Anda di halaman 1dari 13

2020B – 20010714054 – Imas Tita Anggraini – FIP – MP

1. a) Menurut para ahli tentang penjelasan Manajemen Pendidikan yaitu sebagai berikut:
1. Mulyasa (2002:19)
Pengertian manajemen pendidikan menurut Mulyasa adalah segala sesuatu yang
berkenaan dengan pengollan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.

2. H. A. R Tilaar (2001:4)
Pengertian manajemen pendidikan menurut H.A.R Tilaar adalah suatu kegiatan yang
mengimplementasikan perencanaan atau rencana pendidikan.

3. Sagala (2004:27)
Pengertian manajemen pendidikan menurut Sagala adalah penerapan ilmu manajemen
dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan manajemen dalam pembiaan,
pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan. Manajemen
pendidikan ialah aplikasi prinsip, konsep dan teori manajemen dalam aktivitas
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

4. Gaffar
Pengertian manajemen pendidikan menurut Gaffar adalah suatu proses kerja sama
yang sistematis, sistemik dan koprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

5. Daryanto (1998:8)
Pengertian manajemen pendidikan menurut Daryanto adalah suatu cara bekerja
dengan orang-orang dalam rangkah usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif.

6. Dasuqi Dan Somantri (1992:10)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Dasuqi dan Somantri adalah upaya
menerapkan kaidah-kaidah manajemen dalam bidang pendidikan.

7. Purwanto Dan Djojopranoto (1981:14)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Purwanto dan Djojopranoto adalah suatu
usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik
manusia, uang , bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan
serca efektif dan efisien.

8. Stephen J. Kneziech
Pengertian manajemen pendidikan menurut Stephen J. Kneziech adalah sekumpulan
fungsi-fungsi organisasi yang memiliki tujuan utama untuk menjamin efisiensi dan
efektivitas pelayanan pendidikan, sebagaiman pelaksanaan kebijakan melalui
perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi
sumber daya, stimulasi dan koordinasi personil dan iklim organisasi yang kondusif,
serta menentukan perubahan esensial fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta
didik dan masyarakat di masa depan.

9. Hadawi Nawawi (1981:11)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Hadawi Nawawi adalh rangkaian kegiatan
atau keseluruhan proses pengedalian uasa kerjasama sekelompok oran guntuk
mencapai tujuan pendidikan, secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.

10. W. Haris
Pengertian manajemen pendidikan menurut W. Haris adalah suatu proses
pengintegrasian segala usaha pendayagunaan sumber-sumber personalian dan
materian sebgai usaha untuk meningkatkan secara efektif pengembangan kualitas
manusia.

11. Soebagio Atmodiwirio (2003:23)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio adalah suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

12. Engkoswara (2001:2)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Engkoswara adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi
manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama.

13. Djam’an Satori (1980:4)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Djma’an Satori adalah keseluruhan proses
kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia
dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.

14. Biro Perencanaan Depdikbud (1993:4)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Biro Perencanaan Depdikbud adalah
proses perencaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskankehidupan
bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta
bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.

15. Made Pidarta (1988:4)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Made Pidarta adlaah aktivitas
memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
16. Sutisna (1979:2-3)
Pengertian manajemen pendidikan menurut Sutisna adalah keseleruhan proses yang
membuat sumber-sumber personil dan materril sesuai yang tersedia dan efektif bagi
tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi-fungsi dengan jalan
mempengaruhi perbuatan orang-orang.

17. Syarif (1976:7)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Syarif adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber personil maupun materil secara efektif dan eifisien
untuk menunjang tercapainya pendidikan.

18. Oemar Hamalik (2007)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Oemar Hamalik adalah menyatukan
beberapa unsur dalam pendidikan dan kemudian mencoba untuk dikembangkan dan
fokus untuk mencapai pada tujuan dari manajemen pendidikan itu sendiri.

19. Mulyani A. Nurhadi (1983:PP 2-3)


Pengertian manajemen pendidikan menurut Mulyani A. Nurhadi menekankan adanya
ciri-ciri atau pengertian manajemen pendidikan yang terkandung dalam definisi
tersebut sebagai berikut:

 Manajemen adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh dan
bagi manusia.
 Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatau rangkaian
kegiatan pendidikan yang sifatnya komplek dan unik yang berbeda dengan tujaun
perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tujuan kegiatan
pendidikan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan
pendidikan yang telah diterapkan oleh suatu bangsa.
 Proses pengelolalan itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung
dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja
yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlihat dalam
kegiatan pendidikan itu.
 Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumyna, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum “skala tujuan
umum” dan yang diembang oleh tiap-tiap organisasi pendidikan “skala tujuan khusus”
 Proses pengelolaan itu dilakukan agara tujuannya dapat dicapai secara efektif dan
efisien.

20. Redja Mdyaharjo


Pengertian manajemen pendidikan menurut Redya Mdyaharjo adalah suatu prose
untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan, seperti guru, sarana dan
prasarana pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan dan sebagainya untuk
mencapai tujuan pendidikan.

21. Zainal Aqib


Pengertian manajemen pendidikan menurut Zainal Aqib adalah keseluruhan prose
pendayagunaan semua sumber daya manusia maupun bukan sumber daya manusia
dalam rangka untuk mencapai tujuan instruksional pendidikan.
22. B. Suryosubroto
Pengertian manajemen pendidikan menurut B. Suryosubroto adalah suatu usaha untuk
menjawab berbagai pertanyaan tentang bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh
seorang administrator pendidikan untuk menjalanlan segala pencapaian tujuan
pendidikan.

23. DR. H Muhaimin, Hj. Suti’ah Mpd dan Sugeng Listyo Prabowo Mpd
Pengertian manajemen pendidikan menurut DR. H Muhaimin, Hj. Suti’ah Mpd dan
Sugeng Listyo Prabowo Mpd adalah sebagai seni dan ilmu pengelolaan sumber daya
pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Rujukan : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/06/pengertian-manajemen-
pendidikan-menurut-para-ahli-lengkap.html

b) Menurut para ahli tentang konsep dasar Manajemen Peserta Didik sebagai berikut:
- Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil
personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian
pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas
seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
- Ali Imron menerangkan bahwa “manajemen peserta didik dapat diartikan
sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik, mulai peserta didik masuk
sampai lulus”.
- Rohiat mendefinisikan bahwa manjemen peserta didik adalah menata dalam
proses peserta didik mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai
lulus sesuai dengan tujuan institusional agar dapat berlangsung secara efektif
dan efisien.

Rujukan : Ali Imron, manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Malang: Bumi
Aksara, 2001).
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pendidikan (Yogyakarta: Aditya Media, 2008)
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-
peserta-didik/

c) Berikut ini pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli yang
dapat dijadikan rujukan makalah atau karya tulis ilmiah:
 Manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja (Henry Simamora, 1999:3).

 Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu perencanaan


pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja
dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:2)

 Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan,


pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai titik tujuan-
tujuan individu maupun organisasi (Handoko, 2000:4)

 Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara,
2002:2)

 Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat (Hasibuan, 2002:10)

 Pengertian manajemen sumber daya manusia yakni ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Hasibuan, 2006:10)

 Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari


manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksana
dan pengendalian (Rival, 2005:1)

 Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu strategi dalam


menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading and
controlling, dalam setiap aktifitas atau fungsi operasional sumber daya manusia mulai
dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penempatan yang
meliputi promosi, demosi dan transfer, penilaian kinerja, pemberian kompensasi,
hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja, yang ditujukan bagi
peningkatan kontribusi produktif dari sumberdaya manusia organisasi terhadap
pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Sofyandi, 2009:6)

 Ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam


perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan
yang mempunyai kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat
mengembangkan kinerja karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas
usahanya dan bekerja (Bohlarander dan Snell, 2010:4)

 Manajemen personalia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan dan pengendalian dari pengadaan tenaga kerja, pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud
untuk mencapai tujuan atau sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. (Edwin
B. Flippo)

 Manajemen personalia didefinisikan sebagai suatu proses pengembangan,


menerapkan, dan menilai kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode,
dan program-program yang berhubungan dengan individu pegawai dalam organisasi.
(John B. Miner dan Mary Green Miner)

 Manajemen personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan


perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian bermacam-macam fungsi
pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian
rupa sehingga (1) tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien
dan efektif, (2) tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal, (3) tujuan
masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik. (Michel J. Jucius)

Rujukan : Hasibuan, Malayu S.P.2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Bumi Aksara
Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama
https://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/manajemen-sdm-pendidikan/

d) Menurut para ahli tentang konsep dasar Manajemen Sarana Prasarana


Sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya. Sarana Pendidikan antara lain bangunan
dan perabotan sekolah, alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan, alat-alat peraga
dan laboratorium, serta media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi
audiovisual yang menggunakan alat terampil. Sedangkan prasarana adalah alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti: lokasi atau tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya (Kasan, 2007).
Rujukan : Kasan, Tholib. 2005. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta:
Studia Press.
e) Menurut ahli tentang konsep dasar Manajemen Pembiayaan Pendidikan sebagai
berikut :

1. Thomas H. Jones menyatakan Pembiayaan pendidikan pada dasarnya adalah


menitikbertakan upaya pendistribusikan benefit pendidikan dan beban yang harus
ditanggung masyarakat. Pembiayaan pendidikan berhubungan dengan distribusi
distribusi beban pajak dalam berbagai jenis pajak, kelompok manusia serta metode
pengalihan pajak ke sekolah. Hal yang penting dalam pembiayaan pendidikan
adalah berupa besar uang yang harus dibelanjakan dari mana sumber uang
diperoleh, dan kepada siapa uang harus dibelanjakan (Mulyono 2010:77-78).

2. Nanang Fatah mengutarakan pembiayaan pendidikan merupakan jumlah


uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan
pendidikan yang mencakup gaji guru, peningkatan profesional guru, pengadaan
sarana ruang belajar, perbaikan ruang pengadaan peralatan/mobile, pengadaan alat-
alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan
pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan (Fattah 2000:23).

3. Dedi Supriadi menyatakan biaya pendidikan merupakan salah satu komponen


masukan instrumental yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif biaya pendidikan memiliki peranan yang
sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan
peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan di
sekolah tidak akan berjalan. Biaya dalam pendidikan memiliki cakupan yang luas,
yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga yang dapat
dihargakan dengan uang. Dalam pengertian ini misalnya iuran siswa adalah jelas
merupakan biaya, tetapi sarana fisik, buku sekolah dan guru juga adalah biaya
(Supriyadi 2003:3-4).

4. manajemen pembiyaan diperjelas Marno dan Supriyanto: Manajemen


pembiyaan sebagai pengelolaan atas fungsi pembiyaan, yakni fungsi bagaimana
pihak manajemen mampu menghimpun dana (raising of found) dan
mengalokasikan (allocation of found) dana tersebut sehingga tujuan organisasi
pendidikan tercapai secara efektif dan efesien

rujukan : Malayu. S.P. Hasibuan, 2004, Manajemen, Dasar, Pengertian, dan


Masalah, Jakarta: Bumi Aksara,Hal

f) Menurut Para ahli tentang Hubungan Masyarakat


- Cutlip, Center, Broom dalam (Gassing dan Suryanto, 2016: 9) juga
mendefinisikan Humas sebagai usaha terencana untuk mempengaruhi pandangan
melalui karakter yang baik serta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas
komunikasi dua arah yang saling memuaskan.

- Menurut Internasional Public Relations Association, humas adalah fungsi


manajemen yang khas serta mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,
pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam
menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen agar mampu
menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif;bertindak sebagai sistem peringatan
dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama (Ruslan, 2016 :16).

- menurut Gassing dan Suryanto (2016: 7) humas merupakan fungsi


manajemen yang berhubungan dan bertugas untuk menjaga serta
mengusahakan terciptanya saling pengertian yang baik antara perusahaan dan
masyarakatnya.

Rujukan : http://eprints.umm.ac.id/44622/3/
https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-humas-menurut-para-ahli/\

2. a) Masalah – masalah dan alternative penyelesaian masalah pada manajemen


sumber daya manusia:
- Masalah yang sering terjadi pada Manajemen SDM sendiri yaitu Kualitas
pada SDM yang masih rendah. Itu karena banyaknya SDM yang tidak
memiliki keahlian khusus yang disebabkan karena banyak SDM yang tidak
melanjutkan sekolah atau pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak
SDM yang tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan masalah biaya.
Penyelesaian Alternatifnya sebagai beriut :

 Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan


kepemimpinan secara berkala.
 Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan
secara berkala.

 Perusahaan harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan


dan keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.

 Perusahaan harus melakukan delapan pendekatan yang dapat digunakan untuk


perencanaan, tenaga kerja, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir
manajemen kinerja, merek perusahaan, keahlian pekerja dan sistem
meritokasi.

- Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya


manusia.
Alternatif penyelesaiannya :

 Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.

 Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang miskin.

 Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana fasilitas yang memadai


staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki
sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit.

 Membuka lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan


mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-
anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi.

- Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.

Penyelesaian alternatifnya sebagai berikut :

 Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan. Beberapa


bantuan pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan
kerajinan rotan, tenun tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan
pertanian.

 Pemerintah dan pihak swasta memberikan bantuan modal. Bantuan modal itu
diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan sumber daya manusia
untuk menggerakan usahanya atau membuka usaha baru yang dapat banyak
menyerap tenaga kerja.

 Perusahaan harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru


secara berkala kepada seluruh tenaga kerja yang bekerja diperusahaan
tersebut.

 Perusahaan memeberikan beasiswa pendidikan kepada seluruh karyawan


diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi.
 Perusahaan memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya
supaya kesejahteraan karyawannya terjamin.

 Pemerintah dan perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk


melatih keterampilan para karyawannya. Seperti menyediakan komputer
dan alat-alat teknologi lainnya.

Rujukan : https://anggunpuspad.wordpress.com/2014/06/04/solusi-untuk-
menghadapi-masalah-didalam-sumber-daya-manusia/

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/tiga-isu-utama-sdm-
indonesia-dalam-angkatan-kerja/

b) Masalah-masalah manajemen pembiayaan pendidikan beserta alternative


penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

- Perekonomian Indonesia semakin tak menentu, krisis yang terus


membelenggu negara kita tak kunjung ada ujungnya, kehidupan
masyarakat semakin menderita. Pendidikan sebagai salah satu elemen
yang sangat penting dalam mencetak generasi penerus bangsa juga
masih jauh dari yang diharapkan. Masalah disana-sini masih sering
terjadi. Namun yang paling jelas adalah masalah mahalnya biaya
pendidikan sehingga tidak terjangkau bagi masyarakat dikalangan
bawah.

Alternatif penyelesaiannya yaitu behwa dalam penyelenggaraan suatu


sistem pendidikan yang bermutu dan berkualitas baik harus ada
keseimbangan antara aspek yang mempengaruhi dari sistem pendidikan
itu sendiri. Dari sini dalam sistem pendidikan bahwa perhatian
pemerintah juga berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Diharapkan bagi semua pihak baik itu pemerintah maupun masyarakat
mampu bekerja sama dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ada di dalam sistem pendidikan ini

- Mahalnya Biaya Pendidikan juga menjadi masalah terbesar bagi


manajemen pembiayaan pendidikan. Dan alternative penyelesaiannya
adalah Besar kecilnya subsidi pemerintah inilah yang membuat mahal
atau murahnya biaya pendidikan yang harus dibayarkan oleh orang tua
atau masyarakat. Kalau kita ingin biaya pendidikan tidak mahal maka
subsidi pemerintah harus besar.

Rujukan :
https://seribuuchiha.wordpress.com/2018/03/17/permasalahan-
pembiayaan-pendidikan-di-indonesia/

c) Menurut saya pengelolaan sumber daya manusia yang ideal yaitu dengan
kesempatan terhadap sumber daya manusia untuk berperan aktif dalam perusahaan,
dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan memotivasi sumber daya
manusia agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Selain itu kita juga harus
mampu memberikan fasilitas untuk SDM Mampu menemukan jiwa interpreneur yang
memiliki tanggung jawab pada setiap pekerjaannya agar SDM memiliki kuatitas dan
kuantitas untuk menciptakan sesuatu yang baru di dunia perusahaan maupun usaha.

Dan menurut saya pengelolaan pembiayaan pendidikan yang ideal yaitu dengan harus
memiliki beberapa konsep seperti Objek Biaya agar pembiayaan pendidikan dapat
tertuju kepada tujuan yang tepat, lalu ada sebuah informasi Manajemen Pembiayaan
kepada halayak umum agar tidak terjadi simpang siur informasi serta menghindari
yang namanya kecurangan atau korupsi, pembiayaan pendidikan juga harus jelas uang
itu untuk apa saja agar biaya yang telah diturunkan pemerintah untuk pendidikan itu
jelas dan ada bukti.

3. a) Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses


mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang
ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif didalam pencapaian
tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran. Maksudnya disini yaitu Pemimpin
pendidikan mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan
yang diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab
maksudnya adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk
kepentingan dirinya sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua keputusan
harus berdasarkan keputusannya tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya

b) Hasil yang tidak sesuai keinginan dan tujuan, SDM dan Lingkungan yang tidak mendukung,
Tim yang tidak bekerja sama, Tim yang hanya bekerja tapi tidak sepenuh hati. Selain itu ada
lagi masalah pemimpin pendidikan dalam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan
dan memberdayakan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pada jenjang
pendidikan menengah (SMA/SMK) yaitu Masalah dalam pembelajaran siswa jenjang
SMA/SMK yang harus lebih menunjang kualitas dan kuantitas siswa SMA/SMK dalam
menghadapi dunia kerja maupun dunia pendidikan ditingkat yang lebih tinggi. Masalah
dalam manajemen sekolah juga menjadi masalah pemimpin pendidikan jenjang SMA/SMK
karena jika manajemen pendidikan di sekolah tersebut tidak berjalan dengan baik akan
mempengaruhi output peserta didiknya, sedangkan sekarang output byang baik muga akan
berpengaruh terhadap penilaian masyarakat pada lembaga tersebut dan mempengaruhi
penilaian lulusan lembaga pendidikan tersebut. Masalah dalam pemberdayaan masayarakat,
ini juga menjadi masalah bagi pemimpin pendidikan pada jenjang tersebut, pasalnya jika
peserta didik tidak terjun kedunia kerja ataupun tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang
selanjutnya mereka akan terjun langsung pada masyarakat. Untuk itu pemimpin pendidikan
harus bisa memberikan suatu prospek yang baik dalam pemberdayaan masyarakat bagi
peserta didik.

Rujukan : http://suyonomemo.blogspot.com/2011/08/masalah-masalah-yang-dihadapi-guru.html

c) Pemimpin harus memiliki keterampilan menyatukan dan memberikan arah tujuan yang
jelas sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi. Selanjutnya pemimpin harus
memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan, karena di era 4.0 ini semua serba cepat
dan instan. Pemimpin juga harus memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dengan baik.
Pemimpin juga harus berani mengembangkan bangkat SDM dan memfasilitasinya. Dan yang
terakhir pemimpin harus mampu mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman dan
lingkungan.

Rujukan : https://www.indotelko.com/read/1545186520/pemimpin-revolusi-industri-4-0

4. a) Menurut saya pelaksanakan supervisi manajerial dan supervisi akademik


sangan baik dilakukan kepala sekolah demi mencapai Manajemen sekolah yang
baik. Karena tujuan atau implementasi dilakukannya supervisi manajerial adalah
berupa kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala sekolah
dan seluruh elemen sekolah lainnya di dalam mengelola, mengadministrasikan
dan melaksanakan seluruh aktivitas sekolah, sehingga dapat berjalan dengan
efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan sekolah serta memenuhi standar
pendidikan pendidikan nasional. Adapun supervisi akademik esensinya
berkenaan dengan tugas pengawas untuk untuk membina guru dalam
meningkatkan mutu pembelajarannya, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.

b) Masalah dari dilakukannya supervisi manajerial dan supervise akademik yaitu


kurangnya persiapan guru yang akan disupervisi, unsur subjektifitas guru sebagai
supervisor masih tinggi, masih sering terjadi pergantian kepala sekolah, sarana
dan prasarana yang terbatas, kurangnya guru yang disiplin, dan kurangnya
pengetahuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar yang efektif.

Rujukan : https://www.slideshare.net/jhesicapurba/permasalahan-pelaksanaan-supervisi-

pendidikan-dan-alternatif-pemecahannya

c) Alternatif penyelesaiannya yaitu dengan melakukan pendelegasian wewenang


oleh kepala sekolah kepada guru senior, pembinaan oleh kepala sekola kepada
guru yang telah ditunjuk sebagai supervisor, melakukan koordinasi secara intens
kepada seluruh elemen sekolah, menyediakan sarana dan prasarana untuk
melakukan supervise, dan meningkatkan kedisiplinan dan tata tertib guru.

Rujukan : https://www.slideshare.net/jhesicapurba/permasalahan-pelaksanaan-supervisi-

pendidikan-dan-alternatif-pemecahannya

Anda mungkin juga menyukai