Anda di halaman 1dari 17

TEORI DAN PRINSIP MANAJEMEN

PENDIDIKAN
KELOMPOK 1:
FITRIA NOVIANTI (2007593)
Ilda Zamil (2004798)
Nazwa Desy Nurfitriany (2004313)
Safinatunnajah (2003408)

2B PGSD
A. Pengertian Manajemen
Terdapat tiga fokus untuk mengartikan manajemen yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen
sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan
kemampuan manajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi dan
konseptual
2. Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai
aktivitas manajemen
3.Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau
memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan

Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau
melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.

2
B. Pengertian Manajemen Pendidikan
Purwanto (1970: 9) adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi usaha-usaha besar,
seperti mengenai perumusan policy, pengarahan usaha usaha besar, koordinasi, konsultasi,
korespondensi, kontrol perlengkapan, dan seterusnya sampai kepada usaha-usaha kecil dan
sederhana, seperti menjaga sekolah dan sebagainya.
Menurut Usman (2004: 8) manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

3
Dari pendapat para ahli tersebut dapat penulis simpulkan bahwa Manajemen
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya,
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi
manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

4
Pada undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.
Menurut brubecker educatation should be through of as process of man reciprocal adjusman to nature.
dinyatakan bahwa pendidikan merupakan proses timbal balik antara kepribadian individu dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan.
Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk membantu
kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan.

5
Dictionary of education mendefinisikan pendidikan sebagai (1) proses seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan tingkah laku dalam masyarakat; (2) proses sosial yang menyediakan lingkungan
yang terpilih dan terkontrol untuk mengembangkan kemampuan sosial dan individual secara optimal.
Dengan demikian pendidikan merupakan suatu sistem perencanaan untuk menciptakan manusia
seutuhnya. Sistem pendidikan memiliki garapan dasar yang dikembangkan, diantaranya terdiri dari:
1. Bidang garapan peserta didik
2. Bidang garapan tenaga kependidikan
3. Bidang garapan kurikulum
4. Bidang garapan sarana prasarana
5. Bidang garapan keuangan
6. Bidang garapan kemitraan dengan masyarakat
7. Bidang garapan bimbingan dan pelayanan khusus

6
c. Tujuan Manajemen Pendidikan
Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara
benar,akurat,dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif, dan efisien.
1. Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh(output) dengan r jumlah sumber yang
dipergunakan(input). Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas output berupa jumlah tamatan dan kuantitas input
berupa jumlah tenaga kerja dan sumber daya selebihnya(uang,peralatan,perlengkapan,bahan,dsb).
2. Kualitas menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan ke pada barang (
products) dan/atau kinerjanya( preffer end coote,1991).
3. Efektivitas, erfektivitas institusi pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan
sekolah,kurikulum,sarana dan prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan masyarakatnya, pengelolaan bidang
khusus lainnya.
4. Efisiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul( doing things right) sementara efektivitas adalah
menyangkut tujuan( doing the right things) atau efektivitas adalah perbandingan antara rencana dengan tujuan yang
dicapai, efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input/sumber daya dengan output.

7
D. Fungsi Manajemen Pendidikan
Mengadaptasi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja
pendidikan secara umum melaksanakan beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, menentukan strategi
pelaksanaan kegiatan, menentukan tujuan atau kerangka tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
menentukan rencana harus dilakukan secara matang dengan melakukan kajian secara sistematis sesuai
dengan kondisi organisasi dan kemampuan sumber daya dengan tetap mengacu pada visi dan misi organisasi
(Andang, 2014: 25).

2. Fungsi pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas kepada orang-orang yang terlibat
dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan kerja. Pelaksanaan fungsi
pengorganisasian dapat memanfaatkan struktur yang sudah dibentuk dalam organisasi. Artinya, deskripsi
tugas yang akan dibagikan adalah berdasarkan tugas dan fungsi struktur yang ada dalam suatu organisasi.

8
3. Fungsi Penggerakkan (actuating) adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh
adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti dan memahami pembagian pekerjaan yang efektif
dan efisien. Actuating adalah bagian yang sangat penting dalam proses manajemen. Berbeda dengan ketiga
fungsi lain (planning, organizing, controlling), actuating dianggap sebagai intisari manajemen, karena secara
khusus berhubungan dengan orang-orang (Baharudin, 2010: 106).

4. Fungsi Pengawasan adalah proses penentuan apa yang dicapai. Berkaitan dengan standar apa yang sedang
dihasilkan, penilaian pelaksanaan (performansi) serta bilamana perlu diambil tindakan korektif. Ini yang
memungkinkan pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana, yakni
sesuai dengan standar yang diharapkan. Tujuan pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu
mempertahankan hasil atau output yang sesuai dengan syarat-syarat sistem. Artinya dengan melakukan kerja
pengawasan, diharapkan dapat mencapai kualitas produk
organisasi berdasar perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga
konsumen atau stakeholders menjadi puas (Baharudin, 2010: 111).

9
E. Teori-Teori Manajemen Pendidikan
. Menurut Nanang Fattah (2000: 22-29) bahwa Teori Manajemen ada tiga, antara lain yaitu:
a. Teori Klasik, Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik,
dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari premis bahwa
organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut
struktur/anatomi organisasi.
b. Teori neo-klasik, Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan
dirinya. Beberapa pelopor aliran neo-klasik ini antara lain: Elton Mayo dengan Studi Hubungan antar-
Manusia, atau tingkah laku manusia dalam situasi kerja terkenal dengan Studi Hawthorne. Berdasarkan hasil
studi ini ternyata kelompok kerja informal lingkungan sosial pekerja mempunyai pengaruh yang besar
terhadap produktivitas.
c. Teori modern, Pendekatan modern berdasarkan hal-hal yang sifatnya situasional. Artinya orang
menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan.
10
F. prinsip Manajemen Pendidikan

1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.


2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknnya sesuai dengan sifat-sifat dan
kemampuannya.
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
5. Relatifitas nilal-nliai

Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam limu dan praktiknya harus memperhatikan
tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilal.

11
Fattah (1996:33) mengklasifikasikan prinsip manajemen ke dalam tiga ranah yaitu:
1. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran;
Bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi organisasi. Hendaknya organisasi merumuskan tujuan dengan
tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman dan nilai-nilai yang berlaku. Prinsip manajemen
berdasarkan sasaran sudah dikembangkan menjadi suatu teknik manajemen yaitu MBO (management by
objective) yang pertama digagas oleh Drucker (1954) sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan
Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan
unsur pejabat dan fungsional dinas, dan lebih baik terdapat stakeholders untuk merumuskan visi, misi dan
objective dinas pendidikan.

12
Pada tingkat sekoiah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, TU, komite sekolahh, siswa, orang
tua siswa, masyarakat dan stakeholders duduk bersama membahas rencana strategis sekolah dengan
mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:
A. menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapal sekolah
B. menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah
C. berunding menetapkan sasaran-sasaran yang di butuhkan
D. menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran
E. menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
F. menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan
G.lakukan monitoring dan buat laporan.

13
2. Prinsip manajemen berdasarkan orang;
keberadaan orang sangat penting dalam organisasi. Karena tanpa orang organisasi bukanlah apa-apa.
Orang adalah penggerak organisasi yang perlu diperhatikan secara manusiawi kebutuhannya,
tuntutannya, keinginannya, aspirasinya, perkembangannya, dan juga keluhan-keluhannya.
Aplikasi prinsip ini adalah memberikan peluang yang besar kepada staf untuk meningkatkan
kemampuan melalui pelatihan/penataran atau studi lanjut. Di samping itu, manajer melaksanakan
pelayanan manajerial berdasarkan managerial effectiveness yang disesuaikan dengan kematangan staff.

14
3. Prinsip manajemen berdasarkan informasi;
Banyak aktivitas manajemen yang membutuhkan data dan informasi secara cepat, lengkap dan akurat.
Suatu aktivitas pengambilan keputusan sangat didukung oleh informasi begitupun untuk melaksanakan
kegiatan rutin dan incdental diperlukan informasi yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga
memudahkan manajer dan pengguna mengakses dan mengolah informasi.

15
Hasil Notulen

Microsoft Word
Document

16
THANKS!
Any questions?

17

Anda mungkin juga menyukai