Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“Hakikat Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa


Indonesia”
DOSEN MATA KULIAH:

Yeni Setiati, S.pd., M.pd.

DISUSUN OLEH :

1. Lusi Haryanti / 4201614009

2. Salsabila Anggraini / 4201614011

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2016/2017
MAKALAH BAHASA INDONESIA

“Hakikat Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa


Indonesia”
DOSEN MATA KULIAH:

Yeni Setiati, S.pd., M.pd.

DISUSUN OLEH :

1. Lusi Haryanti / 4201614009


2. Salsabila Anggraini / 4201614011

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Hakikat Bangsa Indonesia
dan Fungsi Bahasa Indonesia.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Yeni Setiati,
S.pd., M.pd. Selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Hakikat Bangsa


Indonesia dan Fungsi Bahasa Indonesia. Semoga dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pontianak, 26 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

I.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

II. ISI ............................................................................................................................. 3

II.1 Hakikat Bahasa .................................................................................................... 3

II.2 Fungsi Bahasa ..................................................................................................... 7

III.PENUTUP ........................................................................................................... 11

III.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 11

III.2 Saran ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah bahasa tentu bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Istilah
tersebut setiap saat selalu kita dengar, baca, atau bahkan digunakan untuk
berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Bukan hanya itu, hampir setiap saat
dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa atau berbahasa. Begitu
seringnya kita menggunakan istilah bahasa atau menggunakan bahasa maka
terkadang kita lupa untuk memahami apa sesungguhnya hakikat dan fungsi bahasa
itu.

Pokok bahasan hakikat dan fungsi bahasa ini merupakan materi awal dari
mata kuliah “Kajian Bahasa Indonesia”. Agar mahasiswa dapat mengukur sejauh
mana pemahaman terhadap materi ini sebelum memasuki materi berikutnya.
Makalah ini dibuat untuk mempelajari hakikat dan fungsi bahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita juga bisa mempelajari
kondisi sosial, budaya, maupun politik di kalangan masyarakat. Melalui mata
kuliah “Kajian Bahasa Indonesia” kita harus dapat menjadi mahasiswa Indonesia
yang berfikir, bersikap, dan berperilaku sebagai anak Indonesia yang baik.

Pada hakikatnya bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Indonesia


dan sarana untuk berkomunikasi antar sesama manusia. Kemampuan berbahasa
merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia. Namun kemampuan
itu tidak dibawa sejak lahir dan dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus
dipelajari. Tanpa bahasa tidak akan mungkin manusia dapat berpikir lanjut serta
mencapai kemajuan dan teknologi seperti sekarang ini. Untuk itu sangatlah
penting mempelajari hakikat dan fungsi bahasa.

2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini
adalah :

1
2

1. Apa yang dimaksud dengan hakikat bahasa?

2. Apa saja fungsi bahasa itu?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah


ini adalah :

1. Untuk mengetahui hakikat bahasa.

2. Untuk memahami fungsi bahasa.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Bahasa

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi


dengan manusia lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui,
maka interaksi itu terasa semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan
alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak saat itulah bahasa menjadi alat, sarana
atau media.

Tiada kemanusiaan tanpa bahasa, tiada peradaban tanpa bahasa tulis.


Ungkapan-ungkapan itu menunjukkan betapa pentingnya peranan bahasa bagi
perkembangan manusia dan kemanusiaan. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh
dari organisme biologis menjadi pribadi di dalam kelompok. Pribadi itu berpikir,
merasa, bersikap, berbuat, serta memandang dunia dan kehidupan seperti
masyarakat di sekitarnya.

Hakikat bahasa sama halnya dengan menjawab pertanyaan tentang: “Apa


sebenarnya bahasa itu?”. Pada dasarnya bahasa merupakan rangkaian bunyi yang
melambangkan pikiran, perasaan serta sikap. Pengertian bahasa jika dijawab
melalui tiga sudut pandang, yakni:

1. Bahasa sebagai istilah

Sebagai istilah, bahasa dapat memiliki pengertian yang bersifat umum-


khusus dan abstrak-konkrit. Secara umum, pengertian bahasa dalam kalimat itu
memiliki pengertian yang luas karena meliputi berbagai macam bahasa (Inggris,
Prancis, Jepang, Indonesia, dan sebagainya). Bahasa dalam arti khusus, hanya
merujuk pada bahasa tertentu. Misalnya, “Bila orang mengatakan manusia
memiliki bahasa”, pengertian bahasa dalam kalimat ini memiliki pengertian yang
luas karena memiliki berbagai macam bahasa, contohnya seperti: bahasa Inggris,
Prancis, Jepang, Indonesia, dan sebagainya.

3
4

2. Bahasa sebagai sistem

Bahasa sebagai sistem berupa lambang bunyi bermakna yang dihasilkan


oleh alat ucap manusia. Sebagai sistem lambang bunyi (ujaran) bermakna, antara
bahasa yang satu dengan bahasa lainnya memiliki sistem yang berbeda, tetapi
setiap bahasa sama-sama memiliki dua sistem, yakni sistem bunyi dan sistem
makna.

3. Bahasa sebagai alat

Bahasa sebagai alat, bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi baik


secara lisan maupun tulis. Bahasa lisan sangat efektif digunakan sebagai sarana
komunikasi secara langsung antar sesama manusia. Secara tulis, bahasa dapat
menjadi alat perekam berbagai peristiwa. Bahasa tulis juga digunakan sebagai
bahasa ilmu.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yaitu


sebagai berikut:

a. Bahasa dikatakan bersifat sistematik karena bahasa memiliki pola dan


kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya. Bahasa
diatur oleh sistem. Setiap bahasa mengandung dua sistem. Sistem bunyi
dan sistem makna, yaitu :
 Sistem bunyi adalah bahasa sebagai ujaran, bahwa media
komunikasi yang paling penting adalah bunyi ujaran. Jika kita
mempelajari suatu bahasa kita harus belajar menghasilkan bunyi-
bunyi suara. Kata apa, kabar dan yang lainnya memiliki bagian-bagian
lagi. Kata apa dibentuk oleh /a/, /p/, /a/ ; kata kabar dibentuk oleh /k/,
/a/,/b/,/a/,/r/. Bagian-bagian ini pun memiliki pola dan susunan
tersendiri. Hal ini bahwa bahasa merupakan sistem. Artinya bahasa
dibentuk oleh bagian-bagian yang berpola, bagian-bagian itu tidak
dapat disusun secara sembarangan karena memiliki aturan-aturan
tersendiri.
5

 Sistem makna bahasa juga mengandung makna. Hubungan satuan


bahasa dengan maknanya itu tidak selalu tetap. Mungkin mengalami
pergeseran, penambahan, penyempitan/perluasan.

Contoh :

a). Ami sedang menulis pengalaman dibuku yang dibelinya.

b). Tigor asik sekali membaca buku tentang sejarah perkembangan


sastra diIndonesia.

Maksud buku dalam kedua kalimat itu berbeda. Pada kalimat (a) buku
yang dimaksud “buku tulis” sedangkan pada kalimat (b) bermakna
“buku teks bacaan”.

b. Bahasa disebut mana suka(Arbiter), karena unsur-unsur bahasa dipilih


secara acak tanpa dasar. Tidak ada hubungan logis antara bunyi dan makna
yang disimbolkannya. Sebagai contoh mengapa manusia yang baru lahir
disebut bayi bukan disebut remaja. Mengapa wanita yang masih muda
disebut sebagai gadis bukan nenek atau sebaliknya. Jadi, pilihan suatu kata
disebut bayi, remaja, gadis, nenek, dan lain-lainnya itu ditentukan bukan
atas dasar kriteria atau standar tertentu, melainkan secara mana suka.
c. Bahasa disebut bersifat manusiawi karena bahasa menjadi berfungsi
selama manusia yang memanfaatkannya, bukan makhluk lainnya. Ciri
khas manusia yang tidak dimiliki makhluk lainnya terletak pada
kemampuannya dalam berbahasa. Makhluk lain seperti hewan tidak
memiliki bahasa. Adapun suara-suara mereka hasilkan, lebih tepat disebut
bunyi.
d. Bahasa disebut bersifat komunikatif karena fungsi utama adalah sebagai
alat berkomunikasi atau alat penghubung antar keluarga, masyarakat, dan
bangsa dalam segala kegiatanya. Contoh pengguna bahasa lisan dan
bahasa tulisan, yaitu :
 Penggunaan bahasa lisan yaitu, kegiatan berbicara dan menyimak.
Bahasa lisan cendrung bersifat spontan, kalimatnya pendek-pendek
6

dan menggunakan kosa kata percakapan. Seperti : kok, dong, sih,


deh.
 Penggunaan bahasa tertulis yaitu, kegitan menulis dan membaca
bahasa secara tertulis. Tertulis lebih terata dikarena kita memiliki
banyak waktu untuk memilih dan menggunakan kosa kata secara
tepat. Struknya pun lebih lengkap dari pada struktur ragam bahasa
lisan.
e. Bahasa disebut bersifat produktif . Sifat produktif pada sistem bahasa
adalah dengan satuan yang terbatas, dapat dikreasikan bentukan yang tak
terbatas. Contohnya, bunyi atau huruf /a,/i,/r/ selain kata air, bunyi-
bunyian itu bisa dibentuk menjadi ria dan rai. Dengan sifatnya yang seperti
itu, variasi-variasi yang bisa kita bentuk dari bunyi ataupun kata-kata yang
ada menjadi tidak terhingga. Namun, bentukan-bentukan baru itu tetap
terikat oleh struktur atau pola-pola yang ada. Kita dapat membuat
bentukan-bentukan baru itu sepanjang masih sesuai dengan konvensi
berbahasa yang berlaku di masyarakat pemakainya.
f. Bahasa bersifat unik setiap bahasa memiliki keunikan dan kekhasan
masing-masing. Sebagai contoh, bahasa Jawa memiliki kekhasan yang
tidak dimiliki bahasa Sunda. Bahasa Inggris berbeda pula dengan bahasa
Prancis dan bahasa Arab. Keunikan-keunikan itu, terkait dengan kreatifitas
pemakainya dan fleksibelitas yang menjadi karakteristik bahasanya.
Adapun keunikan suku bahasa, dapat diketahui secara melalui kamus dan
tata bahasa yang berlaku pada bahasa itu.
g. Bahasa itu bersifat universal tiap bahasa dibentuk oleh vokal dan
konsonan, ciri ini menandai bahasa yang dipakai diseluruh dunia. Akan
tetapi, vokal dan konsonan pada suatu pada setiap bahasa itu memiliki
kekhasan masing-masing baik itu jumlah atau variasinya. Contohnya,
bahasa Indonesia memiliki 5 vokal dan 21 konsonan. Bahasa Inggris
memiliki 16 vokal termasuk diftong serta 16 konsonan.
h. Bahasa itu bersifat dinamis penyebab terjadinya perkembangan bahasa
antara lain berupa kontak antara bahasa yang satu dengan yang lainnya
atau lebih sehingga membentuk variasi bahasa baru. Perkembangan bahasa
7

juga disebabkan oleh perkembangan pengetahuan dan teknologi sehingga


masyarakaat pemakainya memandang perlu menggunakan kosa kata baru
dengan makna yang baru pula. Contoh, seiring perkembangan media
sosial, sekarang dikenal dengan sebutan selfie, unggah, update status dan
sejenisnya.
i. Bahasa bersifat konvensional disamping bersifat arbiter, bahasa itu pun
merupakan hasil konvensi/kesepakatan masyarakat penggunanya.
Konvensi yang berlaku pada suatu kelompok pemakai bahasa dituangkan
dalam bentuk aturan-aturan bahasa. Aturan-aturan itulah yang kemudian
dikenal dengan istilah tata bahasa. Dengan mempelajari tata bahasa itulah
kita dapat mengetahui aturan-aturan yang berlaku dalam suatu bahasa, kita
juga diharapkan mampu menggunakannya secara baik dan benar.
j. Bahasa juga bersifat lambang sebagai contoh, turunnya air dilambangkan
/hujan/. Hubungan antara benda dengan simbolnya itu tidak mutlak.
Bahasa sebagai lambang bersifat arbiter, artinya tidak ada hubungan
langsung bersifat wajib antara lambang dengan yang dilambangkannya.
Tidak seperti hubungan antara asap dan api, kalau ada asap pasti ada api.
Tidak pula seperti hubungan antara panasnya badan seseorang dengan
penyakit yang dideritanya.

2.2 Fungsi Bahasa

Secara umum sudah jelas bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. Bahasa sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi
lisan maupun tulis. Fungsi ini adalah dasar bahasa yang belum dikaitkan dengan
status dan nilai-nilai sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa tidak dapat
dilepaskan dari kegiatan hidup masyarakat, yang di dalamnya sebenarnya terdapat
status dan nilai-nilai sosial. Bahasa selalu mengikuti dan mewarnai kehidupan
manusia sehari-hari, baik manusia sebagai anggota suku maupun bangsa.

Terkait hal itu, Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai
alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
8

1) Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik


antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
2) Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,
emosi atau tekanan-tekanan perasan pembaca. Bahasa sebagai alat
mengekspresikan diri ini dapat menajadi media untuk menyatakan
eksitensi (keberadan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi dan
untuk menarik perhatian orang.
3) Fungsi adaptasi dan intergrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan
membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seseorang
anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan,
pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri
dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa.
4) Fungsi kontrol sosial, bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua
kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Dengan bahasa
seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada
tingkat yang lebih berkualitas.

Fungsi bahasa menurut Hallyday (1992) sebagai alat komunikasi untuk


berbagai keperluan sebagai berikut:

1) Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu.


Bahasa berfungsi menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan menyebabkan
terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu. Kalimat-kalimat berikut ini
mengandung fungsi instrumental dan merupakan tindakan-tindakan
komunikatif yang menghasilkan kondisi-kondisi tertentu.

Contoh :
a. Cepat, pergi!
b. Sampaikan salam hormat saya kepada Beliau!
c. Silakan Anda berangkat sekarang!
9

2) Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan


perilaku orang lain.

Contoh :
a. Kalau Anda tekun belajar maka Anda akan lulus dengan baik.
b. Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.
c. Sekali berbohong maka kamu akan ditinggalkan kawan-kawanmu.
3) Fungsi intraksional, yaitu bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan
orang lain.

Contoh :
a. Penyapa hendaknya menyapa dengan sapaan yang tepat dan hormat.
b. Penutur sangat perlu mempertimbangkan siapa mitra tuturnya dan
bagaimana adat-istiadat serta budaya lokal yang berlaku pada suatu
daerah tertentu.
4) Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan
orang lain. Dari bahasa yang dipakai oleh seseorang maka akan diketahui
apakah dia sedang marah, jengkel, sedih, gembira, dan sebagainya.
5) Fungsi heuristik, yaitu bahasa dapat digunakan untuk belajar dan
menemukan sesuatu.

Contoh:
a. Mengapa di dunia ini ada matahari?
b. Mengapa matahari bersinar?
c. Mengapa jika matahari tenggelam hari menajadi gelap?
6) Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan
dunia imajinasi. Fungsi ini biasanya untuk mengisahkan cerita-cerita,
dongeng-dongeng, membacakan lelucon, atau menuliskan cerpen, novel,
dan sebagianya.
7) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan
informasi.
10

Contoh :
a. Gula manis.
b. Bulan bersinar.
c. Jalan ke Tawangmangu naik turun dan berkelok-kelok.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus yang


sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia. Fungsi itu adalah sebagai:

1) Bahasa resmi kenegaraan. Fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan


dalam administrasi kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan,
komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat.
2) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Sebagai bahasa pengantar,
bahasa Indonesia digunakan di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal
maupun nonformal, dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi.
3) Sebagai alat pemersatu berbagai suku di Indonesia. Indonesia terdiri
dari berbagai macam suku yang masing-masing memiliki bahasa dan
dialeknya sendiri. Maka dalam mengintegrasikan semua suku tersebut,
bahasa Indonesia memainakan peranan yang sangat penting.
4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita
membina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehingga ia memiliki identitasnya sendiri, yang membedakannya dengan
bahasa daerah. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,
baik dalam bentuk penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan,
dilakukan dalam bahasa Indonesia.
5) Bahasa resmi, untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah. Dalam hubungannya
dengan fungsi ini, bahasa Indonesia tidak hanya dipakai sebagai alat
komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat luas antar
suku, tetapi juga sebagai alat berhubungan di dalam masyarakat yang
keadaan sosial budaya dan bahasanya sama.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


bahasa adalah sebagai berikut :

1. Alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi


ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat terbagi atas dua
unsur utama yakni bentuk (arus ujaran) dan makna (isi).
2. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran, namun tidak semua ujaran atau
bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia itu dapat dikatakan bahasa.
Ujaran manusia dapat dikatakan sebagai bahasa apabila ujaran tersebut
mengandung makna.
3. Fungsi bahasa menurut Santoso, dkk. (2004), yaitu sebagai fungsi
informasi, fungsi ekspresi diri, fungsi adaptasi, fungsi kontrol sosial.
Kemudian fungsi bahasa menurut Hallyday (1992), antara lain : fungsi
instrumental, regulatoris, intraksional, personal, heuristik, imajinatif,
dan representasional. Sedangkan, fungsi khusus bahasa Indonesia yaitu
sebagai bahasa resmi kenegaraan; pengantar dalam dunia pendidikan;
alat pemersatu berbagai suku di Indonesia; alat pengembang
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi; bahasa resmi untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan serta kepentingan
pemerintah.

11
12

3.2 Saran

Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang


hakikat dan fungsi bahasa. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang
sangat pesat sehingga untuk itulah bahasa Indonesia perlu dibakukan atau
distandarkan. Diharapkan dengan ini bahasa Indonesia semakin berkembang
dengan baik.

Kita sebagai calon pendidik harus bisa membedakan bahasa baku dan
tidak, maka hendaknya kita senantiasa belajar bahasa Indonesia sebagai bekal
untuk mengajarkan para siswa dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Hakikat dan fungsi bahasa ini adalah materi belajar bahasa Indonesia yang
perlu dipelajari semua manusia, agar tidak salah dalam penggunaan bahasa dan
mengerti makna dalam berbahasa. Dengan menguasai bahasa yang baik, maka
akan mempermudah kita dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nehemiap., 2009., Bentuk dan Fungsi Bahasa. Diambil dari:


www.nehemiap.blogspot.com/2009/05/bentuk-dan-fungsibahasa 29.html.

Di akses pada 12 Oktober 2017, jam 21.30 WIB.

Fikri, A,R., 2004., Hakikat dan Fungsi Bahasa. Diambil dari:

www.ahmadrasulfikri.blogspot.co.id/2014/04/hakikat-dan fungsi-bahasa.html.

Di akses pada 12 Oktober 2017, jam 21.30 WIB.

Nurul., 2015., Pengertian Bahasa, hakikat Bahasa dan Fungsi Bahasa.

Diambil dari: www.choinurlster.blogspot.co.id/2015/11pengertian-bahasa-


hakikat-bahasadan.html. Di akses pada 15 Oktober 2017, jam 12.30 WIB.

Andonus,. 2013., Hakikat dan Fungsi Bahasa. Diambil dari:


www.andonus.blogspot.co.id. Diakses pada 15 Oktober 2017, jam 12.44 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai