Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH FACTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017

Waode Ilsaria Weni, Buyung Sarita, Wahyuniati Hamid


Program Studi Ilmu Manajemen, Pascasarjana
Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh factor fundamental yang meliputi
DER, ROE, firm size, CR, dan TATO terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji F-statistik dan uji t- statistic untuk
menganalisis data terhadap perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa efek
Indonesia periode 2013-2017 sebanyak 34 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, ROE, firm size, CR, dan TATO secara
simultan berpengaruh terhadap PBV dengan nilai adjusted R 2 sebesar 54.7%. Secara parsial
DER, ROE, dan CR berpengaruh signifikan terhadap PBV, sedangkan firm size dan TATO
berpengaruh tidak signifikan terhadap PBV.

Kata Kunci : DER, ROE, firm size, CR, TATO,dan PBV

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of fundamental factors that include DER, ROE,
firm size, CR, and TATO of the firm value. This study uses multiple regression analysis, the
classical assumption test, F- test statistics and statistical t-test to analyze data on consumer
goods industry companies listed in Indonesia stock exchange for the period 2013-2017 as
many as 34 companies.
The results of this study stated that DER, ROE, firm size, CR, and TATO
simultaneously had an effect on PBV with an adjusted R2 value of 54.7%. While partially
DER, ROE, and CR have a significant effect on the PBV, while the firm size and TATO have
no significant effect on the PBV.

Keywords: DER, ROE, firm size, CR, and TATO, and PBV

I. PENDAHULUAN saham secara maksimum apabila harga


Latar belakang saham perusahaan meningkat. Brigham &
Tujuan perusahaan menurut theory Gapenski (1996) menyatakan bahwa
of the firm adalah untuk meningkatkan semakin tinggi harga saham, kemakmuran
nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai pemegang saham akan semakin tinggi.
perusahaan akan meningkat apabila nilai Nilai perusahaan menggambarkan
pemegang saham meningkat. Brigham dan persepsi investor terhadap tingkat
Daves (2010) menyatakan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya
memaksimalkan nilai perusahaan terhadap kinerja perusahaan saat ini namun
merupakan hal penting yang harus di capai juga pada prospek perusahaan di masa
oleh manajemen perusahaan karena mendatang. Brigham dan Houston (2011),
memaksimalkan nilai perusahaan berarti menyatakan bahwa sinyal adalah suatu
memaksimalkan kemakmuran para tindakan yang diambil oleh manajemen
pemegang saham. Nilai perusahaan dapat perusahaan untuk memberikan petunjuk
memberikan kemakmuran pemegang bagi investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan tersebut yang nantinya akan
perusahaan. Apabila manajer memiliki meningkatkan nilai perusahaan. Beberapa
keyakinan bahwa prospek perusahaan baik penelitian mengatakan bahwa DER
atau perusahaan memiliki prospek yang berpengaruh positif dan signifikan
prospektif dimasa depan dan ingin agar terhadap nilai perusahaan (Durrotun
harga saham meningkat, manajer akan nasehah, 2012). Sedangkan penelitian
mengkomunikasikan hal tersebut kepada yang dilakukan Oktavina tiara (2013)
investor. Signaling theory menyatakan menghasilkan bahwa DER memiliki
bahwa perusahaan yang memiliki prospek hubungan negative dan tidak signifikan
yang baik dengan sengaja akan terhadap nilai perusahaan.
memberikan sinyal kepada pihak diluar Nilai perusahaan dapat pula
perusahaan atau calon investor agar harga dipengaruhi oleh besar kecilnya
sahamnya meningkat. Apabila perusahaan profitabilitas yang dihasilkan perusahaan.
tidak mampu memberikan sinyal yang baik Return on equity mengukur kemampuan
tentang nilai perusahaan, nilai perusahaan perusahaan menghasilkan laba bersih
akan berada dibawah atau diatas nilai yang berdasarkan modal tertentu. Angka yang
sebenarnya. tinggi untuk ROE menunjukkan tingkat
Dalam analisis fundamental, nilai profitabilitas yang tinggi (Hanafi, M
perusahaan lazim diindikasikan dengan Mamduh, 2004). Meningkatnya laba
PBV (price book value). PBV merupakan bersih perusahaan, nilai ROE juga akan
rasio pasar yang digunakan untuk mengalami peningkatan sehingga investor
mengukur kinerja harga pasar saham tertarik untuk membeli saham tersebut.
terhadap nilai bukunya (Ang, 1997). PBV Semakin tinggi ROE berarti semakin baik
menunjukkan seberapa jauh sebuah kinerja perusahaan dalam mengelola
perusahaan mampu menciptakan nilai modalnya untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan dengan jumlah modal yang bagi investor (Chrisna Heriyati, 2011).
diinvestasikan oleh perusahaan. PBV yang Penelitian yang dilakukan Tri wahyuni,dkk
tinggi mencerminkan harga saham yang (2013) menghasilkan bahwa ROE sebagai
tinggi dibandingkan nilai buku per lembar indicator dari profitabilitas berpengaruh
saham. Semakin tinggi harga saham positif dan signifikan terhadap nilai
artinya semakin berhasil perusahaan perusahaan. Sedangkan penelitian yang
menciptakan nilai bagi para pemegang dilakukan Syarifa Hariri Nurul Ain &
sahamnya, sebaliknya semakin rendah Herlin Tundjung Setijaningsih (2013)
harga saham artinya nilai perusahaan juga memghasilkan bahwa ROE tidak
rendah (Westen dan Copeland, 1992). berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Ada banyak factor yang dapat Firm size menggambarkan besar
menentukan nilai perusahaan. Debt to kecilnya suatu perusahaan yang didasarkan
Equity Ratio merupakan salah satu factor pada total asset perusahaan. Ukuran
yang dianggap mampu mempengaruhi perusahaan dianggap mampu
nilai perusahaan. (DER) merupakan rasio mempengaruhi nilai perusahaan karena
yang menggambarkan perbandingan antara semakin besar ukuran atau skala
total hutang dengan total ekuitas perusahaan maka akan semakin mudah
perusahaan. Perusahaan yang perusahaan memperoleh sumber
meningkatkan utang bisa dipandang pendanaan baik yang bersifat internal
sebagai perusahaan yang yakin dengan maupun eksternal. Ukuran perusahaan
prospek perusahaan dimasa yang akan dinyatakan berhubungan positif dan
datang, sehingga diharapkan investor dapat signifikan terhadap nilai perusahaan (Tri
menangkap sinyal positif tersebut dari wahyuni,dkk, 2013). Namun ukuran
perusahaan. Kepercayaan investor ini akan perusahaan memiliki nilai negative
ditunjukkan melalui pengembalian saham signifikan terhadap nilai perusahaan
berdasarkan penelitian Durrotun Nasehah Total asset turnover mengukur
& Ending Tri (2012) berapa jumlah penjualan yang akan
Current ratio menghitung dihasilkan oleh setiap rupiah dana yang
kemampuan perusahaan dalam membayar tertanam dalam total asset. Perusahaan
utang lancar dengan aktiva lancar yang yang baik adalah perusahaan yang sangat
tersedia. Tingginya current ratio efektif dalam menggunakan assetnya. Hal
menunjukkan keyakinan investor terhadap ini yang menjadi acuan bagi para investor
kemampuan perusahaan membayar untuk membeli saham perusahaan.
deviden yang dijanjikan. Semakin baik Kepercayaan investor terhadap keefektifan
current rationya maka akan semakin likuid perusahan dalam menggunakan assetnya
perusahaan tersebut. Hal ini akan untuk menghasilkan penjualan besih dapat
meningkatkan minat masyarakat untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian
berinvestasi pada perusahaan dengan rasio yang dilakukan Muhammad faishal kahfi,
likuiditas cukup tinggi (Rahardja dkk (2018) menemukan bahwa total asset
putra,2009). Banyaknya masyarakat yang turnover berpengaruh positif signifikan
berinvestasi akan berdampak positif pada terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan
meningkatnya harga saham sehingga hasil penelitian Rahmawati budi utami
mempengaruhi nilai perusahaan. Hal (2016) menemukan bahwa TATO
tersebut sejalan dengan penelitian yang berpengaruh positif tidak signifikan
dilakukan Corry Winda Anzlina & Rustam terhadap nilai perusahaan.
(2013) yang menemukan bahwa CR Besarnya rata- rata variabel debt
berpengaruh positif terhadap nilai to equity ratio, return on equity, firm size,
perusahaan. Sedangkan penelitian yang current ratio dan total asset turnover yang
dilakukan Mafizatun Nurhayati (2013) diduga berpengaruh terhadap nilai
menemukan CR memiliki pengaruh perusahaan pada perusahaan consumer
negative signifikan terhadap nilai goods industry yang terdaftar di Bursa
perusahaan. Efek Indonesia periode 2013-2017 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Table 1.1
Rata- rata price to book value, debt to equity ratio, return on equity, firm size, current ratio
dan Total asset turnover pada perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013-2017
Variabel 2013 2014 2015 2016 2017
PBV (X) 5.28 5.43 4.69 6.04 6.76
DER (X) 3.03 0.12 1.01 0.75 0.76
ROE (%) 30.40 28.48 21.33 17.44 15.47
SIZE 14.47 14.57 14.67 14.34 14.43
CR (X) 2.50 2.66 2.74 2.79 2.83
TATO(X) 1.30 1.28 1.23 1.17 1.13
Sumber: www.idx.co.id / data diolah
Tabel 1.1 memperlihatkan adanya bahwa besar kecilnya rasio DER tidak
perbedaan kecenderungan antara DER, berpengaruh terhadap nilai perusahaan
ROE, firm size, CR, dan TATO dengan (PBV). Sepanjang periode tahun 2013-
PBV. Sepanjang periode tahun 2013-2017 2017 nilai rata- rata ROE mengalami
analisis pergerakan DER berfluktuasi penurunan yang signifikan. Penurunan
dimana pergerakannya tidak selalu searah nilai ROE tahun 2015 sebesar 21.33%
dengan pergerakan PBV.Tahun 2014 DER searah dengan PBV yang juga mengalami
mengalami penurunan sebesar 0.12 penurunan sebesar 4.69%. Hal ini
berbeda dengan rata- rata PBV yang justru menunjukkan bahwa apabila ROE yang
naik sebesar 5,43. Hal ini menunjukkan dihasilkan perusahaan menurun maka nilai
perusahaan juga akan menurun. II. KAJIAN PUSTAKA
Sepanjang tahun 2013-2017 nilai firm size Teori struktur modal
mengalami fluktuasi. Apabila Teori struktur modal menjelaskan
dihubungkan dengan PBV, tahun 2014 apakah ada pengaruh perubahan struktur
firm size mengalami peningkatan sebesar modal terhadap nilai perusahaan. Struktur
14.57 mengikuti rata- rata PBV naik modal yang dapat memaksimumkan nilai
sebesar 5.43. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan (harga saham) adalah struktur
semakin besar ukuran perusahaan, nilai modal yang terbaik (husnan, 2004). Jika
perusahaaan akan semakin meningkat. Hal perubahan struktur modal tidak merubah
ini karena perusahaan dengan size yang nilai perusahaan, berarti bahwa tidak ada
besar memiliki kemudahan mengakses struktur modal yang terbaik. Sebaliknya
dana. Sepanjang periode tahun 2013-2017 jika perubahan struktur modal dapat
nilai rata- rata CR mengalami peningkatan mempengaruhi nilai perusahaan (nilai
yang signifikan . Peningkatan nilai CR perusahaan mengalami perubahan) maka
tahun 2016 sebesar 2.79 searah dengan akan diperoleh struktur modal yang
peningkatan rata- rata PBV sebesar 6.04. terbaik.
Hal ini menunjukkan bahwa Semakin Menurut Weston dan Brigham
besar rasio ini maka semakin efisien (2001) struktur modal harus berada pada
perusahaan dalam memanfaatkan aktiva keseimbangan antara risiko dengan tingkat
lancar perusahaan. Sepanjang periode pengembalian sehingga dapat
tahun 2013-2017, nilai rata- rata TATO memaksimumkan harga saham. Apabila
mengalami penurunan yang signifikan. perusahaan menggunakan lebih banyak
Penurunan nilai TATO tahun 2015 sebesar utang artinya resiko yang ditanggung
1,23 searah dengan penurunan PBV pemegang saham juga lebih besar akan
sebesar 4.69. Penurunan nilai TATO disini tetapi tingkat pengembalian yang
menunjukkan bahwa perusahaan tidak diharapkan juga akan lebih besar. Risiko
efektif dalam menggunakan asetnya untuk yang besar akan menurunkan harga saham
menghasilan penjualan bersih, hal ini akan tetapi tingkat pengembalian yang besar
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. akan menaikkan harga saham.
Berdasarkan uraian yang telah Nilai perusahaan
dijelaskan diketahui bahwa terdapat Menurut Gitman (2006:352), nilai
research gap antara peneliti satu dengan perusahaan adalah nilai aktual per lembar
peneliti lainnya yang menunjukkan bahwa saham yang akan diterima apabila aset
ada hubungan yang tidak konsisten antara perusahaan dijual sesuai harga saham.
variabel- variabel penelitian yaitu DER, Apabilai harga saham perusahaan
ROE, firm size, CR, dan TATO terhadap meningkat artinya nilai perusahaan juga
nilai perusahaan. Selain itu adanya akan meningkat. Martono dan Harjito
fenomena gap yang terjadi berdasarkan (2010:13) menyatakan bahwa
data nilai rata- rata variabel penelitian memaksimumkan nilai perusahaan berarti
yang telah diolah. Oleh karena itu, peneliti memaksimumkan kemakmuran para
tertarik melakukan perluasan penelitian pemegang saham melalui maksimalnya
untuk menguji pengaruh factor harga saham biasa perusahaan. Berbagai
fundamental perusahaan yang meliputi kebijakan yang diambil oleh manajemen
DER, ROE, firm size, CR, dan TATO dalam upaya meningkatkan nilai
terhadap nilai perusahaan (studi kasus perusahaan melalui peningkatan
pada perusahaan consumer goods industry kemakmuran pemilik dan para pemegang
yang terdaftar di bursa efek Indonesia saham yang tercermin pada harga saham
periode 2013 -2017). (Brigham & Houston, 2006)
Menurut Husnan (2008), nilai
perusahaan merupakan harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli pasar saham terhadap nilai bukunya (Ang,
apabila saham perusahaan tersebut dijual. 1997).
Apabila perusahaan menawarkan saham ke Pengaruh Debt to equity ratio terhadap
public maka nilai perusahaan tercermin nilai perusahaan
pada harga sahamnya. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio merupakan
harga saham semakin tinggi pula nilai perbandingan antara total debt dengan
perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh ekuitas pemegang saham (equity). DER
karena itu, setiap perusahaan yang menunjukkan seberapa besar hutang
menerbitkan saham sangat memperhatikan sebuah perusahaan yang digunakan untuk
harga sahamnya. Harga yang terlalu menjalankan operasionalnya dibandingkan
rendah sering diartikan bahwa kinerja dengan nilai ekuitas yang dimilikinya.
perusahaan kurang baik. Namun bila harga Perusahaan yang meningkatkan hutang
saham terlalu tinggi mengurangi bisa dipandang sebagai perusahaan yang
kemampuan investor untuk membeli yakin dengan prospek perusahaan dimasa
sehingga menimbulkan harga saham sulit yang akan datang. Manajer bisa
untuk meningkat. meningkatkan utang yang nantinya akan
Husnan dan Pudjiastuti (2004: 210) menjadi informasi positif perusahaan
mengatakan bahwa bagi perusahaan yang terhadap investor. Informasi positif dari
menerbitkan saham di pasar modal, harga perusahaan tersebut akan meningkatkan
saham yang diperjualbelikan di bursa kepercayaan investor terhadap perusahaan.
merupakan indikator dari nilai perusahaan. Kepercayaan tersebut ditunjukkan melalui
Dalam penelitian ini, PBV digunakan pengembalian saham perusahaan tersebut
sebagai indicator untuk mengukur nilai yang nantinya akan meningkatkan nilai
perusahaan. PBV adalah rasio pasar yang perusahaan.
digunakan untuk mengukur kinerja harga
Penelitian terdahulu tentang Keberhasilan tersebut menjadi sinyal bagi
pengaruh DER terhadap nilai perusahaan investor untuk berinvestasi pada
menemukan bahwa DER berpengaruh perusahaan. Semakin banyak minat
positif dan signifikan terhadap nilai investor untuk berinvestasi di perusahaan
perusahaan. Durrotun nasehah (2012) bisa membentuk nilai perusahaan yang
dalam penelitiannya menemukan bahwa tinggi karena harga saham juga akan
debt to equity ratio memiliki hubungan meningkat. Meningkatnya harga saham
positif dan signifikan terhadap nilai akan mempengaruhi nilai perusahaan
perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan Tri
H1 : Debt to equity ratio berpengaruh wahyuni, dkk (2013) menghasilkan bahwa
positif dan signifikan terhadap nilai ROE sebagai indicator dari profitabilitas
perusahaan. berpengaruh positif dan signifikan
Pengaruh Return on equity terhadap terhadap nilai perusahaan.
nilai perusahaan H2 : Return on equity berpengaruh positif
Return on equity merupakan dan signifikan terhadap nilai perusahaan
tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik Pengaruh Firm size terhadap nilai
perusahaan. Angka yang tinggi pada ROE perusahaan
akan membawa keberhasilan bagi Setiap perusahaan memilik ukuran
perusahaan yang mengakibatkan tingginya yang berbeda- beda. Ukuran perusahaan
harga saham dan membuat perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai
dengan mudah menarik dana baru, perusahaan karena semakin besar ukuran
memungkinkan perusahaan untuk atau skala perusahaan maka akan semakin
berkembang, menciptakan kondisi pasar mudah perusahaan memperoleh sumber
yang sesuai, dan pada gilirannya akan pendanaan baik yang bersifat internal
memberikan laba yang lebih besar. maupun eksternal. Kemudahan ini
ditangkap oleh investor sebagai sinyal Hasil penelitian yang dilakukan
yang baik terhadap nilai perusahaan. Corry Winda Anzlina & Rustam (2013)
Penelitian terdahulu tentang yang menemukan bahwa CR berpengaruh
pengaruh firm size terhadap nilai positif terhadap nilai perusahaan.
perusahaan menunjukkan bahwa firm size H4 : Current ratio berpengaruh positif dan
berhubungan positif dan signifikan signifikan terhadap nilai perusahaan
terhadap nilai perusahaan. Tri Pengaruh Total Asset Turnover
wahyuni,dkk, ( 2013) dalam penelitiannya terhadap nilai perusahaan
menemukan bahwa firm size berpengaruh Total Assets Turnover merupakan rasio
positif dan signifikan terhadap nilai yang digunakan untuk mengukur
perusahaan. keefektifan total aset yang dimiliki
H3 : Firm size berpengaruh positif dan perusahaan dalam menghasilkan
signifikan terhadap nilai perusahaan penjualan. Perusahaan yang baik adalah
Pengaruh Current ratio terhadap nilai perusahaan yang sangat efektif dalam
perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan
Current ratio menunjukkan penjualan yang cukup tinggi. Karena
besarnya kas yang dmiliki perusahaan keefektifan perusahaan dalam
ditambah asset- asset yang bisa berubah menggunakan asetnya inilah yang
menjadi kas dalam waktu satu tahun, dijadikan acuan investor untuk membeli
relatif terhadap besarnya hutang- hutang saham perusahaan. Maka tingkat
yang jatuh tempo dalam jangka waktu kepercayaan investor terhadap keefektifan
dekat (tidak lebih dari satu tahun). Current perusahaan dalam menggunakan aset –
ratio yang tinggi akan memperkecil asetnya untuk menghasilkan penjualan
kegagalan perusahaan dalam memenuhi bersih yang sangat tinggi dapat
kewajiban financial jangka pendek kepada mempengaruhi nilai perusahaan secara
kreditur dan begitu pula sebaliknya. positif.
Semakin besar rasio ini maka semakin Hasil penelitian terdahulu yang
efisien perusahaan dalam memanfaatkan dilakukan oleh Muhammad faishal kahfi,
aktiva lancar perusahaan. Kinerja dkk ( 2018), menemukan bahwa total asset
perusahaan yang semakin baik dalam turnover berpengaruh positif signifikan
mengefisiensikan tingkat likuiditas dalam terhadap nilai perusahaan.
memenuhi kewajiban lancarnya dengan H5 : total asset turnover berpengaruh
menggunakan total asset lancar yang positif dan signifikan terhadap nilai
tersedia akan dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
dari perusahaan.

III. METODE PENELITIAN perusahaan yang akan digunakan dalam


Populasi dan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini a. Perusahaan consumer goods
adalah seluruh perusahaan consumer good industry yang terdaftar di
industry yang terdaftar di bursa efek bursa efek Indonesia secara
Indonesia selama periode tahun 2013- terus menerus dari tahun
2017 2013-2017
yakni 35 perusahaan . b. Perusahaan consumer goods
Penentuan sampel dalam penelitian industry tersebut
ini dilakukan dengan menggunakan mempublikasikan laporan
penyampelan bersasaran (purposive tahunannya secara terus
sampling) sehingga diperoleh sampel yang menerus dari tahun 2013-2017
representative sesuai dengan kriteria yang Berdasarkan kriteria
ditentukan. Adapun kriteria sampel tersebut diatas, maka perusahaan
yang memiliki kriteria adalah 34 maka sampel penelitian berjumlah
perusahaan. Dengan demikian 34 perusahaan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DER 170 -5.02 9.47 .8506 1.12803
ROE 170 -24.87 163.13 20.9509 32.37042
SIZE 170 11.48 18.34 14.6771 1.61199
CR 170 .51 10.25 2.7472 1.87556
TATO 170 .24 3.06 1.2424 .54575
PBV 170 - 82.44 5.7492 11.68616
17.41
Valid N (listwise) 170
Sumber : Data Olahan SPSS 25
Pada tabel menunjukkan bahwa 10.25%, dan nilai rata- rata (mean) sebesar
jumlah data yang digunakan dalam 2.75%. Standar deviasi pada variabel CR
penelitian ini sebanyak 170 sampel, data adalah sebesar 1.86% lebih kecil dari nilai
tersebut meliputi DER, ROE, SIZE, CR, rata- rata sehingga menunjukkan bahwa
TATO, dan PBV. Data tersebut diperoleh simpangan data pada variabel CR
dari laporan keuangan perusahaan sampel dinyatakan cukup baik.
yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Nilai minimum variabel TATO
Indonesia selama periode tahun 2013 sebesar 0.24%, nilai maksimumnya
sampai dengan tahun 2017. sebesar 3.06%, dan nilai rata- rata (mean)
Pada tabel 5.2 diketahui bahwa sebesar 1.24%. Standar deviasi pada
pada variabel DER nilai minimum sebesar variabel TATO sebesar 0.55% lebih kecil
-5.02 %, nilai maksimum sebesar 9.47 %, dari nilai rata- rata sehingga dapat
dan rata- rata (mean) sebesar 0.85 % . dikatakan bahwa simpangan data pada
Standar deviasi pada variabel DER adalah variabel TATO ini cukup baik.
sebesar 1.13 % lebih besar dari nilai Nilai minimum PBV yang
meannya yang berarti simpangan data ditunjukkan pada tabel diatas adalah
variabel DER kurang baik. sebesar -17.41%, nilai maksimumnya
Nilai minimum variabel ROE sebesar 82.44%, dan nilai rata- rata
sebesar -24.87%, nilai maksimum sebesar ( mean) sebesar 5.75%. Standar deviasi
163.13% dengan rata- rata (mean) sebesar pada PBV sebesar 11.69% lebih besar dari
20.95%. Standar deviasi variabel ROE nilai rata- ratanya sehingga data variabel
adalah sebesar 32.37% lebih besar dari PBV dinyatakan kurang baik.
nilai mean-nya sehingga dapat dikatakan UJI ASUMSI KLASIK
bahwa simpangan data pada variabel ROE Hasil Uji Multikolinearitas
ini kurang baik. Uji multikolinearitas digunakan untuk
Nilai minimum varibel firm size menguji apakah dalam model regresi
sebesar 11.48%, nilai maksimum sebesar ditemukan adanya korelasi antara variabel
18.34% dan nilai rata- rata ( mean) sebesar bebas (variabel inependen). Untuk
14.68%. Standar deviasi pada variabel mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas
firm size adalah sebesar 1.61% lebih kecil didalam regresi dapat dilakukan dengan
dari nilai rata- rata sehingga menunjukkan cara melihat nilai tolerance dan variance
bahwa simpangan data pada variabel firm inflation factor (VIF). Apabila nilai
size dinyatakan cukup baik. tolerance diatas 0.10 dan VIF dibawah 10,
Nilai minimum variabel CR maka dapat disimpulkan bahwa dalam
sebesar 0.51%, nilai maksimum sebesar
model regresi tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas (independent).
Uji multikolinearitas

Coefficientsa
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Tolera
Model B Std. Error Beta t Sig. nce VIF
1 (Constant) -1.268 6.318 -.201 .841
DER -2.171 .672 -.210 -3.229 .002 .656 1.525
ROE .271 .025 .751 11.018 .000 .595 1.681
SIZE .297 .400 .041 .743 .459 .906 1.104
CR -.859 .370 -.138 -2.320 .022 .782 1.279
TATO .951 1.292 .044 .736 .463 .758 1.319
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
Berdasarkan tabel diatas, Uji autokorelasi digunakan untuk
menunjukkan bahwa nilai tolerance melihat apakah ada korelasi antara
masing- masing variabel (DER, ROE, kesalahan pengganggu pada periode t
SIZE, CR, TATO) diatas 0.1 ini (periode analisis) dengan kesalahan pada
menunjukkan bahwa tidak ada periode t-1 sebelumnya (periode
multikolienaritas antara variabel bebas. sebelumnya). Dasar pengambilan
Sedangkan nilai VIF (variance inflation keputusan dalam uji autokorelasi adalah
factor) sebagaimana dalam tabel diatas dengan menggunakan uji Durbin-Watson.
menunjukkan bahwa nilai VIF dibawah 10 Apabila angka durbin- Watson berada
ini menunjukkan bahwa tidak ada pada angka antara -2 sampai dengan 2
multikolienaritas antara variabel bebas berarti dalam analisis regresi tidak ada
dalam model regresi. autokorelasi. Angka durbin- Watson
Hasil uji autokorelasi disajikan dalam tabel dibawah ini:
Uji autokorelasi
terjadi ketidak samaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah model
Adjusted R yang tidak terjadi heteroskedastisitas
Model R R Square Square (Ghozali, 2005).
1 .740a .547 .533 Untuk menentukan
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, SIZE, CR, ROE
b. Dependent Variable: PBV
heteroskedastisitas dapat menggunakan
Sumber: data olahan spss 25 grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk
Berdasarkan tabel diatas angka harus menyebar secara acak, tersebar baik
durbin- Watson sebesar 1.222. Angka diatas maupun dibawah angka 0 pada
tersebut berada diantara -2 sampai dengan sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka
2. Ini menunjukkan bahwa tidak ada tidak terjadi heteroskedastisitas dan model
autokorelasi dalam model regresi. regresi layak digunakan. Hasil uji
Hasil uji heterokedastisitas heteroskedastisitas dengan menggunakan
Uji heteroskedastisitas bertujuan grafik scatterplot di tunjukan pada gambar
untuk menguji apakah dalam model regresi 5.3 berikut ini:
Dari grafik scatterplot terlihat heterokedastisitas dengan uji glejser.
bahwa titik-titik menyebar secara acak Analisis yang dapat dilakukan yaitu
serta tersebar baik diatas maupun dibawah dengan melihat signifikansi variabel
angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat independen terhadap variabel dependen.
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak Jika variabel independen signifikan secara
terjadi heteroskedastisitas. statistik mempengaruhi variabel dependen
Selain itu untuk mempertegas apakah (probabilitas signifikansinya di atas
terjadi masalah heterokedastisitas atau kepercayaan 5%) maka ada indikasi terjadi
tidak maka perlu dilakukan uji Heterokedastisitas.
Uji Glejser

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.683E-15 6.318 .000 1.000
DER .000 .672 .000 .000 1.000
ROE .000 .025 .000 .000 1.000
SIZE .000 .400 .000 .000 1.000
CR .000 .370 .000 .000 1.000
TATO .000 1.292 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber: data olahan spss 25
Berdasar hasil yang ditunjukkan Hasil uji normalitas
dalam tabel diatas tersebut nampak bahwa Uji normalitas bertujuan untuk menguji
semua variabel bebas menunjukkan hasil apakah dalam model regresi, variabel
yang tidak signifikan Sig > 0,05, sehingga residual memiliki distribusi normal. Untuk
dapat disimpulkan bahwa semua variabel menguji apakah distribusi data normal atau
bebas tersebut tidak terjadi tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya,
heteroskedastisitas dalam varian yaitu dengan analisis grafik dan uji
kesalahan. statistic
Dari gambar terlihat bahwa pola adalah dengan melihat normal probability
distribusi mendekati normal, akan tetapi plot yang membandingkan distribusi
jika kesimpulan normal tidaknya data kumulatif dari distribusi normal. Jika
hanya dilihat dari grafik histogram, maka distribusi data residual normal, maka garis
hal ini dapat menyesatkan khususnya yang akan menggambarkan data
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode sesungguhnya akan mengikuti garis
lain yang digunakan dalam analisis grafik diagonalnya.

Gambar 5.3.
Normal Probability Plot

Sumber: Data olahan SPSS 25


Data yang terdistribusi normal menggambarkan data sesungguhnya akan
akan membentuk satu garis lurus diagonal, mengikuti garis diagonalnya. (Ghozali,
dan ploting data akan dibandingkan 2001). Grafik Normal P-P Plot di atas
dengan garis diagonal. Jika distribusi data menunjukkan bahwa LG_Y (PBV)
adalah normal, maka garis yang mengikuti dan mendekati garis diagonal,
secara kasat mata data dapat dikatakan normal.
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.268 6.318 -.201 .841
DER -2.171 .672 -.210 -3.229 .002
ROE .271 .025 .751 11.018 .000
SIZE .297 .400 .041 .743 .459
CR -.859 .370 -.138 -2.320 .022
TATO .951 1.292 .044 .736 .463
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
Berdasarkan tabel 5.12 diatas, diikuti oleh penurunan PBV sebesar
dapat disusun persamaan regresi linear 0.859%. Koefisien b5 = 0.951 yang berarti
berganda sebagai berikut: bahwa setiap kenaikan TATO sebesar 1%
PBV = –1.268 – 2.171 DER + 0.271 ROE + akan diikuti oleh kenaikan PBV sebesar
0.297 SIZE – 0.859 CR + 0.951 TATO 0.951%.
Dari persamaan regresi linear Selain itu, untuk arah dan tanda
berganda diatas, diketahui mempunyai signifikansinya berdasarkan tabel diatas
konstanta sebesar –1,268. Hal ini diketahui bahwa variabel DER, dan CR
menunjukkan bahwa jika variabel-variabel memiliki arah negatif signifikan terhadap
independen diasumsikan dalam keadaan PBV,variabel ROE memiliki arah positif
tetap, maka variabel dependen (PBV) akan dan signifikan terhadap PBV, sedangkan
turun sebesar 1.268 %. Hasil analisis Firm size dan TATO memiliki arah positif
lainnya, yaitu Koefisien b1 = -2,171 yang tidak signifikan terhadap PBV.
berarti bahwa setiap kenaikan DER Hasil uji Koefisien Determinasi (R2)
sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan Koefisien determinasi (R2) pada
PBV sebesar 2.171%. Koefisien b2 = intinya mengukur seberapa jauh
0,271 yang berarti bahwa setiap kenaikan kemampuan model dalam menerangkan
ROE sebesar 1% akan diikuti oleh variasi variabel dependennya. Nilai R2
kenaikan PBV sebesar 0,271%. Koefisien yang mendekati satu berarti variabel-
b3 = 0.297 yang berarti bahwa setiap variabel independennya memberikan
kenaikan SIZE sebesar 1% akan diikuti hampir semua informasi yang dibutuhkan
oleh kenaikan PBV sebesar 0,297%. untuk memprediksi variasi variabel
Koefisien b4 = -0.859 yang berarti bahwa dependen (Ghozali, 2005).
setiap kenaikan CR sebesar 1% akan
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Change Statistics
Model R R Square Square Estimate R Square Change F Change df1
1 .740a .547 .533 7.98283 .547 39.635 5
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, SIZE, CR, ROE
b. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
Berdasarkan output SPSS tampak presentase variasi PBV yang bisa
bahwa dari hasil perhitungan diperoleh dijelaskan oleh variasi kelima variabel
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar DER, ROE, SIZE, CR, dan TATO sebesar
0,547. Hal ini menunjukkan bahwa besar
54.7 % , sedangkan sisanya sebesar 45.3% dimasukkan dalam model
dijelaskan oleh variabel lain diluar model. mempunyai pengaruh secara
Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) bersama-sama terhadap variabel
Uji statistik F pada dependennya. Hasil perhitungan
dasarnya menunjukkan apakah Uji F ini dapat dilihat pada Tabel
semua variabel independen yang berikut:
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 12628.714 5 2525.743 39.635 .000b
Residual 10450.986 164 63.726
Total 23079.700 169
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), TATO, DER, SIZE, CR, ROE
Sumber: data olahan spss 25
Dari hasil analisis regresi pada Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)
tabel diatas, diketahui bahwa secara Pengujian ini dilakukan untuk
bersama-sama variabel independen menguji apakah setiap variabel bebas
memiliki pengaruh yang signifikan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hal ini dapat terhadap variabel terikat. Uji-t pada
dibuktikan dari nilai F hitung sebesar dasarnya menunjukan seberapa jauh
39.635 dengan probabilitas 0,000. Karena pengaruh satu variabel
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau penjelas/independen secara individual
5%, maka model regresi dapat digunakan dalam menerangkan variasi variabel
untuk memprediksi PBV atau dapat terikat. Tampilan output SPSS UJi-t dapat
dikatakan bahwa DER, ROE, SIZE, CR, dilihat pada Tabel berikut:
dan TATO secara bersama-sama
berpengaruh terhadap PBV.
Uji-t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.268 6.318 -.201 .841
DER -2.171 .672 -.210 -3.229 .002
ROE .271 .025 .751 11.018 .000
SIZE .297 .400 .041 .743 .459
CR -.859 .370 -.138 -2.320 .022
TATO .951 1.292 .044 .736 .463
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
1. Uji hipotesis pengaruh DER terhadap demikian, hipotesis kedua yang
nilai perusahaan (PBV) menyatakan bahwa DER berpengaruh
Hipotesis kedua yang diajukan positif dan signifikan terhadap nilai
menyatakan bahwa DER berpengaruh perusahaan (PBV) diterima.
positif dan signifikan terhadap nilai 2. Uji hipotesis pengaruh ROE terhadap
perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai perusahaan (PBV)
koefisien transformasi regresi untuk Hipotesis ketiga yang diajukan
variabel DER sebesar -2.171 dengan nilai menyatakan bahwa ROE berpengaruh
signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari positif dan signifikan terhadap nilai
0.05 (0.002< 0.05) sehingga dinyatakan perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa pengaruh DER terhadap PBV koefisien transformasi regresi untuk
adalah nyata atau signifikan. Dengan variabel ROE sebesar 0,271 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari positif dan signifikan terhadap nilai
0.05 (0.000< 0.05) sehingga dinyatakan perusahaan. Dari hasil penelitian
bahwa pengaruh ROE terhadap PBV diperoleh koefisien transformasi
adalah nyata atau signifikan. Dengan regresi untuk variabel CR sebesar
demikian, hipotesis ketiga yang -0.859 dengan nilai signifikansi
menyatakan bahwa ROE berpengaruh sebesar 0,022 lebih kecil dari 0.05
positif dan signifikan terhadap nilai (0.022 < 0.05) sehingga pengaruh CR
perusahaan (PBV) diterima. terhadap PBV adalah nyata atau
3. Uji hipotesis pengaruh firm size signifikan. Dengan demikian,
terhadap nilai perusahaan (PBV) hipotesis kelima yang menyatakan
Hipotesis keempat yang diajukan bahwa CR berpengaruh positif dan
menyatakan bahwa firm size signifikan terhadap nilai perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan diterima.
terhadap nilai perusahaan. Dari hasil 5. Uji hipotesis pengaruh TATO
penelitian diperoleh koefisien terhadap nilai perusahaan (PBV)
transformasi regresi untuk variabel Hipotesis keenam yang diajukan
firm size sebesar 0.297 dengan nilai menyatakan bahwa TATO
signifikansi sebesar 0,459 lebih besar berpengaruh positif dan signifikan
dari 0.05 (0.459 > 0.05) sehingga terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
dinyatakan bahwa pengaruh firm size penelitian diperoleh koefisien
terhadap PBV adalah tidak nyata atau transformasi regresi untuk variabel
tidak signifikan. Dengan demikian, TATO sebesar 0.951 dengan nilai
hipotesis keempat yang menyatakan signifikansi sebesar 0,463 lebih besar
bahwa firm size berpengaruh positif dari 0.05 (0.463 > 0.05) sehingga
dan signifikan terhadap nilai pengaruh TATO terhadap PBV adalah
perusahaan ditolak. tidak signifikan. Dengan demikian
4. Uji hipotesis pengaruh CR terhadap hipotesis keenam yang menyatakan
nilai perusahaan (PBV) bahwa TATO berpengaruh positif dan
Hipotesis kelima yang diajukan signifikan terhadap nilai perusahaan
menyatakan bahwa CR berpengaruh ditolak.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Berdasarkan hasil analisis regresi


Kesimpulan diketahui bahwa secara parsial
Berdasarkan analisis data dan pengaruh variabel independen
pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik terhadap variabel dependen adalah
kesimpulan sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis regresi a. Pengaruh DER terhadap nilai
diketahui bahwa secara bersama- perusahaan (PBV) dapat dilihat
sama variabel independen memiliki pada nilai thitung sebesar -3.229
pengaruh yang signifikan terhadap dan nilai signifikansi sebesar
variabel dependen. Hal ini dapat 0.002 lebih kecil dari nilai
dibuktikan dari nilai F hitung sebesar probabilitas α = 0,05 sehingga
39.635 dengan probabilitas 0,000. secara parsial DER berpengaruh
Karena probabilitas lebih kecil dari negatif signifikan terhadap nilai
0,05 atau 5%, maka model regresi perusahaan.
dapat digunakan untuk memprediksi b. Pengaruh ROE terhadap nilai
PBV atau dapat dikatakan bahwa perusahaan (PBV) dapat dilihat
DER, ROE, firm size, CR, dan pada nilai thitung sebesar 11.018
TATO secara bersama-sama dan nilai signifikansi sebesar
berpengaruh terhadap PBV. 0.000 lebih kecil dari nilai
probabilitas α = 0,05 sehingga b. Berdasarkan hasil penelitian,
secara parsial ROE berpengaruh perusahaan perlu
positif signifikan terhadap nilai menyeimbangkan antara manfaat
perusahaan. dengan resiko yang timbul
c. Pengaruh firm size terhadap nilai sebagai akibat penggunaan
perusahaan (PBV) dapat dilihat hutang sebelum mengambil
pada nilai thitung sebesar 0.743 dan keputusan pendanaan.
nilai signifikansi sebesar 0.459 c. Berdasarkan hasil penelitian,
lebih besar dari nilai probabilitas perusahaan harus lebih efektif
α = 0,05 sehingga secara parsial dalam menggunakan assetnya
firm size berpengaruh positif untuk menghasilkan penjualan
tidak signifikan terhadap nilai yang cukup tinggi karena hal ini
perusahaan menjadi salah satu acuan yang
d. Pengaruh CR terhadap nilai dijadikan investor untuk
perusahaan (PBV) dapat dilihat membeli saham perusahaan.
pada nilai thitung sebesar -2.320 d. Bagi investor diharapkan
dan nilai signifikansi sebesar melakukan berbagai analisis
0.022 lebih kecil dari nilai terhadap saham- saham yang
probabilitas α = 0,05 sehingga akan dipilih, baik dengan analisis
secara parsial CR berpengaruh teknikal maupun analisis
negatif signifikan terhadap nilai fundamental untuk menilai
perusahaan. saham mana yang nantinya akan
e. Pengaruh TATO terhadap nilai mampu memberikan return
perusahaan (PBV) dapat dilihat sesuai dengan yang diharapkan.
pada nilai thitung sebesar 0.736 dan e. Bagi peneliti selanjutnya
nilai signifikansi sebesar 0.463 diharapkan bisa menggunakan
lebih besar dari nilai probabilitas variabel laporan keuangan secara
α = 0,05 sehingga secara parsial lengkap sebagai variabel
TATO berpengaruh positif tidak penelitian dengan mengambil
signifikan terhadap nilai sampel diluar dari perusahaan
perusahaan consumer goods industry.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah DAFTAR PUSTAKA
dikemukakan di atas, selanjutnya saran Agus Sartono R. (2001). Manajemen
yang diajukan sebagai berikut: Keuangan Teori dan Aplikasi,
a. Manajemen perusahaan harus lebih Edisi Empat. BPFE : Yogyakarta.
cermat dalam mengaplikasikan Ang, Robert. 1997. Buku pintar pasar
factor- factor yang dapat modal Indonesia. Jakarta: media soft
memaksimalisasi nilai perusahaan. Indonesia
Hal ini karena setiap informasi yang Brigham, E., and daves, P. 2010.
ada pada laporan keuangan menjadi Intermediate financial
pertimbangan investor dalam management. Tenth edition. South
berinvetasi pada perusahaan. Oleh western: cengage learning
karena itu, perusahaan perlu Brigham, Eugene F dan Houston. 2006.
memperbaiki dan meningkatkan Fundamental of financial
kinerja perusahaan karena harga management: dasar- dasar
saham akan meningkat apabila manajemen keuangan. Edisi 10.
kinerja perusahaan menunjukkan Jakarta. Salemba empat
prospek yang prospektif di masa Brigham, eugene F dan Houston, Joel F.
depan. 2010. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan Buku 1 (Edisi 11). Irham Fahmi. 2014. Analisis laporan
Jakarta : Salemba Empat. keuangan. Bandung : ALFABETA
Brigham eugene f dan Houston joel F. Lesmana, Rico, dan Surjanto, Rudy. 2003.
2011. Dasar- dasar manajemen Financial Performance Analyzing.
keuangan terjemahan. Edisi 10. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Jakarta : salemba empat Mamduh, M Hanafi. 2004. Manajemen
Brigham, E.F. dan L.C. Gapenski. 2006. keuangan, BPFE, Yogyakarta
Intermediate Financial Mukhlis. 2016. Pengaruh factor
Management. 7th edition. Sea fundamental terhadap pricebto
harbor Drive: The Dryden Press, book value pada perusahaan
New York manufaktur yang terdaftar di bursa
Bambang, riyanto. 2001. Dasar- dasar efek Indonesia periode 2011-2014.
pembelanjaan perusahaan. BPFE. Jurnal akuntansi. Universitas
Yogyakarta maritime raja ali haji. Tanjung
Chrisna, heriyati. 2011. Pengaruh ROE, pinang
NPM, dividend payout terhadap Najmudin. 2011. Manajemen keuangan
harga saham perbankan di bursa dan akuntansi syar’iyah modern.
efek Indonesia. Tesis. Magister Edisi 1. Yogyakarta:ANDI
akuntansi sekolah pascasarjana Nor Hadi. 2013. PasarModal
universitas sumatera utara. :AcuanTeoretis Dan
Dominick,Salvatore. 2011. Managerial PraktisInvestasiDi
Economics. Fifth Edition. Singapore InstrumentKeuanganPasar
:Thomson Learning Modal.Yogyakarta: GrahaIlmu.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2012. Roza novalia; cardinal; trisnadi Wijaya.
Pasar Modal Di Indonesia. Edisi 2015. pengaruh factor- factor
Ketiga. Jakarta : Salemba Empat fundamental terhadap nilai
Erich A.,Halfert.1996.Teknik Analisa perusahaan manufaktur yang
Keuangan: Petunjuk Praktis terdaftar di bursa efek periode
untukMengelola dan Mengukur 2011-2013. Jurnal manajemen.
Kinerja STIE MDP, Palembang
Perusahaan.Jakarta:Erlangga. Smith, clifford jr dan watts, ross L,.1992.”
Ghozali, imam. 2006. Aplikasi analisis the investment opportunity set and
multivariat dengan program SPSS. corporate financing, dividend , and
EDISI KEEMPAT. Semarang: BP compensation policies. Journal of
UNDIP financial economics.
Hendra S. Raharja Putra. (2009). Suad husnan. 2003. Manajemen keuangan
Manajemen Keuangan dan teori dan penerapan (keputusan
Akutansi Untuk Eksekutif jangka pendek). Edisi keempat,
Perusahaan, PT. Raja Grafindo BPFE. Yogyakarta
Persada, Jakarta. Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi
Hanafi, Mamduh M dan halim A. 2009. Utama, siddharta dan anton yulianto budi
Analisis Laporan Keuangan,edisi santosa. 1998. Kaitan antara rasio
ke empat. Yogyakarta:UPP STIM price to book value dan imbal hasil
YKPM saham pada bursa efek Jakarta.
Herawati, T. 2013. Pengaruh Kebijakan Jurnal riset akuntansi Indonesia vol
Dividen, Kebijakan Hutang dan 1, No 1 januari 1998.
Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan. Skripsi S1. Universitas
Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai