Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MENGGAMBAR DI SD

“GAMBAR IMAJINASI”

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Ike Hananik, M.pd / Wahdah Refia Refianti, S.Sn., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4:

Nurul Azmy 1910125120027


M. Faisal 1910125210068
Siska Lefheya 1910125220027
Riska Amalia 1910125220032
Nur Khalifah 1910125220057
Noer Dwi Saputri 1910125220102
Ade Ahmadianur 1910125310087
Reginatama Putri 1910125320057

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Gambar Imajinasi”.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu
Nabi Muhamad SAW, yang telah membawa kita pada alam yang penuh dengan
cahaya ilmu pengetahuan ini.

Walaupun banyak kekurangan, akhirnya kami dapat menyelesaikan


makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Menggambar Di
SD dan juga untuk menambah wawasan kami tentang materi pembelajaran.

Tugas ini dapat diselesaikan karena ada dukungan yang sangat besar dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami dan juga terima kasih
kepada Dra. Hj. Ike Hananik, M.pd dan Wahdah Refia Refianti, S.Sn., M.Pd
selaku dosen mata kuliah Menggambar Di SD.

Dan kami sebagai penulis juga mohon maaf yang sebesar - besarnya
apabila pada makalah yang kami susun terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Maka dari itu, kami mengaharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik inovatif yang dapat menjadi pelajaran bagi kami kedepan.
Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi para
pembaca.

Banjarmasin, 22 Februari 2021

Penyusun

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Pengertian Gambar Imajinasi........................................................................6

B. Manfaat Menggambar Imajinasi...................................................................7

C. Karakteristik Imajinasi..................................................................................9

D. Perkembangan Imajinasi Pada Anak...........................................................10

BAB III..................................................................................................................13

PENUTUP..............................................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gambar termasuk jenis karya seni rupa dua dimensi, artinya jenis
karya seni rupa yang hanya memiliki permukaan yang telah ditentukan
oleh ukuran panjang dan lebar seperti yang telah diungkapkan oleh Syafii
(2006: 2.4). Menggambarmerupakan kegiatan berkarya dalam seni rupa
yang paling populer dikalangan anak-anak karena ada beberapa alasan
yaitu menggambar merupakan suatu seni yang paling mudah dan cepat
untuk dihasilkan dan menggambar merupakan pelajaran yang tidak
membutuhkan pemikiran yang terlalu berat seperti pelajaran-pelajaran
yang lainnya, tetapi dengan menggambar mereka bebas mencurahkan dan
mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, dengan menggambar seseorang
dapat merekam suatu peristiwa atau hanya untuk kebutuhan ekspresi.
Sehingga dapat simpulkan bahwa menggambar dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan
dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan warna yang
dapat dilihat oleh mata.

Pengembangan kreativitas menggambar dalam seni rupa


diantaranya melalui materi Menggambar Bentuk, Menggambar Ilustrasi,
Menggambar Dekorasi, Menggambar Imajinatif, dan lain sebagainya.
Menggambar Imajinatif menjadi salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa SD. Menggambar imajinatif untuk usia anak Sekolah
Dasar merupakan kegiatan menggambar yang dapat mengeksplor daya
imajinasi siswa tentang sesuatu yang kemudian dituangkan dalam sebuah
sketsa atau gambar. Oleh karena itu, menggambar imajinatif memerlukan
kegiatan berpikir untuk mengkhayal atas rangsangan yang ada (Syafii
2006: 3.7).

5
Berdasarkan latar belakang di atas maka kelompok kami akan
membuat makalah yang membahas lebih lanjut mengenai Gambar
Imajinasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Gambar Imajinasi ?


2. Apa Manfaat dari Menggambar Imajinasi ?
3. Apa Saja Karakteristik Imajinasi ?
4. Bagaimana Perkembangan Imajinasi pada Anak ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Gambar Imajinasi.


2. Untuk Mengetahui Manfaat dari Menggambar Imajinasi.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Karakteristik Imajinasi.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan Imajinasi pada Anak.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gambar Imajinasi

1. Pengertian Imajinasi
Secara umum pengertian imajinasi adalah daya pikir membentuk
gambaran tentang sesuatu yang tidak ada pada indra yang didapat dari
kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum maupun gambaran
yang mampu dihasilkan sekalipun tidak pernah sepenuhnya dirasakan
dalam kenyataan sebelumnya. Terkadang, memori juga disebut dengan
imajinasi reproduksi sebab di dalamnya terdapat isi pengalaman dari
masa lalu yang diproduksi dalam bentuk serta urutan yang sama.
Contohnya, anda mempersepsikan sebuah taman dengan banyak jenis
bunga serta tanaman yang tersusun dengan urutan tertentu.
2. Pengertian Gambar
Pada zaman prasejarah, manusia primitif telah mengenal gambar
sebagai bahasa rupa. Seiring dengan perkembangan zaman dan
peradaban manusia, seni gambar juga mengalami perkembangan, bagi
masyarakat masa lampau gambar mempunyai muatan filosofis yang
dianggap mempunyai pergeseran fungsi dan makna, menggambar
sudah menjadi bidang keilmuan yang mempunyai banyak cabang dan
turunan menurut fungsinya.
Apriyatno (2004: 1) menggambar adalah proses kreasi yang harus
dilakukan secara intensif dan terus menerus. Menggambar merupakan
wujud pengeksplorasi teknis dan gaya, penggalian gagasan dan
kreativitas, bahkan bisa menjadi ekspresi dan aktualisasi diri.
Menurut Bahari (2008: 83) seni gambar adalah karya seni rupa dua
dimensional yang dibuat di atas kertas atau media lainnya. Untuk
membedakan dengan seni lukis, seni gambar umumnya didominasi
oleh unsur titik, garis dan bidang-bidang yang dibuat dengan pensil
atau pena dalam bentuk warna hitam putih. Tetapi pada perkembangan

7
selanjutnya, karya seni gambar tidak terbatas pada hitam putih saja,
tetapi juga disajikan dalam bentuk berwarna.
3. Pengertian Gambar Imajinasi
Secara sederhana gambar imajinasi dapat diartikan sebagai
menggambar sesuatu yang didasarkan pada daya khayal, gambar yang
dihasilkan merupakan wujud dari imajinasi yang terkontruksi dalam
angan. Seperti yang diungkapkan Ching (2002: 143) ketika
memindahkan ke atas kertas apa yang kita khayalkan, kita harus
mengandalkan imajiinasi yang di dalam kepala kita, seperti yang
dilihat melalui mata pikiran untuk menghasilkan imej yang digambar.
Kegiatan menggambar tidak bisa menjadi proses linier satu arah, harus
ada aktivitas yang saling mempengaruhi antara melihat,
membayangkan, menggambar, dan melihat sesuatu yang baru timbul.
Dilihat dari prosesnya, menggambar secara imajinasi memerlukan
pemahaman tentang suatu objek, mengembangkan daya khayalnya,
dan menuangkan imaji tersebut ke dalam karya gambar.
Menurut Ching (2002: 144) menggambar tidak hanya
memungkinkan kita untuk menyajikan konsep awal saja, tetapi juga
untuk menelusuri kemungkinan-kemungkinan baru. Saat kita
menggambar setiap garis mempunyai potensi untuk memperjelas,
mengubah, atau menambah kedalam makna suatu imej.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
berimajinasi bukan hanya terjadi ketika mengkhayalkan suatu bentuk
sebelum menggambar, pada proses menggambar terkadang muncul
imajiimaji baru akibat goresan garis yang memungkinkan melengkapi,
memperjelas dari imaji yang sudah terkonstruksi dalam pikiran
sebelumnya.

B. Manfaat Menggambar Imajinasi

Menggambar merupakan aktivitas yang penuh stimulasi terhadap


proses tumbuh kembang siswa. Seperti hal nya menulis, dan kegiatan
bermaian, menggambar memiliki manfaat untuk perkembangan siswa.

8
Secara edukatif, menggambar merupakan metode belajar yang
menyenangkan bagi siswa karena secara alamiah anak–anak sangat suka
menggambar atau coret–coretan pada banyak media yang ditemukannnya,
seperti dinding, kertas, buku atau benda–benda mainannya.

Menggambar adalah cara ideal untuk mengembangkan


keterampilan motorik dan mental. Menggambar juga memperkuat
perkembangan eksplorasi, psikologis dan emosional mereka. Ada banyak
sekali manfaat menggambar terutama untuk anak-anak.

1. Mendorong imajinasi dan kreativitas


Ketika anak mulai menggambar, itu merangsang imajinasi mereka.
Menggores crayon atau spidol di selembar kertas, mereka mulai
melambangkan karakter dan objek yang dipilih dari lingkungannya.
Manfaatkan kesempatan ini untuk menjelajahi dunia anak Anda.
2. Membantu mengembangkan koordinasi otak, tangan dan mata
Coretan pertama anak mungkin tidak bagus untuk orang dewasa.
Ini karena anak tidak memiliki koordinasi antara mata, otak dan
tangan. Karena itu gambar mereka akan kurang teratur dan bermakna
serta memenuhi selembar kertas. Biarkan anak memegang alat gambar
dengan cara yang mereka rasa nyaman.
Sedikit demi sedikit, anak akan menemukan bahwa gerakan yang
dilakukan berkaitan dengan garis di atas kertas. Itu sebabnya
menggambar sangat bagus untuk mengembangkan keterampilan
motortik halus karena melibatkan gerakan setiap tulang di jari yang
pada akhirnya akan memudahkan kemampuan menulis nanti.
3. Mendorong kecerdasan emosi
Anak belajar mengidentifikasi emosi dan kemudian
mengekspresikannya di atas kertas menggunakan warna. Di antara
manfaat menggambar, inilah yang paling memperkuat kesehatan
mental mereka. Menggambar membuat mereka rileks dan membantu
melupakan situasi rumit di sekitarnya.
4. Mengembangkan kepekaan

9
Melalui seni, anak-anak membangun jembatan antara perasaan dan
pengetahuan mereka. Karenanya, salah satu manfaat menggambar
adalah bahwa anak Anda memodifikasi dunia di sekitarnya dan
pengalamannya dengan menggambar di atas kertas. Menggambar
memberi anak kesempatan membuat, menciptakan kembali dan
mengembangkan kepekaan mereka.

C. Karakteristik Imajinasi

Surya (2015:95-99) menjelaskan karakteristik imajinasi adalah


sebagai berikut:
1. Subjektif. Imajinasi berlangsung subjektif, artinya hanya dialami oleh
individu yang bersangkutan serta tergantung pada kondisi individual
masing-masing.
2. Didasari. Imajinasi yang sedang dialami seseorang berlangsung pada
alam sadar, artinya yang bersangkutan menyadari seluruh proses dan
aktivitas imajinasinya.
3. Dalam kebebasan. Proses imajinasi berlangsung dalam keadaan bebas
tanpa ikatan ketentuan aturan-aturan tertentu yang biasanya terjadi
dalam dunia nyata.
4. Imajiner. Artinya bersifat hayalan atau fantasi, yaitu sesuatu yang ada
dalam alam hayal dan tidak ada dalam dunia nyata.
5. Observasi semu. Kognisi dalam penginderaan dan atau pengamatan
terjadi karena ada aktivitas observasi terhadap lingkungan dengan
segala bentuk rangsangan yang diterima oleh alat indera atau reseptor.
6. Berbasis asumsi pada sesuatu yang tidak ada. Asumsi yang dijadikan
dalam membangun imajinasi biasanya berdasarkan pada hal-hal yang
sesungguhnya tidak ada dalam alam nyata.
7. Spontanitas. Mengingat adanya kebebasan dan kemampuan daya nalar
manusia, maka imajinasi itu terjadi secara spontan yang kemudian
diekspresikan dalam berbagai bentuk.

10
D. Perkembangan Imajinasi Pada Anak

Perkembangan itu dapat kita ketahui pada budaya modern ini.


Budaya modern diwarnai oleh budaya visual. Budaya visual modern kita
ditandai berbagai billboard yang menawarkan produk industri. Logo
perusahaan bertebaran di mana-mana. Bahkan, kita dapat menjumpai dan
melihat anak-anak, remaja, dan orang dewasa kini memenuhi Playstasion,
permainan komputer dengan ikon, dan gambar yang digerakkan serta
brosur promosi sebagai sarana visual. Segala realitas sosial tersebut, sudah
jelas bahwa gambar (bahasa rupa/visual) telah menjadi benda paling
penting dalam kehidupan masyarakat.

Selain sebagai salah satu aktivitas budaya visual, menggambar juga


telah mengalami ideologisasi, yang berarti menggambar memiliki makna.
Apabila merunut dalam bukunya Dwi M. Marianto yang
berjudul Quantum Seni (2006), maka ideologisasi ini merupakan salah satu
praktik yang dipakai satu kelompok tertentu dalam lingkup suatu
masyarakat untuk mengalamiahkan pemaknaan mereka, dan pemaknaan
mereka anggap itu dihidup-hidupkan, agar diterima sebagai sesuatu yang
universal dan dipandang sebagai pemaknaan yang paling masuk akal. Hal
inilah yang mengindikasikan bahwa aktivitas menggambar itu selalu
membangun dan mempromosikan makna-makna yang menguntungkan
bagi suatu budaya.

Berkenaan dengan masalah menggambar itulah, pikiran penulis


melayang pada masa kanak-kanak. Dahulu, saat kita masih kecil tentu
suka menggambar. Menggambar merupakan salah satu kreativitas yang
dimiliki tiap anak. Salah satu kreativitas yang dimiliki kita itu, direspon
oleh orang tua. Akhirnya, kita disekolahkan di taman kanak-kanak. Ruang
tersebut, secara fisik dan konsep mampu memberikan pengembangan
dimensi kreativitas si anak, khususnya dalam menggambar.

Pada pembelajaran di situlah, menggambar merupakan salah satu


materi yang sesuai diterapkan pada anak-anak. Ini juga dikarenakan bahwa

11
pada saat itu, anak belum bisa membaca dan menulis. Maka, tepat jika
Walter Lippmann pernah memaparkan begini, ”Gambar-gambar selalu
merupakan cara yang paling pasti untuk menyampaikan suatu ide, dan
berikutnya barulah kata-kata yang menimbulkan gambar dalam ingatan
kita”.

Francis D. K. Ching dalam buku berjudul Menggambar Suatu


Proses Kreatif (2002) mengemukakan bahwa seorang anak kecil yang
membuat coret-coretan dengan krayon dan spidol baik di atas kertas
maupun pada dinding rumah, menggambar sesuai imajinasinya sebagai
suatu usaha untuk mengungkapkan apa yang mereka lihat, menyajikan apa
yang mereka ketahui, dan untuk mengekspresikan apa yang mereka
rasakan. Ini membuktikan bahwa anak belajar tentang cara kerja jiwa
orang dewasa, tetapi mereka tidak mengekspresikan dengan cara
demikian.

Di luar itu, ternyata apa yang disampaikan anak kepada orang lain
(orang dewasa, orang tua, dan guru) melalui gambarannya, mereka kadang
kurang memperhatikan dan mengapresiasi sehingga menimbulkan
kesalahpahaman dalam komunikasi. Akhirnya, masalah yang mungkin
sepele ini tak jarang bisa menimbulkan berbagai konflik, khususnya pada
perkembangan bagi si anak.

Mungkin, saatnya kita perlu menyadari dan memperhatikan


imajinasi si anak. Kita perlu mengetahui dan memahami pesan yang
dikomunikasikan oleh anak secara tersurat maupun tersirat lewat
gambarannya. Bila perlu identifikasi keunikan dan kelebihan pada diri
masing-masing anak lewat gambarnya.

Dengan begitu, kita bisa menghindari berbagai penghalang dan


faktor bahasa serta perbedaan kelompok usia, karena perbedaan
kemampuan dan bahasa. Bahkan, dengan memahami gambar anak-anak,
berarti kita juga memahami dan menghargai diri sendiri; berempati dengan

12
orang lain; memperlihatkan sebuah perhatian dan pemeliharaan dunia;
serta menumbuhkan sensivitas pada dunia.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara sederhana gambar imajinasi dapat diartikan sebagai


menggambar sesuatu yang didasarkan pada daya khayal, gambar yang
dihasilkan merupakan wujud dari imajinasi yang terkontruksi dalam
angan. Ada banyak sekali manfaat menggambar terutama untuk anak-anak
diantaranya mendorong imajinasi dan kreativitas, Membantu
mengembangkan koordinasi otak, tangan dan mata serta Mendorong
kecerdasan emosi.

Menjelaskan karakteristik imajinasi adalah diantaranya subjektif,


di dasari, dalam kebebasan, imajiner dan lain sebagainya. Selain sebagai
salah satu aktivitas budaya visual, menggambar juga telah mengalami
ideologisasi, yang berarti menggambar memiliki makna. Apabila merunut
dalam bukunya Dwi M. Marianto yang berjudul Quantum Seni (2006),
maka ideologisasi ini merupakan salah satu praktik yang dipakai satu
kelompok tertentu dalam lingkup suatu masyarakat untuk
mengalamiahkan pemaknaan mereka, dan pemaknaan mereka anggap itu
dihidup-hidupkan, agar diterima sebagai sesuatu yang universal dan
dipandang sebagai pemaknaan yang paling masuk akal. Hal inilah yang
mengindikasikan bahwa aktivitas menggambar itu selalu membangun dan
mempromosikan makna - makna yang menguntungkan bagisuatu budaya.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak


kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan dari semua pihak untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran
pembuatan makalah selanjutnya. Namun, kami berharap makalah
kami bisa bermanfaat bagi kita semua.

14
15
DAFTAR PUSTAKA
Gusriani, Zufriady, dkk. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menggambar Imajinatif Siswa Kelas III SDN 85
Pekan Baru . Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau. 2(2)

Junianda Aswita, dkk. Peningkatan Daya Imajinasi Anak Usia Dini Melalui Aktivitas
Menggambar Di Tk FkipUnsyiah Darussalam Banda Aceh. Jurnal ilmiah
mahasiswa pendidikan anak usia dini. 2(4).

https://m.medcom.id/amp/Wb7jnw0N-4-manfaat-menggambar-untuk
perkembangananak#aoh=16136573214589&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s .(Online). diakses
pada tanggal 18 februari 2021.

Gunadi, A. A. (2017). Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Imajinasi Anak. Refleksi


Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(2).

Wahid Afandi. (2013). Jurnal Pendidikan(Online). TRANSFORMASI BENTUK


MANUSIA DALAM GAMBAR.
http://lib.unnes.ac.id/19504/1/2450406011.pdfhttp://lib.unnes.ac.id/
19504/1/2450406011.pdfIMAJINATIF. Akses 19 Februari 2021.

Jagad.id. (2020). Artikel(Online). Pengertian Imajinasi, Arti, Sifat, Macam Jenis, Peran
dan Contoh. https://jagad.id/pengertian-imajinasi/ . Akses 20 Februari 2021.

16

Anda mungkin juga menyukai