Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR SENI RUPA

Makalah Ini Dipresentasikan Pada Mata kuliah


Pendidikan Seni Rupa Aud
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Semester VI Lokal Piaud B
Dosen Pengampu : Dini Kausari, M.Pd

Oleh Kelompok 2
Elisnawati
Fadilatul Khury
Mega Puspa Sari
Nur Atiyah
Ratna Mulia
Rina Nuryani
Siti Mahmudah

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
NUSANTARA BATANG HARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT , yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ini yang berjudul “Konsep
Dasar Dasar Seni”.
Melalui makalah ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian untuk makalah ini, yaitu kepada
teman-teman satu kelompok, dan terutama dengan Dosen yang membimbing
dan pengarahannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari apabila dalam makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini di masa yang akan datang
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Muara Bulian, 16 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1.2


B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa..................................................................................3.4


B. Prinsip-prinsip Seni Rupa............................................................................4.7
C. Unsur-unsur Seni Rupa...............................................................................7.8
D. Jenis-jenis Seni Rupa..................................................................................9
E. Fungsi Seni Rupa.........................................................................................9.10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Seni dipakai sebagai mata pelajaran pada pendidikan
sekolah didasarkan pada pemikiran bahwa, pendidikan seni memiliki sifat
multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual berarti melalui
pendidikan seni dikembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan
berbagai bahasa rupa, bunyi, gerak, dan paduannya. Multidimensional berarti
dengan seni dapat dikembangkan kompetensi dasar anak yang mencakup
persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan
produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri, dengan
memadukan unsur logika, etika dan estetika. Multikultural berarti pendidikan
seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal dan global sebagai
pembentukan sikap menghargai, toleran, demokratis, beradab, dan hidup
rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk (Depdiknas 2001:7).
Pendidikan seni meliputi semua bentuk kegiatan tentang aktivitas fisik dan
nonfisik yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi
dan berapresiasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran (Rohidi
2000:7). Melalui pendidikan seni anak dilatih untuk memperoleh keterampilan
dan pengalaman mencipta yang disesuaikan dengan lingkungan alam dan
budaya setempat serta untuk memahami, menganalisis, dan menghargai
karya seni. Tegasnya pendidikan seni di sekolah dapat menjadi media yang
efektif dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan
sensitivitas anak.
Tujuan pendidikan seni juga dapat dilihat sebagai upaya untuk
mengembangkan sikap agar anak mampu berkreasi dan peka terhadap seni
atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi seni. Kedua
jenis kemampuan ini menjadi penting artinya karena dinamika kehidupan
sosial manusia dan nilai-nilai estetis mempunyai sumbangan terhadap
kebahagiaan manusia di samping mencerdaskannya.

1
2
Pendidikan seni, dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam
membentuk jiwa dan kepribadian anak. Hal ini sejalan dengan apa yang
dinyatakan oleh Plato (dalam dalam Rohidi 2000:79) bahwa pendidikan seni
dapat dijadikan dasar untuk membentuk kepribadian. Dalam hubungan ini
seni merupakan bidang ilmu yang perlu dipelajari dan diapresiasi oleh peserta
didik karena mengandung nili-nilai dan bermanfaat dalam kehidupan
manusia. Oleh karenanya diperlukan rancangan yang berkaitan dengan
proses pelaksanaan pembelajaran seni, baik kurikulum, metode, sarana
maupun alat penunjangnya, dan juga tidak meninggalkan lingkungan sosial
budaya setempat.
B. Latar Belakang Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
2. Apa saja prinsip-prinsip seni rupa?
3. Jelaskan unsur-unsur seni rupa?
4. Jelaskan jenis-jenis seni rupa?
5. Apa fungsi seni rupa?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian seni rupa.
2. Mengenal prinsip-prinsip seni rupa.
3. Mengetahui unsur-unsur seni rupa.
4. Mengetahui jenis-jenis seni rupa.
5. Mengenal fungsi seni rupa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa


Seni adalah ide, gagasan, persasaan, suara hati, gejolak jiwa, yang
diwujudkan atau di ekspresikan, melalui unsur-unsur tertentu, yang
bersifat indah untuk memenuhi kebutuhan manusia, walaupun banyak
juga karya seni yang digunakan untuk binatang. Kata “seni” adalah
sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni
berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “jiwa yang luhur/
ketulusan jiwa.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat,
cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi
dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai
kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi
segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-
sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi
para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang
disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman
dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi
belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat
kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan
Indonesia saja, juga di Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-
istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu
ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes
berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran;
dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu.
Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa. 1

4
1
http://oktaviolariza.blogspot.com/2015/11/tugas-makalah-konsep-dasar-seni-rupa.html
Kamus Modern Bahasa Indonesia dari Mohammad Zain yang terbit
sekitar tahun 1950, menerangan bahwa yang masuk seni rupa ialah seni
lukis, seni pahat dan seni patung. Memang hingga kini dalam pemakaian
populer, istilah "seni rupa" sering digunakan dengan lingkup pengertian
yang terbatas pada seni lukis, dan seni pahat atau seni patung. Namun,
pendidikan formal seni rupa di Indonesia dalam perkembangannya telah
memperluas lingkup pengertian istilah itu. Pendidikan tinggi seni rupa
dapat menyelenggarakan sejumlah keahlian seperti seni grafis atau
desain grafis atau komunikasi visual, desain industri atau desain produk,
desain interior atau arsitektur interior, desain tekstil, seni keramik, seni
lukis, seni patung dan kriya kayu, logam, kulit, keramik, dan sebagainya.
Menurut pendapat para ahli di antaranya :
1. Menurut Alexander Baum Garton. Seni adalah keindahan dan seni
adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam
kebahagiaan.
2. Emanuel Kant. Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak
dapat mengikhtiarkan kenyataan.
3. Menurut Leo Tolstoy. Seni adalah menimbulkan kembali perasaan yang
pernah dialami.
4. Menurut Aristoteles. Seni adalah bentuk pengungkapannya dan
penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu
adalah meniru alam.
5. Ki Hajar Dewantara. Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat
menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu
perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan
perasaan indah itu seni.2
B. Prinsip-prinsip Seni Rupa
Prinsip-prinsip seni rupa adalah cara penyusuan, pengaturan unsur-unsur
rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Prinsip Seni Rupa dapat juga
disebut asas seni rupa, yang menekankan prinsip desain seperti:
kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, proporsi dan keselarasan.
5

2
Ibid.
Desain atau yang dulu diistilahkan dengan sebutan nirmana sebenarnya
secara meteri tidak ada perubahan yang mendasar, karena semua prinsip
tersebut masih seperti semula.
1. Prinsip Kesatuan
Untuk mendapatkan suatu kesan kesatuan yang lazim disebut unity
memerlukan prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan dan
keselarasan. Antara bagian yang satu dengan yang lain merupakan
suatu kesatuan yang utuh, saling mendukung dan sistematik
membentuk suatu karya seni. Dalam penerapannya pada bidang
karya seni rupa/kriya prinsip kesatuan menekankan pada pengaturan
obyek atau komponen obyek secara berdekatan atau penggerombolan
unsur atau bagian-bagian. Dalam kekriyaan pengaturan ini bisa
dilakukan atau dapat dilakukan dengan cara permainan teknik
pahatan, memformulasikan obyek, subyek, dan isian-isian pada suatu
bidang garapan.
2. Prinsip Keseimbangan
Prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot. Pada karya dua
dimensi prinsip keseimbangan ditekankan pada bobot kualitatif atau
bobot visual, artinya berat – ringannya obyek hanya dapat dirasakan.
Pada karya tiga dimensi prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot
aktual (sesungguhnya). Keseimbangan ada dua yaitu: Simetris dan
asimetris. Selain dua keseimbangan itu ada juga yang namanya
keseimbangan radial atau memancar yang dapat diperoleh dengan
menempatkan pada pusat-pusat bagian. Pencapaian keseimbangan
tidak harus menempatkan obyek secara simetris atau di tengah-
tengah. Keseimbangan juga dapat diperoleh antara penggerombolan
dengan obyek-obyek yang berukuran kecil dengan penempatan
sebuah bidang yang berukuran besar. Atau mengelompokkan
beberapa obyek yang berwarna ringan (terang) dengan sebuah obyek
berwarna berat (gelap).3

6
3
https://gbsri.com/prinsip-prinsip-seni-rupa/
3. Prinsip Irama
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur
dari unsur yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa
dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-
terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian
yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran
(besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau
Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau
sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan
warna yang sama (monotun).
4. Prinsip Penekanan
Pada seni rupa bagian yang menarik perhatian menjadi
persoalan/masalah prinsip penekanan yang lebih sering disebut prinsip
dominasi. Dominasi pada karya seni rupa dapat dicapai melalui
alternatif melalui memggerombolkan beberapa unsur, pengaturan
yang berbeda, baik ukuran atau warnanya. Seperti misalnya gambar
orang dewasa pada sekelompok anak kecil, warna merah di antara
warna kuning. Penempatan dominasi tidak mesti di tengah-tengah,
walaupun posisi tengah menunjukkan kesan stabil.
5. Prinsip Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang satu yang
lainnya dengan pertimbangan seperti: besar-kecil, luas-sempit,
panjang-pendek, jauh –dekat dan yang lainnya. Dalam seni rupa kriya,
perbandingan ini mempertimbangkan seperti bidang gambar dengan
obyeknya. Yang juga memjadi perbandingan dalam seni rupa kriya
adalah skala maupun riil/aktual. Berdasarkan kondisi riil, botol lebih
tinggi dari pada gelas atau piring lebih lebar dari pada mangkok.
Proporsi juga digunakan untuk membedakan obyek utama (tokoh),
pendukung (figuran), dan isian-isian (pendukung/latar). 4

7
4
Ibid.
6. Prinsip keselarasan
Prinsip ini juga disebut prinsip harmoni atau keserasian. Prinsip ini
timbul karena ada kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya
pertentangan. Selain penataan bentuk, teksture, atau warna-warna
yang berdekatan (analog). Kalau dalam karya ada warna-warna yang
berlawanan (komplementer) harus dicarikan warna
pengikat/sunggingan seperti warna putih.
C. Unsur-unsur Seni Rupa
1. Garis
Garis adalah hubungan dua titik/jejek-jejak titik yang bersambungan
atau berderet. Dalam gambar, garis adalah aktual/nyata. Dalam seni
lukis/patung, garis bersifat maya atau berupa kesan karakter garis
tergantung pada alat dan bahan yang digunakan seperti: karakter garis
dengan pensil berbeda dengan goresan kapur, begitu pula tekanan
tangan dalam menggores. Dalam seni kriya garis bisa didapat dengan
berbagai teknik pahatan dan cawian. Garis yang tampak pada pahatan
bisa berbentuk garis lurus, lengkung, mendatar, zigzag, keras ataupun
tipis. Garis adalah unsur yang paling penting/elementer dalam seni
rupa. Garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak-jejak titik yang
bersambungan atau berderet yang dapat menghasilkan irama.
2. Raut
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu obyek. Raut juga sering
disebut perwujudan dari suatu obyek. Dilihat dari visual/tampilan raut
tersebut berwujud sebagai: raut geometris seperti segi tiga, persegi
atau lingkaran. Raut organis atau biomorfis yakni raut yang terbentuk
dari lengkungan-lengkungan bebas. Raut dalam seni kriya dapat
terbentuk karena tidak disengaja, kebetulan atau secara alamiah.
3. Warna
Dalam teknologi warna dikenal adanya warna cahaya atau warna aditif
(benda yang memancar). 5

5
http://repo.isi-dps.ac.id/125/1/Unsur-unsur_Seni_Rupa.pdf
Warna Figmen atau bahan disebut warna subteraktif (kualitas warna
pada bahan). Pada seni kriya warna akan didapat dari bahan-bahan
yang digunakan. Warna bahan yang alami memberikan nilai tambah
pada suatu karya yang dihasilkan. Pemilihan jenis bahan seperti: kayu,
bambu, dan rotan yang mengandung zat ektrasi telah memberikan
keragaman warna pada setiap jenisnya. Warna olahan pabrik t sering
digunakan untuk mewarnai barang-barang kerajinan. Tetapi bukan
berarti karya kriya seni tidak menggunakan warna olahan pabrik. Oleh
beberapa seniman/kriyawan di Bali selain menggunakan warna olahan
pabrik, masih ada mengunakan warna tradisional. Warna-warna ini
diperoleh dengan jalan membuat sendiri. Adapun bahan dari warna
tersebut putih, coklat/oker, hijau, kuning dan merah.
4. Tekstur
Tekstur adalah sifat atau kualitas permukaan (nilai raba) suatu benda
seperti: kasar, halus, licin, dan berkerut. Tekstur dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: 1. Nyata, 2. Semu. Kriya yang hampir semua
karyanya menggunakan bahan dari benda bertekstur, dapat dipastikan
tekstur yang dihasilkan dari karya tersebut adalah tekstur nyata, dan
sangat sedikit tekstur yang terdapat pada produk kriya bertekstur
semu.
5. Ruang
Secara umum ruang dikaitkan dengan tiga demensi, namun dalam seni
rupa, ruang adalah unsur yang memberi kesan keluasan, kesatuan,
kedalaman, jauh atau dekatnya suatu obyek. Ruang atau keluasan
suatu obyek dalam gambar arsitektur ataupun seni rupa dapat dicapai
dengan permainan perspektif. Ukuran dimensi atau matra yang secara
realitas dapat dibagi tiga; eka,dwi,dan tri matra yang sebelumnya untuk
menunjuk perbedaan suatu karya rupa seperi garis (ekamatra),
lukisan/kriya (dwimatra), dan Patung/bangunan (trimatra) saat ini tidak
6
begitu dipermasalahkan lagi didalam dunia seni rupa.

9
D. Jenis-jenis Seni Rupa
6
Ibid.
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
a. Seni Rupa Murni
Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada
ekspresi jiwa semata misalnya lukisan. Contoh seni rupa murni lainnya
adalah seni grafis, seni patung, seni instalasi, seni pertunjukan, seni
keramik, seni film, koreografi, hingga seni fotografi.
b. Seni Rupa Terapan
Pada, seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan
fungsi tertentu misalnya seni kriya. Contoh seni rupa terapan lainnya
adalah arsitektur, pakaian, kriya keramik, dan lain sebagainya.
2. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Wujud dan Bentuknya
a. Seni Rupa 2 Dimensi
Seni rupa 2 dimensi hanya memiliki panjang dan lebar saja
b. Seni Rupa 3 Dimensi
Seni rupa 3 dimensi memiliki panjang lebar serta ruang.
E. Fungsi Seni Rupa
- Fungsi Seremonial
Fungsi seni rupa yang pertama adalah seremonial. Tujuan seremonial
seni visual adalah untuk merayakan atau mengakui suatu peristiwa atau
era, atau untuk berkontribusi pada aktivitas ritualistik, seperti tarian
merayakan salah satu musim atau pelarian orang dari penahanan atau
kelaparan. Salah satu bentuk seni seremonial yang lebih umum adalah
quilting, di mana pola yang digunakan memiliki kepentingan simbolis, atau
penggunaan pakaian seremonial oleh penduduk asli Amerika yang
berpartisipasi dalam Pow Wow.
- Fungsi Naratif
Sementara itu, fungsi seni rupa berikutnya adalah fungsi naratif. Tujuan
naratif seni visual yaitu untuk menceritakan sebuah cerita atau membuat
poin. Beberapa komunitas mural bangunan atau dinding biasanya
7
menggambarkan cerita dari sejarah lokal.
10
Seni naratif menjelaskan atau menggambarkan pengalaman, dokumen
penting atau peristiwa sejarah, atau berkomunikasi ide dan informasi.
7
https://hot.liputan6.com/read/4720463/fungsi-seni-rupa-pengertian-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dipahami
- Fungsi Artistik
Fungsi seni rupa ini berfokus pada artis. Jadi, hal ini merupakan ekspresi
diri dari pribadi artis, emosi internal, perasaan, pengalaman atau ide-ide.
Jenis seni ini terkadang, tapi tidak selalu, abstrak atau tidak objektif.
- Fungsi Fungsional
Tujuan fungsional seni rupa yaitu berusaha untuk mempercantik benda
yang ada berguna dalam kehidupan sehari-hari. Banyak benda di sekitar
kita seperti tembikar, selimut, keranjang, furnitur yang tiak hanya punya
nilai kegunaan, tetapi juga dirancang atau didekorasi sedemikian rupa
sehingga menyenangkan secara artistik.
- Fungsi Persuasif
Fungsi seni rupa secara persuasif yaitu untuk mempromosikan ide, filosofi,
atau produk. Periklanan, pemasaran, propaganda, dan pesan visual dari
ideologi juga termasuk dalam kategori ini. 8

BAB III
PENUTUP
8
Ibid.
A. Kesimpulan
Ki Hajar Dewantara. Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat
menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena
itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan
perasaan indah itu seni. Pendidikan seni rupa sebagai bagian dari
pendidikan umum yang mendapat kewajiban (tugas ) utama melatih
kepekaam rasa: estetis (keindahan), maupun apresiasi seni, melalui
pembelajaran praktek berkarya seni rupa. Pembelajaran seni rupa
yang dimaksudkan adalah pendidikan untuk anak yang didasari oleh
pembinaan intelegensi rupa (visual intelligenci) dengan kemampuan
memahami objek secara komprehensif maupun detail.
B. Saran
Seni rupa memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Karena seni
memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang
harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak
dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik
matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan
kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://oktaviolariza.blogspot.com/2015/11/tugas-makalah-konsep-dasar-seni-
rupa.html

https://gbsri.com/prinsip-prinsip-seni-rupa/

http://repo.isi-dps.ac.id/125/1/Unsur-unsur_Seni_Rupa.pdf

https://hot.liputan6.com/read/4720463/fungsi-seni-rupa-pengertian-dan-jenis-
jenisnya-yang-perlu-dipahami

Anda mungkin juga menyukai