ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh factor fundamental yang meliputi
DER, ROE, firm size, CR, dan TATO terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji F-statistik dan uji t- statistic untuk
menganalisis data terhadap perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa efek
Indonesia periode 2013-2017 sebanyak 34 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, ROE, firm size, CR, dan TATO secara
simultan berpengaruh terhadap PBV dengan nilai adjusted R 2 sebesar 54.7%. Secara parsial
DER, ROE, dan CR berpengaruh signifikan terhadap PBV, sedangkan firm size dan TATO
berpengaruh tidak signifikan terhadap PBV.
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of fundamental factors that include DER, ROE,
firm size, CR, and TATO of the firm value. This study uses multiple regression analysis, the
classical assumption test, F- test statistics and statistical t-test to analyze data on consumer
goods industry companies listed in Indonesia stock exchange for the period 2013-2017 as
many as 34 companies.
The results of this study stated that DER, ROE, firm size, CR, and TATO
simultaneously had an effect on PBV with an adjusted R2 value of 54.7%. While partially
DER, ROE, and CR have a significant effect on the PBV, while the firm size and TATO have
no significant effect on the PBV.
Keywords: DER, ROE, firm size, CR, and TATO, and PBV
Coefficientsa
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Tolera
Model B Std. Error Beta t Sig. nce VIF
1 (Constant) -1.268 6.318 -.201 .841
DER -2.171 .672 -.210 -3.229 .002 .656 1.525
ROE .271 .025 .751 11.018 .000 .595 1.681
SIZE .297 .400 .041 .743 .459 .906 1.104
CR -.859 .370 -.138 -2.320 .022 .782 1.279
TATO .951 1.292 .044 .736 .463 .758 1.319
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
Berdasarkan tabel diatas, Uji autokorelasi digunakan untuk
menunjukkan bahwa nilai tolerance melihat apakah ada korelasi antara
masing- masing variabel (DER, ROE, kesalahan pengganggu pada periode t
SIZE, CR, TATO) diatas 0.1 ini (periode analisis) dengan kesalahan pada
menunjukkan bahwa tidak ada periode t-1 sebelumnya (periode
multikolienaritas antara variabel bebas. sebelumnya). Dasar pengambilan
Sedangkan nilai VIF (variance inflation keputusan dalam uji autokorelasi adalah
factor) sebagaimana dalam tabel diatas dengan menggunakan uji Durbin-Watson.
menunjukkan bahwa nilai VIF dibawah 10 Apabila angka durbin- Watson berada
ini menunjukkan bahwa tidak ada pada angka antara -2 sampai dengan 2
multikolienaritas antara variabel bebas berarti dalam analisis regresi tidak ada
dalam model regresi. autokorelasi. Angka durbin- Watson
Hasil uji autokorelasi disajikan dalam tabel dibawah ini:
Uji autokorelasi
terjadi ketidak samaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah model
Adjusted R yang tidak terjadi heteroskedastisitas
Model R R Square Square (Ghozali, 2005).
1 .740a .547 .533 Untuk menentukan
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, SIZE, CR, ROE
b. Dependent Variable: PBV
heteroskedastisitas dapat menggunakan
Sumber: data olahan spss 25 grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk
Berdasarkan tabel diatas angka harus menyebar secara acak, tersebar baik
durbin- Watson sebesar 1.222. Angka diatas maupun dibawah angka 0 pada
tersebut berada diantara -2 sampai dengan sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka
2. Ini menunjukkan bahwa tidak ada tidak terjadi heteroskedastisitas dan model
autokorelasi dalam model regresi. regresi layak digunakan. Hasil uji
Hasil uji heterokedastisitas heteroskedastisitas dengan menggunakan
Uji heteroskedastisitas bertujuan grafik scatterplot di tunjukan pada gambar
untuk menguji apakah dalam model regresi 5.3 berikut ini:
Dari grafik scatterplot terlihat heterokedastisitas dengan uji glejser.
bahwa titik-titik menyebar secara acak Analisis yang dapat dilakukan yaitu
serta tersebar baik diatas maupun dibawah dengan melihat signifikansi variabel
angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat independen terhadap variabel dependen.
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak Jika variabel independen signifikan secara
terjadi heteroskedastisitas. statistik mempengaruhi variabel dependen
Selain itu untuk mempertegas apakah (probabilitas signifikansinya di atas
terjadi masalah heterokedastisitas atau kepercayaan 5%) maka ada indikasi terjadi
tidak maka perlu dilakukan uji Heterokedastisitas.
Uji Glejser
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.683E-15 6.318 .000 1.000
DER .000 .672 .000 .000 1.000
ROE .000 .025 .000 .000 1.000
SIZE .000 .400 .000 .000 1.000
CR .000 .370 .000 .000 1.000
TATO .000 1.292 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber: data olahan spss 25
Berdasar hasil yang ditunjukkan Hasil uji normalitas
dalam tabel diatas tersebut nampak bahwa Uji normalitas bertujuan untuk menguji
semua variabel bebas menunjukkan hasil apakah dalam model regresi, variabel
yang tidak signifikan Sig > 0,05, sehingga residual memiliki distribusi normal. Untuk
dapat disimpulkan bahwa semua variabel menguji apakah distribusi data normal atau
bebas tersebut tidak terjadi tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya,
heteroskedastisitas dalam varian yaitu dengan analisis grafik dan uji
kesalahan. statistic
Dari gambar terlihat bahwa pola adalah dengan melihat normal probability
distribusi mendekati normal, akan tetapi plot yang membandingkan distribusi
jika kesimpulan normal tidaknya data kumulatif dari distribusi normal. Jika
hanya dilihat dari grafik histogram, maka distribusi data residual normal, maka garis
hal ini dapat menyesatkan khususnya yang akan menggambarkan data
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode sesungguhnya akan mengikuti garis
lain yang digunakan dalam analisis grafik diagonalnya.
Gambar 5.3.
Normal Probability Plot
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.268 6.318 -.201 .841
DER -2.171 .672 -.210 -3.229 .002
ROE .271 .025 .751 11.018 .000
SIZE .297 .400 .041 .743 .459
CR -.859 .370 -.138 -2.320 .022
TATO .951 1.292 .044 .736 .463
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
Berdasarkan tabel 5.12 diatas, diikuti oleh penurunan PBV sebesar
dapat disusun persamaan regresi linear 0.859%. Koefisien b5 = 0.951 yang berarti
berganda sebagai berikut: bahwa setiap kenaikan TATO sebesar 1%
PBV = –1.268 – 2.171 DER + 0.271 ROE + akan diikuti oleh kenaikan PBV sebesar
0.297 SIZE – 0.859 CR + 0.951 TATO 0.951%.
Dari persamaan regresi linear Selain itu, untuk arah dan tanda
berganda diatas, diketahui mempunyai signifikansinya berdasarkan tabel diatas
konstanta sebesar –1,268. Hal ini diketahui bahwa variabel DER, dan CR
menunjukkan bahwa jika variabel-variabel memiliki arah negatif signifikan terhadap
independen diasumsikan dalam keadaan PBV,variabel ROE memiliki arah positif
tetap, maka variabel dependen (PBV) akan dan signifikan terhadap PBV, sedangkan
turun sebesar 1.268 %. Hasil analisis Firm size dan TATO memiliki arah positif
lainnya, yaitu Koefisien b1 = -2,171 yang tidak signifikan terhadap PBV.
berarti bahwa setiap kenaikan DER Hasil uji Koefisien Determinasi (R2)
sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan Koefisien determinasi (R2) pada
PBV sebesar 2.171%. Koefisien b2 = intinya mengukur seberapa jauh
0,271 yang berarti bahwa setiap kenaikan kemampuan model dalam menerangkan
ROE sebesar 1% akan diikuti oleh variasi variabel dependennya. Nilai R2
kenaikan PBV sebesar 0,271%. Koefisien yang mendekati satu berarti variabel-
b3 = 0.297 yang berarti bahwa setiap variabel independennya memberikan
kenaikan SIZE sebesar 1% akan diikuti hampir semua informasi yang dibutuhkan
oleh kenaikan PBV sebesar 0,297%. untuk memprediksi variasi variabel
Koefisien b4 = -0.859 yang berarti bahwa dependen (Ghozali, 2005).
setiap kenaikan CR sebesar 1% akan
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Change Statistics
Model R R Square Square Estimate R Square Change F Change df1
1 .740a .547 .533 7.98283 .547 39.635 5
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, SIZE, CR, ROE
b. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
Berdasarkan output SPSS tampak presentase variasi PBV yang bisa
bahwa dari hasil perhitungan diperoleh dijelaskan oleh variasi kelima variabel
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar DER, ROE, SIZE, CR, dan TATO sebesar
0,547. Hal ini menunjukkan bahwa besar
54.7 % , sedangkan sisanya sebesar 45.3% dimasukkan dalam model
dijelaskan oleh variabel lain diluar model. mempunyai pengaruh secara
Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) bersama-sama terhadap variabel
Uji statistik F pada dependennya. Hasil perhitungan
dasarnya menunjukkan apakah Uji F ini dapat dilihat pada Tabel
semua variabel independen yang berikut:
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 12628.714 5 2525.743 39.635 .000b
Residual 10450.986 164 63.726
Total 23079.700 169
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), TATO, DER, SIZE, CR, ROE
Sumber: data olahan spss 25
Dari hasil analisis regresi pada Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)
tabel diatas, diketahui bahwa secara Pengujian ini dilakukan untuk
bersama-sama variabel independen menguji apakah setiap variabel bebas
memiliki pengaruh yang signifikan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hal ini dapat terhadap variabel terikat. Uji-t pada
dibuktikan dari nilai F hitung sebesar dasarnya menunjukan seberapa jauh
39.635 dengan probabilitas 0,000. Karena pengaruh satu variabel
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau penjelas/independen secara individual
5%, maka model regresi dapat digunakan dalam menerangkan variasi variabel
untuk memprediksi PBV atau dapat terikat. Tampilan output SPSS UJi-t dapat
dikatakan bahwa DER, ROE, SIZE, CR, dilihat pada Tabel berikut:
dan TATO secara bersama-sama
berpengaruh terhadap PBV.
Uji-t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.268 6.318 -.201 .841
DER -2.171 .672 -.210 -3.229 .002
ROE .271 .025 .751 11.018 .000
SIZE .297 .400 .041 .743 .459
CR -.859 .370 -.138 -2.320 .022
TATO .951 1.292 .044 .736 .463
a. Dependent Variable: PBV
Sumber: data olahan spss 25
1. Uji hipotesis pengaruh DER terhadap demikian, hipotesis kedua yang
nilai perusahaan (PBV) menyatakan bahwa DER berpengaruh
Hipotesis kedua yang diajukan positif dan signifikan terhadap nilai
menyatakan bahwa DER berpengaruh perusahaan (PBV) diterima.
positif dan signifikan terhadap nilai 2. Uji hipotesis pengaruh ROE terhadap
perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai perusahaan (PBV)
koefisien transformasi regresi untuk Hipotesis ketiga yang diajukan
variabel DER sebesar -2.171 dengan nilai menyatakan bahwa ROE berpengaruh
signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari positif dan signifikan terhadap nilai
0.05 (0.002< 0.05) sehingga dinyatakan perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa pengaruh DER terhadap PBV koefisien transformasi regresi untuk
adalah nyata atau signifikan. Dengan variabel ROE sebesar 0,271 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari positif dan signifikan terhadap nilai
0.05 (0.000< 0.05) sehingga dinyatakan perusahaan. Dari hasil penelitian
bahwa pengaruh ROE terhadap PBV diperoleh koefisien transformasi
adalah nyata atau signifikan. Dengan regresi untuk variabel CR sebesar
demikian, hipotesis ketiga yang -0.859 dengan nilai signifikansi
menyatakan bahwa ROE berpengaruh sebesar 0,022 lebih kecil dari 0.05
positif dan signifikan terhadap nilai (0.022 < 0.05) sehingga pengaruh CR
perusahaan (PBV) diterima. terhadap PBV adalah nyata atau
3. Uji hipotesis pengaruh firm size signifikan. Dengan demikian,
terhadap nilai perusahaan (PBV) hipotesis kelima yang menyatakan
Hipotesis keempat yang diajukan bahwa CR berpengaruh positif dan
menyatakan bahwa firm size signifikan terhadap nilai perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan diterima.
terhadap nilai perusahaan. Dari hasil 5. Uji hipotesis pengaruh TATO
penelitian diperoleh koefisien terhadap nilai perusahaan (PBV)
transformasi regresi untuk variabel Hipotesis keenam yang diajukan
firm size sebesar 0.297 dengan nilai menyatakan bahwa TATO
signifikansi sebesar 0,459 lebih besar berpengaruh positif dan signifikan
dari 0.05 (0.459 > 0.05) sehingga terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
dinyatakan bahwa pengaruh firm size penelitian diperoleh koefisien
terhadap PBV adalah tidak nyata atau transformasi regresi untuk variabel
tidak signifikan. Dengan demikian, TATO sebesar 0.951 dengan nilai
hipotesis keempat yang menyatakan signifikansi sebesar 0,463 lebih besar
bahwa firm size berpengaruh positif dari 0.05 (0.463 > 0.05) sehingga
dan signifikan terhadap nilai pengaruh TATO terhadap PBV adalah
perusahaan ditolak. tidak signifikan. Dengan demikian
4. Uji hipotesis pengaruh CR terhadap hipotesis keenam yang menyatakan
nilai perusahaan (PBV) bahwa TATO berpengaruh positif dan
Hipotesis kelima yang diajukan signifikan terhadap nilai perusahaan
menyatakan bahwa CR berpengaruh ditolak.