Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT SENI TARI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Seni Tari dan drama

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Alpi Subahan 1886206094
Alivia Ramadhani 1886206078
Besty Adella 1886206079
Nurhidayati 1886206087
Nurul Atika 1886206095
Nur Amelia Rosa 1786206085
Pitri Hayati 1886206089
Sherly Rusma. W 1886206090

Dosen Pengampu :
Yolanda Pahrul, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil‘Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta


Alam. Atas segala karunia dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Hakikat Seni Tari”
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Pendidikan Seni
Tari dan Drama yang diampu oleh Dosen Yolanda Pahrul, M.Pd.

Meskipun telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karenanya,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil


manfaat dari karya ilmiah ini. Amiin

Bangkinang, 24 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Seni Tari.......................................................................................3
B. Urgensi Seni Tari Bagi Anak..........................................................................4
C. Unsur-Unsur Seni Tari....................................................................................6
D. Fungsi Seni Tari..............................................................................................7
E. Jenis-Jenis Seni Tari........................................................................................8
F. Karakteristik Seni Tari Anak...........................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Eksistensi pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD). Pendidikan
seni tari dan drama adalah salah satu materi yang termuat dalam mata pelajaran
Seni Budaya dan Keterampilan. Sebagai seorang calon pendidik maka diperlukan
pengetahuan tentang seni dan drama untuk anak usia SD. Keterampilan seorang
guru dalam memahami karakteristik, fase,dan perkembangan tugas anak usia SD
sangat diperlukan dalam menyampaikan materi ini.

Menurut PERMEN NO. 22,23, dan 24: 2006 yang menyatakan bahwa
“Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan,
kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta
didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,”
“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peranan ini tidak bisa diberikan
oleh mata pelajaran lain.

Perlu dipahami bahwa karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan


tingkat perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut secara
global dibedakan antara siswa SD kelas satu dan dua, kelas tiga dan empat, serta
kelas lima dan enam. Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak
sekali, yang dapat diamati pada kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas,
diantaranya yaitu:
1. Apa itu Pengertian Seni Tari?
2. Bagaimana Urgensi Seni Tari bagi anak SD?
3. Apa saja Unsur-unsur seni tari?
4. Apa saja Fungsi Seni Tari?

1
5. Sebutkan Jenis-jenis Seni Tari?
6. Bagaimana Karakteristik Seni Tari anak?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui :
1. Mengetahui Pengertian Seni Tari.
2. Mengetahui Urgensi Seni Tari bagi anak Sd.
3. Mengetahui Unsur-unsur seni tari.
4. Mengetahui Fungsi Seni Tari.
5. Mengetahui Jenis-jenis Seni Tari.
6. Mengetahui Karakteristik Seni Tari anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari


Pada pengertiannya, seni tari merupakan sebuah gerakan yang mempunyai
irama, biasanya dilakukan di suatu tempat dan untuk waktu tertentu. Gerakan ini
pun biasanya dilakukan untuk mengekspresikan perasaan atau untuk
menyampaikan pesan dari seseorang atau bahkan kelompok. Selain pengertian
secara umum, terdapat beberapa pengertian berdasarkan pendefinisian oleh para
ahli sebagai berikut:
1. Soedarsono
Menurut Soedarsono, seni tari ini merupakan sebuah ungkapan yang berasal
dari dalam jiwa manusia yang kemudian diekspresikan melalui gerakan indah
juga ritmis. Sehingga, bisa dimaksudkan bahwa ungkapan ini untuk
menunjukkan atau melimpahkan emosional seseorang yang setiap gerakannya
disesuaikan bersamaan nada serta irama yang mengiringi.

2. M.A Theodora Retno Maruh


Adapun menurut Theodora yang mengartikan seni tari sebagai sebuah karya
seni gerak yang sifatnya tidak akan pernah menjadi kontemporer.

3. Kamala Devi Chattopadhyaya


Pengertian seni tari menurut para ahli selanjutnya adalah menurut Kamala
Devi yang memberikan definisi sebagai sebuah insting yang memberikan
desakkan kepada emosi di dalam diri manusia di mana sifatnya mendorong
manusia untuk berekspresi.

Pada dasarnya, masih banyak ahli yang juga mengartikan perihal seni tari ini.
Namun, dari beberapa pengertian menurut ahli tersebut bisa didapat sebuah
kesimpulan atau inti. Di mana pada intinya, pengertian seni tari ini merupakan
sebuah gerakan yang didasarkan dalam jiwa manusia untuk mengekspresikan apa
yang tersimpan di dalam dirinya.

3
B. Urgensi Seni Tari Bagi Anak
Di dalam mengembangkan pembelajaran seni yang memenuhi kebutuhan dan
minat murid perlu diketahui lebih banyak tentang aspek anak. Hal ini bisa didapat
lewat perhatian yang diberikan, antara lain : lewat pekerjaan yang dikerjakan, cara
menghayati, cara memperhatikan, cara meniru gerak, cara mengekspresikan
mimik, cara menirukan suara dan sebagainya. Anak-anak mempunyai fase-fase
perkembangan tertentu,walaupun tidak semua anak sama. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain pengalaman sebelumnya,
pembawaan minat, kebutuhan estetis pribadi, watak emosional dan kapasitas rasa.
1. Memahami Siswa SD Kelas 1
Siswa SD kelas 1 mempunyai masalah pribadi yang berdasarkan kebutuhan
keamanan, segalanya masih asing, sehingga perlu mencari teman, akan tetapi
ke “aku” anya masih tinggi. Guru harus bisa menghadapi anak dengan masalah
pribadinya, seperti masalah emosional, halangan bicara, halangan bergerak,
halangan berhubungan dengan teman, halangan fisis secara berusaha mencari
sebab yang mendasarinya.

2. Memahami Siswa SD Kelas 2


Siswa SD kelas 2 sifatnya aktif bersemangat serta membutuhkan istirahat
dan relaks, bertentangan perhatiannya pendek (bekerja dengan tujuan untuk
segera dilihat,masih sering tidak memperhatikan guru, imajinasinya aktif,
mengakibatkan fakta dan fantasi sering campur aduk, peka dan mudah, gugup
bila disuruh mencotoh atau diikat ketentuan misalnya gerak-gerak tari klasik
yang sudah baku dan masalah individunya sedang berkembang). Sebaiknya
guru memilih kegiatan seni tari-drama yang dapat diselesaikan menurut ukuran
pelatihan mereka.

3. Memahami Siswa SD Kelas 3


Siswa SD kelas 3 seleranya mulai tumbuh, otot berkembang demikian pula
bentangan perhatiannya, mampu bersenang-senang dengan ide abstrak, mulai
membuat rencana di luar diri mereka, bersifat agresif, menikmati pembuatan
koleksi, cenderung mengembangkan persahabatan dengan kawan-kawan

4
sejenisnya, dan sangat berminat pada permainan atau kegiatan seni secara
berkelompok. Dalam hal ini guru harus berhati-hati supaya murid-murid tidak
mengalami suasana kebosanan yang dapat mengakibatkan terhalangnya
perkembangan kreatif. Sedangkan kegiatan seni bisa kelompok atau individu.

4. Memahami Siswa SD Kelas 4


Siswa SD kelas 4 sifatnya sering mengembangkan cara-cara
menyembunyikan kepekaan mereka, takut ditertawakanorang lain, anak laki-
lakisering bermusuhan dengan anak perempuan, mampu merencanakan dan
memikirkan segala sesuatu sebelumnya untuk dirinya sendiri. Di sini guru bisa
menuntun menggunakan kepekaan konstruktif. Sebagai perangsang edukatif,
guru bisa menggunakan minat siswa SD tersebut di atas dalam penemuan,
pendewaan para pahlawan, mengumpulkan benda-benda serta melakukan hal-
hal yang disenangi. Guru juga harus menyadari kebutuhan waktu serta
memikirkan untuk menyatukan pelajaran-pelajaran yang mereka terima.

5. Memahami Siswa SD Kelas 5


Siswa SD kelas 5 pada umumnya ingin mengetahui diri sendiri dan dunia
fisis, senang menyusun koleksi, pengalaman baru dan merealisasikan sesuatu,
sering bersifat ideal, mudah putus asa dan terangsang marah atau
mengasingkan diri, ketidaksamaan dan perkembangan fisis menyebabkan
gangguan emosional. Di sini guru harus siap membantu, mendorong serta
mengarahkan minat mereka dalam pengalaman seni yang konstruktif.

6. Memahami Siswa SD Kelas 6


Siswa SD kelas 6 merupakan campuran antara anak praadolesen dan
adolesen awal. Dalam hal ini guru perlu bekerja sama dengan orang tua untuk
membantu anak menghadapi fakta secara jujur menetapkan nilai-nilai dan
mengenal sosial. Perlu ditunjuk betapa pentingnya suatu kerjasama. Guru
menggunakan ekspresi kreatif untuk membantu sadar diri, mengembangkan
selera yang unik, kesadaran jabatan yang baik, kesehatan serta proses-proses
sosial lainnya.

5
C. Unsur-Unsur Seni Tari
Sebuah gerakan tidak mungkin dikatakan seni tari jika tanpa adanya unsur
utama maupun pendukung pembentukannya. Untuk itu, berikut inilah unsur-unsur
dari seni tari yang terdiri dari unsur utama dan pendukung.
1. Unsur Utama
a. Wiraga (raga)
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya
adalah wiraga atau raga, Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan
badan dalam posisi apapun.
b. Wirama (Irama)
Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian harus
punya irama yang bisa menyatukkan musik pengiring dengan gerakan badan
yang dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun harus mempunyai tempo
yang sesuai.
c. Wirasa (Rasa)
Selain raga dan irama, maka seni tari pun harus mempunyai unsur rasa.
Di mana sebuah tarian harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang
bersarang di dalam jiwa seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang
disampaikannya lewat sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.

2. Unsur Pendukung
Seni tari juga mempunyai unsur pendukung yang bisa memaksimalkan
ekspresi seni tari. Beberapa unsur tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ragam Gerak
Sebuah tarian tentu akan terlihat lebih indah jika mampu
mengolaborasikan seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan
dan kaki saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga
lirikan mata. Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika
melakukan sebuah tarian.
b. Ragam Iringan
Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan
adanya pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini juga harus

6
disesuaikan dengan gerakan badan yang membentuk sebuah tarian.
Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari atau
bahkan orang lain larut dalam ekspresi dan tarian.
c. Riasan dan Kostum
Selain gerakan dan juga iringan, riasan wajah dan kostum juga
merupakan unsur pendukung agar seni tari lebih maksimal dan menarik
perhatian. Tentunya, tidak akan lengkap jika sebuah tarian tanpa kostum
atau riasan wajah yang membuatnya terkesan hambar dan biasa-biasa saja.
Bahkan, selain riasan dan kostum pola lantai atau blocking pun harus
diperhatikan sehingga rapi dan enak dipandang.

D. Fungsi Seni Tari


Setelah membahas secara gamblang perihal pengertian hingga unsur-unsurnya,
lantas, apakah seni tari itu mempunyai fungsi? Tentu saja, banyak sekali fungsi
dari seni tari ini. Di mana fungsinya pun disesuaikan dengan tujuan dari
pemberlakuan seni tari itu sendiri.
1. Sebagai Pertunjukan
Fungsi tari yang pertama adalah untuk sebuah pertunjukan atau pentas. Di
mana tarian ini lebih kepada menonjolkan sisi koreografis yang indah juga
terkonsep. Dengan begitu, penonton yang melihatnya akan tertarik dan merasa
terhibur.

2. Sebagai Tarian Upacara


Selain berfungsi untuk pertunjukan, tarian juga bisa dimaksudkan sebagai
pengisi upacara-upacara tertentu. Biasanya yang seringkali menggunakan
tarian pada upacara ini seperti upacara adat atau ritual keagamaan tertentu.
Pada tarian ini tentu yang ditunjukkan adalah kekhidmatan sembari
berkomunikasi dengan Sang Kuasa.

3. Sebagai Hiburan
Sebetulnya tidak jauh berbeda dengan fungsi tarian sebagai pertunjukan.
Namun bedanya, pada fungsi pertunjukan, tarian dilakukan dengan memikirkan

7
konsep tarian atau koreografis yang menarik. Sementara untuk hiburan, maka
tujuan dan fungsinya hanya untuk menghibur saja. Gerakan dan pola tariannya
pun tentu lebih bebas.

4. Sebagai Pergaulan dan Kesenian


Fungsi yang lainnya adalah sebagai bentuk pergaulan dan juga kesenian.
Jika untuk pergaulan, maka tarian bisa dimainkan sebagai bentuk interaksi
antar sesama dan lebih komunikatif. Sementara untuk kesenian, maka tarian
difungsikan untuk melestarikan budaya-budaya tertentu. Misalnya pada tarian
tradisional atau tari-tarian adat yang khas dan berbeda di setiap sukunya.

E. Jenis-Jenis Seni Tari


Tak hanya fungsinya saja yang beragam, jenis-jenis tarian pun sangat beragam
dan dikelompokkan menjadi 2 bagian. Di mana pengelompokkan ini berdasarkan
jumlah penari beserta genre atau alirannya.
1. Jenis Tari Menurut Jumlah Penari
Jenis tarian menurut jumlah penari ini tentu didasarkan pada berapa banyak
orang yang melakukan sebuah tarian. Pada pembagiannya, jenis ini dibedakan
juga ke dalam 3 kategori:
a. Di mana kategori ini dimulai dari tarian solo atau tunggal yang tariannya
hanya dilakukan oleh satu orang. Contohnya tari Gatotkaca asal Jawa
Tengah.
b. Selanjutnya ada juga tari berpasangan atau oleh dua orang, contohnya
seperti tari Topeng dari Jawa Barat.
c. Dan yang terakhir adalah tari kelompok yang mana dilakukan lebih dari dua
orang. Contohnya pun tentu sangat banyak, seperti tari Kecak dari Bali atau
Saman dari Aceh.

2. Jenis Seni Tari Berdasarkan Genre


Sedangkan jika berdasarkan genrenya, maka tarian ini bisa didasarkan pada
tiga jenis utama. Yang mana ketiga tarian ini adalah tarian tradisional, tarian
modern, dan tarian Kontemporer.

8
c. Untuk tarian tradisional pun beragam, dari mulai yang klasik atau
kerakyatan. Di mana tarian jenis ini sifatnya tidak bisa diubah dan
mempunyai nilai-nilai tradisi tertentu.
d. Selain tradisional ada juga tarian modern, di mana sering juga disebut
sebagai tari kreasi baru yang gerakannya ditentukan atau diciptakan oleh
seseorang dan waktu tertentu.
e. Tak hanya itu, ada juga tarian kontemporer yang lebih unik dan tidak biasa.
Bahkan seringkali disebut sebagai tarian simbolik yang mengandung pesan
dan makna-makna tertentu.

F. Karakteristik Seni Tari Anak


1. Karakteristik tari anak kelas rendah
Ada beberapa butir yang harus diketahui oleh calon guru SD antara lain:
a. Tema
Dari apa yang dilihat anak SD secara tidak disadari atau tidak dengan
spontan menirukan gerak sesuai dengan apa yang pernah dilihatnya. Dari
apa yang pernah dilihat dan di amati, dapat dijadikan suatu tema-tema yang
disenangi oleh anak-anak kelas rendah antara lain tingkah laku binatang
seperti: kucing, anjng, burung dan lain-lain serta tingkah laku manusia
seperti: ayah, ibu, insinyur, dan lain-lain.
b. Bentuk gerak
Pada umunya gerak-gerak yang dilakukan anak kelas rendah tidaklah
sulit dan sederhana sekali. Karena pada dasarnya imajinasi anak kelas
rendah, tinggi mempunyai daya kreativitas yang tinggi pula. Bentuk gerak
yang dilakukanya biasanya bentuk gerak-gerak yang lincah, cepat, dan
seakan menggambarkan kegembiraanya. Misalkan:
1) Bentuk gerak jalan ditempat dengan tepuk-tepuk tangan.
2) Bentuk gerak menirukan binatang seperti kucing, anjing dan lain-lain.
Bentuk gerak yang ditirukan oleh anak kelas rendah, jika disusun
terbentuklah suatu tata susunan tari sesuai dengan karakteristiknya.

9
c. Bentuk iringan
Anak kelas rendah biasanya menyenangi music iringan yang
menggambarkan kesenangan atau kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak
yang mudah di ingat. Misalnya: lagu kelinciku, kebunku, kupuku, dan lain-
lain.
d. Jenis tari
Jika susunan-susunan gerak yang dibuatnya tadi sudah menjadi satu
kesatuan tari anak, maka terbentuklah menjadi satu bentuk tari. Jenis tari
pada kelas rendah paling tidak memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan,
geraknya lincah dan sederhana, iringannyapun mudah dipahami. Misalkan:
1) Tari gembira.
2) Tari kupu-kupu.
3) Tari kelinci dan lain-lain.

2. Karakteristik tari anak kelas tinggi


Anak SD kelas tinggi pada umumnya sedikit banyak sudah memiliki sifat
kemandirian dan rasa tanggung jawab. Meskipun presentasenya sangat kecil,
pada dasarnya memiliki perasaan lebih peka dan daya pemikirannya lebih
kritis. Sehingga karakteristik tari anak kelas tinggi sedikit berbeda dengan
karakteristik kelas rendah. Ada beberapa hal yang perlu yang harus diketahui
oleh seorang calon guru SD, antara lain:
a. Tema
Pada umumnya anak SD kelas tinggi mulai memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan social atau ceritera tentang lingkungan
sosial. Hal seperti itulah yang dapat di jadikan sebagai tema. Misalkan:
1) Menengok teman sakit.
2) Suka menolong orang lain.
3) Mau memperhatikan dilingkungan keluarganya.
b. Bentuk gerak
Anak SD kelas tinggi sudah memiliki keberanian dan kemampuan
mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukannya menjadi

10
bentuk- bentuk gerak tari. Dalam hal ini anak sudah memiliki keterampilan
melakukan gerak yang cukup tinggi kualitasnya. Misalkan:
1) Gerak mengekspresikan orang marah.
2) Gerak mengekspresikan orang sedih.
3) Gerak menirukan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
c. Bentuk iringan.
Berbicara tentang bentuk iringan pada kelas tinggi, paling tidak anak
sudah mempunyai kepekaan irama pada music pengiringnya. Mereka dapat
mengekspresikan gerak tarinya sesuai dengan suasana gerapan atau
temanya.
d. Jenis tari
1) Jenis tari yang menggambarkan kepahlawanan (tari satria, eka prawira,
wira pertiwi dll).
2) Jenis tari yang menggambarkan kehidupan social (tari tani, tari perang
dll).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni tari merupakan sebuah gerakan yang mempunyai irama, biasanya
dilakukan di suatu tempat dan untuk waktu tertentu. Gerakan ini pun biasanya
dilakukan untuk mengekspresikan perasaan atau untuk menyampaikan pesan dari
seseorang atau bahkan kelompok.

Sebuah gerakan tidak mungkin dikatakan seni tari jika tanpa adanya unsur
utama maupun pendukung pembentukannya. Untuk itu, berikut inilah unsur-unsur
dari seni tari yang terdiri dari unsur utama dan pendukung.
1. Unsur Utama, Yaitu : Wiraga (Raga), Wirama(Irama), dan Wirasa(Rasa).
2. Unsur Pendukung, Yaitu: Ragam Gerak, Ragam Iringan, Riasan dan Konstum.

Seni Tari juga memiliki fungsi, diantaranya:


1. Sebagai Pertunjukan.
2. Sebagai Tarian Upacara.
3. Sebagai Hiburan.
4. Sebagai Pergaulan dan Kesenian.

Tak hanya fungsinya saja yang beragam, jenis-jenis tarian pun sangat beragam
dan dikelompokkan menjadi 2 bagian. Di mana pengelompokkan ini berdasarkan
jumlah penari beserta genre atau alirannya.

B. Saran
Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita bersama sebagai calon seorang guru Sekolah Dasar mengenai
Seni Tari disekolah Dasar. Dan semoga kita dapat mengimplementasikan Ilmu
yang kita dapatkan nantinya sewaktu kita menjadi seorang Guru. Amiin

12
DAFTAR PUSTAKA

Purwatiningsih. (2002). Pendidikan Seni Tari-Drama SD. Malang: Universitas


Negeri Malang.
Rusliana, Iyus. (1990). Pendidikan seni Tari. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Dahlan, dkk. (2005). Pendidikan Seni Tari di Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta.

13

Anda mungkin juga menyukai