Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRESENTASI

“KETERAMPILAN BERTANYA”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Pendidikan Kewarganegaraan”
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Asniwati, S, Pd., M, Pd

Kelas 5B
Oleh Kelompok 1 :
Akhmad Muttaqie 1910125310078
Erisa Winda Bestari 1910125220037
Fitri Handayani 1910125320007
Marfuah 1910125320002
Masyitah 1910125320067
Muhammad Sugiyannor 1910125310064
Riska Amalia 1910125220032
Tazkiatul Mahfuzah 1910125220012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN
2021
LAPORAN PRESENTASI KELOMPOK 5 PENDIDIKAN IPA SD2

Moderator : Ahmad Shabirin (1910125310032)


Notulen : Muhammad Akmal Yanuari (1910125310039)
Presentasi : Google Meet
Hari, Tanggal : 31/08/2021

A. Pertanyaan
1. Muhammad Iqbal (1910125210014)
Apa yang dilakukan guru ketika kesulitan menjawab pertanyaan dari siswa,
contohnya tentang kenapa umat mayoritas suka menutup tempat ibadah dan menutup
warung makan saat bulan ramadhan?
2. Wulan Maulidasari (1910125220052)
Menurut kalian bagaimana solusinya agak kita sebagai calon guru bisa membuat
siswa tersebut tidak takut atau tidak malu untuk bertanya dalam hal apapun di dalam
kelas ataupun diluar kelas? Karna kan pasti banyak siswa yang merasa takut untuk
bertanya.
3. Lita Gunawati (1910125320012)
Yang saya ingin tanyakan mengapa setiap calon guru harus memahami atau
menguasai keterampilan bertanya ini?
4. Siti Fatimah (1910125220117)
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tentunya tidak semua siswa mampu
bertanya. Terkadang ada menjumpai anak yang kurang antusias mengikuti
pembelajaran. Walupun guru sudah memberikan reward (poin) bagi setiap siswa yang
bertanya. Nah, bagaimana caranya untuk memecahkan masalah tersebut agar siswa
bisa aktif dalam pembelajaran dan termotivasi untuk bertanya?
A. Jawaban
1. Dijawab oleh Muhammad Sugiyannor (1910125310064)
Sebaiknya kita jujur saja menyampaikan ke murid-murid bahwa kita tidak tahu
jawabannya, dan kita akan coba mencari jawabannya. kita harus betul-betul mencari
jawabannya, dan menyampaikan jawaban yang kita dapat di pertemuan berikut.
contohnya saja seperti oknum2 mayoritas yg suka menutup tempat ibadah lain dan
menutup warung makan saat bulan ramadhan. nah agar tidak terjadi lagi, kita
harusnya mengajarkan tentang toleransi terhadap perbedaan terutama perbedaan
agama, kita tinggal di indonesia dengan berbagai macam perbedaan jadi kita harus
bisa menghargai itu semua jgan mentang2 kita mayoritas seenaknya semuanya
menurut aturan mayoritas misalnya saja yg menutup tempat ibadah agama lain,
kenapa harus ditutup gitu kan mereka juga tidak menggangu kita saat kita
melaksanakan ibadah, dan contoh lain ada oknum2 yang menutup warung saat bulan
puasa, mentang2 kita sedang berpuasa seakan2 kita harus dihormati oleh semua org,
kan ada juga org yg tidak berpuasa klo mereka mau cari mkan trus semua warung
ditutup meraka akan berpikir knpa semua mayoritas mau dihormati tanpa memikirkan
org lain, dan kalau ada org yang tergoda melihat warung yang buka seharusnya
imannya yg harus dipertanyaakan. solusinya bukan bukan menutup warung.
Ditambahkan oleh Diah Arum Ningsih 1910125220072
Nah, jadi untuk hal itu sama seperti yang dikatakan oleh pemateri, Sugi bahwa adanya
toleransi antar agama, jadi guru bisa lebih menanamkan sikap toleransi kepada peserta
didik, secara menyeluruh agar siswa tersebut mengerti dan memahami apa yang
dimaksudkan. Dan jika anak tersebut masih merasa kurang dengan mengapa orang
non muslim tidak puasa juga seperti orang-orang muslim, maka guru bisa
menjelaskan mengenai bahwasanya agama kita di wajibkan yang namanya berpuasa
sedangkan untuk mereka non muslim tidak karena itu memang anjuran dari agama
mereka itu sendiri.
2. Dijawab Marfuah (19101253200002)
Berikut cara yang bisa dilakukan guru dalam menumbuhkan keberanian siswa atau
menghilangkan rasa malu untuk bertanya:
a. Berikan kehangatan dalam proses belajar
Ketika Anda dekat dengan orang yang Anda kenal, maka Anda akan dengan
mudah mencari tahu bagaimana orang tersebut. Demikian juga sebaliknya saat
suasana orang yang ada dekat Anda itu adalah orang yang judes dan pemarah, saya
yakin Anda akan menjauhi orang tersebut. Demikian pula dengan siswa Anda. Bila
Anda menunjukkan kehangatan di dalam belajar, maka mereka akan merasa dekat
dengan Anda sehingga mereka tidak akan canggung ketika bertanya kepada guru.
Menjadi guru yang berwibawa memang adalah hal yang utama. Namun menjadi
guru yang mampu memberikan ispirasi, ketika Anda izin tidak masuk maka akan
mereka rasakan sesuatu yang kurang dalam diri mereka ketika belajar.
b. Berikan siswa penghargaan saat berani bertanya
Saat siswa berani menyampaikan sebuah pertanyaan , maka sudah merupakan
kewajiban guru memberikan penghargaan kepada mereka yang berani
menyampaikan pertanyaan yang akan diajukan. Sampaikan kepada teman-teman
lainnya bahwa anak yang bertanya bukanlah anak yang bodoh. Mereka ini adalah
anak yang kritis. Maka dari itu siswa diharapkan jangan takut.
c. Lakukan pendekatan secara personal
Bila siswa Anda ada yang kelihatan takut atau malu-malu untuk bertanya. Maka
cobalah dengan mendekati mereka satu persatu untuk menanyakan hal yang belum
mereka pahami. Cara ini sangat sederhana dan yakin mudah dilakukan.
3. Dijawab oleh Fitri Handayani (1910125320007)
Penguasaan keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan hal yang penting
untuk menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Guru yang baik mampu
mengajukan pertanyaan dengan baik. Pada umumnya guru belum berhasil
menggunakan teknik bertanya efektif. Proses pembelajaran berlangsung monoton,
membosankan manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi tanpa diselingi
dengan pertanyaan, baik sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk
mengajak siswa berpikir. Dalam proses belajar-mengajar, tujuan pertanyaan yang
diajukan oleh guru adalah agar siswa-siswi belajar, artinya memperoleh pengetahuan
(informasi) dan meningkatkan kemampuan berpikir(Eni Purwati, at all.2009: 6-15)
Berikut adalah alasan mengapa guru perlu menguasai keterampilan bertanya:
a. Guru cenderung menguasai kelas dengan metode ceramah sehingga siswa tidak
memiliki kesempatan untuk berbicara. Dengan dikuasainya keterampilan bertanya
oleh guru, siswa dapat menjadi lebih aktif, kegiatan belajar menjadi lebih
bervariasi, dan siswa dapat berfungsi sebagai sumber informasi.
b. Kebiasaan di masyarakat yang tidak membudayakan bertanya sehingga siswa
enggan untuk bertanya di kelas.
c. Penerapan pendekatan cara belajar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
menuntut keterlibatan siswa secara mental-intelektual.
d. Adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan guru hanya berfungsi untuk
menguji pemahaman siswa.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan penguasaan keterampilan
bertanya sangat penting dipahami dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Penguasaan keterampilan bertanya penting dikuasai oleh guru bertujuan mendorong
peserta didik berpikir untuk memecahkan suatu soal, membangkitkan pengertian yang
lama atau yang baru, menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan
pelajaran, membangkitkan minat, sehingga timbul keinginan untuk mempelajari, dan
mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi lain. Guru yang baik
adalah guru yang terampil mengajukan pertanyaan mengacu pada komponen-
komponen keterampilan bertanya, bertanya lanjut, dan prinsip-prinsip keterampilan
bertanya.
4. Dijawab Oleh Riska Amalia (1910125220032)
Hal-hal yang bisa dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut sehingga siswa
bisa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan termotivasi untuk bertanya,yaitu:
a. Melakukan Praktik
Dengan pelaksanaan praktik, peserta didik dituntut untuk selalu aktif bertanya
dan aktif menemukan berbagai macam sumber agar praktik yang dilakukannya
berhasil. Dengan mengajak peserta didik praktik, secara tidak langsung guru
telah meningkatkan keaktifan mereka. Peserta didik yang pendiam dan pemalu
akan tergugah untuk menjadi lebih aktif dari sebelumnya dan kalau dia tidak
paham sesuatu otomatis dia akan termotivasi untuk bertanya karena praktik
membutuhkan keaktifan dan kegiatan tanya jawab didalamnya.
b. Menerapkan model-model pembelajaran
Penggunaan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya dapat guru
lakukan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Salah satu model yang
dapat guru coba yaitu model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran Jigsaw
ini adalah model diskusi antar teman dan tentunya melibatkan kegiatan tanya
jawab dengan membentuk kelompok kecil. Setelah beberapa kelompok kecil itu
mendiskusikan materi mereka yang telah dibagi oleh guru, peserta didik diharap
untuk membentuk kelompok baru yang berbeda tema bahasan dari kelompok
kecil sebelumnya. Di kelompok kecil yang baru, masing-masing peserta didik
diminta menjelaskan kembali materi mereka kepada anggota kelompok di
kelompok yang baru secara bergiliran. Setelah itu, peserta didik diminta kembali
kepada kelompok kecilnya yang lama dan perwakilan dari kelompok kecil
tersebut untuk maju ke depan kelas menjelaskan materi apa saja yang ditentukan
oleh guru.
c. Memberikan apresiasi atau penilaian bagus pada siswa yang aktif
Suasana yang tidak menarik di dalam kelas akan menimbulkan kebosananan
pada peserta didik. Dengan menerapkan penilaian kepada siswa yang aktif di
dalam kelas, akan memicu banyaknya keaktifan yang ditunjukkan oleh peserta
didik. Hal ini dapat menjadi stimulus yang akan direspon oleh peserta didik
berupa keaktifan yang ditunjukkan peserta didik. Saling berebut kesempatan
untuk aktif di dalam kelas akan menciptakan kelas yang aktif dan kritis.
d. Membiasakan siswa berdiskusi kelompok
Melakukan diskusi kelompok dapat guru gunakan untuk memancing keaktifan
peserta didik di dalam kelas. Setelah berdiskusi hendaknya guru membuka sesi
tanya jawab, menambah pendapat atau menyanggah pendapat dari kelompok
diskusi lain. Selain keaktifan dari peserta didik itu sendiri, melatih.
e. Melakukan Kegiatan Tanya Jawab
Tanya jawab merupakan hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keaktifan peserta didik sekaligus menimbulkan motivasi siswa dalam bertanya.
Cobalah untuk selalu membuka sesi tanya jawab setelah satu materi telah
diselesaikan. Pancing peserta didik agar bertanya mengenai kejelasan dari
materi yang guru berikan. Jika tidak ada yang merespon, guru dapat melakukan
pewajiban pembuatan pertanyaan untuk membiasakan mereka aktif dalam tanya
jawab di dalam kelas. Setelah hal itu berhasil, buat siswa lain untuk mencoba
menjawab pertanyaan yang diajuka peserta didik yang bertanya, lalu guru dapat
meminta pendapat peserta didik lain untuk menanggapi atau menambah jawaban
dari guru maupun teman mereka. Guru juga bisa memberikan reward atau
hadiah bisa berupa point atau sejenisnya untuk bertanya dan yang menjawab.
Guru juga bisa menyebut nama siswa yang relatif aktif atau antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Misalnya di sela-sela penjelasan di ikuti dengan
penyebutan si A juga kalau rajin belajar bisa jadi juara. Hal ini dimaksud untuk
menjalin hubungan emosional antara guru dengan siswa secara hangat.
Ditambahkan oleh Erisa Winda Bestari (1910125220037)
Adapun cara lain untuk membangkitkan semangat serta minat siswa untuk aktif
baik bertanya maupun menjawab pertanyaan bisa diterapkan hal-hal berikut:
1. Jangan puas dengan satu-dua jawaban. Tanya lagi, adakah jawaban lain?
Berikan kesempatan kalau bisa kepada semua anak untuk menjawab, bahkan
walaupun jawaban mereka mirip. Tetap apresiasi jawaban apapun. Kadang
bisa aneh jawabannya, tapi jangan “dimatikan” dengan menolak jawaban
tersebut.
2. Gunakan taksonomi Bloom dalam membuat soal. Saat membuat pertanyaan
ujian, memang perlu memulai dengan pertanyaan “hapalan”, namun ingat
juga untuk naik ke tahap selanjutnya dan membuat pertanyaan yang meminta
anak menganalisa, mengaplikasi, mengevaluasi, dan (kalau bisa, bahkan)
membuat sesuatu.
Poin-poin tersebut memacu kemampuan bertanya dengan dua hal. Satu, langkah-
langkah itu membuat anak berpikir kritis dulu, sehingga ia akan nantinya
mempertanyakan hal-hal. Kedua, guru telah memberikan model dalam membuat
pertanyaan kritis, sehingga anak bisa mencontohnya.

Anda mungkin juga menyukai