Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MINI RISET

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN


DI MI JIDRIS ASSALAM TASIKMALAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik


Dosen Pengampu : Derry Ridwan Maoshul, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Agus Maftuh Jauhari 20202020
Dimas Nurrohman 20202006
Fajri Muhammad Ridwan 20202011
Feny Novianti 20202012
Prayoga Firdaus 20202017
Yanti Yulianti 20202021

SEMESTER VI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF CIAMIS
TAHUN 2023 M / 1444 H
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai dengan keluarnya
peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya
berbentuk pencatatan data peserta didik melainkan meliputi aspek yang lebih
luas yang secara operasional dapat membantu upaya perrtumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah (Ahmadi,
2006:88-90). Manja (2007:35) mengumukakan bahwa manajemen kesiswaan
merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa,
pembinaan sekolah dan penerimaan siswa, pembinaan siswa berada di sekolah,
sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya mulai penciptaan suasana
yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)
agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai
dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu
sekolah( Gunawan, 1996:9). Oleh karena itu manajemen kesiswaan akan
membahas penerimaan siswa baru, pencatatan prestasi siswa, pencatatan
bimbingan dan penyuluhan yang secara umum tertulis dalam adiministrasi
siswa.
Jenis - jenis kegiatan administrasi siswa dapat didaftar melalui gambaran
bahwa lembaga pendidikan diumpamakan sebuah transformasi, yang mengenal
masukan (input). Pengelolaan di dalam transformasi (proses) dan keluaran
(output). Arikunto (2008, 118-119), menyatakan bahwa penyajian penjelasan
administrasi siswa dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Pada proses
memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat 4 (empat)
kelompok pengadministrasian yaitu:
(1) Penerimaan murid

1
(2) Ketata usahaan murid
(3) Pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta
(4) Pencatatan prestasi belajar.
Untuk mampu merealisasikan 4 hal di atas ( Amri & Rohman, 2012:265)
kepala sekolah harus mampu dan bertanggung jawab dalam bidang kesiswaan
berkaitan dengan hal-hal berikut:
1. Kehadiran murid di sekolah dan masalahmasalah yang berhubungan
dengan kehadiran.
2. Penerimaan, orientasi, kalkulasi, dan menunjukkan murid kelas dan
program studi
3. Evaluasi dan pelaporan hasil belajar
4. Program supervise bagi murid yang mempunyai kelainan
5. Pengendalian disiplin murid kepemimpinan, perencanaan dan pandangan
yang luas tentang sekolah dan pendidikan.
6. Program bimbingan dan penyuluhan
7. Program kesehatan dan keamanan
8. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional.
Implementasi manajemen kesiswaan disekolah perlu didukung
kemampuan manajerial kepala sekolah artinya, sekolah perlu berkembang
maju dari tahun ketahun. Karena itu hubungan baik antar guru perlu diciptakan
agar terjalin iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Untuk
mengimplementasikan manajemen kesiswaan secara efektif dan efesien,
kepala sekolah harus memiliki pengetahuan Wibawa kepala sekolah harus
ditumbuh kembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian, semangat
belajar, disiplin kerja, keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai modal
perwujudan dan iklim kerja yang kondusif. Sebagaimana dalam hadits
dikatakan yang artinya : “Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang
yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran” (HR. Bukhari)
Lebih lanjut (Mulyasa, 2003:101-105), kepala sekolah dituntut untuk
melaksanakan fungsinya sebagai Manajer sekolah dalam meningkatkan proses
belajar mengajar, dengan melakukan supervisi kelas, membina dan
memberikan saran-saran positif kepada guru, pembina OSIS, & ketua OSIS.

2
Disamping itu juga kepala sekolah harus melakukan tukar pikiran, sumbang
saran, dan studi banding antar sekolah untuk menyerap kiat-kiat kepemimpinan
dari kepala sekolah yang lain.
Ada tiga pilar manajemen pembinaan peserta didik (Mustari, 2014; 107-
110):
1. Berwawasan masa depan, yakni mendidik para siswa untuk optimis, aktif,
dan berpikir positif & untuk mampu membina diri menuju kualitas hidup
yang lebih baik. Mengedepankan sikap rasional daripada emosional dalam
membina siswa. Usaha yang serius untuk mencapai masa depan yang lebih
baik. Untuk mencapai masa depan ada perencanaanyang matang
( planning ) dan dapat diperhitungkan (calculability)
2. Memiliki keteraturan pribadi (self regulation), yakni siswa mampu
memiliki kehidupan yang terarah dan terprogram. Siswa menyadari akan
pentingnya perhatian terhadap makna waktu dan tidak membiarkan waktu
berlalutanpa ada manfaat yang diperoleh dan produk positif & yang nyata.
Self regulation diwujudkan dalam bentuk kemampuan merencanakan dan
mengatur waktu secaracermat dan proporsional dan bentuk sikap hidup
yang benar dan mantap. Self regulation diharapkan mampu membentuk
sikap hidup mandiri dan adanya prinsip dalam keyakinan hidup yang
mampu memberikan dorongan kuat pada para siswa untuk memiliki
kebiasaan-kebiasaan hidup terprogram dan meningkatkan kualitas diri
serta kualitas hidupnya.
3. Kepedulian sosial (social care), yakni membina siswa untuk memilik
rasakepedulian sosial yang baik. Siswa diarahkan untuk perduli kepada
lingkungan sosialnya, peduli pada orang-orang di sekitarnya dan
orangorang lain untuk sama-sama memperbaiki kualitas hidupnya. Mau
membantu orangorang yang membutuhkannya dan tidak menjadi manusia
individualis. Dengan social care siswa diarahkan memahami dirinya serta
memiliki empati. Memiliki kemampuan untuk merasakan apa yang
dialami oleh orang lain dan menangkap sudut pandang orang laintanpa
kehilangan akal sehat.

3
Sebagaimana tertera di dalam QS. Az-Zumar: 18 yang artinya : “(yaitu)
mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling
baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk
oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
Dengan demikian untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses
pendidikan maka perlu adanya manajemen kesiswaan, karena manajemen
memilki arti yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pendidikan
Islam yang bertujuan untuk melahirkan manusia muslim yang shalih, sekaligus
kader pembangunan yang taat dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta memiliki
kepribadian yang luhur berakhlaqul karimah dan bertangung jawab maka,
untuk mencapai tujuan itu diperlukan sistem manajemen atau pengelolaan
lembaga pendidikan yang baik. Dan ketidak siapan dari pengelola kesiswaan
di Madrasah dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas sehingga
diperlukan tindakan dari pengelola kesiswaan guna pembenahanpembenahan
yang sangat berarti dan perbaikan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Pada dasarnya pengelolaan kesiswaan ialah keseluruhan proses
penyelenggara usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di Madrasah, sedangkan tujuan
pengelolaan kesiswaan agar proses belajar mengajar di sekolah bisa berjalan
lancar, tertib, teratur, dan tercapai apa yang menjadi tujuan-tujuan pendidikan
di madrasah (Suharsini, 2008:18-23).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan mini riset
dengan judul “Implementasi Manajemen Kesiswaan di Madrasah Ibtidaiyah
Jidris Assalam Pagergunung, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu,
Kabupaten Tasukmalaya Provinsi Jawa Barat.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi manajemen kesiswaan di MI Jidris Assalam?
2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat implementasi
manajemen kesiswaan di MI Jidris Assalam?
C. Tujuan Observasi
Berdasarkan perumusan masalah diatas, dapat dirumuskan tujuan
dilaksanakannya mini riset antara lain:

4
1. Untuk mengetahui implementasi manajemen kesiswaan di MI Jidris
Assalam.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi
manajemen kesiswaan di MI Jidris Assalam.
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pembuatan laporan, penulis memerlukan banyak materi sebagai
bahan acuan dalam pembuatan sistem yang akan dibuat. Sebagai landasan
untuk perancangan dan untuk memperkuat hasil dari tugas akhir maka sangat
dibutuhkan materi pendukung. Adapun dalam pencarian materi yang
diperlukan penulis menggunakan beberapa metode yaitu:
a. Metode observasi (pengamatan) yaitu metode mencari data dengan
melakukan pengamatan terhadap alat/piranti yang berkaitan dengan materi
guna membantu menentukan sistem yang akan dibuat. Materi dan
pengetahuan dari hasil pengamatan akan dikumpulkan yang kemudian
penulis olah dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam tugas akhir.
b. Metode interview (wawancara) yaitu metode pencarian data melalui
wawancara/tanya jawab dengan narasumber atau informan. Data yang
didapat dari hasil wawancara yang berhubungan dengan sistem akan dicatat
oleh penulis menjadi sebuah acuan untuk pembuatan laporan.

5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Madrasah Ibtidaiyah Jidris Assalam Tasikmalaya


1. Profil Madrasah
Nama Madrasah : MI JIDRIS ASSALAM
Alamat Madrasah : Pagergunung RT 02 RW 03 Kel. Singkup
Kec. Purbaratu Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat 46196
Status Madrasah : Swasta
Tahun Pendirian : 1970
Status Akreditasi : Terakrditasi “A”/2018
Yayasan Penyelenggara : Yayasan Jidris Assalam
Nomor Surat Pendirian : Akta Notaris
Heri Hendriyana, SH., MH.
Tanggal 23 Oktober 2015 No. 445
NSM : 111232780013
NPSN : 60710115
Luas Tanah : 700 m2 10 Luas Bangunan : 575 m2
Status Tanah : Wakaf
Status Bangunan : Milik Yayasan
Nomor Sertifikat Tanah : 1872/5/1996
Kepala Madrasah : Tatang Hermanto, S.Ag.
2. Visi dan Misi Madrasah
Visi Madrasah:
“Melalui Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan MI Jidris Assalam
menjadi Madrasah Unggul di Kota Tasikmalaya “
Misi Madrasah:
1. Profesionalisme etos kerja tenaga Pendidik dan kependidikan yang
dilandasi kekeluargaan dan keteladanan.
2. Membentuk kepribadian anak didik yang memiliki nilai-nilai keagamaan
dan keimanan.
3. Mencetak anak didik yang beriman, bertaqwa dan berilmu.

6
4. Mewujudkan peningkatan kualitas berakhlakul karimah.
3. Potensi Lingkungan Sekolah
1) Letak sekolah strategis, cukup nyaman.
2) Terletak di lingkungan yang cukup padat.
3) Jumlah siswa 154 dengan 7 rombongan belajar Potensi guru cukup
menunjang.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Implementasi Manajemen Kesiswaan Di MI Jidris Assalam
Tasikmalaya
Manajemen Kesiswaan termasuk salah satu substansi manajemen
penddidikan, karena banyak sekali sekali persoalan yang berhubungan
dengan siswa yang perlu dibenahi. Karena masalah-masalah remaja ini
sangat rentan terhadap godaan-godaan yang melencengkan dari sifat
kemanusiaan itu sendiri. Manajemen kesiswaan menduduki posisi strategis,
karena sentral layanan pendidikan, baik dalam latar institusi persekolahan,
tertuju kepada peserta didik.
Semua kegiatan pendidikan, baik yang berkenaan dengan manajemen
akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber
daya keuangan, sarana prasarana, dan hubungan sekolah dengan masyarakat,
senantiasa diupayakan agar peserta didik mendapat layanan pendidikan
yang handal. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala madrasah:
“Dalam penerapan Manajemen kesiswaan dilaksanakan secara baik,
terencana, terprogram, bertahap dan konsisten dimana Manajemen
kesiswaan, mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan, adanya
transparansi dana dan mengikutsertakan peran serta masyarakat dalam
bentuk komite madrasah dengan mengadakan rapat secara periodik dalam
menentukan rencana dan program-program madrasah sehingga tahap demi
tahap rencana dapat tercapai sesuai tujuan”.
Manajemen Kesiswaan merupakan salah satu upaya meningkatkan
mutu dengan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan sebagai
wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin. Dan hal
ini merupakan prioritas yang dilaksanakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Jidris

7
Assalam Tasikmalaya sebagai sekolah pada tingkat dasar untuk
memberikan bekal dengan sebaik-baiknya kepada siswanya berkaitan
dengan kualitas pendidikan sebagai persiapan memasuki sekolah kejenjang
yang lebih tinggi.
Berkenaan dengan Implementasi Manajemen Kesiswaan, madrasah
terlebih dahulu melakukan perencanaan yang berupa analisis situasi,
merumuskan tujuan dan analisis SWOT kemudian merumuskan dan
melaksanakan program-program kesiswaan mulai dari penerimaan peserta
didik, pendataan, pengembangan, bimbingan, serta monitoring dan evaluasi
terhadap program-program yang telah dilaksanakan. Untuk mengetahui
bagaimana Implementasi Manajemen Kesiswaan di Madrasah Ibtidaiyah
Jidris Assalam Tasikmalaya berdasarkan hasil observasi tanggal 22 Mei
2023 yang mengacu pada ciri-ciri madrasah yang telah menerapkan
manajemen kesiswaan didapatkan sebagaimana tertera pada tabel berikut :
Ketersediaan Keterangan
Indikator
Sistem Baik Cukup Kurang
1 2 3 4 5
Penerimaan
Ada √
Peserta Didik
Penilaian dan
Pengembangan Ada √
Peserta Didik
Tindak
Lanjut/Evaluasi Ada √
Peserta Didik
Pembentukan
Karakter Ada √
Peserta Didik

Berdasarkan hasil observasi diatas, diketahui bahwa pengelolaan


kesiswaan telah dilaksanakan dengan cukup baik, dibuktikan dengan

8
tersedianya sistem penerimaan, penilaian dan pengembangan, pembinaan
dan pembimbingan, tindak lanjut/evaluasi, dan pembentukan karakter.
Manajemen peserta didik merujuk pada kegiatan-kegiatan di luar
maupun di dalam kelas.
a) Penerimaan peserta didik baru, sesuai dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor 729 2 Tahun 2020 tentang : Juknis
PPDB. Maka di MI Jidris Assalam juga merapkan itu semua sesuai
peraturan tersebut, hanya saja ada sedikit peraturan husus dimana untuk
usia dalam PPDB jika kurang dari 7 tahun maka harus disertakan surat
keterangan dari orang tua/wali murid dan psikolog bahwa murid itu
sudah siap untuk belajar. Untuk alur pendaftaran penerimaan nya juga
sama, hanya saja karena kami memilik RA di satu naungan Yayasan yang
sama jadi sedikit mempermudah akses dalam penerimaan siswa baru.
b) Bimbingan Konseling, Untuk di MI Jidris Assalam sendiri tidak ada
layanan husus untuk Bimbingan Konseling, hanya saja fungsi ini semua
di tugaskan ke masing-masing wali kelas nya sebagai yang bertanggung
jawab penuh atas siswa-siswa nya.
MI Jidris Assalam pada tahun ajaran 2022/2023 sendiri menerapkan
Kurikulum Merdeka, dalam perumusan kurikulum tersebut sudah mencakup
4 komponen, yaitu komponen tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Pengembangan kurikulum di MI Jidris Assalam dilaksanakan mulai dari
perencanaan kurikulum, pengorganisasian, pelaksanaan (implementasi),
penilaian kurikulum, evaluasi kurikulum, sampai pengembangan
kurikulum.
Dalam penyusunan kurikulum madrasah, Kepala Madrasah
menetapkan tim penyusun dan pengembang kurikulum. Adapun tugas dari
tim penyusun dan pengembang kurikulum adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan bahan penyusunan/pengembangan Kurikulum
2) Mendiskusikan dan memfinalisasi rancangan dokumen pengembangan
Kurikulum melalui kegiatan workshop yang diikuti oleh seluruh tim
dan pemangku kepentingan madrasah

9
3) Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Madrasah dan
merekomendasikan penetapan Kurikulum kepada Kepala Madrasah.
Adapun untuk kegiatan ekstrakurikuler pada tahun 2022/2023
terprogram dan terlaksana dengan baik. Diantaranya : (a) Pramuka, (b)
Marawis, (c) Tahfidz Qur’an, (d) Taekwondo, (e) Futsal.
Berikut merupakan table kegiatan belajar mengajar dan penilaian
untuk melihat bagaimana progress keberhasilan dalam implementasi
kurikulam dan capaian pembelajaran:

Proporsi
Pembelajaran Hasil Belajar
Mata
No
Pelajaran Teori Prakte Keuntungan Remedial Pengayaan
% k% Belajar % % %
1. Pend. Agama 30 70 85 5 10
2. PKn 40 60 80 5 15
3. Indonesia 25 75 75 10 15
4. Matematika 40 60 70 20 10
5. IPA 30 70 73 12 15
6. IPS 40 60 67 13 20
7. KTK 20 80 80 5 15
8. Penjaskes 20 80 85 5 10
9. Mulok 40 60 75 10 15

Kegiatan pendidikan seluruhnya


No Nama kegiatan Waktu Pelaksanaan Peserta

1. KBM Hari efektif Seluruh siswa


2. Ektra Kurikuler Hari jum’at Kelas IV-VI
3. Life Skill Di luar jam efektif Kelas IV-VI

10
Tabel manajemen berbasis sekolah:

Perencanaan Pelaporan
No. Kegiatan Pelaksanaan Ket
Ada Tidak Ada Tidak

1. Kurikulum/ √ - 100 √ -
pengajaran
2. Kemuridan √ - 100 √ -
3. Kepegawaian √ - 100 √ -
4. Keuangan √ - 100 √ -
5. Sarana √ - 90 √ -
Prasarana
Hubungan
6. Sekolah dengan √ - 85 √ -
Masyarakat

Standar Pelayanan Minimal (SPM)


No Komponen Indicator Keterangan
1. Keterlaksanaan kurikulum Nasional 100 %
2.
Keterlaksanaan Kurikulum Lokal 100 %
1 Kurikulum
3. Daya Serap kurikulum Nasional 72 %

4. Dasaya Serap kurikulum Lokal 72 %


1. Survival rate 84 %
2. Anak Didik
2. Kelulusan 100 %
1. Anggaran Pemerintah Pusat Ada
2.
Anggaran Pemerintah Propinsi Ada
3. Pembiayaan
3. Anggaran Pemerintah Kota/Kab Ada

4. Anggaran Swadaya Ada


1. Tingat kehadiran guru 100 %
2. Tingkat Kehadiran Tenaga Administrasi -
Manajemen
3. Tingkat Kehadiran Tenaga Kependidikan -
4 Sekolah
4. Tingkat Kehadiran Siswa 95 %

5. Tertib Administrasi 90 %

11
1. Dukungan Komite Sekolah Dewan Guru Ada
2. Perhatian Orang Tua Ada
Peran Serta
5. Masyarakat 3. Peran Serta Tokoh Masyarakat Ada
4. Peran Serta Dunia Usaha -

Pelaksanaan semua kegiatan kesiswaan perlu adanya monitoring yang


bersifat terus-menerus dan berkelanjutan, tidak menutup kemungkinan
adanya persoalan yang sama bisa terulang pada periode berikutnya, dan
perlunya monitoring inilah menjadikan kegiatan kesiswaan menjadi efektif
dan efisien. Sebagaimana yang diungkapkan diatas bahwa evaluasi ini
merupakan kegiatan untuk melalui dan memberikan skor pada kegiatan
tertentu sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut.
Pengawasan kegiatan manajemen kesiswaan di MI Jidris Assalam
dilakukan oleh kepala madrasah, secara operasional di lapangan berupa
pengawasan langsung terhadap komponen-komponen manajemen
kesiswaan, dimulai dari tenaga kependidikan dan hasil kerja yang dilakukan
berupa pengadministrasian kegiatan siswa. Pengawasan tersebut dilakukan
dalam kurun waktu mingguan, bulanan, dan akhir tahun.
Monitoring yang dilakukan di MI Jidris Assalam akan efektif jika
terjalin koordinasi antar warga sekolah yaitu Kepala Madrasah, Guru, Orang
tua murid/wali murid dan masyarakat. Sehingga dengan kerjasama tersebut
diharapkan tujuan manajemen kesiswaan tidak hanya tanggung jawab
sekolah tapi juga tanggung jawab semua pihak tersebut diatas. Langkah-
langkah yang ditempuh dalam pengawasan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pengevaluasian pelaksanaan kegiatan manajemen kesiswaan,
disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. Menentukan penyimpangan yang terjadi (bila ada) dan merumuskan
tindakan sebagai koreksi.
c. Melakukan tindakan koreksi atau perbaikan, tapi upaya perbaikan
tersebut disesuaikan dengan keadaan sumber daya yang ada, baik secara
personal maupun material. Pada tahun ajaram 2022/2023 MI Jidris

12
Assalam akan berkoordinasi dengan yayasan dan masyarakat untuk
mengefektifkan penaganan manajemen kesiswaan.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Implementasi Manajemen
Kesiswaan Di MI Jidris Assalam Tasikmalaya
Suatu program yang dilaksanakan pada setiap madrasah dapat berhasil
atau tidak bisa diukur dengan adanya faktor pendukung dan penghambat.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka factor pendukung dan
penghambat implementasi manajemen kesiswaan di MI Jidris Assalam
Tasikmalaya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung
Adanya kerjasama dan kekompakan antara pihak madrasah (kepala
sekolah, guru dan komite sekolah). Pada setiap bidang pengelolaan
kurikulum, pengelolaan ketenagaan (guru), pengelolaan kesiswaan,
pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan keuangan, serta hubungan
madrasah dan masyarakat. Telah dilaksanakan dengan cukup baik sesuai
dengan program kerja pada pelaksanaan Manajemen Kesiswaan di MI
Jidris Assalam Tasikmalaya. Walaupun masih ada beberapa bidang
pengelolaan yang belum memadai.
b. Faktor Penghambat
Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan, ditemukan data pada
ketersediaan sumber daya manusia yaitu kurangnya tenaga kependidikan
bagian khusus administrasi yang merupakan salah satu faktor penting
dalam pelaksanaan Manajemen Kesiswaan di MI Jidris Assalam
Tasikmalaya. Sehingga hal tersebut harus diselesaikan dengan
perekrutan SDM ahli.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kesiswaan di MI Jidis Assalam ini sudah terstruktur dengan
baik. Tugas dari masing-masing sub organisasi sudah dilaksanakan dengan
baik, meskipun masih ada beberapa yang dikerjakan oleh sub bagian lainnya
dikarenakan kekurangan sumber daya manusia. Di MI Jidris Assalam
menggunakan kurikulum merdeka dan untuk peralatan serta perlengkapan
yang digunakan untuk pencatatan peserta didik sudah cukup lengkap, mulai
dari Buku Induk Siswa, Daftar Presensi, Daftar Nilai, dan Buku Raport.
Sedangkan layanan khusus yang tersedia antara lain perpustakaan.
Untuk tenaga kependidikan yang ada di MI Jidris Assalam terdiri dari
tenaga pendidik (guru) tenaga administrator (tim penyusun dan pengembang
kurikulum), dan teknisi pendidikan (pengelola perpustakaan). Sedangkan
untuk penjaga sekolah belum tersedia. Untuk fasilitas pendidikan yang tersedia
di MI Jidris assalam antara lain, gedung sekolah, ruang pimpinan, ruang guru,
dan tempat bermain atau olahraga, dll.
Komunikasi yang terjalin di dalam maupun di luar sekolah sudah sangat
baik. Komunikasi antar guru dengan guru maupun guru dengan siswa sudah
terjalin dengan sangat baik. Dalam interaksinya MI Jidris Assalam ini menjalin
hubungan baik dengan warga sekitar. Program yang dijalankan Humas
tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk komponen sekolah
lainnya seperti guru, wali kelas dan wakil kepala sekolah yang berperan dalam
bidangnya baik dalam penyampaian informasi, koordinasi dengan agenda yang
harus disusun, serta sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program humas.
Karena dapat mendukung dalam impelementasi manajemen kesiswaan.
B. Saran
Bagi Sekolah, diharapkan sekolah dapat meningkatkan kinerja tenaga
pendidikan dan menambah sumber daya manusia untuk membantu dalam
implementasi manajemen kesiswaan baik dalam PPDB maupun kegiatan
administrasi lainnya yang membutuhkan seorang yang bekerja khusus tidak
merangkap dengan mengajar.

14
Bagi Guru, diharapkan dapat menjadi contoh dan tauladan, serta terus
melakukan pembinaan-pembinaan kepada peserta didik terkhusus karena MI
Jidris Assalam merupakan sekolah dasar, sehingga dalam implementasi
manajemen kesiswaan terkontrol dengan baik dan mampu mengembangkan
karakter peserta didik sesuai dengan visi misi yang ada dilembaga terkait.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmad. Manajemen Peserta didik. Surabaya: Raja Grafindo Persada. 2006.
Ary Gunawan. Administrasi Sekolah; Administra si Pendidikan Mikro. Jakarta:
PT Rineka Cipta. 1996.
E. Mulyasa. Manajemen berbasis komptensi dan Aplikasinya. Bandung:
Rosdakarya. 2003.
Mohamad Mustari. Manajemen Pendidikan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
2014.
Said Agil Husin Al Munawar. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Dana karya.
2002.
Suharsimi Arikunto. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. 2008.
W.Manja. Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Malang: Elang Mas. 2007.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Surat Izin Mini Riset


Surat Balasan dari MI Jidris Assalam
 Gambaran Profil MI Jidris Assalam Tasikmalaya

Gambar: Tampilan Depan MI Jidris Assalam

 Proses Observasi Implementasi Manajemen Kesiswaan

Gambar: Wawancara bersama Wakil Ketua MI Jidris Assalam

Anda mungkin juga menyukai