Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN SENI TARI DAN DRAMA

SENI TARI
Dosen Pengampu : Izzah Muyassaroh, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 2 :


1. Alycia Resti Nurhaji - 132010063
2. Dinar Karimah - 132010074
3. Dyah Carti Ningrum - 132010100
4. Jilan Aqilah Hanmara Milawati - 132010077
5. Nurhamidah - 132010040
6. Nurul Hasanah - 132010047
7. Risni Wahyuni - 132010031

PGSD 20B1

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia, Rahmat,
dan Hidayah-nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul ”Seni Tari” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama.
Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai bagaimana seni tari bisa
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk
membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Bekasi, 01 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


Daftar isi ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumus masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan masalah ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
A. Pengertian Seni Tari ............................................................................................... 2
B. Sejarah Perkembangan Seni Tari di Indonesia ....................................................... 4
C. Unsur-Unsur Seni Tari ........................................................................................... 6
D. Unsur-Unsur Pendukung Seni Tari ........................................................................ 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni tari merupakan budaya yang dapat di lestarikan, karena memiliki peran penting bagi
masyarakat. Indonesia salah satu bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, yang
membuat bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang dari segi kesenian dapat membuat
bangsa Indonesia semakin di kenal dengan beragam budayanya.

Kesenian merupakan unsur kebudayaan yang mempunyai ciri khusus yang menunjukan
sifat-sifat kedaerahan yang berbeda dari daerah satu dengan daerah lainnya. Kesenian
merupakan salah satu bagian dalam kehidupan manusia dan kesenian menjadi salah satu sarana
untuk mengungkapkan gagasan-gagasan atau pemikiran. Dalam kegiatan berkesenian manusia
mengekspresikannya melalui beberapa media antar lain melalui media gerak yaitu tari. Tari
adalah bagian dari kebudayaan manusia yang dapat kita jumpai di berbagai daerah yang ada di
Indonesia. Kebudayaan masyarakat tersebut berkembang pada setiap daerah itu sendiri serta
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, kerena bisa memberikan berbagai manfaat
seperti hiburan dan sarana komunikasi antara penonton/seniman.

Budaya menari hidup dan berkembang di dalam berbagai kolompok masyarakat yang
akhirnya melahirkan tari-tarian tradisi. Tari tradisi adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang
pada suatu masyarakat yang kemudian di turunkan atau di wariskan secara terus menerus dari
generasi ke generasi serta sesuai adat kebiasanya itu sendiri dan telah diakui oleh masyarakat
pendukungnya. Seiring perkembangan pemikiran manusia dan kehidupan manusia serta
berubahnya selerah masyarakat dalam berkesenian, maka muncul jenis-jenis tari yang tidak
hanya untuk tujuan upacara keagamaan saja, tetapi muncul tari-tarian yang berfungsi hiburan
maupun ungkapan keindahan. Selain itu muncul juga karya-karya tari kreasi yang semakin
memperkaya bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian seni tari?
b. Bagaimana sejarah perkembangan seni tari di Indonesia?
c. Apa saja unsur-unsur dari seni tari?
d. Apa saja unsur-unsur pendukung seni tari?

C. Tujuan
a. Untuk memahami pengertian seni tari.
b. Untuk mengetahui sejarah perkembangan seni tari di Indonesia.
c. Untuk mengetahui unsur-unsur apa sajakah yang terdapat pada seni tari.
d. Untuk mengetahui unsur-unsur pendukung pada seni tari.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari

Pada dasarnya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya sebagian saja
yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan,
dan tujuan dengan iringan musik. Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di
suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan
pesan dari seseorang maupun kelompok. Seni menjadi wujud ekspresi diri dari manusia, yang
sering dijadikan sarana hiburan dan pertunjukan.

Secara umum seni tari adalah cabang seni yang mengungkapkan keindahan, ekspresi, hingga
makna tertentu melalui media gerak tubuh yang disusun dan diperagakan sedemikian rupa
untuk memberikan penampilan dan pengalaman yang menyenangkan atau menumbuhkan
horison baru bagi penontonnya. Seni tari dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan,
berkelompok atau kolosal. Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga tari
yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan
emosi: bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga
yang berbeda-beda akan membangkitkankesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton
,juga bagi si penari.

- Pengertian seni tari menurut para ahli :


Secara umum, pengertian seni tari merupakan suatu kesenian dengan media ungkap berupa
gerakan yang dilakukan untuk mengekspresikan perasaan atau untuk menyampaikan pesan dari
seseorang atau bahkan kelompok. Selain pengertian secara umum, terdapat beberapa pengertian
berdasarkan pendefinisian oleh para ahli sebagai berikut:
1. Soedarsono
Menurut Soedarsono, pengertian seni tari merupakan sebuah ungkapan yang berasal dari
dalam jiwa manusia yang kemudian diekspresikan melalui gerakan indah juga ritmis.
Sehingga, bisa dimaksudkan bahwa ungkapan ini untuk menunjukkan atau melimpahkan
emosional seseorang yang setiap gerakannya disesuaikan bersamaan nada serta irama yang
mengiringi.
2. M.A Theodora Retno Maruh
Menurut Theodora yang mengartikan seni tari sebagai sebuah karya seni gerak yang
sifatnya tidak akan pernah menjadi kontemporer.
3. Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut Kamala Devi, pengertian seni tari merupakan sebagai sebuah insting yang
memberikan desakkan kepada emosi di dalam diri manusia di mana sifatnya mendorong
manusia untuk berekspresi.

4
4. Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, pengertian seni tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam
diri manusia, yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berbentuk gerakan yang
ritmis.
5. Yulianti Parani
Menurut Yulianti Parani, pengertian seni tari merupakan gerakan ritmis yang keluar dari
sebagian tubuh atau seluruhnya yang dilakukan seseorang ataupun kelompok yang disertai
dengan ekspresi tertentu.
6. Suryadiningrat
Menurut pangeran Suryadiningrat, pengertian seni tari adalah gerakan yang dihadirkan oleh
seluruh anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras dengan irama musik dengan
maksud tertentu.

Seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya sebagian saja yang dilakukan
dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan
dengan iringan musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan iringan musik, maka
gerakannya akan mengikuti irama dari musik yang dibawakan. Dengan kata lain, pengiring
penari yang memainkan musik akan mengatur setiap gerakan penari supaya makna dan tujuan
dari tarian yang dibawakan tersampaikan kepada penonton.

Gerakan-gerakan yang ada didalam seni tari berbeda dengan gerakan yang dilakukan setiap
hari, seperti berjalan, berlari dan sebagainya. Gerakan pada seni tari ini bisa dikatakan sebagai
gerakan yang sangat elastis dan ekspresif. Selain itu, pada seni tari, setiap gerakannya juga
berpola dan ritmis. Setiap gerakan seni tari ini merupakan gerakan-gerakan kombinasi yang
berasal dari unsur-unsur tari itu sendiri. Unsur-unsur tari terbagi tiga yaitu, unsur wiraga (raga),
unsur wirama (irama) dan unsur wirasa (rasa). Oleh sebab itu, ketika sedang menonton dan
menikmati suatu tarian yang dibawakan oleh seseorang penari atau sekelompok penari pasti
akan merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang berirama yang
dibawakan oleh penari.

Seni tari merupakan kesenian yang memadukan berbagai unsur di dalamnya, seperti musik,
visual dan gerakan. Menurut Murni Eva Marlina Rumapea, tari adalah gerakan tubuh mengikuti
ritmis, biasanya diiringi musik dan tergantung pada ruang. Tujuan seni tari adalah
mengekspresikan ide, emosi dan perasaan penarinya. Bertujuan pula untuk menghibur
penonton. Seni tari merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dikembangkan
dan dijaga kelestariannya. Untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu
pengertian hingga unsur-unsur yang ada di dalam seni tari. Kemudian, pelajari gerakan seni tari
yang ingin dipelajari dan cari tahu dari sejarahnya. Hal ini perlu dilakukan agar seni tari yang
dipentaskan dapat membuat penonton tersentuh ketika melihat setiap gerakan taeri yang
dimainkan oleh penari.

5
B. Sejarah Perkembangan Tari di Indonesia
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan
masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika
ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan
tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masa lalu. Serta
perkembangan seni tari mempunyai sejarah panjang dan terus menyesuaikan dari masa ke masa.
Hal itu dapat dilihat dari beragam tarian yang digunakan dalam acara-acara tertentu, aeperti
upacara adat, pernikahan dan penyambutan tamu.

Menurut Sudarsono (Dalam Dedi Rosala. 1999.29) bahwa tari di indonesia dilihat dari
perkembangannya terdiri dari atas tiga zaman.
1. Zaman Masyarakat Primitif
Zaman masyarakat primitive terbagi menjadi 3 zaman batu, perunggu, dan zaman besi.
Pada zaman ini di temukananya beberapa alat instrument music dari logam seperti
nekara tau semacam gendering. Tari tarian pada zaman primitive upacara upacara yang
di anggap sacral selalu mempergunakaan gerak gerak tari, gerak gerak yang tertuang
pada upacar tersebut pada dasarnya merupakan gerakan spontanitas,
Di dalam menjalani kehidupan sehari hari seni selalu di butuhkan baik masayarakat
perkotaan atau perdesaan namun perkembangan seni selalu sejalan pada perkebngan
zamannya pada kehidupam masayarakat primitive seni di anggap hal paling penting
sehingga cirri dan seni tersebut bersifat komunal. Beberapa cirri kehidupan
bernmasyarakat pada zaman primitif; (1 hidup cara berkeklompok: 2 sosial dan
teknologi sangat sederhana; 3 tidak mengenal pimpinan secara formal, dan 4 menganut
animisme, dinamisme dan totenisme.)

2. Zaman Masyarakat Feudal


Pada zaman masyarakat feudal terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Zaman Indonesia hindu
b. Zaman Indonesia islam
c. Zaman inovasin bangsa barat
d. Zaman pergerakan nasional

Pada zaman masyarakat feodala mulai lahirnya kerajaan-kerajaan. Seperti zaman


sebelumnya corak kehidupan masyarakat dari berbagai zaman sangat beragam. Hal
tersebut sudah barang tentu menambah khazanah budaya bangsa. Pada zaman ini
perkembangan tari dapat dikatakan lebih maju terutama daerah yang menjadi pusat
kerajaan , seperti, jawa, bali, dan Sumatra. Di jawa barat dan Cirebon dan pesisirnya
pada zaman ini menunjukan adanya suatu bentuk kesenian topeng dan wayang. Tarian
topeng sekarang tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat perdesaan, seperti Losari,
Kreo, Kalianyar, Slangit, dan lain-lain

6
Pada zaman kerajaan terdapat dua kelompok yang sangat kontras, yaitu masyarkat yang
ada di kerajaan dan masyarakat di luar kerajaan. Dari kedua perbedaan kelompom
tersebut secara otomatis membedakan perekonomian kedua kelompok tersebut,
termasuka pertumbuhan dan budayanya. Menurut Rosala dkk.(1999.32), berdasarkan
sejarahnya di Cirebon terdapat dua bentuk kesenian, yakni topeng Cirebon dan wayang
wong. Tari topeng Cirebon pada umumnya bersifat karakterristik dari pada
dramatiknya.
Pada jaman feudal kesenian yang cukup berkembang di lingkungan bangsawan, yaitu
sebuah tari pergaulan dikalangan para menang yang saat digemari, yaitu dari tayub
(tayuban) yang dilakukan di ruangan tertutup dan tidak dipertunjukan untuk umum.
Tari tayub ini dikuhsuskan bagi penari-penari pria yang disertai dengan ronggeng atau
penari bayaran. Gerak tari tayub angatlah bebas, artinya tidak mempunyai aturan yang
dibakukan.
Sementara itu, tarian pergaulan yang terdapat di kalangan rakyat biasa diantaranya
ketuk tilu, topeng banjet dan lain sebagainya. Pelaksanaan tari pergaulan ini sangat
berbda dengan tari pergaulan tayuban artinya tarian pergaulan yang terdapat di
kalangan rakyat dapat ditarikan di arena terbuka dan dapat diikuti oleh siapa saja.
(Rosala,19999:34)
Pada jaman ini pula ,seorang tokoh tari yang bernama R. sambas wirakusuma sekitar
tahun 1926 mendirikan sebuah kursus tari yang diberi nama “Wirahmasari”. Tarian
yang disebar luaskan oleh R. sambas Wirakusumah adalah perpaduan antara tari topeng
dengan tari tayuban yang diberi nama rumpun tari keurseus. Tari-tarian tersebut adalah
tari lenyepan , gawil, kering dua , kering tilu. Gunung sari dan kastawa.
3. Zaman Kemerdekaan
Pada zaman kemerdekaan, cara berpikir bangsa Indonesia mulai berkembang.
Termasuk ilmu-ilmu di bidang seni khusus nya di bidang seni tari. Di zaman ini
bermunculan koreografer koreografer, khususnya di jawa barat. Koreografer R.
Sambas Wirakusuma menyebarkan tari keurseusnya, dan beliau menyusun tari-tari
wayang, yang pola dasarnya berasal dari tari kaurseus. Untuk selanjutnya tari keurseus
wirahma sari berkembang di bandung pada perkumpulan wirahma sari yang dipimpin
oleh R. Dandan Kusuma. Sekitar tahun 70-an muncul tarian yang bernama kreasi baru.
Di antaranya diciptakan oleh gugum gimbira yaitu tari jaipongan dengan motiv gerak
yang hamper sama dengan aslanya. Tari jaipongan adalah salah satu bentuk tari kreasi
baru yang berakarkan pada tari rakyat (khususnya ketuk tilu), topeng dan pencak silat.

7
C. Unsur-Unsur Seni Tari
Seni tari sangat memerhatikan gerakan yang berirama, memiliki tiga unsur yaitu unsur
wiraga (raga), unsur wirama (irama) dan unsur wirasa (rasa).

1. Unsur Wiraga (Raga)


Unsur wiraga adalah unsur tari yang memperlihatkan gerakan-gerakan meloncat,
duduk, berdiri dll. Unsur gerak menjadi unsur utama dari unsur tari karena sebuah tarian
pasti akan memiliki gerakan-gerakan yan penuh dengan makna. Tarian harus
menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis dan estetis. Tanpa gerakan, sebuah
seni tari tidak memiliki makna dan menjadi hampa karena memang yang namanya tari
harus ada unsur gerakan. Maka dari itu, wiraga termasuk ke dalam unsur utama sebagai
seni tari. Setiap gerakan tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa dikenal
dengan koreografer. Dengan hadirnya koreografer, maka tarian yang sudah indah akan
semakin indah untuk ditonton.

2. Unsur Wirama (Irama)


Setelah unsur raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari selanjutnya adalah unsur
wirama atau irama. Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak
kesana kemari tanpa adanya musik yang mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi
gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih memiliki makna
karena tercipta suasana tertentu. Adanya irama dalam seni tari berasal dari musik yang
dimainkan oleh para pengiring. Seorang penari atau sekelompok penari harus mampu
menyatukan gerakan tari dengan irama musik yang dimainkan oleh para pengiring
musik. Tidak hanya irama musik saja yang harus disatukan, tetatpi penari juga harus
bisa mengikuti tanpa musik. Selain itu, irama juga bisa bisa sebagai isyarat bagi penari
kapan harus memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika
sebuah tarian dibawakan oleh banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung
gerakannya pada penari lain tetatpi bisa menyamakan sendiri dengan irama pengiring.

3. Unsur Wirasa (Rasa)


Unsur utama yang harus ada selanjutnya adalah wirasa atau unsur rasa. Sebuah tarian
yang hanya ditampilkan begitu saja tanpa adanya rasa, maka setiap gerakan tariannya
akan kurang menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa ditunjukan melalui
ekspresi dari penari dan setiap gerakan ritmis. Penari yang melakukan gerakan tarian
ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian dapat menyentuh perasaan para
penonton. Unsur ini akan menguatkan suasana, karakter dan estetika sebuah seni tari
bila dikombinasikan dengan irama dan gerakan yang mendukung. Unsur ini tidak dapat
terlepas dari unsur utama seni tari. Tanpa adanya rasa, makna tarian tidak akan dapat
tersampaikan kepada penonton.

8
Selain unsur utama dalam seni tari yaitu unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama) dan
unsur wirasa (rasa). Ada unsur-unsur lain dalam seni tari yaitu gerak, tenaga, ruang
dan waktu sebagai berikut :

1. Gerak
Gerak merupakan medium utama dalam tari, walaupun secara visual, karya tari selalu
ditangkap lewat visualnya, seperti: gerak, rias, busana, property, dan sebagainya. Gerak
sebagai medium utama menganadung kesan-kesan yang dimaksud, kesan akan bentuk
yang pertama ditangkap oleh penglihatan adalah gerak itu sendiri. Penggunaan dan
kesadaran unsur-unsur gerak untuk pembentukan karya tari diharapkan mampu
mengantarkan proses penggarapan sebuah karya tari yang diminati.

Menurut Syafii, dkk (2002:6.17), berdasarkan kepada keperluan atau fungsinya, gerak
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
a. Gerak bekerja merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup manusia. Aspek hayatan maupun aspek ungkapan
kehidupan jiwa tidak pernah dipikirkan. Jadi merupakan gerakan manusia yang
dilakukan untuk mencapai keseimbangan hidup dengan berdasarkan pada nilai
kesejahteraan material.
b. Gerak bermain merupakan suatu kegiatan bergerak yang bersifat jasmaniah yang
melibatkan sejumlah pelaku. Mereka yang terlibat dalam peristiwa bermain
berusaha menghindarkan kesan emosional dan lebih menekankan pada kesadaran
kebersamaan yang saling memberikan.
c. Gerak tari lebih bersifat keluar, terjadi komunikasi antara pribadi yang terlibat. Di
dalam kesenian seorang seniman menciptakan karyanya karena ia menghayati
kebenaran-kebenaran yang tidak dapat diwujudkan dalam keseharian.

Selain dibedakan atas keperluan dan fungsinya gerak juga dapat dibedakan atas dasar
penyampaian wujud dan maksud yang diketengahkan, diantaranya:
1. Pertama, adalah gerak yang diutarakan melalui simbol-simbol maknawi, dalam
dunia tari gerak ynag dibaawakan secara imitatif dan interpretatif melalui simbol-
simbol maknawi disebut gesture.
2. Kedua, adalah gerak murni yang lebih mementingkan segi artistik dan tidak
menyampaikan pesan maknawi.
3. Ketiga, merupakan gerak penguat ekspresi yang dinamakan baton signal. Gerak ini
merupakan penambah atau penguat dalam mengungkapkan suatu maksud yang
disampaikan lewat dialog.
4. Keempat, adalah perpindahan tempat.

Menyimak paparan di atas, yang perlu diperhatikan dalam gerak bukan hanya fungsi
dan keperluannya atau penyampaian wujud dan maksudnya yang diketengahkan, yang

9
tidak kalah pentingnya juga adalah tiga unsur dalam gerak yang perlu mendapat
perhatian, yaitu:
1. Volume: merupakan suatu kesan ruang yang timbul oleh kedudukan anggota
tubauh.
2. Garis: terjadi karena posisi anggota tubuh membentuk kesan-kesan garis dalam satu
3. Bentuk: adalah keseluruhan pose gerak pada saat berhenti.

Dalam uraian mengenai gerak tari dapat disimpulkan bahwa gerak di dalam tari adalah
gerak wantah yang telah diubah menjadi sebi tari ynag indah ynag gerakannya telah
mengalami stilisasi ataupun distorsi dengan memperhatikan tenaga, ruang, dan waktu.
2. Tenaga
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti menggunakan tenaga, setiap kita melakukan
gerak, pasti akan memerlukan tenaga. Baik itu berjalan, makan, ke sekolah, mandi, dan
lain-lain. Demikian juga dalam seni tari tenaga sangat diperlukan. Karena tanpa tenaga
tidak mungkin dapat dihasilkan gerak yang baik. Yang dimaksud tenaga dalam tari
adalah kekuaatan yang akan mewakili, mengendalikan, dan menghentikan gerak.
Perubahan-perubahan yang terjadi oleh penggunaan tenaga yang berbeda dalam gerak
tari, akan membangkitkan atau mempengaruhi penghayatan terhadap tarian,.
Penggunaan tenaga dalam tari meliputi beberapa aspek, yaitu:
a. Intesitas, berkaitan dengan banyak sedikitnya penggunaan tenaga sehingga
menghasilkan tingkatan ketegangan.
b. Aksen/tekanan, terjadi apabila perubahan tenaga dilakukan tiba-tiba dan kontras.
c. Kualitas, adalah efek gerak yang diakibatkan oleh cara penggunaan atau penyaluran
tenaga, mesalnya: gerak mengayun, gerak perkusi, gerak lamban, gerak bergetar,
dan gerak menahan.

3. Ruang
Ruang adalah salah satu unsu pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak, karena
setiap gerak yang dibuat memiliki disain ruangan dan berhubungan dengan benda-
benda lain dalam dimensi ruang dan waktu, jadi tidak mungkin gerak lahir tanpa adanya
ruang.maka dari itu, penari dapat bergerak, menari, atau membuat gerakan-gerakan tari
karena adanya ruang.
Ruang di dalam tari dapat dibedakan dari ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang
pentas atau ruang penari melakukan gerak.
a. Ruang yang diciptakan oleh penari adalah ruang yang langsung berhubungan
dengan penari, yang batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat
dijangkau oleh tangan dan kaki penari dalam keadaan tidak berpindah tempat.
b. Ruang atau tempat penari melakukan gerak adalah wujud ruang secara nyata,
merupakan arena yang dilalui penari saat melakukan gerak.

10
Tidak boleh dilupakan juga bahwa dalam ruang, baik itu ruang yang diciptakan oleh
penari maupun ruang tempat menari, meliputi: garis, volume, arah, level, dan fokus.

4. Waktu
Yang dimaksud dengan waktu, adalah elemen yang membentuk gerak tari. Selain unsur
tenaga, unsur waktu ini tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya, karena
merupkan suatu struktur yang saling berhubungan, hanya perannya saja yang berbeda.
Elemen waktu berkaitan denganritme tubuh dan ritme lingkungan. Unsur waktu sangat
berkaitan dengan unsur irama yang memberi nafas sehingga unsur tampak hidup. Gerak
yang dilakukan dalam waktu sedang, cepat maupun lambat akan memberikan daya
hidup pada sebuah tarian.

Faktor-faktor yang sangat penting dalam unsur waktu, adalah :


a. Tempo, berarti kecepatan gerak tubuh kita, yang dapat dilihat dari perbedaan
panjang pendeknya waktu yang diperlukan
b. Ritme, dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail
gerak. Ritme lebih mengarah kepada ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan
yang dapat diselesaikan oleh penari (Syafi’i 2002:6.20)

Gerakan-gerakan yang dilakukan penari di atas pentas dapat memberikan kesan


berbeda kepada penonton, misalnya :
a. Anda menonton sebuah pertunjukan tari yang selalu dalam tempo dan gerakan-
gerakan cepat , apa yang anda rasakan ? mungkin saja anda atau penonton lain
mempunyai kesan bahwa tarian itu aktif, dinamis dan tidak membosankan. Tetapi
, bisa pula sebaliknya anda atau pula penonton yang lainnya merasa lelah atau capek
karena gerakan tersebut selalu dilakukan dalam tempo yang cepat
b. Anda menonton sebuah pertuunjukan tari yang selalu dalam tempo dan gerakan-
gerakan yang lambat apa yang anda rasakan ? mungkin anda akan merasa tenang,
damai serasa mengalun . Tetapi tidak menutup kemungkinan penonton lain merasa
jenuh karena dengan tempo dan gerakan yang lambat terus menerus serasa
membosankan.
c. Anda menonton sebuah pertunjukan tari dengan gerakan dan tempo yang berbeda.
Suatu saat gerakannya sangat cepat dan mengalun , saat berikutnya cepat dan
mengentak apa yang anda rasakan ? mungkin anda suatu saat terbuai dengan alunan
yang lembut dan disaat yang lain anda di ajak untuk terjaga dan bergairah dengan
tempo yang cepat.

11
D. Unsur–Unsur Pendukung Seni Tari
Selain unsur utama, seni tari juga terdapat unsur-unsur pendukung. Dalam sebuah penyajian
tari terdapat beberapa unsur pendukung di dalamnya. Unsur-unsur ini menjadi satu kesatuan
utuh yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Unsur-unsur pendukung yang terdapat dalam
penyajian tari menjadi salah satu bagian penting yang mampu memperkuat dalam upaya
menyampaikan berbagai pesan dalam gerak yang dibawakan. Unsur-unsur pendukung pada
suatu tarian merupakan unsur yang dapat membuat banyak orang tertarik untuk melihat tarian
yang penuh dengan gerakan-gerakan ritmis.

Unsur-unsur pendukung seni tari sebagai berikut :

1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang dibawakan
oleh penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan iringan musik
inilah yang dapat mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh banyak orang
karena memiliki daya Tarik yang cukup memikat.

Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi iringan ini
bisa berasal dari penari itu sendiri, seperti teriakan, hentakan tepukan, dan sebagainya.
Iringan yang berasal dari penari itu sendiri akan meningkatkan keindahan dari sebuah
seni tari yang sedang dibawakan.

2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus disesuaikan
dengan suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari yang berasal
dari suatu daerah akan menggunakan kostum darimana seni tari tersebut berasal.
Dengan dukungan dari kostum daerah yang dikenakan oleh penari, maka suasana
kedaerahan akan tersampaikan kepada orang-orang yang melihat seni tari.

3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika, penari tidak
dirias dengan maksimal, maka ekspresi penari kurang maksimal, sehingga pesan dan
suasana pada tarian yang dibawakan kurang tersampaikan kepada penonton. Dengan
kata lain, tata rias harus sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias dalam
seni tari bisa dilakukan sendiri oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias
yang sudah dipersiapkan oleh panitia pelaksana.

4. Pola Lantai atau Blocking


Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan membuat penari
tidak hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari tempat yang satu ke tempat
lainnya. Oleh sebab itu, penari harus pandai untuk menguasai panggung agar setiap
gerakan yang ditampilkan bisa memikat daya tarik para penonton.

12
Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan sebelum
tampil, posisi dari para penonton, dan ukuran dari panggung atau tempat. Penguasaan
panggung yang sudah dimiliki oleh penari bisa membuat tarian yang ditampilkan akan
terlihat lebih istimewa. Apabila suatu tarian dibawakan dengan cara berkelompok,
maka penguasaan panggung harus lebih teliti agar sesama penari bisa melakukan gerak
tari dengan maksimal.

5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan gerakan tarian
dengan beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan lain-lain. Selain
itu, gerakan bukan hanya berasal dari kaki atau tangan saja, tetapi ekspresi wajah harus
diperhatikan juga. Suatu tarian yang diberikan gerakan tambahan sekaligus ekspresi
wajah, maka bisa meningkatkan nilai estetika dalam tarian tersebut.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan waktu tertentu
untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan dari seseorang maupun
kelompok. Seni menjadi wujud ekspresi diri dari manusia, yang sering dijadikan sarana hiburan
dan pertunjukan. Setiap gerakan seni tari ini merupakan gerakan-gerakan kombinasi yang
berasal dari unsur-unsur tari itu sendiri. Unsur-unsur tari terbagi tiga yaitu, unsur wiraga (raga),
unsur wirama (irama) dan unsur wirasa (rasa). Menurut Sudarsono bahwa tari di indonesia
dilihat dari perkembangannya terdiri dari atas tiga zaman yaitu zaman masyarakat primitif,
zaman masyarakat Feudal dan zaman kemerdekaan. Selain unsur utama, ada juga unsur-unsur
pendukung seni tari yaitu iringan, kostum, tata rias, pola lantai atau blocking dan gerakan.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Serta dapat memberikan
informasi tentang Seni Tari. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan
terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.99.co/blog/indonesia/unsur-seni-tari/
https://irmaanisaa.blogspot.com/2018/12/makalah-pengertian-sejarah-fungsi-unsur.html?m
https://hot.liputan6.com/read/4559341/pengertian-seni-tari-beserta-jenis-unsur-unsur-dan-
contohnyac
https://www.scribd.com/embeds/463631834/content?start_page=1&view_mode=sgulung&acces
s_key=key-fFexxf7MbzEfWu3HKwf

15

Anda mungkin juga menyukai