“TELAAH KURIKULUM”
OLEH
Gusti Ayu Agung Trisna Prameswari
201909002
Berbeda dengan mata pelajaran lain yang hasilnya bisa dapat dirasakan dan
dibuktikan setelah berakhirnya pelajaran, hasil pendidikan seni tidak dapat langsung
dirasakan karena bersifat individual dimana pemahaman, penikmatan dan penghayatan
sifatnya sangat individual. Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil tersebut bersifat kumulatif
artinya baru dapat dirasakan setelah semuanya berakhir. Mata pelajaran kesenian ini
membantu secara tidak langsung bagi kehidupan manusia dan mempunyai korelasi
dengan mata pelajaran lain sebagaimana yang dikatakan dalam Art and Everyday Life.
Manfaat Seni dalam Pendidikan
Manfaat seni dalam pendidikan yaitu membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak, membina perkembangan estetik, serta membantu
menyempurnakan kehidupan. Manfaat dari bidang seni musik banyak sekali
diantaranya adalah mendorong gerak pikiran dan perasaan, membangkitkan kekuatan
dalam jiwa manusia, dan membentuk akhlak.
Dari sekian banyak manfaat seni budaya tersebut dapat disimpulkan bahwa
kehadiran seni budaya sangat penting karena pada hakekatnya seni budaya dapat
membantu mewujudkan harkat manusia.
Dari deskripsi konsep diatas dapat dikatakan bahwa pendidikan seni memiliki
“multi tujuan”. Jika demikian, maka konsep pendidikan seni dalam kurikulum tidak
mencakup konsep pendidikan seni dalam arti yang utuh. Dengan kata lain kurikulum
tidak signifikan mengemban tujuan pembelajaran seni serta tidak mencerminkan
kompetensi profesional pendidik seni.
Kajian Lapangan
Menurut saya, tujuan, fungsi dan manfaat dari pendidikan seni sangat banyak
dan sangat penting sekali dalam kehidupan ini. Salah satunya adalah membentuk ahlak
yang baik bagi setiap manusia. Selain itu pendidikan seni juga sebenarnya sangat
membantu untuk mempelajari mata pelajaran lainnya dimana proses ini disebut dengan
transfer of training. Namun, penerapan pendidikan seni dalam kurikulum masih banyak
sekali kekurangan salah satu contohnya adalah mata pelajaran seni budaya hanya
diterjemahkan menjadi 4 jenis kesenian, hal ini menjadikan mata pelajaran seni budaya
hanya terkait dengan pembelajaran seni saja sedangkan kata budaya yang tercantum
disana menjadi dipertanyakan dan tidak jelas. Jika terus seperti itu penamaan mata
pelajaran Seni Budaya menjadi kurang tepat dan sebaiknya jika nama ini tetap ingin
dipakai diperlukan materi pembelajaran budaya yang jelas di dalamnya. Selain itu,
dalam kurikulum juga tidak mencakup konsep pendidikan seni yang utuh. Artinya
kurikulum tidak menerapkan tujuan pendidikan seni secara signifikan. Dengan melihat
permasalahan-permasalahan tersebut sudah tampak jelas sekali bahwa pendidikan
seni dalam kurikulum masih mengalami banyak kekurangan, padahal sebenarnya
pendidikan seni memiliki manfaat dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Oleh karena itu untuk kedepannya kurikulum perlu dibenahi, salah satunya dengan
adanya buku ajar yang mencakup tentang estetika, budaya, kesenian-kesenian
termasuk seni sastra, sehingga pendidik seni memiliki acuan dalam menjalankan tugas
profesinya di sekolah.