Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Mengenal Konsep Birama

Dosen Pengampu: Dyah Pravita Sari, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Indah Permata Sari (1986232008)


2. Nanik Suryati (1986232013)
3. Putri Anggraini (1986232075)

Mata Kuliah : Seni Budaya dan Keterampilan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NURUL HUDA

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Birama”

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Dyah Pravita Sari selaku dosen mata kuliah
Seni Budaya dan Keterampilan yang telah membimbing sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tersebut. Saya sadar bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
sudilah kiranya Bapak memberi masukan dan saran sehingga karya tulis ini dapat lebih baik
kedepannya.

Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Tanah Merah, 06 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Definisi Birama...........................................................................................................................2
B. Macam-macam Birama..............................................................................................................3
C. Fungsi Birama............................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik merupakan salah satu bagian dari seni, Seni musik adalah suatu media
berbentuk lagu atau komposisi yang dapat mengungkapkan pikiran serta perasaan
penciptanya lewat unsurunsur pokok musik yakni irama, melodi, harmoni, birama
serta bentuk atau susunan lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. (Jamalus 1988:1).
Lagu berarti sebuah musik yang bervokal dan berlirik, sedangkan komposisi adalah
susunan, tata susun, gubahan baik instrumental maupun vokal, teknik menyusun
kerangka agar diperoleh cerita yang indah dan selaras, integrasi warna, garis dan
bidang untuk mencapai suatu kesatuan yang harmonis ( KBBI 2008:796).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa komposisi musik berarti rangkaian, susunan dari
unsur-unsur musik yang membentuk suatu karya musik yang harmonis. Dalam
membuat suatu komposisi musik dibutuhkan kemampuan dan pemahaman tentang
musik. Maka dari itu tidak sembarang orang dapat membuat suatu komposisi musik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi dari birama dan garis birama?

2. Apa saja macam-macam garis birama?

3. Apa saja fungsi dari birama?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definis birama dan garis birama.

1
2. Untuk mengetahui macam-macam garis birama.

3. Untuk mengetahui fungsi garis birama.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Birama

Birama adalah ruas-ruas yang membagi kalimat lagu ke dalam ukuran-ukuran


yang sama, ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan tertentu (Banoe, 2016:
112), Banoe juga menjelaskan bahwa birama-sukat; adalah penunjuk nilai birama,
dinyatakan dengan angka-angka atau lambang tertentu, seperti: 2/4, ¾, 4/4, 6/8, C,
dan sebagainya. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur
yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan. Aksen adalah birama
yang kuat.

Garis Birama

Garis birama adalah bagian dari suatu baris melodi, yang menunjukkan berapa
ketukan dalam bagian tersebut. Misalnya, birama 3/4 maka dalam birama tersebut
terdapat 3 ketukan. Pada umumnya suatu birama dibatasi oleh garis birama. Suatu
lagu pendek terdiri atas 8 atau 16 birama, sedangkan lagu standar terdiri atas 32
birama.

B. Macam-macam Birama

a. Birama 2/4

3
Birama 2/4, artinya tiap birama terdiri atas dua ketukan. Contoh lagu
Nusantara yang berbirama 2/4 adalah sebagai berikut.
1) Hari Merdeka (lagu nasional)
2) Cik CikPeriok dari Kalimantan Barat
3) Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan
4) Manuk Dadali dari Jawa Barat

Tanda birama 2/4   setiap birama ada 2 ketukan dan setiap hitungan


bernilai ¼ atau ada dua not 1/4  dalam setiap birama.

b. Birama 3/4

Birama terdiri dari tiga ketukan. Contoh lagu yang menggunakan ¾ adalah
Burung Kakatua dari Maluku, Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah dan Lisoi
dari Tapanuli.

Tanda birama 3/4 ( kadang disebut juga tempo waltz ) maka binama


mempunyai 3 ketukan dan setiap ketukan bernilai 1/4 atau ada 3 not 1/4 dalam
setiap birama.

c. Birama 4/4

Birama terdiri dari empat ketukan. Misalnya, lagu-lagu nusantara


menggunakan 4/4 ukuran seperti Bungong Jeumpa dari Aceh, Lapeh dari

4
Sumatra Barat, Butet dari Tapanuli, Injit Injut Semut dari Sumatra Timur, dan
Jali-Jali dari Jakarta.

Tanda Birama 4/4 ialah tanda umumnya digunakan di hampir setiap


genre musik. Maka dari pada itu setiap birama ada empat ketukan dan ketukan
bernilai 1/4 atau empat not ¼ dalam setiap birama.

d. Birama 6/8

Birama terdiri dari enam ketukan. Contoh lagu dari nusantara yang
menggunakan ukuran 6/8 adalah Bungong Jeumpa dari Aceh, Butet dari
Tapanuli, Injit Injut Semut dari Sumatra Timur, Ayam Den Lapeh dari
Sumatra Barat, Jali-Jali dari Jakarta

Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada 6 ketukan dan setiap
hitungan bernilai 1/8  atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo.

C. Fungsi Birama

Berikut adalah fungsi dari birama:

a. Fungsi Musikal

Secara musikal, Birama memiliki fungsi untuk membangun irama. Irama


terbentuk dari unit berulang dari bar waktu. Tujuan dari fungsi musik adalah

5
untuk menafsirkan bahwa ketika membangun irama, unit dari unit irama yang
diulang biasanya terdiri dari suara berat (rendah) dan cahaya (tinggi). Selain itu,
warna suara berat umumnya jatuh pada pukulan pertama dan warna suara cahaya
umumnya jatuh pada stroke berikutnya.

b. Fungsi Simbol

Dalam simbol musik, Barama menunjukkan pemahaman tentang hitungan


ritme dasar dalam musik. Secara umum, Barama dilambangkan dengan angka
yang dikurangi, termasuk: Barama 2/2, Barama 2/4, Barama ¾, Barama 4/4,
Barama, 6/8 dan seterusnya.

Birama adalah tanda jumlah bar di bar. Ini bisa dilihat dari diatonik.
Penggunaan bar yang tidak umum dalam musik pantagonis. Segmen Birama
adalah skala diatonis dengan plot yang dibatasi oleh garis waktu. Sementara di
setiap bilah musik, musik memiliki tekanan suara biasa yang disebut arsi dan
aksen.

Penulisan birama ditulis dengan karakter dan pola untuk memotong angka,
misalnya B. 3/4, 4/4, 2/4 dan 6/8. Di sini angka di atas tanda “/” (penghitung)
menunjukkan jumlah ketukan.

Sementara tanda numerik (penyebut) menunjukkan ketukan dalam nilai


nada. File biner biner juga disebut bar dengan nilai penyebut yang genap.
Sementara birama, yang penyebutnya dalam bentuk ganjil, disebut Ternama.
Sebagai contoh, pola di atas ditulis 2/4. Tanda tangan 2/4 kali berarti bahwa setiap
kali lagu berisi 2 ketukan / hitungan, setiap hitungan adalah Bernilai.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Birama adalah ruas-ruas yang membagi kalimat lagu ke dalam ukuran-ukuran


yang sama, ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan tertentu. Ada beberapa
macam birama yaitu: birama 2/4, ¾, 4/4, dan 6/8. Garis birama adalah bagian dari suatu
baris melodi, yang menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. Fungsi birama
yaitu sebagai fungsi musikal dan fungsi simbol.

B. Saran

Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari segi
penulisan maupun isinya, oleh karena itu kami harapkan saran dan kritikan dari
teman-teman maupun dosen pengampu yang bersifat membangun untuk lebik baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2016.Kamus Umum Musik. Jakarta : MEC, 2016.

https://www.google.com/search?
client=opera&q=MAKALAH+KONSEP+birama&sourceid=opera&ie=UTF-8&oe=UTF-8.

http://repository.unj.ac.id/1247/5/BAB%20I-BAB%20V.pdf.

Anda mungkin juga menyukai