BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kamiucapkan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesikan makalah Hakikat Belajar dan
Pembelajaraan . Makalahini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah Hakikat Belajar dan Pembelajaraan ini dapat memberi
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Pengertian Bahasa.............................................................................................................3
B. Fungsi Bahasa...................................................................................................................6
C. Ragam Bahasa...................................................................................................................7
D. Konsep Bahasa................................................................................................................12
E. Belajar Bahasa………………………………………………………………….............12
F. Pembelajaraan Bahasa......................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. selain sebagai alat
komunikasi juga sebagai lambang identitas suatu bangsa. Bahsa di Negara kita
yang kita gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
sangatlah penting penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat
komunikasi antar warga yang satu dengan yang lain. bahasa Indonesia juga
merupakan bahasa nasional Indonesia yang mana setiap warga wajib
mengetahuinya dan bahasa Indonesia juga merupakan bahasa persatuan
Negara kita. Oleh karena hal itu, sebelumnya kita harus mengetahui hakikat
bahasa terlebih dahulu.
Maka, dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai apa hakikat bahasa
itu, dan semoga pembaca dapat menjadi tahu akan hakikat bahasa itu selain
sebagai alat komunikasi, dan sebagai symbol nasionalisme bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bahasa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa.
2. Untuk mengetahui fungsi dari bahasa.
3. Untuk mengetahui apa saja ragam bahasa.
1
4. Untuk mngetahui konsep bahasa.
5. Untuk mengetahui bagaimana belajar bahasa.
6. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran bahasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bahasa adalah sebuah simbol bunyi yang arbiter yang digunakan untuk
komunikasi manusia (Wardhaugh, 1972).
3. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh
para anggota sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi
diri (Kentjono, Ed., 1984:2).
4. Bahasa adalah salah satu dari sejumlah sistem makna yang secara bersama-
sama membentuk budaya manusia (Halliday dan Hasan, 1991).
Sebagai sebuah sistem, bahasa terdiri dari sejumlah unsur yang saling terkait
dan tertata secara beraturan, serta memiliki makna. Unsur-unsur bahasa diatur,
seperti pola yang berulang. Kalau salah satu bagian terdeteksi maka
keseluruhan bagiannya dapat diramalkan. Misalnya, kita menemukan kalimat
Nenek sedang ..., kue ... dapur, kita akan dapat menerka bunyi keseluruhan
3
kalimat itu. Oleh karena itu, sebagai penutur bahasa Indonesia, kita dapat
menerima kalimat (1.a) Bunga itu sangat indah, (2.a) Kebaikan itu abadi, (3.a)
Kematiannya membuat warga kampung berduka; tetapi tidak menerima
kalimat (1.b) Itu indah sangat bunga atau Uit abung ngasat dihan, (2.b)
Membaikan itu abadi, (3.b) Kemampuannya berduka membuat warga
kampung. Mengapa kalimat-kalimat 1.b, 2.b, dan 3.b tidak berterima? Sebab
tidak sesuai dengan sistem bahasa Indonesia. Pola penataannya tidak dikenal,
maknanya tidak jelas bahkan tidak ada, serta imbuhan dan pilihan katanya
tidak selaras.
Bahasa merupakan sistem simbol, baik berupa bunyi dan/atau tulisan yang
dipergunakan dan disepakati oleh suatu kelompok sosial. Ikan adalah suatu
binatang air yang bersirip dan bernapas dengan insang. Dalam pertuturan
hewan itu disimbolkan dengan bunyi/ikan/dan secara tertulis ikan. Dengan
menggunakan simbol tersebut maka interaksi berbahasa antarpenutur lebih
mudah. Ketika seorang anak mengatakan, “Bu, mau ikan!“ maka segera dalam
benak si ibu tergambar apa yang diinginkan si anak. Coba, kalau kita tidak
memiliki simbol, terbayang sulitnya berbahasa. Mungkin anak itu akan
4
mengatakan, “Bu, mau hewan yang suka berenang dan ada siripnya dan bisa
dimakan!“ (?).
Sebagai sebuah simbol, bahasa memiliki arti. Simbol merupakan sistem maka
untuk memahaminya harus dipelajari. Mengapa harus dipelajari? Pertama,
penamaan suatu objek atau peristiwa yang sama antara satu masyarakat bahasa
dengan masyarakat bahasa lainnya tidak sama. Kedua, bahasa terdiri dari
aturan-aturan atau kaidah yang disepakati. Ketiga, tidak ada hubungan
langsung dan wajib antara lambang bahasa dengan objeknya. Hubungan
keduanya bersifat mana suka (arbiter).
Saudara, tahukah Anda berapa banyak fonem dan pola dasar kalimat dalam
bahasa Indonesia? Ya, begitu terbatas bukan. Justru dari keterbatasannya itu
dapat dihasilkan satuan bahasa dalam jumlah yang tak terbatas. Kita dapat
membentuk ribuan kata, kalimat atau wacana dengan segala variasinya, sesuai
dengan kebutuhan masyarakat penggunanya. Oleh karena itu pula, bahasa itu
bersifat produktif.
Saudara, apa yang akan terjadi jika kita tidak memiliki bahasa? Akan sangat
sulit hidup ini bukan? Bahasa tercipta karena kebutuhan manusia dan sebagai
upaya untuk mempertahankan kelangsungan dan eksistensi hidup manusia.
Dengan bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, dan nilai-nilai
yang dianut sehingga dapat dipahami dan juga memahami orang lain. Dengan
bahasa manusia dapat saling memahami dan bekerja sama. Dengan demikian,
bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi.
Suatu bahasa digunakan untuk berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, suatu bahasa tidak pernah tampil
seragam. Keragaman itu terjadi karena perbedaan kelompok atau setiap
individu pemakainya. Kelompok manusia itu begitu banyak dan beragam,
yaitu ada kelompok profesi guru, dokter, pedagang, pemuka agama; ada orang
5
yang tinggal di kota dan di desa; ada yang berpendidikan tinggi dan ada yang
tidak; ada kelompok pria dan wanita; juga ada kelompok usia tua, muda, dan
anak-anak. Perbedaan penggunaan bahasa oleh suatu kelompok itu disebut
variasi atau ragam bahasa. Sementara itu, setiap kelompok itu terdiri dari
sejumlah anggota pengguna bahasa. Disadari atau tidak, masing-masing
individu memiliki kekhasan tersendiri yang tercermin dalam bahasa yang
digunakannya. Ketika mendengar seseorang berbicara meskipun orangnya
tidak terlihat, tetapi kita kerap dapat menduga siapa yang sedang berbicara.
Mengapa? Sebab dia memiliki ciri khas dalam bahasanya -- -mungkin dalam
pilihan kata, penataan kalimat, aksentuasi atau intonasinya - -- yang
membedakannya dari orang lain. Nah, keseluruhan ciri bahasa orang per orang
disebut idiolek.
B. Fungsi Bahasa
Dari penjelasan tentang pengertian bahasa tersebut, secara umum bahasa
memiliki fungsi personal dan sosial. Fungsi personal mengacu pada peranan
bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan setiap diri
manusia sebagai makhluk individu. Dengan bahasa, manusia menyatakan
keinginan, cita-cita, kesetujuan dan ketidaksetujuan, serta rasa suka dan tidak
suka. Adapun fungsi sosial mengacu pada peranan bahasa sebagai alat
komunikasi dan berinteraksi antarindividu atau antarkelompok sosial. Dengan
menggunakan bahasa mereka saling menyapa, saling mempengaruhi, saling
bermusyawarah, dan bekerja sama.
6
Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus
mengidentifikasi fungsi-fungsi bahasa sebagai berikut.
C. Ragam Bahasa
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat
saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling
belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa
Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat
luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu,
7
penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan
keperluannya, apapun latar belakangnya.
1. berdasarkan media
8
Ragam Lisan
9
Ragam Tulis
Ragam dialek
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
Ragam terpelajar
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
10
Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Ragam tak resmi
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
Ragam bahasa baku dapat berupa: ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa
baku lisan.
11
Faktor Budaya atau letak Geografis
Faktor Ilmu pengetahuan
Faktor Sejarah
D. Konsep Bahasa
Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi
ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat
dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya
berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa
dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut.
E. Belajar Bahasa
Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab ia
merupakan alat pemersatu antara satu dengan yang lainnya, mulai dari tingkat
skala kehidupan yang paling kecilkeluarga, masayarakat, hingga ke skala yang
paling besar kehidupan bernegara.
12
Belajar bahasa merupakan suatu kewajiban bagi semua orang yang ingin
“menaklukkan” dunia.Bahasa pada saat ini telah menjadi suatu budaya yang
patut dilestarikan keberadaannya. Dengan belajar bahasa berarti juga belajar
membudidayakan diri sendiri, mengembangkan diri, danmembentuk diri menjadi
manusia yang luhur.
F. Pembelajaraan Bahasa
Pembelajaran bahasa harus melibatkan empat faktor, yakni guru, pengajaran
bahasa, metode pengajaran bahasa, dan materi pelajaran. Empat fakto tersebut
menjadi bagian terpenting dalam usaha membantu dan memudahkan proses
belajar mengajara bahasa. Guru merupakan faktor yang terpenting dalam
proses permudahan dalam proses belajar. Karena guru merupakan fasilitator
dalam proses pembelajaran yang memerlukan cara-cara atau meode dalam
pembelajaran. Jadi, guru yang baik, pada umumnya selalu berusaha untuk
13
menggunakan metode pengajaran yang efektif, serta memakai alat-alat media
yang terbaik dalam melaksanakan pembelajaran bahasa.
1.Strategi
Dick dan Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman (1993:155) mengatakan
bahwa suatu strategi pembelajaran menjelaskankomponen-komponen umum
dari suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan
bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada
siswa.metode, teknik, dan model pembelajaran.
2. Metode pembelajaran
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos ’jalan’, ’cara’. Karena itu,
metode diartikan cara melakukan sesuatu.Dalam dunia pembelajaran, metode
14
diartikan ’cara untuk mencapai tujuan’. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal sampai akhir) dengan
urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran.
3. Teknik pembelajaran
Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi,
teknik pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara
yang digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas
pada waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan
pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.
4. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata
lain, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam
kelas dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program media
komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa adalah sistem, alat, dan komunikasi
B. Saran
Penulis tentu menyarankan agar beberapa hal yang terkait tentang Bahasa
(fungsi bahasa, ragam bahasa, konsep bahasa, dan pembelajaran bahasa) pada
perguruan Sekolah Dasar pada masa yang akan datang, seperti :
16
Memberikn penjelasan yang menyeluruh dan dapat dipahami dikalangan
anak Sekolah Dasar
mengajarkan tentang ragam Bahasa, konsep Bahasa, dan fungsi Bahasa
yang mudah kepada peserta didik
17
DAFTAR PUSTAKA
18