PENYUSUN:
YUYUN NURUL AINI, S.Pd.
AKH. NASIKHUL HALIMI, S.Pd.
MUFID ANWAR, S.Pd.
ILHAM AL IKHSAN, S.Pd.
EDITOR:
BAWON, S.Pd
Adapun dengan adanya buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai buku
pegangan siswa dan guru dalam memahami pembelajaran seni budaya
Kami menyadari bahwa buku ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran kami terima untuk perbaikan dan
pengembangan selanjutnya.
Penyusun
A. Tujuan
Mata pelajaran seni budaya pada dasarnya untuk menumbuh kembangkan kepekaan rasa estetik,
sehingga dapat membentuk sikap kritis apresitif pada diri setiap peserta didik secara menyeluruh. Proses
pembelajaran melalui kegiatan pengamatan, penilaian, serta penumbuhan rasa memiliki merupakan
rangkaian aktivitas seni yang harus dialami peserta didik dalam mengapresiasi dan berkreasi. Aspek-aspek
dalam mata pelajaran Seni Budaya meliputi seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Kekhasan
setiap bidang tertuang dalam gagasan ketrampilan atau proses kreasi seni. Gagasan tersebut dituangkan
dengan cara mengilustrasikan pengalaman pribadi , mengeksplorasikan rasa, melakukan pengamatan, dan
penelitian berdasarkan elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya yang dikaitkan dengan nilai-nilai
budaya dan keindahan dalam masyarakat.
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan
artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini
hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata
pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu;
1. menumbuhkembangkan sikap toleransi,
2. menciptakan demokrasi yang beradab,
3. menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,
4. mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan
5. menerapkan teknologi dalam berkreasi
6. menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya Indonesia
7. membuat pergelaran dan pameran karya seni.
Pendidikan Seni Budaya secara konseptual bersifat (1) multilingual, yakni pengembangan
kemampuan peserta didik mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media, dengan
pemanfaatan bahasa rupa, bahasa kata, bahasa bunyi, bahasa gerak, bahasa peran, dan kemungkinan
berbagai perpaduan di antaranya. Kemampuan mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang
konsep seni, teori ekspresi seni, proses kreasi seni, teknik artisitik, dan nilai kreativitas. Pendidikan seni
bersifat (2) multidimensional, yakni pengembangan beragam kompetensi peserta didik tentang konsep seni,
termasuk pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan
secara harmonis unsur estetika, logika, dan etika. Pendidikan seni bersifat (3) multikultural, yakni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapresiasi beragam budaya
nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang
memungkinkan peserta didik hidup secara beradab dan toleran terhadap perbedaan nilai dalam kehidupan
masyarakat yang pluralistik. Sikap ini diperlukan untuk membentuk kesadaran peserta didik akan
beragamnya nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat.
Pendidikan seni berperan mengembangkan (4) multikecerdasan, yakni peran seni membentuk
pribadi yang harnonis sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik, termasuk kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, verbal-linguistik, musikal, matematik-logik, jasmani-kinestetis,
dan lain sebagainya.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu:
1) Seni Rupa
Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik
penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio seni rupa. Pada Pada
jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat
penerapan ragam hias dan ilustrasi.
2) Seni Musik
Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik, Teknik
emes- Kompe-
tensi Seni Rupa Seni Musik Seni Tari Seni Teater
ter Dasar
Ganjil Sikap 1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa
modern sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
(KD 1,2) 2.1 Menunjukkan sikap menghargai,jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, santun terhadap karya seni rupa dan
pembuatnya
2.3 Menunjukkan sikap percaya diri , motivasi internal , kepedulian terhadap lingkungan
dalam berkarya seni
Genap Sikap 1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa
modern sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
(KD 1,2) 2.1 Menunjukkan sikap menghargai,jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, santun terhadap karya seni rupa dan
pembuatnya
2.3 Menunjukkan sikap percaya diri , motivasi internal , kepedulian terhadap lingkungan
dalam berkarya seni
KEGIATAN BELAJAR
A. Pengertian Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang berdimensi dua. Melukis adalah kegiatan
membubuhkan cat di atas bidang datar yang dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai
subjektif. Nilai-nilai yag melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya.
Berikut ini beberapa unsur seni lukis dan pengertiannya :
1. Unsur visual
Unsur seni lukis yang pertama adalah unsur visual. Unsur yang ada pada seni lukis yang
mengandung material visual dan dapat dilihat atau dibuat sesuai keinginan dari sang pelukis. Unsur
visual terbagi menjadi beberapa poin penting yang bisa dipelajari jika ingin menjadi pelukis terutama
pelukis profesional. Unsur visual dianggap tekniknya dalam melakukan seni lukis, berikut yang
termasuk unsur visual :
a. Titik (point)
Titik merupakan penggambaran atau teknik paling mendasar dan paling lemah. Titik
merupakan elemen (unsur) paling utama dan juga paling dasar yang ada pada seni lukis. Hampir
setiap lukisan dimulai dari teknik titik. Beberapa lukisan bahkan menjadikan titik sebagai bahan
utama sampai terwujud atau terbentuknya sebuah gambar yang terlihat.
b. Garis (Line)
Berikutnya ada garis atau line. Elemen ini merupakan elemen dasar kedua setelah titik.
Dimana garis bisa dibentuk dari dua titik yang berjauhan dan diisikan gambar atau diberikan
gambar diantaranya. Garis juga sering difungsikan sebagai pembatas antara beberapa jenis atau
bentuk gambar. Garis dibagi menjadi dua yaitu garis alamiah dan garis buatan. Untuk garis
alamiah misalnya terdapat gambar yang memang realita objeknya berbatas, misalnya gunung
c. Bidang (field)
Semakin jauh semakin sulit teknik penggunannya. Bidang merupakan elemen selanjutnya
yang tidak hanya berbentuk dua dimensi dan menggabungkan titik. Namun bidang sudah
menggunakan lebih dari dua sisi dan membentuk sebuah ruang yang tidak hidup. Umumnya
bidang diidentifikasikan sebagai dua sisi yang memiliki sisi lebar dan panjang saja. Bentuk
bidang dianggap sebuah teknik dasar bagi para pelukis yang ingin melukis objek sesuai
kenyataan dan terlihat hidup.
d. Ruang (space)
Teknik selanjutnya adalah ruang. Elemen ini merupakan elemen tertinggi dari pelukisan
secara teknik tanpa melibatkan tambahan atau ornamen lainnya. Ruang memberikan kesan
hidup atau sesuai objek pada lukisan. Ruang memperlihatkan berbagai sisi bahkan ruang hampa
diantaranya. Sehingga lukisan yang menggunakan ruang sudah menjadi seni lukis karya
menengah. Ruang bisa digunakan untuk menggambar berbagai objek seperti alam, benda
timbul, rumah secara 3 dimensi dan 4 dimensi.
e. Warna (color)
Adanya indera mata yang sangat dibutuhkan fungsinya. Salah satunya adalah dengan
menggunakan mata maka kita dapat melihat warna bentuk dan wujud dari sebuah benda.
Terutama bisa melihat warna yang ternyata menjadi lebih bagus dan indah. Warna sendiri
terbagi menjadi beberapa macam, yakni ada warna primer yang merupakan warna dasar tanpa
campuran seperti putih, merah dan biru, sedangkan warna sekunder terdiri dari warna campuran
tingkat pertama yaitu hijau, jingga dan ungu. Untuk warna lainnya ada warna analogus yang
misalnya gradasi antara hijau ke kuning dan warna komplementer yang dibuat seperti gradasi
dengan warna agak jauh dan melingkar misalnya kuning sampai ungu lalu beralih ke merah.
c. Konsep
2. Aliran Surealisme
Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan
dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi.
Lukisan surealisme juga biasanya memiliki bentuk atau
lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan.
Ciri - ciri :
Lukisan aneh dan asing.
Penuh dengan fantasi dan khayalan.
Tokoh - tokohnya :
Joan Miro
Salvador Dali
Andre Masson
Sudiardjo
Amang Rahman
3. Aliran Romantisme
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami.
Aliran naturalisme ini memang mirip dengan realisme, bedanya naturalisme memiliki suatu
tambahan agar menjadi lebih indah.
Ciri - ciri :
Kebanyakan bertemakan tentang alam
Memiliki teknik gradasi warna
Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur,
perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin
Tokoh - tokohnya :
Raden Saleh
Abdullah Sudrio Subroto
Basuki Abdullah
Gambir Anom
Trubus
5. Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha
menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran
Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur
dan tidak mendetail.
Ciri - ciri :
Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa,
untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi
subjek daripada detailnya.
Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan.
Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan
sebagai bayangan).
Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
6. Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan
warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun
senimannya).
Ciri - ciri :
Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi
kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia
seseorang
Ungkapan isi hati seseorang.
Imajinasi seseorang
Pemilihan Warna diutamakan
Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan
‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar
merupakan media yang baik untuk melukiskan
emosinya kepada orang lain.
Tokoh - Tokoh :
Vincent Van Gogh
Paul Gaugiuin
Ernast Ludwig
Affandi
Zaini
Popo Iskandar
7. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-
representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan non-figuratif.
Ciri - ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang
disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di
alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa
mengindahkan bentuk asli di alam.
Tokoh - Tokoh :
Mark Rothko
Clyfford Stll
Adolf Got Lieb
Robert Montherwell
BornetNewman
9. Aliran Dadaisme
Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram,
magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.
Ciri - ciri :
Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan
primer, tajam dan kontras
Tokoh - Tokoh :
Roull Haussmann
Duchamp
Hans Arp
Ciri - ciri :
Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan
Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau ( multiple viewpoints )
Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk
mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
Tokoh - Tokoh :
Giacomo Balla
Umberto Boccioni
Sculptor
Carlo Carrà,
Ciri - ciri :
Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras.
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna aslinya
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas
dan kuat.
Tokoh - Tokoh :
Henry Matisse
Andre Dirrain
Maurice de Vlamink
Rauol Dufi
Kess Van Dongen.
2. Palet
Pembersih kuas di gunakan untuk membersihkan kuas dari sisa cat agar bisa digunakan
kembali pada warna lain tanpa tercampur, antara lain yaitu berupa cairam minyak seperti
tinner, solar, dan minyak tanah. Namun jangan menggunakan bensin, karena bahaya dan
juga cenderung merusak kuas.
Kain lap untuk mengeringkan kuas setelah dibersihkan dengan cairan pembersihnya.
4. Pisau palet
Pisau palet sebenarnya berfungsi untuk mengaduk cat
minyak diatas palet agar didapat komposisi warna yang
5. Easel
Easel adalah papan untuk menjepit kanvas. Papan ini memiliki
kaki dan berdiri agak miring serta dapat di stel naik turun.
Sebenarnya papan ini tidak terlalu penting, asalkan kanvas bisa
berdiri tegak, dan bisa dilukis tanpa bergerak.
1. Cat/Tinta
Cat/tinta adalah cairan yang dibuat khusus untuk melukis, membuat kaligrafi, dan membuat
karya tulis. Sebenarnya banya bahan lain selain cat yang bisa digunakan untuk melukis, bahkan
bahan alami sekalipun. Contohnya : getah daun jati menghasilkan warna merah jika digoreskan
ke media kertas atau kain, dengan ekspirimen tertentu oleh pelukis, daun tersebut dapat
dijadikan sebagai pengganti cat.
Cat sendiri banyak macamnya, berikut ulasan singkat tentang macam-macam cat.
a. Cat minyak
Cat minyak adalah cat yang dicampur dengan minyak sebagai pengikat pigmen warna.
Cat minyak memiliki sifat pigmen yang cemerlang. Cat minyak menduduki skala gradiasi
paling besar dari cat yang lain karena cat ini mampu mendekati gradiasi warna nyata.
Ketahana cat minyak lebih lama. Namun cat ini memiliki bau yang tajam dan menyengat.
Membutuhkan waktu lama untuk kering.
b. Cat air / aquarel
Adalah cat yang menggunakan pelarut air untuk melarutkan pigmen warna yang ada
didalamnya. Cat ini bersifat transparan dan cenderung pudar. Cat ini tidak berbau
menyengat seperti cat minyak. Namun karena cat ini pelarutnya menggunakan air
maka mudah sekali luntur jika terkena cipratan air.
c. Cat Poster
Cat poster adalah cat yang berbahan dasar air juga. Dalam penggunaannya bisa
dilarutkan dengan air terlebih dahulu atau bisa juga tanpa pelarut air. Media untuk
melukis dengan cat ini adalah kertas. Cat ini memiliki pigmen warna yang lebih pekat
dari cat air dan bersifat melapisi dengan penggunaan yang kental.
3. Pensil warna
4. Kertas
Kertas adalah media lukis yang memiliki daya serap yang tinggi. Tak berpoŕi-pori. Kertas
sangat cocok untuk dilukis dengan cat air, pensil dan pastel. Perlu perhatian lebih saat melukis
dengan kertas dan cat air, untuk mendapatkan warna yang cerah biasanya cat air dilarutkan
tak terlalu kental.
5. Kanvas
Kanvas adalah media lukis yang memiliki pori-pori yang telah ditutup cat dasar berwarna
putih. Media ini lebih sering digunakan untuk melukis dengan cat minyak karena cat minyak
butuh ketebalan dalam pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan
terknik kontruksi pada bidang lukisnya. Palet pada umumnya sudah memiliki frame yang
berbentuk persegi dan ada pula yang masih berbentuk gulungan tanpa frame.
Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan untuk melukis. Teknis melukis dapat
menggunakan beberapa cara, yaitu: aquarel/transparan, plakat/menutup, spray/semprot, pointilis/titik-
titik, dan tempera. Sementara bahan yang biasanya digunakan untuk melukis adalah cat minyak, cat
Air, cat akrilik. Kreatifitas para pelukis dalam menggunakan bahan dan media dalam melukis
melahirkan teknik melukis tertentu.
1. Lukisan Tempera
Tempera adalah medium lukisan kekal cepat kering yang
terdiri dari pigmen pewarna dicampur dengan medium pengikat larut
air seperti bahan seperti kuning telur atau yang lain. Lukisan
tempera banyak ditemukan di daerah Eropa terutama pada zaman
Renaisanse. Lukisan tempera dibuat di tembok dengan cara tembok
yang sudah kering kemudian dilukis dengan cat dan bahan perekat,
Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse.
Beberapa hasil karya tempera antara lain sebagai berikut.
• Guido da Siena, Gereja San Regolo, Siena, Tempera dan emas
pada panel, 1285-1295
• Madonna and Child with saints polyptych, Duccio, Tempera dan
emas pada kayu, 1311–1318
• Madonna oleh Sassetta, Cortona, Tempera pada kayu, 1435
• Sandro Botticelli, Tempera pada panel, 1490–1500
2. Lukisan Kaca
Lukisan dibuat dengan menempelkan bagian kaca dengan
bantuan timah, kuningan, atau tembaga. Kaca-kaca tesebut
dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan
warna-warna yang beragam. Lukisan kaca ini pertama kali
dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari
arsitektur. Lukisan kaca mencapai masa keemasan pada zaman
renaisance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan besar
seperti istana atau tempat ibadah. Di Indonesia sendiri teknik
lukisan kaca awalnya berkembang sebagai sebuah seni industri
rumahan di daerah Cirebon yang merupakan warisan yang
dicontohkan oleh seniman asal Belanda.
3. Lukisan al Fresco
Fresko berasal dari frasa Italia buon fresco yang berarti
"selagi basah". Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih
basah dengan ditaburi bahan perekat. Pigmen yang ditimpakan di
atas plaster basah akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya
bisa dinikmati berpuluh tahun. Lukisan al Secco
Teknik yang digunakan hampir sama dengan teknik al
fresco, hanya saja teknik al Secco dipakai pada dinding yang
sudah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh Leonardo da
Vinci berjudul The Last Super di gereja Santa Maria di kota Milan
Italia.
8. Lukisan Acrylic
Adalah lukisan dengan bahan acrylic yang menghasilkan
warna cerah dan menyala. Cat acrylic adalah salah satu cat yang
sering digunakan oleh para pelukis untuk berkarya dalam membuat
lukisan. Acrylic terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan
mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen kemudian
ditambahkan ke dalam emulsi polimer acrylic untuk mendapatkan
berbagai warna cat yang berbeda.
Lukisan dengan teknik ini biasanya digunakan untuk berbagai
eksperimen pada media seperti sepatu, tas atau berbagai bahan
lainnya.
Kelebihan cat acrylic adalah fleksibilitasnya yang bisa digunakan untuk melukis dengan
tehnik cat tebal (opaque) dan tehnik cat transparan seperti cat air/ water color, dan media yang
digunakan pun bisa lebih beragam, antara lain: canvas, kertas, papan kayu dan kain.
Selain memiliki banyak aliran ternyata seni melukis juga memiliki beberapa teknik yang
digunakan dalam melukis suatu objek.
Para seniman lukis menggunakan teknik yang berbeda dalam menghasilkan sebuah karya. Teknik
melukis juga kerapkali menjadi suatu ciri khas seorang pelukis.
Untuk menghasilkan sebuah karya lukisan yang maksimal tentulah dibutuhkan teknik yang baik.
Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sudut pandang tinjauannya.
Dalam berkarya seni, media alat dan bahan juga menentukan proses dan teknik berkarya
seni. Sehingga hal ini harus direncanakan. Dengan rencana yang baik diharapkan diperoleh hasil
karya yang maksimal.
3. Menentukan Teknik
Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis untuk melukis.
Teknik melukis setiap orang bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan tujuan dari
kegiatan melukis yang akan dilaksanakan. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis
4. Membuat sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan
dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang
nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang
sempurna. Sketsa ini biasanya hanya berupa
goresan global dan tidak terlalu mendetail.
Terkadang sketsa hanya digunakan sebagai
pembantu untuk pengingat saja. Sketsa lebih
merupakan gambar kasar dan bersifat sementara,
baik di atas media kertas atau media kanvas dengan
tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut menjadi sebuah
lukisan.
A. realisme
B. dekoratif
C. surealisme
D. naturalisme
6. Penggunaan media dan bahan melukis yang tepat merupakan salah satu pilihan seniman
dalam menampilkan karyanya , bila memilih media kertas dan cat air teknik yang digunakan
adalah teknik....
A. pointilis B. dusel C. aquarel D. arsiran
7. Gambar disamping adalah karya sni lukis yang
memilki corak/gaya….
A. kubisme
B. dekoratif
C. surealisme
D. ekspresionisme
8. Seni yang merupakan ungkapan pengalaman estetik yang diwujudkan dalam bentuk 2
dimensional adalah seni…
A. patung B. model C. garis D. lukis
9. Lukisan yang berjudul “ibu” pada gambar berikut merupakan karya Affandi memiliki tema
hubungan manusia dengan... .
A. diri sendiri
B. orang lain
C. alam benda
D. khayalannya
10. Perupa “Lukisan Pak Tani Sedang Mencangkul” dalam karya seninya berarti memilih tema
manusia dengan...
A. alam hayal B. alam sekitar C. kegiatan D. diri sendiri
11. Seniman yang menjadi pelopor gaya/corak ekspresionisme di Indonesia adalah… .
A. Nazhar B. Affandi C. Raden Saleh D. Basuki Abdullah
12. Gaya seni rupa yang penuh fantasi seakan–akan melukis alam mimpi, beraliran... .
A. Surealisme B. ekspresionisme C. Impresionisme D. non obyektivitas
13. Teknik aqaurel dalam berkarya seni lukis menggunakan cat air dan memiliki ciri khas berikut
ini, yaitu ... .
A. memblok B. menutup C.mengarsir D. transparan
14. Gambar di samping adalah karya seni
lukis yang memilki corak/gaya…
15. Pada awalnya teknik ini hanya dikenal oleh kalangan keraton sebagai kebutuhan untuk
menghias tekstil dengan motif dan ciri tertentu. Namun demikian kemudian di kembangkan
oleh senimam sebagai teknik dalam membuat lukisan, teknik yang dimksud adalah teknik ...
A. lukis B. tulis C. printer D. Batik
16. Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih basah dengan ditaburi bahan perekat
merupakan teknik melukis dengan cara… .
A. Secco B. tempera C. al fresco D. mozaik
17. Langkah atau tahap paling awal dalam pembuatan lukisan yaitu ...
A. membuat sketsa B. menentukan teknik
B. menentukan teknik D. persiapan bahan alat
18. Seorang seniman adakalanya mengekpresiakan cita rasa keindahan menggunakan objek
orang-orang ada di sekitarnya. Tema yang diambil oleh seniman tersebut adalah ...
A. hubungan antar manusia dengan dirinya
B. hubungan anar manusia dengan aktifitasnya
C. hubungan antar manusia dengan manusia lain
D. hubungan anar manusia dengan alam sekitarnya
19. Salah satu seniman lukis indonesia yang meiliki aliran romantisme adalah ...
A. Affandi B. Raden Saleh C. Sudiarjo D. Basuki Abdullah
20. Lukisan mengandung cerita emosional, penuh gerak dinamis, warnanya bersifat kontras dan
meriah adalah ciri dari lukisan yang beraliran...
A. Realisme B. impresionisme C. surialisme D. Romantisme
Pedoman Penilaian:
1. Pilihan Ganda :
Nilai = Jumlah benar X 5
PENDAHULUAN
Pada modul 2 ini akan memaparkan tentang pengertian Patung, Fungsi Patung, Bentuk dan
Jenis Patung, Media (alat dan bahan) Seni Patung, Peralatan Membuat Patung, Tehnik membuat
patung, Tehnik berkarya patung.
Pemahaman anda terhadap materi ini sangat diperlukan serta ananda dapat melakukan praktik
seni patung sesuai dengan bakat dan minat ananda. Dengan demikian anak tidak melulu anak
diperkenalkan dengan teori berkesenian tetapi juga mempraktikkan pengetahuan seni dalam kehidupan
mereka. Disinilah pentingnya kita memahami konteks kesenian dalam kehidupan dan tidak hanya
memahami secara tekstual.
Untuk itu anda akan mempelajari tentang seni lukis dengan indikator pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menguraikan Pengertian Patung
2. Menunjukkan Fungsi Patung
3. Mendeskripsikan Bentuk dan Jenis Patung
4. Menyebutkan Media (alat dan bahan) Seni Patung
5. Menyebutkan Peralatan Membuat Patung
6. Menjelaskan Teknik Berkarya Seni Patung
1. Pengertian Patung
Menurut Mikke Susanto (2011: 296) Patung diartikan benda tiruan bentuk manusia dan
binatang yang cara pembuatannya dipahat. Pengertian ini didasarkan terjemahan dari bahasa
Inggris, sculpture, karena pematung jaman dahulu kebanyakan menggunakan teknik pahat .
Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan
metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model
lebih dulu seperti mengecor dan mencetak). Metode subtraktif menggunakan media semen cor,
batu-batuan, kayu, dan media keras lainnya. Metode additif digunakan pada media lilin, tanah liat,
dan media lunak yang lain.
Seni patung disebut juga seni plastik karena plastik mudah dibentuk sesuka hati, Seni patung
juga diartikan sebagai seni bentuk, maksudnya bentuk-bentuk yang memiliki keindahan.
2. Fungsi Patung
1. Patung Religi. Pada jaman Hindu-Budha patung dibuat untuk menghormati atau mengenang
orang yang diagungkan seperti raja atau pimpunan mereka. Patung bahkan dianggap sebagai
dewa dan simbol orang-orang yang diteladani sehingga patung dijadikan sebagai simbol-
simbol ketuhanan.
2. Patung Monumen. Patung sebagai monumen untuk peringatan yang bersejarah atau jasa
seorang pahlawan dalam sebuah bangsa. Salah satu contoh patung sebagai monumen
adalah patung yang terdapat di Monumen Pancasila Sakti di Jakarta.
3. Patung Arsitektur. Patung arsitektur adalah patung yang bernilai estetika dan berfungsi dalam
konstruksi sebuah bangunan.
4. Patung Dekorasi. Patung dekorasi adalah patung yang digunakan untuk menghias bangunan
atau taman.
5. Patung Seni. Patung seni merupakan karya seni murni yang digunakan untuk dinikmati
keindahan bentuknya.
6. Patung kerajinan. Patung kerajinan adalah patung yang digunakan untuk tujuan
konsumerisme..
5. Membentuk patung dengan cara mengurangi kayu menggunakan alat tertentu disebut dengan
teknik ...
A. pahat B. assembling C. cor D. butsir
6. Salah satu fungsi patung yang memiliki estetika dan berfungsi dalam konstruksi sebuah bangunan,
yaitu fungsi patung sebagai ...
A. religi B. dekorasi C. kerajinan D. arsitektur
9. Salah satu fungsi patung yaitu kerajinan, yang tujuan utamanya yaitu ...
A. estetika
B. konsumerisme
C. sebagai hiasan pada bangunan
D. sebagai simbol untuk mengenang peristiwa
10. Corak patung modern dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ...
A. Tradisional, modern, dan pos modern
B. Primitif, klasik, dan modern
C. Representatif, deformatif, dan abstrak
D. Tradisional, klasik, dan kontemporer
11. Pada gambar di samping menunjukkan patung bergaya...
B. representatif
C. deformatif
D. abstrak
E. alami
12. Cermati tabel di bawah ini!
No. Bahan
1 lilin
2 Kayu
3 tanah liat
4 logam
5 sabun
Bahan dalam membuat patung lunak diantaranya adalah....
A. 1,2,3 B. 1,2, 4 C.1,3,5 D.2,4,5
13. Memahat adalah salah satu teknik membentuk patung atau benda hias pada bahan .... .
A. keras B. lunak C. halus D. lembut
14. Pembuatan karya seni patung dari bahan lunak dengan cara mengurangi media menggunakan
alat sudip di samping merupakan teknik...
A. cor B. putar
B. pahat D. butsir
15. Dilihat dari obyek bagian patung petung pada gambar di bawah ini merupakan wujud dari patung ...
A. lengkap
B. torso
C. dada
D. sebagian
19. Penbentukan patung dengan bahan cair yang kemudian memadat disebut teknik... .
A. pahat B. las C. cor D. ukir
20. Patung abstrak disebut juga dengan patung...
A. Realis B. figuratif C. arsitektur D. imajinatif.
KEGIATAN BELAJAR ( 2)
Patung merupakan salah satu hasil dari karya seni yang berwujud tiga dimensi atau
trimatra, biasanya dibuat menggunakan teknik memahat (kayu, batu, es batu, balok, perak dan
lain-lain), butsir (tanah liat, tepung, dan lain-lain) dan menggunakan teknik kasting atau cor.
Patung adalah salah satu karya yang bisa bertahan lama.
Tugas Praktik
Buatlag Patung sesuai dengan bakat dan minat kamu serta pilihlah bahan yang tersedia disekitar kamu!
Setelah Kamu Melaksanakan Kegiatan berkarya kamu akan mendapatkan penilaian karya sebagai
berikut:
2 Kreatifitas 50 ....................
3 Orisinalitas 50 ....................
4 Penyelesaian 50 ....................
MODUL 3
Seni Grafis
PENDAHULUAN
Pada modul 3 ini akan memaparkan tentang pengertian Seni Grafis, Jenis Karya Grafis
Berdasarkan Tehnik , Tehnik Berkarya Seni Grafis.
Pemahaman anda terhadap materi ini sangat diperlukan serta ananda dapat melakukan praktek
seni grafis sesuai dengan bakat dan minat ananda. Dengan demikian anak tidak melulu anak
diperkenalkan dengan teori berkesenian tetapi juga mempraktikkan pengetahuan seni dalam kehidupan
mereka. Disinilah pentingnya kita memahami konteks kesenian dalam kehidupan dan tidak hanya
memahami secara tekstual.
Untuk itu anda akan mempelajari tentang seni lukis dengan indikator pembelajaran sebagai berikut.
1. Menguraikan Pengertian Seni Grafis
2. Mengidentifikasi Jenis Seni Grafis Berdasarkan Teknik
3. Menjelaskan Prosedur Berkarya Seni Grafis
2. Cetak Saring
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan cetak saring antara lain sebagai berikut.
Kerangka screen yaitu bingkai yang terbuat dari kayu atau aluminium screen ataau monyl
merupakan kain berserat yang berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar pada
benda yang akan disablon
Meja cetak sebagai alas untuk melakukan pencetakan.
Pelaspis digunakan untuk menyerap tinta yang berlebihan.
Rakel digunakan untuk meratakan tinta di screen.
Rak jemur digunakan untuk mengeringkan hasil cetakan.
Obat sablon, emulsi (sensitizer)
Tinta (pewarna.
Proses mencetak.
Screen kering yang sudah melalui tahap
pengeksposan diletakan di atas media yang akan
dicetak. Tuang warna yang diinginkan dan ratakan
dengan rakel.
Screen Sedang (120 T - 150 T) Screen ini memiliki tingkat kerapatan lubang pori-pori agak rapat.
Screen Sedang biasa digunakan untuk menyablon bahan atau benda yang tidak terlalu
menyerap cat, seperti kertas, stiker, karton, kulit imitasi halus.
A. Pilihan Ganda
1. Seni grafis merupakan karya seni dwi matra yang memiliki tujuan untuk menuangkan ide atau
gagasan menggunakan teknik....
A. Cap B. ukir C cetak D. lukis
2. Karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak disebut seni ...
A. dekorasi B. grafis C. mencetak D. melukis
3. Berikut yang bukan bahan yang diperlukan dalam membuat ragam seni grafis cetak tinggi
adalah ...
A. karet B. kayu C. alumunium D. mika film
4. Pembuatan cetakan dari bahan plat aluminium ditoreh dengan alat tajam merupakan tahapan
yang dilalui dalam membuat ragam seni grafis cetak ...
A. tinggi B. saring C. dalam D. datar
5. Ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya menggunakan screen dilapisi bahan
peka cahaya ditutup film dan dilakukan penyinaran adalah seni grafis cetak ...
A. saring B. tinggi C. dalam D. cahaya
6. Alat cetak tinggi yang memiliki fungsi meratakan tinta adalah ...
A. roll B. kaca C. screen D. kuas
7. Teknik pengafdrukan merupakan teknik penyinaran dalam memindahkan gambar pada klise
ke bidang cetak. Agar proses pengafdrukan sesuai dengan harapan dan memiliki gambar
yang tajam maka bahan klise bersifat ...
A. tembus cahaya C.. penghantar cahaya
B. menolak cahaya D. memantulkan cahaya
8. Pernyataan yang tepat tentang cara kerja cetak tinggi adalah ...
A. Permukaan yang menonjol menhantarkan tinta cetak
B. Bagian yang menjorok kedalam menghantarkan tinta cetak
C. Pori pori cetakan menghantarkan tinta cetak
D. Cetakan berasal dari reaksi kimia menghantar tinta
9. Perhatikan sekema proses pengafdrukan berikut!
12. Dalam proses Afrudk atau penyinaran, tahapan yang dilakukan sebelum pengeringan adalah
pelapisan atau coating. Berikut ini manakah tahapan yang harus diperhatikan sebelum coating
A. Mencampurkan emulsi dengan screen
B. Mencampurkan emulsi dengan sensitilizer
C. Mencampurkan sensitilizer dengan cat yang akan digunakan
D. Mengecat coater
13. Teknik cetak yang bagian dalamnya menyerap tinta seperti yang terdapat dalam mezzo tint
adalah … .
A. Cetak datar
B. Planography print
C. Intaglio print
D. Litography tint
14. Cetak dalam adalah seni cetak yang menggunakan klise. Di bawah ini bahan yang terdapat
dalam teknik cetak dalam adalah … .
A. Alumunium dan zinc
B. Drypoint dan batu cadas
C. Alumunium dan kuningan
D. Paku dan batu cadas
15. Teknik cetak yang digunakan pada gambar
disamping menggunakan material… .
A. Kertas
B. Batuan cadas
C. Rakel
D. limeston
Pedoman Penilaian:
1. Pilihan Ganda :
Nilai = Jumlah benar X 5
2. Uraian:
Uraian lengkap = 10 Uraian kurang =5
Uraian Sedang =8 Uraian tidak tepat =3
Hasi masing-masing dijumlahkan = Nilai Uraian
Nilai Keseluruhan = Nilai Piihan Ganda +Nilai Uraian
Setelah Kamu Melaksanakan Kegiatan berkarya kamu akan mendapatkan penilaian karya
sebagai berikut:
2 Kreatifitas 50 ....................
3 Orisinalitas 50 ....................
4 Penyelesaian 50 ....................
Modul 4
Pelaksanaan Pameran
PENDAHULUAN
Pada modul 4 ini akan memaparkan tentang pengertian pameran , tujuan pameran seni rupa ,
manfaat pameran, fungsi pameran, merencanakan pameran, melaksanakan pameran serta membuat
laporan pameran.
Pemahaman anda terhadap materi ini sangat diperlukan serta ananda dapat melakukan praktik
pameran sesuai dengan keinginan kelompok/kelas ananda. Dengan demikian anak tidak melulu
diperkenalkan dengan teori berkesenian tetapi juga mempraktikkan pengetahuan seni dalam kehidupan
mereka. Disinilah pentingnya kita memahami konteks kesenian dalam kehidupan dan tidak hanya
memahami secara tekstual.
Untuk itu anda akan mempelajari tentang pameran dengan indikator pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menguraikan Pengertian Pameran
2. Menyebutkan Tujuan Pameran Seni
3. Menunjukkan Manfaat Pameran Seni Rupa
4. Menunjukkan Fungsi Pameran
5. Merancang Perencanaan Pameran Seni Rupa
6. Merancang Pelaksanaan Pameran
7. Membuat Laporan Kegiatan Pameran
1. Pengertian Pameran
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan
4. Fungsi Pameran
Pameran seni rupa yang diselenggarakan di sekolah, biasanya merupakan pameran
heterogen, karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam. Fungsi utama dari
pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada siswa, di
samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran seni
rupa merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi siswa tehadap seni. Menurut
Cahyono (2002: 9.6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi
apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.
1. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap
karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat,
menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan
muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh
menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan
apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran
biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.
2. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai
ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah,
nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai
yang positif terhadap siswa dan warga sekolah.
3. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan
nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator
menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
4. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat
diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-
bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian
apakah siswa yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.
Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996) secara khusus
menyebutkan lima fungsi pameran seni rupa sekolah, diantaranya:
(1) meningkatkan apresiasi seni warga sekolah khususnya siswa;
(2) membangkitkan motivasi siswa berkarya seni;
(3) penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas;
(4) motivasi berkarya visual lewat karya seni, dan
(5) belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran.
Pameran seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah baik secara
perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada warga
Meja, meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan
sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensi seperti patung atau barang kerajinan
lainnya.
Buku tamu, bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal
kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan
untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi
pameran.
Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi
pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai
masukan terhadap penyelenggan pameran.
Panil berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi
seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat
digunakan sebagai penyekat ruangan.
Folder berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk
menjelaskan kepada pengunjung pameran.
Lampu penerangan digunakan untuk memperjelas karya yang dimerkan. Lampu ini
dipasang di setiap papan pamer, di plafon, agar tidak menyilaukan.
Sound system (tape dan kaset instrumentalia) berfungsi untuk menambah suasana
santai dan mendukung suasana pameran.
Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat
rancangan fisik pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi
penataan yang serasi, pengaturan jarak pandang dan tinggi rendah pandangan terhadap
karya dua dimensi dan tiga dimensi.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang
pameran antara lain sebagai berikut.
Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam
pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur: yaitu pengaturan lalu lintas
pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu. dan dua
pintu.
Penataan dan Penempatan Karya Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas
dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah
pemasangannya.
6. Pelaksanaan Pameran
Agar tidak terjadi berbagai kemungkinan negatif, maka sebelum pelaksanan pameran,
panitia yang dipimpin oleh Ketua melakukan cek terakhir mengenai kesiapan pelaksanaan
pameran tersebut. Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan
pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana,
pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau
yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran
dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.. Ada beberapa hal
yang perlu dilakukan ketika pengujung mengunjungi ruang pameran, di antaranya:
1. Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu.
2. Bila masih ada katalog, pengunjung yang hadir diberinya.
3. Sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan,
dan keutuhan karya yang dipamerkan;
4. Untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka
peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu
memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung, apalagi pengunjung
pameran memerlukannya.
5. Pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat
berguna untuk menilai proses pelaksanaan pameran
1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah
menetapkan tujuan pameran. Sebuah pameran seni merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan ide atau gagasan kepada publik melalui media karya seni. Melalui kegiatan ini
diharapkan terjadi komunikasi antara perupa dengan apresiator. Penyelenggaaan pameran
dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah.
Beberapa tujuan penyelenggaraan kegiatan pameran seni di sekolah antara lain sebagai
berikut.
1. Sebagai sarana hiburan/rekreasi bagi pemerhati seni, siswa, dan masyarakat
2. Memberikan motivasi pengujung untuk mengambil langkah kongkrit yang bermanfaat
dalam mempelajari kesenian.
3. Memupuk rasa cinta dan mengembangkan budaya nasional.
4. Disekolah sebagai perwujudan hasil praktek akhir dari mata pelajaran seni rupa.
5. Sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan talenta (bakat) seni pada siswa dan
masyarakat dengan harapan mendapat pengakuan umum.
6. Sarana prestasi artinya pameran seni rupa merupakan ajang berprestasi, kompetisi,
dan timbul pemikiran untuk berbuat dan berkarya yang baik.
7. Sarana apresiasi artinya dengan melihat pameran seni rupa akan muncul berbagai
tanggapan, kritik, penilaian, sarana penghargaan, dan rangsangan seseorang untuk
berkreasi dalam berkarya dan berolah seni.
8. Sarana edukatif artinya sarana pembelajaran kepada orang lain, menanamkan akan
nilai-nilai keindahan (estetika) dalam lingkup luas, dan mendidik siswa akan
keseimbangan batin/rasa dengan akal/pikiran.
9. Sarana rekreasi artinya pameran dapat untuk sarana hiburan. Dengan melihat
pameran timbul rasa senang, segar, dan menghilangkan kejenuhan dan ketegangan
batin dan fisik.
10. Sarana motivasi dan sarana komunikasi
Seksi
5. Seksi Stan Seksi Stan dan Penerima Tamu, Seksi stan adalah
penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran
pameran, mengatur pengunjung mulai dari masuk
sampai ke luar.Petugas ini diharapkan melayani para
pengunjung secara ramah dan sopan. Selain menjadi
penerima tamu, seksi ini dalam kelas kita bertugas
membut buku katalog sederhana.
Bulan
Jenis
No. Mei Juni Juli
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembentukan x - - - - - - - - - - -
panitia
2. Penyususnan x x - - - - - - - - - -
Proposal
3. Rapat x - - x - - - - - - - -
Persiapan
4. Pengiriman - - x x x x - - - - - -
surat dan
publikasi
5. Pengumpulan - - - x x x x - - - - -
Karya
6. Seleksi Karya - - - - x x x x - - - -
7. Pembuatan - - - - - - - x x - - -
Katalog,
undangan,
sertifikat, dll.
8. Rapat - - - - - x - - - x - -
9. Pelaksanaan - - - - - - - - - x x -
Pameran
10. Pembuatan - - - - - - - - - - x -
laporan
Melaksanakan kegiatan pameran karya seni rupa siswa harus dilakukan dengan perencanaan
yang sangat matang, tersusun secara sistematis dan logis. Kerja sama dan tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan mendukung kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang pamer yang baik
akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga tercapai tujuan sesuai dengan yang di harapkan.
Melalui kegiatan pameran karya seniman dan lembaga kesenian profesional kita tidak hanya belajar
mengapresiasi karya seni rupa, tetapi juga belajar untuk disiplin dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang sangat besar.
A. Pilihan Ganda
1. Pameran merupakan kegiatan mempertunjukkan sesuatu kepada orang lain dengan tujuan
untuk mendapatkan ...
A. Tanggapan dan penilaian C. Penilaian
B. Kritik dan saran D. Sponsor
2. Pameran karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu ...
B. Uraian
1. Jelaskan pengertian pameran seni rupa!.
2. Tuliskan ragam pameran berdasarkan jenisnya!.
Pedoman Penilaian:
1. Pilihan Ganda :
Nilai = Jumlah benar X 5
2. Uraian:
Uraian lengkap = 10
Uraian Sedang =8
Uraian kurang =5
Uraian tidak tepat =3
Hasi masing-masing dijumlahkan = Nilai Uraian
Nilai Keseluruhan = Nilai Piihan Ganda +Nilai Uraian
MODUL 5
Menyanyikan Lagu Secara Solo/Tunggal
Petunjuk Belajar
a. Bacalah buku paket kelas sembilan dan buku-buku lain yang relevan tentang menyanyikan lagu
secara solo / tunggal.
b. Jika akan melakukan praktek pembuatan karya, bacalah dengan cermat materi-materi tentang
praktek tersebut tersebut dan lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang disajikan
c. Pastikan kalian sudah mengerti dan memahami seluruh indikator dan tujuan pembelajaran.
PENDAHULUAN
Kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dengan suara khususnya musik.
Mendengar musik hampir di manapun, informasi dalam bentuk suara, dan kita
berbicara dengan pita suara untuk juga menghasilkan suara. Ketika kita sedang
tidak berbicara, maka akan terdengar orang lain berbicara. Tak diragukan lagi,
musik telah menjadi bagian dari umat manusia sejak awal sejarah dan menemani
kita dimomen sedih dan momen bahagia. Menyanyi itu universal, di setiap era,
segala peradaban, jenis kelamin, dan ras, memiliki jenis nyanyian dan musiknya
sendiri.
Pada materi seni musik sebelumnya kita sudah mempelajari mengenai teknik
bernyanyi dan memainkan alat musik daerah. Dalam modul 3 ini kalian tidak hanya
mempelajari tentang materi bernyanyi solo atau tunggal tapi juga diharapkan mampu mempraktekkan
bernyayi hasil latihan improvisasi. Untuk itu dengan rasa tanggung jawab dan percaya diri mari belajar
mengenai bernyayi lagu secara solo atau tunggal yang meliputi :
1. Penampilan vokal solo/tunggal:
a. Materi vokal
b. Teknik vokal
2. Penampilan Latihan improvisasi lagu secara solo/tunggal:
a. Ritmis
b. Melodis
Latihan 1
Coba amati dua jenis sajian music berikut agar kalian lebih mengenal materi music solo atau
tunggal. Agar lebih jelas kalian bisa mecari dan melihat video dengan mengetik kata kunci sesuai
dengan gambar di bawah ini!
Sumber : Sumber :
https://www.youtube.com/channel/UCviMNWTUL https://www.youtube.com/channel/UCRggxhdYIz0
getWFfSzwAukmA zSvUgJmCWMGg
Setelah kalian mengamati video di atas, coba analisa musik keduanya dan kemukakan
pendapatmu dengan mengisi tabel di bawah ini!
Pertunjukan grup /
1
solo
2 Genre musik
3 Jumlah anggota
4 Peran anggota
KEGIATAN BELAJAR
Adapun jenis dan wilayah suara manusia dapat dibagi ke dalam beberapa jenis,
diantaranya adalah sebagai berikut.
Suara anak anak terdiri dari dua jenis:
1) Tinggi jenis suara tinggi dengan wilayah nada c’ – f”
b. Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan lagu dapat
dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap badan yang tegap, posisi mulut yang
benar, latihan vokalisis, pembentukan bunyi vokal, dan pembentu- kan bunyi konsonan.
1) Sikap
Sikap badan yang benar akan membantu mem- perlancar sirkulasi udara sebagai
pendorong utama produksi suara. Sikap yang baik, antara lain: kepala harus tegak,
pandangan ke depan; tulang punggung lurus; dada sedikit membusung; kedua kaki
terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar
berikut!
2) Posisi Mulut
Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara. Bentuk dan
posisi organ mulut saat memproduksi suara adalah sebagai berikut.
• Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga suara yang
ke luar tidak lemah dan bulat.
• Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah atas.
• Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara
tidak berkurang.
• Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang ke luar menjadi
jelas dan lantang.
• Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang
menuju ke rongga hidung.
3) Latihan Vokalisis
Di dalam buku Prattica di Musika, komponis Lodovico Zacconi menjelaskan bahwa
latihan dasar vokal yang baik adalah berusaha menjadikan semua bunyi menjadi huruf-
huruf hidup. Tujuan latihan vokalisis adalah memelihara dan menyempurnakan huruf
vokal ataupun konsonan dengan teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi
bulat, merdu, dan indah.
Latihan 2
Perhatikan bentuk mulut huruf vokal pada gambar berikut ini dan tentukan huruf vokal apa
yang akan terdengar!
d. Pernapasan
Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru. Udara yang digunakan
saat menyanyi lebih banyak dibandingkan persediaan untuk bernapas sehari-hari. Oleh
karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin waktu menyanyi. Teknik
pernapasan dalam menyanyi dibagi men- jadi tiga macam, yaitu teknik pernapasan dada,
perut, dan diafragma.
Perhatian!
Waktu menghirup udara diusahakan pelan-pelan, perut mengembung sehingga rongga
dada terbuka lebar dan udara yang masuk maksimal.
Setelah udara masuk, tahan selama 5 detik, 10 detik, atau 15 detik secara bertahap.
Keluarkan udara sedikit demi sedikit (stabil) dengan suara mendesis (sis ... sis ...).
Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.
e. Pembawaan
Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah
ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik, antara lain tema lagu, unsur-unsur
musik (tanda tempo, tanda dinamik, tanda ekspresi, irama, dan birama), pesan dan kesan
yang disampai- kan, kesulitan-kesulitan lagu, gaya, dan klimaks lagu.
c. Nada
Nada adalah bunyi yang beraturan, dan memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam
teori musik, setiap nada memiliki tinggi nada tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut
jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Nada adalah bunyi yang memiliki
getaran teratur tiap detiknya. Sifat nada ada 5, yaitu:
1) Pitch,atau ketepatan jangkauan nada,
2) Durasi, yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan,
3) Intensitas nada, yaitu keras atau lembutnya nada yang harus dibunyikan,
4) Timbre, yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang,
5) Ambitus suara, adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi profesional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya. Ada beberapa teknik suara:
Crescendo, artinya suara pelan berangsur-angsur keras.
Descrescendo, artinya suara keras berangsur-angsur pelan.
Staccato, artinya suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
2. Menentukan Birama
Birama adalah bagian dari suatu baris melodi, yang menunjukkan berapa ketukan dalam
bagian tersebut. Sebelum menotasikan melodi lagu yang akan dibuat ke dalam paranada, kita harus
memilih birama yang akan menjadi patokan dari irama lagu untuk tiap baitnya. Mulailah dengan
birama yang banyak digunakan untuk musik modern yaitu 4/4. Birama 4/4 ini memiliki makna
bahawa dalam tiap birama terdapat 4 ketuk dan 1 ketuknya not seperempat. Penentuan birama ini
akan memudahkan kita dalam menggambarkan pola birama yang akan dibuat berikutnya.
4. Melodi Lagu
Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi berdasarkan perbedaan tinggi rendah
atau naik turunnya. Melodi merupakan bentuk ungkapan penuh atau hanya penggalan ungkapan
nada. Membuat melodi lagu bisa dimulai dengan memilih nada yang diinginkan sesuai dengan
tema dan suasana yang diinginkan. Kegiatan ini bisa dibantu dengan menggunakan alat musik
misalnya pianika atau piano atau alat musik melodis lainnya. Untuk pencipta lagu pemula cukup
menggunakan nada dasar natural yaitu Do = C. Jalanya melodi ini berada sejalam dengan ritmik
yang sudah ditentukan di atas, artinya melodi yang dibuat harus pas dengan dengan rimiknya
secara hitungan dan nilai notnya.
5. Lirik Lagu
Lirik Lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar
maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta Lagu
melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap
lirik atau syairnya. Lirik lagu dalam sebuah lagu berfungsi sebagai penjelas lagu yang disampaikan.
Sedangkan penggunaan lagu dengan cara memanfaatkan puisi sebagai liriknya disebut
musikalisasi puisi. Pembuatan lirik lagu ini harus menguraikan tema lagu dengan baik, gunakanlah
pilihan kata yang sopan namun dapat mewakili perasaan hati kita.
Hati-hati di Jalan - C Em Am
Tulus kukira takkan ada
G F Em kendala..
Intro : C F C F kukira ini kan mudah G F Em
C Bm E Am Dm Bb G kukira ini kan mudah
perjala..nan kau aku jadi kita.. Dm G
membawamu.. C Bm E Am kau aku jadi kita..
G F kasih sa..yangmu Bb Am
bertemu denganku.. membekas.. kau melanjutkan
Em Am Dm Gm -C F perjalananmu..
ku bertemu kamu.. redam kini sudah.. Dm Em G
C Bm E Am Em Am Dm G ku melanjutkan
seperti..mu yang ku pijar istimewa.. perjalananku..
cari.. C Bm E Am Musik : C Em Am G
G F entah a..pa maksud D/F# G..
konon aku juga.. dunia.. uuu.. uuuu
Em Am Dm Gm -C F uuuuu..
seperti yang kau cari.. tentang ujung cerita.. Reff :
Am Bm Em Am Dm C Em Am
kukira kita asam dan kita tak bersama.. kukira kita akan
garam Am Bm bersama..
C Em semoga rindu ini G F
dan kita bertemu di menghilang begitu banyak yang
belanga C Em sama
Am konon katanya waktu Dm G
kisah yang ternyata sembuhkan latarmu dan latarku..
Bm Dm G m Bm Dm C Em Am
tak seindah itu.. -G kukira takkan ada
Reff : akan adakah lagi yang kendala..
C Em Am sepertimu.. G F Em
kukira kita akan Reff : kukira ini kan mudah
bersama.. C Em Am Dm G
G F kukira kita akan kau aku jadi kita..
begitu banyak yang bersama.. Bb G C
sama G F Cmaj7 C Cmaj7
Dm G begitu banyak yang ku kira kita akan..
latarmu dan latarku.. sama bersama..
C Em Am Dm G G-Am- C Bm Am
kukira takkan ada Bm Bm -G C
kendala.. latarmu dan latarku.. hati-hati di jalan..
A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
Petunjuk Belajar
a. Bacalah buku paket kelas sembilan dan buku-buku lain yang relevan tentang menyanyikan lagu
secara solo / tunggal.
b. Jika akan melakukan praktek pembuatan karya, bacalah dengan cermat materi-materi tentang
praktek tersebut tersebut dan lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang disajikan
c. Pastikan kalian sudah mengerti dan memahami seluruh indikator dan tujuan pembelajaran
PENDAHULUAN :
Mungkin sebagian besar di antara kalian sudah mengenal tentang vokal grup, dan bahkan
mungkin di antara kalian menjadi penggemar dari salah satu vokal grup tertentu. Banyak vokal grup
yang terkenal di Indonesia, seperti: JKT 48, Fun Chibi, Smash, Treeji, Trio, Libels, Super 9 Boyz dan
sebagianya.
Membentuk vokal grup memang tidak semudah seperti halnya menyanyi perseorangan. Dalam
vokal grup, diperlukan kekompakan tim, perpaduan suara, harmonisasi, dan bahkan keserasian gerak
secara kelompok. Hal tersebut bukanlah merupakan hal yang mudah tetapi memerlukan latihan,
kesabaran, dan kerja keras agar dapat tercipta vokal grup yang baik.Modul ini mepaparkan tentang
apa dan bagaimana menyanyi lagu modern dalam sajian vokal grup. Pemahaman ananda mengenai
menyanyi lagu modern dalam sajian vokal grup merupakan kompetensi yang diharapkan dapat ananda
miliki setelah mempelajari modul 6 ini.
Pencapaian kompetensi dapat dicapai dengan mempelajari seluruh materi yang akan disajikan
dalam 2 kegiatan belajar sebagai berikut :
KEGIATAN BELAJAR
Vokal group diminati oleh kaum muda, karena sifatnya lebih dinamis dan atraktif yang
memungkinkan mereka menuangkan ide dan kreatifitasnya, baik secara teknis maupun non
teknis. Secara teknis maksudnya dilihat dari sisi musikalitas, mereka dapat menuangkan
gagasannya misalnya ide-ide musik yang membuat aransemen menjadi lebih hidup. Secara non
teknis maksudnya dilihat dari sisi non musik, mereka dapat menciptakan kreatifitas gerak,
busana, dan ide-ide yang mendukung dari sisi pertunjukan. Salah satu ciri yang menonjol pada
vokal group adalah lahirnya ide tentang introduksi, interlude, coda, dan variasi akor yang lebih
bebas dan berani menampilkan nada-nada non diatonik.
Mendengarkan sebuah lagu dari vocal grup secara berkelompok (2-3 orang) dan mencatat nama
vocal grup, tahun berdiri, bentuk vocal grupnya, pembagian suara serta keunikan dan kelebihannya.
Sebelum membuat aransemen vokal, terlebih dahulu harus mengetahui ambitus suara
manusia. Ambitus adalah jangkauan suara atau luas wilayah nada yang dapat dicapai seseorang
dalam berolah vokal. Wilayah nada manusia tidak melebihi empat oktaf. Berikut jangkauan suara
manusia.
Catatan:
Jangkauan wilayah nada sopran c1 – a2
Jangkauan wilayah nada mezzo sopran a – f2
Jangkauan wilayah nata tenor e – a’
Jangkauan wilayah nada alto f – d2
Jangkauan wilayah nada bariton A – F1
Jangkauan wilayah nada bass F – d1
Untuk memperoleh aransemen yang baik, setiap jenis suara tidak boleh melebihi nada-nada
yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun aransemen vokal adalah sebagai
berikut.
1. Aransemen Lagu untuk Vokal Grup
Aransemen lagu untuk vokal grup sangat berbeda dengan aransemen lagu untuk
penyanyi tunggal. Aransemen lagu untuk vokal grup memerlukan perencanaan yang matang
yang disesuaikan dengan karakter masing-masing vokal yang manyanyikan, jenis vocal, jenis
kelamin, dan kekuatan (ambitus) suara masing-masing penyanyi. Aransemen lagu untuk vocal
grup setidak-tidaknya dua suara atau lebih. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam mengaransemen lagu.
a. Mencari melodi utama atau pokok dari lagu yang telah dipilih.
Sumber lagu bisa diperoleh dari mp3, youtube atau dari buku lagu yang dimiliki atau
didownload dari inter net yang hanya terdiri satu suara saja.
Setelah itu dapat dilakukan pemecahan suara dengan acuan nada-nada yang harmoni
sesuai akornya.
Sebagai contoh akan dibuat vokal grup wanita dengan susunan 3 suara yaitu Sl, S2, A.
Sopran l (Sl), Sopran 2 (S2), dan Aalto (A). Jika melodi pokok atau utama lagu ada di
sopran l, maka sopran 2 dan alto tinggal menggunakan nada yang belum digunakan di
akor tersebut sesuai dengan ketinggian nadanya.
Sl : sol (melodi utama)
S2 : mi
A : do
e. Improvisasi lagu.
Tahapan selanjutnya adalah mengemas sajian vokal grup lebih menarik yaitu dengan
membuat variasi nada pada melodi lagu di beberapa bagian saja dengan catatan
pengembangan nada atau variasi nadanya harus tetap berjalan di akor yang sama.
Variasi lainnya dapat dilakukan dengan menambahkan misalnya intro dan akhir lagu yang
menarik. Hal ini sangat tergantung pada kreativitas anggota vokal grup. Oleh karena itu
teruslah perbanyak perbendaharaan variasi nada dan improvisasi lagu dengan banyak
mendengarkan karya vokal grup yang terkenal dan bagus.
f. Melengkapi semua suara dengan akor yang sudah ada.
Tahap akhir adalah melengkapi semua suara dengan teknik seperti pada nomor 5.
Kreativitas dan pengembangan nada masing-masing suara bisa dilakukan, dengan syarat
ada 1 atau 2 suara yang dijaga untuk tetap memakai nada dalam akor, sedangkan suara
yang lain bisa diganti nadanya.
Petunjuk Belajar
a. Bacalah buku paket kelas sembilan dan buku-buku lain yang relevan tentang menyanyikan lagu
secara solo / tunggal.
b. Jika akan melakukan praktek pembuatan karya, bacalah dengan cermat materi-materi tentang
praktek tersebut tersebut dan lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang disajikan
c. Pastikan kalian sudah mengerti dan memahami seluruh indikator dan tujuan pembelajaran
PENDAHULUAN
Modul ini mepaparkan tentang musik populer. Pemahaman ananda mengenai pengertian, jenis dan
gaya menyanyikan lagu musik populer. Pencapaian kompetensi dapat dicapai dengan mempelajari
seluruh materi modul 7 yaitu:
1. Mendeskripsikan jenis lagu populer.
2. Mendeskripsikan gaya bernyanyi lagu populer.
3. Mendeskripsikan tahapan latihan bernyanyi lagu populer dengan gaya yang tepat.
4. Menyanyikan lagu populer dengan ekspresif.
KEGIATAN BELAJAR
A. Pengertian Musik Populer
Musik Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam.
Musik jenis ini juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat ini, sehingga
sesuai dengan di telinga kebanyakan orang. Musik populer merujuk kepada salah satu dari sejumlah
genre musik yang memiliki daya tarik yang luas dan biasanya didistribusikan ke khalayak yang besar
melalui industri musik. Ini berlawanan dengan baik seni musik dan musik tradisional, yang biasanya
Memunculkan banyak group-group dan penyanyi terkenal di jaman ini seperti : Dewa 19,
Sheila on 7, Keysha Levronka, Raim Laode. Juga perkembangan teknologi semakin pesat, ini juga
mempengaruhi pada musik jaman ini, pengaruh seperti apakah yang dapat kita cermati sehubungan
dengan perkembangan teknologi ini.
C. Ciri-ciri Musik Populer
1. Melodinya mudah dicerna dan mudah diterima masyarakat
2. Mudah dipadu padankan dengan jenis musik lainnya
3. Karakter dari liriknya mudah, dan gampang diserap
4. Menggunakan harmoni yang tidak terlalu rumit, dengan tempo yang bervariasi.
2. Musik Rock
Musik rock atau musik cadas adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara
umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari
tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil
gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk musik), jazz dan musik klasik.
Bunyi khas atau ciri khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar
akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass
dan drum, dan keyboard seperti organ, piano atau sejak 70an,syntheiser. Disamping gitar atau
keyboard, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik
solo. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan
mencolok serta melody yang menarik. Alat-alat musik yang sering digunakan diantaranya : Gitar
elektrik, Gitar bass, Drums, Keyboard.
3. Musik Jazz
Jazz merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan Blues, Ragtime dan musik
Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, Swing, Bebop, Hard Bop,
Cool Jazz, Jazz Fussion, Smooth Jazz, dan Cafjazz. Aliran musikini juga yang berasal dari
Amerika Serikat pada awal abad ke-20.
Ciri khas dari musik ini diantaranya :
a. Bluetonality, merupakan sejenis irama yang lebih mirip dengan nada blues. Hal ini
dikarenakan awal dari musik jazz berasal dari musik blues.
b. Swinging, iramanya yang terasa seperti mengayun.
c. Sycopation (singkup), dasar dari singkup adalah up tempo, singkup ini banyak di pakai di
aransemen lagu-lagu modern.
d. Improvisasi, musik jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis musik lain.
Improvisasi dari jenis dari jenis musik ini lebih ke instrument dan scatsing vokalis, dimana
not-not yang keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan dari stage, yang dengan
kata lain musisi jazz langsung menciptakan musik “on the stage”.
Alat-alat musik yang digunakan biasanya : Gitar, Gitar Bass, Saxsofon, Trombon, Piano,
Klarinet, Trompet, Double Bass, Drums, Vokal.
5. Musik Keroncong
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai
nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute dan
merupakan salah satu musik rakyat Indonesia yang berkembang sejak Abad XIX.
Sebenarnya keroncong merupakan genre musik tradisional, namun seiring
perkembangannya instrumen menjadi musik populer dengan perpaduan dengan genre musik
lainnya, seperti yang dilakukan oleh Bondan Praoso & Fade2 Black yang menciptakan komposisi
berjudul “kroncong protol” yang berhasil memadukan musik bergenre rap dengan musik latar
belakang irama keroncong. Musik Keroncong mempunyai empat ciri diantaranya: Bentuk,
Harmoni, Ritme atau rentak. Perbedaan yang lebih penting terletak dalam jenjang irama,
perubahan pola dan aransemen laras, tempo, watak dan cara penyajiannya. Meskipun
demikian , keroncong memang memiliki pola baku yang disebut irama keroncong, irama inilah
yang menjadi ciri khas keroncong yang membedakan dengan genre musik lainnya.
Alat-alat musiknya yang digunakan antara lain :
a. ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama
yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di
Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
b. ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya
memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F)
c. gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi)
d. biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali
sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang.
e. flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling
kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java),
sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua
dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno
dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta).
f. selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan
Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas
dipetik/pizzicato.
g. kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati
dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya.
Latihan 1
Mari berlatih menyanyikan lagu populer ini dalam sajian vokal grup. Buatlah grup vokal terdiri
dari 4 s/d 6 anggota, dan berlatihlah menggunakan lagu di bawah ini!
A. rock
B. jazz
C. populer
D. dangdut
13. Penyesuaian tema dan ekspresi wajah pada saat menyanyikan lagu sering disebut…
A. Ekspresi B. improvisasi C. intonasi D. mimic
14. Keras dan lemahnya suara penyanyi pada saat membawakan lagu disebut…
A. Intonasi B. nada C. irama D. lagu
15. Kemampuan penyesuaan penampilan penyanyi denga karakteristik lagu dan tema merupakan
wujud dari ketepatan…
A. Ekspresi B. interpretasi C. irama D. mimik
16. Music keroncong adalah salah satu music rakyar Indonesia yang ada sejak abad …
2. XIX B. XIV C. VIX D. XXI
17. Gambar di samping merupakan salah satu alat music yang digunakan
dalam permainan pusik pop, disebut apakah gambar tersebut …
A. gitar listrik
B. gitar akustik
C. gitar ukulele
18. aya bernyanyi yang menggunakan elemen folk dan rock dan disajikan melalui hentakan drum
disertai dengan gaya vokal yang banyak memainkan omamen atau improvisasi bebas sesuai
karakter reggae. Gaya ini berasal dari ….
A. Kolombia B. Afrika Selatan C. Jamaika D. Zimbabue
19.
Gambar disamping merupakan penyanyi yang memiliki jenis music
pop ….
A. kreatif
B. balada
C. standart
D. country
20. Penampilan musik yang didominasi suara kendang dengan irama melayu merupakan gaya
music...
A. Pop B. jazz C. rock D. dangdut
B. Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian lagu pop!
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
2. Sebutkan 5 Tokoh yang mempopulerkan lagu populer tahun 80 an!
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
3. Sebutkan 5 alat musik yang di gunakan dalam memainkan musik Jazz !
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
KEGIATAN KETRAMPILAN
1. Pilihlah lagu populer yang kamu senangi
2. Nyanyikan lagu tersebut dengan cara dan gaya sesuai dengan tema lagu
3. Menyanyikan lagu tersebut dapat dengan cara, perorangan, duet, vokal grup
4. Iringan musik dapat berupa iringan langsung atau iringan elektronik
Petunjuk Belajar
a. Bacalah materi tentang lagu popular dalam saian vocal grup dan buku-buku lain yang relevan
b. Jika akan melakukan percobaan-percobaan, bacalah dengan cermat materi-materi tentang
percobaan tersebut dan lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang disajikan
c. Pastikan kalian sudah mengerti dan memahami seluruh indikator dan tujuan pembelajaran
PENDAHULUAN
Modul ini mepaparkan tentang apa dan bagaimana musik ansambel musik populer.
Pemahaman ananda mengenai musik ansambel musik populer merupakan kompetensi yang
diharapkan dapat ananda miliki setelah mempelajari modul 8 ini.
Pencapaian kompetensi ananda dapat dicapai dengan mempelajari seluruh materi yang akan
disajikan dalam 2 kegiatan belajar sebagai berikut :
Kegiatan belajar 1 : Konsep dan prosedur musik ansambel musik populer
Kegiatan belajar 2 : Bermain musik ansambel musik populer
A. Musik Ansambel
Musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa
alat musik dan kemudian memainkan lagu dengan aransemen yang sederhana. Kata ansambel
sendiri berasal dari Bahasa Perancis yang mempunyai arti rombongan musik dan ansambel dalam
kamus musik mempunyai definisi kelompok kegiatan musik. Musik sendiri digunakan banyak orang
saat sedang belajar karena dipercayai sebagai salah satu cara menghindari stress saat belajar
Musik Ansambel terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Pengertian
Orkestra berasal dari bahasa Yunani, orchestra, yang berarti area antara tempat duduk
penonton dan panggung yang biasa digunakan oleh penyanyi koor dan pemain musik.
Dalam dunia musik, orkestra dimaksudkan sebagai kelompok musisi yang memainkan
alat musik bersama-sama. Kelompok orkestra memiliki 30-40 pemain hingga 100-an pemain.
Kelompok orkestra yang beranggotakan30-40 pemain disebut orkestra kecil, sedangkan
yang memiliki 100-an pemain disebut orkestra besar (symphony orchestra atau philharmonic
orchestra).
2. Sejarah
Orkestra mulai terbentuk abad XV karena adanya tuntutan dari para bangsawan. Kaum
bangsawan biasanya menyewa musisi untuk bermain musik dalam pesta-pesta dansa.
Sejalan dengan pekembangan seni opera yang membutuhkan iringan orkestra, pada abd
XVII orkestra makin dikenal oleh masyarakat.
Henry Purcell dari Inggris dan Jean-Baptiste Lully dari Prancis merupakan komposer
yang produktif menghasilkan komposisi-komposisi untuk opera. George Frederic Handel,
komposer asal Jerman, hanya memilih musisi-musisi terbaik yang ada. Sementara, Johann
Sebastian Bach, yang juga berasal dari Jerman, merekrut hampir semua musisi yang ada di
kotanya. Joseph Haydn, seorang komposer asal Austria yang juga disebut sebagai Bapak
Simfoni, memiliki anggota tetap untuk bekerjasama. Para komposer ini sering mementaskan
komposisi operanya di hadapan para bangsawan.
Kelahiran kelompok-kelompok orkestra makin subur pada abad XVIII. Kelompok-
kelompok itu sering disebut dengan “Academy”. Kelompok yang terkenal adalah Leipzig
Gewandhaus Orchestra. Kelompok orkestra itu terbentuk dan diorganisasi oleh semacam
event organizer yang sekaligus menjual tiket konser.
Pada awal abad XIX, di Amerika juga terbentuk kelompok-kelompok orkestra, di
antaranya Boston’s Handel dan New York Philharmonic. Di Austria, terbentuk pula Haydn
Society dan Vienna Philharmonic, sedangkan di Inggris ada The Halle Orchestra yang
didirikan di Manchester.
a. Fungsi Melodi
Fungsi ini berarti bahwa alat musik yang disajikan dalam pertunjukan musik hanya
memainkan melodi sebagai susunan dari notasi/nada yang nanti dimainkan oleh musik vokal
dalam bentuk lagunya. Kita dapat mengambil contoh untuk jenis alat musik recorder, pianika,
b. Fungsi Harmoni
Dalam pertunjukan musik terdapat alat musik yang dimainkan untuk mengharmoniskan
atau menyelaraskan antara melodi dan ritme. Fungsi harmoni dimainkan oleh alat bantu musik
lain, atau bisa disebutkan sebagai alat musik penyelaras dari alat musik yang lain. Contoh alat
musik yang berfungsi sebagai penyelaras, yaitu keyboard atau piano, dan gitar, serta alat musik
daerah misalnya kacapi, saron, suling yang difungsikan selain sebagai melodi juga sebagai
harmoni.
1. Piano, merupakan alat musik harmonis yang cara bermainnya dengan jalan ditekan. Tidak
ada alat musik solo yang mempunyai daya yang setara dengan piano, yang dapat
memainkan nada yang berbeda keras atau lambat. Hal ini membuat piano menjadi alat
6. Di bawah ini yang tidak termasuk ansambel campuran modern adalah ...
A. orkestra B. orkes melayu C. marching band D. gamelan
7. Kelompok orkestra yang memiliki 30-40 pemain musik disebut ...
Pedoman Penilaian:
1. Pilihan Ganda :
Nilai = Jumlah benar X 5
2. Uraian:
Uraian lengkap = 10
Uraian Sedang =8
Uraian kurang =5
Uraian tidak tepat =3
Hasi masing-masing dijumlahkan = Nilai Uraian
Nilai Keseluruhan = Nilai Piihan Ganda +Nilai Uraian
PENDAHULUAN
Modul bab ini akan memaparkan mengenai materi memeragakan tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar pada silabus mata pelajaran seni budaya kurikulum 2013. Diharakan modul berikut
dapat menjadi alternatif sumber belajar siswa yang relevan dan mudah untuk dipelajari.
Pada modul berikut memaparkan materi memeragakan tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari mulai dari
konseptual sampai dengan cara mengaplikasikannya.
Pencapaian kompetensi yang terdapat pada modul berikut dapat dicapai dengan alternatif sajian belajar sebagai
berikut :
Kegiatan belajar 1 : Pengertian Tari Kreasi
Kegiatan belajar 2 : Unsur seni tari
Kegiatan belajar 3 : Jenis Tari Kreasi
Kegiatan belajar 4 : Keunikan Tari Kreasi
KEGIATAN BELAJAR
Tari rekaan memiliki banyak fungsi, satu diantara fungsi utama yakni digunakan sebagai pertunjukan dan hiburan.
Untuk itu, tarian ini selain disusun dengan baik, juga dipersiapkan dengan baik melalui latihan-latihan panjang dan serius.
Selain itu tari rekaan digunakan sebagai media ekspresi diri, ibarat penulis yang megekspresikan perasaan dan dirinya lewat
tulisan, para penari juga menuangkan perasaan dan dirinya melalui gerakan-gerakan tarian.
1. Iringan Tari
Iringan dalam tari memegang peranan penting. Ada dua macam iringan dalam tari, yaitu iringan internal dan iringan
eksternal. Iringan internal adalah iringan tari yang langsung ditawarkan oleh penari, seperti tari samur, tari tifa, dan tari
rebana. Adapun iringan eksternal adalah iringan yang berasal dari luar diri penari. Musik dalam tari memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. Membantu pengaturan waktu (berhubungan dengan irama).
b. Memberi gambaran dan ilusi suasana.
c. Membantu mempertegas ekspresi gerak
2. Properti Tari
Properti tari pada dasamya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar
garapan tari terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam
menggunakan properti tari dengan balk dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan
keterampilan dari seorang penan
Kualitas penguasaan dan keterampilan dari seorang penari atas properti tari yang digunakan menjadi salah satu
teknik tari yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkualitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan fungsinya.
Properti tari yang digunakan antara lain selendang, tongkat keris, payung, piring, panah, pohon-pohonan, dan sebagainya.
b. Tata Busana
Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan mendukung pertunjukan tari. Tata busana
atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat pada seorang penari. Busana penari merupakan sarana
pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. Busana tari dapat dikelompokkan menjadi lima bagian, yaitu: pakalan
dasar (foundation), pakaian kaki atau sepatu, pakaian tubuh (body), pakaian kepala (head dress), dan perlengkapan-
perlengkapan (accessories).
4. Tata Pentas
Pertunjukan tari dapat disajikan di dalam gedung pertunjukan, di panggung terbuka, dan lain-lain. Di Indonesia, kita
dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan (pentas), seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa, dan
bentuk panggung proscenium. Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukan tari yang diselenggarakan di
halaman.
Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Dalam kalangan
bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang
a. Break dance
Nama lain dari tarian ini adalah breaking, b-boying atau b-girling, sebuah tarian yang muncul pertama kali di jalanan,
sekitaran tahun 1970-an, oleh anak-anak African American dan anak muda dari Puerto Rico, yang dilakukan terjadi di
bagian selatan New York City. Untuk erakannya, mayoritas paling menonjol adalah fleksibilitas, gaya, dan yang paling
penting yakni irama. Breakdance sangat populer di kalangan anak muda, karena gerakan yang ada lebih
mengedepankan kelihaian, keahlian dan skill
b. Tari hiphop
Yang pertama adalah Hip-hop Dance. Tarian ini pertama kali mulai dan berkembang sekitar tahun 1970-an, oleh
masyarakat masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Elemen tarian ini antara lain MCing (rapping), DJing,
Breakdance dan Graffiti. Tarian ini benar-benar lepas dari unsur budaya, serta terus mengalami perkembangan dari masa
ke masa. Perpaduan musik dan gerakan yang dinamis, cepat serta penuh kreativitas, membuat tari hip-hop cepat
tersebar hingga ke penjuru dunia.
c. Ballroom dance
Contoh Tari Kreasi Baru Non Tradisi berikutnya bernama Ballroom Dance. Ini adalah serangkaian tarian
berpasangan, yang dinikmati secara sosial dan kompetitif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia sendiri.Tarian ini dibagi
LATIHAN 1.1
Penilaian Ketrampilan!
Carilah minimal tiga jenis tarian, kemudian buatlah kliping analisa mengenai tata busana
masing-masing tarian tersebut. Membuat kliping dengan cara mencari gambar
kostum(busana) tarian, kemudian analisa dan bandingkan!
1. Di bawah ini yang bukan termasuk tari dalam jenis non tradisi adalah .....
A. Break dance B. Ballroom dance C. Tari hiphop D. Tari loliyana
2. Salah satu tari kreasi yang berasal dari suku gayo dimana pertunjukan tarian ini untuk memperingati lahir Nabi
Muhammad SAW adalah ......
A. Tari piring B. Tari Saman C. Tari Gayo D. Tari loliyana
3. Tari Ronggeng Blantik yang ada sejak tahun 1985 diciptakan oleh .....
A. Wiwiek Widyastuti
B. Didi Nini Towok
C. Rosmala Sari Dewi
D. Nyoman Arjasa wenten
4. Berikut ini yang merupaan tari kreasi baru berpola tradisi yang berasal dari Jwaa Tengah yaitu ...
.A. Tari Gebyar B. Tari Kandangan C. Tari Gambyong D. Tari Kupu-kupu
5. Tari yang bersifat sakral dan memuat unsur magi merupakan fungsi dari jenis tari ....
A. Tari hiburan B. Tari teatrikal C. Tari upacara D. Tari edukasi
6. Tari yang tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara turun-
temurun dari generas ke generasi, merupakan definisi dari ....
A. Tari rakyat B. Tari teatrikal C. Tari kontemporer D. Tari tradsional
7. Tarian yang mengalami perkembangan dari pola-pola tarian Nusantara yang telah ada. Pernyataan tersebut merupakan
pengertian dari ......
A. tari kreasi B. tari kerakyatan C. tari klasik D. tari folk klasik
LATIHAN 1.2
Untuk tahap awal belajar, analisa salah satu sajian seni tari yang ditampilkan pada slide atau yang telah
kalian tonton di internet/vcd. Kemudian,
1. Sebutkan nama tarian tersebut!
2. Sebutkan dari mana asal tarian tersebut!
3. Sebutkan dan deskripsikan unsur pendukung tari yang digunakan! (properti dan tata busana).
PENDAHULUAN
Modul bab ini akan memaparkan mengenai materi memeragakan tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung
tari sesuai iringan yang disesuaikan dengan kompetensi dasar pada silabus mata pelajaran seni budaya kurikulum 2013.
Diharakan modul berikut dapat menjadi alternatif sumber belajar siswa yang relevan dan mudah untuk dipelajari.
Pada modul berikut memaparkan materi memeragakan tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan mulai dari konseptual sampai dengan cara mengaplikasikannya. Pencapaian kompetensi yang terdapat pada modul
berikut dapat dicapai dengan alternatif sajian belajar sebagai berikut :
Kegiatan belajar 1 : Fungsi seni tari
Kegiatan belajar 2 : Iringan tari
Kegiatan belajar 3 : Tata rias
Kegiatan belajar 4 : Gerak tari sesuai dengan iringan
KEGIATAN BELAJAR
B. IRINGAN TARI
1. Pengertian iringan tari
Musik iringan tari modern berarti musik yang berfungsi sebagai pengiring dari sebuah tarian modern yang musik
iringan tari tidak hanya sebagai suara – suara yang bisa didengar telinga, namun juga bisa memberi keterangan, pengertian
tentang pesan apa yang keluar dari suatu tarian tersebut. Selain menggunakan gerak sebagai media, pada umumnya tari
memerlukan iringan atau musik pengiring sebagai pendukung dari pergelaran karya seni tari.
Musik dapat membantu menggambarkan suasana sedih, marah, gembira dan dapat menegaskan ungkapan gerak tari.
Musik tari dapat berupa gamelan, tepukan tangan, hentakan kaki, teriakan dan alat musik modern. Iringan atau musik
pengiring dapat dikatakan dinamis apabila mampu menggugah suasana dan mampu membawa penonton dan penari untuk
mendapatkan sentuhan rasa sehingga pesan dapat tersampaikan. Melalui musik pesan yang disampaikan lebih komunikatif
sehingga tari memiliki jiwa atau roh dalam pengungkapannya.
Iringan tari adalah elemen pendukung atau pelengkap dalam sebuah prosesi tari. Umumnya yang menjadi elemen
pendukung atau pelengkap dari sebuah tarian adalah musik. Sebagai pengiring sebuah tarian, musik bisa berfungsi sebagai
pengatur tempo atau keserampakan (bila berkelompok). Dengan kata lain, musik pengiring tersebut menjadi pengendali
keselarasan sebuah prosesi tari. Selain itu, musik pengiring juga berfungsi sebagai penambah nilai estetik tari dan
penyemarak.
2. Jenis iringan tari
Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah
musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan
jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik
atau instrumen, yaitu gamelan.
3. Fungsi iringan tari
a. Sebagai pengiring tari
Sebagai pengiring tari berarti peranan musik hanya sebagai mengiringi atau menunjang penampilan tari. Meskipun
fungsi musik sebagai mengiringi tetapi harus bisa memberikan dinamika atau membantu memberikan daya hidup
sebuah tarian.
b. Menciptakan suasana
Musik sebagai pemberi suasana tari dalam hal ini fungsi musik dipergunakan untuk mewujudkan suasana agung,
sedih, gembira, tenang, bingung, gaduh, dan sebaginya. Pentingnya musik sebagai pemberi suasana harus tetap
mengacu pada tema atau isi dari tarian tersebut.
C. TATA RIAS
Dalam seni tari pasti tidak asing dengan tata rias. Tata rias merupakan unsur pendukung dalam seni tari.
Berlangsungnya sajian seni tari dapat menjadi lebih sempurna jika tata rias terhadap seniman tari bagus dan sesuai dengan
jenis tari atau tema tari yang disajikan. Menata rias adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya
dengan bantuan bahan dan alat.
1. Jenis tata rias
1. Cara menghasilkan gerak yang indah harus terlebih dahulu melakukan pencarian gerak atau biasa juga dikenal dengan
istilah....
A. ekspresi gerak B. eksplorasi gerak C. inspirasi gerak D. Apresiasi gerak
2. Berikut ini bukan merupakan jenis tarian-tarian berdasarkan jumlah penarinya adalah tari ....
A. Tunggal B. Berpasangan C. Kelompok D. Kreasi baru
3. Tari berikut yang merupakan salah satu contoh tari kreasi baru adalah tari ....
A. Jaranan B. Gambyong C. wareng kumbang D. remo
4. Berikut yang termasuk properti dalam penyajian tari kreasi adalah ....
A. Gitar B. Sampur C. Gong D. Kenong
5. Berikut termasuk unsur pendukung karya tari yaitu ....
A. busana dan tempat pertunjukan
B. Gerak dan koreografer
C. Penari dan penata rias
D. Penata panggung dan koreografer
6. Berikut merupakan keunikan properti tari kreasi, yaitu....
A. menggunakan properti plastik
B. bahannya berasal dari plastisilin
C. properti yang digunakan biasanya menyesuaikan temanya
D. memiliki bentuk unik
UJI KOMPETENSI
II. Jawablah Pertanyaan ini dengan benar!
Sikap awal : Berdiri tegak kedua kaki sejajar, kedua lengan bebas di samping badan dan siku
ditekuk.
Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri ke belakang/mundur.
Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan ke belakang/mundur.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kiri ke belakang (mundur) melewati kaki kanan dengan
memindahkan berat badan pada kaki kiri, kaki kanan lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan berat badan pada kaki
kanan.
Cha 3 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan berat badan pada kaki kiri.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan ke belakang/mudur.
Hitungan 6 : Langkahkan kaki kiri ke belakang/mundur.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kanan ke belakang (mundur) melewati kaki kiri dengan
memindahkan berat badan pada kaki kanan, kaki kiri lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan berat badan pada kaki kiri.
Cha 3 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan berat badan pada kaki
kanan dikuti pemindahan berat badan pada kaki kanan.
LATIHAN 2.1
Buatlah koreografi sederhana dengan kelompok. Gerak tari melibatkan gerak seluruh
aggota tubuh (kepala, tangan, badan, kaki, dll). Durasi sajian tari lima menit. Sajikan di
depan kelas.
Aspek penilaian:
Kreativitas gerakan =..............................
Kekompakkan gerakan =..............................
Keindahan gerakan =..............................
Ekspresi penyajian (penghayatan) =..............................
:4
Modul 11
Memahami
Cara Menerapkan Pola Lantai
dan Unsur Pendukung Gerak Tari Kreasi
PENDAHULUAN
Modul bab ini akan memaparkan mengenai materi menerapkan pola lantai dan unsur pendukung gerak tari kreasi
yang disesuaikan dengan kompetensi dasar pada silabus mata pelajaran seni budaya kurikulum 2013. Diharakan modul
berikut dapat menjadi alternatif sumber belajar siswa yang relevan dan mudah untuk dipelajari.
Pada modul berikut memaparkan materi menerapkan pola lantai dan unsur pendukung gerak tari kreasi mulai dari
konseptual sampai dengan cara mengaplikasikannya.
Pencapaian kompetensi yang terdapat pada modul berikut dapat dicapai dengan alternatif sajian belajar sebagai
berikut :
Kegiatan belajar 1 : Pengetahuan seni tari
Kegiatan belajar 2 : Jenis pola lantai pada tari
Kegiatan belajar 3 : Unsur pendukung seni tari
Kegiatan belajar 4 : Menari dengan menerapkan pola lantai
KEGIATAN BELAJAR
Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus
memperhatikan beberapa hal, diantara lain bentuk pola lantai. Maksud atau makna pola lantai adalah jumlah penari, ruangan
atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Jadi pola lantai merupakan pengorganisasian sajian pertunjukan yang
memperhatikan unsur-unsur tari.
Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis
lurus dan garis lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah. Garis-garis mendatar
memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis
melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis
atau kuat.
Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tanganserta kaki penari,
tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan
oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal,
berpasangan maupun kelompok.
Beberapa contoh pola lantai:
1. Pola lantai yang dipergunakan dalam tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.
2. Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
3. Pada tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
4. Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan menggunakan pola lantai garis melengkung membentuk
lingkaran.
5. Tari seudati dari Aceh menggunakan pola gabungan antara pola lantai lurus, pola lantai lengkung, dan zig-zag.
6. Tari jaipong dari Jawa Barat menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.
Buatlah desain panggung dengan lokasi di kelasmu! Setelah membuat desain panggung, buatlah pola lantai pada panggung
yang sudah kamu rancang!
PENDAHULUAN
Modul ini akan memaparkan mengenai materi penerapan pola lantai tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari
sesuai iringan yang disesuaikan dengan kompetensi dasar pada silabus mata pelajaran seni budaya kurikulum 2013.
Diharakan modul berikut dapat menjadi alternatif sumber belajar siswa yang relevan dan mudah untuk dipelajari.
Pada modul berikut memaparkan materi penerapan pola lantai tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari sesuai
iringan mulai dari konseptual sampai dengan cara mengaplikasikannya.
Pencapaian kompetensi yang terdapat pada modul berikut dapat dicapai dengan alternatif sajian belajar sebagai
berikut:
Kegiatan belajar 1 : Property Seni Tari Kreasi
Kegiatan belajar 2 : Koreografi
Kegiatan belajar 3 : Menyajikan pertunjukan tari
Pada kegiatan belajar bab berikut kita akan cenderung menerapkan atau mempraktikkan materi yang telah kita
pelajari sebelumnya. Pengetahuan serta teori yang digunakan tidak jauh berbeda dengan materi semester ganjil. Pada
semseter ganjil kita mempelajari mengenai iringan tari serta unsur pendukung tari. Sedangkan pada semester genap kita
mempelajari ulang kedua materi tersebut dengan menambahkan pola lantai pada sajian tari.
KEGIATAN BELAJAR
A. PROPERTI SENI TARI
Properti tari dalam sebuah karya seni merupakan alat yang dapat menunjang penampilan karya seni itu sendiri. Selain
berisi gerakan, seni tari juga dilengkapi dengan iring-iringan musik dan properti tari yang juga memiliki sejarahnya
tersendiri.Indonesia sebagai negara yang terdiri dari bermacam-macam suku dan etnis menyimpan banyak sekali sejarah
dan kebudayaan, salah satu diantaranya adalah tarian daerah yang mana tarian daerah memiliki ciri khas dan gerakan yang
berbeda-beda pada tiap daerah. Jumlah tarian daerah di Indonesia mencapai ratusan.
Properti tari adalah instrumen atau alat atau benda yang dipergunakan sebagai media pelengkap dalam pementasan
tari agar menambahkan makna dan nilai keindahan dalam gerakan tari yang tengah dipentaskan, serta merupakan unsur
yang ada dalam hampir setiap tarian.
Penggunaan properti dalam sebuah tarian tentunya harus mempertimbangkan asas guna dan fungsi dari properti
karena penggunaannya secara mendasar akan menentukan skill penari dalam menguasai suatu jenis tarian. Pada umumnya
tari tradisional di Indonesia memiliki berbagai macam properti dan ciri khas yang berbeda-beda pada setiap tarian.
3. Memperindah gerakan
Untuk fungsi yang terakhir adalah memperindah gerakan, secara tidak langsung dengan adanya properti keindahan dari
sebuah tarian akan bertambah. Selain sebagai penunjang nilai-nilai keindahan dari sebuah tarian, properti juga
mempermudah tersampainya pesan dan makna yang ingin disampaikan penari melalui gerakan-gerakannya.
Berikut ini daftar beberapa nama tarian dengan properti yang digunakan
1. Tari Serimpi
Tari serimpi merupakan sebuah tarian klasik dari Yogyakarta. Properti tari yang digunakan di antaranya adalah jebeng,
cundrik atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.
2. Tari Piring
Seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan
menggunakan piring sebagai properti utama.
3. Tari topeng
Tarian yang penarinya mengenakan properti topeng. Ada beberapa macam tari topeng yang ada di negara kita, antara
lain sebagai berikut: Topeng Dayak, Topeng Bali, Topeng Cirebon (klana), Topeng Malang, Topeng Reog, dan Topeng
Ireng.
4. Tari Rangguk Ayak
berasal dari daerah Jambi menggunakan properti berupa rebana. Kata rangguk berarti “tari”, rangguk ayak berarti tari
ayak.
5. Tari Remo
Properti yang digunakan dalam tari remo yaitu sabuk dan keris yang dipakai di pinggang serta dipaha kanan ada
slendang yang menggantung sampai kemata kaki.
6. Tari gong
Tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Tarian ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai
alat musik pengiringnya. Tarian ini biasanya ditarikan di atas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari
Gong.
7. Tari Kipas Pakarena
Merupakan tarian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Properti yang digunakan dalam Tari kipas pakarena
adalah kipas.
8. Kuda lumping
Properti yang digunakan dalam Tari Kuda Kepang adalah kuda kepang(ebeg).
9. Tari Bambangan Cakil
Merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Properti yang digunakan dalam Tari
Bambangan Cakil adalah keris.
10. Cakalele
Cakalel adalah tarian perang tradisional Maluku. Para penari pria biasanya mengenakan parang dan salawaku (perisai)
sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).
11. Tari Angguk
Adalah tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Berkostum menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok
barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan
kacamata hitam.
12. Legong
B. MENJADI KOREOGRAFER
Seorang seniman tari atau perancang gerak tari disebut koreografer. Menjadi seorang koreografer bukanlah profesi
yang mudah, melainkan profesi yang memerlukan prosess kreativitas yang cukup tinggi. Dalam membuat sajian gerak tari,
banyak hal yang harus diperhatikan oleh koreografer, sehingga sajian tari yang dirancangnya dapat diterima oleh audience
atau penonton dengan baik.
Pahami genrenya.
Akrabkan diri Anda dengan genre lagu dan tarian yang sudah dipilih. Sebelum membuat koreografi, pastikan Anda sudah
terlebih dahulu mengetahui aturan dasar dalam menari (termasuk gerakan-gerakan paling mendasar dalam tarian yang
paling sederhana). Pastikan pula seluruh gerakan yang Anda buat tidak hanya sesuai dengan genre tarian, tetapi juga
cocok dengan ritme dan nuansa lagunya. Manfaatkan kiat-kiat di bawah ini sebagai panduan untuk membuat koreografi
tari:
Pelajari koreografi tari dari genre yang sama. Cari video Youtube mengenai tarian hip-hop, tango, atau jenis tarian lain
yang sesuai dengan genre tarian Anda. Anda bahkan bisa menonton pertunjukan penari lokal di wilayah tempat
tinggal Anda.
Jika ingin memperkaya konsep tarian, Anda bahkan bisa memadukan gerakan tari dari berbagai genre yang berbeda!
E. MENCIPTAKAN GERAKAN
1. Eksplorasi gerak
Cobalah bergerak dalam ritme, langkah, dan pola yang berbeda. Jangan takut bereksperimen dengan tarian Anda;
dengan kata lain, cobalah mengombinasikan aneka gerakan dan ritme hingga membentuk berbagai pola tarian yang
berbeda. Setelah itu, cobalah memasukkan gerakan-gerakan tersebut ke setiap bagian dalam lagu yang sudah dipilih.
Agar tidak melupakan kombinasi gerakan yang sudah dibuat, jangan lupa merekam diri Anda saat sedang berlatih dan
jadikan rekaman tersebut sebagai panduan pada latihan selanjutnya.
Jika gerakan yang dibuat terasa cocok dan layak digunakan, jangan lupa memberinya nama yang mudah diingat.
Jangan takut mencoba berbagai gerakan baru, unik, atau bahkan tidak lazim untuk ditarikan. Keunikan itulah yang
membuat koreografi Anda terasa lebih spesial!
Sesuaikan koreografi tari dengan lagunya. Padukan koreografi yang Anda buat dengan karakter dan pesan yang
terkandung dalam lagu yang dipilih.
4. Bagaimana caranya supaya seorang koreografer dapat menentukan pemilihan lagu atau musik dengan tepat untuk
sajian tari yang dirancangnya?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
LATIHAN 2.1
Buatlah kelompok maksimal enam orang. Kemudian kerjakanlah soal latihan di bawah ini!
Buatlah koreografi seni tari modern gaya baru(kontemporer) dengan format sebagai
berikut:
1. Buatlah konsep mengenai tarian yang akan disajikan.
2. Rancanglah gerakan serta pola lantainya. (digambar)
3. Tentukan dan jelaskan iringan dan property yang akan digunakan.
Tulis konsep tersebut di dalam kertas folio bergaris.
Kemudian setelah rancangan selesai, sajikan koreografi yang telah dirancang di depan
kelas.
10. Di bawah ini yang buakan merupakan fungsi dari properti tari adalah ...
a. Memperindah gerakan
b. Mendeskripsikan tema tari
c. Memperjelas gerak dan tema tari
d. Memadu padankan gerak antar penari
11. Properti yang digunakan pada tari Legong yaitu ...
a. Kipas b. Piring c. Bunga d. Tongkat
12. Orang yang merancang gerakan tari disebut dengan ...
a. Sutradara b. Koreografer c. Disainer d. Seniman
13. Tari Badong berasal dari daerah ....
a. Bali b. Toraja
b. Jawa timur d. Sumatera barat
14. Tari payung berasal dari daerah ........
a. Bali b. Toraja
b. Jawa timur d. Sumatera barat
15. Tarian yang bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga adalah tari?
a. Tari pendet b. Tari Jaipong
b. Tari kipas pakarena d. Tari baksa kambang
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
4. Bagaimana cara atau tahapan dalam merancang koreografi atau gerakan tari
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
5. Bagaimana cara atau tahapan dalam merancang atau menyusun pertunjukan tari?
......................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Nilai Paraf Guru Paraf Orang Tua
KOMPETENSI DASAR:
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah pementasan drama
musikal dan atau operet.
4.2 Meragakan adegan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik dan prosedur seni peran
A. Olah Tubuh
Penguasaan badan bagi pemeran berkaitan erat
dengan olah tubuh. Olah tubuh adalah bagaimana cara
mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai elastisitas dan
fleksibelitas sehingga mampu menciptakan gerak yang
dibutuhkan dalam memainkan peran. selain itu latihan olah
tubuh yang baik dan teratur mampu meningkatkan stamina
dan refleks tubuh yang mana seorang aktor dituntut
menguasai hal tersebut. pojokseni.com
d. Latihan bahu
Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggamlah bahu yang berlawanan selama 8
hitungan.
Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan
regangan, pertahankan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.
Letakkan satu tangan diatas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk
mempertemukan jari-jari tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan
secara bergantian.
e. Latihan Tubuh
Tangan-tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kanan, tahan selama 8
hitungan. Dilanjutkan ke samping kiri dan tahan selama 8 hitungan, ke belakang tahan selama
8 hitungan, dan ke depan selama 8 hirungan.
Kedua tangan berjabatan (kedua telapak rapat) dan lengan-lengan di atas kepala,
bengkokkan ke samping kanan, dilanjutkan ke samping kiri dengan hitungan sama yaitu 8,
dan lakukan sebanyak dua kali.
f. Latihan Tungkai Kaki dan Punggung
Berdiri dan buka kaki sejauh kurang lebis 100 cm, capailah tungkai kaki kanan, tahan selama
8 hitungan, lakukan secara bergantian dengan mencapai tungkai kaki kiri.
Berdiri dan buka kaki sejauh 100 cm, capailah bagian tengah dengan membungkukkan badan
ke depan, tahan selama 8 hitungan.
g. Latihan Pergelangan Kaki
Fleksikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk memberikan tekanan regangan,
tahan selama 8 hitungan.
Ekstensikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk melemaskan, tahan selama 8
hitungan.
Felksikan lutut kanan, gunakan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada dan tahan selama 8
hitungan.
Ekstensikan lutut kanan dan tahan selama 8 hitungan.
Lakukan ponit 3 dan 4 pada lutut kiri.
1) Pernafasan
Pernapasan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengatur seberapa banyak udara
yang masuk dan keluar dalam
mengucapkan kata atau kalimat. Pernapasan sangat
penting dalam kegiatan vokal baik itu berbicara, berorasi,
berpidato, maupun bernyanyi. Karena ketika sedang
mempraktikan seni vokal, udara yang dibutuhkan cenderung
lebih banyak digunakan untuk mengatur kestabilan suara.
Terdapat tiga teknik pernapasan, yakni teknik pernapasan
dada, teknik pernapasan perut, dan teknik pernapasan
diafragma.
setelah kamu melatih pernafasan, kemudian latihlah artikulasi
atau cara pengucapan kata yang jelas. Teatergedhang.wordpress.com
2) Artikulasi
Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar yang dikatakan menjadi jelas
dengan apa yang diterima pendengarnya.
Latihannya, kamu dengan bimbingan guru melakukan pengucapan kata-kata bersuara atau tidak
bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan
bibir secara diulang dengan pernapasan yang teratur.
Berikut beberapa cara untuk melatih artikulasi:
a. Senam Lidah
Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan dan tarik sedalam mungkin. Lidah dijulurkan arahkan ke
kanan dan kekiri secara bergantian. Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam dan
kebalikannya. Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum
jam dan sebaliknya. Lidah di tahan di gigi seri, terus hentakkan. Membunyikan suara err..., errrr
berulang kali untuk melemaskan lidah. Ucapkan dengan cepat fud, fud, fud, dah, lakukan latihan
ini berulang kali.
b. Latihan Diksi
Latihan dengan membedakan huruf p dengan b, t dengan d dan k dengan g. Latihan membedakan
huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara mengkombinasikan. Latihan ini dilakukan dengan cara
menggabungkan huruf-huruf tersebut di atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba, ta
dengan da, dan ki dengan gi dan seterusnya. Latihan diteruskan dengan bentuk kata misalnya:
Apabila, Begitu, Menyambut, Perpustakaan, Kudengar, dan Luput. Cari kata-kata lainya yang
mengandung huruf P, B, T, D, K, dan G.
Berikutnya latihan kamu terfokus pada materi intonasi.
3) Intonasi
Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan katakata sehingga dihasilkan
pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar.
Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang
pendek dengan cara diulang dan melakukan tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting.
4) Dinamika
Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedang (wajar) dari sebuah
kalimat.
Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapakan sebuah kalimat atau dialog yang
pendek dengan cara diulang dan melakukan perubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang
dianggap penting.
Contohnya:
Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan cepat)
Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan lambat)
Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan sedang).
Latihan tempo pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah teknik pemenggalan kata.
5) Phrasering
Phrasering adalah teknik pemenggalan kata atau kalimat yang tepat, sehingga jelas dan mudah
dimengerti. Untuk menguasai teknik ini, kita harus bisa memahami dan mengartikan sebuah kalimat,
memahami tujuan, atau memahami pesan yang ingin disampaikan melalui suara vokal yang
dibawakan.
Pagi ini - hujan tidak turun. (ucapkan pagi ini – hujan tidak turun secara terpisah)
Pagi ini hujan - tidak turun. (ucapkan pagi ini hujan – tidak turun secara terpisah)
Pagi ini - hujan - tidak turun. (ucapkan pagi ini – hujan – tidak turun secara terpisah).
Latihan pemenggalan kata pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah kekuatan suara
kamu.
6) Power / Kekuatan
Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau
kalimat.
Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan pengucapan sebuah kalimat atau dialog yang
pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapan terdengar tidaknya apa yang kamu katakan,
tetapi tidak berteriak.
Contohnya:
Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan suara keras)
Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan suara lemah)
C. OLAH RASA
Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan
perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan. Latihan
dilakukan untuk menggali “Potensi Dalam” agar dapat diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Fungsi latihan
Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani
dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan
membatasi. Selanjutnya pembebesan tersebut diharapkan
membantu sikap perasaan untuk melahirkan ide-ide/ilham dan
Inilah.com
kreativitas pemeranan.
Berikut beberapa materi latihan olah rasa yang dapat dilakukan oleh seorang aktor:
1) Konsentrasi
Konsentrasi merupakan gerbang yang sangat menentukan kelangsungan mengatur dan
mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini
(konsentrasi) seorang aktor akan berupaya meng-Alienansi (mengasingkan) dirinya dari kehidupan
nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa dan
karsanya pada satu pusat perhatian dari teknik dasar pemeranan seni teater.
Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan/ pengendalian diri atau
pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu
yang kita perlukan. Unsur -unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain:
Pembebesan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan
kekuatan mental, pemusatan pikiran dan perhatian.
Latihan dapat dilakukan dengan cara:
a. Latihan mengosongkan pikiran.
b. Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya; lilin yang menyala, bunga, kursi, warna, bunyi,
suara, kucing, dan harimau.
c. Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal.
2) Pengindraan
Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang
berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu:
a. Indera penglihat, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek penglihatan
(visual).
b. Indera pencium, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek aroma
(penciuman).
c. Indera pendengar, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek suara /
bunyi (pendengaran).
d. Indera pengecap, berfunsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap rasa (Taste): manis, asin,
pahit, masam dst. (pengecapan).
e. Indera peraba, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap sentuhan/ rabaan.
Seluruh kemampuan Panca Indra dalam hubungan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun
kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai rangsangan emosi dalam teknik pemeranan.
Inilah.com
MODUL SENI BUDAYA 9 SEMESTER GANJIL DAN GENAP 134
Mime/ Mimik (Air Muka), gesture (Gerak-gerik Tubuh), Emosi Suara (Dialog), Laku Dramatik dan
Karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapat
dihadirkan karena ada dorongan perasaan yang melatarbelakanginya. Dorongan perasaan tersebut,
diantaranya melalui latihan kepekaan emosi: Rasa sedih, Rasa takut, Rasa marah, Rasa gembira,
Rasa benci.
4) Imajinasi
Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan
emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan (metaforik) terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam
atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif.
Latihan dapat dilakukan dengan cara:
a. Berimajinasi melakukan kegiatan keseharian, seperti: orang bertemu (jabat tangan–memeluk),
orang berpisah jauh (melambaikan tangan), dan orang berpapasan (senyum – membungkuknya
badan).
b. Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau jalan manusia, binatang:
orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau,
dan kera.
c. Berimajinasi dengan andai aku menjadi (metaforik): angin, air, suara, benda tertentu, matahari,
bulan, bintang, pohon, dan burung.
D. OLAH RUANG
Pengertian ruang dalam seni teater adalah tempat bermain peran (acting) dengan lingkup
peralatan dan perlengkapan dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tempat bermain peran dapat
dilakukan di lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di atas panggung pertunjukan. Ruangan ini
oleh pemeran harus diisi dan dihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga mendukung
peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemeran
adalah kemampuan merespons kepekaan; blocking, moving, businees, dan leveling terhadap ruang
dan lawan main.
1) Blocking
Blocking berhubungan dengan latihan-latihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para
pemeran harus memiliki kepekaan ruang. Artinya para calon aktor harus dilatih bagaimana
memosisikan dirinya pada wilayah pentas, terutama apabila pentas di isi lebih dari 1 (satu) orang
pemeran.
Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui oleh kamu, pada dasarnya
dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah dan atau 16 wilayah, dengan perhitungan semakin
ke belakang panggung atau pentas harus dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan
leveling.
Keterangan :
a. UR(upstage right)= Kanan atas pentas
b. UP(upstage center)= Tengah atas pentas
c. UL(upstage left)= Kiri atas pentas
d. CSR(center stage right) = Kanan tengah pentas
e. CS(center stage)= Tengah pentas
f. CSL(center stage left) = Kiri tengah pentas
g. DR(downstge right)= kanan bawah pentas
h. DC(downstage center)= Tengah bawah pentas
i. DL(downstage left)= Kiri bawah pentas
2) Businees
Businees atau bisnis adalah usaha yang dilakukan pemeran dalam membunuh dari rasa
membosankan atau kejenuhan atau kebingungan atau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalam
mengisi luang atau kekosongan waktu yang ada. Dengan kata lain bahwa Businees adalah suatu
tindakan atau upaya menanggapi terhadap peran yang dibawakan dengan bantuan handprop atau
peralatan tangan (benda yang digunakan), seperti; mengambil pisang - dialog - dikupas - dialog -
dimakan - buang kulit pisang - dialog dan seterusnya. Contoh-contoh Businees dalam bermain peran
sangat tergantung pada peran yang dibawakan dengan daya dukung handprop apa yang
memungkinkan, seperti; memainkan topi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat
musik, memakai dan membuka sepatu, baju, kaos kaki, dst.
3) Leveling
Istilah leveling atau dari asal kata yakni tingkatan atau undak-undak. Maka dalam konteks seni
peran (Teater) pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah
pemain baik personal maupun grouping selalu dilakukan bahwa pemain yang berada di belakang
pemain lain hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemain yang berada di depannya
memberikan level lebih rendah agar keduanya tampak menguntungkan terlihat oleh penonton.
KOMPETENSI DASAR:
3.2 Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau operet
4.2. Menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau operet
Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari tentang apa yang dinamakan drama musikal. Drama
musikal memang memiliki sedikit perbedaan karena dalam pementasannya drama musikal
menggabungkan seni rupa, seni musik dan seni tari. Lantas apakah naskah yang digunakan drama
musikal dengan jenis teater lainnya berbeda? Nah, untuk dapat menyimpulkan sebuah jawaban cob
abaca dan pahami kaidah penyusunan naskah di bawah ini!
G. Tahap Klimaks
Permasalahan yang sudah diperkenalkan di tahap sebelumnya kemudian memuncak di tahap
ini. Hal itu membuat sang tokoh mengalami ketegangan dan kesulitan dalam menghadapi konflik yang
dia hadapi. Akibatnya, pembaca atau penonton pun menjadi ikut tegang menyimak cerita yang
disajikan kepada mereka. Untuk membangun situasi konflik memuncak atau klimaks di tahap ini, bisa
menggunakan majas klimaks di dalam penulisan ceritanya.
H. Tahap Antiklimaks
Permasalahan yang memuncak di dalam suatu cerita mulai menurun di tahap ini. Dalam tahap
ini, sang tokoh mulai mengetahui cara mengatasi konflik yang tengah dia hadapi. Ketegangan yang
dialami oleh pembaca atau penonton pun menurun di tahap ini. Ketegangan tersebut pelahan berubah
menjadi kekaguman. Hal itu terjadi karena para pembaca atau penonton terkesima karena sang tokoh
berhasil menyelesaikan masalah yang tengah dia hadapi dengan cara yang tak terduga. Dalam
penulisan tahap ini, pengarang bisa menggunakan contoh majas antiklimaks untuk memperkuat
suasana konflik yang kian menurun atau antiklimaks.
Contoh pembuatan tahap antiklimaks dalam naskah:
Pada akhirnya Ari dengan besar hati mendaftar kuliah di pergutuan tinggi jurusan kedokteran
pilihan orangtuanya. Di waktu yang bersamaan Ari mendapatkan informasi dari pelatih voli timnya
terdahulu, bahwa Ari mendapatkan undangan latihan bersama dengan klub voli milik rekan
pelatihnya karena terkesan dengan teknik permainan bola voly Ari.
I. Tahap Penyelesaian
Di tahap ini, semua masalah yang tersaji di dalam cerita sudah terselesaikan. Tidak ada konflik
lanjutan karena semua konflik sudah diselesaikan oleh sang tokoh di dalam cerita yang disajikan. Di
tahap ini, pembaca atau penonton bisa menyimpulkan kesan yang mereka dapat dari cerita tersebut,
sekaligus pesan atau amanat di balik cerita tersebut.
Contoh pembuatan tahap antiklimaks dalam naskah:
Ari berangkat ke kota tempat kuliahnya dengan semangat baru. Ari dapat terus mengembangkan
minat dan bakatnya tanpa harus mengecewakan harapan orang tua.
J. Mengembangkan dialog
Setelah alur selesai dibuat, dialog dikembangkan dari masing-masing tokoh yang mengalami konflik.
Percakapan dalam naskah dapat dibuat bervariasi antara bentuk monolog maupun dialog.
Contoh pembuatan dialog dalam naskah:
Ayah Ari : Ari…Pendaftaran perguruan tinggi sudah semakin mepet, apakah kamu sudah
melakukan pendaftaran?
Ari : Belum ayah. Ari masih fokus dengan turnamen bola voli. Besok tim Ari maju ke babak
final. Doakan tim voli Ari ya Ayah, Bunda…
Ayah Ari : Bagaimana bisa kamu belum mempersiapkan pendaftaran kuliah Ari?!
Ari : Begini ayah ….
Ayah Ari : Jangan nyela pembicaraan ayah!
Ibu Ari : Tenang yah, Ayah tidak boleh marah dulu.
Modul 15
PERANCANGAN PEMENTASAN
DRAMA MUSIKAL ATAU OPERET
KOMPETENSI DASAR:
3.3 Memahami perancangan pementasan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik dan
prosedur.
4.3 Merancang pementasan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik, dan prosedur.
Setelah mempelajari konsep dan teknik merancang pementasan drama musikal/ operet, pada bab ini
kita akan mempelajari mengenai cara dan teknik merancang pementasan. Banyak hal yang perlu
dipelajari dan dipersiapkan untuk merancang dan menyelenggarakan pementasan drama musikal/
operet.
1) Sekertaris
Sekretaris bertugas sebagai berikut
Melakukan pencatatan, inventarisasi, pendataan, dan penataan kegiatan administratif
organisasi, dalam pelaksanaannya dibantu oleh bidang kesekretariatan.
Membantu dan melaporkan seluruh program kegiatan masing-masing bidang kepada seluruh
panitia pergelaran.
Mengajukan kebutuhan peralatan administrasi guna kebutuhan sarana pendukung
pelaksanaan kegiatan organisasi.
2) Bendahara
Bendaharan bertugas sebagai berikut.
Memegang kekuasaan keuangan dalam sebuah organisasi atas pesetujuan pimpinan
produksi.
Merencanakan dan melaksanakan pencarian sumber-sumber pendanaan guna memperlancar
kegiatan pergelaran.
Melakukan pencatatan dan pendataan tentang pendapatan dan pengeluaran keuangan
panitia, serta melaporkannya kepada panita.
3) Aktor/lakon
Aktor/lakon bertugas sebagai pemeran karakter dalam penyajian drama.
4) Penata artistik/ kru artistik
Berkoordinasi dengan berbagai sie/bidang untuk keperluan penata keindahan dan penyesuaian
dengan tema yang telah ditentukan.
5) Bidang-bidang
Terdapat berbagai sie/bidang yang dibentuk dalam panitia pertunjukan drama. diantaranya:
Bidang kesekertariaatan
Berkoordinasi dengan sekertaris
merencanakan, menyusun, dan melaksanakan
seluruh kegiatan administrasi pergelaran
teater.
Bidang acara
Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh rangkaian acara
pergelaran teater.
Bidang dana usaha geotimes.id
Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan penghimpunan dana dan barang atau produk acara
pergelaran teater.
Tirto.id
a) NAMA PEMENTASAN
b) TEMA PEMENTASAN
c) TEMPAT PEMENTASAN
d) WAKTU PEMENTASAN
e) DURASI PEMENTASAN
f) BENTUK PEMENTASAN
g) SINOPSIS PEMENTASAN
h) MATERI PEMENTASAN
6) BIODATA PENGGARAP
7) SUSUNAN PANITIA
8) RENCANA ANGGARAN PRODUKSI
Meliputi kebutuhan:
a) Sekretariat, ATK, pembuatan cap panitia, kop dan amplop surat panitia,
dan penggandaan surat, proposal dan laporan kegiatan, penyetakan
undangan, tiket, buku acara dll.
b) Publikasi dan Dokumentasi
c) Konsumsi
d) Transportasi
e) Pengadaan artistik pentas
f) Sarana prasarana
g) Horarium pelatih
9) BENTUK KERJASAMA KEMITRAAN
a) Sponsor tunggal
75 - 80 % - seluruh media promosi yang ditawarkan
b) Sponsor utama
50 - 60 % - setengah media promosi yang ditawarkan
c) Sponsor biasa
25 - 30 % seperempat media promosi yang ditawarkan
d) Sponsor partisipan bersifat tidak mengikat
e) Media promosi dan publikasi yang dapat dijadikan kemitraan: diantaranya dan memungkinkan
pada event ini : spanduk, poster, pamlet, t-shirt, booklet dan leaflet.
10) PENUTUP.
Berisi kata-kata penutup dan diakhiri dengan ucapan terima kasih
12. Bidang dekorasi selalu berkoordinasi denganku. Hal ini supaya terdapat B. kru artistik
kesinambungan dan keselarasan tema/konsep. Aku adalah….
13. Aku harus selalu berkoordinasi dengan sekertaris dan bendahara. Hal ini aku C. bidang umum
lakukan supaya kegiatan pementasan drama mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak terutama yang berkaitan dengan keuangan. Aku adalah….
14. Pada struktur kepanitiaan, aku menjadi koordinator pimpinan produksi dan sutrada D. bidang
supaya antara bidang teknis dan non-teknis dapat berjalan bersamaan sesuai perlengkapan
konsep. Dalam menjalankan tugas, aku dibantu penasihat supaya keputusan dan
arahanku tetap terkontrol dan dapat dipertanggung jawabkan. aku adalah….
15. Aku adalah panitia yang bertugas menyediakan seluruh kebutuhan dari masing- E. bidang dana
masing sie/bagian. Aku adalah…. usaha
22. Evaluasi pasca pementasan merupakan hal yang wajib dilakukan oleg
seluruh kepanitiaan
23. Pementasan drama musikal sangat baik untuk melatih berorganisasi bagi
siswa/pelajar
25. Aktor merupakan sosok yang paling penting dalam penyajian drama
musikal
KOMPETENSI DASAR:
3.4 Memahami pementasan drama musikal dan atau Operet sesuai konsep, teknik dan prosedur.
4.4 Mementaskan drama musikal dan atau operet sesuai konsep, teknik dan prosedur.
Materi terakhir adalah mementasan drama musikal/operet sesuai dengan konsep, teknik, dan prosedur
yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Lantas apa saja yang harus dipersiapkan dan dikerjakan
ketika penyelenggaraan pementasan drama musikal/operet? Seni dapat eksis sampai saat ini tidak
terlepas dari tiga unsur utama kehidupan berkesenian. Yaitu, seniman, karya seni, dan
apresiator/penonton. Oleh karena itu dalam penyelenggaran pameran maupun seni pertunjukan harus
memperhatikan ketiga unsur tersebut supaya kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan
dan harapan.
1. SENIMAN/PANITIA PEMENTASAN
Seniman dalam hal ini kepanitiaan baik bagian teknis
maupun non-teknis harus sudah terbentuk secara struktural
dan solid. Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pertunjukan drama harus memiliki visi dan misi yang sama
yaitu untuk menyukseskan pertunjukan. Sekurang-kurangnya
terdapat dua hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh
seluruh panitia penyelenggaraan drama, yaitu koordinasi dan
persiapan panggung pentas.
Radarlombok.co.id
MODUL SENI BUDAYA 9 SEMESTER GANJIL DAN GENAP 153
a. Koordinasi panitia
Koordinasi menjadi hal yang sangat mutlak harus dilakukan oleh seluruh pihak yang terlibat.
Koordinasi antar sie/bidang, antara panitia inti dengan sie/bidang, antara seluruh panitia dengan
aktor harus saling berkesinambungan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.
a. Materi drama
Mempersiapkan materi drama secara maksimal dan telah dilakukan uji coba/ gladi sebelum
dilaksanakan pertunjukan utama. Yang dimaksud dengan materi drama adalah semua aspek
yang berkaitan dengan penyajian seni drama. Meliputi: (a) skrip/naskah drama, (b) property
drama, (c) singkronisasi antara sutradara dengan sie/bagian pendukung yang lainnya.
b. Musik ilustrasi
Musik ilustrasi menjadi bagian yang penting di dalam pertunjukan drama musikal/ operet. Hal ini
dikarenakan musik menjadi bagian dari isi cerita drama, bukan hanya sebatas sebagai
penunjang suara latar belakang saja. Oleh karena itu, bagian yang bertanggung jawab mengenai
musik ilustrasi harus berkoordinasi dengan sutradara, supaya penempatan tiap-tiap musik sesuai
dengan alur cerita pada naskah drama.
c. Persiapan aktor
Aktor yang menjadi penyampai cerita atau yang menyuguhkan cerita kepada para penonton
harus sudah mempersiapkan diri dan menguasai isi cerita yang diarahkan oleh sutradara. Selain
penguasaan materi, aktor juga harus menjaga kondisi fisiknya dan harus selalu berkoordinasi
dengan sie/bagian manapun yang sekiranya dapat membantu kelancaran aktor baik itu
kebutuhan teknis maupun non-teknis. Misalnya: (a) tata rias, (b) tata busana, (c) property, (d)
kondisi kebugaran tubuh, dst.
3. APRESIATOR/PENONTON
Setelah pertunjukan drama musikal/ operet selesai dipagelarkan, kemudia seluruh pihak yang terlibat
terutama kepanitiaan melakukan pertemuan untuk dilaksanakannya evaluasi. Evaluasi merupakan
langkah terakhir yang harus dilakukan untuk berbagai pengalaman, saling menerima masukan, dan
saling mengoreksi satu sama lain sehingga dapat menjadi perbaikan untuk kegiatan pertunjukan di
kemudian hari.