Pendahuluan
Pada tahun 1992, peran dan tanggung jawab departemen sumber daya manusia (SDM) atau human resource
(HR) sebuah ritel, pada awalnya hanya terfokus terutama pada daftar gaji dan penggunaan adminitrasi,
mengorganisasi pengadaan perusahaan, dan sebagainya. Namun sepuluh tahun kemudian, departemen SDM ini
berubah fungsinya, termasuk menjadi lebih terspesialisasi dalam memilih SDM secara adil sesuai dengan hukum
ketenagakerjaan, melatih dan mengembangkan rekruitmen pada bidang-bidang perusahaan ritel yang sangat khas.
Meskipun masing-masing anggota departemen SDM masing-masing mempunyai spesifikasi keahlian tersendiri, ada
benang merah antar tim atau kelompok yang terpenting dan harus dijaga untuk pengadaan SDM dalam rangka
memberikan dukungan bagi seluruh organisasi ritel.
Pengelolaan SDM memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan apa saja yang ada pada
perusahaan. Beberapa tahun yang lalu misalnya, ritel melakukan pengisian posisi pekerjaan. Pada saat promosi
perusahaan positif, sangat mudah untuk bekerjasama dengan saluran lain. Pada kondisi ini sangat baik untuk merekrut
orang yang berkualitas tinggi, bisa membawa keanekaragaman dan memiliki ide yang briliant (baru) dan makna
dibalik ini adalah sekedar untuk melihat apakah perusahaan mempunyai tenaga baru yang bisa menjadi mitra atau
rekan dalam menjalani bisnis. SDM dalam bisnis ritel harus bisa bersaing dengan ritel yang serupa. Sampai akhirnya,
tim manajemen SDM menjadi penyedia sumber daya manusia yang memenuhi kebutuhan perusahaan untuk mencapai
tujuan. Dapat disimpulkan, departemen SDM memainkan peranan yang penting dalam memdukung ritel secara
kompetitif di dalam pasar. Ritel mencapai tujuan yang tentunya berorientasi pada keuangan (keuntungan) yaitu secara
efektif mengelola lima aset yang penting, di antaranya: (1) lokasi, (2) persedian barang dagang, (3) ritel, (4) karyawan,
dan (5) pelanggan.
Pembahasan pada bab ini adalah mengenai manajemen sumber daya manusia yang sangat penting dalam ritel.
Memfokuskan pada masalah strategi dalam struktur organisasi, pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan
untuk memotivasi dan mengoordinasikan aktivitas karyawan, dan manajemen praktis untuk membangun kekuatan
kerja secara efektif dan mengurangi tingkat perputaran karyawan. Semua aktivitas tersebut dilakukan untuk
menerapkan strategi sumber daya ritel, perencanaan sumber daya, termasuk dalam merekrut, menyeleksi, melatih,
mengawasi, mengevaluasi, dan membagi kompensasi penjualan.
Beberapa pertanyaan terkait dengan sumber daya manusia dalam ritel adalah sebagai berikut.
1. Mengapa manajemen SDM mempunyai peranan penting membentuk sebuah bisnis atau organisasi ritel?
2. Bagaimana ritel membuat manfaat atau keuntungan yang kompetitif dan mendukungdengan cara
mengembangkan dan mengelola SDM?
3. Bagaimana cara ritel mengoordinasikan aktivitas karyawan dan memotivasinya untuk mencapai tujuan?
4. Apa yang merupakan program manajemen SDM untuk membangun komitmen kerja?
5. Bagaimana dan mengapa ritel mengatur perbedaan antarkaryawan mereka?
1
sumberdaya manusia sendiri-sendiri. Pengelolaan sumberdaya manusia di perusahaan ritel berperan strategis
meningkatkan posisi bersaing perusahaan dengan perusahaan pesaing.
Manajemen sumber daya manusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif, beberapa
pertimbangan pengelolaan manajemen sumberdaya manusia di bisnis ritel sebagai berikut :
1. Perhitungan biaya tenaga kerja termasuk sebagai salah satu komponen dalam biaya total ritel. Oleh karena itu,
mengelola karyawnan yang efektif dapat menghasilkan keuntungan dalam penghematan biaya total.
2. Pengalaman yang dimiliki kebanyakkan pelanggan terhadap ritel bisa ditentukan dari aktivitas karyawan yang
menyeleksi barang dagangan, menyediakan informasi dan bantuan, dan ketrampilan dalam memajang stok
barang dagangan di rak pajang. Oleh karena itu, karyawan menjadi fungsi utama dalam membedakan apa
yang ditawarkan ritel terhadap apa yang ditawarkan oleh ritel pesaing.
3. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mewujudakan kinerja operasional karyawan ritel yang baik
pula dan dapat mewujudkan keuntungan potensial bagi ritel. Keuntungan potensial tersebut sulit atau bahkan
tidak dapat ditiru oleh pesaing. Namun demikian tetap diperlukan karyawan yang mempunyai komitmen
untuk bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan karena sulit bagi manajer untuk terus-menerus memantau
kegiatan karyawan dalam melayani pelanggan dengan standar karyawan.
Produktifitas karyawan dapat diukur dengan cara membagi penjualan dan keuntungan ritel dengan banyaknya
karyawan. Produktivitas karyawan dapat ditingkatkan dengan menaikkan jumlah penjualan yang dihasilkan oleh
karyawan, mengurangi karyawan, atau dapat juga dilakukan kedua-duanya.
Hasil sasaran strategis pengelolaan manajemen sumber daya manusia adalah untuk menyamakan antara perilaku
dan kemampuan karyawan, dengan tujuan jangka panjang dan pendek ritel. Dalam suatu pengelolaan sumber daya
manusia diukur produktivitas karyawan yaitu dengan membagi penjualan dan keuntungan ritel dengan banyaknya
karyawan, mengurangi karyawan, atau dapat juga dilakukan kedua-duanya. Sedangkan untuk menambah karyawan
perlu dilakukan survei yang mengukur sikap tentang perilaku sebagai tingkat perputaran karyawan, yang bisa dihitung
dari :
Suatu kegagalan untuk mempertimbangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dapat mengakibatkan
kesalahan dalam menangani sumber daya manusia yang kemudian dapat berakibat pada turunnya kinerja perusahaan.
Dalam sebuah usaha ritel SDM itu penting, jangan sampai dilewatkan dalam departemen SDM. Secara keseluruhan,
ada tiga unsur potensi SDM dalam ritel yang saling berhubungan, yaitu pengelolaan SDM, manajer ritel dan
karyawan.
Pengelola SDM bertanggung jawab menjalankan kelangsungan kantor, mempunyai pengetahuan khusus
tentang praktik SDM sekaligus kebijakan-kebijakannya. Pengelola ini bertanggung jawab menetapkan SDM yang bisa
memperkuat strategi ritel dan menyediakan pelatihan kerja yang digunakan manajer lini dan karyawan, untuk
menerapkan kebijakan-kebijakan.
Mengatur sumber daya manusia dalam penjualan ritel sangat menantang mengingat beberapa hal berikut ini:
1. Adanya kebutuhan tenaga kerja paruh waktu
2
Hal ini disebabkan terdapat banyak ritel yang membuka gerai selama 24 jam sehari yang biasanya dilakukan
pada akhir pekan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Maka dari itu, ritel harus melengkapi dengan
menambah shift kerja pada saat harus beroperasi selama 24 jam dalam sehari.
2. Penekanan terhadap kontrol biaya
Ritel harus beroperasi dengan batas biaya yang terkontrol. Maka dari itu pengelola sangat berhati-hati merinci
pembayaran gaji untuk tiap jam kerja karyawan dan begitu juga siapa yang skill pekerjaannya rendah.
3. Perubahan demografis pekerja
Ritel yang beroperasi dalam pasar internasional akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Perubahan
pattern (kebiasaan) demografis karyawan bisa mengurangi kualitas penjualan secara dramatis.
direktur
manajer
manajer barang manajer kontroler
promosi manajer SDM
dagang operasional ritel (pengawas)
penjualan
3
2. Bagan organisasi berdasarkan produk : berdasarkan barang dagang yang di jual dalam ritel
manajer ritel
manajer lingerie
manajer manajer manajer
(pakaian dalam
pakaian pria pakaian wanita aksesoris
wanita)
direktur
direktur
manajer
manajer barang manajer kontroler
promosi manajer SDM
dagang operasional ritel (pengawas)
penjualan
manajer lokasi A manajer lokasi A manajer lokasi A manajer lokasi A manajer lokasi A
manajer lokasi B manajer lokasi B manajer lokasi B manajer lokasi B manajer lokasi B
4
Struktur organisasi ritel dibedakan menurut jenis ritel & ukuran perusahaan, antara lain :
1. Organisasi ritel tunggal (organisasi ritel dengan single store)
Pemilik merupakan manajer organisasi secara keseluruhan. Ketika penjualan tumbuh,
pemilik mempekerjakan karyawan dengan spesialisasi yang terbatas. Ketika penjualan meningkat, spesialisasi
dalam manajemen bisa terjadi ketika pemilik mempekerjakan beberapa karyawan tambahan.
2. Organisasi regional departement store
Organisasi regional berarti toko ritel banyak toko diberbagai wilayah yang berarti para manajer harus
mengawasi unit/toko yang secara geografis saling berjauhan. Sebagian besar manajer dan para karyawan
ditempatkan di lokasi ritel melalui daerah geografis. Manajer barang dagangan, pemasaran, keuangan, dan
manajer sumber daya manusia dan para pekerja bekerja pada kantor pusat.
Sifatnya lebih kompleks yang terdiri dari beberapa divisi berikut ini :
a. Divisi barang dagangan
Bertanggung jawab atas penyediaan barang dagangan untuk dijual di ritel serta kualitas, gaya, pilihan, dan
harganya harus konsisten dengan strategi perusahaan.
b. Divisi pembelian/ buyers
Bertanggung jawab untuk perolehan barang dagangan, ketentuan harga & pelabelan, dan membuat data
inventaris yang spesifik untuk kategori” barang dagangan khusus.
c. Manajer kategori/kelompok
Bertanggung jawab atas rangkaian produk yg menurut pelanggan dipandang sbg barang pengganti.
d. Perencana barang dagangan
Bertanggung jawab untuk menjatah barang dagangan dan merinci penyortiran barang dagangan tsb ke
dalam beberapa kategori untuk ritel tertentu.
e. Divisi ritel
Bertanggung jawab terhadap pembagian pekerjaan yang dilakukan di ritel.
3. Organisasi perusahaan dari rantai regional departement store
Kompleksitas manajerial dan keputusan dari kantor pusat mengarah pada strategi & peningkatan produktivitas
dengan mengoordinasikan aktivitas rantai” regional. Sebagai contoh, memiliki manajemen sistem informasi
perusahaan (korporat) akan lebih efisien dan efektif dibanding memiliki sistem dan program yang terpisah di
setiap rantai regional.
5
Mengembangkan strategi perusahaan, mengoordinasi hubungan dengan penjual, desain dan pelabelan barang
dagangan dan mengatur program pemasarannya.
3. Keuangan, administrasi, dan pelayanan kredit
Penyedia kepemilikan kartu kredit dan jasa untuk beberapa departement store regional.
4. Sistem perusahaan
Adalah divisi desain, yaitu menginstalasi dan mengatur sistem informasi yang digunakan semua divisi.
5. Fungsi logistik (penyatu) dan pengoperasionalannya
Mengoordinasikan, mengatur dan menjalankan fungsi pemasaran yang sesuai dengan utang dagang,
pembelian, kekuatan manajemen dsb.
Untuk meningkatkan koordinasi antara aktivitas pembelian dan penjualan bisa juga dengan cara
meningkatkan keterlibatan karyawan ritel dalam proses pembelian.
Perlu diketahui, manajemen SDM selain melakukan tugas di atas juga melakukan sejumlah aktivitas untuk
meningkatkan cara kerja karyawan, membangun komitmen, dan mengurangi tingkat perputaran karyawan.
6
Memotivasi Karyawan Ritel
Ada tiga metode :
1. Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan
Yaitu metode yang paling mendasar, karena :
1) Menyiapkan kebijakan-kebijakan tertulis yang menjadi indikasi atau petunjuk karyawan mengenai apa yang
harus dilakukannya.
2) Melakukan pengawasan kerja yang ketat untuk memperkuat kebijakan tersebut.
2. Insentif
Insentif merupakan metode untuk memotivasi karyawan untuk lebih giat melaksanakan aktivitas yang
konsisten dan sesuai dengan tujuan ritel. Terdapat dua jenis insentif, yaitu komisi dan bonus.
a. Insentif ganti rugi
Ada dua jenis tipe insentif ganti rugi yaitu komisi dan bonus. Komisi adalah kompensasi yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan contoh 2% dari penjualan. Sedangkan bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan
oleh perusahaan secara periodik berdasarkan evaluasi kerja karyawan. Contoh bonus akhir tahun kepada
karyawan yang mencapai tingkat penjualan tinggi.
b. Insentif
Insentif sangat efektif untuk memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat. Tapi bisa juga menyebabkan
karyawan mengabaikan tugas-tugas yang lain. Sebagai contoh, pelayan ritel yang diberikan insentif
berdasarkan penjualan, membuat karyawan menjadi malas untuk meluangkan waktu dalam menstok ulang
barang dagangan.
3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah satuan nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan dalam suatu perusahaan yang
menggambarkan perilaku keorganisasian.
Cara cara yang dapat dilakukan dalam membangun tradisi dan kebiasaan dalam suatu perusahaan dapat
dilakukan untuk mempunyai kinerja sesuai dengan yang diharapkan melalui nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat. Misalnya, membiasakan karyawan untuk melayani dengan baik merupakan cerminan dari budaya
tolong menolong. dengan mengembangkan dan mempertahankan suatu budaya melalui cerita dan simbol, nilai
selalu ditanamkan pada karyawan baru.
7
Pelatihan sangat penting untuk ritel, karena 60% karyawan ritel mempunyai kontak langsung dengan
pelanggan. Pelatihan disini maksudnya meningkatkan keterampilan karyawan.
2) Mengikutsertakan karyawan (empowerment)
Adalah proses dimana manajer memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dengan karyawan.
3) Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan
Menciptakan timbal balik antara perusahaan dengan karyawan, apabila kinerja SDM meningkat, maka perusahaan
juga meningkatkan pengaturan keuangan bagi karyawan.
Terdapat tiga aktivitas untuk membangun dan mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan
kemitraan, yaitu :
a. Mengurangi perbedaan status
Perbedaan status dapat dilakukan melalui penggunaan bahasa dan mempertipis perbedaan upah dan
meningkatkan komunikasi antara manajer dengan tingkatan yang berbeda tanpa membeda-bedakan
b. Promosi kerja
Promosi kerja adalah kebijakan susunan kepegawaian yang merekrut karyawan baru hanya untuk
memposisikan tingkatan paling bawah. Sedangkan untuk karyawan lama kebijakan promosi ke pekerjaan
yang lebih tinggi.
c. Kehadiran karyawan untuk menyeimbangkan karir dan keluarga
Jumlah pendapatan yang berbeda, maka perlu Flextime dan job sharing. Flextime adalah sistem
penjadwalan pekerjaan karyawan yang memungkinkan karyawan memilih waktunya untuk bekerja.
Sedangkan job sharing adalah pembagian kerja yang dilakukan oleh dua atau lebih karyawan yang
tadinya pekerjaan tersebut dilakukan oleh satu orang.
8
Mengatur mengenai gaji, tarif upah untuk lembur kerja dan upah minimum
c. Hubungan ketenagakerjaan
Menjelaskan bahwa serikat kerja dapat dibentuk dan mengatur hubungan antara perusahaan dan serikat
pekerja.
d. Kesehatan dan keselamatan karyawan
Pemilik perusahaan wajib memberikan suatu lingkungan yang bebas dari bahaya yang dapat
menyebabkan kematian atau kecelakaan.
e. Pelecehan seksual
Meliputi serangan seksual baik secara fisik maupun lisan.
f. Privasi karyawan
Kebijakan ini melindungi adanya keterbatasan terhadap keleluasaan pribadi karyawan, karena perusahaan
tidak bisa membedakan antara kreatifitas karyawan, kecuali jika tindakannya tidak sesuai.
3. Penggunaan teknologi
Penggunaan teknologi seperti internet untuk memudahkan dalam mengoperasikan SDM, seperti membuat
catatan personal karyawan, pembayaran gaji, penyerahan aplikasi pekerjaan, dll.
Soal Latihan :
1. Jelaskan pentingnya pengembangan SDM di bisnis ritel?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis struktur organisasi di perusahaan ritel?
3. Jelaskan pertimbangan pemilihan bentuk organisasi?
4. Jelaskan bagaimana perusahaan ritel dapat memotivasi karyawan?
5. Jelaskan bagaimana perusahaan ritel dapat membangun komttmen karyawan?
9
PEMILIHAN LOKASI BISNIS RITEL DI AREA PERDAGANGAN
Untuk memilih lokasi dapat digunakan beragam data mengenai lokasi-lokasi potensial. Dibutuhkan data-data
mengenai kepadatan penduduk, pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, ukuran rumah tangga dengan anak-
anak, gaya hidup dan lain-lain. Hal ini dikarenakan lokasi ritel tidak terlepas dari area yang menjadi pusat kegiatan di
masyarakat.
Berikut gambar tentang pembagian area perdagangan. Diharapkan toko dapat menjadi pusat yang dekat
dengan pelanggan.
Toko
.
Pelanggan
10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Wilayah atau Area Perdagangan
Analisis wilayah berbeda dengan analisis area perdagangan, karena perbedaan luas areanya, namun biasanya
terdapat faktor-faktor yang sama membuat suatu wilayah atau area perdagangan menarik untuk dipilih. Untuk
menaksir permintaan secara keseluruhan dalam suatu wilayah atau pasar tertentu atau area perdagangan, analis ritel
harus mempertimbangan skala ekonomi dibandingkan dengan proses kanibalisasi, demografi populasi dan
karakteristik gaya hidup, iklim bisnis yang ada, kompetisi dari ritel lain dalam wilayah tersebut dan kecenderungan
ritel untuk mengatur toko-toko berganda.
a. Skala ekonomi
Suatu area perdagangan dapat memiliki lebih dari satu toko yang sama. Pertimbangan penting misalnya pada biaya
iklan yang menjadi lebih murah per toko. Karena biaya iklan untuk satu toko sama dengan 3 toko. Toko juga lebih
dikenal karena lebih mudah akses menuju toko oleh pelanggan. Pemilik toko dapat membuka toko ritel baru selama
selama margin pendapatan kembali yang tercapai dengan membuka sebuah toko baru lebih besar daripada biaya
marginal.
b. Demografis dan karakteristik gaya hidup
Memilih lokasi dengan pertumbuhan populasi lebih baik dari pada memilih lokasi yang terdapat penurunan
populasi. Sehingga beberapa peritel lebih memilih area pinggiran yang terdapat pertumbuhan pupulasi. Karakteristik
gaya hidup dari populasi mungkin relevan pula dalam menentukan lokasi ritel yang tergantung pada sasaran atau
target pasar yang dikejar oleh ritel. Contohnya banyak mahasiswa memiliki pendapatan yang rendah. Namun, mereka
mungkin saja berasal dari keluarga kaya dan mereka merupakan konsumen yang relatif terdidik dan potensial untuk
menciptakan permintaan pada suatu lokasi ritel tertentu.
c. Iklim bisnis
Tren atau kecenderungan pekerjaan konsumen pada pasar sasaran ritel merupakan hal penting untuk diamati
karena pekerjaan tertentu identik dengan penghasilan yang tinggi dan biasanya berarti pula mempunyai daya beli yang
lebih tinggi. Hal ini juga berguna untuk menentukan area mana yang tumbuh dengan cepat. Analisis lokasi ritel harus
menentukan bagaimana pertumbuhan seperti itu akan berlanjut dan bagaimana hal tersebut akan memengaruhi
permintaan atas barang dagangan mereka. Pertumbuhan dalam pekerjaan dan pekerjaan itu sendiri tidak cukup untuk
meyakinkan sebuah lingkungan ritel yang kuat di masa depan. Bila pertumbuhan tidak terdiversifikasi ke dalam
sejumlah industri, area tersebut mungkin akan menjadi area yang kurang menguntungkan sebagai akibat siklus tren
yang terus menurun dan merugikan.
d. Kompetisi
Tingkat kompetisi dalam sebuah area juga memengaruhi permintaan atas barang dagangan ritel. Tingkat
kompetisi bisa dirinci sebagai berikut;
a. Tingkat kompetisi yang telah mengalami kejenuhan
Sebuah area perdagangan yang jenuh (saturated trade area) menawarkan kepada konsumen sejumlah pilihan barang
dan jasa yang cukup, tetapi memungkinkan ritel untuk terus berkompetisi dalam mendapatkan keuntungan. Hal ini
terjadi karena konsumen tetap tertarik pada area ini, disebabkan tersedianya banyak pilihan toko maupun barang
dagangan.
11
b. Tingkat kompetisi yang kurang
Strategi yang lain adalah rnenemukan lokasi area perdagangan yang kurang toko (understore trade area) artinya
sebuah area yang hanya terdapat sedikit toko yang menjual suatu barang atau jasa yang spesifik untuk memenuhi
kebutuhan populasi.
c. Tingkat kompetisi yang berlebih
Area perdagangan dengan toko yang berlebihan (overstore trade area) yaitu memiliki banyak toko yang menjual
barang secara spesifik dan tidak banyak bisa dibedakan oleh konsumen dalam polulasi tersebut.
12
Zona tersier termasuk para pelanggan yang kadang berbelanja di toko atau pusat perbelanjaan tersebut. Ada beberapa
alasan untuk zona tersier, yaitu:
1) Para pelanggan kekurangan fasilitas-fasilitas ritel yang memadai yang berlokasi lebih dekat dengan rumah.
2) Tersedianya akses jalan raya yang strategis menuju toko atau pusat perbelanjaan tersebut sehingga para
pelanggan dapat pergi ke sana dengan mudah.
3) Lokasi ritel atau pusat perbelanjaan merupakan rute yang sering dilalui para pelanggan ketika menuju
ketempat kerja atau tujuan lainnya.
4) Para pelanggan tertarik pergi ke toko atau pusat perbelanjaan karena toko atau pusat perbelanjaan tersebut
dekat atau ada di dalam area pariwisata.
13
3. Memecahkan persamaan regresi dan menggunakannya untuk meramalkan pelaksanaan tempat-tempat
masa depan.
Garis regresi dihasilkan dari persamaan:
Penjualan = a + b1 . x1
Di mana:
a = konstanta yang dihasilkan dari program regresi. a juga mendefinisikan di mana garis regresi memotong sumbu y
dan karenanya juga dikenal dengan perpotongan sumbu y.
bl = angka yang dihasilkan dari program regresi yang mendefinisikan hubungan antara penjualan dengan variabelnya,
juga kemiringan dari garis regresi.
xl = variabel prediktor (untuk populasi 0 hingga 3 mil)
6. Tipe-tipe Lokasi
Keputusan menentukan lokasi bisa berubah karena ritel juga harus melakukan investasi penting, seperti
melakukan pembelian dan pengembangan untuk tokonya, atau menyewa secara jangka panjang kepada para
pengembang. Keputusan untuk memilih lokasi menjadi penting di tahun belakangan, karena sudah banyak tempat baru
yang sudah digunakan untuk membuka ritel, semakin baik penempatannya, semakin sulit juga memperolehnya. Tapi
bisa menjadi kompleks bila tingkat pertumbuhan populasi penduduk lambat dan ada pusat perbelanjaan yang baru.
Disamping kerumitan lain misalnya birokrasi penyewaan dan biaya renovasi yang mahal Ritel bisa saja menemukan
lokasi penempatan baik, tapi sewanya mahal, belum lagi birokrasi penyewaannya, pengesahan mahal dan renovasinya
juga mahal. Pada umumnya penjualan ini melihat biaya lokasi versus nilainya bagi pelanggan.
Ritel mempunyai tiga tipe dasar lokasi yang bisa dipilih:
a. Pusat perbelanjaan,
b. Lokasi di kota besar atau bertempat di tengah kota, maupun kota kecil,
c. Lokasi bebas (freestanding).
14
perlindungan dari cuaca karena lokasi depan toko adalah lahan parkir, mereka hanya sedikit memberikan penawaran
serta pilihan hiburan bagi pelanggan daripada mal. Terdapat dua tipe strip shopping centre:
1. Pusat perbelanjaan kecil tradisional
Merupakan pusat perbelanjaan yang dirancang untuk memberikan kenyamanan belanja untuk kebutuhan
pelanggan setiap harinya yang tinggal pada lokasi sekitar. Pusat perbelanjaan kecil tradisional biasanya memiliki
sewa rendah sehingga dapat bersaing secara efektif dalam strip centre dengan toko yang menjadi pesaing mereka
di mal. Mereka dapat memberikan penawaran harga rendah, sebagian karena harga sewa yang rendah, serta
pelanggan mereka dapat berjalan langsung ke toko.
2. Pusat belanja besar
Merupakan pusat perbelanjaan yang lebih didominasi oleh beberapa toko besar, termasuk toko diskon, klub-
klub pergudangan. Tidak seperti pusat perbelanjaan dengan sewa rendah tradisional, pusat belanja besar sering
mencakup beberapa perdagangan mandiri dan hanya sejumlah kecil penyewa khusus. Mereka secara khusus
tertutup pada konfigurasi strip centre.
3) Mall
Mal mempunyai beberapa keuntungan selain lokasi alternatif:
1. Bermacam-macam barang dagangan tersedia dalam toko tersebut dan kesempatan mereka untuk
mengombinasikan perbelanjaan dengan hiburan.
2. Pemilik mal perbelanjaan dapat mengendalikan jumlah perbedaan tipe ritel sehingga pelanggan dapat mempunyai
sebuah pengalaman belanja yang tidak berhenti dengan bermacam-macam barang dagangan.
3. Peritel dan pelanggannya tidak perlu merasa kuatir dengan lingkungan eksternal mereka. Manajemen mal
melakukan pemeliharaan area bersama. Penyewa mal dapat melihat ke depan besarnya level homogenitas dengan
toko lainnya.
Namun demikian jenis Mall mempunyai beberapa kekurangan yaitu :
a. Biaya sewa lebih mahal dari pada pusat perbelanjaan
b. Kemungkinan penyewa tidak menyukai manajer mal mengontrol pekerjaan mereka
Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi mal perbelanjaan antara lain:
a. Ritel saling bersaing selain pada tipe lokasi, seperti kekuatan dan lifestyle-nya, katalog, dan situs Web.
b. Pelanggan lebih melihat dari sisi nilai alternatif toko di mal. Seperti toko pakaian yang banyak ditemukan di mal,
membuat semakin lemah/ mengakibatkan beberapa took spesialis tutup.
15
6) Pusat Belanja Gaya Hidup
Merupakan rancangan tradisional luar ruangan dan bermacam-macam ritel. Pusat ini menawarkan kenyamanan
pembelanja, keamanan, ragam penyewa yang banyak dan atmosfer kepuasan konsumen. Beberapa pusat belanja gaya
hidup (lifestyle shopping center) terdiri dari toko dan restoran, beberapa gedung bioskop dan hiburan sedangkan yang
lainnya masih ruko. Pusat belanja gaya hidup ini berada pada lingkungan yang baik di mana tergantung pada jauhnya
radius pasar terkecil tetapi lebih murah daripada mal.
Soal Latihan :
1. Mengapa pemilihan lokasi penting bagi bisnis ritel?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bisnis ritel?
3. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi daya tarik suatu lokasi?
4. Jelaskan metode pengukuran permintaan bisnis ritel?
5. Jelaskan tipe-tipe lokasi bisnis ritel?
16