(KTSP-2006)
Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd. &
Deskripsi
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan perkembangan
kehidupan peserta didik, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Landasan
tersebut dipergunakan bagi para penyusun kurikulum (makro) atau kurikuum
tertulis atau kurikulum ideal, tetapi juga dijadikan dasar pertimbangan oleh
para pelaksana kurikulum (mikro) yaitu para guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan dan pihak-pihak terkait, sebagai bahan untuk dijadikan
instrument dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum
disetiap jenis dan jenjang pendidikan.
Suatu bangunan kurikulum memiliki empat komponen yaitu komponen
tujuan (aims, goals, objectives) isi, materi (content), proses pembelajaran
(learning process), dan komponen evaluasi (evaluation), maka agar setiap
komponen bisa menjalankan fungsinya secara tepat dan bersinergi,
makaperlu ditopang oleh sejumlah landasan (foundation), yaitu landasan
filosofis sebagai landasan utama, masyarakat dan kebudayaan, individu
(peserta didik), dan teori-teori belajar (pisikologis).
Definisi Operasional
Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum)
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (UU No.20 Th.2003)
Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai
Kompetensi Lulusan Minimal (Permendiknas No.22 Th.2006 Tentang
Standar Isi)
Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan iptek dan
seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
LIMA PILAR BELAJAR
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Y.M.E
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna
bagi orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri melalui proses pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan
Prinsip Pelaksanaan
1. Peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis dan menyenangkan.
2. Menegakkan 5 pilar belajar.
3. Peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan
dan percepatan.
4. Suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka dan
hangat.
5. Menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial
dan budaya serta kekayaan daerah
7. Diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang
cocok dan memadai antarkelas dan jenis
serta jenjang pendidikan
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
8 1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi (KBK)
1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar Kurikulum 2013
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Pendidikan Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar
DRAFT 13/11/2012
Konstelasi Kurikulum Sejak 2006
9
DRAFT 13/11/2012
10
Pengelolaan Kurikulum
DRAFT 13/11/2012
KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT DAERAH KURIKULUM TINGKAT
NASIONAL SEKOLAH
Koordinasi dan Supervisi
11
I. Mata Pelajaran
KOMPETENSI
2. Misi
e Bahasa Indonesia
3. Strategi
r Matematika
4. Tujuan
min/maks]
a Bahasa Inggris
Pendidikan
n Ilmu Pengetahuan Sosial
g Ilmu Pengetahuan Alam 5. Struktur & RPP dan
Muatan Kegiatan
k KTSP Kurikulum: Pembelajaran
a Seni dan Budaya [Jam [Intra dan
PENGEMBANGAN
pelajaran Ekstra
Pendidikan Jasmani/Olahraga
“real”] Kurikuler]
PEDOMAN
D Keterampilan/Kejuruan
a 6. Waktu &
s Beban
Belajar
a
r Beban 7. Kalender
Belajar Akademik
Kalender
Akademik DRAFT Penyesuaian Event 13/11/2012
Daerah
Muatan Kurikulum
1 Click to add
Kerangka Dasar
Title
Kurikulum
2 Click to add
Struktur Kurikulum
Title
13 Click toBelajar
Beban add Title
24 Kurikulum
Click to addTingkat
Title Satuan Pendidikan
15 Click to add
Kalender Pendidikan
Title
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum 2006 Struktur Kurikulum 2013
13 Alternatif - 1
No Komponen I II III IV V IV No Komponen I II III IV V IV
A Matapelajaran A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
1 Pend. Agama 3 3 3 Pend. Pancasila &
2 5 6 6 6 6 6
Pend. Kewarganegaraan
2 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
B Kelompok B
4 Matematika 5 5 5 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
5 IPA 4 4 4 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
6 IPS 3 3 3 Alternatif - 2
Seni Budaya & No Komponen I II III IV V IV
7 4 4 4 A Kelompok A Tematik
Ketrpln.
1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
Pend. Jasmani, OR & 2 Pend. Pancasila &
8 4 4 4 5 6 6 6 4 4
Kes. Kewarganegaraan
B Muatan Lokal 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 5 5
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
C Pengembangan Diri 2 2 2 5 IPA - - - - 4 4
Jumlah 26 27 28 32 32 32 6 IPS - - - - 4 4
B Kelompok B
DRAFT
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 613/11/2012
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Struktur Kurikulum
1. Kedalaman muatan kurikulum dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum
2. Merupakan pola dan susunan matapelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran
3. Kompetensi Dinyatakan dalam bentuk KI dan KD
4. EksKul: Pramuka (wajib) UKS, PMR
BEBAN BELAJAR
Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem :
• TM (tatap muka): Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik
• PT (penugasan terstruktur): Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi
untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi - Waktu
penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru
• KMTT (kegiatan mandiri tidak terstruktur): Kegiatan pembelajaran berupa
pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai
kompetensi - Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh siswa
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB adalah sebagai
berikut:
• Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran;
• Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan