Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Yustiara Hafipah¹, Dheby Melati Putri², Sinta Rakasiwi³

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang

Email: yustiarahafipah@gmail.com, dhebymelatiputri@gmail.com, Intaa0508@gmail.com

Abstract

Education is a conscious effort planned to create a learning atmosphere and learning process
so that students actively develop their respective potentials. Education is also one of the
welfare of human life, through education individuals can be encouraged to gain knowledge
and skills. In order for educational goals to work, a supportive educational administration is
needed.

The term management is more widely used than administration. In this study we discuss the
basic concepts of educational administration. Education administration has a fairly broad
scope covering various activities which are all directed to achieve educational goals.
Education and educational administration are inseparable. In every educational process there
is definitely a need for educational administration.

Keywords: Administration, Education

Abstrak

Pendidikan merupakan usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya masing-masing.
Pendidikan juga menjadi salah satu kesejahteraan hidup manusia, melalui pendidikan
individu dapat didorong untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Agar tujuan
pendidikan berjalan maka diperlukan administrasi pendidikan yang mendukung.

Istilah manajemen lebih banyak digunakan daripada administrasi. Dalam penelitian ini kami
membahas terkait konsep dasar administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan
mempunyai cakupan yang cukup luas meliputi berbagai kegiatan yang semuanya diarahkan
untuk tercapai tujuan pendidikan. Pendidikan dan administrasi pendidikan tidak dapat
dipisahkan. Dalam setiap proses pendidikan pasti ada kebutuhan akan administrasi
pendidikan.
Kata kunci: Administrasi, Pendidikan

Pendahuluan

Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam pembinaan


dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dalam bidang
pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan mencapai tujuan
pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal terdapat sejumlah
manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai tenaga pelaksana.
Mereka tidak cukup dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai bidang
pendidikan saja, akan tetapi harus dibekali pula dengan kemampuan bekerjasama dan
kemampuan mengarahkan kerjasama itu guna mencapai tujuan lembaga pendidikan masing-
masing.
Oleh karena itu, setiap petugas pendidikan perlu dibekali ilmu yang berkaitan dengan
administrasi terutama para guru yang tidak cukup dengan bekal professional saja. Mereka
harus mempunyai berbagai bekal pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam berbagai
bidang.(Asnawir, 2005)

A. PENGERTIAN, PRINSIP DAN FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


1. Pengertian administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata “administrasi” dan “pendidikan”. Kata
administrasi menurut William Moris yang penulis kutib dari buku administrasi pendidikan
karangan Prof. Dr. H. Asnawir berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “ad” dan
“ministrare”, kata “ad” artinya sama dengan kata “to” dalam bahasa Inggris yang berarti ke
atau kepada, sedangkan kata “ministrare” yang dalam bahasa Inggris adalah “serve” yang
berarti melayani, membantu atau mengarahkan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
administrasi adalah kegiatan yang memberikan pelayanan, bantuan dan pengarahan kepada
sesuatu untuk mencapai suatu tujuan.
Kegiatan administrasi itu dilaksanakan dalam setiap kelompok kerjasama sejumlah
manusia dalam berbagai bidang kehidupan termasuk di dalamnya bidang pendidikan, oleh
karena itu, administrasi pendidikan adalah merupakan aplikasi ilmu administrasi dalam
kegiatan pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan yang
diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang dengan menggunakan segala sarana
dan prasarana yang tersedia baik moral maupun material dan spiritual agar tercapainya tujuan
pendidikan secara efektif dan efesien.
Kegiatan administrasi juga merupakan usaha pengendalian rangkaian kegiatan
kependidikan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh
kelompok kerjasama yang menyelenggarakan usaha kependidikan.[7] Dengan demikian
administrasi pendidikan bukanlah kegiatan kependidikan, akan tetapi adalah kegiatan
pengendalian rangkaian kegiatan kependidikan agar berlangsung secara efektif dan efesien
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Maka dapat dipahami bahwa administrasi pendidikan adalah tindakan
mengkoornisasikan perilaku manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat
ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.

2. Prinsip administrasi pendidikan


Prinsip artinya titik tolak. Jika yang dimaksudkan merupakan prinsip administrasi,
ialah titik tolak embarkasi administrasi. Prinsip ialah sesuatu yang sangat bertenaga,
sempurna, dan tak boleh dinafikan pada pelaksanaan acara tertentu. Hal tersebut tertentu,
karena ialah acuan serta tujuan subtansi aplikasi setiap kegiatan.
Administrasi pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik tolak
pada prinsip yg fundamental. Prinsip ini diartikan juga menjadi dasar pijakan, adalah menjadi
dasar dan pedoman bertindak. Prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah menjadi
berikut:
a. Prinsip Efisiensi
Tenaga administrasi akan berhasil pada tugasnya jika dia memakai seluruh asal,
energi, dana serta fasilitas yang terdapat secara efisien. seorang administrator yang
profesional harus mampu memanfaatkan ketika sebaik mungkin buat mengelola aktivitas
pengadministrasian dan tindakan terbebani biaya yang tinggi. Penghamburan biaya dan
penghabisan ketika yang tidak menentu menunjukkan pengelolaan administrasi yang jelek,
sehingga akan berdampak negatif dan merugikan kepentingan internal institusinya serta
kepentingan eksternal yang dilayaninya. Supaya prinsip efisien terealisasi, seluruh objek
administrasi harus diorganisasikan secara baik, sebagai akibatnya penerapan prinsip efisiensi
sahih-sahih relefan menggunakan tujuaannya. Pengorganisasian meupakan aktivitas
menyusun dan membuat hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sebagai akibatnya
terwujud satu kesatuan usaha pada mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Didalam
pengorganisasian adanya pembagian tugas, kewenangan, serta tanggunga jawab secara rinci
berdasarkan bidang-bidang serta bagian- bagian, sehingga terciptanya adanya korelasi
kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
(Ngalim Purwanto,1998:16).
b. Prinsip Pengelolaan
Administrator ialah manajer yang bekerja menggunakan langkah-langkah manajemen
yang baik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol dengan
demikian, sasaran yang dituju menjadi simpel dan bisa dicapai dengan baik.
Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan misi yang kentara sehingga
program yang dijadwalkan dirancang secara hierarkis atau sistematis serta mendahulukan
sekala prioritas sebagaimana mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek. Acara jangka pendek dilaksanakan sekaligus menjadi bagian
awal berasal program jangka menengah, sedangkan pelaksaan program jangka menengah
dilaksanakan sebagai awal menuju acara jangka panjang. Menggunakan demikian, semua
pelaksaan program saling memengaruhi dan saling menunjang dalam mencapai target.
Menurut Ngalim Purwanto (1998:15), setiap program memerlukan perencanaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan artinya suatu cara menghampiri masalah-
persoalan. Pada penghampiran problem itu, si perencana merumuskan apa saja yg wajib
dikerjakan serta bagaimana dikerjakannya. Langkah-langkah pada perencanaan meliputi hal-
hal berikut:
1) Memilih dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2) Meneliti dilema-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Mengumpulkan data dan isu-isu yg diperlukan.
4) Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana problem-persoalan itu bisa dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

c. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan


Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah buat mengutamakan
tugasnya. Aplikasi tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor, melainkan atas dasar sekala
prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan akan hanya
memboroskan porto. Aplikasi yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan kejalinan
semua tugas administratif yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontor dengan
baik serta benar.
Dikelola adalah diurus dangan baik serta sahih yg mengikuti sistem yang telah
terbangun seebelumnya. Sistem dan tata kerja mengikuti visi dan misi yg ditetapkan
sebelumnya. Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi serta misi eksklusif yang darinya
dibuat pola kerja terpadu berkaitan dengan tugas-tugas dan fungsi administratif pengelolaan
dapat menjadi unsur yang sangat vital buat mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.

d. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif


Seorang pemimpin harus menyebarkan korelasi baik menggunakan seluruh
bawahanya, cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik ialah pemimpin
yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan serta menyarankan. sebaliknya,
bawahan yang baik tak pernah mengugat serta gusar kepada atasan, melainkan meluruskan
dan meluruskan sepanjang masih pada konteks profesionalitas yang terdapat diatas hukum
yang disepakati.
Menggunakan demikian, seluruh bekerja atas kesadaran penuh, tulus dan tidak merasa
ditekan atau dipaksa. Kesadaran ini sangat berperan pada pencapaian kesuksesan sebuah
kepemimpinan dan sistem administrasi. Gaya kepemimpinan yang tepat ialah jika
admidtrator memperhitungkan taraf kematangan para anggota organisasi serta situasi yang
terdapat. Bila pada organisasi telah ada hubungan baik, tetapi kesadaran bekeja belum
memadai, pemimpin yang berhasil harus mampu menimbulkan pencerahan untuk
menuntaskan tugas pekerjaannya (Yusak Burhanuddin,2005:218).

e. Prinsip Kerjasama
Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam
arti kongkalikong, yang mengorbankan kepentingan mendasar serta mengambil manfaat yang
sifatnya kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan
sekolah dalam kaitannya menggunakan porto oprasional sekolah serta penyaluranya.
Daryanto. Administrasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2014). hlm 12.
Seseorang administrator akan berhasil dalam tugasnya bila beliau mampu pada
mengembangkan kerjasama diantara orang-orang yang terlibat. Ada dua asas yang dapat
dipergunakan menjadi landasan kerja aktivitas administrasi di sekolah antara lain

3. Fungsi administrasi pendidikan


Administrasi pendidikan dengan fungsi-fungsinya merupakan sebuah proses
pengaturan dan pemberdayaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Penerapan fungsi-
fungsi administrasi di bidang pendidikan di sini dapat dirangkum meliputi Perencanaan
(Planning), Pengorganisasian (Organising), Tindakan/Pelaksanaan Tugas (Actuating),
Pengawasan (Controlling), Pengarahan (Directing), Pengkoordinasian (Coordinating),
Pelaporan (Reporting), dan Penganggaran (Budgeting) yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1) Planing atau perencanaan.
Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dan juga
merupakan persiapan dalam kegiatan administrasi, dan dianggap syarat mutlak bagi
setiap organisasi atau lembaga baik perorangan maupun kelompok (Asnawir, 2005).
Fungsi perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan
kebutuhan, diikuti dengan penentuan strategi pencapaian tujuan, yang kemudian
dilajutkan dengan penentun program guna melaksanakan strategi pencapaian tujua
tersebut. (Nurhadi, 1983). Rancangan yang disusun dalam konteks pendidikan
menurut Dr. Hadari Nawawi meliputi:
a) Perumusan tujuan yang hendak dicapai
b) Penentuan bidang/ fungsi unit sebagai bagian bagian yang akan melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan
c) Menetapkan jangka waktu yang diperlukan
d) Menetapkan metode atau cara mencapai tujuan
e) Menetapkan alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan efesiensi
pencapaian tujuan
f) Merumuskan rencana evaluasi atau penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian
tujuan
g) Menetapkan jumlah dan sumber dana yang diperlukan (Nawawi, 1997).

2) Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah aktivitas penyusunan, pembentukan hubungan kerja
antara orang-orang/ organ-organ sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau penyusunan bagian-bagian yang terpisah
sehingga terjadi suatu kesatuan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut
(Asnawir, 2005). Dalam langkah pengorganisasian ini, ada dua hal pokok yang
menjadi perhatian:
a) Penciptaan mekanisme atau tata kerja, seirama dengan pola struktur organisasi
yang dibuatditetapkan.
b) Penentuan dan pendistribusian kerja yaitu, penyebaran dan pembagian tugas/
pekerjaan sekaligus pelaksanaan-pelaksanaan beserta kewenangan dan tanggung
jawab yang harus dilakukan oleh masing-masing anggota/ staf pengurus organisasi
(Sabri, 2000). Ciri pengorganisasian :
a. Pengorganisasian terkait dengan upaya pemimpin atau pengelola untuk
memadukan sumber daya manusia dan non-manusia yang diperlukan
b. Sumber daya manusia terdiri atas orang orang atau kelompok orang yang
memenuhi syarat yang ditetapkan
c. Adanya sumber daya non-manusia meliputi fasilitas (gedung/ panti dan
perlengkapannya), lingkungan fisik yang potensial
d. Sumber sumber itu diintegrasikan ke dalam suatu organisasi
e. Dalam organisasi terdapat pembagian tugas, wewenag dan tanggung jawab di
antara orang-orang untuk menjalankan rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan
f. Rangkaian kegiatan tersebut di arahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
g. Dalam mencapai tujuan, sumber daya mansia merupakan pemgang peran utama
dan paling menentukan (Sudjana, 2004).

3) Actuation
Fungsi Penggerakan atau Actuation. Aktuasi artinya menggerakkan orang-
orang dalam organisasi agar mau bekerja dengan penuh kesadaran secara bersama-
sama mencapai tujuan yang diharapkan (Asnawir, 2005).

4) Controlling atau Pengawasan.


Pengawasan merupakan kegiatan kegiatan dan tindakan-tindakan untuk
mengamankan rencana dan keputusan yang telah dibuat atau yang sedang
dilaksanakan (Asnawir, 2005). Dalam buku Ahmad Sabri dijelaskan dalam bagian
supervisi, bahwa setiap pelaksanaan daripada program pendidikan memerlukan
adanya pengawasan atau supervisi. Selanjutnya ditambahkan fungsi administrasi
pendidikan dalam buku Ahmad Sabri adalah pengarahan, koordinasi, dan evaluasi.
Pengarahan maksudnya memberi bimbingan dan petunjuk yang diberikan sebelum
kegiatan pelaksanaan dilakukan, untuk memelihara, menjaga dan mengajukan
organisasi melalui orangorang yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar setiap kegiatan yang dilakukan nanti tidak terlepas dari usaha
pencapaian tujuan pendidikan.
Koordinasi adalah mengsingkronkan dan meluruskan semua kegiatan unit
dapertemen/ satuan organisasi menuju tercapainya tujuan/ hasil akhir yang sama,
koordinasi menyangkut semua orang, kelompok unit organisasi dan semua kegiatan
dalam setiap organisasi dimana orang bekerjasama. Tanpa koordinasi terjadi
pemborosan uang, tenaga dan waktu yang sangat banyak. Evaluasi adalah untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program. Jadi, evaluasi sebagai fungsi
administrasi pendidikan, pendidikan adalah aktifitas-aktifitas untuk menentukan
sampai dimana hasil dan tujuan-tujuan pendidikan itu telah tercapai (Sabri, 2000).

B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DENGAN


MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam beberapa konteks antara administrasi dengan manajemen mempunyai
persamaan arti dengan kandungan makna to control artinya adalah mengatur dan
mengurus. Pada bidang pendidikan orang yang mempunyai kewenangan struktural yang
terletak pada garis otoritas yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan seterusnya
disebut administrator. Istilah manajemen pendidikan lebih komersil, bergengsi daripada
administrasi pendidikan. Oleh karena itu, istilah manajemen pendidikan lebih banyak
dipakai daripada istilah administrasi pendidikan.
Administrasi adalah aktivitas sekelompok manusia yang mencakup aspek manajemen,
organisasi, komunikasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, sekretariat dan
lingkungan. Aspek aspek tersebut saling berkaitan dan memiliki tugas atau fungsi masing
masing untuk mencapai tujuan bersama sama. Sedangkan manajemen adalah kerjasama
yang saling menguntungkan, efektif dan menggunakan metode yang terbaik untuk
mencapai hasil yang baik. Dengan memperhatikan faktor faktor dasar yang diperlukan
dan memiliki hubungan saling ketergantungan satu sama lain yaitu kepentingan umum,
tujuan usaha, pimpinan pelaksana, kebijakan, fungsi, faktor dasar, struktur organisasi,
prosedur dan moral kerja.
Kerjasama yang dilakukan dalam manajemen tentu berawal dari sekelompok manusia
yang melakukan aktivitas. Dapat disimpulkan bahawa manajemen merupakan kegiatan
yang dilakukan dalam proses administrasi.
Pada dasarnya administrasi sama dengan manajemen, jika dipandang berbeda maka
perbedaannya dapat dikatakan hanyalah sedikit atau hanya dalam ruang lingkup dan sifat
dari kedua istilah tersebut.
Menurut sebagian para ahli ada yang berpendapat bahwa administrasi sama dengan
manajemen. Administrasi dipakai dibidang Administrasi Negara/ Birokrasi, dan
manajemen sering digunakan di bidang Administrasi Bisnis/ Niaga. Pengertian tersebut
dapat diartikan dengan penerapan administrasi dan manajemen membentuk satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain hanya saja kegiatannya yang dapat dibedakan.
Dan menurut sebagian lain berpendapat bahwa administrasi berbeda dengan manajemen,
administrasi diposisikan di dalam lingkup yang lebih luas dan manajemen merupakan
bagian inti dari administrasi. Administrasi bersifat konseptual yang menentukan tujuan
dan kebijakan umum secara menyeluruh dan manajemen mempunyai sifat operasional
sebagai sub konsep yang tugasnya melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan
dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi. Administrasi
menekankan pada pembuatan kebijakan menyeluruh, perencanaan, pembuatan program,
penyiapan anggaran (budget), pendekatan sistem dan pengawasan. Dapat disimpulkan
bahwa dengan manajemen administrasi bisa mencapai tujuannya.
Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan atau penataan tugas-tugas pokok
dalam suatu usaha kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama,
kemudian manajemen dibatasi hanya pada segi kepemimpinannya yang mengarahkan
semua orang yang merupakan anggota organisasi dan memfasilitasinya agar seluruh
kegiatan organisasi dapat berjalan lancar. Jika dalam penerapannya administrasi dan
manajemen tidak dapat dipisahkan. berikut beberapa perbedaan utama antara administrasi
dengan manajemen adalah:
1. Administrasi didefinisikan sebagai suatu tindakan mengelola keseluruhan
organisasi oleh sekelompok orang. Manajemen adalah cafa sistematis dalam
mengatur orang orang dan hal hal di dalam organisasi
2. Administrasi menentukan semua keputusan penting dari organisasi sedangkan
manajemen membuat keputusan di dalam batas yang ditentukan administrasi
3. Manajemen adalah semua tentang rencana dan tindakan, sedangkan administrasi
lebih berhubungan dengan penyusunan kebijakan dan penentuan tujuan

C. PARADIGMA BARU ADMINISTRASI PENDIDIKAN ERA DIGITAL


Administrasi Pendidikan merupakan proses untuk mencapai tujuan pendidikan dengan
memperlihatkan berbagai komponen pendidikan yang nantinya mendapatkan perbaikan
sistem pendidikan yaitu caranya dengan memanfaatkan perangkat perangkat pendukung
sistem aktivitas belajar dan mengajar. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 harus
menyesuaikan kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu untuk
membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya itu memanfaatkan internet of
things ( IOT).
Pendidikan merupakan sebuah alat yang persiapkan untuk memberikan pengetahuan
kepada generasi penerus bangsa dan menanamkan nilai-nilai positif. Pendidikan juga
harus menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, pada perubahan masyarakat dalam
lingkup lokal maupun global. Kemajuan teknologi ada yang bersifat positif dan ada pula
yang negatif.
Dengan lahirnya teknologi digital saat ini semua proses dilakukan secara otomatis dan
menjadi lebih mudah didapat. Perubahan paradigma pada era digital ini akan membuat
sebuah industri, lembaga pendidikan atau bangsa menjadi tertinggal apabila kurangnya
sumber daya manusia ( SDM) yang berkualitas.
Sebelum era digital untuk lebih unggul dibutuhkan efisiensi dan produktif namun
untuk saat ini memerlukan inovasi dan kreatifitas. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan
Indonesia harus bisa menghasilkan lulusan yang lebih tinggi, mampu menghasilkan
lulusan yang kreatif, berkarakter, kompeten dan inovatif.
Untuk mencapai lulusan tersebut harus dicapai melalui pengelolaan lembaga
pendidikan yang baik. Menghadapi era sekarang pendidikan di Indonesia diwajibkan
untuk berevolusi dan berinovasi untuk mendapatkan hasil lulusan yang mampu bersaing,
salah satunya dengan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan
global.
Paradigma baru dalam administrasi, perubahan ini menuntut para admistrator
pendidikan untuk belajar, beradaptasi dan menjalankan tugas mereka dengan pandangan
yang lebih digital dan berorientasi pada data. Pendidikan era digital mencakup beberapa
perubahan daam pendeketan, teknologi dan fokus. Poin penting nya adalah:
1. Teknologi menjadi Alat Utama : Administrasi pendidikan modern sangat
bergantung pada teknologi. Sistem manajemen sekolah berbasis digital, platform
pembelajaran online dan analisis data pendidikan menjadi bagian integral dari
pengelolaan sekolah.
2. Pembelajaran Berbasis Online : Era digital telah membawa perubahan besar dalam
cara siswa belajar. Administrasi pendidikan harus mendukung platform
pembelajaran saat ini dan harus memastikan kualitasnya.
3. Pengembangan Keterampilan Digital: Para administrator pendidikan perlu
mengembangkan keterampilan digital mereka sendiri dan membantu staf
pendidikan dan siswa untuk melakukan juga.
4. Kolaborasi dan Kominikasi online: Komunikasi antara sekolah, orang tua dan staf
pendidikan melalui platform online. Administrasi harus memfasilitasi komunikasi
yang efisien.
5. Keamanan Data: Karena penggunaan data yang intensif keamanan data menjadi
sangat penting. Administrasi harus memastikan bahwa data aman
6. Fleksibilitas dan Adaptabilitas : Era. digital memungkinkan pendidikan menjadi
lebih fleksibel. Administrasi pendidikan harus siap untuk beradaptasi dengan
perubahan teknologi dan kebutuhan siswa.
7. Pendidikan Inklusif: Paradigma baru ini juga memprioritaskan pendidikan inklusif,
teknologi dapat dipakai untuk mendukung semua jenis siswa, termasuk mereka
yang berkebutuhan khusus.

D. ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN


Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pulaKualitas bangsa itu. Itulah
asumsi secara umum terhadap program Pendidikan suatu bangsa. Pada kenyataannya,
pendidikan Mendeskripsikan aktivitas kelompok orang, misalnya guru dan Tenaga
kependidikan melaksanakan pendidikan untuk orang orang muda bekerja sama dengan
orang-orang yang Berkepentingan. Administrasi pendidikan adalah tindakan
mengkoordinasikan prilaku manusia dalam pendidikan, agar semua daya yang ada dapat
ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.
Menurut Ngalim Purwanto, “Administrasi pendidikan ialah segenap proses
pengarahan dan pengertian segala sesuatu, baik personal, spritual dan material, yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Secara filosofis pendidikan adalah persoalan pencerdasan yang mencakup aspek-
aspek spiritual, intelektual dan moral secara padu. Sedangkan pencerdasan adalah seluruh
tahapan proses belajar yang memerlukan sistem tata kelola secara terencana dan
terjadwal. Hal itu berarti pendidikan adalah masalah persekolahan. Di sekolah, kegiatan
utamanya adalah pembelajaran secara terencana, terprogram, terjadwal, metodis dan
sistematis. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bahwa pendidikan adalah persoalan
pembelajaran di sekolah. Administrasi pendidikan adalah suatu sistem tata pengaturan
untuk mengintegrasikan semua jenis dan bentuk sumber daya yang terkait dengan
efektivitas pembelajaran menuju pencapaian tujuan pendidikan di madrasah. Secara
yuridis (Pembukaan UUD `45), ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional NKRI
adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, terkait pendidikan sekolah
administrasi pendidikan berfungsi menentukan:
1. Bentuk susunan dan isi perencanaan, perencanaan dapat di artikan sebagai proses
penyusunan berbagai keputusan yang akan di laksanakan pada masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang di tentukan.
Aspek – aspek perencanaan pendidikan :
perumusan tujuan
a. perumusan / menetapkan ruang lingkup
b. menetapkan jangka waktu pencapaian tujuan
c. menetapkan metode / cara mencapat tujuan
2. Penyusunan program, pengaturan dan pengelolaan pelaksanaannya, Program studi
Administrasi Pendidikan mempersiapkan tenaga profesional di bidang tata usaha
lembaga-lembaga pendidikan, terutama sekolah. Di program studi ini, para
mahasiswa juga mempelajari proses pengintegra sian segala aktivitas kelembagaan
yang terkait untuk tercapainya tujuan pendidikan, sistem tata pengaturan untuk
mengintegrasikan semua jenis dan bentuk sumber daya yang terkait dengan
efektivitas pembelajaran menuju pencapaian tujuan pendidikan di madrasah, Proses
dari administrasi pendidikan terdiri dari Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan. Administrasi yang baik dan teratur akan membuat jalannya
pendidikan dan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efesien.
3. Penyusunan pengorganisasian dan koordinasi yang tepat, Tahapan Pengorganisasian
Melakukan pembagian tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas yang lebih rinci.
Mengalokasikan sumber daya yang tersedia. Memberikan arahan-arahan untuk tugas-
tugas. Melakukan evaluasi atas hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah
dilakukan. Jika fungsi administrasi pendidikan itu dilaksanakan secara efektif, maka
niscaya proses pendidikan dan pembelajaran di madrasah mampu membuahkan
sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam arti ahli, kreatif, dan produktif
berkeadilan. SDM demikian, disebut manusia terdidik.

KESIMPULAN
Dalam setiap kegiatan pendidikan maka didalamnya terdapat administrasi.
Administrasi pendidikan menjadi sangat penting diperhatikan di dalam menyelenggarakan
pendidikan, sebab komponen yang berada didalam pendidikan saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya dan administrasi pendidikan akan memandu, mengkoordinasi setiap
bagian sehingga menjadi satu kesatuan. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan
mengerti tentang pentingnya administrasi pendidikan dan dapat mengaplikasikannya.
Pada dasarnya administrasi sama dengan manajemen, jika dipandang berbeda maka
perbedaanya dapat dikatakan hanya sedikit atau hanya dalam ruang lingkup dan sifat dari
kedua istilah tersebut. Administrasi pendidikan pada era digital mempunyai dampak positif
dan negatif guru di era digital ini perannya tidak akan tergantikan oleh teknologi.

DAFTAR PUSTAKA
Ardita, E. E. (2022). Prinsip-Prinsip Administrasi Pendidikan. Osf.io
Azizah, M., Sarah, I. S., & Syahara, R. H., (2023). Administrasi Pendidikan di Era 4.0 di
SMK Negeri 2 Panyabungan. Al Itihadu Jurnal Pendidikan. 270-281
Fadhila, A. (2020). Administrasi Pendidikan. Universitas Negeri Padang. Judul Artikel
Hadijaya, Y., (2012). Administrasi Pendidikan. Perdana Publishing.
Isrizal. (2023). Administrasi Pendidikan Pada Satuan Pendidikan
Mahagandi, V. O. (2013). Konsep Dasar,Fungsi dan Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai