Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Sebagai penulis, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan saya agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................................ 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk menyalurkan
ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat yang ditujukan kepada peserta
didik. Pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya lembaga - lembaga pendidikan di Indonesia
salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD).
Pendidikan seni sudah diterapkan dalam tingkat pendidikan dasar, dan dilanjutkan hingga
tingkat pendidikan menengah, hingga tingkat pendidikan atas. Pendidikan seni dapat dilakukan
melalui proses pendidikan. Pendidikan seni harus diarahkan kepada apresiasi serta produksi
dalam rangka pengembangan pendidikan sebagai tempat yang efisien dan efektif.
Menurut PERMEN NO. 22,23, dan 24: 2006 yang menyatakan bahwa “Pendidikan Seni
Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan
kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian
pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui
pendekatan: “belajar dengan menggunakan seni,” “belajar melalui media seni” dan “belajar
tentang seni.” Peranan ini tidak bisa diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan seni tari adalah salah satu materi yang termuat dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan. Pembelajaran seni tari merupakan suatu proses pembelajaran yang
menggunakan tubuh sebagai media untuk mengungkapkan tari. Seni tari adalah seni gerak tubuh
untuk mengungkapkan perasaan atau jiwa manusia sehingga membentuk perilaku yang memiliki
keindahan (seni). Sujamto (1992:98) mengatakan seni tari dalam dunia pendidikan khususnya
pendidikan Sekolah Dasar mempunyai dampak positif, bukan saja bagi upaya pelestarian seni
tari, akan tetapi juga untuk kepentingan pendidikan itu sendiri.
Pendidikan tari SD juga merupakan proses pembentukan manusia utuh yang sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan seni di sekolah pada umumnya bukan
untuk membentuk siswa yang memiliki keterampilan menari, atau untuk membentuk siswa
menjadi seniman, tetapi untuk membentuk orang yang memiliki apresiasi dan kreativitas melalui
pengalaman berolah seni.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas muncul beberapa rumusan masalah yang berkaitan dengan seni
tari. Rumusan masalah tersebut sebagai berikut :
A. Apa manfaat pendidikan seni tari
B. Apa fungsi seni tari bagi siswa Sekolah Dasar
C. Apa tujuan dari pembelajaran seni tari
D. Bagaimana model pembelajaran seni tari bagi siswa Sekolah Dasar
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :
A. Dapat menjelaskan manfaat dalam pendidikan seni tari
B. Dapat menyebutkan fungsi dari seni tari bagi siswa Sekolah Dasar
C. Dapat menyebutkan tujuan dari pembeelajaran seni tari
D. Dapat mennyebutkan dan menerapkan model pembelajaran seni tari bagis siswa
Sekolah Dasar
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat Pendidikan Seni Tari
Melalui tari, siswa dapat mengekspresikan diri melalui gerakan. Bentuk gerakan yang
termasuk dalam pembelajaran tari disesuaikan dengan karakteristik tari siswa SD,
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Secara tidak langsung, tari memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar kreativitas dan kreasi.
Pembelajaran seni tari memiliki manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Seni
tari mempunyai manfaaat dalam pengembangan kemampuan motorik anak, karena isi dasar
tari adalah gerak. Gerak merupakan unsur utama dari pembelajaran motorik. Kemampuan
siswa dalam gerakan akan terlatih ketika sedang menari, karena menari dapat
mengembangkan kemampuan motorik siswa, seperti anak diajarkan koordinasi gerak motorik
antara tangan, kaki, dan tubuh seirama dengan alunan lagu. Dengan menari,
tubuh anak menjadi lentur, sehat, serta postur tubuh anak menjadi lebih bagus dibanding yang
tidak menari.
Pembelajaran seni tari juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, Ketika melakukan gerakan tari, anak diberikan ruang untuk melatih kemampuan
berpikirnya. Awalnya anak akan mulai meniru kemudian akan berusaha menghafalkan semua
gerakan tari yang telah diajarkan. Setelah rajin mempelajari hal-hal baru, daya ingat dan
kemampuan berpikir anak akan semakin terasah.
Dapat merangsang kreativitas anak, tari penting untuk anak karena merupakan media
pembelajaran efektif untuk mengasah kreativitas si kecil. Ketika menari, anak dituntut belajar
berekspresi baik melalui mimik wajah serta gerakan tubuhnya. Hal ini dapat berdampak baik
pada peningkatan kreativitas serta percaya diri di luar lingkungan sanggar tari. Lewat tarian,
anak juga akan belajar dari pengalaman-pengalam saat menari dan membantunya
menghasilkan ide baru. Misalnya ia terinspirasi menciptakan gerakan tarian baru.
Fungsi seni tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Fungsi sei tari secara umum dan
fungsi seni tari untuk siswa Sekolah dasar. Seni tari sebagai seni umum atau lebih disebutkan
sebagai unsur budaya. Sedangkan seni tari di sekolah dasar memiliki manfaat dan fungsi dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik, dan
membantu penyempurnaan kehidupan.
3
Berdasarkan fungsi dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dibedakan menjadi
1. Fungsi Invidual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi.
Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fungsi fisik ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan
dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Fungsi emosional ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya
maupun dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan
sebagainya.
2. Fungsi sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
a. Rekreasi/hiburan. Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas
kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi
dan sebagainya.
b. Komunikasi. Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti
pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh:
iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi/pendidikan. Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana
penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah,
foto dan sebagainya.
d. Religi/keagamaan. Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan.
Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan
sebagainya.
Tujuan pembelajaran seni tari menurut Sekarningsih dan Rohayani (2006:37) yaitu untuk
menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga membentuk sikap kritis, apresiatif,
dan kreatif pada diri siswa. Sikap ini dapat tumbuh dengan dilakukannya serangkaian kegiatan
melalui keterlibatan siswa didalam kelas maupun diluar kelas terhadap kegiatan atau aktivitas
seni.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran tari di sekolah dasar dilakukan sesuai dengan usia
perkembangan siswa. Gerakan tari tidak sulit. Tidak sulit untuk mengeksplorasi gerakan-
gerakan yang dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, atau mengamati lingkungan sekitar,
seperti tumbuhan dan hewan. dan mendalami profesi. Model pembelajaran yang diperlukan
adalah model yang memungkinkan guru berperan dalam mengelola lingkungan alam dan
fisik, sosial, budaya, dan pribadi, sambil hidup atau bertindak dalam sikap yang memberikan
peluang bagi potensi individu untuk berkreasi dan berkreasi. Menghargai seni menari.
5
Tujuan yang paling utama pendidikan seni tari adalah membantu siswa melalui tari untuk
menemukan hubungan antara tubuhnya dengan seluruh eksistensinya sebagai manusia. Oleh
karena itu, pendidikan tari berfungsi sebagai alternatif pengembangan jiwa anak menuju
kedewasaan. Dengan mengedepankan kreativitas, anak memiliki kesempatan yang seluas-
luasnya di dalam proses pengungkapan gerak tarinya, sehingga hasil akhir bukanlah
merupakan tujuan utama. Selain itu, anak berkesempatan memperoleh pengalaman estetis dan
memahami budaya daerah lain, dan interaksi sosial dapat dilakukan dengan baik di
lingkungan sosial masyarakat.
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut
pada tujuan khusus. Berikut ini adalah jenis-jenis model yang cocok untuk pembelajaran seni
tari:
Siswa mampu dan memahami sebagai instruktur teknis yang berkaitan dengan
kesadaran menanisasi tubuh,
Siswa memahami dan mampu mengkondisikan tubuh mengenal materi tari yang
memiliki muatan teknis serta tata aturan tekniks konstruktif,
Tari dapat dibelajarkan dengan model koopratif yaitu dengan membuat setting
kelas secara natural, mereka dapat merubah bentuk gerak yang satu atau menukar dengan
gerak yang lain. Jika ada gerakan tertentu kemudian diganti dengan gerakan yang lain
6
sesuai dengan kesepakatan kelompok, maka disana akan menemukan sesuatu yang lain.
Ada logika lain, atau realitas yang lain, ada pengalaman lain, dan ada kesadaran yang lain.
Beberapa tarian tidak dipelajari melalui sistem yang konstruktif, tetapi bersifat
tematik. Tema yang dipilih dan ditarikan, musik juga dapat menjadi masalah tersendiri,
apakah siswa dapat memecahkan masalah musik dan akhirnya membentuk sebuah tarian.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan seni tari mempunyai banyak manfaat dan fungsi. Seni tari memiliki dua fungsi
yaitu fungsi secara umum maupun fungsi untuk dunia pendidikan untuk siswa Sekolah Dasar.
Unsur utama dari pendidikan seni tari ini adalah gerak atau gerakan. Dengan gerakan tersebut
akan mengembangkan kemampuan motorik siswa. Dengan menari badan siswa akan menjadi
lentur, sehat, serta memiliki postur yang baik dari pada siswa yang tidak mau menggerakan
tubuhnya. Selain dapat mengembangkan kemampuan motoric seni tari juga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan cara menghafal kombinasi gerakan baru
dari seni tari. Dengan cara tersebut maka kemampuan daya ingat dan kemampuan berfikir
siswa menjadi semakin terasah.
Selain manfaat, seni tari mempunyai dua fungsi yaitu fungsi secara umum dan fungsi
secara dunia pendidikan. Dalam fungsi secara umum seni tari disebut juga sebagai unsur
kebudayaan yang untuk memenuhi kebutuhan manusia secara Individual maupun kelompok.
Fungsi dalam dunia pendidikan seni tari memiliki fungsi sebagai untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembelajaran seni tari di Sekolah dapat disampaikan
melalui model pembelajaran yaitu dengan cara model pembelajaran secara langsung, model
pembelajaran diskusi,model pembelajaran kooperatif, model embelajaran berbasis masalah,
model pembelajaran berstrategi, dan model pembelajaran terpadu.
B. Saran
Kita sudah mengetahui manfaat dan fungsi seni tari dan metode pembelajaran seni tari untuk
siswa Sekolah Dasar. Semoga kita dan masyarkat dapat tetap melestarikan budaya seni tari di
Indonesia. Pengenalan seni tari sejak dini bertujuan untuk memperkenalkan seni tari untuk
generasi di masa depan dan supaya seni tari tidak menghilang dimasa depan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hidajat, Robby, and EW Suprihatin Diah Pratamawati. "Manfaat Pembelajaran Seni Tari bagi
Siswa Sekolah Dasar." Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan 20.2 (2013).
Hidayat, Robby. 2011. Manfaat Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar. Skripsi. Universitas
Negeri Malang.
Jazuli, Muhammad. "Model Pembelajaran Tari Pendidikan Pada Siswa SD/MI Semarang." Harmonia:
Journal of Arts Research and Education 10.2 (2010).
Kusumastuti, Eny. "Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah
Dasar." Mimbar Sekolah Dasar 1.1 (2014): 7-16.
Kusumastuti, Eny. "Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah
Dasar." Mimbar Sekolah Dasar 1.1 (2014): 7-16.
Pratiwi, Emy Yunita Rahma, and Ratih Asmarani. "Kualitas Media Card Dance Untuk Pembelajaran Seni
Tari Di Lembaga Pendidikan." Jurnal Bidang Pendidikan dasar 2.2 (2018): 1-10.
Rini, Yuli Sectio, and Jurusan Pendidikan Seni Tari. "Pendidikan: Hakekat, Tujuan, dan
Proses." Jogyakarta: Pendidikan Dan Seni Universitas Negeri Jogyakarta (2013).
Rini, Yuli Sectio, and Jurusan Pendidikan Seni Tari. "Pendidikan: Hakekat, Tujuan, dan
Proses." Jogyakarta: Pendidikan Dan Seni Universitas Negeri Jogyakarta (2013).