Anda di halaman 1dari 14

PENGORGANISASIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

Dewi Sri Eva


Mahasiswa Pascasarjana IAIN Palangkaraya Prodi MPBA
Tugas Mata Kuliah Idarah Ta'lim al-lugha al-Arabiyah

dewisrieva@gmail.com

abstract

Arabic language education management is a complex and important organizational


system for increasing the effectiveness of learning Arabic. Arabic language education
management involves several aspects, such as planning, organizing, implementing,
and evaluating. Organizing includes setting the time and place for learning, selecting
teaching materials, and implementing effective learning methods. Arabic language
education management also involves the involvement of parents, because they have
an important role in supporting student success. Therefore, there needs to be good
coordination between teachers, students and parents in achieving the goals of
learning Arabic effectively.
Keywords: Management, organizing.
Abstrak

Manajemen pendidikan bahasa Arab adalah suatu sistem pengorganisasian yang


kompleks dan penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Arab.
Manajemen pendidikan bahasa Arab melibatkan beberapa aspek, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengorganisasian
meliputi pengaturan waktu dan tempat pembelajaran, penyeleksian materi ajar, dan
pelaksanaan metode pembelajaran yang efektif. Manajemen pendidikan bahasa Arab
juga melibatkan keterlibatan orang tua, karena mereka memiliki peran penting
dalam mendukung keberhasilan siswa. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi yang
baik antara guru, siswa, dan orang tua dalam mencapai tujuan pembelajaran bahasa
Arab yang efektif.
Kata kunci: Manajemen, pengorganisasian.

PENDAHULUAN

Suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, akan sukses

apabila organisasi mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik diantaranya


mampu untuk mengoordinasikan dalam usaha menjalankan sasaran yang telah

ditetapkan, serta mampu melaksanakan monitoring pelaksanaan kerja. Organisasi

adalah tempat bagi berlangsungnya fungsi manajemen. Oleh sebab itu terdapat

beberapa unsur pokok yang membentuk operasionalisasi manajemen, yaitu: unsur

ilmu dan seni, unsur tujuan, unsur sumber atau faktor produksi, unsur kelompok

manusia, unsur proses dan fungsi. Elemen-elemen ini memiliki peran masing-masing

dan saling terkait atau mempengaruhi dalam mencapai sasaran organisasi terutama

proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Aktivitas manajemen mencakup

aspek yang sangat luas, diawali dari planning, organizing, actuating, dan controlling

untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Manajemen yang baik dapat

tercapai apabila dilakukan dengan disiplin, agar usaha yang dilaksanakan dapat

berjalan lancar dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. (“Repository Universitas

Muria Kudus” 2017.)

Istilah lain dari manajemen, yaitu pengelolaan. Manajemen merupakan kata

dalam bahasa Inggris, yakni management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,

dan pengelolaan (Djamarah dan Zain, 2006). Sedangkan menurut Arikunto (1992)

pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola

dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Di sisi lain, pendapat yang serupa

dikemukakan oleh Rahayu (2011) yang menyatakan, bahwa “pengelolaan diartikan

sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka

pencapaian tujuan kegiatan-kegiatan orang lain”.

Dalam dunia pendidikan terdapat manajemen yang berfungsi untuk megatur

jalannya pendidikan tersebut. Di mana manajemen itu mempunyai beberapa fungsi


yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Maka dari itu

dalam artikel akan mengulas sedikit tentang pengorganisasian, yang mana

perencanaan dalam manajemen tidak akan berjalan atau berhasil tanpa adanya

pengorganisasian dan pengorganisasian tidak akan pernah ada tanpa adanya manusia.

Manusia juga merupakan makhluk multidimensial. Oleh karena itu, banyak julukan-

julukan yang diberikan kepadanya, misalnya manusia sebagai makhluk sosial,

berpikir, yang suka menggunakan lambang-lambang, organisasional dan lain-lain

(Saefrudin 2018)

Demikian juga pembelajaran bahasa Arab, mengingat bahasa Arab

merupakan salah satu bahasa internasional, dan bahasa agama Islam yang

digunakan sehari

-hari dalam beribadah, maka belajar bahasa Arab tentulah harus bermakna.

Kebermaknaan ada yang berasal dari diri pelajar sendiri (instrinsik) ataupun dari

luar (ekstrinsik). Tujuan kebermaknaan tidak dapat dicapai dengan mudah tanpa

adanya kerjasama dari berbagai pihak dan segala aspek yang berperan

didalamnya.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab yang telah

direncanakan oleh suatu lembaga termasuk madrasah, tentunya dibutuhkan

sebuah manajemen pembelajaran bahasa Arab yang baik dan sesuai dengan

makna dari manjemen itu sendiri yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan/pengarahan dan pengawasan/evaluasi sehingga tujuan pembelajaran

itu dapat tercapai seoptimal mungkin.(Tamaji 2018)

PEMBAHASAN
Pengertian Manajemen

organisasi pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam organisasi formal yang

menyediakan jasa layanan pendidikan. Masyarakat membutuhkan layanan pendidikan

bagi anak-anaknya supaya memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, emosional dan

sosial. Dalam rangka mengembangkan kecerdasan tersebut secara seimbang, maka

sekolah sebagai organisasi formal memberikan layanan yang komprehensif dengan

cara menyampaikan pembelajaran sesuai dengan kurikulum pendidikan. Di dalam

sekolah, ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, tenaga

kependidikan, siswa dan komite sekolah yang berinteraksi dan bekerjasama untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Tanggung jawab akhir para manajer adalah mencapai kinerja tinggi. Itu

artinya pencapaian sasaran organisasi dengan menggunakan sumberdaya secara

efektif dan efisien (Daft dan Marcic, 209:10). Tak terkecuali pimpinan lembaga

pendidikan bertanggung jawab memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran

secara optimal.

Dengan begitu, tanggung jawab pemerintah selain menetapkan berbagai peraturan

dan perundang-undangan pendidikan, sekaligus menyediakan sarana dan prasarana,

serta tenaga pendidik dan kependidikan yang diperlukan sehingga anak-anak mampu

mencapai kedewasaan secara optimal. Dengan begitu, pemerintah, kepala sekolah,

guru, wali kelas serta pengawas, tenaga kependidikan dapat secara konsisten

melakukan transformasi kebudayaan bangsa yang akan menjamin kelangsungan

hidup (survival) bangsa.


Beberapa pakar manajemen berpendapat, sebagaimana yang dikutip oleh B.

Siswanto:

a. John D. Millett, Management is the process of directing and facilitating the

work of people organized in formal groups to achive a desired goal

(Manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilita kerja

kepada orang yang di organisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai

tujuan).

b. James A.F. Stonner dan Charles Wankel, management is the process of

planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organizational

resources to achive stated organizational goals ( Manajemen adalah proses,

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya

demi terwujudnya tujuan organisasi).

c. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, Management is working with and

through individuals and groups to accomplish organizational goals

(Manajemen adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama

individu atau kelompok untuk mencapai tujuan). (B. Siswanto 2008)

Dari beberapa pendapat pakar diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

menejemen itu merupakan suatu bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama

dengan tahapan- tahapan tertentu. Hal- hal yang pasti ada dalam menejemen adalah;

a. Manajemen ada tujuan yang akan dicapai bersama


b. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni

c. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, dan terintegrasi

dalam memanfaatkan unsur- unsur manajemen yang disingkat 6 M, yakni

men, money, methods, materials, machines, and market

d. Manajemen dapat diterapkan dalam suatu kegiatan apabila ada dua orang atau

lebih yang melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.

e. Manajemen menerapkan pembagian tugas dan tanggung jawab untuk masing-

masing kegiatan

f. Manajemen terdiri dari berbagai fungsi yang saling mendukung dan

melengkapi

g. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan sebuah organisasi

(Malayu. S.P. Hasibuan 2007)

Fungsi pengorganisasian manajemen

Sebelum dijelaskan hakikat pengorganisasian sebagai salah satu fungsi

manajemen, maka terlebih dahulu dikemukakan arti organisasi, sebab organisasilah

yang menjadi wadah bagi seluruh aktivitas manajerial, tak terkecuali

pengorganisasian. Apa yang dimaksud dengan organisasi. Mondy & Premeaux

(1995) menjelaskan: organisasi ialah kerjasama dua orang atau lebih dalam satu

keadaan yang terkoordinasikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Di dalam

organisasi ada sejumlah orang baik sebagai manajer maupun sebagai anggota, ada

struktur, tujuan-tujuan, aturan dan prosedur. Orang yang melaksanakan manajemen


inilah disebut manajer, dan yang melaksanakan pekerjaan praktis adalah anggota,

personil, bawahan atau pengikut.

Satu organisasi terdiri dari beberapa unsur yaitu: 1) Ada kumpulan

orangorang, 2) Ada pembagian kerja atau spesialisasi dalam organisasi,3)

Bekerjasama di mana aktivitas-aktivitas yang terpisah dikoordinasikan, 4) Ada tujuan

bersama yang akan dicapai melalui kerjasama yang terkoordinasikan.

Untuk kelangsungan fungsi organisasi ada beberapa prinsip dalam rancangan

manajemennya, yaitu: 1) Kesatuan perintah, 2) Rentang pengawasan, 3) Pembagian

kerja, dan, 4) Departementalisasi. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen

yang kedua dan merupakan langkah strategis untuk mewujudkan suatu rencana

organisasi. Menurut Winadi (1990) pengorganisasian ialah suatu proses pekerjaan

yang ada dibagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas-

aktivitas mengkoordinasikan hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Robbins (1984) pengorganisasian ialah suatu hal yang berkaitan

dengan penetapan tugas-tugas untuk dilakukan, siapa yang melakukannya, bagaimana

tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa yang melaporkan, kepada siapa laporan

disampaikan, dan di mana keputusan dibuat.

Reeser (1973:323) mengemukakan “As managerial func-tion, organizing is

defined as grouping work activities into departement, assigning authority and

coordinating the activities of the different departements so that objectives are met and

conflics minimized”. Pendapat ini menekankan bahwa pengorganisasian itu berfungsi

untuk membagi kerja terhadap berbagai bidang, menetapkan kewenangan dan


pengkoordinasian kegiatan bidang yang berbeda untuk menjamin tercapainya tujuan

dan mengurangi konflik yang terjadi dalam organisasi.

Pengorganisasian menurut Handoko adalah 1) penentuan sumber daya dan

kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; 2) proses perencanaan

dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke

arah tujuan; 3) penugasan tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian wewenang yang

diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Ditambahkan pula oleh Handoko pengorganisasian merupakan penyusunan struktur

organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan

lingkungan yang melingkupinya. (handoko 2006)

Pendapat di atas memberi pengertian bahwa pengorganisasian merupakan

usaha penciptaan hubungan tugas yang jelas antara personalia, sehingga dengan

demikian setiap orang dapat bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pengorganisasian yang dilaksanakan para manajer

secara efektif, akan dapat: 1) Menjelaskan siapa yang akan melakukan apa, 2)

Menjelaskan siapa memimpin siapa, 3) Menjelaskan saluran-saluran komunikasi, 4)

Memusatkan sumber-sumber data terhadap sasaran-sasaran (Winardi, 1990).

Proses pengorganisasian

Proses pengorganisasian dapat dilihat melalui bagan berikut ini.


pemerincian pekerjaan

pembagian

penyatuan

koordinasi pekerjaan

monitoring dan
reorganisasi

Dari bagan di atas, dapat dijelaskan bahwa pengorganisasian melaului

tahap demi tahap secara berkesinambungan. Tahap pertama,yang harus

dilakukan oleh manajer adalah merinci pekerjaan, yakni menentukan tugas-

tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tahap

kedua, membagi seluruh pekerjaan menjadi kegiatan yang dapat dilaksanakan

oleh perseorangan atau kelompok yang berdasarkan atas kualifikasi

keahliannya. Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan

cara yang rasional dan efisien. Artinya pengelompokkan tugas didasarkan atas

saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Tahap

keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan

dalam satu kesatuan yang harmonis, supaya tidak timbul konflik diantara

anggota pekerja yang dimaksud. Tahap kelima,melakukan monitoring dan


mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan

meningkatkan efektivitas organisasi. (Nanang 2006)

ANALISIS

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi penting dalam manajemen pendidikan

yang bertujuan untuk menciptakan struktur organisasi yang efektif dan terorganisir

dengan baik. Berikut adalah beberapa fungsi pengorganisasian beserta sumbernya

dalam manajemen pendidikan:

1. Menentukan struktur organisasi: Fungsi ini bertujuan untuk menentukan

struktur organisasi yang optimal, termasuk pembagian tugas, tanggung jawab,

dan wewenang. Sumbernya dapat berasal dari literatur manajemen,

pengalaman praktis, atau konsultan manajemen.

2. Menetapkan prosedur dan kebijakan: Fungsi ini bertujuan untuk menetapkan

prosedur dan kebijakan yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan.

Sumbernya dapat berasal dari literatur manajemen, kebijakan pemerintah, atau

pengalaman praktis.

3. Mengalokasikan sumber daya: Fungsi ini bertujuan untuk mengalokasikan

sumber daya secara efektif, termasuk waktu, uang, dan tenaga kerja.

Sumbernya dapat berasal dari analisis anggaran, kebijakan pemerintah, atau

pengalaman praktis.

4. Menentukan standar kinerja: Fungsi ini bertujuan untuk menentukan standar

kinerja yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Sumbernya dapat

berasal dari literatur manajemen, standar industri, atau pengalaman praktis.


5. Meningkatkan efisiensi: Fungsi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi

dalam setiap kegiatan dan tugas. Sumbernya dapat berasal dari analisis proses,

pengalaman praktis, atau konsultan manajemen.

6. Meningkatkan koordinasi: Fungsi ini bertujuan untuk meningkatkan

koordinasi antara setiap tugas dan kegiatan. Sumbernya dapat berasal dari

analisis proses, pengalaman praktis, atau konsultan manajemen.

Sumber-sumber yang digunakan dalam pengorganisasian dapat bervariasi

tergantung pada kebutuhan dan situasi organisasi. Namun, penggunaan sumber-

sumber yang tepat dapat membantu menciptakan struktur organisasi yang efektif

dan efisien dalam manajemen pendidikan.

fungsi pengorganisasian dalam kegiatan pembela jaran yang dimaksudkan

untuk menentukan pelaksana tugas dengan jelas kepada setiap personil sekolah

sesuai bidang, wewenang, mata pelajaran, dan tanggung jawabnya. Dengan kejelasan

tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur dan komponen pembelajaran

sehingga kegiatan pembelajaran baik proses maupun kualitas yang

dipersyaratkan dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.

Pengorganisasian pembelajaran menurut Syaiful Sagala meliputi beberapa

aspek:

a) Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan personel yang diperlukan untuk

penyusunan kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana

melalui suatu proses penetapan pelaksanaan pembelajaran yang

diperlukan untuk menyelesaikannya.


b) Mengelompokkan komponen pembelajaran dalam struktur sekolah secara

teratur.

c) Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi pembelajaran.

d) Merumuskan dan menetapkan metode dan prosedur pembelajaran.

e) Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan dalam upaya pertumbuhan

jabatan guru dilengkapi dengan sumber-sumber lain yang diperlukan.

Penerapan fungsi pengorganisasian dalam manajemen pembelajaran yakni

kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan kegiatan-

kegiatan sekolah yang menjadi tujuan sekolah dapat berjalan dengan lancar.

Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru-guru

yang menjadi anak buahnya. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan

wewenang dan tanggungjawab yang tepat, serta mengingat prinsip-prinsip

pengorganisasian, kiranya kegiatan sekolah akan berjalan dan tujuan dapat tecapai.

Pengorganisasian pembelajaran ini memberikan gambaran bahwa kegiatan

belajar dan mengajar mempunyai arah dan penanggungjawab yang jelas. Artinya

dilihat dari komponen yang terkait dengan pembelajaran pada institusi sekolah

memberi gambaran bahwa jelas kedudukan kepala sekolah dalam memberikan

fasilitas dan kelengkapan pembelajaran, dan kedudukan guru untuk menentukan dan

mendesain pembelajaran dengan mengorganisasikan alokasi waktu, desain

kurikulum, media dan kelengkapan pembelajaran, dan lainnya yang berkaitan

dengan suksesnya penyelenggaraan kegiatan belajar. Kemudian jelas kedudukan

siswa dalam mengikuti kegiatan belajar baik di kelas maupun belajar di rumah,
dibawah koordinasi guru dan juga orang tua siswa yang berkaitan dengan

belajar.

Pengorganisasian pembelajaran ini dimaksudkan agar materi dan bahan ajaran

yang sudah direncanakan dapat disampaikan secara maksimal.(Tamaji 2018)

KESIMPULAN

pengorganisasian merupakan usaha penciptaan hubungan tugas yang jelas antara

personalia, sehingga dengan demikian setiap orang dapat bekerja bersama-sama

dalam kondisi yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tujuan

pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan

penuh tanggungjawab. Dengan pembagian tugas diharapkan setiap anggota organisasi

dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani

tugas-tugas yang dibebankan.

DAFTAR PUSTAKA

“Repository Universitas Muria Kudus.” T.T. Diakses 5 Maret 2023.


Https://Eprints.Umk.Ac.Id/7486/.
Saefrudin. 2018. “Pengorganisasian Dalam Manajemen.” Dirasah : Jurnal Studi Ilmu
Dan Manajemen Pendidikan Islam 1 (1): 1–16.
Https://Doi.Org/10.29062/Dirasah.V1i1.9.
Tamaji, Sampiril Taurus. 2018. “Manajemen Pembelajaran Bahasa Arab.” Dar El-
Ilmi : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora 5 (1): 107–22.
Https://Doi.Org/10.52166/Dar.
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan , Cet VIII; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006

Handoko. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPEF-UGM.


Hasibuan Malayu S.P. Manajemen Dasar, pengertian, dan masalah.Cet. VI; Jakarta:
Bumi Aksara,2007

Siswanto, B. Pengantar Manajemen. Cet, IV; Jakarta: Bumi Aksara,2008

Anda mungkin juga menyukai