Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa proses perencanaan SDM sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri
(internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
Proses perencanaan SDM untuk masa kini dan masa datang sangat dipengaruhi
oleh dua faktor penentu, yakni faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor
internal perusahaan seperti adanya karyawan yang memasuki batas usia pensiun,
meninggal dunia, keluar/berhenti kerja, rotasi, dan kemungkinan promosi jabatan.
Sedangkan faktor eksternal antara lain ketatnya persaingan bisnis, cepatnya
perkembangan teknologi, dan tingkat ketertgantungan (interdependent) antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain, serta ketergantungan antara satu Negara dengan
Negara lain. Begitu rentannya organisasi/perusahaan yang hidup dan tumbuh di
tengah-tengah perubahan yang cepat, sehingga perencanaan SDM mutlak dibutuhkan
selaras mengikuti rencana strategi bisnis yang akan diwujudkan.
Faktor internal dan eksternal tersebut akan memiliki pengaruh terhadap proses
perencanaan strategi bisnis suatu organisasi atau perusahaan. Dalam proses
perencanaan strategi bisnis, beberapa organisasi/perusahaan akan melakukan:
1. Menyusun rencana strategi bisnis dengan perspektif jangka panjang (5-10 tahun)
atau lebih di masa mendatang.
2. Menyusun rencana operasional bisnis yang dijabarkan dalam rencana strategi
dengan perspektif jangka sedang (3-5 tahun) di masa mendatang.
3. Menyusun rencana tindakan berupa anggaran dengan perspektif tahunan yang
menggambarkan kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan selama satu tahun
(tahunan) dengan menyediakan anggaran tertentu untuk dapat diwujudkan.
Setelah rencana stategi dibuat maka langkah selanjutnya adalah melakukan
perencanaan Sumber Daya Manusia. Dalam proses perencanaan SDM perusahaan
akan melakukan analisis beban kerja dan analisis terhadap tenaga kerja. Pada
analisis beban kerja menekankan pada bagaimana suatu pekerjaan akan dilakukan
dan kemampuan untuk mengantisipasi munculnya suatu pekerjaan baru di masa
yang akan datang. Salah satu output yang diharapkan dari analisis beban kerja
adalah peramalan SDM yang dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan.
Analisis tenaga kerja merupakan penilaian terhadap tenaga kerja yang ada
dalam suatu departemen dan yang pindah ke dalam, melalui atau keluar dari
departemen tersebut. Analisis ini dapat mencakup jumlah tenaga kerja, komposisi
tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja.
Setelah didapatkan data mengenai kebutuhan SDM dan ketersediaan SDM
maka kemudian dilakukan perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan SDM
tersebut. Adapun hasil dari proses membandingkan kebutuhan dan ketersediaan
SDM adalah sebagai berikut:
a) Kebutuhan SDM sebanding dengan Ketersediaan SDM maka tidak diperlukan
tindakan lebih lanjut
b) Ketersediaan SDM melebihi kebutuhan SDM (Surplus Karyawan), maka
dapat dipertimbangkan untuk melakukan penarikan karyawan terbatas,
pengurangan jam kerja, pensiun dini, pemberhentian, atau pendampingan
c) Kebutuhan SDM melebihi ketersediaan SDM (Kekurangan karyawan), maka
dapat dipertimbangkan untuk melakukan rekrutmen karyawan baru melalui
proses seleksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
PENAWARAN SDM
Estimasi penawaran SDM dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Estimasi penawaran internal
Audit SDM, yaitu meringkas setiap keahlian, pengetahuan dan kemampuan
setiap pegawai (skill dan management inventory) sehingga dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan SDM yang tersedia.
Rencana suksesi, menyangkut pengembangan SDM jangka panjang, meliputi
identifikasi jabatan yang diprediksi akan kosong dan pemilihan calon
pengganti untuk setiap posisi dan mengestimasi setiap calon yang bisa
dipromosikan.
Bagan penggantian, yaitu bagan yang menunjukkan tenaga-tenaga potensial
dengan kualifikasi kemampuan tertentu yang siap menggantikan kedudukan
pimpinan di atasnya jika terbuka peluang pergantian jabatan.
2. Estimasi penawaran eksternal
Kebutuhan eksternal, penyesuaian terhadap perubahan eksternal
organisasi.
Analisis pasar tenaga kerja, terjadinya penempatan dan hubungan kerja
melalui penyediaan dan permintaan tenaga kerja.
Sikap masyarakat, yaitu menentukan pergeseran minat dan sikap masyarakat
terhadap suatu pekerjaan.
Demografi, membentuk pasar untuk beraneka produk dan komposisi
populasi suatu masyarakat yang berakibat secara langsung terhadap pegawai,
antara lain: jumlah penduduk, perluasan pegawai, pegawai perempuan, dan
tingkat pengetahuan yang dimiliki pegawai.