Anda di halaman 1dari 5

JUMAT, 06 MARET 2015

MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PRINSIP DAN POLA DASAR

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan atau sekolah, kegiatan administrasi dipergunakan untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif, efisien, dan optimal. Administrasi pendidikan adalah suatu
proses keseluruhan, semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua
fasilitas yang tersedia baik personil, materil maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan. Namun
tujuan pendidikan tidak akan berhasil baik apabila tidak didasari atas prinsip-prinsip yang tepat guna
mencapai tujuan yang telah direncanakan karena prinsip atau dasar adalah suatu kebenaran yang
fundamental yang dapat dipergunakan sebagai landasan dalam pedoman bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat, terutama dalam hal pendidikan.

Pada makalah ini, akan dibahas tentang prinsip dan pola dasar di dalam pengadministrasian pendidikan.
Dalam hal penyusunan makalah ini, pemakalah menggunakan metode library research yakni dengan
mengkaji buku-buku atau literatur-literatur yang di dalamnya membahas tentang prinsip dan pola dasar
pengadministrasian pendidikan.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan administrasi pendidikan? Dan bagaimana pula prinsip dan
pola dasar dalam pengadministrasian pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan? Berikut penjelasan
selengkapnya.

B. Prinsip dan Pola Dasar Administrasi Pendidikan

1. Prinsip Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus
dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut-pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.

Menurut Hadari Nawawi, administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan
sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan
formal.[1]
Dalam sebuah administrasi pendidikan akan berhasil baik apabila didasarkan atas dasar-dasar/prinsip-
prinsip yang tepat. Dasar/prinsip diartikan sebagai suatu kebenaran yang fundamental yang dapat
dipergunakan sebagai landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan bermasyarakat, terutama
dalam lingkungan pendidikan.

Administrasi pendidikan meliputi beberapa dasar/prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip Efisiensi

Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua
sumber tenaga, dana, dan fasilitas yang ada.

b. Prinsip Pengelolaan

Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien melalui orang-orang lain dengan
jalan melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengontrol.

c. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan

Di dalam proses administrasi, jika disertai pekerjaan manajemen dan operatif dalam waktu yang sama,
seseorang administrator cenderung untuk memberikan prioritas pertama pada pekerjaan operatif.
Administrator harus mampu menghindari kecenderungan negatif ini, sebab bila ia terlalu sibuk dengan
tugas-tugas operatif, maka pekerjaan pokoknya yaitu pengelolaan akan terbengkalai.

d. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang
efektif, yakni yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship),
dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi (sikon) yang ada.

e. Prinsip Kerjasama

Seseorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasama
di antara orang-orang yang terlibat, baik secara horizontal maupun secara vertikal. [2]

2. Pola Dasar Administrasi Pendidikan

Menurut Engkoswara, pola dasar pengadministrasian pendidikan dapat digambarkan melalui matriks
sebagai berikut :

Perorangan

Garapan

Fungsi
SDM

SB

Isosceles Triangle: TPPSFD

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengawasan

Kelembagaan

Guna mewujudkan keberhasilan atau visi dan misi serta tujuan dalam pendidikan, diperlukan budaya
administrasi pendidikan terpadu yaitu keutuhan antara Perencanaan (Pr), Pelaksanaan (Pl) dan
Pengawasan (Pw) sumberdaya yaitu sumberdaya manusia (SDM), sumber belajar (SB), dan sumber
fasilitas dan dana (SFD) pendidikan sebagai faktor pendukung yang memungkinkan pendidikan berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Semua fungsi dan garapan manajemen pendidikan ini merupakan
media (teknologi pendidikan) atau perilaku berorganisasi yang diharapkan dapat mencapai Tujuan
Pendidikan secara Produktif (TPP) baik untuk kepentingan perorangan maupun untuk kelembagaan. Dan
dalam hal ini berarti bahwa kriteria keberhasilan suatu manajemen pendidikan adalah adanya
produktivitas pendidikan. Dari keterpaduan beberapa unsur matriks di atas, dapat dijelaskan sebagai
berikut :

a. Fungsi Administrasi Pendidikan

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi, termasuk administrasi
pendidikan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan kependidikan akan mengalami kesulitan
dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan pendidikan.

Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel
maupun sarana material.

2) Pelaksanaan (Actuating)

Fungsi pelaksanaan meliputi beberapa fungsi berikut :

a) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin
pendidikan termasuk kepala sekolah. Fungsi organisasi dapat diartikan bermacam-macam antara lain
sebagai pemberi struktur, menetapkan hubungan antara orang-orang, dan sebagai alat-alat untuk
mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.

b) Pengkoordinasian (Coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang memerlukan adanya
koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi
yang baik, semua bagian dan personal pendidikan dapat bekerja sama menuju ke satu arah yang telah
ditetapkan.

c) Pengkomunikasian (Communicating)

Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan gagasan-
gagasan dan maksud struktur organisasi sangat penting. Komunikasi dalam setiap bentuknya yaitu suatu
proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi. Di
dalam kegiatan komunikasi diperlukan adanya motivasi terutama motivasi intrinsik. [3]

d) Kepegawaian

Fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan, perencanaan dan pengorganisasian. Dalam
kepegawaian yang menjadi titik penekanan adalah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan dalam
kepegawaian antara lain menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.[4]

e) Pembiayaan

Biaya atau pembiayaan merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena
biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran sebuah organisasi. Setiap kebutuhan organisasi, baik
personal maupun material semua memerlukan biaya. Itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus
sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai pelaksanaannya.

f) Penilaian (Evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai
dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil yang sesuai
dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

3) Pengawasan (Supervising)

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan
bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi harus meneliti ada atau
tidaknya kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan. Supervisi sebagai fungsi
administrasi pendidikan berarti aktivitas untuk menentukan kondisi yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan pendidikan.[5]
b. Garapan (Scope) Administrasi Pendidikan

Menurut Engkoswara, Fungsi utama perilaku berorganisasi dalam bidang pendidikan yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pendidikan yang menyangkut tiga bidang garapan utama, yakni sebagai
berikut:

1) Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia meliputi : pendidik, peserta didik, dan pemakai jasa pendidikan.

2) Sumber Belajar (SB) atau Kurikulum

Sumber Belajar adalah segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan.

3) Sumber Fasilitas dan Dana (SFD)

Sumber Fasilitas dan Dana meliputi peralatan, barang, dan keuangan yang menunjang kemungkinan
terjadinya pendidikan.[6]

[1] Drs.H.M.Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm. 9-10.

[2] Drs.H.M.Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm. 12-14.

[3] Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta,2011, hlm. 13-16.

[4] https://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/15/dasar-dasar-administrasi-pendidikan-2/

[5] Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta,2011, hlm. 13-16.

[6] Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta,2011, hlm. 4.

Anda mungkin juga menyukai