Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANFAAT, TUJUAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN SENI TARI SEKOLAH DASAR

Disusun untuk memenuhi tugas :


Pendidikan Seni Tari SD
Dosen Pengampu:
Atip Nurharini, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Mutiara Shegefandini


Nim : 1401420179

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Dengan tidak hentinya bersyukur kepada-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah


yang berjudul "Manfaat, Tujuan, dan Model Pembelajaran Seni Tari Sekolah Dasar" ini. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas ibu Atip Nurharini, S. Pd., M.Pd.
pada mata Seni Tari SD. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
pembaca. Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Atip Nurharini, S. Pd., M. Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Seni Tari SD yang telah memberikan tugas ini, sehingga
dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Sebagai penulis, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan saya agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Semarang, 03 September 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

A. Manfaat Pendidikan Seni Tari ....................................................................................... 3


B. Fungsi Seni Tari ........................................................................................................... 3
1. Fungsi Secara Umum ........................................................................................ 3
2. Fungsi Dalam Pendidikan ................................................................................. 4
C. Tujuan Pembelajaran Seni Tari ..................................................................................... 5
D. Model Pembelajaran Seni Tari ...................................................................................... 6
1. Model Pembelajaran Langsung ......................................................................... 6
2. Model Pembelajaran Diskusi ............................................................................. 6
3. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 6
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................. 7
5. Model Pembelajaran Berstrategi........................................................................ 7
6. Model Pembelajaran Terpadu ............................................................................ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 8

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk menyalurkan
ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat yang ditujukan kepada peserta
didik. Pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya lembaga - lembaga pendidikan di Indonesia
salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD).

Pendidikan seni sudah diterapkan dalam tingkat pendidikan dasar, dan dilanjutkan hingga
tingkat pendidikan menengah, hingga tingkat pendidikan atas. Pendidikan seni dapat dilakukan
melalui proses pendidikan. Pendidikan seni harus diarahkan kepada apresiasi serta produksi
dalam rangka pengembangan pendidikan sebagai tempat yang efisien dan efektif.

Menurut PERMEN NO. 22,23, dan 24: 2006 yang menyatakan bahwa “Pendidikan Seni
Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan
kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian
pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui
pendekatan: “belajar dengan menggunakan seni,” “belajar melalui media seni” dan “belajar
tentang seni.” Peranan ini tidak bisa diberikan oleh mata pelajaran lain.

Pendidikan seni tari adalah salah satu materi yang termuat dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan. Pembelajaran seni tari merupakan suatu proses pembelajaran yang
menggunakan tubuh sebagai media untuk mengungkapkan tari. Seni tari adalah seni gerak tubuh
untuk mengungkapkan perasaan atau jiwa manusia sehingga membentuk perilaku yang memiliki
keindahan (seni). Sujamto (1992:98) mengatakan seni tari dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan Sekolah Dasar mempunyai dampak positif, bukan saja bagi upaya pelestarian seni
tari, akan tetapi juga untuk kepentingan pendidikan itu sendiri.

Pendidikan tari SD juga merupakan proses pembentukan manusia utuh yang sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan seni di sekolah pada umumnya bukan
untuk membentuk siswa yang memiliki keterampilan menari, atau untuk membentuk siswa
menjadi seniman, tetapi untuk membentuk orang yang memiliki apresiasi dan kreativitas melalui
pengalaman berolah seni.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas muncul beberapa rumusan masalah yang berkaitan dengan seni
tari. Rumusan masalah tersebut sebagai berikut :
A. Apa manfaat pendidikan seni tari
B. Apa fungsi seni tari bagi siswa Sekolah Dasar
C. Apa tujuan dari pembelajaran seni tari
D. Bagaimana model pembelajaran seni tari bagi siswa Sekolah Dasar

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :
A. Dapat menjelaskan manfaat dalam pendidikan seni tari
B. Dapat menyebutkan fungsi dari seni tari bagi siswa Sekolah Dasar
C. Dapat menyebutkan tujuan dari pembeelajaran seni tari
D. Dapat mennyebutkan dan menerapkan model pembelajaran seni tari bagis siswa
Sekolah Dasar

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat Pendidikan Seni Tari
Melalui tari, siswa dapat mengekspresikan diri melalui gerakan. Bentuk gerakan yang
termasuk dalam pembelajaran tari disesuaikan dengan karakteristik tari siswa SD,
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Secara tidak langsung, tari memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar kreativitas dan kreasi.
Pembelajaran seni tari memiliki manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Seni
tari mempunyai manfaaat dalam pengembangan kemampuan motorik anak, karena isi dasar
tari adalah gerak. Gerak merupakan unsur utama dari pembelajaran motorik. Kemampuan
siswa dalam gerakan akan terlatih ketika sedang menari, karena menari dapat
mengembangkan kemampuan motorik siswa, seperti anak diajarkan koordinasi gerak motorik
antara tangan, kaki, dan tubuh seirama dengan alunan lagu. Dengan menari,
tubuh anak menjadi lentur, sehat, serta postur tubuh anak menjadi lebih bagus dibanding yang
tidak menari.
Pembelajaran seni tari juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, Ketika melakukan gerakan tari, anak diberikan ruang untuk melatih kemampuan
berpikirnya. Awalnya anak akan mulai meniru kemudian akan berusaha menghafalkan semua
gerakan tari yang telah diajarkan. Setelah rajin mempelajari hal-hal baru, daya ingat dan
kemampuan berpikir anak akan semakin terasah.
Dapat merangsang kreativitas anak, tari penting untuk anak karena merupakan media
pembelajaran efektif untuk mengasah kreativitas si kecil. Ketika menari, anak dituntut belajar
berekspresi baik melalui mimik wajah serta gerakan tubuhnya. Hal ini dapat berdampak baik
pada peningkatan kreativitas serta percaya diri di luar lingkungan sanggar tari. Lewat tarian,
anak juga akan belajar dari pengalaman-pengalam saat menari dan membantunya
menghasilkan ide baru. Misalnya ia terinspirasi menciptakan gerakan tarian baru.

B. Fungsi Seni Tari

Fungsi seni tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Fungsi sei tari secara umum dan
fungsi seni tari untuk siswa Sekolah dasar. Seni tari sebagai seni umum atau lebih disebutkan
sebagai unsur budaya. Sedangkan seni tari di sekolah dasar memiliki manfaat dan fungsi dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik, dan
membantu penyempurnaan kehidupan.

1. Fungsi seni tari secara umum


Sebagai salah satu unsur kebudayaan, keberadaan seni adalah untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan psikis manusia. Jika unsur budaya masih berperan dalam kehidupan
bermasyarakat, maka unsur budaya tersebut akan tetap ada. Dalam kehidupan sehari-hari,
kita dapat merasakan betapa kita membutuhkan suatu bentuk ekspresi dalam proses
menikmati keindahan bentuk tersebut.

3
Berdasarkan fungsi dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dibedakan menjadi
1. Fungsi Invidual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi.
Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fungsi fisik ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan
dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Fungsi emosional ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya
maupun dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan
sebagainya.

2. Fungsi sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
a. Rekreasi/hiburan. Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas
kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi
dan sebagainya.
b. Komunikasi. Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti
pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh:
iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi/pendidikan. Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana
penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah,
foto dan sebagainya.
d. Religi/keagamaan. Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan.
Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan
sebagainya.

2. Fungsi seni tari dalam sekolah

1. Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak

Pertumbuhan merupakan proses yang berkelanjutan, termasuk perkembangan


seluruh kemampuan dan potensi anak. Pengalaman seni tari memberikan kesempatan
untuk melanjutkan proses ini. Peran seni tari dalam membantu anak tumbuh dan
berkembang dapat dilihat, antara lain meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan
estetik, memberikan sumbangan kearah sadar diri, membina imajinasi kreatif dan
memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah.

 Meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan estetik


Seni tari memberikan kesempatan untuk tumbuh sempurna dan mental juga
berkembang, karena kegiatan yang dilakukan dalam gerak-gerak tari juga melibatkan
kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetika juga mendapat kesempatan untuk tumbuh.
Misalnya gerak-gerak yang dilakukan
4
 Memberikan sumbangan ke arah sadar-diri
Melalui kegiatan seni tari anak dapat mengenali dirinya sendiri dengan baik.
Dengan itu “self” anak dapat berkembang dan ini dapat menyebabkan tumbuhnya insiatif,
kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi.

 Membina imajinasi kreatif


Seni tari selalu memberikan kesempatan berimajinasi kreatif. Contohnya jika
siswa diberi kesempatan menirukan gerakan binatang buas dia akan benar-benar
berkhayal seandainya dia menjadi binatang buas. Kegiatan-kegiatan bermain dalam
aneka gerak akan membina imajinasi mereka sehingga secara langsung akan
berkembang.
 Memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah
Kegiatan seni tari siswa dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi
benar-benar konkrit. Motivasi guru memanglah sangat diperlukan siswa selalu dapat
menyelesaikan pesoalaan sendiri.
 Memurnikan cara berpikir, berbuat dan menilai
Dengan kegiatan seni tari, kehidupan siswa dapat diperkaya melalui proses
penjelajahan yang terus menerus. Jika mereka meniru gerakan alam atau hewan, mereka
juga akan berpikir bahwa tindakan mereka sama dengan gerakan yang diamati. Aktivitas
ini akan memunculkan pertanyaan "Bagaimana gerakan saya?" Keputusan yang diambil
akan menjadi proses evaluasi yang bijaksana sehingga mereka dapat yakin bahwa merea
akan melakukan perubahan yang lebih baik.

C. Tujuan Pembelajaran Seni Tari

Tujuan pembelajaran seni tari menurut Sekarningsih dan Rohayani (2006:37) yaitu untuk
menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga membentuk sikap kritis, apresiatif,
dan kreatif pada diri siswa. Sikap ini dapat tumbuh dengan dilakukannya serangkaian kegiatan
melalui keterlibatan siswa didalam kelas maupun diluar kelas terhadap kegiatan atau aktivitas
seni.

Pendidikan seni bertujuan: (1) memperoleh pengalaman seni berupa pengalaman


apresiasi seni dan pengalaman ekspresi seni, (2) memperoleh pengetahuan seni, misalnya teori
seni, sejarah seni, kritik seni dan lain-lain (Rusyana 2000: 7).

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran tari di sekolah dasar dilakukan sesuai dengan usia
perkembangan siswa. Gerakan tari tidak sulit. Tidak sulit untuk mengeksplorasi gerakan-
gerakan yang dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, atau mengamati lingkungan sekitar,
seperti tumbuhan dan hewan. dan mendalami profesi. Model pembelajaran yang diperlukan
adalah model yang memungkinkan guru berperan dalam mengelola lingkungan alam dan
fisik, sosial, budaya, dan pribadi, sambil hidup atau bertindak dalam sikap yang memberikan
peluang bagi potensi individu untuk berkreasi dan berkreasi. Menghargai seni menari.

5
Tujuan yang paling utama pendidikan seni tari adalah membantu siswa melalui tari untuk
menemukan hubungan antara tubuhnya dengan seluruh eksistensinya sebagai manusia. Oleh
karena itu, pendidikan tari berfungsi sebagai alternatif pengembangan jiwa anak menuju
kedewasaan. Dengan mengedepankan kreativitas, anak memiliki kesempatan yang seluas-
luasnya di dalam proses pengungkapan gerak tarinya, sehingga hasil akhir bukanlah
merupakan tujuan utama. Selain itu, anak berkesempatan memperoleh pengalaman estetis dan
memahami budaya daerah lain, dan interaksi sosial dapat dilakukan dengan baik di
lingkungan sosial masyarakat.

D. Model Pembelajaran Pendidikan Seni Tari

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut
pada tujuan khusus. Berikut ini adalah jenis-jenis model yang cocok untuk pembelajaran seni
tari:

1. Model pembelajaran langsung

Pada umumnya pembelajaran tari di sekolah dasar menggunakan model


pembelajaran langsung. Guru langsung membagikan materi sesuai urutan tarian. Guru
menjadi panutan dan/atau sumber belajar; siswa belajar dengan meniru guru. Guru
berperan sebagai patron atau panutan. Untuk itu tujuan pembelajaran biasanya :

 Siswa mampu dan memahami sebagai instruktur teknis yang berkaitan dengan
kesadaran menanisasi tubuh,
 Siswa memahami dan mampu mengkondisikan tubuh mengenal materi tari yang
memiliki muatan teknis serta tata aturan tekniks konstruktif,

2. Model pembelajaran diskusi

Mendiskusikan materi belajar tari masih belum terkondisikan, khususnya untuk


usia sekolah dasar. Guru memberikan serangkaian gerakan, dan siswa dapat mengaturnya
secara berurutan. Siswa dapat menari bukan karena guru sebagai panutan, tetapi dengan
berdebat dengan temannya, mereka memutuskan bersama dan mencapai kesepakatan. Guru
berperan sebagai fasilitator dan referensi.

3. Model pembelajaran kooperatif.

Tari dapat dibelajarkan dengan model koopratif yaitu dengan membuat setting
kelas secara natural, mereka dapat merubah bentuk gerak yang satu atau menukar dengan
gerak yang lain. Jika ada gerakan tertentu kemudian diganti dengan gerakan yang lain

6
sesuai dengan kesepakatan kelompok, maka disana akan menemukan sesuatu yang lain.
Ada logika lain, atau realitas yang lain, ada pengalaman lain, dan ada kesadaran yang lain.

4. Model pembelajaran berbasis masalah.

Beberapa tarian tidak dipelajari melalui sistem yang konstruktif, tetapi bersifat
tematik. Tema yang dipilih dan ditarikan, musik juga dapat menjadi masalah tersendiri,
apakah siswa dapat memecahkan masalah musik dan akhirnya membentuk sebuah tarian.

5. Model pembelajaran berstrategi.

Tari yang bersifat konstruktif dapat digunakan sebagai materi, dengan


memandang aspek pencaria nilai-nilai hakiki. Siswa dapat menemukan pengalaman belajar
untuk menemukan dan mewujudkan nilai budaya di sini. Sebuah penciptaan adalah sebuah
mistri yang secara berulang-ulang dapat memberikan kesadaran yang bersifat kesemestaan.
Ini adalah strategi untuk meningkatkan kepekaan diri. Siswa dibiasakan untuk memahami
dan mampu menyadari bahwa tubuh (gerakan dan gerak) memiliki kemampuan untuk
mengekspresikan diri, sekaligus mengapresiasi segala macam hal yang terjadi di
sekitarnya.

6. Model pembelajaran terpadu

Model pembelajaran terpadu ini menggunakan tiga metode pembelajaran, yaitu


metode ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikulturalisme, yang di dalamnya digunakan
metode membaca, tanya jawab, dan latihan. Model pembelajaran terpadu ini diterapkan
dengan menggabungkan metode ekspresi bebas yang menggunakan metode kreatif dan
apresiatif dengan metode disiplin untuk mengajarkan konsep tari dan metode multikultural
untuk menghadirkan keragaman tari Indonesia. Metode penilaian dilakukan secara tertib
melalui proses pengenalan, pemahaman, penilaian, dan evaluasi. Metode kreatifnya adalah
melalui aliran ide dan konsep pengembangan yang diperoleh dari apresiasi, dan
menyuntikkan ide dan konsep tersebut ke dalam gerakan tari berdasarkan keragaman seni
tari Indonesia sesuai dengan kaidah tari yang berlaku.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan seni tari mempunyai banyak manfaat dan fungsi. Seni tari memiliki dua fungsi
yaitu fungsi secara umum maupun fungsi untuk dunia pendidikan untuk siswa Sekolah Dasar.
Unsur utama dari pendidikan seni tari ini adalah gerak atau gerakan. Dengan gerakan tersebut
akan mengembangkan kemampuan motorik siswa. Dengan menari badan siswa akan menjadi
lentur, sehat, serta memiliki postur yang baik dari pada siswa yang tidak mau menggerakan
tubuhnya. Selain dapat mengembangkan kemampuan motoric seni tari juga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan cara menghafal kombinasi gerakan baru
dari seni tari. Dengan cara tersebut maka kemampuan daya ingat dan kemampuan berfikir
siswa menjadi semakin terasah.
Selain manfaat, seni tari mempunyai dua fungsi yaitu fungsi secara umum dan fungsi
secara dunia pendidikan. Dalam fungsi secara umum seni tari disebut juga sebagai unsur
kebudayaan yang untuk memenuhi kebutuhan manusia secara Individual maupun kelompok.
Fungsi dalam dunia pendidikan seni tari memiliki fungsi sebagai untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembelajaran seni tari di Sekolah dapat disampaikan
melalui model pembelajaran yaitu dengan cara model pembelajaran secara langsung, model
pembelajaran diskusi,model pembelajaran kooperatif, model embelajaran berbasis masalah,
model pembelajaran berstrategi, dan model pembelajaran terpadu.

B. Saran
Kita sudah mengetahui manfaat dan fungsi seni tari dan metode pembelajaran seni tari untuk
siswa Sekolah Dasar. Semoga kita dan masyarkat dapat tetap melestarikan budaya seni tari di
Indonesia. Pengenalan seni tari sejak dini bertujuan untuk memperkenalkan seni tari untuk
generasi di masa depan dan supaya seni tari tidak menghilang dimasa depan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidajat, Robby, and EW Suprihatin Diah Pratamawati. "Manfaat Pembelajaran Seni Tari bagi
Siswa Sekolah Dasar." Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan 20.2 (2013).

Hidayat, Robby. 2011. Manfaat Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar. Skripsi. Universitas
Negeri Malang.

Jazuli, Muhammad. "Model Pembelajaran Tari Pendidikan Pada Siswa SD/MI Semarang." Harmonia:
Journal of Arts Research and Education 10.2 (2010).

Kusumastuti, Eny. "Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah
Dasar." Mimbar Sekolah Dasar 1.1 (2014): 7-16.

Kusumastuti, Eny. "Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah
Dasar." Mimbar Sekolah Dasar 1.1 (2014): 7-16.

Pratiwi, Emy Yunita Rahma, and Ratih Asmarani. "Kualitas Media Card Dance Untuk Pembelajaran Seni
Tari Di Lembaga Pendidikan." Jurnal Bidang Pendidikan dasar 2.2 (2018): 1-10.

Purwatiningsih & Harini, Ninik. 1999. Pendidikan Seni Tari-Drama.Jakarta : Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.

Rini, Yuli Sectio, and Jurusan Pendidikan Seni Tari. "Pendidikan: Hakekat, Tujuan, dan
Proses." Jogyakarta: Pendidikan Dan Seni Universitas Negeri Jogyakarta (2013).

Rini, Yuli Sectio, and Jurusan Pendidikan Seni Tari. "Pendidikan: Hakekat, Tujuan, dan
Proses." Jogyakarta: Pendidikan Dan Seni Universitas Negeri Jogyakarta (2013).

Anda mungkin juga menyukai