Dosen Pembimbing :
Adin Muafiro, SST., M. Kes.
Disusun Oleh :
1. Anis Sofiyeh (P27820119055)
2. Dwi Rachmawati (P27820119066)
3. Hamida Agum Nur Islami (P27820119071)
4. Putri Dewi Nurbayti (P27820119087)
5. Rendy Andhika Putra (P27820119088)
Tingkat II Reguler B
PRODI D3 KEPERAWATAN SOETOMO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Contoh Kasus :
Terdapat seorang pasien berusia 45 tahun bernama Tn.A. Tn. A berasal dari
keluarga yang kurang harmonis. Tn. A sudah dirawat di rumah sakit sejak 2 hari
yang lalu karena hipotensi. Perekonomian keluarga Tn. A juga tidak terlalu baik.
Sehingga, sebelum masuk rumah sakit Tn. A menjadi tulang punggung
keluarganya yang terdiri dari 1 istri dan 1 anak. Setiap hari Tn. A kerja keras
untuk menghidupi keluarganya sampai akhirnya masuk rumah sakit. Perawat X
merupakan perawat yang bertanggung jawab untuk merawat Tn. A. Suatu ketika,
istri Tn. A datang ke rumah sakit menemui Tn. A dan mengajukan cerai kepada
Tn. A karena istrinya merasa tidak kuat mendampingi Tn. A. Tn. A yang
mendengar pernyataan istrinya merasa kecewa sekaligus marah karena
menganggap istrinya tidak pernah menghargai kerja keras Tn. A selama ini. Tn. A
sangat emosi sampai akhirnya istrinya pulang dan perawat X masuk ke ruangan
Tn. A dirawat. Perawat X mengajak Tn. A berkomunikasi untuk menanyakan
kondisi Tn. A apakah membaik atau terdapat keluhan, tetapi karena Tn. A masih
terbawa emosi akhirnya Tn. A membentak perawat X dan memarahinya. Hal ini
membuat Tn. A melampiaskan emosinya kepada perawat X.
a. Gangguan fisik
b. Gangguan emosional
c. Gangguan spiritual
d. Gangguan jiwa
e. Gangguan hubungan sosial
2. Pada kasus di atas, jenis emosi apa yang di alami pasien sehingga pasien
tersebut membentak dan memarahi perawat X ?
4. Apa yang seharusnya pertama kali perawat lakukan apabila terdapat klien yang
mengalami gangguan komunikasi karena emosi ?