BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH:
ANGGI AYU PUJIYANA (S1-0218006)
JURUSAN MANAJEMEN
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
NPM : S1-0218006
Menyetujui, Mengesahkan,
Pembimbing Ketua STIE BINANIAGA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan
ilham-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah yang berjudul “PERANAN BAHASA DALAM DUNIA
BISNIS” ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
mengenai hal-hal yang berkaitan dengannya. Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan
tugas dari dosen saya Bapak Tono Kartono,SPd,M.Pd selaku dosen pembimbing mata pelajaran Bhs.
Indonesia STIE BINANIAGA.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
ii
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................2
MASYARAKAT.......................................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman modern sekarang ini Bisnis merupakan pilihan utama dalam mencari atau
menciptakan usaha,itu semua karena dunia bisnis merupakan dunia yang paling berpeluang untuk
mendapatkan keuntungan banyak. Dari pada menjadi pegawai negeri yang menerima gaji pas-pasan
seorang pebisnis bisa menentukan sendiri gajinya .
Namun dalam berbisnis kita sangat membutuhkan komunikasi. Bahasa sebagai alat
komunikasi mempunyai peran tersendiri dalam bisnis. Sebagai warga Indonesia tentunya kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,kita tahu bahwa bahasa Indonesia juga
sudah diajarkan dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Namun apa saja peran
bahasa di dunia bisnis dalam makalah ini penulis berusaha menelaah masalah tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BAHASA
Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap
manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-
masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau
konsep yang diwakili Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis,
atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah
kamus atau leksikon. Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita
tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan
gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu
sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang imendasari pemakaian bahasa, atau yang kita
gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana
untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar
alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena
bahasa juga berfungsi:
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
1. Bill Adams
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-
subjektif.
2. Wittgenstein
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan
memiliki bentuk dan struktur yang logis.
3. Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial
merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
4. Plato
2
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama
benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam
arus udara lewat mulut.
5. Bloch & Trager
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu
kelompok sosial bekerja sama.
6. Carrol
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang
sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar
individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-
benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
7. Sudaryono
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga
ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya
kesalahpahaman.
8. Saussure
Bahasa adalah objek dari semiologi.
9. Mc. Carthy
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
10. William A. Havilland
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan
arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli
diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari
setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun
terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah sistem lambang
bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat atau pemakainya. Bahasa yang baik
berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
3
2.2 MANFAAT BAHASA DAN PERKEMBANGANNYA DALAM MASYARAKAT
Del Hymes dan Guy Cook mengungkapkan bahwa bahasa mempunya fungsi sebagai berikut ini.
Kontekstual situasi)
Referensial (pesan)
Emotif (penutur)
Fatis (jalur)
Seorang ahli bahasa, Ernawati menggolongkan berbagai fungsi bahasa. Fungsi-fungsi tersebut,
yakni:
Sebagai pemersatu
Newmark yang berlandaskan dengan teori Buhler dan Jakobson berpendapat bahwa fungsi bahasa
dikalsifikasikan sebagai di bawah ini.
Fungsi ekspresif
Fungsi informatif
Fungsi vokatif
Fungsi estetik
Fungsi fatis
Fungsi metalingual
4
Pendapat Halliday tentang fungsi bahasa di bawah ini.
Fungsi instrumental
Fungsi regulatoris
Fungsi interaksional
Fungsi personal
Fungsi heuristik
Fungsi imajinatif
Fungsi representasional
Adapun Kneller menegaskan bahwa bahasa itu mempunyai tiga fungsi, yakni:
Simbolik
Emotif
Afektif
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami
oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi
perhatian utama kita.
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berkelompok dan membentuk lingkungan
pergaulan yang tentunya mereka tinggal di dalamnya, bekerja dan mencari kebutuhan hidup. Dari
sinilah bahasa itu berfungsi sebagai alat untuk bekerja sama satu sama lain.
5
3. Alat mengidentifikasi diri.
Dengan bahasa kita bisa mengidentifikasikan diri kita pada orang lain,tentang bagaimana
kita,perasaan ,keinginan,dll.
Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan makin diminatinya
Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahkan Bahasa Indonesia pun saat ini menjadi
bahan pembelajaran di negara – negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat,
Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri
dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri
bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Pepatah berkata, “Bahasa menunjukkan bangsa”
.
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa
daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri
bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang pertanyaannya apakah orang indonesia sendiri bangga akan
bahasanya sendiri? Jawaban untuk pertanyaan ini tentulah ada di dada masing-masing orang yang
menganggap, mengaku, dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam
pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal
ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul
juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar dan forum formal
lain. Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan bangsa
Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri,
atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain, secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga
dengan bahasa dan budayanya sendiri. Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan
dapat diterima dalam pergaulan.
Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu
banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa
Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila
tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak
menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai
daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun
penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.
Fenomena ini terkesan menelanjangi identitas kebangsaan kita. Seakan bahasa Indonesia tidak
bisa terlihat lebih baik dibanding pemakaian bahasa asing, dalam kasus ini bahasa Inggris. Mungkin
dengan adanya tuntutan hidup di era globalisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat
“bergaul” secara global. Namun pada akhirnya dalam pergaulannya, masyarakat kehilangan
6
identitas kebangsaannya, Bahasa Indonesia. Hal tersebut semakin mendekatkan kita pada detik-
detik pudarnya bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sepantasnyalah bahasa Indonesia itu dicintai dan
dijaga. Bahasa Indonesia harus dibina dan dikembangkan dengan baik karena bahasa Indonesia itu
merupakan salah satu identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia patutlah
bersikap positif terhadap bahasa Indonesia, janganlah menganggap remeh dan bersikap negatif.
Setiap orang Indonesia mestilah berusaha agar selalu cermat dan teratur menggunakan bahasa
Indonesia.
Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa
Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia
merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik.
Setiap warga negara Indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif.
Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu
berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa
hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika
tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun
masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi menjadi penutur
bahasa tersebut.
Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu
berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti
bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini
berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan
bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin
berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggalakkan pemakaian bahasa Indonesia yang
baik dan benar minimal pada fasilitas publik yang sering dilihat masayarakat luas. Sehingga bahasa
Indonesia dapat lebih populer di mata masyarakat sendiri. Meskipun solusi tersebut dirasa sulit
untuk diterapkan secara langsung, namun hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang
paling mudah terlebih dahulu. Pemerintah harus dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya
kita menjaga bahasa Indonesia yang dapat diterapkan melalui kebijakan-kebijakan strategis, karena
pemerintah dalam hal ini menjadi regulator di negara ini. Inti awalnya adalah bagaimana bahasa
Indonesia dapat dipakai secara luas dan baik di tempat umum, media massa, dan merk dagang.
7
Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat mengetahui mana bahasa yang baik dan tidak.
Dan pada akhirnya solusi ini dapat menyeluruh pada setiap lapisan masyarakat.
Terdapat suatu wacana bahwa bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai sebuah tes kemahiran
(seperti TOEFL pada bahasa Inggris) yang akan diterapkan pada warga asing yang akan tinggal di
Indonesia. Tentu hal ini merupakan kabar baik karena sudah ada standar kemahiran berbahasa
Indonesia, namun jika bangsa Indonesia sendiri tidak dapat menghargai bahasa Indonesia sebagai
bahasa bangsanya, maka lambat laun bahasa ini akan mati.
8
2.3 PENGERTIAN BISNIS
Kata bisnis sering terdengar dalam keseharian kita. Seperti yang saya dengar ketika bertemu
dengan seorang kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Lazimnya kita pasti berbasa-basi
menanyakan kabar dan kondisinya sekarang. Utamanya atau ujung-ujungnya pasti kondisi
“keuangannya”, meskipun tidak secara langsung. Begitu pula yang saya lakukan dengan
mengikuti tata pergaulan yang berlaku umum saat ini. Kawan saya-pun menjawab bahwa saat ini
Ia sudah tidak bekerja lagi tapi sedang merintis bisnis pulsa dan “one stop payment”.
Ilustrasi diatas memperlihatkan bahwa saat ini orang sudah terbiasa menggunakan kata
membangun bisnis daripada membangun usaha. Kenapa ?. Jawabannya mungkin bisa bermacam-
macam, lebih keren, lebih modern, lebih global, atau mungkin supaya tidak ketinggalan
jaman. Lalu apa arti dan definisi dari bisnis itu sendiri ?
Bisnis berasal dari bahasa Inggris business, mengembangkan kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Sedangkan dalam kamus
lengkap bahasa Inggris karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S Poerwadarminta, business
diterjemahkan menjadi : pekerjaan; perusahaan; perdagangan; atau urusan.
Jadi bisnis bisa diartikan menjadi suatu kesibukan atau aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan atau nilai tambah. Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang
mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis
koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem
sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau
serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung cakupannya
Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis
(hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis
pertelevisian.”
9
Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan
perdebatan hingga saat ini.
2. Steinford (1978)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired
by people”.Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang
diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang
memiliki badan hokum,perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak
memiliki badan hokum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,warung yang tidak
memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)dan Surat izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha
informal lainya.
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang
diinginkan konsumen.
Dari beberapa pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bisnis adalah
bisnis adalah suatu unit kegiatan komunikasi 2 orang atau lebih yang melakukan aktivitas
pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikanya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dari pengertian tersebut kita dapat menguraikan lebih rinci tentang fungsi-fungsi perusahaan:
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa
pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan kepada
pelaku ekonomi yang lain.
10
1. Rumah tangga. Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah tangga dapat dilakukan
secara langsung maupun melalui distributor.
2. Pemerintah. Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk mendukung
jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat. Penyaluran ini juga dapat
dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
3. Perusahaan lain. Adakalanya barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan diperlukan oleh
perusahaan lain sebagai bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, atau bahkan sebagai
modal. Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil produksi pada perusahaan garmen.
4. Masyarakat luar negeri. Selain untuk produksi dalam negeri, barang dan jasa perusahaan juga
digunakan oleh masyarakat luar negeri. Pembelian dan pengiriman barang dan jasa akan
menimbulkan kegiatan ekspor.
bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa? Perusahaan harus mengolah
faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber
daya alam, dan modal. Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua
faktor produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada rumah
tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba. Pembelian faktor
produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri, baik berupa tenaga ahli, pinjaman
modal, barang-barang modal, maupun bahan baku.
perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan
ikut memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu pula,
perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti partisipasinya terhadap
pembangunan.
kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar
terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam
hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun
berbagai fasilitas ekonomi.
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang
dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan membuat
produk adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari
penyediaan suatu produk bagi konsumen.
11
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata,
namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
4. Full employment
Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut bukan
berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan tersebut, masih banyak tujuan-
tujuan para pembisnis yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan yang lainya bisa saja
berbeda. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis itu diantaranya :
Untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang bernilai, setelah diubah
atau diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat / konsumen. Nilai kegunaan
(Utility Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
– Bisnis berfungsi untuk mengubah bentuk bisnis(form utility), yang tidak lain dari fungsi
produksi
– Bisnis berfungsi untuk memindahkan bentuk (place utility), atau fungsi distribusi
12
– Bisnis mengubah pemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan
– Bisnis berfungsi menunda waktu kegunaan. (time utility), atau fungsi pemasaran
– Untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi(manufacturing raw materials into product)
– Untuk menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen (distributing product to
consumers)
Lalu, apa manfaat dalam berbisnis? Tentu saja paling utama adalah memperoleh keuntungan
khususnya dalam bentuk uang. Berikut beberapa manfaat bisnis:
1. Memperoleh Penghargaan/Pengakuan
Penghargaan ataupun pengakuan dapat diperoleh dengan berbisnis. Dengan adanya bisnis
yang berhasil dan tumbuh dan berkembang serta memberikan dampak positif kepada
masyarakat akan memberikan anda pengakuan positif dari masyakat itu sendiri.
2. Kesempatan Untuk Menjadi Bos bagi DIRI SENDIRI
Kapan lagi anda dapat menjadi bos untuk diri sendiri kalau bukan di bisnis yang anda rintis
dan buat sendiri. Dengan berbisnis, anda akan menjadi penentu dan pemimpin dari bisnis
anda. Besar kecilnya bisnis anda ditentukan oleh kemampuan anda menjadi bos.
3. Menggaji diri sendiri
Enak bukan, anda tentukan penghasilan anda sendiri. Itulah manfaat membangun bisnis
anda. Jumlah penghasilan dan juga sumber penghasilan anda, anda yang tentukan.
4. Masa Depan yang lebih cerah
Masa depan anda, bisa dikatakan anda yang atur, semakin anda gigih dan semangat
berbisnis, anda akan memiliki masa depan yang lebih cerah.
13
2.4 PERAN BAHASA DALAM DUNIA BISNIS
Melihat fungsi bahasa yang ke 2 yaitu sebagai alat untuk bekerja sama dengan sesama
manusia (berbisnis) tentu bahasa mempunyai peran penting dalam dunia bisnis.Bisnis sendiri
memang punya berbagai macam fungsi yang sangat penting baik itu bagi pengusaha itu
sendiri,masyarakat juga Negara.
Oleh karena itu bisnis yang baik harus ditunjang dengan bahasa yang baik pula.Di masa
sekarang ini bahasa sangat penting apalagi perilaku manusia tentu bisa dilihat dari bahasa yang
mereka ucapkan.Oleh karena itu banyak perusahaan di Indonesia menggunakan bahasa dalam
prasyarat bagi pelamar kerja.Bisa kita lihat juga dalam kurikulum pendidikan bahasa dimasukkan
dalam Ujian Nasional (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).oleh karena itu kita tidak bisa
meremehkan bahasa.
Di bidang bisnis biasanya bahasa digunakan sebagai alat promosi dan juga
pemasaran.Contohnya iklan suatu produk tanpa adanya bahasa yang baik dan menarik tentu
masyarakat tidak akan tertarik pada produk tersebut.dalam komunikasi antar pegawai dan bos
tentu juga memerlukan bahasa ,pegawai yang komunikatif serta sopan tentu akan lebih dihormati
dan disegani baik oleh pegawai lain maupun oleh atasan.
Dalam sebuah peraturan akan banyak mengalami masalah apabila peraturan itu tidak mudah
untuk dimengerti dan dipahami, untuk itu kita haarus mengetahui bahasa apa yang seharusnya
kiata gunakan agar tidak menimbulkan berbaagi konflik antar sesama. Dengan demikian kiata
harus selalu mengembangkan caara berbahasa kita agar bisa mengerti tentang apa yang akan kita
terangkan. Bagaimana pembuatan peraturan menggunakan bahasa Indonesia dalam
bisnis/perdagangan yang ada di Negara Indonesia ? Seperti yang dikatakan oleh Fromkin and
Rodman (1998,:3-21) bahwaa pengetahuan bahasa ada tiga hal yaitu pengetahuan tentang bunyi,
pengetahuan arti kata, pengatuhuan kalimat dan non.kalimat. Dari tiga hal tersebut ayang sangaat
perlu diperhatikan dalam pembuatan suatu peraturan adalah pengetahuan arti kata. Untuk
meningakatkan hal tersebut kita harus banyak melihat suaatu kata yang sering digunakan dalam
sehari-ahaari sehingga mereka bisa mengerti dan paham. Contoh peraturan yang ada dalam
perusahaan adalah sebagai berikut.
“ Menimbang bahwa untuk mewujudkan hubungan yang harmoni santara Perusahaan dan
Karyawan demi terciptanya ketenangan dan kepuasan bagi kedua belah pihak hingga dapat
ditingkatkan produktivitas, serta mengingatakan wewenang yang ada padanya berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, makaDireksi dengan ini memutuskan menetapkan Peraturan
Perusahaan sebagaimana tercantum dibawah ini “
Dengan begitu kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya peraturan itu harus dibuat dengan
bahasa se-efektif mungkin daan mudah untuk dimengerti. Peraturan Perusahaan merupakan
sarana yang penting dalam mewujudkan Hubungan Industrial Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. Karena selain mengatur hubungan kerja, syarat-syarat kerja dan hubungan industrial harus
14
pula mencerminkan tujuan bersama Perusahaan dan Karyawan yang dilandasi oleh kepentingan
bersama. Hubungan Perusahaan dan Karyawan sangat penting, tidak ada tujuan-tujuan Perusahaan
yang dapat dicapai tanpa pengabdian Karyawannya dan tidak ada perbaikan/kemajuan antara
hidup Karyawan tanpa keberhasilan Perusahaan.
Pengetahuan bunyi (knowledge of sound system) adalah pengetahuan tentang bunyi yang
termasuk ataupun yang tidak termasuk bunyi bahasa dalam sebuah bahasa. Posisi bahasa Inggris
sebagai bahasa Internasional dimana negara-negara pemakai umumnya mempunyai bahasa
nasional sendiri disamping bahasa-bahasa daerah yang dipakai oleh suku-suku atau kelompok-
kelompok masyarakat, memungkinkan terjadinya kesalahan bunyi tertentu. Di dalam pembicaraan
bisnis kesalahankesalahan ini tidak dapat diabaikan. Pengetahuan bunyi ini terasa sangat
diperlukan ketika pembicara berhadapan dengan penutur asli. Komunikasi bisnis di era global
mensyaratkan kecepatan dan ketepatan pemahaman, sehingga pengetahuan bunyi bahasa harus
dikuasai pelaku bisnis.
Dalam suatu penyampaian bahasa untuk membuat suatu peraturan memang harus dibutuhkan
seorang ahli bahasa karenaa itu merupakan hal penting sehingga memudahkan para pemimpin
perusahaan untuk menyampaikan hal yang diinginkan. Dengan demikian bahasa yang digunakan
akan lebih efektif dan mudah dimengerti orang seluruh anggota perusahaaan. Fromkin dan
Rodman (1988:4) mengatakan bahwa pengetahuan tentang bunyi bahasa ini akan menyangkut
pengetahuan arti kata, pembentukan kata dan pengetahuan tata bahasa. Ketiga pengetahuan ini
adalah syarat komunikasi bahasa yang efektif sehingga ada kejelasan ide, susunan kalimat yang
baik dan pemilihan kata yang tepat. Sehingga peraturan bisa terealisasikan dengan sempurna
I.C. van der Vlies dalam bukunya yang berjudul “Het wetsbegrip en beginselen van
behoorlijke regelgeving”, membagi asas-asas dalam pembentukan peraturan negara yang baik
(beginselen van behoorlijke regelgeving) ke dalam asas-asas yang formal dan yang material.
Dalam pembuatan suaatu peraturan Negara saja harus memperhatikan hal yang begitu rinci
apalagi dalam perdagangan atau bisnis pasti harus sangat komplek kareana akan dipergunakaan
dalam setiap sector peruasahaan. Untuk mendapatkan peraturan yang pas dan sesuai kebutuhaan
perusahaan haruslah memperhaatikan hal-hal diatas karena sebagai suatu pedoman yang pas agar
15
tidak melenceng dari maksud dan tujuaan yang diinginkan. Setiap waktu kita selalu membutuhkan
bahaasa dalam menjalaankan segala aktivitas yang ada.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Manusia berkomunikasi untuk membagi
pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Dalam
waktu kita menyampaikan sesuatu, mungkin kitaa menganggapnya sudah sangat sempurna tetapi
belum tentu dalam masyarakat sudaah dianggap sangaat sempurna untuk itu kita akan
menyajikannyaa dalam pembahasan. Apakah masalah yang dihadapi oleh pelaku bisnis apabila
objek yang akan dituju tidak mengerti maksud yang diinginkan?. Berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai
dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan
bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan
oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul
yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa
yang digunakan menjadi tidak baik .
Dalam buku “The Essence of Effective Communication” Ludlow dan Panton (1992:139)
menyatakan bahwa diantara empat kemampuan dasar komunikasi yang harus dipelajari secara
terus menerus adalah listening, giving and receiving feedback (mendengarkan, memberi dan
menerima umpan balik). Bovee dan Thill (1995:569-570) mengatakan bahwa kemampuan
mendengarkan adalah keahlian vital dalam bisnis (the vital skill in business). Proses
mendengarkan melibatkan 5 (lima) aktifitas
1. Sensing (mengerti secara mendalam), adalah mendengarkan pesan secara fisik dan membuat
catatan. Proses ini harus terlepas dari pengaruh-pengaruh kebisingan, mendengarkan secara ganda
dan terganggunya konsentrasi.
2. Interpreting (menguraikan dan menyerap isi pesan), dalam proses ini pebisnis harus
mensginterpretasi pesan yang didengar dan menghubungkannya dengan nilai-nilai, kepercayaan,
ide, harapan kebutuhan. Oleh karena itu pendengar (pebisnis) harus secara tanggap menentukan
apa
16
jawaban atau tanggapan yang akurat. jawaban atau tanggapan yang akurat.
Sangat menentukan sekali apabila setiap langkah yang sudah disusun secara bijak akan
mengalami suatu kegagalan, dan kegagalan itu dikarenakan oleh cara pengucapan kita kepada para
konsumen. Konsumen adalah objek kita, bagaimanapin yang kita lakukan harus secara detail
mengerti. Karena itu merupakan alasan kenapa banyak sekali produk disuatu daerah yang masih
kurang diketahui oleh masyarakat daerah. Dengan cara penyampaian yang baik dan secara benar
maka tidak mungkin suatu produk akan ditolak oleh konsumen. Semua yang ada dalam
masyarakat harus kita ketahui setelah itu kita memberikan umpan balik kepada mereka,
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka. Bahasa yang harus mengenai
sasarannya tidak selalu perlu beragam baku. Dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian
ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila
dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti
ini :
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan
tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi
seperti di atas akan lebih tepat jika kita memakai bahasa seperti di bawah ini :
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang baik, tetapi tidak benar. Frasa seperti “ini hari”
merupakan bahasa yang baik sampai tahun 80-an di kalangan para makelar karcis bioskop, tetapi
bentuk itu tidak merupakan bahasa yang benar karena letak kedua kata dalam frasa ini terbalik.
Karena itu, anjuran agar kita “berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah
bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa
yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan seorang pemasaran atau sering disebut dengan
marketing. Mereka selalu memiliki sebuah keahlian dalam berkomunikasi menggunakan bahasa
17
yang sesuai dan efektif sehingga mereka dalam penyampaian suatu produknya sangat meyakinkan,
sehingga tidak mengalami keraguan dan mudah diterima oleh konsumen. Banyak hal yang mereka
katakan tetapi tujuannya hanya untuk mendapatkan perhatian atas produknya. Secara ringkas,
proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut :
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan
suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi
dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail,
atau media lainnya.
3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang
diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.
4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si
pengirim.
Kita juga dapat melihat dari perguruan-perguruan tinggi yang tes masuknnya itu harus dengan
menguasai bahasa inggris, ini sangat ironi sekali justru seharusnya tes itu memakai bahasa
Indonesia karena itu sama saja kita dari dini sudah tidak tertanam berbahasa Indonesia yang baku
lagi, tapi sudah tertanam oleh bahasa luar. Hal-hal itulah yang menjadi penyebab bahasa Indonesia
kedepannya nanti akan tidak dipakai lagi bahkan mungkin juga akan hilang. Bagaimana cara
penyampaian bahasa Indonesia yang sesuai untuk seoarang pelaku bisnis?. Semua cara
berkomunikasi tanpa adanya penyusunan bahasa yang baik tidak akan mungkin digubris. Bahasa
Indonesia sat ini sudah mulai kental dengan masyarakat Indonesia. Agar keinginan cepat
ditangkap seorang pemasaran harus lebih tanggap akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Memang dibutuhkan latihan khusus. Apabila anda memiliki keraaguan dalam
berkomunikasi sebaiknya anda memperhatiakan beberaapaa hal berikut:
1. Belajar & bacalah buku tentang ilmu yang akan anda sampaikan ke orang banyak
3. Yakinlah jika anda banyak tau maka anda bisa menjawab segala pertanyaan yang muncul
Selanjutnya mengenai berbicara dinyatakan oleh Bovee dan Thill (1995: 568), sebagai berikut:
“because speaking is such an ingrained activity, we tend to do it without much thought, but that
18
causal approach can be a problem in business”. Ini menunjukkan bahwa berbicara menuntut
pengetahuan dan sikap yang baik. Proses berbicara harus didahului oleh kegiatan berpikir yang
menggeneralisasikan semua pengetahuan bahasa termasuk penyusunan maksud pembicaraan.
Pertimbangan “thinking” atau berpikir sebagai faktor utama dari sebuah komunikasi yang akan
dilakukan juga berlaku pada kemampuan menulis. Komunikasi dalam bisnis tidak hanya diartikan
sebagai penggunaan bahasa
semata-mata, ini tampak pada keterangan gangguan berkomunikasi yang ternyata juga
menyangkut aspek sikap seperti yang disampaikan oleh Fergus dan Panton (2002:12) sebagai
berikut:
• The receiver’s attitude and value (sikap dan nilai penerima pesan)
pesan)
• The ability of the receiver to listen and receive message, especially which
mereka.
3. Barriers to Acceptance
• Prejudices (prasangka/praanggapan)
19
Dari pendapat di atas, jelaslah bahwa walaupun secara luas pengertian berkomunikasi dalam
perusahaan tidak hanya berkutat dalam masalah bahasa, namun sebuah komunikasi awalnya
adalah penyampaian pesan yang hasil akhirnya adalah apakah pesan komunikasi itu dapat diterima
dengan baik atau tidak, di mana dalam prosesnya menemui masalah-masalah di atas. Tampak pula
dalam pendapat di atas bahwa faktor internal pembicara atau penerima juga memegang peranan
penting seperti the receiver’s attitude and value, and expectation. Jelas disini bahwa berbahasa
bukan hanya berkata-kata semata, aspek sikap juga turut memainkan peranan. Oleh karena itu satu
cara untuk mengurangi efek dari gangguan ini menurut Fergus dan Panton (2002:12) adalah
dengan memantau secara terus menerus komunikasi yang bahasa dilakukan dan mempelajari
kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Karyawan PT. Elang Express yang menjadi sampel penelitian ini adalah karyawan di semua
lini di mana sebagian besar tugasnya harus berhubungan customer atau pelanggan sehingga
diasumsikan akan mengalami pengalamankaryawan di semua lini di mana sebagian besar tugasnya
harus berhubungan customer atau pelanggan sehingga diasumsikan akan mengalami
pengalamanpengalaman seputar problema komunikasi seperti tersebut di atas, yang pada akhirnya
proses penyelesainnya bukan hanya berkait pada pengetahuan tetapi menyangkut sikap dan
perilaku terhadap pelanggan.
Banyak sekali yang harus kita ketahui mengenai cara berbahasa Indonesia oleh pelaku bisnis.
Untuk kita harus pandai dalam mengaamati sebuah analisis yang diinginkan oleh seoraang
konsumen kepada para pelaku bisnis sehingga memudahkan mereka untuk berkomunikasi
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Bisnis adalah suatu unit kegiatan komunikasi 2 orang atau lebih yang melakukan aktivitas
pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikanya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.
3. Oleh karena itu bisnis yang baik harus ditunjang dengan bahasa yang baik pula.Di masa sekarang
ini bahasa sangat penting apalagi perilaku manusia tentu bisa dilihat dari bahasa yang mereka
ucapkan
21
DAFTAR PUSTAKA
Bayu. 2012. “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Bidang Bisnis”. 10 Juni 2018. http://bay-info-
pengetahuan.blogspot.com/2012/03/penggunaan-bahasa-indonesia-dalam.html
22