Anda di halaman 1dari 8

RESUME BAB 5

REVISI PESAN BISNIS


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis

Disusun oleh :

KELOMPOK 3 / 3A-AKUNTANSI
1. PUSPITA GENTA SALSHA ARGIAN (022120003)
2. DEVITA AGUSTINI BUTAR-BUTAR (022120023)
3. AISAH (022120040)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
REVISI PESAN BISNIS

A. Ketrampilan Merevisi Pesan


Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan– pesan
yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau
teman akrab. Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses
pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan –
pesan  bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi
isi pesan maupun format penulisan. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan-
pesan bisnis mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan
secara lisan.
1.      Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
 Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya
Pada fase awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-
pesan awal dan akhir, karena pesan – pesan  tersebut mempunyai pengruh besar
terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan,
menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih
panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
 Mengedit mekanik atau teknis penulisan
Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya,
langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis
penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain :
a.       Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
b.      Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis
dengan huruf kapital).
c.       Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca
koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
d.      Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat
dapat dipahami dengan mudah.
e.       Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini
dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah disampaikan.
 Mengedit format dan layout
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau
layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa,
ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak
boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata rapi, bersih,
tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan
senang membacanya.
2.      Pesan – pesan bisnis lisan
Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan– pesan
bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau
pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens
dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain :
a. Substansi pesan
Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens
b. Pengorganisasian pesan
Mencakup 3 poin penting, yaitu :
 Pembuka (misalnya : salam pembuka, perkenalan diri).
 Penyampaian substansi pesan (misalnya : pengantar pesan dilanjutkan dengan
substansi pesan).
 Penutup (misalnya : kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
3.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan
lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya
yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.

B. Memilih Kata Yang Tepat


Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata yang dipergunakan untuk
mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam
kalimat yang disampaikan kepada orang lain mudah untuk dimengerti, Anda harus dapat
memilih kata-kata dengan sebaikbaiknya.

Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada audiens, peranan kata menjadi penting
artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audiens,
bukan saja pemborosan atau membuang-buang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu
adalah penyampaian maksud/tujuan komunikasi menjacti terganggu. Oleh karena itu, agar
maksud komunikasi dapat tercapai, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Pilihlah Kata yang Sudah Familiar/Dikenal

Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis gunakanlah kata-kata yang sudah


familiar, kata-kata yang umum, kata-kata yang lazim digunakan, sehingga mudah
dipahami oleh audiens. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya
mentereng, bombastis, tetapi justru hanya membuat bingung audiens.
2. Pilihlah Kata-Kata yang Singkat

Di samping Anda memilih kata-kata yang sudah familiar, Anda perlu juga
memilih kata-kata yang singkat untuk penyampaian pesan-pesan Anda. Penggunaan kata-
kata yang singkat, selain efisien juga mudah dipahami oleh audiens.

3. Hindarkan Kata-Kata yang Bermakna Ganda

Dalam memilih kata-kata untuk menyarnpaikan pesan-pesan bisnis, Anda perlu


juga menghindarkan kata-kata yang memiliki berbagai pengertian. Pernilihan terhadap
kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam-macam pada audiens.
Akibat selanjutnya adalah kernungkinan tidak tercapainya maksud penyarnpaian pesan-
pesan bisnis Anda.

C. Membuat Kalimat Yang Efektif


Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri
atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang
dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang
dikatakan dan biasanya berupa kata benda.

1. Tiga jenis kalimat

a)    Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun
tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung
maupun tidak langsung.
b)    Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai
klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang
tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
c)    Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat.

2. Cara mengembangkan paragraf


Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan
pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih
dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru
diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:

a) Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi atau contoh
yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum. Pemberian contoh
terhadap topik bahasan yang relevan akan memberikan gambar yang lebih jelas dan
mudah dipahami oleh audiens.
b) Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
Mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan cara membandingkan
persaman atau perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain. Cara
pengembangan seperti ini tentunya memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi
penyampai pesan-pesan bisnis.
c) Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika mengembangkan suatu paragraf, Anda harus memfokuskan perhatian pada
sebab-akibat suatu masalah.
d) Klasifikasi
Pengembangan paragraf dengan cara pengelompokan ide-ide umum kedalam ide-ide
khusus (klasifikasi) akan mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun
penerima pesan.
e) Pembahasan Pemecahan Masalah
Maksud dari pembahasan pemecahan masalah adalah menyajikan masalah kemudian
menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut. Cara ini mampu memberikan latihan
analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan
penting bagi suatu organisasi.
D. Menulis Ulang Pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang
ada hanya menulis ulang” Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan
kesalahan berikut:
1. Hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya
2. Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu
3. Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan
menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen yang ditulis ulang umumnya
lebih ringkas, mantap dan kuat. Namun perhatian dan waktu yang digunakan untuk
melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan batasan waktu
(dead line).
Ketika menulis ulang, perhatian ditunjukkan pada setiap kata yang memberikan
kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraph
yang bertaliansecara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan
kata-kata dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya
dihilangkan atau dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi
sebelumnya. Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis
kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi
lebih ringkas, mantap dan kuat.
E. Memproduksi Pesan
Setelah puas memproduksi pesan, organisasi, gaya, kemudahan dibaca, pilihan kata,
pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai.
Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa
sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis dipsroduksi menggunakan computer.
Berbagai aplikasi bisa dipergunakanuntuk membuat desain agar pesan lebih menarik.
Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
Desain pesan yang efektif akan member pedoman kepada pembaca dalam menyimak
seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain
yang menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.
Agar desain pesan bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
 Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain
yang muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan margin, jenis huruf, besar
huruf, spasi dan garis.
 Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan,perlu dijaga keseimbangan ruang antara
teks, gambar dan ruang kosong.
 Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak
sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
 Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian
pesan. Rincian pesan ingin ditampilkan akan mempengaruhi desan.
F. Mencetak Pesan
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah
mencetak pesan. Tekhnologi layar computer saat ini memang sudah WYSWYG
(What you see is what you get). Namun, mencetak dokumen diatas kertas perlu
dilakukan untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul,
gambar, dan rincian lainnya.
Mencetak dokumen yang belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan
menggunakan pilihan print quality yagn lebih rendah (economode) untuk menghemat
toner atau tinta. Membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk
memeriksa kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan, format, dan desain.
Setelah puas, pesan dicetak kembali dengan pilihan best quality dan selanjutnya
didistribusikan kepada penerima.
G. Menyunting Pesan (Editing)

Pedomannya :
 Apakah sudah mencakup semua butir?
 Apakah susunan sudah bertalian secara logis?
 Apakah sudah ada keseimbangan antara informasi umum dan spesifik?
 Apakah gagasan yang paling penting sudah mendapat porsi cukup dan
ditempatkan pada posisi menonjol?
 Apakah dukungan sudah cukup dan fakta diperiksa ulang?
 Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang berbeda?
 Apakah perlu menambahkan sesuatu?

H. Agar desain efektif:

 Konsistensi
 Seimbang
 Terkendali
 Rincian

Ringkasan
Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan – pesan bisnis secara
efektif, setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan
pengorgsnisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://zahridaputri.blogspot.com/2017/
http://xerma.blogspot.com/2014/04/cara-merevisi-pesan-pesan-bisnis.html
https://vianisilv.wordpress.com/2015/04/30/152/
http://blogserbabis.blogspot.com/2014/04/makalah-revisi-pesan-pesan-bisnis.html
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/21082/course/section/5770/jbptunikompp-gdl-
gumgumgumi-19312-8-9-revisi-s.pdf

Anda mungkin juga menyukai