Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA


PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu :
Fachrur Rozie, M. Pd.

Oleh :

Fernando Sitorus (190611100012)


Clarisa Dwi Mawarni (190611100013)
Ita Tri Astuti (190611100014)
Jimas Gussanti (190611100015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dalam keadaan sehat dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran “. Tidak lupa
sholawat serta salam tetap tercurahkan pada baginda Muhammad SAW yang telah
menuntun kita ke jalan yang benar.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Media


Pembelajaran yang diampuh oleh bapak Fachrur Rozie, M.Pd. makalah ini berisi
mengenai pemahaman akan media pembelajaran.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang


bersangkutan dan teman-teman yang selalu mendukung kami, serta orang tua yang
menjadi motivasi kami untuk semangat belajar. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya. Kami selaku penyusun dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dikesempatan
berikutnya kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.

Bangkalan, 24 Oktober 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jenis Media Pembelajaran ...................................................... 3
2.2 Klasifikasi Media Pembelajaran.............................................. 7
2.3 Karakteristik Media Pembelajaran........................................... 10
2.4 Teknik Penggunaan Media...................................................... 12

BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan.................................................................................. 17
3.2 Saran........................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 19
LAMPIRAN........................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran


yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan
media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan


dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat
persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya
biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru /
fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media
pembelajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut
adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai
anak didik secaratuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang
dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya
sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai
makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga
aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek
intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai
akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah
lakuanakdidik disekolah. Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru
dalam menglola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar
hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru
mengelola kelas, tujuan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini
kiranya tidak perlu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih
terbuka lebar.

Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan jumlah anak didik di


kelas. Mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas. Kelas adalah
upaya lain yang tidak bisa diabaikkan begitu saja. Pendekatan terpilih
mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Disamping itu juga,
perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan
mengupayakan pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya
tujuan bersama. Karenanya makalah ini memaparkan media pembelajaran
mulai dari jenis media, klasifikasi, karakteristik serta teknik penggunaan
media pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa jenis media pembelajaran?


2. Bagaimana klasifikasi media pembelajaran?
3. Apa karakteristik media pembelajaran?
4. Bagaimana teknik penggunaan media?

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui jenis media pembalajaran.


2. Untuk mengetahui klasifikasi media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui karakteristik media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui teknik penggunaan media.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Media Pembelajaran


A. Jenis-Jenis Media Belajar
Jenis- jenis media belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
media visual, media audio, dan media audio visual
1. Media Visual
Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di
dalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang di
sajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan
indera pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di gunakan untuk
umum lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra.
Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan saja.
Macam-macam media visual Gambar atau foto, Peta konsep, Grafik, dan
Poster.

Kelebihan dan kekurangan Media Visual

Kelebihan :

1. Dapat di analisis lebih mudah, selain itu media visual juga dapat
mempermudah ppeserta didik dalam memahami materi dan juga membuat
peserta didik untuk berfikir lebih kritis, dan juga materi yang disajikan
dengan menggunakan media visual akan lebih mudah diingat oleh peserta
didik.
2. Dapat megatasi keterbatasan pengetahuan yang di miliki oleh peserta
didik.
3. Dapat membagkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.
4. Menigkatkan daya tarik peserta didik terhadap materi yang di sajikan
dengan mengunakan media visual.
5. Mudah untuk diaplikasikan.
6. Tahan lama sehingga peserta didik dapat membaca atu melihatnya berkali
kali.

Kekurangan :

1. Kurang praktis dalam penggunaanya.


2. Hanya berupa gambar dan tulisan saja sehingga media ini tidak dapat di
terapkan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, salah satunya
adalah tunanetra. Media ini tidak di lengkapi dengan suara jadi kurang
menarik.
3. Biaya produksi cukup mahal karena sebelum menggunakn media ini harus
menyetak atu membuat dan megirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh
masyarakat.

2. Media Audio

Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media pembelajaran
atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan
secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera
pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa suara. Macam-macam media
audio yaitu Radio, Cessette recorder, dan Laboratorium bahasa.

Kelebihan dan Kekurangan Media Audio

Kelebihan :

1. Biaya yang harus dikeluarkan hanya sedikit (harganya murah).


2. Media mudah dibawa dan di pindahkan, sehingga mudah dalam
penggunaanya.
3. Materi dapat diputar kembali.
4. Dapat merangsan keaktifan pendegaran peserta didik, dan juga dapat
mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan
sebagainya.

Kekurangan:
1. Media ini bersifat abstrak karena hanya berupa suara saja sehingga pada
hal hal tertentu juga memerlukan bantuan visual.
2. Karena media audio ini bersifat abstrak pemahaman pengertiannya hanya
bisa di kontrol melalui kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
3. Media ini akan berhasil jika diterapkan bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
4. Media ini tidak dapat diterapkan oleh peserta didik yang berkebutuhan
khusus lebuh tepatnya bagi mereka yang tidak bisa mendengar (tuna
rungu).

3. Media Audio Visual

Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar
yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan
kreatif dengan menggunakan indra pendengaran dan penglihatan. Media ini
berupa suara dan gambar. Macam – macam media audio visual. Menurut
Djamarah, media audio visual dibagi menjadi 2 :

1. Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
dari satu sumber seperti televisi, video kaset, film bersuara.
2. Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda seperti film bingkai suara.

Contoh media audio visual murni :

1. Televisi
2. Video kaset
3. Film bersuara

Contoh media audio visual tidak murni::

1. Film Bingkai Suara (Sound Slide)


Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual

Kelebihan :

1. Pemakaian tidak terikat waktu


2. Sangat praktis dan menarik
3. Harganya relative tidak mahal, karena bisa digunakan berkali-kali
4. Menghemat waktu dan video atau film dapat diputar kembali

Kekurangan :

1. Jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat mengikuti


2. Untuk media film bingkai suara, harus memerlukan ruangang yang gelap
3. Untuk media televise, tidak bisa dibawa kemana – mana karena cenderung
ditempat tertentu.
4. Membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus dalam menyajikan atau
membuat media belajar audio visual, karena media ini berupa suara dan
gambar-gambar, baik gambar bergerak maupun diam. Oleh karena itu
pembuatan media ini cenderung lebih rumit dibandingkan dengan
menggunakan media visual dan media audio.
2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran

A. Klasifikasi Media
Para pakar mengelompokkan dan mengklasifikasikan jenis media
pembelajaran didasarkan pada sifat, karakteristik, rumit dan sederhananya pesan
yang disampaikan.
1. Wilbur Schramm
Mengklasifikasikan menjadi 3 yaitu: media rumit, mahal, dan
media sederhana.1 Schramm juga mengelompokkan media menurut
kemampuan daya liputan, yaitu:
a. Liputan luas dan serentak seperti: TV, radio, dan facsimile
b. Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio
tape.
c. Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar
dengan komputer dan telepon.
2. Gagne
Mengklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
bergerak, film bersuara, dan mesin belajar.2 Ketujuh kelompok media
pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberikan kondisi
eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai
prestasi, dan pemberi umpan balik.
3. Edgar Dale
Media mengklasifikasikan menurut pengalaman belajar siswa yaitu
: dari pengalaman yang bersifat konkrit hingga yang bersifat abstrak, yaitu
dengan jenjang sebagai berikut :
a. Direct Purposefull Experience (pengalaman melalui pengalaman
langsung dan bertujuan)
1
Scramm, 1977, Wilbut, “Big Media Little Media:Tolls ang very Hills. California
2
Gagne Robert, ( 1985 ), The Conditionng Of Learning, New York, Hot Rinehart and Winston
b. Contrived Experience (pengalaman melalui tiruan)
c. Dramatic Experience (pengalaman melalui dramatisasi)
d. Demonstran Experience (pengalaman melalui demonstrasi seperti tarian,
pakaian dsb).
e. Field Trip (pengalaman melalui karya wisata)
f. Exhibit (pengalaman melalui pameran)
g. Televis Motion Picture (pengalaman melalui gambar hidup).3
4. Allen
Mengklasifikasikan menjadi sembilan kelompok media, yaitu:
visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran
terprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan.Di samping
mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media
pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat
bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu
tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam
tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan
konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut
memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar, ada
tinggi, sedang, dan rendah.
5. Ibrahim
Media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks
tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa
proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio,
media proyeksi, televisi, video, komputer.
6. Nana Sudjana
Media diklasifikasikan membagi dua jenis media yaitu : Media dua
dimensi dan media tiga dimensi.4Media Grafis seperti gambar, foto, grafik,
bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis
sering disebut juga media dua dimensi yaitu media yang mempunyai

3
E. Dale, 1969,Audiovisual Method in Teaching, NY: Dyden Press
4
Nana Sudjana, Ahmad Rifai , 2005. Media Pengajaran, Sinar Baru Algendindo, Bandung.
ukuran panjang dan lebar. Sedangkan Media tiga dimensi yaitu dalam
bentuk model seperti model padat (solid), model menampang, model
susun, model kerja, mock-up, diorama dll.
7. Rudy Bretz (2004) dalam Sanjaya ( 2006: 212).5 Mengklasifikasikan ciri
utama media menjadi tiga unsur pokok,yaitu: suara, visual, dan gerak. Di
samping itu Bretz juga membedakan antara media siar (telecomunication)
dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media,
yaitu :
a. media audio visual gerak, seperti film bersuara, pita video
b. media audio visual diam
c. media audio semi gerak, tulisan jauh bersuara
d. media visual gerak, seperti film bisu
e. media visual diam, seperti halaman cetak , foto, migrophone
f. media audio, seperti radio, telephone, pita audio
g. media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.

5
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan .Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
2.3 Karakkteristik Media Pembelajaran
1. Media Grafis
Meda cetak dan grafis di dalam proses pembelajaran paling banyak
dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual
nonproyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke
penerima pesan atau dari guru kepada siswa. Pesan yang ditangkan dalam
bentuk tulisan, huruf, gambar, dan symbol yang mengandung arti disebut
Media Grafis.
Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya
dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan
pesan dari guru kepada siswa.Saluran yang dipakai menyangkut indra
penglihatan yang dituangkan kedalam symbol-simbol yang menarik dan
jelas.
Media ini termasuk media yang relative murah dan mudah dalam
pendanaannya bila dirtimbang dari segi biaya. Macam-macam media
grafis yaitu gambar/foto, diagram, bagan, grafik, poster, media setak, buku
dan sebagainya.
2. Gambar/foto
Media grafis paling umum digunakan dalam pembelajaran, karena
merupakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkret
menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga
tidak verbalistik.
Kelebihan media foto ialah: (1) sifatnya konkret, lebih realistic
dibandingkan dengan verbal symbol; (2) dapat memperjelas suatu masalah
dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua; (3) murah
harganya dan tidak memperluas peralatan khusus dalam penyampaiannya.
Sementara itu kelemahan media foto, adalah: (1) gambar/foto
hanya menekankan pada presepsi indra mata; (2) ukurannya sangat
terbatas untuk kelompok besar; (3) tidak bisa menampilkan secara detail.
3. Diagram
Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis-
garis dan symbol-simbol secara garis besar dan menunjukkan hubungan
antar komponen atau proses ayng ada pada diagram tersebut. Isi diagram
pada umummnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram ini berfungsi untuk
menyederhanakan hal-hal yang komplek sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan. Diagram biasanya bersifat:
a. Simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti
b. Untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam
bidangnya tentang isi diagram tersebut
c. Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram
dapat memperjelas diri.
Ciri-ciri diagram yang baik:
a. Cukup rapid an disertai dengan keterangan yang jelas
b. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
c. Penyusunannya disesuaikan dengan pol abaca yang umum dari
atas ke bawah atau kiri ke kanan
d. Sesuai dengan kaidah keterbacaan visual
4. Bagan
bagan merupakan media yang berisi gambar keterangan, daftar, dan
sebagainya. Bagan digunakan untuk memeragamkan pokok-pokok isi
bagasi secara jelas dan sederahana, antara lain perkembangan,
perbandingan, struktur, organisasi dan langkah-langkah atau prosedur
kerja.
5. Grafik(Graph)
Grafik adalah penyajian kembali data-data yang berupa angka-
angka dalam bentuk visual simbolis. Jenis-jenis grafik di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Grafik garis yaitu grafik yang paling dapat menggambarkan data
secara tepat, dapat menggambarkan hubungan antara dua
kelompok data dan dapat digunakan untuk data-data yang kontinu.
b. Grafik batang yaitu grafik yang menggambarkan jumlah data.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam grafik, yaitu symbol
gambar yang dipakai sendiri, jumlah data yang diperhatikan
melalui jumlah gambar, dan jumlah besar kecinya gambar akan
dapat dibaca apabila di bawah gambar tesebut diberikan angka
yang sebenarnya.
6. Media Display
a. Papan tulis/ white board
Salah satu media penyajian pembelajaran yang juga sering
digunakan adalah papan tulis dan white board. Kedua media ini
dapat dipakai untuk penyajian tulisan, sket, gambar dengan
menggunakan kapur, spidol white board, baik yang berwarna
ataupun tidak berwarna.

2.4 Teknik Penggunaan Media


Dilihat dari penggunaan media berdasarkan tempat, maka teknik
penggunaan media pembelajaran dibagi dua, yaitu:
a. Penggunaan media di kelas
b. Penggunaan media di luar kelas
Untuk penggunaan media di luar kelas dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Penggunaan media tidak terprogram, contoh penggunaan kaset
pelajaran bahasa Inggris dan penggunaan siaran radio untuk pendidikan;
2) Penggunaan media secara terprogram, contoh penggunaan radio di
SLTP Terbuka dan penggunaan E-Learning di beberapa sekolah di
Indonesia.
a. Penggunaan Media di Kelas
Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menjunjung tercapainya
tujuan tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar
mengajar dalam situasi kelas dalam merencanakan pemanfaatan media, guru
harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang
mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta strategi belajar mengajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan. Media pembelajaran yang dipilih haruslah
sesuai dengan ketiga hal tersebut, ialah, tujuan, materi, dan startegi
pembelajaran penggunaan media pembelajaran yang terpenting adalah media
disajikan dalam ruang kelas di mana guru dan siswa hadir bersama-sama
berinterkasi secara langsung (face to face).
b. Penggunaan Media di Luar Kelas
Dalam hal ini media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru,
namun digunakan oleh siswa sendiri tanpa adanya instruksi guru atau melalui
pengontrolan oleh orang tua siswa. Penggunaan media pembelajaran di luar
situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu penggunaan
media terprogram dan penggunaan media secara tidak terprogram.
1. Penggunaan Media Tidak Terprogram
Penggunaan media dapat terjadi dimasyarakat luas. Hal ini ada kaitannya
dengan keberadaan media massa yang ada dimasyarakat. Misalnya televisi,
radio, penggunaan film melalui CD/DVD ROM. Penggunaan media ini
bersifat bebas yaitu bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi
dan tidak terprogram sesuai tuntutan kurikulum yang diberikan oleh guru atau
sekolah. Pembuat media mendistribusikan program media tersebut
dimasyarakat, baik dengan cara di perjual belikan maupun didistribusikan
secara bebas dengan harapan media itu akan digunakan orang dan cukup
efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh jenis penggunaan media seperti ini ialah:
1. Penggunaan Kaset Pelajaran Bahasa Inggris
Kita dapat menjumpai ditoko disekitar tempat tinggal kita banyak dijual
kaset pelajaran bahasa Inggris yang dibuat untuk melengkapi buku-buku
pelajaran bahasa Inggris tertentu. Orang yang merasa memerlukan program
tersebut dapat membelinya secara bebas. Tidak hanya siswa sekolah tetapi
orang tua juga atau masyarakat umum. Menggunakannya pun secara bebas
juga, artinya kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana saja dan untuk
kepentingan apa saja semuanya tergantung kepada pemilik kaset itu sendiri.
2. Penggunaan Siaran Radio Untuk Pendidikan
Pada saat ini banyak siaran radio atau televisi yang bersifat pendidikan.
Program-program itu disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan pesan-
pesan pendidikan tertentu. Misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris,
Matematika, Bahasa Indonesia dan lain-lain. Penggunaan program itu
kebanyakan tidak dikontrol oleh penyelenggara siaran. Program tersebut
disiarkan dengan harapan didengarkan dan dimanfaatkan oleh orang. Dalam
hal ini penyelenggara siaran tidak mengatur bagaimana program itu
didengarkan dan dimanfaatkan. Penyelenggaraan siaran juga tidak
mengevaluasi hasil penggunaan program tersebut. Artinya penyelenggara
siaran tidak menilai sampai seberapa jauh pesan yang telah disampaikan
kepada pendengar itu dapat diterima oleh pendengar dan apa pengaruhnya
terhadap kemampuan keterampilan dan sikap pendengar. Penggunaan media
ini bersifat terbuka, siapapun dapat menggunakannya selain siswa juga yang
lainnya.
2. Penggunaan Media Secara Terprogram
Penggunaan media secara terprogram adalah bahwa media tersebut
digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik
untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang
sedang berlaku. Bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik
(audience) diorganisasikan dengan baik hingga mereka dapat menggunakan
media itu secara teratur, berkesinambungan dan mengikuti pola belajar
mengajar tertentu. Biasanya siswa diatur dalam kelompok-kelompok belajar.
Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh
seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dibahas atau ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat
belajar dari media tersebut secara berkelompok atau secara perorangan.
Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun
dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman
atau penyelesaian tugas-tugas tertentu. Hasil belajar mereka dievaluasi secara
teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu
menyediakan alat evaluasi tersebut. Pelaksanaan evaluasi diatur oleh para
tutor menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan oleh pembuat
program.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan media secara terprogram:
1. Penggunaan Radio di SLTP Terbuka
Penggunaan radio sebagai media pembelajaran dilaksanakan diluar
kelas, sesuai dengan karakteristik SLTP terbuka yaitu sebagian besar belajar
menggunakan bahan berupa modul, belajar dimana saja saat mereka bekerja
atau bermain. Tatap muka porsinya hanya sedikit yaitu pada saat disekolah
induk dan ditempat kegiatan belajar (TKB). Modul-modul yang diberikan
kepada mereka bersifat modul integrated yaitu menggabungkan antara bahan
cetak dengan media berupa kaset, siaran radio, sound slide, video dan lain-
lain. Begitu halnya pada saat siswa menggunakan siaran radio pendidikan,
mereka mendengar dan menyimak siaran radio pendidikan disesuaikan
dengan bahan cetaknya, yang disertai dengan penugasan dan evaluasi belajar,
dengan demikian jelas bahwa penggunaan media siaran radio tersebut
terprogram yang disesuaikan dengan tujuan dan kurikulum.
2. Penggunaan E-Learning di Beberapa Sekolah di Indonesia
E-learning adalah sistem pembelajaraan yang memanfaatkan media
elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian
besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih diarahkan pada
penggunaaan teknologi komputer dan internet. Melalui komputer, siswa dapat
belajar secara individual baik secara terprogram maupun tidak terprogram.
Secara tidak terprogram siswa dapat mengakses berbagai bahan belajar dan
informasi di internet menggunakan fasilitas di internet seperti mesin pencari
data (search engggine).Secara bebas siswa dapat mencari bahan dan informasi
sesuai dengan minat masing-masing tanpa adanya intervensi dari siapapun.
Sebagian besar komputer juga sering dimanfaatkan untuk hiburan seperti
bermain games, namun demikian hal tersebut tidak dapat dihindari sebab
penggunaan media elektronik terutama internet bebas digunakan.
Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya dengan
program e-learning. Pada program ini sekolah atau pihak penyelenggara
menyediakan sebuah situs atau web e-learning yang menyediakan bahan
belajar secara lengkap baik yang bersifat interaktif maupun non interaktif.
Kegiatan siswa dalam mengakses bahan belajar melalui e-learning dapat
dideteksi apa yang mereka pelajari, bagaimana progresnya, bagaimana
kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain-lain. Di Indonesia
pada umumnya masih bersifat blended e-learning, yaitu e-learning bukan alat
pembelajaran utama melainkan sebagai bahan dan alat pelengkap dari
pembelajaran konvensional. Pembelajaran dengan kontrol guru dikelas masih
tetap dominan, siswa belum secara totalitas menggunakan internet sebagai
sistem pembelajarannya. Internet baru berfungsi sebagai suplemen dan belum
sebagai komplemen atau pengganti PBM konvensional.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis- jenis media belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
media visual, media audio, dan media audio visual. Setiap jenis media
pembelajaran memiliki kelebihan serta kekurangan dalam
pengggunaannnya. Para pakar mengklasifikasikan jenis media
pembelajaran didasarkan pada sifat, karakteristik, rumit dan sederhananya
pesan yang disampaikan. Karakteristik setiap media pembelajaran juga
berbeda seperti pada Media cetak dan grafis media ini termasuk kategori
media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
pemberi ke penerima pesan atau dari guru kepada siswa. Gambar/foto
jenis media ini mudah digunakan dan mudah dimengerti oleh peserta
didik. Diagram merupakan gambar sederhana yang berfungsi untuk
menyederhanakan hal-hal yang komplek sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan. Bagan merupakan media yang berisi gambar keterangan,
daftar, dan sebagainya. digunakan untuk memeragamkan pokok-pokok isi
bagasi secara jelas dan sederahana. Grafik adalah penyajian kembali data-
data yang berupa angka-angka dalam bentuk visual simbolis. Papan tulis/
white board dipakai untuk penyajian tulisan, sket, gambar dengan
menggunakan kapur, spidol white board, baik yang berwarna ataupun
tidak berwarna. Teknik penggunaan media dibagi menjadi. Penggunaan
media di kelas dan di luar kelas. Untuk penggunaan media di luar kelas
terdiri dari Penggunaan media tidak terprogram dan penggunaan media
secara terprogram.
3.2 Saran
Media pembelajaran ialah sarana yang dipergunakan dalam proses
belajar agar mencapai suatu keberhasilan dalam proses belajar. Sebaiknya,
seorang guru atau pengajar harus mampu mengusai media pembelajaran agar
siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan agar
siswa tidak cepat bosan dalam belajar, sehingga motivasi belajar mereka pun
akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Amad, Hamzah dan Santosa,Ananda. 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: FAJAR
MULYA.
E. Dale, 1969,Audiovisual Method in Teaching, NY: Dyden Press.

Gagne Robert, ( 1985 ), The Conditionng Of Learning, New York, Hot Rinehart and Winston.

Maimunah. (2016). Metode Penggunaan Media Pembelajaran. Jurnal Al-Akbar.5(1), 18-22


Nana Sudjana, Ahmad Rifai , 2005. Media Pengajaran, Sinar Baru Algendindo, Bandung.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan .Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Scramm, 1977, Wilbut, “Big Media Little Media:Tolls ang very Hills. California.
Susanti dan Affrida Zulfiana. Jenis-jenis Media dalam Pembelajaran, Jurnal Pendidikan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai