Anda di halaman 1dari 14

LANGKAH-LANGKAH MEREVISI PESAN-PESAN BISNIS

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Komuniasi Bisnis)

Dosen Pengampu: Tri Suparyanto, S.Pd.,M.M

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
MUHAMMAD (2018008250)
MUHAMMAD ISROK (2018008259)
AHMADI SULAIMAN (2018008267)
MUHAMMAD RIFAI (2018008275)
DEWI NUR ARIFAH (2018008283)
ELEONORA JUMIRA (2016008141)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidyahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “LANGKAH-LANGKANG MEREVISI PESAN-PESAN BISNIS”, meskipun
banyak kekurangan di dalamnya.
Penulis dan penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai etika bisnis dan
bagaimana penerapannya diambil dari kasus PT Freepor Indonesia. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulisan dan penyusun mohon maaf apabila
terdapat kesalahaan kata-kata yang kurang berkenan.

Yogyakarta, 02 Maret 2020


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 2
C. TUJUAN ........................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. KETERAMPILAN MEREVISI ..................................................................... 3
B. PEMILIHAN KATA YANG TEPAT ............................................................ 6
C. MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF .................................................. 7
BAB III ....................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................. 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................... 10
B. SARAN ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada
para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan
pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai
dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan
tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan
informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan
secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai
berikut: Subjek dan tujuan harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan
subjek dan tujuan, ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang
logis, semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesan-pesan
bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau
disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan
lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki. Menulis
pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis pesan-pesan yang bersifat pribadi.
Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga,
dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis
cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan
maupun format penulisannya.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para
pelaku bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang
direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif
sangat diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keterampilan merevisi pesan dalam komunikasi bisnis?
2. Bagaimana cara pemilihan kata yang tepat dalam merevisi pesan bisnis?
3. Bagaimana cara membuat kata yang efektif dalam merevisis pesan bisnis?
4. Bagaimana cara mengembangkan paragraf dalam pesan bisnis?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan merevisi pesan-pesan bisnis
2. Untuk mengetahui pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis
3. Untuk mengetahui membuat kalimat yang efektif
4. Untuk mengetahui cara mengembangkan paragraf dalam pesan bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KETERAMPILAN MEREVISI
Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis
pesan– pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang
tua, saudara, atau teman akrab. Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang
baik diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya
apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan atau
ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun format penulisan.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan-pesan bisnis mencakup
pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan secara lisan.
Kedua bentuk pesan-pesan bisnis tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dari
sisi format penulisan, gaya penulisan (writing style), maupun cara penyampaiannya
1. Pesan-pesan Bisnis Tertulis
Proses penulisan pesan-pesan bisnis dalam bentuk tertulis dimulai dari
penulisan draf, selanjutnya dilakukan penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi
suatu pesan maupun pengorganisasian, gaya (style) bahasa yang digunakan,
susunan kalimat mekanika, format dan tata letak (layout) penulisan.
a. Mengedit isi, Pengorganisasian dan Gaya Penulisan
Untuk mengevaluasi efektivitas suatu pesan-pesan bisnis secara
menyeluruh, keseluruhan dokumen perlu terlebih dahulu dibaca dengan cepat
(skimming). Pada saat melakukan evaluasi, ada beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian, antara lain: substansi suatu pesan, pengorganisasian
suatu pesan, dan gaya penulisannya. Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan
penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
1) Apakah anda telah memasukan poin-poin dengan urutan yang logis?
2) Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara hal-hal yang bersifat
umum dengan hal-ha yang khusus?

3
3) Apakah ide yang paling penting telah memperoleh porsi pembahasan yang
cukup?
4) Apakah anda telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan
pemeriksaan ulang (cross check) terhadap fakta-fakta yang ada?
5) Apakah anda ingin menambahkan informasi baru?
Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secara seksama pesan awal
dan akhir, karena pesan tersebut mempunyai pengaruh terbesar terhadap
audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan,
menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan
yang lebih panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud,
dan organisasi bahan. Gunakan bahan atau bahasa yang menarik bagi
audiens, disamping itu untuk memudahkan audiens menangkap pesan-
pesan yang disampaikan buatlah judul, sub-sub judul, indentasi, huruf
tebal, garis bawah, huruf miring, huruf berwarna, table, gambar dan
sejenisnya.
b. Mengedit Mekanika atau Teknik Penulisan
Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya
penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut
mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup
antara lain:
1) Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
2) Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus
ditulis dengan huruf kapital).
3) Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca
koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
4) Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat
dapat dipahami dengan mudah.

4
5) Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini
dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah
disampaikan.
c. Mengedit Format dan Layout
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit
format atau layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan
terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca,
format penulisannya juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format
penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas
yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan senang membacanya.
2. Pesan-Pesan Bisnis Lisan
Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan–
pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang,
perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat
dipahami audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang
mencakup antara lain:
a. Substansi pesan
Langkah pertama dan utama dalam melakukan pengeditan (editing) pesan-
pesan bisnis adalah mengedit substandi pesan yang akan disampaikan pada
audiens.
1) Apakah substansi (inti) pesan yang igin disampaikan telah tercantum
didalamnya?
2) Apakah data pendukung (table, grafik, bagan, gambar, audio, audiovisual)
juga sudah tercantum didalamnya?
b. Pengorganisasian pesan
Pengorganisasian pesan-pesan bisnis yang akan disampaikan secara lisan
mencangkup tiga poin penting, yaitu:
1) Pembuka (misalnya, salam pramuka, perkenalan diri)

5
2) Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengantar pesar dilanjutkan
dengan substansi pesan).
3) Penutup (misalnya, kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi)
c. Gaya Bahasa
Pada umumnya, penulisan pesan-pesan bisnis yang akan disampaikan
secara lisan cederung hanya bersifat online atau aris besarnya saja, sedangkan
penyajian secara lebih rinci (lengkap) dapat disampaikan pada saat melakukan
presentasi.
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan-pesan bisnis secara lisan
lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara
penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton. Disamping itu,
melalui penyajian secara lisan penerima pesan akan lebih mudah memahami
maksud dan tujuan suatu pesan yang ditunjukkkan dengan penyampaian
pesan-pesan secara langsung, pesan-pesan nonverbal yang digunakan dengan
tampilan kata, huruf, gambar, bagan dan table dalam format animasi yang
dinamis.
B. PEMILIHAN KATA YANG TEPAT
Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide
atau pikiran kedalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat
yang disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimengerti. Anda harus
dapat mengerti kata-kata dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyajian pesan-pesan bisnis kepada audiens, peran kata menjadi
penting. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi
audiens bukan saja pemborosan atau membuang-buang waktu tetapi yang lebi penting
dari itu adalah penyampaian maksud/tujuan kominikasi menjadi terganggu. Oleh
karena itu, agar maksud komunikasi dapat tercapai, perlu diperhatikan beberapa hal
berikut ini.

6
1. Pilihlah kaa yang sudah familier atau dikenal
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, gunakanlah kata-kata yang sudah
dikenal, umum, dan lazim sehingga mudah dipahami oleh audiens. Hangan
menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng, bombastis, tetapi
justru hanya membuat bingung audiens. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis
audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman
mereka. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh
yang baik bagi proses penyampaian pesan-pesan bisnis.
2. Pilihlah kata-kata yang singkat
Anda perlu juga memilih kata-kata yang singkat dalam penyampaian pesan-
pesan bisnis. Kata-kata yang singkat, selain efisien, juga mudah dipahami oleh
audiens. Meskipun pemilihan kata yang singkat diperlukan, harus tetap
diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindaridalam
penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan
mengakibatkan terjadinya penafsiran yang bermacam-maca. Akibat selanjutnya
adalah kemungkinn tidak tercapainya maksud penyampaian pesan-pesan bisnis.
Oleh karena itu, sedapat mungkin gunakan kata yang memiliki makna yang jelas
dan tegas. Di samping itu, perlu juga dilihat bagaimana kata tersebut digunakan
dalam suatu konteks bahasa tertentu.
C. MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF
Kalimat merupakan saran untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
Kalimat dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasihati, menyuruh dan
memperingati seseorang. Juga untuk mengemukakan pendapat, dan mengumumkan
sesuatu. Agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti pembaca,
kalimat harus disusun secara efektif. Apakah yang dimaksud dengan kalimat efektif?
kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang sadar dan tanpa sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik.

7
1. Tiga Jenis Kalimat
a) Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun
tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik
langsung maupun tidak langsung.
b) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak
mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat
berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa
dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak
memiliki klausa yang utuh.
c) Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat.
2. Cara Mengembangkan Paragraf
Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan
induktif dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai
alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari
kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan
paragraf:
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang
dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan
persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran
yang lain.
c. Pembahasan Sebab-akibat

8
Ketika mengembangkan suatu paragraph anda dapat memfokuskan perhatian
pada alasan-alasan mengenai suatu hal. Mengapa hal tersebut harus dipilih
atau dilakukan? apa alasan yang mendasari suatu keputusan? Mengapa suatu
keputusan tidak melalui suatu musyawarah? Mengapa suatu keputusan
dianggap cacat hukum? Apa akibat jika suatu keputusan diberlakukan? apa
akibatnya jika keputusan ditunda?
Paling tidak pola pengembangan paragraph dengan sebab-akibat akan
memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima
pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang
dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi
Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang.
Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan
yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai
penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses
pelaksanaan bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi yang dapat
dijadikan sumber referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tak
jarang bentuk pesan bisnis tersebut terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian sehingga
menimbulkan banyak hambatan informasi. Oleh karena itu, bertindak untuk merevisi
pesan-pesan bisnis tersebut adalah cara yang terbaik untuk dilakukan. Revisi
merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara
efektif.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam
memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familliar/sudah
dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda.
Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan
pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yaitu kallimat sederhana, majemuk,
kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan kalimat aktif akan
mempermudah audiens dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan
bisnis. Dalam mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara antara lain dengan menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan
mengenai sebab akibat, melakukan klasifikasi, dan pembahasan mengenai pemecahan
masalah (problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk
setiap paragraf singkat saja.
B. SARAN
Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan direct
request, harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan
bisnis telah di revisi dan penulisan direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-
pihak yang terlibat atau yang berkepentingan dalam bisnis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, D. (2011), Komunikasi Bisnis. Edisi Keempat


http://xerma.blogspot.com/2014/04/cara-merevisi-pesan-pesan-bisnis.html Diakses
pada pukul 20:40 tanggal 29 Februari Maret 2019. Pencarian lewat google.
https://www.dictio.id/t/apa-saja-tipe-atau-jenis-jenis-komunikasi-
bisnis/10941.Diakses pada pukul 19:30 tanggal 1 Maret 2019. Pencarian lewat
google.
http://wijayahery.blogspot.com/2011/03/pengorganisasian-pesan-pesan-bisnis.html.
Diakses pada pukul 21:40 tanggal 1 Maret 2019. Pencarian lewat google.
https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/pengorganisasian-pesan-pesan-bisnis/.
Diakses pada pukul 22:30 tanggal 2 Maret 2019. Pencarian lewat google.
https://www.coursehero.com/file/p4l1rnjg/Pentingnya-Pengorganisasian-Pesan-yang-
Baik-Untuk-dapat-mengorganisasi-pesan/. Diakses pada pukul 23:00 tanggal 2
Maret 2019. Pencarian lewat google.

11

Anda mungkin juga menyukai