Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SENI BUDAYA SD

Tentang
Muatan Kurikulum Seni dan Budaya di SD

Disusun oleh :

Syahria Ataya Dela H.2110159


Siti Laura Nurul Hanipa H.2110175

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

2023

i
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah Ilmu
Pendidikan yang berjudul “Muatan Kurikulum Seni dan Budaya di SD” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dengan segala daya upaya yang kami miliki, kami
maksimalkan kemampuan kami untuk menyusun makalah ini.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu Anne
Effane, M.Pd.I selaku dosen pengampu untuk mata kuliah Seni Budaya SD dan juga
kepada teman–teman yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya
makalah ini.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
terlibat dalam penulisan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
melengkapi tugas mata kuliah Seni Budaya SD. Kami berharap semoga makalah yang
telah kami buat ini dapat bermanfaat.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi
penyusun mengucapkan mohon maaf atas kesalahan yang penyusun lakukan,
penyusun juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH.............................................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................1

BAB I.......................................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................................................................2

1.1 Latar belakang.................................................................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................................................................3

2.1 Seni Rupa.......................................................................................................................................................3

2.2 Kurikulum Seni Rupa Di Sekolah Dasar.....................................................................................................3

2.2.1 Penerapan Seni Budaya dalm kurikulum 2006/KTSP..............................................................................4

2.2.2 Penerapan Seni Budaya dalam kurikulum 2013.......................................................................................6

2.3 Jenis-jenis atau bidang pendidikan seni yang dipelajari disekolah dasar................................................8

2.4.1 Seni rupa..................................................................................................................................................8

2.4.2 Seni musik................................................................................................................................................9

2.4.3 Seni tari....................................................................................................................................................9

2.4.4 Seni drama................................................................................................................................................9

BAB III.................................................................................................................................................................. 10

PENUTUP.............................................................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................11

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lamp. Permendiknas No.22 Tahun 2006: 1).
Untuk mengimplementasikan konsep pendidikan nasional pada satuan pendidikan, terutama pada
satuan pendidikan dasar, perlu ditanamkan nilai-nilai kehidupan dan kesenian agar kehidupannya
kelak lebih bermakna.
Seni rupa di sekolah dasar merupakan suatu mata pelajaran yang mudah dilakukan. Barangkali setiap
guru yang berminat mengajar menggambar bisa melakukan pembelajaran seni rupa di sekolah dasar.
Namun, perlu diketahui bahwa pendidikan seni rupa di sekolah dasar adalah suatu fondasi pada
kegiatan seni, suatu pendidikan nilai yang akan menanamkan rasa indah pada setiap siswa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
2. Bagaimana kurikulum yang dipakai dalam pendidikan seni rupa di SD?
3. Apa saja Jenis-jenis pendidikan seni budaya?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa seni rupa itu,
2. Untuk mengetahui kurikulum yang dipakai dalam pendidikan seni rupa di SD,
3. Untuk mengetahui jenis pendidikan seni budaya,

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Seni Rupa
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual
dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan manusia
maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan
(indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan.
Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan
kesenangan. Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni
yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk
memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun
karya seni rupa ciptaan orang lain.

Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan mengolah media seni rupa
untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran yang baru. Untuk membentuk gagasan,
siswa perlu dilibatkan dalam berbagai pendekatan seperti menggambar, mengobservasi, mencatat,
membuat sketsa, bereskperimen, dan menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk lainnya. Selain itu,
siswa juga perlu dilibatkan dalam proses pengamatan terhadap masalah pribadi, realitas sosial, tema-
tema universal, fantasi, dan imajinasi.

Pendidikan seni rupa yang diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan
terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik
dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan belajar dengan seni,
belajar melalui seni, dan belajar tentang seni. Pendidikan seni rupa memiliki peranan dalam
pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memerhatikan pembentukan perkembangan
anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual
spasial, musical, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan
kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.

2.2 Kurikulum Seni Rupa Di Sekolah Dasar


Kurikulum adalalah segala aktifitas dan pengalaman belajar yang diprogramkan dan diselenggarakan
sekolah untuk peserta didiknya untuk mencapai tujuan tertentu. Pada hakikatnya kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan bisa disusun berdasarkan kemampuan sekolah dengan selalu memperhatikan petunjuk
kompetensi dasar pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan pengelompokan
3
mata pelajaran di SD/MI sampai di tingkat SLTA/SMA, prinsip pengembangan kurikulum, didasarkan
pada tujuh prinsip, yaitu :

1. Berpusat potensi, berkembang, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya,
2. Beragam dan terpadu,
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
4. Relavan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan,
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut pelaksanaan kurikulum didasarkan potensi, perkembangan dan


kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan.

2.2.1 Penerapan Seni Budaya dalm kurikulum 2006/KTSP


Untuk mewadahi konsepsi-konsepsi tentang seni rupa tersebut, dalam kurikulum 2006, pendidikan seni
rupa telah dirancang kegiatannya adalah sebagai berikut :

Kelas dan Topik Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran Apresiatif Produksi
Kelas 1 Semester 1 Mengidentifikasi unsur seni rupa Mengekspresikan melalui gambar
pada benda di alam sekitar, dan ekspresif, dan dalam teknik
menunjukkan sikap apresiatif pada menggunting/ menyobek
benda di alam sekitar.
Kelas 1 Semester 2 Mengidentifikasi unsur seni rupa Mengekspresikan diri melalui
pada benda di alam sekitar, dan gambar akspresif melalui karya dua
menunjukkan sikap apresiatif pada dimensi dengan teknik menempel.
benda di alam sekitar.
Kelas 2 Semester1 Mengenal unsur seni rupa pada Mengekspresikan diri melalui
karya seni rupa, dan menunjukkan gambar ekspresif melalui teknik
apresiatif pada karya seni rupa. cetak tunggal.
Kelas 2 Semester2 Mengidentifikasi unsur seni rupa Mengekspresikan diri melalui
pada karya seni rupa, dan gambar ekspresif, melalui cetak
4
menunjukkan sikap apresiatif pada timbul.
karya seni rupa tiga dimensi.
Kelas 3 Semester 1 Menjelaskan simbol dalam karya Mengekspresikan diri melalui
seni rupa dua dimensi, dan gambar imajinatif mengenai diri
menunjukkan sikap apresiatif sendiri melalui gambar dekoratif dan
terhadap symbol dalam karya seni motif hias daerah setempat.
rupa dua dimensi.
Kelas 3 Semester 2 Menjelaskan simbol dalam karya. Mengekspresikan diri melalui
gambar seni rupa tiga dimensi, dan
menunjukkan sikap apresiatif dalam
karya seni rupa tiga dimensi
imajinatif mengenai alam sekitar, dan
member hiasan /warna pada benda
tiga dimensi.
Kelas 4 Semester 1 Menjelaskan makna seni rupa Mengekspresikan diri melalui
terapan, gambar ilustrasi dengan tema benda
Mengidentifikasi jenis karya seni alam : buah-buahan, tangkai, kerang,
rupa terapan yang ada didaerah dsb.
setempat. Memamerkan hasil gambar ilustrasi
Menunjukkan sikap apresiatif dengan tema benda alam :
terhadap kesesuaian fungsi karya buah-buahan, tangkai, kerang,
seni rupa terapan, dan dsb.
menunjukkan sikap apresiatif
terhadap keartistikan terhadap
karya seni rupa terapan.
Kelas 4 Semester 2 Menjelaskan makna seni rupa Mengekspresikadiri melalui karya
murni, dan mengidentifikasi jenis seni rupa dalam bentuk relief
karya seni rupa murni yang ada di plastisin/tanah liat dengan pola seni
daerah setempat. hias, menyiapkan karya seni rupa
Menampilkan sikap apresiatif untuk pameran, serta menata
terhadap arya seni rupa murni. pameran karya seni rupa dalam
bentuk pameran kelas.
Kelas 5 Semester 1 Menjelaskan makna motif hias, Mengekspresikan diri melalui
5
mengidentifikasi jenis motif hias gambar dekoratif dengan motif hias
pada karya seni Nusantara daerah Nusantara, gambar ilustrasi dengan
setempat. tema hewan dan kehidupannya, serta
membuat motif hias jumputan.
Kelas 5 Semester 2 Mengidentifikasi jenis motif hias Membuat topeng secara kreatif dalam
pada karya seni Nusantara, dan hal teknik dan bahan,
menampilkan sikap apresiatif mengekspresikan diri melalui gambar
terhadap keunikkan motif hias ilustrasi manusia dan kehidupannya,
karya seni Nusantara. menyiapkan karya seni rupa yang
diciptakan untuk pameran kelas, dan
menata pameran seni rupa dalam
bentuk pameran kelas
Kelas 6 Semester1 Mengidentifikasi jenis motif hias Membatik dengan teknik sederhana,
pada karya seni Nusantara, mengekspresikan diri melalui gambar
menjelaskan cara membatik, ilustrasi dengan tema sesuai dengan
menampakkan sikap apresiatif suasana sekitar sekolah, merancang
terhadap motif hias karya seni boneka, membuat boneka
Nusantara daerah lain. berdasarkan rancangan.
Kelas 6 Semester 2 Mengidentifikasi jenis motif hias Menggambar ilustrasi suasana alam
pada karya seni Nusantara, sekitar, menyiapkan karya seni untuk
menjelaskan cara membatik, pameran, dan menata karya seni rupa
menampakkan sikap apresiatif untuk pameran kelas.
terhadap motif hias karya seni
Nusantara daerah lain.

2.2.2 Penerapan Seni Budaya dalam kurikulum 2013

Kurikulum yang digunakan dalam system pendidikan di Indonesia telah terjadi beberapa kali pergantian
dalam kurun waktu 44 tahun telah melahirkan 5 kurikulum yaitu kurikulum 1968, 1975, 1984,
1994,2004 KBK),2006 (KTSP), dan yang diberlakukan pada saat ini adalah kurikulum 2013. Tujuan
dari semua kurikulum yang dirumuskan pada hakikatnya sama yaitu untuk mengahasilkan pesertadidik

6
yang berkualitas yang mencakup tiga kemampuan yaitu, pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotor).

Beberapa perubahan yang terdapat pada kurikulum 2013 dari KTSP 2006 yang merupakan
lanjutan dari rintisan kurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004) di antaranya jumlah mata pelajaran
dan jam pelajaran. Mata Pelajaran SBK pada KTSP yang semula diberikan pada kelas 4, 5 dan 6 dengan
waktu 4 jam dalam 1 minggu, pada kurikulum 2013 berubah nama menajdi mata pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya (SBDBP) yang diberikan kepada kelas 1 sampai 6 melalui pendekatan pembelajaran
tematik dengan jumlah jam pelajaran untuk kelas 1, 2, dan 3 (4 jam pelajaran), sementara untuk kelas 4,
5, dan 6 (6 jam pelajaran). Dengan demikian ada dua hal yang sangat krusial yang harus ditelusuri secara
detail dengan diberlakukannya kurikulum 2013 terkait mata pelajaran SBDP pada kurikulum 2013 di
SD. Kedua hal tersebut adalah: pertama, jadi dalam kurikulum 2013 penguasaan materi SBDP dan
penguasan pendekatan pembelajaran tematik. Kedua hal tersebut sangat penting dikuasai guru
dalam memgiplentasikan kurikulum 2013.

Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan
kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus
menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi,
apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik
berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Mata pelajaran SBDP bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.

Ruang lingkup mata pelajaran SBDP meliputi aspek-aspek sebagai berikut :


1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni
berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik,
apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan
bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
7
4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari dan
peran
5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang meliputi keterampilan
personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.
Guru kelas diharapkan minimal mengajarkan satu dari keempat bidang seni yang ditawarkan sesuai
dengan kemampuan serta fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni
yang akan diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata pelajaran Keterampilan ditekankan pada keterampilan
vokasional, khusus kerajinan tangan (sumber KTSP 2006).

Berdasarkan uiraian tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran SBK di SD
merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh guru SD yang berstatus sebagai guru kelas,
mengapa demikian kerena sistem dalam pendidikan SD kita tidak memberlakukan guru mata
pelajaran tetapi guru kelas. Oleh karena itu, setiap guru kelas harus menguasai berbagai mata
pelajaran kecuali mata pelajaran agama dan olah raga. Walaupun mata pelejaran SBK bukan
salah satu mata pelajaran yang tercantum pada standar kompetensi guru kelas (SKGK), karena
di SD tidak ada guru SBDP khusus seperti pada mata pelajaran agama dan pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan (penjasorkes) namun demikian guru SD dituntut menguasai mata
pelalajaran SBDP.

2.3 Jenis-jenis atau bidang pendidikan seni yang dipelajari di Sekolah Dasar
Ada empat jenis atau bidang di dalam pembelajaran seni yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni drama.

2.4.1 Seni rupa


Bidang ini memfokuskan pada pencitraan dan objek yang dibuat, ditunjukkan dan diapresiasi siswa
sekolah dasar. Para siswa mengembangkan pemahaman perseptual dan konseptual. Melalui
pembelajaran seni rupa siswa terlibat dalam pengalaman untuk mengembangkan ungkapan pribadi,
pertimbangan estetika dan kesadaran kritis. Para siswa mendapatkan kepuasan dan kenikmatan dari
berkarya dan memamerkan hasil karyanya.

Melalui proses berkarya, para siswa sekolah dasar mengomunikasikan gagasan, perasaan, pengalaman
dan pengamatan atas dunia mereka. Kegiatan memamerkan karya secara formal dan informal
memberikan siswa pengalaman untuk memberi dan menerima tanggapan dalam konteks pribadi, publik

8
dan masyarakat. Aktivitas pameran sederhana dapat dilakukan di dalam kelas dengan guru dan rekan
sekelas sebagai penanggap atau apresiannya.

Dalam bidang ini, materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang
seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah dasar adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan
koordinasi mata dan tangan.

2.4.2 Seni musik


Bidang ini difokuskan pada karya musik yang dibuat siswa dengan mengembangkan kemampuan
untuk berpikir dan mengekspresikan diri mereka di dalam bunyi. Aktivitas ini bertujuan
mengembangkan kemampuan siswa untuk mendengar apa yang dilihat dan melihat apa yang terdengar
Dengan bernyanyi, bermain dan mendengarkan musik, bergerak mengikuti bunyi, improvisasi dan
komposisi, para siswa mengalami kepuasan dan kenikmatan ketika mereka belajar.

2.4.3 Seni tari


Pembelajaran melalui seni tari memfokuskan pada kemampuan siswa yang menggunakan tarian
sebagai suatu alat estetika, memahami struktur gestur dan gerak untuk menangkap dan menyampaikan
gagasan, pencitraan dan perasaan. Tubuh digunakan sebagai bentuk ekspresi dan media komunikasi.

Para siswa menggunakan komponen tarian untuk menciptakan gerakan, menstruktur dan
mengorganisir tarian. Melalui keterlibatan dalam,dan merefleksikan dalam koreografi, para siswa
mengembangkan pemahaman bahwa tarian adalah suatu gaya ekpresi diri dan komunikasi yang
universal.

Sebelum melakukan gerakan (tarian), para siswa harus menyiapkan diri baik secara fisik maupun
mental diantaranya dengan melalui pamanasan. Melalui keterlibatan didalam,dan merefleksikan, pada
pertunjukan para siswa menyadari bahwa tubuh memiliki potensi sebagai instrument ekspresi, hal positif
yang dibangun dari kesadaran ini adalah tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan pribadi secara
psikologis.

2.4.4 Seni drama


Pendidikan seni drama memfokuskan pada pemahaman ekpresi dan komunikasi siswa sekolah dasar
tentang isu-isu kemanusiaan dan pengalaman melalui rekontruksi kenyataan dan kemampuan
membayangkan berbagai peristiwa. Saat siswa saling berinteraksi dalam aktivitas berkesenian (drama)
pada situasi dan konteks tertentu, para siswa menyelidiki perasaan, tindakan dan konsekwensi dari
9
tindakannya tersebut. Mereka mengembangkan kepercayaan dan kesadaran diri seperti saat mereka
bekerja sama untuk menyiapkan dan menyajikan drama. Para siswa diharapkan mampu mengembangkan
pemahaman bentuk, gaya dan tujuan drama dalam berbagai konteks.

BAB III

PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan
Pendidikan seni di sekolah dasar sangatlah penting sebab pendidikan seni merupakan sarana untuk
pengembangan kreativitas anak. Melalui pendidikan seni, anak memperoleh pengalaman sensasional
dalam diri yang sangat kuat, dari membentuk sesuatu yang mengekspresikan sesuatu tentang dirinya.

Pendidikan seni bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman anak terhadap warisan artistik sebagai
bagian yang signifikan dari warisan budaya secara keseluruhan. Anak-anak juga diajak untuk memahami
peran seni dalam masyarakat. Mereka dapat belajar dan menjadikannya sebagai kebiasaan untuk
menghargai lingkungan yang dekat dengan dirinya maupun lingkungan lain yang kurang dikenalnya.
Jadi melalaui pendidikan seni di sekolah dasar, siswa di latih untuk mengembangkan bakat kreatif,
kemampuan dan keterampilan yang dapat ditransfer pada kehidupan dimasa depan.

3.2 Saran
Kita sebagai calon guru sebaiknya tidak mengesampingkan pendidikan seni rupa meskipun mata
pelajaran ini tidak di unaskan, sebab dalam pendidikan seni rupa siswa dapat menyalurkan kreatifitas dan
bakatnya. Sehingga guru harus menjadi fasilitator dan sebagai penyalur bakat yang dimiliki siswa. Guru
harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam bidang seni rupa ini.

DAFTAR PUSTAKA

Syafii, dkk. 2016. Materi dan Pembelajaran Kertakes SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
11
Kamaril cut, dkk. 2002. Pendidikan Seni Rupa / Kerajinan Tangan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Nasution S. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Udanarto. 1990. Pendidikan Seni Rupa : Buku Guru SD. Jakarta : Depdikbud.

Bahari Nooryan. 2008. Kritik Seni : Wacana Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

toehsin. Pendidikan Seni. Blogspot.com. Published July 15, 2014. Accessed February 24, 2023.
https://utakatikituk.blogspot.com/2014/07/pendidikan-seni.html#:~:text=Ada%20empat%20jenis
%20atau%20bidang,seni%20tari%2C%20dan%20seni%20drama.&text=Bidang%20ini
%20memfokuskan%20pada%20pencitraan,dan%20diapresiasi%20siswa%20sekolah%20dasar.
1.
MAKALAH KELOMPOK TENTANG KAJIAN KURIKULUM PENDIDIKAN SENI RUPA DI SD.
Blogspot.com. Published 2023. Accessed February 24, 2023.
https://ulfakarunia.blogspot.com/2012/07/makalah-kelompok-tentang-kajian.html

12

Anda mungkin juga menyukai