Anda di halaman 1dari 13

MEMAHAMI KONSEP MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Mata Kuliah
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Dosen Pengampu
Dr. AHMAD ZAINURI, M.Pd.I.
Dr. Amilda, M.A.

Oleh: Irham Khumaidi

PROGRAM MAGISTER (S2)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2023 M

1
A. Pendahuluan
Manajemen kesiswaan memiliki peran strategis di antara banyak
pengelolaan sekolah, semua kegiatan manajemen di madrasah, baik berkaitan
manajemen kekurikuluman, pengelolaan sarana dan prasarana, keuangan, dan
kegiatan lainnya, akan berakhir atau diarahkan sedemikian rupa sehingga
manfaat bagi siswa dapat dirasakan. layanan pendidikan yang baik. Selain itu,
siswa dapat memiliki hak yang sama untuk layanan pendidikan. Manajemen
kesiswaan bertujuan untuk menyesuaikan bidang pekerjaan siswa agar
kegiatan pembelajaran di sekolah berlangsung secara ritmis, teratur dan
teratur serta tercapainya tujuan pendidikan sekolah.
Untuk mencapai tujuan di atas, bidang pengelolaan kesiswaan
sekurang-kurangnya mempunyai tiga tugas pokok yang harus diurus, yaitu
penerimaan siswa baru, kegiatan proses pembelajaran dan orientasi serta
pengembangan mata pelajaran. Manajemen kemahasiswaan adalah bidang
upaya pengelolaan terhadap mahasiswa sejak masuk sampai lulus yang
berhubungan langsung dengan mahasiswa dengan tujuan memberikan
pelayanan yang sebaik mungkin bagi mahasiswa. Dalam artikel ini, penulis
tidak akan menganalisis semua pandangan tentang manajemen, tetapi penulis
hanya ingin memaparkan bagaimana fungsi dan peran manajemen pendidikan
dalam kerangka lembaga pendidikan.

B. Konsep Manajemen Peserta Didik


1. Definisi Manajemen Peserta Didik
Manajemen berasal dari kata kerja “to manage” yang artinya
memimpin, mengatur, mengatur. Dalam bahasa Prancis "mengelola"
berarti tindakan membimbing atau mengarahkan.1
Menurut H.B. Siswanto, dikutip Shalahudin, manajemen adalah seni
dan ilmu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, memotivasi

1
Wojowarsito, Poerwadarminto, Kamus Lengkap Indonesia Inggris (Jakarta: Hasta,
1974), hlm. 96.

2
dan mengendalikan orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.2
Sedangkan menurut Syaifuddin, manajemen adalah suatu proses
pengaturan dan penggunaan sumber daya suatu organisasi melalui
kerjasama para anggotanya guna mencapai tujuan organisasi secara efisien
dan efektif.3
Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen adalah kemampuan memimpin untuk mencapai hasil yang
diinginkan dengan merencanakan, mengorganisasikan, mengaktifkan dan
mengendalikan serangkaian kegiatan keputusan yang mendasar dan
menyeluruh dalam proses itu. untuk menggunakan semua sumber daya
secara optimal dan efisien dengan mendefinisikan bagaimana
menerapkannya di semua tingkatan dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Kemudian terkait dengan manajemen peserta didik Suryosubroto
mendefinisikan sebagai pekerjaan atau kegiatan pencatatan terhadap
peserta didik mulai dari proses penerimaan hingga terakhir saat siswa lulus
sekolah. Nasihin dan Sururi mengidentifikasi upaya untuk memberikan
layanan terbaik kepada siswa dari proses penerimaan hingga siswa keluar
dari institusi. Mustari juga mendefinisikan dirinya sebagai layanan yang
berfokus pada manajemen siswa, pengawasan, dan layanan di dalam dan
di luar kelas, seperti: rujukan, pendaftaran, layanan pribadi seperti
pengembangan kemampuan, minat, kebutuhan secara menyeluruh hingga
dewasa di sekolah .4
Berdasarkan berbagai definisi di atas manajemen peserta didik
diartikan sebagai seluruh rangkaian kegiatan yang direncanakan dan
sebagai wujud upaya yang disengaja dalam pembinaan berkelanjutan

2
Hadiyanto, Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter, ed. by Dinan
Hasbudin, Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter (Jakarta: Penerbit Al-
Wasath, 2013) <http://repository.unp.ac.id/12922/1/MANAJEMEN PESERTA DIDIK.pdf>.
3
Syaifuddin,Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 41.
4
Muhammad Rifa’i, Manajement Peserta Didik, ed. by M.Pd Dr. Rusydi Ananda and M.
Pd Muhammad Fadhli, Journal of Chemical Information and Modeling (CV. Widya Puspita,
2018), LIII <http://repository.uinsu.ac.id/6063/1/Manajemen Peserta Didik.pdf>.

3
untuk semua siswa agar mereka dapat berpartisipasi secara efektif dan
efisien dalam proses belajar mengajar, mulai dari kegiatan awal masuk
hingga lulus sekolah. .5
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
Jika Manajemen peserta didik bermakna sebagai suatu usaha untuk
mengatur, mengawasi, dan melayani berbagai hal terkait peserta didik
mampu mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Hal tersebut
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian
tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur kegiatan di bidang
siswa agar kegiatan pembelajaran berlangsung secara ritmis, teratur dan
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan secara optimal. Mengelola
peserta didik pertama-tama untuk meningkatkan mutu kegiatan
pembelajaran internal dan eksternal, sehingga dapat berkontribusi dalam
mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Merujuk kepada penjelasan di atas maka tujuan manajemen peserta
didik secara garis besar adalah; a. meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan psikomotor peserta didik. b. Menyalurkan dan mengembangkan
kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik. c.
Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik. 6
Sementara itu, pandangan Rifa'i tentang manajemen kemahasiswaan lebih
rinci, yaitu:
1. Manajemen kesiswaan berfungsi untuk mengembangkan kepribadian
siswa. Fungsi ini dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan
potensi dirinya tanpa terlalu banyak hambatan, potensi tersebut
meliputi kemampuan umum seperti kecerdasan, kemampuan khusus

5
Hasrian Rudi Setiawan, Manajemen Peserta Didik (Upaya Peningkatan Kualitas
Lulusan)
Ebook,UmsuPress,2021<https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=Tyo_EAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PT2&dq=info:Tq9z_g_NRHoJ:scholar.google.com/&ots=EU2mFEE6kI&sig=epFmtl2a1
dRdSTwDWpsDkgNRkyw&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false>.
6
Addurorul Muntatsiroh and Asmendri, ‘Pentingnya Manajemen Peserta Didik Untuk
Meningkatkan Kualitas Peserta Didik’, Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 5.1 (2023), hal. 3085–
3086.

4
seperti bakat dan kemampuan khusus seperti bakat kekuatan lainnya.
2. Fungsi yang berkaitan dengan perkembangan aspek sosial siswa.
Fungsi ini berkaitan erat dengan sifat siswa sebagai manusia sosial,
fungsi ini memungkinkan siswa bergaul dengan teman, orang tua,
keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar tembaga.
3. Fungsi terkait dengan aliran aspirasi dan harapan mahasiswa. Fitur ini
akan memungkinkan siswa untuk mengekspresikan minat, hobi, dan
minat mereka karena dapat mendukung pengembangan pribadi siswa
secara keseluruhan.
4. Fungsi yang bersangkutan dengan pemenuhan kebutuhan dan
kesejahteraan siswa. Fungsi ini menjadikan siswa sejahtera dalam
kehidupannya, karena jika kehidupan siswa sejahtera maka dia akan
memikirkan kesejahteraan teman-temannya.7
3. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik
Ruang lingkup ruang pengelolaan siswa adalah keseluruhan proses
kegiatan yang direncanakan dan diupayakan secara sengaja, serta pelatihan
yang berkelanjutan dari semua siswa untuk melibatkan mereka secara
efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Manajemen kesiswaan
berperan dalam memastikan proses pembelajaran di sekolah berlangsung
dengan lancar, tertib dan disiplin. Hal ini penting untuk dapat mencapai
tujuan tersebut untuk memahami karakteristik siswa, termasuk:
Pertama, siswa bukanlah miniatur orang dewasa; Artinya, siswa
memiliki dunianya sendiri. Kedua, siswa memiliki kebutuhan dan berharap
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi semaksimal mungkin. Ketiga, Siswa
memiliki perbedaan antara satu yang lainnya, perbedaan tersebut sebab
faktor endogen dan eksogen yang meliputi fisik, intelektual, masyarakat,
bakat, minat, dan lingkungan mempengaruhi mereka. Keempat, siswa harus
dianggap sebagai satu kesatuan sistem manusia. Kelima, siswa pada
dasarnya tumbuh mengikuti tahapan perkembangannya dan memiliki pola

7
Rifa’i, LIII.

5
perkembangan yang dinamis.8
Tujuan manajemen merupakan nilai-nilai dasar dari aturan-aturan
yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas menjalin kerjasama
untuk mencapai tujuan yang berhasil. Oleh karena itu, beberapa prinsip
pengelolaan siswa harus diikuti dan dijadikan pedoman dalam pengelolaan
siswa. Pandangan Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya setidaknya ada tiga
prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola siswa, yaitu:
1. Pengelolaan kesiswaan harus berorientasi pada masa depan, yaitu
mendidik siswa untuk bersikap optimis, dinamis, dan berpikir positif
sehingga dapat berkembang menuju kualitas hidup yang lebih baik di
masa depan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang dan
kalkulasi.
2. Pengelolaan siswa meliputi aspek penyesuaian diri (self-regulation),
yaitu mendorong siswa untuk menjalani kehidupan yang terarah dan
terprogram. Pengaturan diri terwujud dalam bentuk kemampuan
seseorang untuk merencanakan dan mengatur waktunya dengan hati-
hati dan seimbang serta dalam bentuk sikap hidup yang stabil dan
benar.
3. Manajemen siswa dibangun atas aspek pendampingan sosial
(kesadaran sosial yang sakral), pembinaan mengarah pada rasa
kebersamaan yang baik. Siswa tertarik dengan lingkungan sosialnya
dan merasa empati untuk merasakan apa yang dialami orang lain.9
Asas Pengelolaan Kemahasiswaan mengandung arti bahwa dalam
rangka penyelenggaraan/penyelenggaraan siswa, asas-asas tersebut di
bawah ini harus senantiasa dihormati dan dipedomani. Prinsip manajemen
siswa meliputi:
1. Manajemen siswa merupakan bagian dari manajemen umum sekolah,
harus mempunyai tujuan bersama dan mendukung tujuan manajemen
bersama.

8
Setiawan.
9
Setiawan. 55-57

6
2. Segala bentuk kegiatan pengelolaan kesiswaan harus melaksanakan
tugas-tugas pendidikan dan merupakan bagian dari pendidikan
kesiswaan.
3. Kegiatan manajemen kemahasiswaan harus berupaya untuk
mempertemukan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan yang
memiliki banyak perbedaan.
4. Manajemen siswa harus dilihat sebagai upaya untuk memperbaiki
orientasi siswa.
5. Kegiatan manajemen kesiswaan mendorong dan merangsang
kemandirian siswa.
6. Kegiatan manajemen siswa harus relevan dengan kehidupan siswa baik
di sekolah dan khususnya di masa depan.
4. Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Pendekatan dipahami sebagai titik tolak atau sudut tinjau terhadap
suatu fenomena yang mengacu pada pandangan tentang terjadinya sesuatu,
yang kemudian digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu masalah
atau kegiatan yang ada.10 Proses selanjutnya mengikuti pendekatan umum.
Dimana suatu pendekatan yang dapat memperkuat, menginspirasi,
menginspirasi, menjembatani, memperkuat, atau memecahkan masalah
yang sebelumnya sulit dipecahkan, atau menemukan solusi untuk
mempermudah dan memecahnya menjadi masalah utama.
Suatu pendekatan juga memerlukan langkah-langkah yang sistematis
agar dapat dimaksimalkan sebagaimana dimaksud. Ada 3 model
pendekatan manajemen kesiswaan yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan diantaranya sebagai berikut:
Pertama, pendekatan kuantitatif. Dimana lebih menitikberatkan
pada aspek keadministrasian dan birokrasi lembaga pendidikan. Melalui
pendekatan ini, siswa diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
lembaga pendidikan. Model ini menuntut siswa bersekolah secara mutlak,
memperketat ketekunan, menuntut kedisiplinan yang tinggi, dan

10
Setiawan. 60

7
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan untuk mengharapkan siswa
menjadi manusia yang berkompeten.
Kedua, Pendekatan kualitatif bertujuan menjadikan siswa mampu,
pendekatan ini bertujuan menjadikan siswa bahagia dan sukses. Bangunan
asumsi pendekatan ini mengandaikan jika siswa senang dan sejahtera serta
terpuaskan, hakekanya mereka belajar dengan baik. Pendekatan ini juga
menekankan perlunya menyediakan lingkungan yang kondusif dan
menyenangkan untuk pertumbuhan pribadi yang optimal.
Ketiga, Pendekatan terpadu, sebagai sebuah Pendekatan yang
merupakan gabungan dari kedua pendekatan sebelumnya, dalam
pendekatan ini siswa diharuskan memenuhi persyaratan administrasi dan
birokrasi di sekolah dan pihak sekolah juga memberikan insentif lain. untuk
mengerjakan pekerjaan rumah, tugas berat yang dipercayakan oleh lembaga
pendidikan, dan lembaga pendidikan memfasilitasi penyelesaian tugas
tersebut.11

5. Ruanglingkup Manajemen Peserta Didik


Menurut Fathurohman, secara keseluruhan tugas utama dalam
manajemen peserta didik setidaknya meliputi tiga aspek, yaitu penerimaan
siswa baru, kemajuan belajar, serta pembinaan dan pengawasan disiplin.
Di sisi lain, menurut Imron, lingkup manajemen peserta didik mencakup:
(1) perencanaan peserta didik, (2) penerimaan siswa baru, (3) orientasi
siswa, (4) pengaturan kehadiran dan absensi siswa, (5) pengelompokkan
siswa, (6) pengaturan evaluasi hasil belajar siswa, (7) pengaturan kenaikan
tingkat siswa, (8) pengaturan siswa yang mutasi dan keluar, dan (9) kode
etik, pengadilan, hukuman, dan disiplin siswa.

C. Manajemen Peserta Didik


1) Perencanaan Peserta Didik Baru
Di dalam Mengelola siswa harus semenjak dari awal dilakukan

11
Rifa’i, LIII.

8
perencanaan, kelebihan adanya perencanaan menjadikan segala sesuatunya
dapat dipikirkan dengan matang terhadap seluruh aspek yang
melingkupinya. Dengan demikian, masalah-masalah yang muncul akan
dapat ditangani sesegera mungkin dan sejak dini. Menurut Asmendri
sebagaimana dikutip Mutatsiroh menjelaskan bahwa terdapat tahapan-
tahapan dalam kegiatan perencanaan siswa yaitu: 1) Perkiraan (membuat
prediksi), Tujuan, Kebijakan, Pemrograman, Prosedur, Jadwal,
Anggaran.12
Menganalisa kebutuhan siswa, secara khusus mengidentifikasi
kebutuhan siswa dengan merencanakan jumlah siswa yang diterima
dengan:
a) Pertimbangkan kapasitas kelas yang tersedia dengan
mempertimbangkan rasio siswa/guru.
b) Menyusun program kegiatan siswa melalui visi dan misi sekolah,
dalam pengembangan minat dan bakat siswa, sarana dan prasarana
yang tersedia, anggaran yang ada, dan pelatihan bagi tenaga
pengajar.
Tahapan perencanaan siswa adalah sebagai berikut: (1) analisis pada
kebutuhan siswa, (2) perencanaan dalam melakukan rekrutmen siswa, (3)
perencanaan seleksi siswa, (4) perencanaan masa orientasi siswa, (5)
perencanaan siswa rencana penempatan siswa, dan (6) catatan dan laporan.

2) Penerimaan Peserta Didik Baru


Proses penerimaan peserta didik baru menjadi satu bagian kegiatan
manajemen peserta didik yang sangat penting. Penerimaan peserta didik
baru hakekatnya proses pencarian dan penentuan siswa yang akan menjadi
siswa di lembaga tersebut.
Langkah-langkah yang bisa ditempuh dalam Penerimaan peserta
didik baru diantaranya sebagai berikut:
a. Pembentukan Kepanitiaan penerimaan peserta didik.

12
Muntatsiroh and Asmendri.

9
b. Rapat pembentukan kepanitian
c. Promosi atau publikasi.
e. melakukan Pendaftaran siswa baru
f. Menyeleksi calon siswa baru. Antara lain:
1) Melalui proses kegiatan tes ujian, meliputi test psikotes, jasmani,
kesehatan, akademik atau tes keterampilan.
2) Dilakukan juga melalui penelusuran bakat kemampuan.
3) Disaring dengan nilai ijazah atau nilai rapor.

3) Orentasi Peserta Didik Baru


Orientasi bagi peserta didik adalah kegiatan mengenal letak dan
kondisi lembaga pendidikan sebagai tempat belajar. Tujuan kegiatan
orientasi agar siswa memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku di
sekolah, siswa harus aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh
sekolah dan siap menghadapi tantangan lingkungan baru secara fisik,
mental dan emosional.
4) Mengatur Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik.
Kehadiran siswa di sekolah sangatlah penting, karena jika siswa
tidak hadir di sekolah tentu kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak
dapat berlangsung. Kehadiran siswa menentukan kondisi terjadinya
interaksi belajar mengajar. Kehadiran siswa di sekolah merupakan bentuk
partisipasi fisik dan mental siswa yang efektif dalam kegiatan sekolah
selama jam sekolah.
5) Pengelompokan Peserta Didik
Pengelompokan dimaksudkan untuk mengklasifikasikan peserta
didik, tetapi justru dimaksudkan untuk membantu keberhasilan mereka
dalam belajar. Biasanya pengelompokan dilakukan dengan sistem kelas.
6) Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik
Pada tahapan evaluasi hasil belajar terhadap siswa dilakukan sebagai
cara mengetahui perkembangan dari waktu ke waktu. Evaluasi dilakukan
untuk mengidetifikasi sejauhmana peserta didik telah dapat menampilkan

10
performa sesuai harapan. Komponen yang diperlukan untuk kegiatan
penilaian adalah:
a) Menstimulus kegiatan siswa.
b) mencari tahu penyebab peningkatan dan kegagalan akademik
siswa.
c) Proses pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,
perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan
d) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau metode
pembelajaran dapat dilakukan kegiatan penilaian lainnya yaitu:
Pertama, Program les dan program pengayaan, antaralain:
a) stimulus kegiatan siswa,
b) menemukan faktor kemajuan atau kegagalan belajar siswa.
c) memberikan bimbingan yang sesuai kebutuhan, serta
perkembangan, sehingga diketahui bakat siswa tersebut.
d) sebagai cara perbaikan mutu pembelajaran atau cara belajar dan
metode mengajar maka bisa dilakukan dengan kegiatan lanjut dari
evaluasi yaitu: a. Program remedial, Program pengayaan.
7) Kegiatan Kemajuan Belajar
Prosedur naik tingkat dapat diatur sesuai dengan kebijakan yang
diterapkan oleh setiap sekolah. Meskipun demikian, seringkali terjadi
masalah dalam menentukan kenaikan tingkat, sehingga memerlukan
penyelesaian yang bijaksana. Untuk mengurangi masalah tersebut, data
evaluasi siswa harus objektif dan dimanfaatkan dengan baik. Selain itu,
para guru harus teliti dalam memberikan nilai evaluasi pembelajaran
kepada siswa.
8) Bimbingan dan Pembinaan Disiplin
Pendidikan dalam bentuk proses pembelajaran memiliki norma-
norma tertentu bagi peserta didik. Pedoman dan peraturan tersebut
menuntut siswa untuk patuh terhadapnya. Sebagai seorang pengajar,
seharusnya memberikan teladan yang terbaik dalam mematuhi kebiasaan
dan peraturan yang diterapkan di institusi pendidikan. Membangun tata

11
tertib sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan siswa sangat penting
dalam pengelolaan siswa, karena kedisiplinan merupakan kunci
keberhasilan dalam membentuk kepribadian siswa. Dalam proses
penyusunan tata tertib disiplin diperlukan kerjasama antar stakeholder
sekolah karena kerjasama ini dapat menjadi komitmen bersama untuk
pelaksanaan tata tertib yang benar.
Meskipun kegiatan pembinaan siswa bersifat teknis, namun
pelaksanaan dan pembinaan siswa yang dilakukan oleh sekolah dapat
berbeda-beda tergantung dari situasi, kondisi, kreativitas dan kemampuan
sekolah. Oleh karena itu, pengawasan terhadap siswa di setiap sekolah bisa
berbeda-beda dan memunculkan corak atau keunikan masing-masing
sekolah.13

D. KESIMPULAN
Manajemen siswa dipandang sebagai bagian dari manajemen sekolah
secara keseluruhan. Ini adalah proses di mana semua masalah yang
berhubungan dengan siswa ditangani, mulai dari penerimaan siswa hingga
pelepasan siswa. Keberadaan administrasi kesiswaan memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
umum. Administrasi kemahasiswaan adalah pengelolaan berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan kemahasiswaan untuk memenuhi kebutuhan
akademik mereka.
Ada beberapa tujuan dan peran yang harus diperhatikan dalam
manajemen kepemimpinan, antara lain: pertama adalah tempat di mana
keterampilan setiap individu atau staf dapat dikembangkan. Kedua,
pengembangan diri dalam sikap, ucapan dan perilaku, dan yang terpenting
adalah melatih sesuai peraturan yang berlaku. Karena prinsip pengelolaan
kesiswaan paling utama adalah kepatuhan terhadap peraturan atau undang-
undang yang telah ditentukan.

13
M.Pd.I Dr. Shalahudin, S.Ag., Manajemen Peserta Didik, Penerbit Garudhawaca,
2000, XI <http://repository.uinjambi.ac.id/9390/1/Manajemen Peserta Didik Pdf Buku.pdf>.

12
DAFTAR

Addurorul Muntatsiroh and Asmendri, ‘Pentingnya Manajemen


Peserta Didik Untuk Meningkatkan Kualitas Peserta Didik’, Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 5.1 (2023)
Hadiyanto, Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan
Karakter, ed. by Dinan Hasbudin, Manajemen Peserta Didik Bernuansa
Pendidikan Karakter (Jakarta: Penerbit Al-Wasath, 2013)
<http://repository.unp.ac.id/12922/1/MANAJEMEN PESERTA
DIDIK.pdf>.
Hasrian Rudi Setiawan, Manajemen Peserta Didik (Upaya
Peningkatan Kualitas Lulusan)
Ebook,UmsuPress,2021<https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=
Tyo_EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT2&dq=info:Tq9z_g_NRHoJ:scholar.go
ogle.com/&ots=EU2mFEE6kI&sig=epFmtl2a1dRdSTwDWpsDkgNRkyw
&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false>.
M.Pd.I Dr. Shalahudin, S.Ag., Manajemen Peserta Didik, Penerbit
Garudhawaca, 2000, XI
<http://repository.uinjambi.ac.id/9390/1/Manajemen Peserta Didik Pdf
Buku.pdf>.
Muhammad Rifa’i, Manajement Peserta Didik, ed. by M.Pd Dr.
Rusydi Ananda and M. Pd Muhammad Fadhli, Journal of Chemical
Information and Modeling (CV. Widya Puspita, 2018), LIII
<http://repository.uinsu.ac.id/6063/1/Manajemen Peserta Didik.pdf>.
Syaifuddin,Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (Jakarta:
Ciputat Press, 2005)
Wojowarsito, Poerwadarminto, Kamus Lengkap Indonesia Inggris
(Jakarta: Hasta, 1974)

13

Anda mungkin juga menyukai