Anda di halaman 1dari 12

Disusun Oleh Kelompok 7: Dosen Pengampu: Resti Septikasari, M.Pd.

1. Andre Saputra (1986232002)


2. Desi Puspita Sari (1986232053)
3. Tegar Raca Siwi (1986232076)
4. Putri Febriyani Lestari (1986232016)
Pengertian Administrasi Sekolah
A. Pengertian Administrasi Sekolah
1. Pengertian Administrasi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang administrasi sekolah, ada
baiknya dibahas terlebih dahulu pengertian administrasi dan pengertian
sekolah. Secara etimologis, kata “administrasi” berasal dari bahasa latin
yang terdiri dari “ad” yang bermakna “kepada” dan “ministro” yang
bermakna “melayani”. Jadi secara bebas, administrasi dapat dimaknai
sebagai pelayanan atau pengabdian kepada subjek tertentu (Daryanto,
2008 : 1). Pada zaman dahulu memang administrasi lebih ditekankan pada
pekerjaan melayani raja/ratu atau menteri-menteri dalam tugas mengelola
pemerintahan.
Secara semantis, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas.
Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan
data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen
sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini
kegiatan administrasi meliputi pekerjaan tata usaha. Sedangkan dalam arti
luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap
keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program
organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan
administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang pengertian
administrasi, berikut ini adalah pendapat beberapa ahli dalam Daryanto
(2008:7). Sondang Siagan mengatakan bahwa adminstrasi adalah
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan

1
atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
The Liang Gie berpendapat hampir sama, yakni administrasi adalah
segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam kerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Sementara itu Soehari Sutisna berpendapat bahwa
administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha
kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efisien.
Sesuai perkembangan zaman, pengertian atau konotasi terhadap
administrasi sendiri mengalami pergeseran ke arah yang lebih luas. Secara
garis besar, Daryanto (2008:2) mengemukakan bahwa administrasi modern
dapat diartikan sebagai berikut:
 Memiliki pengertian yang sama dengan manajemen.
 Menyuruh orang agar bekerja secara produktif.
 Memanfaatkan manusia, material, uang, dan metode secara terpadu.
 Mencapai suatu tujuan melalui orang lain.
 Fungsi eksekutif pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya yang menjadi perhatian utama adminsitrasi adalah tujuan,
manusia, sumber, dan waktu. Jika keempatnya digabungkan, maka terlihat
sebagai suatu kesatuan sosial yang disebut organisasi. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah subsistem dari organisasi
yang terdiri atas unsur-unsur tujuan, manusia, sumber, dan waktu.
2. Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah mengandung dua pokok pikiran yaitu
“administrasi”, dan “sekolah”. Pengertian keduanya telah dibahas pada
subbab di sebelumnya. Pada hakikatnya administrasi sekolah adalah
penerapan ilmu administrasi di sekolah atau dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha praktik-praktik pendidikan di
sekolah-sekolah. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari
2
administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan
di sekolah. Daryanto (2008: 26) mengemukakan bahwa istilah administrasi
sekolah merupakakan istilah lain dari administrasi pendidikan. Salah satu
alat administrasi sekolah adalah tata usaha.
Pembahasan terhadap penggabungan dua pokok pikiran, yakni
“administrasi” dan “sekolah” mengahsilkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
a. Bahwa administrasi sekolah merupakan prose keseluruhan dan
kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang
ada sangkut-pautnya dengan tugas-tugas di sekolah.
b. Bahwa administrasi sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang luas,
meliputi: kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan di sekolah-sekolah.
c. Bahwa administrasi sekolah bukan sekedar kegiatan “tata usaha” seperti
yang dilakukan di kantor-kantor.
B. Fungsi administrasi sekolah
1. Perencanaan atau planning
Perencanaan dalam fungsi administrasi sekolah bertujuan untuk
memberikan kejelasan bagi setiap kegiatan yang ada di sekolah agar kegiatan
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien semisal
pembagian penjadwalan guru, mata pelajaran dan kelas yang diajar
2. Pengorganisasian atau organizing.
Kegiatan ini berisi tentang tata cara yang mengatur hubungan kerja guru
dan karyawan ataupun antar divisi, pengorganisasian bertujuan untuk
mengurangi masalah yang sering terjadi dalam bekerja, dalam melakukan
pengorganisasian perlu adanya pembagian kerja yang jelas, pembagian
wewenang dan tanggung jawab serta harus fleksibel dan professional
Dalam pengorganisasian terdapat beberapa aktivitas seperti
 Alokasi sumber daya
 Penetapan struktur organisasi
 Perekrutan
3
 Penyeleksian
 Pelatihan dan pengembangan SDM
 Penempatan kerja
3. Pengarahan atau directing
Tujuan dari pengarahan adalah agar setiap anggota warga sekolah ini dapat
menjalankan tugas tugasnya dengan baik.
4. Pengkoordinasian atau coordinating
Koordinasi yang dimaksud adalah melakukan koordinasi dalam bentuk
meeting, evaluasi berkala, pembentukan panitia, pembentukan buku pedoman
karyawan dan guru serta siswa.
5. Pergerakan (motivating)
Kemampuan untuk membujuk seluruh anggota sekolah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi ataupun sekolah
6. Penganggaran atau budgeting
kegiatan ini terdiri dari
 Perencanaan biaya yang akan keluar dalam kegiatan operasional sekolah
seperti pembayaran karyawan, pembayaran biaya listrik dan internet
 Perencanaan pendapatan dana untuk memenuhi biaya operasional sekolah
 Penggunaan dana untuk pembayaran pembiayaan
 Pengawasan penggunaan dana
 Evaluasi penggunaan dana

C. Prinsip-prinsip Administrasi Sekolah


Beberapa prinsip dasar dalam administrasi sekolah menurut Daryanto
(2008:12), yaitu:
1. Prinsip Efisiensi. Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia
menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara
efisien.
2. Prinsip Pengelolaan. Administrator akan memperoleh hasil yang paling
efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni

4
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan
pemeriksaan (pengontrolan).
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan. Bila diharuskan untuk
memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang
sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan
operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada
pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-
tugas operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif. Seorang administrator akan
berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang
efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human
relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi.
5. Prinsip Kerjasama. Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan
tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota
baik secara horizontal maupun secara vertikal.
Prinsip-prinsip di atas perlu diperhatikan dan dilaksanakan agar
administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Kegiatan administrasi
akan menjadi lebih mudah dan teratur. Danim (2013 : 54) menyebutnya
sebagai “tertib administrasi”.
D. Tujuan Admistrasi Sekolah
Secara umum tujuan administrasi sekolah adalah mendukung semua
kegiatan demi tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain, administrasi
yang digunakan di sekolah diusahakan untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam
hal ini, setiap administrator tidak hanya melaksanakan kegiatan masing-
masing, tetapi juga sekaligus melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka
mencapai tujuan sekolah bersama.
Administrasi sekolah semakin rumit karena menyangkut masyarakat
atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan. Oleh karena
itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa
tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan lebih mudah.

5
Sergiovanni dan Carver dalam (Daryanto, 2008:17) menyebutkan empat
tujuan administrasi yaitu :
           Efektivitas produksi
           Efisiensi
           Kemampuan menyesuaikan diri (adaptiveness)
           Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh:
sebuah sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam
pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu
dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin. Di
samping itu sekolah harus memberi hasil sebaik mungkin, sehingga
lulusannya dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan sekolah/kampusnya yang baru. Selanjutnya
lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan/badan usaha lainnya yang
akan memberi kepuasan kerja mereka.
Secara lebih rinci dapat dikemukakan bahwa dalam rangka mencapai
tujuan sekolah, maka kewajiban administrator adalah:
1) Berusaha agar tujuan sekolah tertampil secara formal dengan cara
merumuskan, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan tujuan sekolah,
misalnya dengan menulis “visi” dan “misi” sekolah.
2) Menyebarluaskan atau berusaha menanamkan tujuan sekolah kepada
seluruh anggota keluarga sekolah (siswa, guru, tenaga tata usaha, kepala
sekolah, laboran, pustakawan serta karyawan lainnya).
3) Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan pola kerja untuk
mendukung pencapaian tujuan sekolah.
4) Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dengan memantau, memeriksa,
dan mengendalikan mutu pendidikan.
5) Menilai hasil yang telah dicapai maupun roses yang sedang berlangsung.
Hasilnya dijadikan umpan balik untuk perbaikan pada masa mendatang.
6
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan
administrasi sekolah harus sejalan dengan tujuan sekolah. Dengan
administrasi yang baik, maka kemungkinan ketercapaian tujuan sekolah pun
menjadi lebih mudah tercapai.
E. Ruang Lingkup Admistrasi Sekolah
Bidang-bidang yang terdapat dalam administrasi sekolah sangat
banyak, namun yang paling penting untuk diketahui oleh seorang
administrator adalah sebagai berikut :
1. Bidang Tata Usaha Sekolah, meliputi :
 Organisasi dan struktur pegawai tata usaha sekolah
 Anggaran belanja keuangan sekolah
 Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
 Keuangan dan pembukuannya
 Korespondensi atau surat menyurat
 Masalah pengangkatan
 Pemindahan,
 Penempatan,
 Laporan,
 Pengisia buku induk,
 Rapot dan sebagainya.
2. Bidang personalia murid, meliputi :
 organisasi murid
 masalah kesehatan murid
 masalah kesejahteraan murid
 evaluasi kemajuan murid
 bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
3. Bidang personalia guru, meliputi :
 penganggkatan dan penempatan tenaga guru
 organisasi personel guru
 masalah kepegawaian
7
 masalah kondite dan kemajuan guru
 refreshing dan up-grading guru-guru.
4. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi :
 usaha membuktikan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
 mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara
guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah;
 mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran
 usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada
umumnya.
5. Bidang pelaksanaan kurikulum, meliputi :
 Berpedoman dan menerapkan kurikulum yang berlaku.
 Melaksanakan organisasi kurikulum seta metode yang sesuai
dengan pembaruan pendidikan terkini serta disesuaikan dengan
lingkunga masayakarat dimana sekolah itu berada.
F. Tugas Administrasi Guru
Bagi Anda yang sudah menjadi guru pasti sudah tidak asing lagi dengan
tugas administrasi yang biasa dikerjakan sebelum maupun sesudah
pelaksanaan pembelajaran. Nah bagi Anda yang merupakan calon guru, Anda
juga harus tahu tugas administrasi yang nanti akan dikerjakan. Apa saja?
Simak ulasannya dalam berikut:
1. Menyusun Program Pembelajaran
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, sebelum kegiatan belajar
mengajar, guru juga memiliki tugas untuk mulai menyusun atau merancang
program pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum.
Adapun susunan atau kerangka yang harus dibuat guru mulai dari kalender
pendidikan, membuat rincian pekan efektif, menyusun program belajar
tahunan atau program semester, silabus, dan menyusun RPP atau Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.

8
Program pembelajaran ini disusun dan direncanakan dengan tujuan agar
kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik sehingga mudah untuk
mencapai tujuan pendidikan.
2. Melaksanakan Program Pembelajaran
Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, tugas guru bukan hanya
mendidik dan membimbing, menyampaikan materi pembelajaran, dan
memastikan siswa paham materi saja, tetapi ada beberapa tugas administrasi
lainnya yang harus dipenuhi. Tugas lainnya seperti mengecek daftar
kehadiran siswa, menganalisis kehadiran siswa, melakukan jurnal kelas dan
jurnal pembelajaran, serta melakukan catatan khusus selama proses
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru melakukan
penilaian atau evaluasi nanti.
3. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran
Setelah pelaksanaan pembelajaran guru juga harus melakukan evaluasi
pembelajaran. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai apakah kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan berjalan dengan baik atau masih ada
yang kurang dan perlu direvisi.
Dalam hal ini, tugas administrasi yang harus dipenuhi yaitu menyusun
program pelaksanaan evaluasi, menyusun perangkat evaluasi, seperti naskah
soal, kisi-kisi, pedoman penilaian, dan instrumen lainnya. Guru juga harus
melaksanakan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan.
Tak sampai di situ, dalam evaluasi pembelajaran guru juga harus merekap
daftar nilai setiap siswa serta kompetensi, melaksanakan analisis hasil
evaluasi, menyusun perangkat analisa evaluasi, serta melakukan analisa hasil
evaluasi antara validitas dengan ketentuan belajar siswa.
4. Menyusun serta Melaksanakan Program Perbaikan / Pengayaan
Setelah melaksanakan dan didapatkan hasil evaluasi, guru juga masih
dituntut untuk menyusun dan melaksanakan program perbaikan atau
pengayaan. Dalam hal ini, tugas yang harus dilakukan guru yaitu melakukan
perbaikan dengan remedial teaching atau remedial test, menyusun program
perbaikan atau pengayaan, melakukan pengayaan untuk siswa yang memiliki
9
kemampuan tinggi, merekap daftar nilai hasil perbaikan atau remedial dan
pengayaan.

10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mencerdaskan bangsa merupakan tujuan pendidikan nasional. Untuk
mencapainya, diperlukan tujuan sekolah yang mengacup pada tujuan
pendidikan nasional tersebut. Sekolah bermutu merupakan salah satu
kuncinya. Untuk mencapai sekolah bermutu diperlukan iklim sekolah yang
kondusif. Di samping hasil pendidikan bermutu dengan unggul dalam bidang
akademik dan ekstrakurikuler, administrasi sekolah merupakan salah satu
yang memegang peranan penting dalam penciptaan iklim sekolah yang
kondusif.
Hakikat administrasi adalah tujuan, manusia, sumber, dan waktu. Jadi
administrasi sekolah pada hakikatnya adalah penerapan ilmu administrasi di
sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dengan memanfaatkan manusia,
sumber, dan waktu dalam upaya pencapaiannya.
Dalam administrasi seluruh aktivitasnya merupakan sebuah sistem.
Maksudnya, setiap administrator bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Namun demikian, pada saat yang sama mereka juga bekerja
dalam rangka tujuan bersama, yakni tujuan sekolah yang biasanya telah
diformalkan dalam visi dan misi sekolah.
B. Saran
Sebagai orang yang menggeluti dunia pendidikan, marilah kita
bersama mengubah paradigm lama tentang administrasi dari melihat
administrasi dalam arti sempit, yakni sekedae tugas-tugas ketatatausahaan,
menjadi administrasi dalam arti luas. Hal ini penting dalam rangka
mewujudkan tujuan sekolah yang pada muaranya adalah tercapainya tujuan
pendidikan nasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch Idochi. 2013. Admistrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya


Pendidikan. Jakarta : Rajawali

Daryanto, 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Danim, Sudarwan, 2008. Versi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara

Hermino, Agustinus. 2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta


: Gramedia Pustaka Utama

https://blog.kejarcita.id/tugas-administrasi-guru-terasa-berat-bagaimana-
solusinya/. 2021. Diakses pada tanggal 6 Mart 2022 pukul 15.11.

https://pijarsekolah.id/administrasi-sekolah-panduan-lengkap-oleh-pijar-sekolah/.
2021. Di akses pada tanggal 6 Mart 2022 pukul 15.00.

Supardi. 2013. Sekolah Efektif. Jakarta : Rajawali

Zamroni, 2013. Manajemen Pendidikan : Suatu Usaha Meningkatkan Mutu


Sekolah. Yogyakarta : Ombak

12

Anda mungkin juga menyukai