Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1

(WAWANCARA KANDIDAT)

PEMBIMBING
ANAS SUTRINO

Di susun oleh:

Windia
(21910093)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
A) Latar Belakang...................................................................................................5
B) Rumusan Masalah..............................................................................................5
C) Tujuan................................................................................................................6
BAB 2................................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
A) Jenis-jenis Dasar Wawancara.............................................................................7
a) Definisi Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak berstruktur.....................7
b) Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak berstruktur.................8
c) Isi Wawancara (Jenis Pertanyaan Apa yang Harus Diajukan)..........................10
B) Meningkatkan kinerja Melalui SISDM.............................................................17
a) SDM Sebagai Pusat Laba.................................................................................18
b) Mengenali Hukum Pekerjaan Anda..................................................................19
c) Kesalahan yang dapat mengurangi kegunaan wawancara.................................19
d) Merancang dan Melakukan Wawancara yang Efektif......................................22
e) Cara melakukan Wawancara Agar Lebih Efektif.............................................22
BAB 3..............................................................................................................................23
PENUTUP.......................................................................................................................23
A) Kesimpulan......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24

2
3
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua  sehingga Makalah ini dapat kami susun
dengan baik dan lancar. Tak lupa pula kita kirimkan salam serta salawat kepada
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap
gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Makalah kami ini berjudul :
“WAWANCARA KANDIDAT”

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan  makalah ini berkat bantuan dan


tuntunan  Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam  kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar –
besarnya  kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama
kepada bapak AL JUNI,SE.,M.M selaku dosen Manajemen Sumber Daya Manusia 1
kami.

Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
makalah ini  dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini

Akirnya kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.

Wassalammualaikum wr.wb

Kendari, 6 November 2020

Penulis

4
5
BAB 1

PENDAHULUAN

A) Latar Belakang
Wawancara adalah salah satu fase penting dalam mencari kandidat, terutama
yang berkualitas. Lewat wawancara, kita bisa tahu bagaimana kualitas dan karakteristik si
kandidat. Dari situ, kita pun tahu apakah kandidat tersebut layak atau tidak untuk bekerja
di perusahan Anda.
Saat wawancara kerja, pelamar  telah memiliki kesempatan untuk lebih mengenal
institusi / perusahaan dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi / kompetensi
pelamar dengan lebih detail.Bagi Perusahaan, tujuan wawancara kerja adalah cara
menemukan dan menentukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan
jabatan, untuk mengetahui kepribadian pelamar, mencari informasi relevan yang dituntut
dalam persyaratan jabatan, mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi
jabatan dan perusahaan, membantu perusahaan mengidentifikasi pelamar yang layak
untuk diberikan penawaran kerja.
Hal yang perlu dipersiapkan sebagai perlamar kerja, khususnya yang fresh
graduate adalah mencari tahu pertanyaan yang sering muncul dalam proses wawancara.
Karena sejatinya setiap pertanyaan dalam wawancara kerja itu telah disusun / disetting
sebelumnya oleh pihak HR. Artinya mereka telah menyiapkan terlebih dahulu
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada si pelamar kerja.
Dan sebagai pelamar yang baik, kita juga harus menyiapkan alternatif jawaban-
jawaban dari pertanyaan yang nanti sekiranya akan muncul. Istilahnya ‘persiapan
dihadapi dengan persiapan’. Logikanya, jika HR saja menyiapkan pertanyaan untuk
wawancara, mengapa pelamar tidak menghadapinya dengan juga menyiapkan alternatif
jawabannya.
Jadi saat hendak menuju tempat wawancara kita sudah siap dan yakin dengan
segala kemungkinan pertanyaan yang muncul. Bukannya hanya bermodal yakin dan
percaya diri namun tanpa persiapan.
Dalam penulisan makalah ini, saya akan membahas beberapa hal yang berkaitan
dengan wawancara kandidat mulai dari jenis jenis wawancara hingga cara melakukan
wawancara yang tepat.
B) Rumusan Masalah

6
Dalam makalaha ini, kita akan membahas beberapa hal yang menjadi pokok
masalah dari tema makalah ini, yaitu apa saja jenis- jenis wawancara yang ada, dan
selebihnya kita akan membahas secara detail mengenai masalah masalah yang ada pada
cara meningkatkan kinerja melalui wawancara.
C) Tujuan
Dengan penulisan makalah ini, ada ilmu yang harus kita bagikan kepada
masyarakat yang benar benar membutuhkan informasi lebih lengkap mengenai
wawancara yang bisa digunakan dalam memperbaiki kinerja ataupun untuk meningkatkan
kinerja, bahkan makalah ini bisa mempermudah orang yang akan menghadapi wawancara
kerja. Itulah yang menjadi tujuan utama dalam penulisan makalah ini mempermudah
masyarakat yang hendak berhadapan langsung dengan kegiatan wawancara.

7
BAB 2

PEMBAHASAN

A) Jenis-jenis Dasar Wawancara


Seberapa pentingkah mengatur interview schedule atau mengatur jadwal
wawancara dengan kandidat? Mungkin tidak banyak recruiter yang sadar akan
pentingnya mengatur jadwal wawancara dalam proses perekrutan. Bahkan banyak
perusahaan yang memberikan keistimewaan pada kandidat untuk menentukan atau
memilih jadwal interviewnya sendiri. Hal ini tidaklak salah namun bisa menyebabkan
kerugian atau kesulitan bagi pihak perusahaan.
Apasih yang dimaksud wawancara dalam dunia kerja?, Wawancara atau
interview merupakan sebuah  percakapan yang terjadi antara 2 orang atau lebih dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi melalui percakapan berupa pertanyaan yang
diajukan pihak pewawancara.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak
terstruktur. Keduanya mengandung perbedaan yang sangat banyak mulai dari perbedaan
pertanyaa sampai hasil wawancara.
a) Definisi Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak berstruktur
Wawancara dapat diartikan sebagai kegiatan tanya jawab yang
dilakukan secara dua arah. Dalam artian terdapat pihak yang memberikan
pertanyaann sebagai bentuk pencarian informasi terdapat pula pihak yang
menjawab pertanyaan sebagai sarana memberikan informasi, dalam hal ini
dikenal dengan informan.
Kegiatan wawancara dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak tersetruktur, atau secara langsung
dengan tatap muka atau dapat pula dilakukan dengan jarak jauh dengan
pertanyaan tertutup. Oleh karena itulah, arti wawancara terstruktur dalam hal
ini ialah jenis wawancara yang sudah dipersiapkan format berupa pedoman
wawancara sehingga daftar pertanyaan yang diberikan kepada informan tidak
akan melenceng dari topik penelitian yang diangkat. Sedangkan untuk
definisi wawancara tidak terstruktur ialah teknik pengumpulan data
berupa instrumen penelitian dengan wawancara dengan tidak memperhatikan

8
panduan meski telah dibuat sehingga dalam peranan yang diberikan dalam
pertanyaan untuk koteks ini lebih terasa santai.

b) Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak berstruktur

Sekilas dari nama keduanya memang sudah terlihat beda, tetapi selain
nama keduanya memang memiliki banyak perbedaan antara lain;

 Segi pertanyaan

Wawancara terstruktur pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya


sehingga meskipun narasumbernya berbeda akan diberi pertanyaan yang
sama dengan pola wawancara yang sama pula. Dapat dikatakan dengan
pola dan pertanyaan yang homogen wawancara terstrukur dapat
dikatakan sebagai wawancara yang formal dengan patokan-patokan
tertentu. Sedangkan, wawancara tidak terstruktur pertanyaan dalam
wawancara jarang bahkan tidak disipakan sebelumnya. Pewawancara
cenderung mengikuti situasi dan kondisi dari orang yang diwawancarai.
Sehingga percakapan yang terjalin lebih interaktif dan bersahabat.

 Data berupa kuantitatif dan kualitatif

Wawancara terstruktur dilaksanakan dengan pertanyaan yang


sama dengan narasumber yang berbeda-beda. Sehingga pertanyaan yang
diajukan sudah terencana kepada seluruh kandidat. Sehingga jika
wawancara tersebut dilakukan sebagai cara pengumpulan data dalam
penelitian dapat dikatakan data yang terkumpul merupakan jenis
penelitian kuantitatif(Metode kuantitatif digunakan untuk menguji
hubungan antara variabel dengan tujuan utama untuk menganalisis dan
mewakili hubungan itu secara matematis melalui analisis statistik. Ini
adalah jenis pendekatan penelitian yang paling umum digunakan dalam
masalah penelitian ilmiah). Sedangkan, wawancara tidak terstruktur
pertanyaan berbeda diajukan dengan narasumber yang berbeda.
Pertanyaan diajukan tanpa rencana sebelumnya namun tetap memiliki
patokan dan tema yang sama. Pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara bergantung dari situasi kondisi serta aspek informasi apa

9
yang sedang dibutuhkan. Sehingga jika wawancara tidak terstruktur
dilaksankan dalam sebuah waancara dapat dikatakan data yang diperoleh
berupa data penelitian kualitatif (penelitian kualitatif digunakan untuk
mendapatkan pemahaman tentang alasan, pendapat, dan motivasi yang
mendasarinya) dengan penjabaran-penjabaran tertentu.

 Pertanyaan yang diajukan

Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terstruktur biasanya


berupa pertanyaan tertutup dimana narasumber harus memilih
berdasarkan pilihan-pilihan jawaban yang sudah ditawarkan oleh
pewawancara. Sehingga pertanyaan yang diajukan dalam wawancara
terstruktur menuntut informasi tertntu dari narasumber. Sedangkan,
wawancara tidak terstruktur pertanyaan yang digunakan merupakan
pertanyaan terbuka yang dapat dijawab oleh narasumber dengan berbagai
cara. Narasumber bebas memberikan jawaban atas pertanyaan yang
sudah diajukan tanpa dipengaruhi oleh pewawancara.

 Penggunaan

Wawancara terstruktur biasanya digunakan oleh positivis.


Positivis merupakan cara pandang yang menyakini adanya sedikit
perbedaan antara ilmu pengetahuan alam dna ilmu pengetahuan sosial.
Sehingga memaknai suatu fenomena tau peristiwa benar-benar terjadi
karena suatu realitas. Sedangkan, wawancara tidak terstruktur digunakna
oleh interpretivist cara pandnang untuk memahami dan menjelaskan
suatu fenomena sosial dari sudut pandang orang yang terlibat di
dalamnya. Sehingga cocok dengan wawancara tidak terstruktur dengan
pertanyaan yang tidak terencana sebelumnya karena tergantung situasi
dan kondisi narasumber.

 Jumlah Narasumber

Wawancara terstruktur biasanya digunakan jika kandidat


narasumber cukup besar. Dalam artian jika narasumber atau responden
yang akan diberi pertanyaan merupakan oarag-orang dengan jumlah yang
lumayan banyak. Hal tersebut akan mudah dilakukan karena

10
pewawancara menggunakan pertanyaan yang homogen atau pertanyaan
yang sama sehingga dalam prosesnya cukup efisien. Sedangkan,
wawancara tidak terstruktur cenderung lebih cocok digunakan dengan
responden yang jumlahnya kecil. Dikarenakan pertanyaan yang belum
disiapkan sebelumnya dan dengan pola komunikasi yang bersahabat
dengan mengedepankan informasi yang sifatnya lebih rinci dan bersifat
pribadi. Sehingga lebih cocok digunakan oleh narasumber yang lebih
sedikit jumlahnya.

 Karakteristik Wawancara

Wawancara terstruktur bersifat lebih sistematis karena


pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya sehingga pola komunikasi yang
terjalin lebih sistematis dan homogen. Pertayaan yang sama diajukan
kepada narasumber atau orang yang berbeda-beda sehingga selain lebih
sistematis juga lebih efisien dalam eksekusinya. Sedangkan, wawancara
tidak terstruktur memiliki pola yang menyesuaikan dengan keadaan
sekitar. Menyesuaikan situasi dan kondisi narasumber serta bergantung
kepada kebutuhan informasi yang ingin digali oleh pewawancara.

 Hasil Wawancara

Wawancara terstruktur memiliki sistem panduan yang suadh


dikembangkan sebelumnya untuk memeriksa hasil wawancara. Karena
menggunakan pertanyaan yang sama sehingga hasil wawancara dapat
dianalisis dengan teknik tertentu dan dapat dengan meudah
mengambil arti kesimpulan. Sedangkan, wawancara tidak terstruktur
yang tidak ada sistem atau panduan sebelumnya untuk memeriksa hasil
wawancara. Karena menggunakan pertanyaan yang berbeda-beda
sehingga hasil wawancara juga harus dianalisis detail dari setiap
pertanyaan yang diajukan.

c) Isi Wawancara (Jenis Pertanyaan Apa yang Harus Diajukan)

Ada 10 jenis pertanyaan yang wajib diajukan kepada kandidat atau yang
paling sering diajukan oleh pihat perekrut:

11
1. Pertanyaan pada wawancara biasanya dimulai dengan biodata atau
mengenai diri anda. Biasanya diawali dengan perkenalan dan
menceritakan tentang diri anda.nah, pertanyaan yang satu ini
biasanya pembiuka saat sesi wawancara dimulai. Sebelum
berbincang jauh biasanya pewawancara akan mengajak berkenalan
terlebih dahulu dengan kandidat tersebut. Ketika pewawancara
memintamu untuk memperkenalkan diri, kamu bisa mulai dengan
menyebutkan nama, latar belakang pendidikan, dan posisi yang
dilamar. Jangan lupa ceritakan dirimu secara singkat mengenai
riwayat hidupmu seperti yang tertulis pada Curriculum Vitae.
2. Latar belakang kegagalan yang pernah anda alami, saat menjaawab
pertanyaan mengenai hal ini usahakan jawab dengan jujur. Jabarkan
kegagalan anda lalu sertakan hal hal positif yang dapat anda ambil,
serta jelaskan sikap anda dalam menyikapi kegagalan tersebut.
Hindari pernyataan yang menyalahkan oranglain dan keadaan. Fokus
terhadap diri sendir dan usaha anda untuk bangkit memperbaiki
kesalahan yang menyebabkan kegagalan anda.
3. Pencapaian yang pernah anda dapatkan, Sebenarnya pertanyaan
mengenai pencapaian yang diraih pelamar memiliki maksud
tersendiri. Pencapaian yang pernah diraih dapat menggambarkan
kualitas dan daya juang yang dimiliki oleh seseorang. Pencapaian
juga dapat menjadi rambu-rambu bagaimana seorang pelamar
nantinya akan sukses di perusahaan tersebut. Ceritakan pencapaian
anda dengan ringkas dan berikan tekanan pada poin-poin bagaimana
usaha anda untuk meraihnya. Hubungkan pencapaian anda dengan
posisi yang anda lamar sekarang sebagai modal. Nah, kalau anda bisa
menceritakannya dengan baik, pewawancara akan dapat
memetakan potensi anda.
4. Bagaimana cara anda beradaptasi dengan lingkungan kerja baru,
untuk menjawab pertanyaan ini saat wawancara kerja, anda dapat
menceritakan bahwa anda adalah seorang yang terbuka terhadap
situasi dan perubahan. Jelaskan pula bahwa kamu akan berproses
dengan menjalin relasi baru dengan teman-temanmu di kantor. Selain
menjelaskan bagaimana caramu beradaptasi, anda juga
bisa menanyakan mengenai budaya di kantor tempat anda akan

12
bekerja. Ini akan menjadi nilai tambah, karena dapat menunjukkan
antusiasme terhadap pekerjaan yang anda lamar.
5. Bagaimana cara anda memecahkan masalah, cara untuk menjawab
pertanyaan ini adalah pertama ceritakan bagaimana pendapat dan
sudut pandang anda mengenai permasalahan yang dialami. Kenali
penyebabnya kemudian, lakukan pendekatan terhadap permasalahan
tersebut dengan solusi yang sesuai. Untuk menjawab pertanyaan
yang satu ini, ada baiknya anda tidak terburu-buru menjawab. Ambil
beberapa saat untuk memikirkan mengenai permasalahan yang
diajukkan. Dengan begitu, perekrut kerja akan melihat diri anda
sebagai individu yang tidak tergesa-gesa dan dapat berpikir jernih
dalam menyelesaikan masalah.
6. Alasan anda mengundurkan diri dari tempat kerja sebelumnya, jika
ditanya dengan pertanyaan jenis ini jawablah dengan jujur, namun
hindari menjelek-jelekan perusahaan sebelumnya dan terlalu
menceritakan urusan pribadi di tempat terdahulu. Pertanyaan ini bisa
dijawab dengan alasan bahwa anda ingin bergabung dengan situasi
positif yang dimiliki perusahaan yang anda lamar, mencari tantangan
baru, dan ingin bergabung dengan tim terbaik. Ada baiknya anda
sudah melakukan riset mendalam mengenai perusahaan yang anda
lamar sebelum datang untuk melakukan wawancara kerja.
7. Kesan dan pendapat anda terhadap atasan.
8. Apa yang bisa kita berikan kepada perusahaan.
9. Apa rencana jangka panjang dan jangka pendek anda untuk
perusahaan
10. Menjawab pertanyaan yang tidak terduga.
11. Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada
“isi” atau jenis pertanyaan yang anda ajukan. Banyak pewawancara
mengajukan pertanyaan yang relatif tidak terfokus, misalnya saja
seperti

“Apa yang ingin anda lakukan dalam 5 tahun ?”


Pertanyaan seperti ini umumnya tidak memberikan cukup
wawasan mengenai bagaimana orang tersebut akan bekerja. Itulah
mengapa pertanyaan yang bersifat pertanyaan situasional,

13
pertanyaan keperilakuan, dan terkait pekerjaan merupakan jenis
pertanyaan yang paling baik.
a. Pertanyaan Situasional ; sebuah pertanyaan yang menanyakan
kepada kandidat seperti apakah ia akan berperilaku dalam suatu
situasi tertentu.
b. Pertanyaan Keperilakuan ; sebuah pertanyaan yang meminta
pelamar untuk mendeskripsikan bagaimana mereka bereaksi
terhadap situasi aktual di masa lalu.
c. Pertanyaan Terkait Pekerjaan ; pewawancara mengajukan
pertanyaan kepada pelamar mengenai pengalaman terkait dengan
pekerjaan di masa lalu nya.
Di dalam wawancara berurutan adalah beberapa orang yang
mewawancarai pelamar tersebut, secara berurutan, satu – lawan – satu,
dan kemudian mengambil sebuah keputusan mengenai perekrutan
mereka. Didalam wawancara berurutan sendiri telah di bagi menjadi 2
bagian yaitu : Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur Dan Wawancara
Berurutan Terstruktur. 
 Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur adalah suatu wawancara
yang mana setiap pewawancara membentuk opini independen setelah
mengajukan pertanyaan yang berbeda. 
 Wawancara Berurutan Terstruktur adalah suatu wawancara yang
mana pelamar di wawancarai secara berurutan oleh beberapa orang ;
masing – masing memeringkat pelamar tersebut pada sebuah formulir
standar.
Ada beberapa penggolongan isi wawancara, yaitu:
 Wawancara Situasional
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang
berfokus pada bagaimana calon karyawan itu akan berperilaku dalam
situasi tertentu.
 Wawancara Keperilakuan
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang
berfokus pada bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi nyata masa
lalu. 

 Wawancara terkait pekerjaan

14
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan
yang berfokus pada perilaku masa lalu yang relevan yang berhubungan
dengan pekerjaan.
 Wawancara stress
Wawancara dimana pelamar dibuat tidak nyaman dengan
serangkain pertanyaan sering kasar. Teknik ini membantu mengenali
pelamar yang hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi tekanan
yang rendah atau tinggi
 Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur
Suatu wawancara yang mana setiap pewawancara membentuk
opini independen setelah mengajukan pertanyaan yang berbeda.
 Wawancara Berurutan Terstruktur
Suatu wawancara yang mana pelamar di wawancarai secara
berurutan oleh beberapa orang ; masing – masing memeringkat pelamar
tersebut pada sebuah formulir standar.
 Wawancara Panel
Wawancara yang di lakukan oleh suatu tim yang secara bersama
– sama menanyai setiap kandidat kemudian mengombinasikan penilaian
mereka terhadap setiap jawaban kandidat ke dalam nilai akhir panel.
 Wawancara Massal
Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara
bersamaan. Panel tersebut memberikan permasalahan dan kemudian
melihat kandidat mana yang memimpin dalam merumuskan jawaban.
 Wawancara Telfon dan Vidio
Wawancara yang di lakukan dengan telepon atau video call.
Meskipun mungkin berlawanan secara intuitif, cara ini sebenarnya lebih
berguna dan efisien di bandingkan dengan wawancara tatap muka untuk
menilai kehati – hatian, inteligensi, dan keterampilan interpersonal.
 Wawancara Terkomputerisasi
Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi
seorang calon karyawan pekerjaan didapatkan dalam respons terhadap
pertanyaan dan/atau situasi lisan, visual, atau tertulis. Kebanyakan
memberikan si pelamar serangkaian pertanyaan khusus mengenai latar

15
belakang, pengalaman, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, sikap
kerja yang berhubungan dengan pekerjaan untuk posisi yang dilamar.
d) Cara Melakukan Wawancara

Menjalani wawancara kerja kerap menjadi pengalaman menyenangkan


sekaligus menakutkan. Meskipun sangat gugup, berusahalah memberikan
impresi yang baik kepada pewawancara agar Anda diterima bekerja. Dengan
persiapan yang matang, Anda mampu memberikan kesan pertama yang
positif dan menjalani wawancara sebaik mungkin. Entah wawancara
dilakukan secara virtual atau tatap muka, pastikan Anda menjadi kandidat
terbaik.

Metode 1

Menjalani Wawancara Melalui Video

1. Pastikan peralatan komunikasi berfungsi dengan baik dengan


pengecekan sebelum wawancara dimulai.
2. Tentukan area yang pencahayaannya baik sebagai tempat wawancara
3. Rapikan area dibelakang anda agar bebas dari tumpukan barang dan
tidak mengalihkan perhatian
4. Letakkan catatan dekat ko mputer jika diperlukan
5. Kenakan busana formal agar anda terkesan professional
6. Duduklah sambil menegakkan tubuh dan tersenyum agar anda
terkesan optimis dan bersemangat
7. Tataplah kamera agar anda seperti sedang melakukan kontak mata

Metode 2

Memberikan Kesan Positif Saat Wawancara Tatap Muka

1. Kenakan busana formal untuk menunjukkan kesungguhan anda


untuk bekerja
2. Matikan ponsel dan perangkat elektronik lain menjelang wawancara
3. Pastikan anda sudah tiba ditempat wawancara 10-15 menit
sebelumnya.
4. Lakukan kontak mata saat bertemu pewawancara

16
5. Jabat tangan dengan mantap atau tangkupkan tangan didepan dada
saat bertemu pewawancara.

Metode 3

Berbicara dengan Pewawancara

1. Ucapkan kata-kata positif bernada antusias selama wawancara


berlangsung
2. Jelaskan apa sebabnya anda adalah kandidat terbaik bagi perusahaan
3. Ceritakan pengalaman unik saat berkarir atau bersekolah agar anda
menjadi kandidat yang tetap diingat
4. Ceritakan pengalaman menghadapi kendala dari aspek yang positif
agar anda terkesan tahan banting
5. Jangan berkelakar sebab anda akan terkesan tidak professional
6. Ungkapkan kekurangan anda dengan jujur, tetapi jelaskan cara
memperbaikinya.
7. Ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada
pewawancara
8. Ucapkan terimakasih kepada pewawancara atas waktu dan
dukungannya
9. Sampaikan kepada pewawancara bahwa anda ingin mengisi
lowongan kerja yang ditawarkan
10. Kirim surel untuk memberikan kabar lebih lanjut atau mengucapkan
terima kasih

Metode 4

Menyiapkan Diri Sebelum Wawancara


1. Carilah informasi tentang perekrutan sebelum menjalani wawancara
2. Carilah akun linkedln pewawancara untuk membaca profilnya
3. Pelajari deskripsi kerja agar anda bisa menjelaskan bahwa anda
adalah kandidat yang tepat
4. Berlatihlah menjawab pertanyaan yang sering diajukan
5. Lakukan simulasi wawancara dengan teman atau anggita keluarga
6. Tulis 5-10 pertanyaan yang ingin diajukan untuk mendapatkan
informasi penting

17
7. Siapkan informasi tentang pengalaman kerja atau riwayat pendidikan
yang ingin disampaikan kepada pewawancara
8. Bawalah beberapa lembar biodata dan portofolio kerja jika ada
9. Persiapkan diri untuk menjelaskan kompetensi anda kepada beberapa
orang saat wawancara berikutnya

B) Meningkatkan kinerja Melalui SISDM


Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang bertugas
untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya
manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi
itu kepada pemakai, dimana data-data yang telah diperoleh tersebut merupakan
data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan keputusan
SDM.

Sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang


mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan informasi
mengenai kebutuhan akan pegawai dalam sebuah organisasi, informasi
perekrutan pegawai, informasi data pegawai, informasi pengelolaan pegawai
selama menjadi bagian dari organisasi tersebut, dan informasi mengenai
pemberhentian pegawai.

Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah bentuk


interaksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya
manusia dan teknologi informasi. Ssistem ini menggabungkan manajemen
sumber daya manusia sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan
bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya
manusia seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data
dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam
aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan. Secara keseluruhan sistem
perencanaan sumber daya perusahaan bertujuan mengintegrasikan informasi yang
diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basis
data yang bersifat universal. Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM)
atau human resources information system (HRIS) adalah program aplikasi
komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen sumber

18
daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan
atau biasa disebut dengan decision support system dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan.

a) SDM Sebagai Pusat Laba

Pusat laba atau profit center merupakan pusat pertanggungjawaban


yang memiliki kewenangan un tuk mengendalikan biaya biaya dan
menghasilkan pendapatan tetap tidak memiliki kewenangan untuk mengambil
keputusan tentang investasi. Pusat laba bertanggungjawab terhadap tingkat
laba yang harus dicapai. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna
karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan
satu indicator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan
beberapa indicator.

Ada tiga cara untuk membuat wawancara lebih berguna, pertama


pastinya hasil dari wawancara kandidat tersebut terlihat sangat jelas bahwa
dengan adanya wawancara ini kita dapat memilah SDM yang baik dalam
memilah kandidat kerja. Kedua, kita dapat mengetahui sikap kandidat dalam
menjawab semua pertanyaan yang kita berikan atau dalam artian kita bisa
mengetahui hal- hal yang berhubungan dengan kandidat karyawan. Ketiga,
kedua belah pihak bisa mendapatkan informasi penting yang ingin
diketahuinya sehingga memudahkan keduanya nyambung dalam suatu
pekerjaan, terkhusus untuk HRD mereka bisa lebih mudah memetakan
kandidat tersebut melalui wawancara kandidat.

b) Mengenali Hukum Pekerjaan Anda

Hukum kerja atau perjanjian kerja adalah perjanjian yang disepakati


karyawan dan perusahaan atau pemberi kerja. Perjanjian itu memuat syarat-
syarat kerja hak dan kewajiban kedua belah pihak. Tujuannya agar proses
keberlangsungan pekerjaan yang diberikan dan dilakukan berjalan dengan
ekspektasi yang ditetapkan. Kesepakatan dalam naskah tertulis ini sangat
penting bagi kandidat kerja.

19
c) Kesalahan yang dapat mengurangi kegunaan wawancara

Wawancara adalah interaksi komunikasi atau percakapan antara dua


orang atau lebih yang dilakukan oleh pewawancara dan pakar atau
narasumber. Wawancara atau interview memiliki tujuan yang jelas dan
memiliki makna yang melebihi niat dari sebuah percakapan biasa. Proses
wawancara ini terjadi dengan adanya komunikasi bolak-balik (dua arah)
antara pewawancara dan orang yang diwawancarai (narasumber), untuk
mengeksplorasi topik-topik tertentu yang dibahas. Ada beberapa manfaat
dilakukannya wawancara kandidat antara lain, kita dapat mengetahui keadaan
perusahaan dengan adanya hasil wawancara tersebut yang bisa dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan.

Nah, ada beberapa kesalahan yang dapat mengurangi kegunaan


wawancara. Contoh kesalahan tersebut anda tidak bisa menganalisa masalah
yang sedang dihadapi perusahaan, mulai dari masalah pembiayaan sampai
masalah tentang peningkatan SDM. Tetapi selain masalah diatas, ada juga
kesalahan yang biasa terjadi pada saat wawancara, antara lain:

a. Kesan Pertama ( Penilaian Seketika)

Perusahaan mana pun yang mengundang Anda wawancara


tentu ingin calon karyawannya berminat untuk bekerja dengan
mereka. Jika Anda tidak tertarik dengan perusahaan yang
mengundang anda wawancara, tentu mereka juga tidak akan tertarik
pada anda. Anda perlu menunjukkan bahwa Anda berminat dan
tertarik untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Ketertarikan bisa
Anda perlihatkan dengan melakukan beberapa tindakan seperti:

 Datang tepat waktu


 Berpakaian yang tepat
 Mematikan ponsel selama wawancara

20
Anda juga bisa mengajukan pertanyaan terkait perusahaan
atau pekerjaan Anda nantinya yang tidak dijelaskan dalam situs
perusahaan.

Mengajukan pertanyaan seperti ini menunjukkan Anda


memiliki minat untuk bekerja di sana dan telah mencari berbagai
informasi yang Anda perlukan.

b. Tidak Mengklarifikasi Apa yang Dibutuhkan Pekerjaan

Maksudnya sederhananya adalah tidak bisa membaca secara


baik apa yang sebenarnya diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
Kesalahan ini dapat berdampak pada masa depan pekerjaan maupun
perusahaan. Maka dari itu wawancara haruslah dilaksanakan dengan
baik agar perusahaan selalu dalam keadaan baik atau malah
mengalami peningkatan. Pewawancara yang tidak tahu dengan pasti
apa konsekuensi pekerjaan dan pelamar seperti apa yang paling
sesuai biasanya membuat keputusan mereka berdasarkan pada
stereotip yang salah mengenai pelamar yang baik. 

c. Kesalahan Urutan Kandidat (kontras) dan Tekanan untuk Merekrut

Kesalahan urutan calon karyawan adalah kesalahan penilaian


oleh pewawancara yang disebabkan oleh mewawancarai satuu atau
lebih pelamar yang sangat bagus atau sangat buruk tepat sebelum
mewawancarai yang bersangkutan. 

d. Perilaku Nonverbal dan Manajemen Impresi (Kesan)

Pelamar dengan kontak mata tinggi, tingkat energi rendah


akan mengundang orang itu untuk wawancara kedua. Calon
karyawan dengan kontak mata rendah, tingkat energi rendah akan
merekomendasikan wawancara kedua.
Tanda vokal ( seperti nada suara, tingkat berbicara, dan jeda di

21
pewawancara ) dan tanda visual ( seperti fisik yang menarik, senyum,
dan orientasi tubuh ) berkorelasi dengan penilaian evaluator apakah
si pewawancara dapat disukai dan dipercaya, dan memiliki
kredibilitas. 

e. Pengaruh Karakteristik Personal: Daya Tarik, Gender, Ras

Pewawancara juga harus waspada untuk tidk


membiarkan sifat menarik dan jenis kelamin memainkan
peran penting dalam pengambilan penilaian saat wawancara
berlangsung. 

f. Perilaku wawancara

Perilaku pewawancara juga memiliki efek. Sebagai contoh,


beberapa pewawancara dengan tidak hati – hati mengajukan
pertanyaan atas jawaban yang diharapkan.

d) Merancang dan Melakukan Wawancara yang Efektif

Langkah – Langkah Melakukan Wawancara yang Efektif :


1. Analisis Pekerjaan
Menulis deskripsi pekerjaan dengan daftar tanggung jawab
pekerjaan, pengetahuan yang dibutuhkan, keterampilan,
kemampuan, dan kualifikasi pekerjaan lainnya. 
2. Membuat Peringkat Tentang Jawaban Pekerjaan Itu
Membuat perngkat berdasarkan pada pentingnya
keberhasilan pekerjaan dan pada waktu yang dibutuhkan untuk
melakukannya dibandingkan dengan tugas – tugas lainnya. 
3. Membuat Pertanyaan Wawancara
Membuat pertanyaan berdasarkan pada tanggung jawab
pekerjaan sebenarnya, dengan memperbanyak pertanyaan untuk
tangung jawab yang penting. 
4. Membuat Jawaban Pembanding

22
Membuat jawaban dan skala peringkat lima poin untuk
masing – masing, ideal (5), menengah (3), buruk (1)
5. Menunjuk Panel Wawancara dan Melakukan Wawancara
Panel biasanya beranggotakan 3 – 6 anggota.
e) Cara melakukan Wawancara Agar Lebih Efektif
Saran – Saran Membuat Wawancara Lebih Efektif :
1. Membuat struktur wawancara
2. Mempersiaapkan diri untuk wawancara
3. Membangun suasana
4. Bertanya
5. Menutup wawancara
6. Meninjau wawancara

BAB 3

PENUTUP
A) Kesimpulan
Wawancara adalah salah satu hal yang harus dilalui saat ada lowongan
pekerjaan yang sudah dilamar. Wawancara merupakan komunikasi dua pihak dan
mempunyai tujuan. Dalam kesempatan ini akan disampaikan tentang bagaimana
menghadapi wawancara pada tahap awal bagi pencari kerja. Dalam penerimaan
suatu tenaga kerja, wawancara adalah tahap proses seleksi. Dilakukan untuk
memastikan calon tenaga kerja yang sesuai dengan hasil test sebelumnya
kemudian bertemu langsung. Pertemuan itu agar mengetahui cara berpikir dan
sikap kerja.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari
itu dibutuhkan persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai
wawancara yang merupakan pintu masuknya sebuah pekerjaan yang akan kacau

23
berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi. Berpenampilan dengan rapi,
tampak professional dan memakai pakaian yang tepat adalah sangat penting.
Saat melakukan wawancara kerja, selain fisik para pencari kerja juga
harus menghadapi wawancara. Jika saat wawancara menunjukkan sikap
canggung dan kurang percaya diri makan akan mempengaruhi penilaian. Oleh
karena itu, usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap tenang. Memberikan
senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari interview dengan baik.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/wendynovianto.com/54f460967455137d2b6c8a06/penting
nya-wawancara-saat-melamar-kerja

http://msdmkelasc.blogspot.com/p/bab.html

https://www.duniakaryawan.com/kesalahan-saat-wawancara-kerja/

25

Anda mungkin juga menyukai