KEMENTERIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BULUKUMBA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 BULUKUMBA
PENDAHULUAN
Sistem informasi manajemen (SIM), dalam bahasa Inggris: management information system (MIS)
adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk
menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi
yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya
sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Mengingat lembaga pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda
(multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. orientasi sosial
pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa sedangkan orientasi bisnis pendidikan dalam
mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki dana yang cukup memadai, Dengan
demikian lembaga pendidikan tersebut akan menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas.
Gambaran sistem informasi sekolah yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para
pengambil keputusan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusanbidangpendidikan.
SIM menyediakan informasi bagi para pengelola pendidikan untuk pengambilan keputusan yang bersifat
taktis. SIM menyediakan informasi menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan
langkah pendidikan.
Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola pendidikan dari berbagai tingkatan dalam
melaksanakan tugasnya. Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada
setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya. Proses pengolahan dan penyebaran informasi
pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan system secara total (Total
Systems Approach).
Arah dan Tujuan dibentuknya suatu sistem informasi manajemen sekolah, antara lain :
c. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan atau manajemen kemuridan (peserta didik) merupakan salah
satu bidang operasional MBS. Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan ke luarnya peserta
didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan
data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat
membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di
sekolah.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana
dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada
jalannya proses pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana merupakan keseluruhan proses
perencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana dan prasarana yang
digunakan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses
peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Sekolah harus dinamis dan kreatif dalam
melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu pendidikan. Sekolah
dengan berbagai keragamannya itu, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya
sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya. Agar mutu tetap terjaga dan
agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka ada standar yang diatur dan disepakati secara
nasional untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut (adanya
benchmarking). Standar nasional pendidikan meliputi: satandar kompetensi lulusan; standar isi;
standar pendidik & tenaga kependidikan; standar proses; standar sarana & prasarana; standar
pembiayaan; standar pengelolaan, dan standar penilaian pendidikan.
Pengembangan Manajemen Madrasah dapat berhasil melalui strategi – strategi berikut ini:
1. Pertama, sekolah harus memiliki otonomi terhadap empat hal yaitu dimilikinya kekuasaan dan
kewenangan, pengembangan pengetahuan yang berkesinambungan, akses informasi ke segala
bagian dan pemberian penghargaan kepada setiap orang yang berhasil.
2. Kedua, adanya peran serta masyarakat secara aktif dalam hal pembiayaan, proses pengambilan
keputusan terhadap kurikulum dan instruksional serta non-instruksional.
3. Ketiga, adanya kepemimpinan kepala sekolah yang mampu menggerakkan dan
mendayagunakan setiap sumberdaya sekolah secara efektif.
4. Keempat, adanya proses pengambilan keputusan yang demokratis dalam kehidupan dewan
sekolah yang aktif.
5. Kelima, semua pihak harus memahami peran dan tanggungjawabnya secara sungguh-sungguh.
6. Keenam, adanya guidelines dari Departemen Pendidikan Nasional terkait sehingga mampu
mendorong proses pendidikan di sekolah secara efisien dan efektif. Guidelines itu jangan sampai
berupa peraturan-peraturan yang mengekang dan membelenggu sekolah.
7. Ketujuh, sekolah harus memiliki transparansi dan akuntabilitas yang minimal diwujudkan dalam
laporan pertanggungjawaban setiap tahunnya.
8. Kedelapan, penerapan MBS harus diarahkan untuk pencapaian kinerja sekolah dan lebih khusus
lagi adalah meningkatkan pencapaian belajar siswa.
9. Kesembilan, implementasi diawali dengan sosialisasi dari konsep MBS, identifikasi peran masing-
masing, mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap peran barunya, implementasi pada proses
pembelajaran, evaluasi atas pelaksanaan di lapangan dan dilakukan perbaikan-perbaikan.
1. Membantu Siswa melihat perkembangan dalam kegiatan akademik dan non akademik.
2. Membantu Siswa mencari database bahan pelajaran, soal latihan dan tugas sekolah dari
seluruh mata pelajaran di sekolah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen Sekolah merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi
teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka
mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Yang bertujuan sebagai upaya
memfasilitasi siswa untuk membuat, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan
pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri.