Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOMPOSISI TARI

Di
S
U
S
U
N
Oleh :

Nama : Khaerunnisa
NIM : 200803500008
Mata Kuliah : Pengetahuan Dasar Komposisi Tari
Dosen pengajar : Dr. A. Jamilah M.sn
Program Studi : Seni Tari

FAKULTAS SENI DAN DESAIN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Komposisi Tari ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. A.
Jamila M.Sn. pada Mata Kuliah Pengetahuan Dasar Komposisi Tari Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Komposisi Tari bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. A. Jamila M.sn. selaku Dosen bidang
studi Pengetahuan Dasar Komposisi Tari yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Barru, 25 Oktober 2020

Khaerunnisa

iii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ iv
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Komposisi Tari ............................................................................................................. v
B. Elemen-elemen Komposisi Tari ................................................................................... v
C. Unsur Komposisi Tari .................................................................................................. x
D. Tahapan-tahapan dalam pementasan Tari .................................................................. xii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... xiii
B. Saran ......................................................................................................................... xiii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... xiv

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Seni Tari  Indonesia di kagumi oleh negara lain karena banyaknya kebudayaan di


dalamnya. Perbedaan kebudayaan itu membuat peradaban di Indonesia menjadi beragam.
Salah satu dari kebudayaan itu adalah seni tari tradisional di berbagai daerah.

Kesenian tari tradisional menggambarkan kehidupan di daerah tersebut. Sehingga


seni tari tradisional dapat di katakan sebagai lambang dari peradaban dari masing-masing
daerah. Seni tari sangat diperlukan di berbagai aspek kalangan seperti pada saat penyambutan
calon-calon pemimpin di berbagai masing-masing daerah. Tari tradisional juga dilakukan
pada saat pesta rakyat di berbagai daerah. Namun kesenian tari tradisional lambat laun
semakin memudar atau bisa di katakan hampir punah dikarenakan semakin majunya jaman di
Indonesia. Bahkan seni yang dulunya berasal dari Indonesia sekarang banyak di ambil oleh
negara lain atau di klaim oleh negara lain. Ini membuktikan bahwa kesenian di Indonesia
hampir memudar karena kemajuan jaman.

Pengetahuan komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan dengan


bagaimana memilih dan menata gerakan menjadi sebuah karya tari. Pengetahuan komposisi
tari mempelajari tentang desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema,
tata rias dan busana, tata pentas, tata lampu dan tata suara.

B.   Rumusan Masalah

Jelaskan Apa yang dimaksud Komposisi Tari, serta sebutkan dan jelaskan Unsur dan
Elemen-elemen Komposisi Tari.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komposisi Tari

Komposisi tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun alur sehingga


menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga navigasi koneksi
atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu pola gerakan terstruktur itu disebut pula
sebagai koreografi. Orang yang merancang koreografi disebut sebagai koreografer.

Komposisi tari pada dasarnya tidak hanya terdiri dari susunan gerak yang telah
mengalami proses penggarapan. Baik dari aspek tenaga, ruang, waktu dan ekspresi.

Namun terdapat juga unsur-unsur lain yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi
sebuah komposisi dinamis yang disebut tari. Apabila kita melihat sebuah tarian. Baik
tarian tradisional atau modern akan banyak unsur yang dapat kita kenali dan itu terlihat
oleh mata (visual).

Seperti dalam tari bertema tradisional yang berasal dari suatu daerah atau komunitas
masyarakat etnik. Unsur-unsur tersebut dibangun dan disusun sesuai dengan nilai-nilai
dan corak tradisional yang mewarnai kehidupan masyarakatnya. Serta sesuai dengan
kepentingan-kepentingan (fungsi tari) dalam kehidupan masyarakat.

Maka dengan demikian semua unsur komposisi tari digabungkan menjadi satu panggung.
Mulai dari (pola gerak, rias wajah, busana, perlengkapan tari, musikal dan tempat
pementasan). Mencerminkan khas dari budaya setempat dan adat daerah yang memiliki
tarian itu turun unsur Komposisi Tari

B. Elemen-elemen komposisi tari

Karya tari adalah sebuah susunan gerak – gerak tari yang indah dan menarik yang satu
sama lain saling berkaitan.
Adapun elemen – elemen dari komposisi tari adalah sebagai berikut :
1. Gerak
Merupakan komponen utama karena gerak adalah medium untuk mengekspresikan
sebuah tarian.
2. Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam sebuah tari.

vi
3. Desain Atas
Desain atas adalah desain yang berada didalam bidang atau ruang diatas lantai pentas
yang dapat dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop. Ada beberapa desain
atas diantaranya :
a. Desain Datar
Desain datar adalah tampak depan tubuh posisi penari yang tidak berperspektif
dilihat dari posisi duduk penonton.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah tubuh penari bila dilihat dari arah penonton memiliki
kedalam (perspektif) atau ruang
c. Desain Vertikal
Desain vertikal ditampilkan melalui tubuh penari dimana anggota tubuh
pokoknya (lengan tangan dan tungkai kaki) keatas dan kebawah.
d. Desain Horizontal
Desain horizontal adalah posisi tubuh penari dengan anggota tubuh (tangan dan
kaki) yang bergerak dengan arah menyerupai garis horizontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang dibangun dengan garis – garis silang atau garis
yang akan bertemu pada satu titik bila dilanjutkan gerak anggota badan sang
penari.
f. Desain Statis
Desain yang dibangun dengan pose – pose anggota badan yang sama walaupun
anggota badan lainya bergerak.
g. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain yang dibangun oleh badan dan anggota –
anggotanya dengan gerak atau garis – garis lengkung.
h. Desain Bersudut
Desain ini dibangun dengan sudut – sudut ruang yang dibangun dari tekukan –
tekukan dari sendi – sendi tangan dan kaki penari.
i. Desain Spiral
Desain yang dibangun dengan gerakan melingkar yang lebih dari satu lingkaran
dan searah dengan sumbu pada pinggang atau kaki penari.
j. Desain Tinggi

vii
Desain tinggi adalah desain yang dibangun dengan gerak bagian atas badan
mulai dari bagian dada ke atas.
k. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dibangun dengan gerakan – gerakan tubuh
penari dan pinggang hingga telapak kaki.
l. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain yang dibangun dari anggota tangan atau anggota
badan atau properti yang digunakan oleh penari untuk melukiskan sesuatu.
m. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibangun dengan menempatkan garis – garis
anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tapi sama.

4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis – garis diatas pentas yang dilaui oleh penari. Misalnya
lingkaran, segi empat, huruf V, V terbaik, diagonal, lengkung, spiral dan lingkaran.

5. Desain Musik
Musik sebagai pengiring tari berfungsi untuk menghidupkan tari dalam hal irama,
tema dan penjiwaan. Musik yang digunakan bisa musik gramatika barat (diatonis) atau
tradisional (pentatonis).

 Fungsi musik dalam tarian :


a. Membantu mempertegas irama tari.
b. Memberi ilusi.
c. Membantu/mempertegas ekspresi gerak.
d. Merangsang penari.

 Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua :


a. Musik Internal Adalah musik yang dibangun atau dihasilkan dari diri penari itu
sendiri. Misalnya tepuk tangan, teriakan, hentakan kaki, atau dengan vocal.
b. Musik Eksternal Adalah musik yang diciptakan khusus dengan alat tertentu.
Musik ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu musik eksternal
melodis dan non-melodis.

viii
 Berdasarkan jenis instrumenya, musik eksternal dapat diategorikan menjadi :
1. Instrumen gesek.
2. Instrumen petik.
3. Instrumen tiup.
4. Instrumen perkusi.

 Dari berbagai jenis instrumen musik masing – masing memiliki karakteristik


yang berbeda, secara umum perbedaan tersebut berfungsi untuk :
1. Memberi suasana adegan tari.
2. Memberi tekanan pada gerak tari.
3. Menentukan ritme atau dinamika dalam ungkapan gerak tari secara utuh.

6. Desain Dramatik
Desain ini biasanya digunakan untuk mencapai klimaks tertentu dalam sebuah adegan atau
mengakhiri sebuah tarian. Ada dua jenis desain dramatik yaitu yang berbentuk kerucut
tunggal dan kerucut ganda. Desain kerucut tunggal pada awalnya digunakan dalam seni
drama yang dikenal dengan teori Bliss Perry.
a. Desain Kerucut Ganda
Desain ini terdiri atas beberapa kerucut, setiap kerucut menanjak pada sebuah
klimaks, kemudian turun tetapi tidak sampai dasar titik permulaanya. Menurut La
Meri, desain itu sangat cocok untuk menggarap koreografi tari tunggal serta
kelompok yang murni.

b. Desain Kerucut Tunggal


Menurut La Meri, desain ini digunakan sebagai pola untuk menggarap pola untuk
menggarap tarian kelompok yang dramatik atau dramatari.

7. Desain Kelompok
Unsur – unsur dalam desain kelompok adalah sebagai berikut :
a. Unison (kompak)
Mengharuskan para penari melakukan gerakan – gerakan tertentu dengan kompak.
b. Balance (seimbang)

ix
Sebuah karya seni harus seimbang dalam semua aspek.
c. Broken (terpecah/memisah)
Gerak tari sebaiknya tidak serentak terus karena akan membosankan.
d. Alternate (selang – seling)
Gerak hendaknya disusun dengan mempertimbangkan gerak atau pola lantai selang
– seling agar tidak monoton.
e. Cannon ( berurutan )
f. Proportion (proporsi)

8. Dinamika
Dinamika selalu berkaitan dengan mekanik yang didalamnya membicarakan efek kekuatan
gerak. Dinamika meluputi wilayah kualitas gerak. Dinamika dapat diciptakan dari
berbagai macam unsur yaitu unsur gerak, musik, ruang, desain atas, desain lantai dan
sebagainya.

9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana dalam tari hendaknya didesain dengan mempertimbankan
beberapa aspek, yaitu tema, ciri khas daerah dan yang terpenting desain kostum tidak
mengganggu gerak sang penari.

10. Tata Rias


Tata rias dalam tari juga mempertimbangkan tema, karakter, cerita dan sebagainya. Jenis
rias ada beberapa macam, yaitu ; rias panggung, rias karakter, rias usia, rias sejarah, rias
dan cantik.

11. Tata Panggung/ Tata Pentas


Tempat pertunjukan atau panggung adalah tempat yang digunakan untuk pertunjukan
tari.ada beberapa bentuk panggung, yaitu bentuk konvensional, tapal kuda dan arena.

12. Tata Cahaya


Tata cahaya dalam tari berfungsi :
a. Menciptakan ruang.
b. Menciptakan jarak antara penonton dan pentas.
x
c. Menciptakan efek tertentu.
d. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu sama.
e. Menciptakan waktu yang berbeda secara bersaamaan.
f. Menciptakan fokus.

C. Unsur Komposisi Tari

Dalam sebuah tarian terdapat unsur – unsur yang membangunya, yakni unsur gerak,
tenaga, ruang, dan waktu.

1. Gerak

Menurut KBBI gerak ialah suatu peralihan tempat atau kedudukan , baik sekali maupun
berulang – ulang. Namun gerak dalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan
sehari – hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau prosses stilasi
dari gerak wantah ( asli ) ke gerak murni dan gerak maknawi. Stilasi dapat didefinisikan
sebagai proses pengolahan atau perubahan gerak yang mengarah pada bentuk – bentuk
yang indah tanpa meninggalkan karakter aslinya. Gerak wantah adalah gerakan yang biasa
dilakukan dalam kehidupan sehari – hari. Contohnya seperti mencangkul. Seni tari jika
dilihat sifat gerak ada dua yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni merupakan
gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna.
Contohnya seperti gerak ukel, sampur, menjentikan jari. Sedangkan gerak maknawi
adalah gerak wantah yang diubah menjadi gerak indah yang bermakna. Contohnya seperti
gerak nyawang , menangkis , menangkap ikan.

Dalam dunia tari kita mengenal 2 bentuk tari, yakni tari representasional dan tari
nonrepresentasional. Tari representasional adalah tarian yang menggambarkan suatu
pengertian atau maksud tertentu secara jelas atau seseorang memerankan tokoh tertentu
seperti Gatotkaca dalam tari Gatotkaca Gandrung (Jawa). Tari nonrepresentasional adalah
tarian yang tidak menggambarkan suatu pengertian tertentu seperti tari Pendet (Bali), tari
Seudati (aceh) . Gerakan pada kedua tari ini mengandung gerak murni dan maknawi.

Gerak menurut karakteristiknya dibagi menjadi dua yaitu gerak maskulin dan gerak
feminim. Gerak maskulin yaitu gerak – gerak tari yang menunjukan karakter maskulin,
misalnya langkah lebar – lebar, gerak kaki terangkat tinggi. Gerak ini banyak digunakan

xi
dalam tari putra seperti tari Bandabaya, tari Ngremo, tari Prajurit dan lain – lain. Gerak
feminim yaitu gerak – gerak yang menggambarkan sifat feminim. Gerak feminim adalah
gerak yang terkesan halus ada volume yang menyulut atau menyempit, gerakanya ringan
dan lincah misalnya pada tari Tenun dan tari Srimpi.

2. Unsur Tenaga

Tenaga dapat diartikan sebagai daya untuk menggerakan sesuatu. Komponen tenaga dalam
mewujudkan sebuah gerak tari menjadi sangat penting yaitu untuk memunculkan karakter
atau penjiwaan seseorang yang sedang menari. Keras dan lembutnya gerak yang muncul,
adalah hasil dari pengaturan tenaga yang dapat disalurkan melalui ekspresi gerak.

Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi :


Intensitas berkaitan dengan kualitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak.
Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba – tiba dan kontras.
Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

3. Unsur Ruang

Unsur ruang sebagai unsur seni terbagi jadi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari
dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang yang diciptakan
penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang
dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak berpindah tempat. Misalnya
gerak menirukan kupu – kupu terbang menggunakan gerakan tangan keatas dan kebawah.
Lebar atau sempitnya ruang tergantung bagaimana penari mengekspresikan gerakanya.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasanya disebut dengan
panggung, lapangan atau halaman terbuka.

Dalam unsur ruang terkandung aspek – aspek garis, volume, arah, level, dan fokus. Garis
dimaksudkan berupa kesan yang ditimbulkan dari gerak tubuh penari ketika menari.
Volume merupakan jangkauan gerak yang dibuat oleh penari yang tergantung besar
kecilnya pentas. Arah yang dimaksud disini adalah arah hadap penari ketika melakukan

xii
gerakan tari. Level berkaitan dengan tingkat ketinggian dari posisi tubuh ketika melakukan
gerakan tari. Fokus merupakan sudut pandang dari penonton terhadap penari.

4. Unsur Waktu

Ada dua faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme menunjukan ukuran
waktu dari setiap perubahan detail gerak. Ritme lebih mengarah pada cepat atau
lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh si penari. Tempo mengarah
pada kecepatan tubuh penari yang dapat dilihat dari perbedaan panjang dan pendeknya
waktu yang dibutuhkan. Gerak dengan tempo cepat akan berkesan aktif dan
menggairahkan, sedangkan gerak dengan tempo lambat berkesan tenang, agung, atau
dapat membosankan.

D. Tahapan-tahapan dalam pementasan tari

1.      Persiapan

-       Pemilihan penari.

-       Latihan: meliputi penataan gerak, komposisi dalam tari, penataan music.

-       Alat dan bahan : meliputi kostum penari, alat music, make-up, lighting dan properti

2.      Pertunjukan

-    Penguasaan panggung, dan musik

-    Penguasaan gerak

-    Penguasaan lighting terhadap penonton

3.      Klasifikasi ulang pementasan

-    Kekurangan dalam pementasan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wujud tari modern dan tari kontemporer Indonesia biasanya merupakan gabungan
dari unsur-unsur budaya setempat dengan unsur budaya dunia. Kesenian tari tradisional
menggambarkan kehidupan di daerah tersebut. Sehingga seni tari tradisional dapat di katakan
sebagai lambang dari peradaban dari masing-masing daerah.

xiii
Gerakan dalam tari komposisi bisa Anda dapatkan dengan melakukan eksplorasi dan
improvisasi gerak. Eksplorasi ini bisa berdasarkan pada isi, sensasi kinetik, dan tema.

B. Saran

Kita sebagai pelajar, ada baiknya mengembangkan kreativitas kita mengenai seni
dengan menuangkan dengan tarian-tarian komposisi tarian modern, namun kita jangan
melupakan seni tarian tradisional yang banyak dimiliki daerah-daerah di tanah air kita
Indonesia. Kita harus mampu menjaga dan melestarikan kesenian-kesenian yang kita miliki.

xiv
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kelambit.com/komposisi-tari/
https://warnetghelegar.blogspot.com/2018/12/makalah-tari-komposisi.html?m=1
https://masmaswagu.blogspot.com/2019/11/unsur-dasar-dan-elemen-komposisi-tari.html

xv

Anda mungkin juga menyukai