Anda di halaman 1dari 11

KREATIFITAS ANAK DALAM MEMPELAJARI SENI RUPA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK USIA DINI DALAM


MENGUNGKAPKAN PERASAANNYA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat


Tugas Mata Kuliah Metode Pengembangan Seni
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Nama : ISNAINI

Nim : 858945432

Dosen Pengampuh ::Ujang Maulana Yusup, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik telah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang
berjudul " Penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan anak usia
dini dalam mmenggambar bebas" ini dengan baik.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode
pengembangan seni oleh Ujang Maulana Yusup, M.Pd. Penulisan makalah ini
dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak Langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dalam kegiatan belajar mengajar
khususnya bagi mahasiswa jurusan kependidikan atau bagi para pembaca yang
akan mengamalkan ilmunya di bidang pendidikan.

2
DAFTAR ISI

Caver……………………………………………………………………….1

Kata Pengantar……………………………………………………………..2

Daftar isi…………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….5
C. Tujuan…………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep pendidikan seni rupa …………………………………………6


B. Fungsi pendidikan seni rupa ………………………………………….7
C. Model pembelajaran seni rupa ……………………………………..…8
D. Pendekatan pembelajaran seni rupa……………………………………9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………10

Daftar Pustaka………………………………………………………………11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni untuk anak-anak berbeda dengan seni untuk orang dewasa karena
karakter fisik maupun mentalnya berbeda. Hal ini sangat penting diperhatikan
khusunya dalam melakukan pengajaran terhadap anak didik. Fungsi seni dalanm
pendidikan berbeda dengan fungsi seni dalam kerja profesiona. Seni untuk
pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan)
anak, baik fisik maupun mental. Sedang seni dalam kerja professional difungsikan
untuk meningkatkan kemampuan bidang keahliannya secara professional.

Di Taman Kanak-kanak kompetensi keterampilan lebih difokuskan pada


pengalaman eksplorasi untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik, bukan
menjadikan anak mahir atau ahli. Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terlihat dari produk atau hasil karya dan
proses dalam bersibuk dini secara kreatif (Semiawan, Munandar, 1990)

Keberhasilan pembelajaran kesenian dapat terwujud apabila kegiatan


belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi belajar dan bermakna bagi anak.
Faktor pembangkit motivasi belajar yang efektif adalah keingintahuan dan
keyakinan akan kemampuan diri. Setiap anak memiliki rasa ingin tahu. Sebagai
guru yang baik, Anda perlu menyalurkan rasa ingin tahunya melalui cara belajar
aktif dan kreatif yang menyenangkan sesuai minat dan kemampuan anak.
Kebermaknaan kegiatan dan materi belajar lazimnya terkait dengan bakat, minat,
dan pengetahuan yang dimiliki oleh anak.

4
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi konsep pendidikan seni rupa yang diimplementasikan


2. Bagaimana deskripsi fungsi pendidikan seni rupa yang diimplementasikan
3. Bagaimana model pembelajaran seni rupa yang diimplementasikan
4. Bagaimana deskripsi pendekatan pembelajaran seni rupa yang digunakan

D. Tujuan

1. Mendeskripsikan konsep pendidikan seni rupa yang diimplementasikan


2. Mendeskripsikan fungsi pendidikan seni rupa yang diimplementasikan
3. Mendeskripsikan model pembelajaran seni rupa yang diimplementasikan
4. Mendeskripsikan pendekatan pembelajaran seni rupa yang digunakan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep pendidikan seni rupa

1. Pengertian Konsep Seni

Konsep seni adalah berbagai hal-hal abstrak konseptual (teori)


yang menyelubungi ide, perancangan dan pembentukan seni secara umum.
Apa saja konsep-konsep tersebut? Salah satunya adalah pengertian seni
sendiri, sifat dasar seni, unsur pembetuk seni, fungsi, prinsip, hingga ke
bentuk konkretnya sebagai karya seni.

Tentunya unsur intrinsik seni adalah hal utama yang akan


dirangkai untuk menciptakan seni. Namun unsur pembentuk seni tidak
hanya dari dalam saja. Lukisan tidak akan menjadi lukisan jika ia tidak
diakui sebagai lukisan oleh masyarakat. Seni bela diri akan menjadi
koreografi (tari) dalam konteks yang berbeda.

2. Pengertian Seni dalam Konsep Seni

Menurut Soedarso (2006, hlm. 102) Seni adalah karya manusia


yang mengomunikasikan pengalaman batin lalu disajikan secara indah
atau menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada
orang lain yang menikmatinya.

Namun seni juga dapat menjadi sesederhana peniruan alam dengan


segala seginya seperti apa yang diungkapkan oleh Plato. Artinya apa yang
dilakukan seni hanyalah melukis pemandangan, menari menirukan
gerakan binatang yang elok, bernyanyi mengikutin nada yang disusun
melalui rasio alam (fibonaci), dsb.

3. Definisi Seni

Apa bedanya pengertian dan definisi? Pengertian adalah


pemahaman umum terhadap arti seni. Setiap ahli, setiap individu memiliki
pengertiannya masing-masing dalam menginterpretasikan apa itu seni.

Sementara definisi seni dapat dikatakan sebagai pengertian


mengerucut dan ditetapkan sebagai apa yang dipegang oleh seorang
seniman, individu hingga ke institusi tertentu. Misalnya seorang seniman

6
akan menggunakan definisi seninya sendiri dalam berkarya, sehingga
karyanya berbeda dengan yang lain.

Contoh lainnya adalah suatu institusi seperti galeri menetapkan


bahwa karya seni yang mereka aku hanyalah karya seni tradisional,
mereka sengaja mengkurasi karya-karya tradisional dan tidak menampung
karya digital. Karena definisi seni yang mereka amini adalah karya
tradisional (manual).

4. Struktur Seni dalam Konsep Seni

Struktur seni adalah tata hubung unsur-unsur seni yang


membangun suatu kesatuan karya seni. Beberapa struktur seni tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Struktur, adalah unsur pembentuk internal karya seni, misalnya: garis,


bentuk, warna, bentuk dan tekstur untuk seni rupa. Seni musik terdiri dari
melodi dan irama, dsb.
2. Tema, adalah ide pokok secara keseluruhan mengena apa yang ingin
dipersoalkan atau dibawakan dalam karya seni. Misalnya: tema sosial,
perihal moral, tema kasih sayang, dsb.
3. Medium (Media), merupakan wahana/material dan alat apa yang
digunakan untuk menciptakan seni, apakah kanvas untuk lukisan?
Instrumen perkusi untuk seni musik? Dsb.
4. Gaya, merupakan gaya khas seperti apa yang seniman ingin tonjolkan.
Gaya berhubungan dengan kebiasaan, latar belakang dan idealism dari
senimannya sendiri, beberapa seniman lebih cenderung suka sesuatu yang
tampak liar, alami, intuitif atau justru ada yang ingin sangat terkonsep dan
terstruktur ala akademik.
5. Aliran (Genre), adalah suatu mazhab, gaya kelompok atau kepercayaan
bersama yang ingin digunakan. Bisa jadi realisme, naturalisme, dadaisme
untuk seni rupa, pop, jazz, tradisional untuk seni musik, dsb. Seniman juga
biasa menggabungkan beberapa aliran dalam karyanya.

B. Fungsi pendidikan seni rupa

Sesuai kunkulum tahun 2004, pendidikan di taman kanak-kanak


bertujuan mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional,
moral dan nilai agama, kognitif, serta seni. Pendidikan ini tercakup dalam
tiga rumpun pengembangan, yaitu pengembangan moral dan nilai agama,
sosial emosional, serta kemampuan dasar bahasa, kognitif, dan prakademis
(Diknas, 2004).

Dalam kurikulum nasional, pengembangan seni mengacu pada


kompetensi dasar anak yang mampu mengungkapkan gagasan dan daya
ciptanya dalam berbagai bentuk yang meliputi berbagai media, bergerak
sesuai irama musik, dan menyanyi (Diknas, 2004).

7
1. Fungsi Seni dalam Mengonsep Karya Seni

Mengonsep karya seni juga berarti memperhatikan pertimbangan


fungsi dari seni. Apakah seni akan dibuat untuk memenuhi fungsi aplikatif
atau menyelesaikan suatu permasalahan sehari-hari yang konkret? atau
hanya dibuat berdasarkan keindahannya saja, atau justru ingin menghibur
banyak orang?

Setidaknya fungsi seni dapat di generalisasi menjadi beberapa poin


di bawah ini.

1. Fungsi fisik, seni dapat dinikmati baik secara fisik dari bentuk visual,
suara atau gerakan yang indah.
2. Fungsi psikis, selain dari keindahan fisik, secara psikis seni juga dapat
menjadi penggugah hati nurani seseorang.
3. Berfungsi sebagai hiburan atau rekreasi massal.
4. Sebagai media alternatif yang sangat efektif untuk sumber belajar
pendidikan (tidak menjenuhkan).
5. Fungsi religi, yaitu untuk membantu pendidikan keagamaan.
6. Sarana komunikasi untuk menyampaikan berbagai pesan moral dan sosial.
7. Fungsi riset dan penelitian, untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
bermanfaat bagi masyarakat, terutama dari segi hiburan.

C. Model Pembelajaran Seni Rupa

Model dalam pembelajaran seni terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:


1. Model Terkait

Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling


sederhana karena menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang
konsep atau prinsip,atau pokok bahasan atau ketrampilan atau tugas,atau
sikap dalam suatu bidang studi. Pada pembelajaran SR-KT terpadu
keterkaitan dalam substansial material seni.
Model terkait dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan
berdasarkan jenis matra substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot
materi masing-masing substansial materi yang terkait.

2. Model Terjala

Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan


tematik. Model ini menekankan hubungan antara dua atau lebih mata
pelajaran melalui tema. Pada pembelajaran senirupa terpadu, model terjala
ini dapat memadukan secara intra bidang studi (seni music, tari) dan inter
bidang studi (senirupa, music, tari, matematika, ips, ipa dll).

8
3. Model Terpadu

Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang


menggunakan tema yang diangkat dari adanya tumpang tindih tentang
konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dari berbagai
mata pelajaran atau mata kajian.

D. Pendekatan pembelajaran seni rupa

Di dalam pemebelajaran seni terdapaat beberapa pendekatan di


implemmentasikan namun, disini saya akan menejelaskan terkait
pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran seni rupa yaitu dengan
menggunakan pendekatan di bawah ini :

Pendekatan Inspiratif

Pelaksanaan pendidikan seni rupa pada jenjang pendidikan dasar


dan menengah harus memperhatikan dan mempettimbangkan bahwa pendi
dikan seni sabagai wahana bermain yang bermuatan edukatif dan
membangun kreativitas.

Jika kita menggunakan pendidikan seni sebagai sarana pendidikan,


maka pendekatannya pun harus sesuai dengan tujuan penciptaaan seni,
meskipun seninya tidak kita tempatkan sebagai tujuan pendidikan.
Pendekatan yang yang utama dalam pembelajaran pendidikan seni rupa
ialah Karya seni merupakan curahan emosi yang diberi bentuk yang indah
dan kreatif. Karya ini lahir dari keharuan, dari hati nurani yang paling
dalam. Bagi dunia anak, jenis pendekatan inspiratif ini diharapkan dapat
menggugah keharuan anak untuk mencurahkan ekspresinya ke dalam
bentuk karya seni.

Pendekatan yang utama dalam pembelajaran pendidikan seni rupa


ialah Pendekatan inspiratif. Karya seni merupakan curahan emosi yang
diberi bentuk yang indah dan kreatif. Karena itu karya seni hanya akan lahir
dari hati penuh keharuan. Untuk memancing tercuurahkannya keharuan itu,
maka kita gunakan pendekatan inspiratif.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Konsep seni adalah berbagai hal-hal abstrak konseptual (teori)


yang menyelubungi ide, perancangan dan pembentukan seni secara umum.
Apa saja konsep-konsep tersebut? Salah satunya adalah pengertian seni
sendiri, sifat dasar seni, unsur pembetuk seni, fungsi, prinsip, hingga ke
bentuk konkretnya sebagai karya seni.

Namun seni juga dapat menjadi sesederhana peniruan alam dengan


segala seginya seperti apa yang diungkapkan oleh Plato. Artinya apa yang
dilakukan seni hanyalah melukis pemandangan,menari menirukan gerakan
binatang yang elok, bernyanyi mengikutin nada yang disusun melalui rasio
alam (fibonaci), dsb.

Sementara definisi seni dapat dikatakan sebagai pengertian


mengerucut dan ditetapkan sebagai apa yang dipegang oleh seorang
seniman, individu hingga ke institusi tertentu. Misalnya seorang seniman
akan menggunakan definisi seninya sendiri dalam berkarya, sehingga
karyanya berbeda dengan yang lain.

Setidaknya fungsi seni dapat di generalisasi menjadi beberapa poin


yaitu Fungsi fisik, Fungsi psikis, Berfungsi sebagai hiburan atau rekreasi
massal. Sebagai media alternatif yang sangat efektif untuk sumber belajar
pendidikan (tidak menjenuhkan). Fungsi religi, yaitu untuk membantu
pendidikan keagamaan. Sarana komunikasi untuk menyampaikan berbagai
pesan moral dan sosial. Fungsi riset dan penelitian, untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat, terutama dari segi
hiburan.

Model dalam pembelajaran seni terbagi menjadi beberapa bagian


yaitu: Model Terkait, Model Terjala dan Model Terpadu.

Pendekatan yang utama dalam pembelajaran pendidikan seni rupa


ialah Pendekatan inspiratif. Karya seni merupakan curahan emosi yang
diberi bentuk yang indah dan kreatif. Karena itu karya seni hanya akan
lahir dari hati penuh keharuan. Untuk memancing tercuurahkannya
keharuan itu, maka kita gunakan pendekatan inspiratif.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Soedarso, SP. (2006). Trilogi Seni – Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan


Seni. Yogyakarta: Penerbit ISI Yogyakarta.
2. The Liang Gie. (1976). Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan).
Yogyakarta: Karya.
3. https://docplayer.info/35534591-Pendekatan-dalam-pembelajaran-seni-
rupa-oleh-bandi-sobandi.html
4. Salam, Sofyan. (2005). Paradigma Dan Masalah Pendidikan Seni.
Semarang: PPS UNNES.

11

Anda mungkin juga menyukai