Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

“FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN”

Dosen Pengasuh
Dr. Riinawati, M.Pd

Disusun Oleh:
Muhammad Yanuar Rifani (18862040011)
Noor Baidho (18862040026)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Jurusan Administrasi Pendidikan
Universitas Achmad Yani Banjarmasinn
Jl. A. Yani km. 5.5 Stadion Lambung Mangkurat Telp.fax(0511)3253850 Banjarmasin - 70249
FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN

Onisimus Amtu ; 2011 : 30-68

Dari Buku - Buku

A. PENGELOLAAN PENDIDIKAN (Cucun Sunaengsih, M.Pd ; 2017 : 5 - 6)

Administrasi pendidikan memiliki beberapa wilayah pekerjan, diantaranya: penaataan yang


mencakup kegiatan perencanaan, pelkasanaan dan pengawasaan terhadap sumber daya manusia
(guru, pegawai tenaga administrasi sekolah, siswa), kurikulum atau sumber belajar dan faisilitas
untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal, dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang turut serta dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah disepakati.
Admninistrai Pendidikan pada dasarnya adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan
secara produktif, yaitu efesien dan efektif (Engkoswara 1987)

Proses manajemen pendidikan atau fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan
mengendalikan. Adpun menurut Ernes Dale dalam Stoner (1992) masing-masing fungsi
manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai
sasaran tadi. Pembatasan mengenai perencanaan secara sederhana dapat dirumuskan
bahwa perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
a. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
b. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
c. Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan?
d. Kapankah tindakan itu harus dikerjakan?
e. Siapakah yang akan menegrjakan tindakan itu?
f. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
2. Organizing adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur
dan terintegrasi untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran
3. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memeberi daya guna maksimal kepada organisasi
4. Directing/commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
member bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melakukan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-
benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula
5. Coordinating merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakkukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi
6. Reporting adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau
hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan
tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi sebagai akuntabilitas organisasi
7. Controlling sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang
berupa mengadakan penilaian, pengukuran, dan bila perlu mengadakan koreksi sehingga
apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan
tujuan yang telah digariskan sebelumnya dalam organisasi
B. MANAJEMEN PENDIDIKAN ( Prof. Dr. H. Andi Rasyid Pananrangi, SH., M.Pd ;
2017 : 87 - 107 )
1. Perencanaan pendidikan
Adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang
satu dan fakta yang lain dalam aktivitas pendidikan; kemudian memprediksi keadaan
dan perumusan tindakan kependidikan untuk masa yang akan datang yang sekiranya
diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki dalam pendidikan.
2. Pengorganisasian dalam lembaga pendidikan.
Dalam proses pengorganisasian suatu lembaga pendidikan, manajer menetapkan
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara rinci berdasarkan bagian-
bagian dan bidang-bidangnya masing-masing sehingga terintegrasikan hubungan-
hubungan kerja yang sinergis, kooperatif, harmonis, dan seirama dalam mencapai
tujuan yang telah disepakati bersama.
3. Pengendalian dalam lembaga pendidikan.
Koordinasi yang dilakukan oleh manajer akan berjalan sempurna apabila manajer
menyadari tugas berikutnya yang berkaitan dengan pengoordinasian, yaitu tugas
pengendalian (controlling). Tugas ini adalah meneliti dan mengawasi agar semua
tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai
dengan dfeskripsi kerja masing-masing personal. Pengendalian dapat dilakukan
secara vertical maupun horizontal, atasan dapat melakukan pengontrolan kepada
bawahannya, demikian pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada
atasannya. Cara tersebut diistilahkan dengan “sistem pengawasan melekat”.
Pengawasan melekat lebih menitik beratkan pada kesadaran dan keikhlasan dalam
bekerja.
4. Penyusunan anggaran biaya dalam lembaga pendidikan.
Salah satu fungsi manajemen adalah menyususn anggaran biaya (budgeting). Setiap
lembaga memerlukan pembiayaan yang terencana dengan matang. Manajer harus
memerhatikan pemasukan atau pendapatan (income) yang diperoleh sebelum
mengeluarkan dana untuk kegiatan tertentu.
C. MANAJEMEN PENDIDIKAN ( Muhammad Kristiawan, Dian safitrin & Rena
Lestari ; 2017 : 24 – 29)
1. Perencanaan.
Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian,
menentukan strategi pelaksanaan kegiatan, menentukan tujuan atau kerangka
tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam menentukan rencana harus dilakukan
secara matang dengan melakukan kajian secara sistematis sesuai dengan kondisi
organisasi dan kemampuan sumber daya dengan tetap mengacu pada visi dan misi
organisasi (Andang, 2014: 25). Dalam perencanaan yang perlu diperhatikan adalah
menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan, dan bagaimana melakukannya,
membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai
efektifitas maksimum melalui proses penentuan target, mengembangkan alternative-
alternatif rencana, mempersiapkan dan mengomunikasikan rencana-rencana dan
keputusan.
2. Pengorganisasian.
Fungsi pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas kepada orang-
orang yang terlibat dalam kerja sama untuk memudahkan pelaksanaan kerja.
Pelaksanaan fungsi pengorganisasian dapat memanfaatkan struktur yang sudah
dibentuk dalam organisasi. Artinya, deskripsi tugas yang akan dibagikan adalah
berdasarkan tugas dan fungsi struktur yang ada dalam suatu organisasi.
3. Penggerakkan.
Penggerakkan (actuating) adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti dan
memahami pembagian pekerjaan yang efektif dan efesien. Actuating adalah bagian
yang sangat penting dalam proses manajemen. Berbeda dengan ketiga fungsi lain
(planning, organizing, controlling), actuating dianggap sebagai intisari manajemen,
karena secara khusus berhubungan dengan orang-orang (Bahrudin, 2010: 106)
4. Pengawasan.
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang dicapai. Berkaitan dengan standar apa
yang sedang dihasilkan, penilaian pelaksanaan (performasi) serta bilamana perlu
diambil tindakan korektif. Ini yang memungkinkan pelaksanaan dapat berjalan sesuai
rencana, yakni sesuai dengan standar yang diharapkan. Tujuan pengawasan menurut
konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil output yang sesuai dengan
syarat-syarat system. Artinya dengan melakukan kerja pengawasan, diharapkan dapat
mencapai kualitas produk organisasi bedasarkan perrencanaan yang telah ditetapkan,
sehingga konsumen atau stakeholders menjadi puas (Bahrudin, 2010: 111)
D. ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN (Drs. Endeng
Suryana, M.Pd.I. ; 2019: 49 - 51)
1. Perencanaan
a. Ditunjukan untuk pencapaian tujuan: kegiatan-kegiatan yang direncanakan
hendaklah merupakan penjabaran dari tujuan yang hendak dicapai. Tujuan-tujuan
yang hendak dicapai dapat berupa tujuan umum, ataupun tujuan secara khusus.
b. Menjabarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan
datang: usaha apa yang dapat dilakukan pada waktu yang akan datang agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat terwujudkan.
c. Mempersiapakan sejumlah alternative: yaitu alternative-alternatif yang akan
dijadikan bahan keputusan untuk menjadi pilihan mana diantaranya yang
memungkinkan dapat dilaksanakan.
d. Sebagai proses: memerlukan langkah-langkah dan waktu, dan adanya
kesinambungan diantara berbagai kegiatan dengan aturan-aturan tertentu.
2. Pelaksanaan
a. Menciptakan kondisi kerja yang kondusif
b. Menjalin hubungan kerja yang komunikatif dan koordinatif agar mekanisme kerja
dapat sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
c. Memberikan dorongan semangat atau motivasi.
d. Memberikan bimbingan dan arahan agar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
e. Memberikan fasilitas atau sarana dan prasarana yang diperlukan dan ada
kaitannya dengan tuntutan dalam pencapaian tujuan.
3. Pengawasan
a. Bersifat menyeluruh atau komprehensif, yaitu harus meliputi semua aspek atau
segi unsure yang telah menjadi bagian dalam kegiatan.
b. Tanggung jawab orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan.
c. Bersifat obyektif, yaitu sesuai bukti atau hasil yang telah dilakukan
d. Bersifat diagnostic, yaitu untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan, atau
kendala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan.
e. Sesuai dengan program atau rencana yang telah ditetapkan
E. TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN (Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd.,
Suryawahyuni Latief, Ph.D.; 2018: 18 – 19)
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan proses penentuan tujuan yang hendak dicapai dan penetapan
sumber-sumber yang digunakan secara efektif dan efesien (Supriharin, 2004).
Perencanaan pendidikan adalah suatu bentuk keputusan yang diambil untuk
menyelenggarakan system pendidikan secara efektif dan efesien dan menghasilkan
output yang berkualitas yang mampu menjawab permintaan masyarakat dan dunia
(Suprihatin, 2004)
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk merancang, mengelompokkan, membagi
tugas-tugas, mendelegasikan, dan menetapkan hubungan kerja dalam kegiatan
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
3. Budgeting (pembiayaan)
Pembiayaan merupakan hal yang sangat penting untuk menjalankan atau
melaksanakan kegiatan kependidikan yang telah direncanakan dan diorganisasikan
secara optimal, pembiayaan harus dirancang secara cermat agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan.
4. Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah proses yang bersifat memberikan arahan pelaksanaan kegiatan
pendidikan berdasarkan kedudukan masing-masing, sehingga pencapaian tujuan dan
sasaran dapat dilakukan secara optimal
5. Actuating (pelaksanaan)
Pelaksanaan adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan oleh para anggota
berdasarkan perencanaan yang telah disepakati bersama dan arahan yang telah
ditetapkan serta dana yang telah disepakati dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran pendidikan yang telah diterapkan
6. Controlling (pengawasan)
Pengawasan merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengontrol jalannya kegiatan
pendidikan sebagaimana yang telah disepakati secara bersama dan untuk mencegah
terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan.
7. Evaluating (evaluasi)
Evaluasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadpi oleh
pelaksanaan yang hasilnya ditunjukan untuk pengembangan atau pembaruan dalam
perencanaan selanjutnya.

Dari Internet
A. https://www.gurupendidikan.co.id/manajemen-pendidikan/

Fungsi dari manajemen pendidikan mengandung empat unsur yaitu sebagai berikut
ini :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah suatu proses menyusun tujuan dan sasaran organisasi serta
menyusun “peta kerja” yang melibatkan cara pencapaian tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu Proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia,
modal, dan peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai
tujuan.

3. Pelaksanaan (Implementation)
Pelaksanaan merupakan suatu Proses dengan menggerakan sumber daya manusia
yang ada untuk melakukan suatu kegiatan pencapaian tujuan sehingga efisiensi proses
terjadi dan menghasilkan sebuah efektivitas hasil kerja.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan suatu Proses pemberian balikan dan tindak lanjut dari
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan suatu rencana yang sudah dibuat
kemudian terdapat tindakan penyesuaian jika terjadi penyimpangan.
B. http://anitamuslim11.blogspot.com/2016/01/fungsi-fungsi-manajemen-
pendidikan.html

1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau
langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Perencanaan menyangkut apa yang akan
dilaksanakan, kapan dilaksanakan, oleh siapa, di mana dan bagaimana
dilaksanakannya.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah menyusun hubungan perilaku yang efektif
antarpersonalia, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan memperoleh
keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang
ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam pengorganisasian mencakaup: (a) membagi
komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran
dalam kelompok, (b) membagi tugas manager dan bawahan untuk mengadakan
pengelompokan tersebut, dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau
unit-unit organisasi.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk memberikan
penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-orang yang menjadi bawahannya
sebelum dan selama melaksanakan tugas.
4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang dilakukan pimpinan untuk mengatur,
menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh
bawahan
5. Pengkomunikasian atau Komunikasi
Pengkomunisian adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan lembaga untuk
menyebarluaskan informasi yang terjadi di dalam maupun hal-hal di luar lembaga
yang ada kaitannya dengan kelancaran tugas mencapai tujuan bersama
6. Pengawasan
Pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut
pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam
melakukan tugas mencapai tujuan. Kegiatan pengawasan sering juga disebut kontrol,
penilaian, penilikan, monitoring, supervisi dsb. Tujuan utama pengawasan adalah
agar dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan dan menghindarkan terjadinya
penyelewengan. Oleh karena itu, pengawasan dapat diartikan sebagai pengendalian.
C. http://ismayulia78.blogspot.com/2017/06/fungsi-manajemen-pendidikan-
pengelolaan.html

a. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan fungsi paling awal dari keseluruhan fugsi manajemen
sebagaimana banyak dikemukakan oleh para ahli. Perencanaan adalah proses kegiatan
yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
 Tujuan perencanaan dalam manajemen pendidikan :
1. Standar pengawasan, mencocokan pelaksaan dengan perencaannya.
2. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasi) baik kualifikasinya
maupun kuantitas.
4. Mendapatkan kegiatan sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
Tenaga dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pencapaian tujuan

 Manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan :


1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemulihan berbagai alternatif terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupu kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu pimpinan sekolah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalm berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan lanjutan dari fungsi perencanaan dalam sebuah
sistem manajemen. Pengorganisasian bisa dikatakan sebagai “urat nadi” bagi seluruh
organisasi atau lembaga, oleh karena itu pengorganisasia sangat berpengaruh terhadap
berlangsugnya suatu organisasi atau lembaga, termasuk didalamnya lembaga
pendidikan.
Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan akan berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan prinsip-prinsip yang mendesain
perjalanan organisasi. Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu :
a) Organisasi itu mempunyai tujuan yang jelas.
b) Tujuan organisasi harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
c) Tujuan organisasi harus dapat di terima oleh setiap orang dalam organisasi.
d) Adanya kesatuan arah dari berbagai bagian organisasi
e) Adanya kesatuan perintah
f) Adanya kesimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam
melaksanakan tugasnya.
g) Adanya pembagian tugas yang jelas.
h) Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin
i) Ada balasan yang setimpal untuk diberikan kepada setiap aggota organisasi.

c. Penggerakkan (actuating)
Dalam buku Ara Hidayat dan Imam Machli (2012:25) Penggerakkan (actuating)
adalah salah satu fungsi manajemen yang berfungsi untuk merealisasikan hasil
perencanaan dan pengorganisasian. Actuating adalah upaya untukmenggerakkan atau
mengarahkan tenaga kerja (man power) serta mendayagunakan fasilitas yang ada
yang dimaksud untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama. Actuating dalam
organisasi juga bisa diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikia rupa sehingga mereka bersedia bekerja secara
sungguh-sungguh demi tecapainya tujuan organisasi
Motivasi berguna sebagai cara untuk menggerakkan agar tujuan organisasi
tercapai. sedangkan komunikasi berfungsi sebagai alat menjalin hubungan dalam
rangka fungsi penggerakan dalam organisasi.

Cara-cara pengarahan yang dilakukan, seperti yang diungkapkan oleh Ritha F.


Dalimunthe berupa :
a. Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukandengan baik.
b. Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berupa di bawahnya
untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
c. Delegasi wewenang
Dalam delegasiasi wewenang ini piminan melimpahkan sebagian dari wewenang
yang dimilikinya kepada bawahannya.
d. Pengawasan (controlling)
Dalam buku Ara Hidayat dan Imam Machli (2012: 25) Pengawasan adalah proses
pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai
dibandingkan dengan standar yang telah di tetapkan sebelumnya yang terlihat dalam
rencana. Pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin bahwa semua kegiatan
terlaksana sesuai dengan kebijaksanaan, strategi, keputusan, rencana dan program
kerja yang telah dianalisis, dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan yang baik mmerlukan langkah-langjkah pengawasan yaitu :


1). Menentukan tujuan standar kualitaspekerjaan yang diharapkan. Standar tersebut
dapat berbentuk standar fisik, standar biaya, standarmodel, standar
penghasilan,standar program, standar yang sifatnya intangible, dan tujuan yang
relistis,
2). Mengukur dan menilai kegiatan-kegiatan atas dasar tujuan dan standar yang
ditetapkan.
3). Memutuskan dan mengadakan tindakan perbaikan.
Pengawasan adalah pengukuran dan koreksi terhadap segenap aktivitas anggota
organisasi guna meyakinkan bahwa semua tingkatan tujuan dan rancangan yang
dibuat benar-benar dilaksanakan.
Pengawasan berfungsi untuk mengukur tingkat efektifitaskerja persona dan
tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi, sehingga pegawasan sesungguhnya merupakan alat pengukuran terhadap
efektivitas, efisiensi dan produktifitas organisasi.
D. https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/manajemen-pendidikan.html

1. Sebagai Perencanaan (Planning)


Dalam hal ini manajemen pendidikan wajib memastikan semua sumber daya di
berbagai bidang bisa membuat peta kerja serta yang sesuai dengan visi perusahaan.

2. Melakukan Pengorganisasian (Organizing)


Manajemen pendidikan menghimpun sumber daya manusia di perusahaan, modal
serta peralatan yang diperlukan. Bidang ini juga harus mencari cara yang paling
efektif untuk mencapai tujuan utama perusahaan dengan melibatkan semua
komponen yang ada dan memastikan semua berjalan sesuai track.

3. Sebagai Pelaksana (Implementation)


Manajemen pendidikan penting untuk menggerakan sumber daya manusia
perusahaan dan mendorong melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah
direncanakan demi tercapainya tujuan. Hal ini penting sebagai proses efisiensi agar
kinerja semua karyawan efektif.

4. Sebagai Pengawas (Controlling)


Bidang ini memiliki kewajiban untuk mengontrol sumber daya agar berjalan
sesuai track yang sudah ditetapkan. Ketika ada hal yang tidak sesuai, mereka harus
bekerja meluruskannya seperti semula.
E. https://www.academia.edu/38762769/UNSUR_DAN_FUNGSI_MANAJEME
N_PENDIDIKAN

1) Planning
- menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang
dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.

2) Organizing
- mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan
kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.

3) Staffing
- menentukan keperluan-keperluan sumberdaya manusia, pengarahan, penyaringan,
latihan dan pengembangan tenaga kerja.

4) Motivating
- mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. Bernard
Berelson dalam Siswanto, mendefenisikan motivasi sebagai keadaan jiwa dan sikap
mental manusai yang memberikn energi, mendorong kegiatan, dan mengarah dan
menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberikan kepuasan atau
mengurangi ketidakseimbangan.

5) Controlling
- mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab
penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana
perlu.

Anda mungkin juga menyukai