11
https://123dok.com/document/qv7wp11q-kajian-pustaka-menurut-bush-dalam-bush-coleman-
menyatakan.html
12
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Quality/article/download/5803/4108
13
Loc.cit
Menurut Suryosubroto (2004:27), Manajemen pendidikan merupakan (1) berupa
kerjasama personil pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan umum
yang dicapai dalam kerjasama itu adalah pembentukan kepribadian murid sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional clan tingkat perkembangannya pada usia
pendidikan; (2) suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan
pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengerahan,
pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuan;
(3) usaha untuk melakukan pengelolaan sistem pendidikan; (4) kegiatan
menghimpun, mengambil keputusan serta berkomunikasi dengan organisasi sekolah
sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. tujuan pendidikan nasional clan
tingkat perkembangannya pada usia pendidikan; (2) suatu proses yang merupakan
daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh
pengorganisasian, pengerahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha
sekolah untuk mencapai tujuan; (3) usaha untuk melakukan pengelolaan sistem
pendidikan; (4) kegiatan menghimpun, mengambil keputusan serta berkomunikasi
dengan organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pernyataan itu juga menyatakan hal yang sama dalam manajemen pendidikan. Bahwa
manajemen pendidikan membutuhkan kerjasama, kelompok manusia, dan tujuan serta
sumber daya yang akan dikelola melalui komponen yang ada dalam manajemen
tersebut.
Menurut Suharno (2008:19), sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus
dikelola dengan balk dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu: (1)
kurikulum dan pengajaran; (2) tenaga kependidikan; (3) kesiswaan; (4) keuangan; (5)
sarana dan prasarana; (6) pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat manajemen
pelayanan khusus dan manajemen waktu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan
merupakan suatu bentuk kerjasama sekelompok manusia, baik studi dan praktek
operasional penyelenggaraan pendidikan dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Manajemen pendidikan pada hakikatnya mempunyai
pengertian yang hampir sama dengan manajemen sekolah.14
Namun, demikian manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas
daripada manajemen sekolah. Dengan perkataan lain, manajemen sekolah merupakan
bagian dari manajemen pendidikan, atau penerapan manajemen pendidikan dalam
organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dan sistem pendidikan yang berlaku.
14
Sukarman Purba., dkk, Teori Manajemen Pendidikan, (Yayasan Kita Menulis: 2021), h. 5
Manajemen sekolah terbatas pada salah satu sekolah saja, sedangkan manajemen
pendidikan meliputi seluruh komponen sistem pendidikan.
Hal terpenting dan implementasi manajemen pendidikan atau manajemen sekolah
(NMS) adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri.
Komponen-komponen MBS sama dengan ruang lingkup Manajemen Pendidikan
seperti yang diungkap oleh beberapa sumber di atas. Komponen-komponen
manajemen pendidikan tersebut meliputi(l) manajemen kurikulum; (2) manajemen
kesiswaan; (3) manajemen personalia; (4) manajemen sarana pendidikan; (5)
manajemen tata laksana sekolah; (6) manajemen keuangan; (7) pengorganisasian
sekolah; (8) hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas).
Sesuai dengan fokus penelitian dan berdasarkan pada kesimpulan tersebut di atas,
maka sudah jelas bahwa manajemen siswa, manajemen kurikulum, manajemen
personil, dan manajemen fasilitas sebagai fokus penelitian mi merupakan bagian dari
komponen-komponen MBS atau bidang garapan manajemen pendidikan.