Anda di halaman 1dari 6

KONSEP PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Konsep Dasar Pengelolaan Pendidikan Istilah administrasi identik dengan istilah


manajamen. Meski terdapat persamaan namun secara hakiki terempat perbedaan. Berikut
merupakan gambaran esensi dari dimensi administrasi:

Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa inti dari segala aktifitas pengelolaan adalah
administrasi. Untuk itu, dapat diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk
menerapkan kaidah-kaidah adiministrasi dalam bidang pendidikan. Sebagai suatu proses,
penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan penanganan atau pengelolaan yang
terencana dan sistematis sehingga berbagai sumber daya pendidikan (educational materials
and human resources) dapat dimanfaatan secara optimal untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas serta produktivitas pendidikan. Dengan demikian, pengelolaan pendidikan
mempunyai kedudukan yang tinggi dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Agar lebih
jelas, berikut pemaparan mengenai pengertian pengelolaan atau manajemen pendidikan.

Kata manajemen menurut asal katanya (etimologis) berasal dan Bahasa Latin,
manus+agere. Manus berarti tangan, sedangkan agere berarti melakukan. Digabungkan
menjadi kata kerja Managere yang artinya menangani. Mangere diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda Management, manager
untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi Manajemen atau pengelolaan.

Pengertian manajemen atau seringkali disebut pula pengelolaan merupakan kata yang
digunakan sehari-hari, sehingga diandaikan semua orang tahu artinya. Definisi sesungguhnya
kata tersebut ternyata banyak sekali, tergantung pada cara pandang, kepercayaan, atau
pengertian seseorang. Pustaka mendefinisikan sebagai "kekuatan yang mengendalikan bisnis,
sehingga menentukan berhasil tidaknya binsis", ada pula yang menyebutnya "bagaimana
mendapatkan sesuatu melalui orang lain'', 'perencanaan dan implementasi", dan sebagainya.
Ada definisi yang digunakan misalnya yang dirumuskan oleh Terry, sebagai berikut:
"Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human
beings and other resources".

Dalam pengertian definisi ini, ada aktivitas yang jelas berupa proses manajemen.
Selanjutnya, aktivitas dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan melalui orang
lain dengan bantuan sumber daya lain pula, yang dinamakan orang dan sumber daya lain
biasa disebut 5 M. yaitu men, materials, machines, methods, dan money.

Menurut George R. Terry (1986:4), manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja. yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan- tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Menurut Sondang P. Siagian
(1997:5). Manajemen dapat didefinisikan sebagai "kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang
lain". Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat
pelaksana utama Manajemen.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dengan nada masing-masing yang berbeda,


namun dapat ditarik kesimpulan mengenai kesamaannya bahwa manajemen memiliki
pengertian keseluruhan proses untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah
ditentukan atau diputuskan sebelumnya. Sebagaimana telah dijelaskan secara sendiri-sendiri
mengenai pengertian Pendidikan dan Manajemen pada bagian sebelumnya, bahwa masing-
masing kata memiliki arti yang berbeda, namun apabila disatukan menjadi Manajemen
Pendidikan akan membentuk pengertian baru.

Menurut Oteng Sutisna (1993:2-3) manajemen pendidikan adalah keseluruhan


(proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materil sesuai yang tersedia dan efektif
bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. la mengerjakan fungsi-fungsinya dengan jalan
mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi.
koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sesuatu mengenai
urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan sekolah seperti kurikulum.
guru. murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan. Juga soal-soal tentang tanah
dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan yang diperlukan
penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.

Menurut Djam'an Satori (1999:4), manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai


keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil
yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien. Engkoswara (1987:2) menyebutkan manajemen pendidikan ialah suatu
ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia
yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama. Syaiful Sagala (2005:27)
mengemukakan bahwa Manajemen pendidikan adalah penerapan ilmu Manajemen dalam
dunia pendidikan atau sebagai penerapan Manajemen dalam pembinaan, pengembangan, dan
pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan. Manajemen pendidikan adalah
aplikasi prinsip. Konsep dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa "Manajemen


Pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meliputi aplikasi prinsip, konsep, fungsi dan teori manajemen dengan menggunakan atau
memanfaatkan keseluruhan sumber daya yang tersedia dan sesuai, baik personil, materil,
maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien."

Selain itu ada kaidah-kaidah tertentu yang harus dijalankan dalam proses pengelolaan
pendidikan, Dudung A. Dasuqi dan Setyo Somantri (1994) menyampaikan beberapa alasan
tentang perlunya kaidah-kaidah administrasi diterapkan dalam bidang pendidikan berikut
beberapa alasanya:

a) Mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan yang terjadi baik
local maupun global sehingga pendidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelola
dan juga mengatur berbagai tuntutan yang ada guna kepentingan pembangunan itu
sendiri.
b) Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan baik berbentuk fisik maupun non fisik
dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
c) Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan yag semakin bertambah dan beragam
sehingga akhirnya tidak hanya tenaga pengajar yang diperlukan tetapi juga membutuhkan
berbagi tenaga kependidikan lainya seperti pengelola pendidikan. administrator, planner,
supervisor dan juga counsellor.
d) Tuntutan dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang menuntut peralatan dan
fasilitas yang memadai serta personil yang berkualitas.
e) Pendidikan dan lembaga pendidikan telah menjadi ajang bisnis yang memerlukan
penangana yang lebih serius untuk dapat bersaing sehat.

Manajemen pendidikan secara umum memiliki ruang lingkup yang lebih luas
daripada manajemen sekolah. Ruang lingkup manajemen pendidikan secara rinci meliputi:
manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen kepegawaian, manajemen
keuangan. manajemen sarana dan prasarana, manajemen perkantoran, manajemen hubungan
masyarakat. manajemen unit-unit penunjang, manajemen ekstrakurikuler, manajemen
pelayanan khusus. serta manajemen keuangan.

Adapun ruang lingkup manajemen pendidikan ini secara lebih rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a. Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan


evaluasi kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan, waktu yang
tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, kegiatan
belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi. program tahunan,
kalender pendidikan, perubahan kurikulum, maupun inovasi-inovasi dalam pengembangan
kurikulum.

b. Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,


pengawasan dan evaluasi kegiatan pengalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes
penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan,
motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.

c. Manajemen tenaga pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan,


pengorganisasian. pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai haru,
mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian, upaya peningktan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.

d. Manajemen keuangan/pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,


pengorganisasian. pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi masuk dan keluarnya dana, usaha-
usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta penggunaan
dana secara efisien.

e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan, meliputi perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang
pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, tukar tambah maupun
penghapusan barang.

f. Manajemen administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan yang
terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan kegiatan
lembaga.

g. Manajemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan, pengorganisasian.


pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya pendataan
alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerja sama, program-program humas.

h. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, meliputi perencanaan,


pengorganisasian. pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang,
misalnya bimbingan dan konseling (BK). perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian,
dan sebagainya.

i. Manajemen ekstrakurikuler, manajemen kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh


proses yang direncanakan dan diusahakan secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah
yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik,
baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam
pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan
bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan - kegiatan yang wajib maupun pilihan.

j. Manajemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus dirumah dan sebagainya.
Manajemen tata lingkungan dan keamanaan sekolah, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasanan dan evaluasi tata ruang pertamanan sekolah,
kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
Dari pemaparan diatas jelas kiranya bahwa pengelolaan pendidikan merupakan
aktifitas luar biasa yang melibatkan banyak sumber daya. Dalam aktifitasnya, pengelolaan
pendidikan memerlukan keterampilan tersendiri dalam memberdayakan segala sumber daya
yang ada. dengan demikian aktifitas organisasi yang terpadu akan mampu membawa
organisasi dalam mencapai tujuannya.

Sunaengsih, C. (2017). Buku ajar pengelolaan pendidikan. UPI Sumedang Press.

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan (2014). Pengelolaan Pendidikan. Bandung:


Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI

Pakar Manajemen Pendidikan UM. (2004). Perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis


Sekolah, Malang: Universitas Negeri Malang.

Umaedi. (1999). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

...(2009). Bagaimana peran pemerintah dalam menggalakkan Pendidikan Berbasis


Masyarakat. Tersedia. [Online]: http://edu-articles.com/peran-pemerintah-dalam- pendidikan-
berbasis-masyarakat-pbm-iii/.

Anda mungkin juga menyukai