalimat yang efektif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan Merevisi

Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah

menulis pesan– pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan

surat kepada orang tua, saudara, atau teman akrab.

Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik

diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan

berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan bisnis cenderung dilakukan

secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun

format penulisan.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan-pesan bisnis

mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang

disampaikan secara lisan.

2.1.1 Pesan – Pesan Bisnis Tertulis

Proses penulisan pesan bisnis tertulis dimulai dari penulisan draft,

kemudian dilakukan penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi suatu

pesan maupun pengorganisasian, gaya (style) bahasa yang digunakan,

susunan kalimat, mekanik, format dan tata letak (layout) penulisannya.

a. Mengedit Isi, Pengorganisasian, dan Gaya Penulisan

Untuk mengevaluasi efektifitas suatu pesan-pesan bisnis secara

menyeluruh dokumen pelu terlebih dahulu dibaca dengan cepat

3
(Skimming). Saat melakukan evaluasi ada beberapa hal yang pelu

mendapatkan perhatian antara lain: substansi suatu pesan,

pengorganisasian pesan, dan gaya penulisannya.

Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secara seksama pesan-pesan awal

dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh besar

terhadap audiens. Perhatikan pembuka surat atau memo, apakah sudah

relevan menarik dan mengundang reaksi pembaca. Pada pesan yang lebih

panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan

organisasi bahan.

Setelah yakin dengan isi dan pengorganisasian suatu pesan bisnis,

perhatikan gaya penulisannya. Apakah pesan-pesan yang dibuat telah

mengandung kata atau frase yang mampu menghidupkan suatu pesan

sehingga semakin menarik bagi audiens. Kemudian disaat yang sama

pastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan sudah jelas, tidak

membingungkan, dan mudah dipahami. Di samping itu, agar audiens lebih

mudah menangkap pesan-pesan yang dibuat, perlu dibuat judul, sub-sub

judul, identansi, huruf tebal, garis bawah, huruf miring, huruf bewarna,

tabel, gambar, dan sejenisnya.

b. Mengedit Mekanikal / Teknis Penulisan

Langkah yang dilakukan berikutnya adalah melakukan pemgeditan

dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan-pesan bisnis yang

mencakup antara lain:

4
 Susunan kalimat yang digunakan, sesuai atau tidak dengan kaidah

kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami.

 Penggunaan kapitalisasi secara tepat.

 Penulisan tanda baca secara benar.

 Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna kalimat

teresbut dapat dipahami dengan mudah.

 Perhatikan terjadinya pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu

kalimat.

Kesalahan mekanik dalam penulisan pesan-pesan bisnis dapat

mengganggu pemahan maksud dan tujuan penulisan pesan-pesan bisnis

tersebut, bahkan dapat berdampak pada memudarnya kepercayaan dan

citra suatu organisasi. Kesalahan Mekanis secara ekonomis berdampak

pada pemborosan waktu, tenaga, dan dana yang diperlukan untuk

memperbaikinya.

c. Mengedit Format dan Layout

Langkah terakhir dalam mengedit pesan bisnis adalah mengedit

format dan layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan

terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca,

format penulisannya juga tidak boleh diabaikan begitu saja.

5
2.1.2 Pesan – Pesan Bisnis Lisan

Pesan-pesan bisnis yang disampaikan dalam bentuk lisan pun

memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan seperlunya,

sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami dengan baik.

Meskipun pesan-pesan bisnis disampaikan secara lisan, namu diperlukan

juga kerangka dasar (outline) tentang substansi pesan-pesan bisnis yang

akan disampaikan. Kegiatan pengeditan pesan-pesan bisnis lisan

mencakup antara lain substansi pesan yang disampaikan,

pengorganisasiannya, dan gaya bahasa yang digunakan.

a. Substansi Pesan

Langkah pertama dan utama dalam melakukan pengeditan (editing)

pesan-pesan bisnis adalah mengedit substansi pesan yang akan

disampaikan pada audiens.

 Apakah substansi (inti) pesan yang ingin disampaikan telah tercantum

didalamnya?

 Apakah data pendukung (tabel, grafik, bagan, gambar, audio,

audiovisual) juga sudah tercantum di dalamnya?

b. Pengorganisasian Pesan

Pengorganisasian pesan-pesan bisnis yang akan disampaikan secara

lisan mencakup tiga poin penting, yaitu:

 Pembuka (Misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)

6
 Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengantar pesan dilanjutkan

dengan substansi pesan)

 Penutup (misalnya, kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi)

c. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan-pesan bisnis

secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis

karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.

Di samping itu, melalui penyajian secara lisan penerima pesan akan lebih

mudah memahami maksud dan tujuan suatu pesan yang ditunjukkan

dengan penyampaian pesan-pesan secara langsung, pesan-pesan nonverbal

yang didukung dengan tampilan kata, huruf, gambar, bagan, dan tabel

dalam format animasi yang dinamis.

2.2 Pemilihan Kata yang Tepat

Pemilihan kata yang tepat adalah penggunaan kata-kata tertentu

untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan

yang terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain

dengan mudah dapat dimengerti, maka harus menggunakan kata-kata

dengan baik.

2.2.1 Pilihlah kata yang sudah Familier/dikenal

Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, gunakanlah kata-kata

yang sudah dikenal, umum dan lazim sehingga mudah dipahami oleh

7
audiens. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya

mentereng, bombastis, tetapi justru hanya membuat audiens bingung.

2.2.2 Pilihlah Kata – Kata yang Singkat

Pemilihan kata-kata yang singkat dalam penyampaian pesan-pesan

bisnis sangat diperlukan. Kata-kata yang singkat, selain efisisen, juga

mudah dipahami oleh audiens. Meskipun pemilihan kata yang disingkat

diperlukan, harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa

yang baik dan benar.

2.2.3 Hindari Kata – Kata yang Bermakna Ganda

Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindari dalam

penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan

mengakibatkan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam. Akibat

selanjutnya adalah kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian

pesan-pesan bisnis.

2.3 Membuat Kalimat yang Efektif

Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu

kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam

setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam

predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja

dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan

dan biasanya berupa kata benda.

8
2.3.1 Tiga Jenis Kalimat

a. Kalimat Sederhana, suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah

subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat

dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.

Contoh :

Saya membeli buku Komunikasi Bisnis di toko buku “Kogap” kemarin.

Andre mengirim pesanan buku ke konsumen

b. Kalimat Majemuk, Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa

independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen

merupakan klausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai

pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang

tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.

Contoh :

Raisa membeli kertas dan Isyana membeli baju.

Omzet penjualan meningkat 10 persen tetapi keuntungan perusahaan

menurun 15 persen.

c. Kalimat Kompleks, Kalimat kompleks berisi sebuah klausa

independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagian anak kalimat.

Contoh :

Meskipun gaji tidak naik, para pegawai bekerja sebagaimana mestinya.

9
2.3.2 Cara Mengembangkan Paragraf

Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk

mengembangkan paragraf yaitu pendekatan induktif dan deduktif.

Pendekatan yang akan Anda pilih sangat tergantung pada subjek Anda,

maksud audiens dan maksud suatu pesan.

a. Ilustrasi

Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi

atau contoh yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau

gagasan umum. Pemberian contoh terhadap topik bahasan yang

relevan akan memberikan gambar yang lebih jelas dan mudah

dipahami oleh audiens.

b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)

Mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan cara

membandingkan persaman atau perbedaan terhadap suatu pemikiran

dengan pemikiran yang lain. Cara pengembangan seperti ini tentunya

memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi penyampai pesan-pesan

bisnis.

c. Pembahasan Sebab-Akibat

Ketika mengembangkan suatu paragraf, Anda harus memfokuskan

perhatian pada sebab-akibat suatu masalah.

10
d. Klasifikasi

Pengembangan paragraf dengan cara pengelompokan ide-ide umum

kedalam ide-ide khusus (klasifikasi) akan mempermudah pemahaman

bagi pengirim pesan maupun penerima pesan.

e. Pembahasan Pemecahan Masalah

Maksud dari pembahasan pemecahan masalah adalah menyajikan

masalah kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut.

Cara ini mampu memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan

bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi

suatu organisasi.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh

para pelaku bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan

apa yang direncanakan.

Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam

proses pelaksanaan bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi

yang dapat dijadikan sumber referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas

bisnisnya. Tidak jarang bentuk pesan bisnis tersebut terjadi kesalahan atau

ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak hambatan informasi. Oleh

karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis tersebut adalah cara

yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah terakhir dalam

mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu

diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya

penyampaiannya, maupun format penulisannya.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan

penyampaian pesan langsung pada poin yang dituju (direct request), harus lebih

memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi

dan penulisannya dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau

yang berkepentingan dalam bisnis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis, Jakarta: Erlangga

Anggraini Dewi. (2001).Pesan – Pesan Bisnis.

(http://marzocchiahmed.wordpress.com/2013/01/24/pesan-pesan-bisnis-kombis/)

http://blogserbabis.blogspot.com/2014/04/makalah-revisi-pesan-pesan-bisnis.html

https://vianisilv.wordpress.com/2015/04/30/152/

http://soerty.blogspot.com/2011/10/komunikasi-bisnis.html

13

Anda mungkin juga menyukai