1, April 2016
ISSN 2503-4626
Suhaya
FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : suhaya72puri@gmail.com
Abstract: Concept of art education in primary school is aimed to build the character so
that the intelectuality and sensibility, rational and irational, logic and emotional senses,
are equally balance. It is because during this primary school age period, students’ mental
and physical developments are in a maximum condition; hence, to optimalize their
creativities and potentials, art education is one of the best ways to be applied. Basically,
students of age period are still innocently honnest and pure in expressing and developing
their creativity. Accordingly, art education programs such as music, sculpture, dance,
drama, etc., should be able to absorb and develop those potentials. The demands of
creativity for children are important and required to fulfill their art and daily lifes.
Creativity is not only about the ability to create but also including the capabilities to
understand the situation, adapt the environments, making the exact analysis, as well as
able to create fresh and brandly new innovations. Thus, through the art education
program, students are able to practice and increase their creativities by doing the
activities based on the objectives stated in the curriculum.
Abstrak: Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar diarahkan pada pembentukan sikap,
sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal
pikiran dan kepekaan emosi. Karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan
mental dan fisik anak sedang dalam tahap maksimal sehingga untuk mengoptimalkan
kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk
digunakan. Pada usia SD anak masih memiliki kejujuran dan kepolosan dalam
berekspresi dan mengembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu, pendidikan seni baik
seni rupa, seni music, seni tari maupun drama seharusnya dapat menjadi wadah atau
sarana bagi anak untuk mengembangkan dan menuangkan kreativitasnya. Kebutuhan
akan kreativitas bagi anak tidak hanya bagi kehidupan seninya saja tetapi juga dalam
kehidupannya sehari-hari, kreativitas memiliki peranan yang sangat penting. Kreativitas
bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi lebih dari itu yaitu meliputi
kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan
membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang lain dari pada yang lain. Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih
dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan ini
tetap menyenangkan bagi anak.
1
2 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15
ISSN 2503-4626
Kehidupan budaya manusia perbuatan aktif melalui kegiatan seni,
bersifat dinamik, terus berkembang maksudnya adalah anak dapat belajar
dan berubah demi untuk mencapai dengan baik dan mendapatkan
kesempurnaan dalam kehidupan. “pelajaran” dari apa yang telah
Sebagai komponen dari kebudayaan dialaminya sendiri, bukan hanya
baik seni maupun pendidikan melalui cerita, teori ataupun ceramah
mengalami pola perubahan yang saja. Selain itu untuk melatih kedua
sejalan dengan perkembangan tangannya supaya supaya syaraf dari
pandangan hidup masyarakat. Pada otak kanan dan otak kiri terlatih
dasarnya, konsep pendidikan seni dalam menjalankan fungsinya.
ada dua macam, yang pertama yaitu
konsep pendidikan seni yang 2. Konsep Pendidikan Seni untuk
berkaitan dengan aspek ekspresi Apresiasi
artistic dan kedua yaitu konsep
Konsep ini dipelopori oleh
pendidikan seni yang dikaitkan
Alfred Lichtwart dan Konrad Lange,
dengan tujuan pendidikan. Beberapa
dengan pemikiran bahwa “persepsi”
konsep pendidikan seni yang pernah
anak-anak kepada seni dan
ada antara lain.
keindahan perlu dekembangkan
melalui penghayatan langsung, baik
1. Gerakan Reform
melalui kegiatan menggambar
Gerakan reform adalah usaha maupun kegiatan observasi, dengan
pembaruan di bidang konsep mengunjungi obyek-obyek seni
pendidikan seni yang mengutamakan seperti museum, sanggar seniman,
kebebasan ekspresi sebagai cara pameran dan lainnya.
untuk memberi peluang kepada anak
didik mengembangkan kemampuan 3. Konsep Pendidikan Seni untuk
yang ada pada dirinya. Gerakan ini Pembentukan Konsepsi
bertujuan untuk mendewasakan anak
Konsep ini bermula dari pemikiran
didik bukan hanya pada segi
bahwa “ menggambar adalah alat
intelektualnya saja, akan tetapi
untuk mengungkapkan pikiran” yang
menghendaki agar anak belajar dari
dicetuskan oleh Walter Sargent. 6. Konsep Seni sebagai Imitasi
Gambar adalah bahasa yang Menurut konsep ini yang
digunakan untuk melahirkan dan dimaksud dengan kegiatan seni
mengembangkan ide-ide. adalah kegiatan meniru alam, dan
Menggambar suatu obyek berarti setiap hasil seni haruslah tiruan dari
menerjemahkan persepsi ke dalam bentuk alam.
bahasa visual. Kegiatan menggambar
merupakan kegiatan mental dan pikir 7. Konsep Seni sebagai Hiburan
yang dapat membentik konsep. yang Menyenangkan
Konsep ini memandang seni pada Konsep ini berpendapat bahwa
proses kegiatannya yang terkait seni haruslah sesuatu yang
dengan kemampuan kognitif. menyenangkan dan dapat menghibur
pengamat. Suatu karya disebut karya
4. Konsep Pendidikan Seni untuk seni jika dapat dinikmati oleh
Pertumbuhan Mental dan pengamat dan pengamat dapat
Kreatif menangkap makna atau mengerti
Menurut konsep ini, anak pesan/ide penciptaannya.
adalah idealnya, sedangkan seni Dalam pendidikan seni di
adalah sarananya. Maksud dari sekolah dasar, konsep pendidikan
konsep ini adalah, bahwa seni seni diarahkan pada pembentukan
merupakan sarana bagi anak dalam sikap, sehingga terjadi keseimbangan
proses pertumbuhan mental dan jiwa intelektual dan sensibilitas, rasional
kreatifnya. dan irasional, akal pikiran dan
kepekaan emosi. Konsep ini mulai
5. Konsep Seni sebagai Keindahan dikembangkan oleh Plato dalam
Konsep ini menyatakan tesisnya “Art should be The Basis
bahwa seni identik dengan of Education“. Konsep ini
keindahan. Hasil seni yang indah menempatkan seni sebagai materi,
didapatkan dari benda-benda yang alat atau media dan metode yang
terseleksi. digunakan dalam mencapai tujuan
pendidikan.
B. Pengertian Kreativitas 1. Kreativitas merupakan proses,
Semua orang tau akan pentingnya bukan hasil.
kreativitas bagi individu dan masyarakat. 2. Proses itu mempunyai tujuan yang
Di masa lampau, orang yang kreatif mendatangkan keuntungan bagi
ditemukan hanya jika mereka telah orang itu sendiri atau kelompok
membuat suatu produk yang orisinil. sosialnya.
Padahal pengertian atau maksud dari 3. Kreativitas mengarah pada
kreativitas tidak hanya terbatas seperti itu penciptaan sesuatu yang baru,
saja. Kreativitas adalah berbeda dan karenanya unik bagi
orang itu, baik berbentuk lisan
kemampuan sesorang untuk atau tulisan, maupun konkret atau
atau menghasilkan
gagasan apa komposisi,
saja yang produk
pada abstrak.
dasarnya baru, dan sebelumnya tidak ada 4. Kreativitas muncul dari pemikiran
yang membuatnya. Ia dapat berupa divergen, lain halnya dengan
kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran konformitas atau pemecahan
yang hasilnya bukan hanya perangkuman, masalah sehari-hari yang timbul
tetapi mencakup pembentukan pola baru dari pemikiran konvergen.
dan gabungan informasi yang 5. Kreativitas merupakan suatu cara
berpikir yang tidak sama dengan
diperoleh dari pengalaman kecerdasan, yang mencakup
sebelumnya
hubungan lamadan pencangkokan
ke situasi baru dan kemampuan mental selain
mungkin mencakup pembentukan berpikir.
korelasi baru. Hasil dari sebuah 6. Kemampuan untuk mencipta
kreativitas dapat berupa produk seni, bergantung pada pengetahuan
kesusastraan, produk ilmiah, atau yang diterima.
mungkin bersifat procedural atau 7. Kreativitas merupakan bentuk
metodologis. Unsur karakteristik imajinasi yang dikendalikan yang
kreativitas, yaitu antara lain : menjurus kearah beberapa bentuk
prestasi.
Pada umumnya, kreativitas dan cepat selesai sehingga para
diartikan dengan daya atau pekerja memiliki banyak waktu
kemampuan untuk mencipta, tetapi luang. Namun, banyaknya waktu
sebenarnya kreativitas memiliki arti luang ini tidak dimanfaatkan dengan
yang lebih yaitu meliputi : baik untuk penyaluran energy ke
1. Kelancaran menanggapi suatu usaha atau ke kegiatan kreatif, yang
masalah, ide atau materi. biasanya dilakukan oleh sebagian
2. Kemampuan untuk menyesuaikan besar orang adalah mereka
diri dalam setiap situasi. cenderung mengikuti hiburan secara
3. Memiliki keaslian atau selalu pasif atau melakukan kegiatan
dapat mengungkapkan sesuatu kelompok yang semuanya sudah
yang lain daripada yang lain. ditentukan aturan mainnya. Bahkan
4. Mampu berpikir secara integral, dalam kehidupan pribadi dan
bisa menghubungkan yang satu keluarga tampak kecenderungan kuat
dengan yang lain serta dapat ke arah pensteroetipan (klise),
membuat analisis yang tepat. seakan-akan perilaku orisinil atau
yang “lain daripada yang lain”
C. Kebutuhan akan Kreativitas dirasakan sebagai sesuatu yang aneh
Ditinjau dari aspek kehidupan dan bahkan berbahaya.
manapun, kebutuhan akan kreativitas Kemajuan teknologi dan
sangatlah terasa. misalnya saja pada ledakan penduduk yang disertai
jaman tekhnologi saat ini. Kita dengan berkurangnya persediaan
menghadapi macam-macam sumber-sumber alami di lain pihak,
tantangan baik dalam bidang lebih-lebih lagi menuntut setiap
ekonomi, kesehatan, politik maupun orang untuk dapat beradaptasi
dalam bidang budaya dan social. dengan memiliki pemikiran dan
Peningkatan otomatisasi dalam kemampuan yang kreatif serta
perusahaan modern mempunyai pemecahan yang imajinatif.