Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dasar-dasar Seni Budaya dan Keterampilan
Dosen Pengampu:

Syarifatul Fitri Hidayah, S.Pd

Oleh:

Muhammad Ainun Najib (2016.02.02.523)


Moh. Adib Fadlulloh (2016.02.02.587)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL ANWAR

SARANG REMBANG

2019
KONSEP DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
Oleh:
Muhammad Ainun Najib & Moh. Adib Fadlulloh

I. Pendahuluan

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang terintegrasi dengan


menggunakan pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan sainstifik dan
pendekatan tematik terpadu. Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam
pembelajaran tematik terpadu yaitu Seni Budaya dan Prakarya atau
disingkat dengan SBdP. Mata pelajaran ini berdasarkan permendikbud
nomor 57 tahun 2014 masuk dalam kategori mata pelajaran umum
kelompok B. Mata pelajaran SBdP ini dikembangkan oleh pemerintah dan
juga bisa dikolaborasikan atau ditambah dengan pelajaran muatan lokal
yang dikembangkan oleh sekolah sendiri. Dalam mata pelajaran SBdP ini
menampilkan aktivitas belajar dalam bentuk karya yang estetis, kreatif,
artistik yang tetap berpegang pada nilai norma, perilaku, dan karakter dari
budaya bangsa sendiri. Sehingga perkembangan dan peradaban dari budaya
dan seni suatu bangsa tidak pudar atau hilang. Namun, mata pelajaran ini
tidak menutut peserta didik untuk atau harus jadi seniman, tapi seperti
dikatakan di atas yaitu melestarikan budaya bangsa.1

Pendidikan seni meliputi semua bentuk kegiatan tentang aktivitas fisik


dan nonfisik yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi,
berkreasi dan berapresiasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran..
Melalui pendidikan seni anak dilatih untuk memperoleh keterampilan dan
pengalaman mencipta yang disesuaikan dengan lingkungan alam dan
budaya setempat serta untuk memahami, menganalisis, dan menghargai
karya seni. Tegasnya pendidikan seni di sekolah dapat menjadi media yang
efektif dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan
sensitivitas anak.

1
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 57 Tahun 2014.

1
Tujuan pendidikan seni juga dapat dilihat sebagai upaya untuk
mengembangkan sikap agar anak mampu berkreasi dan peka terhadap seni
atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi seni. Kedua
jenis kemampuan ini menjadi penting artinya karena dinamika kehidupan
sosial manusia dan nilai-nilai estetis mempunyai sumbangan terhadap
kebahagiaan manusia di samping mencerdaskannya.

II. Pengertian Seni Budaya dan Prakarya

Dalam bahasa Sanskerta seni berasal dari kata sani yang berarti
pemujaan,  persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita,
kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut
genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.2
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai 
pikiran, akal budi, adat-istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
dan sulit diubah. Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah
membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat
dirasakan oleh orang  banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban
manusia. Seni dapat  berupa seni tari, seni musik, seni teater, maupun seni
rupa. Sedangkan prakarya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki
arti pekerjaan tangan
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah
ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu
ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu. Adapun artes
berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran,
dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu.

2
https://makalahsekolah.wordpress.com/2015/05/18/makalah-seni-budaya/, (Diakses pada 24
Oktober 2019).

2
III. Pengertian Seni Budaya menurut Para Ahli

1. Sartono Kartodirdjo
Seni budaya merupakan sistem yang koheren karena seni budaya
dapat menjalankan komunikasi efektif, antara lain dengan melalui satu
bagian saja dapat menunjukkan keseluruhannya.
2. Harry Sulastianto
Seni budaya merupakan suatu keahlian mengekspresikan ide-ide
dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta
imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang mampu
menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan peradaban yang lebih
maju
3. Thoyyibi
Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah
membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat
dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban
manusia.3
IV. Tujuan Seni Budaya dan Prakarya

Seni Budaya dan Keterampilan sebagai mata pelajaran di SD/MI


memiliki beberapa tujuan agar peserta didik memiliki kamampuan sebagai
berikut:

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya;


2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya;
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya;
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional maupun global.4

3
Aris Kurniawan, Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Kelas  V Sekolah Dasar
Negeri Singodutan, Tandon, Pare, Selogiri, Wonogiri. (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015), 25.
4
https://desyandri.wordpress.com/2008/12/24/seni-budaya-dan-keterampilan-untuk-sdmi/, dalam
Desyandri , Seni Budaya dan Keterampilan untuk SD/MI. (Diakses pada 23 Oktober 2019).

3
V. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Prakarya

Konsep dasar pendidikan seni pada dasarnya dapat dibagi dalam dua
kategori, yaitu seni dalam pendidikan dan pendidikan melalui seni. Konsep
yang pertama seni dalam pendidikan, konsep ini menganggap bahwa secara
hakiki materi seni penting diberikan kepada anak. Dengan demikian
menurut konsep ini, keahlian seni seperti melukis, menyanyi, menari dan
sebagainya perlu diajarkan kepada anak dalam rangka pengembangan dan
pelestariannya. Artinya lembaga pendidikan dan pendidik berperan untuk
mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan berbagai jenis kesenian
kepada anak didiknya.

Konsep yang kedua adalah konsep pendidikan melalui seni.


Berdasarkan konsep ini, seni dipandang sebagai sarana atau alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan bukan untuk tujuan seni itu sendiri. Konsep
pendidikan melalui seni inilah yang kemudian dianggap paling sesuai untuk
diajarkan atau diselenggarakan di sekolah umum, khususnya pada tingkat
sekolah dasar. Seni digunakan dalam pembelajaran disekolah untuk
mendorong perkembangan peserta didiknya secara optimal, menciptakan
keseimbangan rasional dan emosional.

Pendidikan seni pada hakikatnya merupakan proses pembentukan


manusia melalui seni. Pendidikan seni secara umum berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan setiap anak (peserta didik) menemukan
pemenuhan dirinya dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya,
memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah
pengetahuan.5

5
Bandi, Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), 32.

4
VI. Sifat Seni Budaya dan Prakarya

Seni Budaya dan Prakarya memiliki 3 sifat yaitu multilingual,


multidimensional, dan multikultural. Dengan pejelasan sebagai berikut:6

1. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri


secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa, rupa,
bunyi, gerak, peran dan berbagai paduannya.
2. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi
meliputi pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi,
dan kreasi dengan cara memadukanya.
3. Multikultural mengandung makna menumbuhkembangkan kesadaran dan
kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara dam
mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap yang
memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk.

VII. Ruang Lingkup Seni Budaya dan Prakarya

Seni Budaya dan Prakarya meliputi aspek-aspek sebagai berikut:7

1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam


menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,
dan sebagainya.
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan
dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan
seni musik, seni tari dan peran.
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang
meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan
vokasional (kejuruan) dan keterampilan akademik.
6
Ibid., 32.
7
Rohidi, Kesenian-dalam-Pendekatan-Kebudayaan., (Bandung: STSI Bandung, 2000), 54.

5
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan
satu bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta
fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan
untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.

VIII. Kesimpulan

Pendidikan mencakup tiga aspek penting yang harus ditransferkan


kepada peserta didik. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek afektif, kognitif,
dan psikomotorik. Salah satu mata pelajaran yang mencakup ketiga aspek
tersebut adalah mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Karena di dalam
mata pelajaran tersebut diajarkan berbagai materi mulai dari teori, materi
yang bersifat empiris serta praktik membuat suatu karya. Seni Budaya dan
Prakarya itu sendiri merupakan sarana untuk menyampaikan atau
mengajarkan tentang seni yang berbasis budaya atau budaya yang berbasis
seni dan ditunjang dengan praktik membuat siatu karya dengan tangan
sendiri atau biasa disebut prakarya.

6
Daftar Pustaka

Bandi, “Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan”. Jakarta: Direktorat


Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.

Kurniawan, Aris. “Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Kelas  V


Sekolah Dasar Negeri Singodutan, Tandon, Pare, Selogiri, Wonogiri”.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Kurikulum 2013 Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah”. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 57 Tahun 2014.

Rohidi. “Kesenian-dalam-Pendekatan-Kebudayaan”. Bandung: STSI Bandung,


2000.

https://desyandri.wordpress.com/2008/12/24/seni-budaya-dan-keterampilan-
untuk-sdmi/, dalam Desyandri, Seni Budaya dan Keterampilan untuk
SD/MI. Diakses pada 23 Oktober 2019.

https://makalahsekolah.wordpress.com/2015/05/18/makalah-seni-budaya/,
(Diakses pada 24 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai