(WAWANCARA KANDIDAT)
PEMBIMBING
ANAS SUTRINO
Di susun oleh:
Windia
(21910093)
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
A) Latar Belakang...................................................................................................5
B) Rumusan Masalah..............................................................................................5
C) Tujuan................................................................................................................6
BAB 2................................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
A) Jenis-jenis Dasar Wawancara.............................................................................7
a) Definisi Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak berstruktur.....................7
b) Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak berstruktur.................8
c) Isi Wawancara (Jenis Pertanyaan Apa yang Harus Diajukan)..........................10
B) Meningkatkan kinerja Melalui SISDM.............................................................17
a) SDM Sebagai Pusat Laba.................................................................................18
b) Mengenali Hukum Pekerjaan Anda..................................................................19
c) Kesalahan yang dapat mengurangi kegunaan wawancara.................................19
d) Merancang dan Melakukan Wawancara yang Efektif......................................22
e) Cara melakukan Wawancara Agar Lebih Efektif.............................................22
BAB 3..............................................................................................................................23
PENUTUP.......................................................................................................................23
A) Kesimpulan......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat kami susun
dengan baik dan lancar. Tak lupa pula kita kirimkan salam serta salawat kepada
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap
gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Makalah kami ini berjudul :
“WAWANCARA KANDIDAT”
Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini
Akirnya kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.
Wassalammualaikum wr.wb
Penulis
4
5
BAB 1
PENDAHULUAN
A) Latar Belakang
Wawancara adalah salah satu fase penting dalam mencari kandidat, terutama
yang berkualitas. Lewat wawancara, kita bisa tahu bagaimana kualitas dan karakteristik si
kandidat. Dari situ, kita pun tahu apakah kandidat tersebut layak atau tidak untuk bekerja
di perusahan Anda.
Saat wawancara kerja, pelamar telah memiliki kesempatan untuk lebih mengenal
institusi / perusahaan dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi / kompetensi
pelamar dengan lebih detail.Bagi Perusahaan, tujuan wawancara kerja adalah cara
menemukan dan menentukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan
jabatan, untuk mengetahui kepribadian pelamar, mencari informasi relevan yang dituntut
dalam persyaratan jabatan, mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi
jabatan dan perusahaan, membantu perusahaan mengidentifikasi pelamar yang layak
untuk diberikan penawaran kerja.
Hal yang perlu dipersiapkan sebagai perlamar kerja, khususnya yang fresh
graduate adalah mencari tahu pertanyaan yang sering muncul dalam proses wawancara.
Karena sejatinya setiap pertanyaan dalam wawancara kerja itu telah disusun / disetting
sebelumnya oleh pihak HR. Artinya mereka telah menyiapkan terlebih dahulu
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada si pelamar kerja.
Dan sebagai pelamar yang baik, kita juga harus menyiapkan alternatif jawaban-
jawaban dari pertanyaan yang nanti sekiranya akan muncul. Istilahnya ‘persiapan
dihadapi dengan persiapan’. Logikanya, jika HR saja menyiapkan pertanyaan untuk
wawancara, mengapa pelamar tidak menghadapinya dengan juga menyiapkan alternatif
jawabannya.
Jadi saat hendak menuju tempat wawancara kita sudah siap dan yakin dengan
segala kemungkinan pertanyaan yang muncul. Bukannya hanya bermodal yakin dan
percaya diri namun tanpa persiapan.
Dalam penulisan makalah ini, saya akan membahas beberapa hal yang berkaitan
dengan wawancara kandidat mulai dari jenis jenis wawancara hingga cara melakukan
wawancara yang tepat.
B) Rumusan Masalah
6
Dalam makalaha ini, kita akan membahas beberapa hal yang menjadi pokok
masalah dari tema makalah ini, yaitu apa saja jenis- jenis wawancara yang ada, dan
selebihnya kita akan membahas secara detail mengenai masalah masalah yang ada pada
cara meningkatkan kinerja melalui wawancara.
C) Tujuan
Dengan penulisan makalah ini, ada ilmu yang harus kita bagikan kepada
masyarakat yang benar benar membutuhkan informasi lebih lengkap mengenai
wawancara yang bisa digunakan dalam memperbaiki kinerja ataupun untuk meningkatkan
kinerja, bahkan makalah ini bisa mempermudah orang yang akan menghadapi wawancara
kerja. Itulah yang menjadi tujuan utama dalam penulisan makalah ini mempermudah
masyarakat yang hendak berhadapan langsung dengan kegiatan wawancara.
7
BAB 2
PEMBAHASAN
8
panduan meski telah dibuat sehingga dalam peranan yang diberikan dalam
pertanyaan untuk koteks ini lebih terasa santai.
Sekilas dari nama keduanya memang sudah terlihat beda, tetapi selain
nama keduanya memang memiliki banyak perbedaan antara lain;
Segi pertanyaan
9
yang sedang dibutuhkan. Sehingga jika wawancara tidak terstruktur
dilaksankan dalam sebuah waancara dapat dikatakan data yang diperoleh
berupa data penelitian kualitatif (penelitian kualitatif digunakan untuk
mendapatkan pemahaman tentang alasan, pendapat, dan motivasi yang
mendasarinya) dengan penjabaran-penjabaran tertentu.
Penggunaan
Jumlah Narasumber
10
pewawancara menggunakan pertanyaan yang homogen atau pertanyaan
yang sama sehingga dalam prosesnya cukup efisien. Sedangkan,
wawancara tidak terstruktur cenderung lebih cocok digunakan dengan
responden yang jumlahnya kecil. Dikarenakan pertanyaan yang belum
disiapkan sebelumnya dan dengan pola komunikasi yang bersahabat
dengan mengedepankan informasi yang sifatnya lebih rinci dan bersifat
pribadi. Sehingga lebih cocok digunakan oleh narasumber yang lebih
sedikit jumlahnya.
Karakteristik Wawancara
Hasil Wawancara
Ada 10 jenis pertanyaan yang wajib diajukan kepada kandidat atau yang
paling sering diajukan oleh pihat perekrut:
11
1. Pertanyaan pada wawancara biasanya dimulai dengan biodata atau
mengenai diri anda. Biasanya diawali dengan perkenalan dan
menceritakan tentang diri anda.nah, pertanyaan yang satu ini
biasanya pembiuka saat sesi wawancara dimulai. Sebelum
berbincang jauh biasanya pewawancara akan mengajak berkenalan
terlebih dahulu dengan kandidat tersebut. Ketika pewawancara
memintamu untuk memperkenalkan diri, kamu bisa mulai dengan
menyebutkan nama, latar belakang pendidikan, dan posisi yang
dilamar. Jangan lupa ceritakan dirimu secara singkat mengenai
riwayat hidupmu seperti yang tertulis pada Curriculum Vitae.
2. Latar belakang kegagalan yang pernah anda alami, saat menjaawab
pertanyaan mengenai hal ini usahakan jawab dengan jujur. Jabarkan
kegagalan anda lalu sertakan hal hal positif yang dapat anda ambil,
serta jelaskan sikap anda dalam menyikapi kegagalan tersebut.
Hindari pernyataan yang menyalahkan oranglain dan keadaan. Fokus
terhadap diri sendir dan usaha anda untuk bangkit memperbaiki
kesalahan yang menyebabkan kegagalan anda.
3. Pencapaian yang pernah anda dapatkan, Sebenarnya pertanyaan
mengenai pencapaian yang diraih pelamar memiliki maksud
tersendiri. Pencapaian yang pernah diraih dapat menggambarkan
kualitas dan daya juang yang dimiliki oleh seseorang. Pencapaian
juga dapat menjadi rambu-rambu bagaimana seorang pelamar
nantinya akan sukses di perusahaan tersebut. Ceritakan pencapaian
anda dengan ringkas dan berikan tekanan pada poin-poin bagaimana
usaha anda untuk meraihnya. Hubungkan pencapaian anda dengan
posisi yang anda lamar sekarang sebagai modal. Nah, kalau anda bisa
menceritakannya dengan baik, pewawancara akan dapat
memetakan potensi anda.
4. Bagaimana cara anda beradaptasi dengan lingkungan kerja baru,
untuk menjawab pertanyaan ini saat wawancara kerja, anda dapat
menceritakan bahwa anda adalah seorang yang terbuka terhadap
situasi dan perubahan. Jelaskan pula bahwa kamu akan berproses
dengan menjalin relasi baru dengan teman-temanmu di kantor. Selain
menjelaskan bagaimana caramu beradaptasi, anda juga
bisa menanyakan mengenai budaya di kantor tempat anda akan
12
bekerja. Ini akan menjadi nilai tambah, karena dapat menunjukkan
antusiasme terhadap pekerjaan yang anda lamar.
5. Bagaimana cara anda memecahkan masalah, cara untuk menjawab
pertanyaan ini adalah pertama ceritakan bagaimana pendapat dan
sudut pandang anda mengenai permasalahan yang dialami. Kenali
penyebabnya kemudian, lakukan pendekatan terhadap permasalahan
tersebut dengan solusi yang sesuai. Untuk menjawab pertanyaan
yang satu ini, ada baiknya anda tidak terburu-buru menjawab. Ambil
beberapa saat untuk memikirkan mengenai permasalahan yang
diajukkan. Dengan begitu, perekrut kerja akan melihat diri anda
sebagai individu yang tidak tergesa-gesa dan dapat berpikir jernih
dalam menyelesaikan masalah.
6. Alasan anda mengundurkan diri dari tempat kerja sebelumnya, jika
ditanya dengan pertanyaan jenis ini jawablah dengan jujur, namun
hindari menjelek-jelekan perusahaan sebelumnya dan terlalu
menceritakan urusan pribadi di tempat terdahulu. Pertanyaan ini bisa
dijawab dengan alasan bahwa anda ingin bergabung dengan situasi
positif yang dimiliki perusahaan yang anda lamar, mencari tantangan
baru, dan ingin bergabung dengan tim terbaik. Ada baiknya anda
sudah melakukan riset mendalam mengenai perusahaan yang anda
lamar sebelum datang untuk melakukan wawancara kerja.
7. Kesan dan pendapat anda terhadap atasan.
8. Apa yang bisa kita berikan kepada perusahaan.
9. Apa rencana jangka panjang dan jangka pendek anda untuk
perusahaan
10. Menjawab pertanyaan yang tidak terduga.
11. Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada
“isi” atau jenis pertanyaan yang anda ajukan. Banyak pewawancara
mengajukan pertanyaan yang relatif tidak terfokus, misalnya saja
seperti
13
pertanyaan keperilakuan, dan terkait pekerjaan merupakan jenis
pertanyaan yang paling baik.
a. Pertanyaan Situasional ; sebuah pertanyaan yang menanyakan
kepada kandidat seperti apakah ia akan berperilaku dalam suatu
situasi tertentu.
b. Pertanyaan Keperilakuan ; sebuah pertanyaan yang meminta
pelamar untuk mendeskripsikan bagaimana mereka bereaksi
terhadap situasi aktual di masa lalu.
c. Pertanyaan Terkait Pekerjaan ; pewawancara mengajukan
pertanyaan kepada pelamar mengenai pengalaman terkait dengan
pekerjaan di masa lalu nya.
Di dalam wawancara berurutan adalah beberapa orang yang
mewawancarai pelamar tersebut, secara berurutan, satu – lawan – satu,
dan kemudian mengambil sebuah keputusan mengenai perekrutan
mereka. Didalam wawancara berurutan sendiri telah di bagi menjadi 2
bagian yaitu : Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur Dan Wawancara
Berurutan Terstruktur.
Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur adalah suatu wawancara
yang mana setiap pewawancara membentuk opini independen setelah
mengajukan pertanyaan yang berbeda.
Wawancara Berurutan Terstruktur adalah suatu wawancara yang
mana pelamar di wawancarai secara berurutan oleh beberapa orang ;
masing – masing memeringkat pelamar tersebut pada sebuah formulir
standar.
Ada beberapa penggolongan isi wawancara, yaitu:
Wawancara Situasional
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang
berfokus pada bagaimana calon karyawan itu akan berperilaku dalam
situasi tertentu.
Wawancara Keperilakuan
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang
berfokus pada bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi nyata masa
lalu.
14
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan
yang berfokus pada perilaku masa lalu yang relevan yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Wawancara stress
Wawancara dimana pelamar dibuat tidak nyaman dengan
serangkain pertanyaan sering kasar. Teknik ini membantu mengenali
pelamar yang hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi tekanan
yang rendah atau tinggi
Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur
Suatu wawancara yang mana setiap pewawancara membentuk
opini independen setelah mengajukan pertanyaan yang berbeda.
Wawancara Berurutan Terstruktur
Suatu wawancara yang mana pelamar di wawancarai secara
berurutan oleh beberapa orang ; masing – masing memeringkat pelamar
tersebut pada sebuah formulir standar.
Wawancara Panel
Wawancara yang di lakukan oleh suatu tim yang secara bersama
– sama menanyai setiap kandidat kemudian mengombinasikan penilaian
mereka terhadap setiap jawaban kandidat ke dalam nilai akhir panel.
Wawancara Massal
Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara
bersamaan. Panel tersebut memberikan permasalahan dan kemudian
melihat kandidat mana yang memimpin dalam merumuskan jawaban.
Wawancara Telfon dan Vidio
Wawancara yang di lakukan dengan telepon atau video call.
Meskipun mungkin berlawanan secara intuitif, cara ini sebenarnya lebih
berguna dan efisien di bandingkan dengan wawancara tatap muka untuk
menilai kehati – hatian, inteligensi, dan keterampilan interpersonal.
Wawancara Terkomputerisasi
Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi
seorang calon karyawan pekerjaan didapatkan dalam respons terhadap
pertanyaan dan/atau situasi lisan, visual, atau tertulis. Kebanyakan
memberikan si pelamar serangkaian pertanyaan khusus mengenai latar
15
belakang, pengalaman, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, sikap
kerja yang berhubungan dengan pekerjaan untuk posisi yang dilamar.
d) Cara Melakukan Wawancara
Metode 1
Metode 2
16
5. Jabat tangan dengan mantap atau tangkupkan tangan didepan dada
saat bertemu pewawancara.
Metode 3
Metode 4
17
7. Siapkan informasi tentang pengalaman kerja atau riwayat pendidikan
yang ingin disampaikan kepada pewawancara
8. Bawalah beberapa lembar biodata dan portofolio kerja jika ada
9. Persiapkan diri untuk menjelaskan kompetensi anda kepada beberapa
orang saat wawancara berikutnya
18
daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan
atau biasa disebut dengan decision support system dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan.
19
c) Kesalahan yang dapat mengurangi kegunaan wawancara
20
Anda juga bisa mengajukan pertanyaan terkait perusahaan
atau pekerjaan Anda nantinya yang tidak dijelaskan dalam situs
perusahaan.
21
pewawancara ) dan tanda visual ( seperti fisik yang menarik, senyum,
dan orientasi tubuh ) berkorelasi dengan penilaian evaluator apakah
si pewawancara dapat disukai dan dipercaya, dan memiliki
kredibilitas.
f. Perilaku wawancara
22
Membuat jawaban dan skala peringkat lima poin untuk
masing – masing, ideal (5), menengah (3), buruk (1)
5. Menunjuk Panel Wawancara dan Melakukan Wawancara
Panel biasanya beranggotakan 3 – 6 anggota.
e) Cara melakukan Wawancara Agar Lebih Efektif
Saran – Saran Membuat Wawancara Lebih Efektif :
1. Membuat struktur wawancara
2. Mempersiaapkan diri untuk wawancara
3. Membangun suasana
4. Bertanya
5. Menutup wawancara
6. Meninjau wawancara
BAB 3
PENUTUP
A) Kesimpulan
Wawancara adalah salah satu hal yang harus dilalui saat ada lowongan
pekerjaan yang sudah dilamar. Wawancara merupakan komunikasi dua pihak dan
mempunyai tujuan. Dalam kesempatan ini akan disampaikan tentang bagaimana
menghadapi wawancara pada tahap awal bagi pencari kerja. Dalam penerimaan
suatu tenaga kerja, wawancara adalah tahap proses seleksi. Dilakukan untuk
memastikan calon tenaga kerja yang sesuai dengan hasil test sebelumnya
kemudian bertemu langsung. Pertemuan itu agar mengetahui cara berpikir dan
sikap kerja.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari
itu dibutuhkan persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai
wawancara yang merupakan pintu masuknya sebuah pekerjaan yang akan kacau
23
berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi. Berpenampilan dengan rapi,
tampak professional dan memakai pakaian yang tepat adalah sangat penting.
Saat melakukan wawancara kerja, selain fisik para pencari kerja juga
harus menghadapi wawancara. Jika saat wawancara menunjukkan sikap
canggung dan kurang percaya diri makan akan mempengaruhi penilaian. Oleh
karena itu, usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap tenang. Memberikan
senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari interview dengan baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/wendynovianto.com/54f460967455137d2b6c8a06/penting
nya-wawancara-saat-melamar-kerja
http://msdmkelasc.blogspot.com/p/bab.html
https://www.duniakaryawan.com/kesalahan-saat-wawancara-kerja/
25