Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen adalah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan


mengendalikan usaha anggota organisasi keislaman serta pendayagunaan seluruh
sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Administrasi
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan
pengintegerasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, di dalam proses
administrasi pendidikan lembaga keislaman segenap usaha orang-orang yang
terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan,
diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang diperlukan
dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.

Tujuan Manajemen Pendidikan Islam

 Produktifitas: Input yang kecil menghasilkan output yang besar. Misal:


Jumlah mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang (UIN Maliki) tahun akademik 2018/2019 adalah 3300 orang,
sedangkan jumlah wisuda di tahun yang sama berjumlah 3500 orang.
 Kualitas: Output yang dihasilkan memiliki kemampuan yang telah
ditetapkan. Misal: Alumni UIN Maliki memiliki kompetensi yang baik
sehingga mampu bersaing dengan alumni universitas lainnya.
 Efektifitas: Output yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan.
Misal: 90% wisudawan/wisudawati UIN Maliki lulus dengan IPK 4.0
 Efisiensi: Output yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan
sekaligus memiliki kemampuan yang telah ditetapkan. Misal: 70%
wisudawan/wisudawati UIN Maliki lulus tepat waktu dengan IPK 4.0.

Tujuan Administrasi Pendidikan Islam

1. Menciptakan iklim ruhaniah, psikologis dan sosial dengan memperhatikan


dan memupuk kejujuran, amanah, keikhlasan dalam bekerja
2. Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan administrasi pada lembaga pendidikan
3. Meningkatkan produktifitas kerja para pekerja, serta memperbaiki kualitas,
metode dan media dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Meningkatkan kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara terus menerus dalam melakukan pekerjaan
yang diemban.
5. Mengadakan perubahan yang diinginkan dalm proses pendidikan dengan
seluruh aspeknya dan mendorong peserta didik dalam mencapai
pertumbuhan yang menyeluruh dan utuh, serta dapat melakukan
penyesuaian dalam masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
6. Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan
dalam masyarakat, serta mempererat hubungan pendidikan dengan
masyarakat/ lingkungan.
Manfaat Manajemen Pendidikan Islam

1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif,


Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
3. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
4. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau
konsultan manajemen pendidikan.
5. Teratasinya masalah mutu pendidikan.

Manfaat Administrasi Pendidikan Islam

1. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang


mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan
tugas-tugas dan kewenangan masing-masing
2. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/
tugas.
3. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara
tepat.
4. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga
kependidikan.

Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Islam

1. Menurut Wilayah Kerja: Manajemen Pendidikan Seluruh Negara,


Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, Manajemen Pendidikan satu
kabupaten/kota, Manajemen Pendidikan Satu Unit Kerja (Lembaga Madrasah,
dll), Manajemen Kelas.

2. Menurut Objek Garapan: Manajemen Hubungan Masyarakat, Manajemen


Organisasi Pendidikan, Manajemen Tata laksana/Tata usaha sekolah, Manajemen
biaya pendidikan, Manajemen Sarana dan prasarana, Manajemen kurikulum,
Manajemen Personel, Manajemen Peserta Didik.

3. Menurut Fungsi: Planning, Organizing, Actualling, Controlling.

4. Menurut Pelaksanaan: Kepala sekolah, staf tata usaha, guru dan orang-orang
yang bekerja di kantor-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan atau kursus.
Pelaksana manajemen di pusat-pusat latihan mempunyai peranan dan tugas seperti
pelaksana di sekolah.
Tetapi pelaksanaan manajemen di kantor-kantor pendidikan agak berbeda dengan
manajemen di sekolah. Pelaksana manajemen di kantor-kantor pendidikan
merupakan pelayanan tidak langsung terhadap kegiatan belajar mengajar.
Kegiatannya adalah mengurus kurkulum, sarana, personil, siswa, biaya dll
kegiatan yang bersifat memperlancar pekerjaan guru dan siswa yang terlibat
langsung dalam kegiatan mendidik.

5. Menurut Administrasi Pendidikan: Bidang pelaksanan dan pembinaan


kurikulum, bidang supervisi, bidang personalia guru, bidang personalia murid,
Bidang tata usaha sekolah.

Sumber: Persentasi Andi Fauzi Riantimun dan Destyani Wahyu Utomo


Putrid dan keterangan dosen Ustadz M. Ibnu Ahmad, M.Pd di kelas PBA-I
mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam pada 12 Februari 2019.

Pendidikan

Untuk lebih memahami administrasi dan manajemen kita harus lebih memahami
administrasi dan manajemen, ketika didalam kehidupan tidak adanya interaksi
yang terjadi tidak berjalan dengan baik. Begitupun, administrasi dan manajemen
organisasi dapat berjalan dengan baik dan benar.

Tidak ada satu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari
administrasi (Charles A Beard).

Beberapa Pengertian Administrasi

Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas/pikiran tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. (Sondang P.Siagian).
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilaksanakan oleh kelompok orang dalam bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu. (The Liang Gie).

Administrasi adalah usaha bersama untuk mendaya-gunakan semua sumber dan


efisien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan (Depdikbud RI).

Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan pengintegrasian


material yang bersangkut-paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. (M. Ngalim
Purwanto).

Administrasi pendidikan adalah suatu proses kegiatan bersama dalam bidang


pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan, pengkoordinasian, pembiayaan dan pelaporan dengan menggunakan
atau memanfaatkan material yang tersedia baik personel, material maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Depdikbud
RI).

 Tiga Makna Administrasi


Administasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya suatu proses
yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada.

Mempunyai unsur 2 tertentu, yaitu : ada tujuan yang hendak dicapai, ada tugas
atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan, adanya peralatan dan perlengkapan
untuk melaksankaan tugas-tugas. Sebagai proses kerjasama.

 Peralatan dan perlengkapan adm


1. Jumlah orang yang terlibat;
2. Sifat dan tujuan yang hendak dicapai;
3. Ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas tugas yang hendak dijalankan;
4. Sifat yang dapat diciptakan dan dikembangkan. (to be continued).

Secara “aksiomatis” dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang
terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta makin sederhana
tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan.

Sifat, ruang lingkup dan bentuk kegiatan adm berbeda dari zaman ke zaman yang
lain; ia berbeda pula dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain; ia berbeda
pula dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu dan kondisi.

 Jenis-Jenis Administrasi
Administrasi Negara
Administrasi Negara Secara Singkat dan sederhana dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan kegaitan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu
negara dalam usaha mencapai tujuan negara.

Niaga
Administrasi niaga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan mulai dari
produksi barang atau jasa tersebut di tangan konsumen.

Manusia sebagai mahluk termulia di muka bumi semakin lama semakin cerdas.
Kecerdasan yang semakin cerdas itu mengakibatkan manusia telah dijuluki
dengan berbagai predikat seperti homo faber, homo sepiens, homo politicus dan
homo ekonomikus. Manusia modern adalah homo administracus serta
organizationman.
 Dasar-Dasar Administrasi
Dasar Administrasi
1. Prinsip Efisiensi, Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya
bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber tenaga, dana dan
fasilitas yang ada.
2. Prinsip Pengelolaan, Administrasi akan memperoleh hasil yang paling
efektif dan efisien melalui orang-orang lain dengan jalan melakukan
pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan,
mengerahkan dan mengontrol.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan, Jika disertai pekerjaan
manajemen dan operatif dalam waktu yang sama, seseorang administrasi
cendrung untuk memberikan prioritas pertama pada pekerjaan operatif.
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif , Seorang administrator yang berhasil
dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif
yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human
relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi
yang ada.
5. Prinsip Kerjasama, Seorang administrator akan berhasil baik dalam
tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasama diantara orang-orang
yang terlibat, baik secara horisontal maupun secara vertikal.

 Dua Asas Administrasi


1. Asas Idiil

Pelaksanaan adm pendidikan di suatu negara tergantung pada sistem pendidikan


yang dianut oleh suatu negara. Sistem pendidikan yang dianut oleh Negara
Indonesia adalah sistem pendidikan pancasila, yaitu sistem pendidikan yang
dilaksanakan berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Karena administrasi pendidikan pada hakekatnya adalah subsistem dari sistem
pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang digunakan dalam kegiatan
administrasi pendidikan di sekolah juga Pancasila dan UUD 1945.

2. Asas Operasional

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam


GBHN, sistem pendidikan di sekolah di Indoensia telah mengalami pembaharuan,
Upaya pembaharuan ini dilakukan antara lain untuk meningkatkan mutu
pendidikan di tingkat sekolah.
Bentuk pembaharuan sistem pendidikan di sekolah itu tertuang dalam bentuk
kurikulum. Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

 Prinsip-Prinsip Kurikulum
1. Prinsip Fleksibilitas

Dalam melaksanakan kegiatan administrasi hendaknya mengingat faktor-faktor


ekosistem dan kemampuan untuk menyediakan fasilitas itu.

2. Prinsip Efisien dan Efektivitas

Pada hekekatnya efisiensi tidak hanya menyangkut penggunaan waktu secara


tepat, melainkan juga menyangkut masalah pendayagunaan tenaga secara optimal.

3. Prinsip berorientasi pada tujuan

Sesuai dengan pendekatan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus


berorientasi pada tujuan. Karena administrasi di sekolah merupakan komponen
input instrumental dalam sistem pendidikan maka untuk tercapainya tujuan
tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan itu juga menjadi gantungan
orientasi yang sudah dirumuskan juga menjadi gantungan orientasi bagi
pelaksanaan kegiatan administrasi di sekolah.

 Tujuan Administrasi
Menurut Sergiovanni dan Cever (1975) ada 4 tujuan administrasi yaitu :
efektivitas produksi, efisiensi, kamampuan menyusuikan diri (adaptiveness), dan
kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.

2.2 Manajemen Pendidikan

 Pengertian-Pengertian
1. Administrasi adalah fungsi dari pada, atau apa yang harus dijalankan oleh
setiap orang yang memimpin atau mengepalai kantor.
2. Organisasi adalah struktur tata-pembagian kerja dan struktur tata-
hubungan kerja antara sekelompok orang yang masing-masing memegang dan
menjalankan jabatan (job), posisi (position) atau fungsi (fungtion) dan yang harus
bekerjasama secara tertentu (melalui sistem) untuk mencapai atau menyelesaikan
suatu tujuan bersama yang tertentu.
3. Managemen adalah perencanaan, pengaturan, pembinaan, dan pengawasan
dari pada semua macam kegiatan organisasi.

 Istilah-Istilah dalam Manajemen


Sesuai dengan jenis atau tipe manajemen, dalam Bahasa Indonesia terdapat
berbagai istilah yang dipergunakan tapi yang lebih sering digunakan adalah
manejemen. Adapun istilah-istilah yang terkenal adalah:
Pengurus atau pengurusan; adalah manajemen yang diangkat melalui pemilihan,
dan oleh sebab itu dalam menjelankan menajemen bersifat demokrastis.

Ketatalaksanaan; adalah menajemen yang bersifat manata, mengatur pelaksanaan,


dan melaksanakan keputusan-keputusan atau perintah-perintah atasan.

Pengelolaan; adalah manajemen daripada sumberdaya-sumberdaya, misalnya


pengelolaan personil, pengelolaan kuangan, pengelolaan material dan sebagainya.

Pengendalian; adalah manajemen daripada situasi atau kondisi, misalnya


pengendalian wilayah, adalah manajemen keamanan dan ketertiban wilayah.

Pembinaan, adalah manajemen yang bersifat pengembangan dari pada jiwa atau
kemampuan atau keahlian seseorang atau orang-orang, kelompok, masyarakat.
Misalnya pembinaan ditekankan pada pembinaan masyarakat.
 Manajemen dan Administrasi
Salah satu perkembangan baru dalam ilmu administrasi dan manajemen adalah
timbulnya kesadaran para ahli tentang pentingnya pendalaman dari pada proses
perumusan kebijaksanaan dan pengembangan strategi bagi organisasi. Alasan
pokok mengapa demikian adalah oleh karena top manajemenlah yang melihat
organisasi dalam totalisasinya.

Di Indonesia terdapat 2 istilah, 2 pengertian yang kedudukan yaitu


ADMINISTRASI dan MANAJEMEN.

Di Inggris “administrasi” itu merupakan bagian dari manajemen.

Di Eropa Daratan (Jerman, Perancin, Belanda, Itali dan sebagainya) apa yang
disebut manajemen merupakan bagian dari administrasi.

Administrasi yang kita kenal di Indonesia terdiri atas; organisasi, tata usaha, dan
pengelolaan.

 Manajemen dan Manusia


Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prayudi Atmosudirjo semua teori manajemen yang
dikembangkan oleh para mashab ilmu manajemen secara langsung atau tidak
langsung berpangkal tolak pada faktor manusiawi.

Manajemen senantiasa pada setiap keputusan dan tindakan ekonomis. Manajemen


hanya dapat membenarkan eksistensinya serta otoritasnya pada hasil ekonomi
yang dicapainya.

Pihak manajer dapat memperbaiki hasil pekerjaannya dalam bidang manajemen


inklusif me-manage sebuah perusahaan dengan jalan mempelajari asas-asas secara
sistematis melalui cara pencapaian pengetahuan yang terorganisir serta analisis
sistematis dari pada hasil perkerjaannya sendiri dalam semua bidang pekerjaannya
dan pada semua tingkat manajemen.
 Mashab-Mashab Penting dalam Manajemen
1. Mashab Manjemen Tradisional
2. Mashab manajemen kebiasaan
3. Mashab manajemen ilmiah
4. Mashab manajemen sistematis
5. Mashab manajemen perilaku manusia
6. Mashab manajemen sistem sosialis
7. Mashab manajemen desisional
8. Mashab manajemen legalitas
9. Mashab manajemen prosesual
10. Mashab manajemen kuantitatif
11. Mashab manajemen sistema
 Aspek Penting Manajemen
1. Manajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami
dan menjalankan “kerja” kita tidak akan bisa menjalankan manajemen, karena
manajemen itu adalah bekerja di dalam, dengan dan melalui suatu team atau
kelompok orang-orang pekerja.
2. Manajemen merupakan suatu sistem kerja, merupakan serangkaian
prosedur-prosedur kerjasama tertentu.
3. Manajemen merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang
berfungsi memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem
kerjasama. Orang itu disebut manager.

 Tipe-Tipe Manajemen
Jika mempelajari sejarah bahwa setiap masyarakat manusia itu selalu terdiri atas 3
golongan orang-orang yaitu:
1. Golongan pemimpin, terdiri atas orang-orang yang bakat atau
kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain,
2. Golongan menengah, golongan independen terdiri atas orang-orang yang
perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejuruan, tehnik dagang,
kedokteran, hukum,
3. Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau
mememang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya
adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka.

 Tipe-Tipe Leadership Manajemen


Dilihat dari segi tipe leadership yang menjadi inti pada manajemen, maka dapat
dibedakan berbagai tipe manajemen yaitu:

1. Manajemen tradisional
2. Manajemen Bapak-Isme
3. Manajemen Sistematis
4. Manajemen Ilmiah atau Scientific Management

Manajemen Tradisionil

Manajemen tradisionil adalah manajemen yang berjalan karena tradisi,


berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahuan-tahun dan seringkali secara
sistematis. Manajemen tradisionil bukanlah manajemen yang tidak baik, hanya
kelemahannya terutama pada 2 hal :

1. Pengembangannya lambat sekali, memerlukan waktu bertahun-tahun


mungkin sampai puluhan tahun.
2. Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam mengahadapi bidan
usaha atau pekerjaan yang terbatas. Pada jaman pendudukan Jepang manajemen
tradisionil ini mulai hilang oleh karena tenaga-tenaga (Belanda) yang
menggerakkan dan menghidupkan tradisi tersebut ditawan dan dibunuh.

Manajemen Bapak- Isme

Adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan


terhadap menager-nya sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati
dan dituruti kemauannya sebalik-baliknya. Jadi disini ketaatan dan ketertiban itu
terdasar atas perasaan segan dan sayang kepada si bapak. Manajemen bapak-isme
dapat berjalan memandang terhadap atasannya sebagai bapak, dan selama atasan
itu dalam sikap serta sepak terjangnya memang dapat memperoleh respek.

Kelemahan manajemen Bapak-Isme

1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas


perasaan, sehingga selalu akan gagal.
2. Penggantian pimbinaan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat
berperan sebagai bapak.
3. Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha
kecil.
4. Kerjasama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan
yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.

Dalam manajemen bapak-isme ini, segalanya akan mengikuti kepribadian dan


kemampuan si bapak, tatacara kerja, luas dan bentuk organisasi, norma-norma
kepegawaian, dan sebagainya.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa manajemen tidak dapat berlangsung


menurut asas-asas yang rasionil menuju efisiensi dan peningkatan produktifitas,
melainkan didorong oleh rasa mengabdi kepada si bapak, dan semua orang
mengikuti apa kata atau kehendak bapak. Tapi apabila si bapak bisa berfikir
rasionil dalam menjalankan fungsi manajemen maka ini merupakan tipe
manajemen yang unik dan ampuh.

Manajemen Sistematis

Adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan tehnisi
pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka
manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola
sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah-jumlah atau
kualitas-kualitas kerjanya. Waktu yang diperlukan diukur dan ditentukan untuk
setiap pekerjaan, dan disusun dalam skema-skema atau ”networkplan” atau sistem
yang rapi dan kompleks, dimana setiap pekerjaan dan peralatan kerja berikut
material sudah ada seolah-olah hanya tinggal memencet tombol atau
menggerakkan orang-orang menurut skema yang telah disiapkan secara rapi.

Kelemahan manajemen Sistematis

1. Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk diperkerjaan-pekerjaan yang


dapat diukur dan dikalkulasi secara eksak, kemudian di tata seperti permainan tata
letak.
2. Kurang luwes, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-
rasionil, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
3. Mempunyai kecendrungan untuk memperlakukan sebagai mesin atau
robot

Manajemen Ilmiah

Adalah manajemen yang : (a) menggunakan ilmu pengetahuan (the lise of


science), (b) mempergunakan metode-metode ilmiah (the use of scientific
methods) didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus, dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil.

Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti


pada waktu menghadapi masalah/kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan
pemecahan simanager bersikap obyektif, sistematis, dalam pelaksanaan dari
keputusan-keputusan nanti berulah ia bersikap sesuai dengan iklim sosial,
psykologis, dan sebagainya.

Metode ilmiah pada garis bersarnya adalah sebagai berikut:

1. Temukan dan rumuskan apa yang menjadi masalah (identification and


identification of the problem)
2. Berikan jawaban sementara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
yang dipunyai; pengetahuan yang berasal dari laporan atau cerita orang, surat-
surat, dokumen-dokumen, arsip, dan sebagainya, serta pengalaman dimasa lampau
yang kadang-kadang menimbulkan intuisi atau feeling atau firasat (hypothesis).
3. Cocokan jawaban dengan data dan bahan-bahan informasi berdasarkan
fakta-fakta yang harus dikumpulkan.
4. Tarik kesimpulan akhir dan ambillah keputusan yang merupakan suatu
rencana yang selengkap-lengkapnya mengenai tujuan, sasaran-sasarannya, asas-
asas; aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan sebagainya.

Jadi jelaslah bahwa manajemen ilmiah itu pada asasnya sederhana saja. Yang
sukar dalam prakteknya adalah, bahwa si manager harus mampu berfikir secara
Zakelijk dan obyektif di dalam menghadapi berbagai masalah manajemen, jangan
sampai dipengaruhi oleh sentimen atau adat kebiasaan dalam mencari keputusan
yang tepat, namun tetap bijaksana dan realistis di dalam pelaksanaannya.

BAB III
KESIMPULAN
Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan

Administrasi dan manajemen paling membutuhkan karena administrasi tidak akan


berjalan kalau administrasi tidak solid dalam proses pelaksanaan begitu jgua
mmanajemen, tidak akan berjalan baik jika administrasi tidak solid dalam proses
pelaksanaan sebuah organisasi.

Anda mungkin juga menyukai