Sebelum kepada pembahasan, sedikit saya akan menjelaskan apa itu manajemen pendidikan islam.
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami
dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi utama yang ditampilkan oleh seorang
manajer/pimpinan, yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pimpinan (leading)
4. Pengawasan (Controling)
sebagaimana manajemen pada umumnya, memiliki empat macam fungsi, yaitu fungsi perencanaan,
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Sementara, ruang lingkup manajemen
pendidikan Islam meliputi manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen kepegawaian,
manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen perkantoran, manajemen humas,
manajemen unit penunjang, dan manajemen ekstrakurikuler.
Dalam uaraian diatas perlu adanya penjelasan lebih lanjut untuk menjelaskan uraian diatas berikut
penjelasan yang akan di sampaikan
1. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang berisi tentang tujuan, isi, serta
bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran yang harus dikelola
secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan. Manajemen kurikulum yang
menjadikan dasar atas terlaksananya Lembaga Pendidikan
2. Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didik memiliki cakupan yang sangat luas. Ia tidak sekadar berkaitan
kegiatan pencatatan peserta didik saja, tetapi juga menyangkut banyak aspek dan secara
operasional dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan. Pada dasarnya, manajemen peserta didik merupakan bentuk layanan
lembaga pendidikan yang fokus perhatiannya tertuju pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas, mulai dari pengenalan, pendaftaran, sampai
pelayanan individual
Manajemen peserta didik harus dilihat sebagai upaya pengaturan terhadap semua aktivitas
pPrinsip mendasar yang juga harus dipahami setiap pengelola pendidikan Islam terkait
manajemen peserta didik adalah pemahaman terhadap peserta didik itu sendiri berdasarkan
perspektif Islam. Di dalam Islam, pendidikan yang diberikan kepada peserta didik (murid) tidak
sematamata ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual mereka, membekali
mereka dengan berbagai keterampilan. Tetapi, hal yang tidak kalah penting juga adalah
mengarahkan mereka untuk menjadi manusia yang beradab
3. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan yang terdapat dalam Pendidikan islam harus dikelola dengan efektif dan
efisien. dalam penerapannya, manajemen keuangan akan selalu berkaitan dengan disiplin
keilmuan lainnya, seperti manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia,
manajemen produksi, metode kuantitatif, dan akuntansi. Dengan demikian, manajemen
keuangan dalam institusi pendidikan tidak hanya menyangkut pencatatan sumber keuangan
sekolah dan pemanfaatannya. Tetapi, di dalamnya juga menyangkut bagaimana keuangan
sekolah dapat digunakan secara lebih produktif demi mencapai tujuan Pendidikan.
Dalam mengelola keungan Pendidikan islam terdapat prinsip yang harus diterapkan, diantaranya
:
a. Prinsip keadilan, yang berarti besarnya pendanaan pendidikan harus disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing.
b. Transparansi, yang berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan sekolah
baik dari sumber dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya.
c. Akuntabilitas, yang berarti penggunaan keuangan sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
d. Efektivitas, yang berarti pembiayaan terhadap aktivitas sekolah dalam rangka
mencapai tujuan beserta hasil kualitatifnya sesuai dengan rencana sekolah.
e. Efisiensi, yaitu lebih mengarah kepada adanya perbandingan yang seimbang antara
masukan dan keluaran atau antara daya dan hasil.
4. Manajemen sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang berbeda. Sarana pendidikan berkaitan
dengan semua fasilitas atau peralatan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar
mengajar, baik sarana itu bergerak atau tidak bergerak, dan bertujuan agar proses pendidikan
berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Gedung, ruang kelas, meja kursi,
laboratorium, dan media pembelajaran merupakan sarana pendidikan.
Sementara, prasarana berkaitan dengan fasilitas yang secara tidak langsung turut
menunjang proses jalannya pendidikan, seperti halnya halaman, taman sekolah, tata tertib, akses
menuju sekolah, dan sebagainya. Dua hal ini, sarana dan prasarana, harus dikelola dengan efektif
agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Sarana dan prasarana pada umumnya sebagai penunjang proses pembelajaran berjalan dengan
baik. Sama halnya sarana dan prasarana dengan yang ada dalam Pendidikan islam. dengan itu
sarana dan prasarana harus dikelola secara optimal.