Anda di halaman 1dari 11

SINOPSIS JURNAL

Mata Kuliah Manajemen Strategik dan Mutu Terpadu dalam Pendidikan

Dosen Pembimbing Mata Kuliah

Dr. Niswanto, M.Pd


NIP. 196203151987031003

Dibuat Oleh:
Deli Ema Susana
(2309200050016)

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
Jurnal Pertama
Judul jurnal : Impelementasi Manajemen Strategi Pendidikan dinUPT SDN 066657
Kecamatan Medan Labuhan
Nama Jurnal : Edumaspul, 6(1), Year 2022 - 220
Nama Penulis: Nisa Miranda, Bunga Khairunnisa, Muhammad Zacky Bangun,
Muhammad Fikri Nahrowi
Ulasan isi jurnal, dan teori yang dipakai serta gagasan penulis:

Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa Manajemen strategi pendidikan merupakan suatu
sistem manajemen yang memiliki beberapa komponen dalam pendidikan yang saling
berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Yang mana memiliki kompoen utama yaitu
perencanaan yang strategi pada suatu lembaga pendidikan yang terdiri dari tujuan manajemen
strategi, prinsip Manajemen strategi dan karakteristik manejemen strategi pendidikan. Berikut
adalah pembahasan lengkap tentang topik ini:
1. Tujuan Manajemen strategi pendidikan
Penetapan tujuan dalam lembaga pendidikan menjadi hal yang sangat penting, baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek.(Nur Kholis : 2014, p 34) Fungsi yang
paling dominan dari pengaplikasian manajemen strategi ialah menciptakan pemberdayaan
individual bagi organisasi dan menjadi acuan bagi manajer dalam melakukan kegiatan
dari perencanaan yang terstruktur guna memperoleh hasil yang diinginkan. Sagala (2010)
merumuskan lima hal yang wajib dilakukan pihak sekolah pada implementasi manajemen
strategik yaitu: 1) formulasi visi serta misi sekolah, 2) tujuan serta sasaran sekolah, 3)
penentuan strategi organisasi sekolah, 4) implementasi taktik organisasi sekolah, dan 5)
analisis SWOT secara cermat serta akurat.
2. Prinsip Manajemen Strategi Pendidikan
Prinsip-prinsip manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger (1995) adalah :
1. Manajemen Strategi merupakan kumpulan ide serta usaha tindakan manajer
untuk menemtukan sebuah kinerja kerja di perusahaan atau lembaga dalam
waktu yang panjang. Dimana manajemen strategi melibatkan observasi
lingkungan, rumusan strategi yang melibatkan kepada observasi lingkungan,
rumusan strategi, implementasi strategi, dan evalusi pengendalian.
2. Manajemen strategi melibatkan pada observasi yang merujuk observasi serta
evaluasi (opportunity) kesempatan dan (threat) ancaman, diamati melalui
pandangan sudut kekuatan (power) serta titik lemah (weakness).
3. Strategi keputusan yang terlibat langsung kepada masa depan dengan waktu
yang panjang untuk organisasi secara menyeluruh yang memiliki beberapa
karakteristik, yaitu rare, consequential, and directive. Rare adalah beberapa
strategi keputusan yang terkhusus, dan tidak dapat diplagiasi. Consequential
adalah beberapa komponen strategi yang didalamnya SDM penting serta
merujuk beberapa komitmen. Directive adalah komponen- komponen lainnya
dan sikap dimasa mendatang yang ditujukan kepada organisasi.
4. Strategi manajeen dibeberapa organisasi lebih berkembang melalui empat
tahap, yang dimulai dari perencanaan keuangan, lalu perencanaan strategi yang
menuju manajemen yang akan membesar secara keseluruhan, termasuk
implementasi, evaluasi, serta pengendalian (Ahmad : 2016, p 83).
.
3. Karakteristik manajemen strategi pendidikan
Manajemen strategi Pendidikan selalu bereaksi terhadap dorongan lahirnya suatu
bentuk dunia, sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan administrasi, sehingga
merupakan perjalanan untuk mencari cara mengamalkan objek-objek yang diciptakan
yang telah ditentukan.
Karakteristik manajemen strategi pendidikan meliputi:
1. Meninjau ke masa depan.
2. Berkaitan dengan bagian komersial yang kompleks.
3. Kebutuhan dan keputusan lembaga sangat tinggi, apapun bentuknya.
4. Batas lembaga yang tidak jelas.
5. Proses yang dilakukan tidak terisolasi dari konfigurasi manajemen lainnya.
6. Ada objek waktu yang jelas.
7. Memerlukan kepentingan administratif yang besar.

4. Implementasi manajemen strategi di UPT SDN 066657 Kec. Medan Labuhan


1. Manajemen peserta didik
Sistem penerimaan peserta didik baru di SDN 066657 yaitu dengan membuka
registrasi penerimaan siswa baru dengan memasang papan pengumuman di depan
sekolah dan secara online. Di papan pengumuman tersebut juga tersedia
persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta didik baru
di UPT SDN 066675. Setiap tahun sekolah menargetkan dua kelas dengan
masing-masing kelas berjumlah 28 murid. Dengan rata-rata umur enam tahun.
2. Manajemen Kurikulum
UPT SDN 066657 Kec. Medan Labuhan memakai kurikulum 2013. Pihak sekolah
memanfaatkan keunggulan yang diciptakan kurikulum ini dengan sebaik
mungkin. Dengan kurikulum ini siswa dituntut untuk harus aktif, kreatif serta
invatif terhadap pemecahan masalah dalam belajar. Strategi pembelajaran/
pendidikan yang dipakai sekolah adalah dengan melalui penerapan sikap, dimana
peserta didik yang dalam tingkat sekolah dasar masih dalam ruang lingkup
lingkungan sekitar. Sekolah melakukan monitoring terhadap pelaksanaan
kurikulum yaitu dengan mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi yang
bertitik tumpu pada sikap, keterampilan dan juga pengetahuan secara proposional.
3. Manajemen personal
Kualifikasi yang dubutuhkan pendidik di UPT SDN 066657 Kec. Medan Labuhan
adalah dapat mengembangkan kepribadian, menguasai landasan pendidikan,
menguasai bahan pengajaran, dapat menyusun program pengajaran, dapat
melaksanakan program pengajaran, dapat menilai hasil dan proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan, dapat menyelenggarakan program bimbingan,
dapat menyelenggarakan administrasi sekolah, mampu berinteraksi dengan
sejawat dan masyarakat, serta dapat menyelenggarakan penelitian sederhana untuk
keperluan pengajaran.
4. Manajemen Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia di UPT SDN 066657 Kec. Medan Labuhan
adalah ruang kelas untuk masing-masing tingkatan peserta didik, ruang
perpustakaan, kamar mandi guru yang berjumlah empat ruangan, kamar mandi
siswa yang berjumlah enam ruangan, ruang kantor guru, ruang UKS yang
didalamnya tersedia obat-obatan siswa, gudang untuk menyimpan kursi dan meja
yang tidak terpakai, dan pagar sekolah.
5. Manajemen Anggaran.
Sumber dana yang diperoleh berasal dari pemerintah, dan dana BOS. Yang
dimuali tahap penyaluran dana BOS, pengambilan dana, penggunaan dana,
pembelanjaan dana, pembukuan, serta pembangunan. Manajemen Strategi
Pendidikan merupakan suatu sistem manajemen yang memiliki beberapa
komponen dalam pendidikan yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama
lain. Yang mana memiliki komponen utama yaitu perencanaan yang strategis pada
suatu lembaga pendidikan, yang terdiri dari tujuan manajemen strategi, prinsip
manajemen strategi, dan karakteristik manajemen strategi pendidikan.
Implementasi manajemen strategi pendidikan di UPT SDN 066657 Kec. Medan
Labuhan dapat dikatakan cukup baik.

Jurnal Kedua
Judul jurnal : Perencanaan Pendidikan dalam Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan
Islam
Nama Jurnal : Jurnal Pendidik Anak Cerdas dan Pintar Vol. 3 No. 1 2021
Nama Penulis : Ulil Albab
Ulasan isi jurnal, dan teori yang dipakai dan gagasan penulis:
Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa perencanaan pendidikan dalam manajemen mutu
terpadu dalam bidang pendidikan Islam tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas
daya saing bagi output (lulusan) dengan indikator adanya kompetensi baik intelektual
maupun skill serta kompetensi sosial siswa/lulusan yang tinggi. Didalam jurnal ini dijelaskan
bahwa dalam mencapai hal tersebut, implementasi perencanaan pendidikan dalam
manajemen mutu di dalam organisasi pendidikan Islam perlu dilakukan dengan sebenarnya
tidak dengan setengah hati. Dimana dengan memanfaatkan semua entitas kualitas yang ada
dalam organisasi maka pendidikan kita tidak akan jalan di tempat, implementasi perencanaan
pendidikan manajemen mutu di organisasi khususnya di Lembaga pendidikan Islam memang
tidak mudah. Adanya hambatan-hambatan dalam budaya kerja, unjuk kerja dari guru dan
karyawan sangat mempengaruhi.
Kemudian, unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun suatu perencanaan
yaitu: pertama perencanaan pendidikan hendaknya mengutaman nilai-nilai manusiawi, karena
pada dasarnya pendidikan membangun manusia. Kedua, perencanaan Pendidikan hendaknya
memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik seoptimal
mungkin. Ketiga, perencanaan pendidikan hendaknya menyeluruh dan sistematis terpadu
serta tersusun logis dan rasional. Keempat, perencanaan pendidikan hendaknya berorientasi
kepada pembangunan sumber daya manusia. Kelima, perencanaan pendidikan hendaknya
dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan
secara sistematis. Keenam, perencaaan pendidikan hendaknya menggunakan sumber daya
secermat mungkin karena sumber daya yang tersedia langka. Ketujuh, perencanaan
Pendidikan hendaknya berorientasi kepada masa datang, karena pendidikan adalah proses
jangka panjang yang kesemua itu untuk menghadapi masa depan. Kedelapan, perencanaan
lembaga pendidikan hendaknya responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di tengah
masyarakat. Kesembilan, perencanaan lembaga pendidikan hendaknya sebagai sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus menerus.
Dengan demikian perencanaan mempunyai peranan penting dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya perencanaan akan dimungkinkan untuk memprediksi kerja dimasa yang akan
datang, bahkan akan mampu memprediksi kemungkinan hasil yang akan dicapai. Dimana
komponen dalam penentuan kebijakan sampai kepada pelaksanaan perencanaan pendidikan
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang
menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan. Selanjutnya dalam jurnal ini juga menjelaskan tentang model-model
dari perencanaan pendidikan, yang meliputi: model perencanaan komprehensif, model target
setting, model costing dan keefektifan biaya, model PPBS (planning, progamming, budgeting
sistem).

Jurnal Ketiga
Judul Jurnal : Manajemen Strategik Kepala Madrasah Dalam Peningkatan Mutu
Lembaga Pendidikan
Nama Jurnal : Jurnal Islamic Education Manajemen 4 (1) (2019) 39-54
Nama Penulis : Ali Mashar
Ulasan isi jurnal, dan teori yang dipakai dan gagasan penulis:
Pada jurnal ini penulis mengungkapkan Perencana strategi adalah mereka yang
mempunyai posisi paling tinggi dalam sebuah organisasi atau lembaga pendidikan, sebab
mereka menitikberatkan pada keterampilan konseptual dibanding dengan administrasi dan
teknik sehingga para perencana strategi lebih general dari pada spesialis.
Perencanaan strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang
dibuat oleh menejemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh komponen organisasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Di beberapa organisasi atau perusahaan besar,
perencana strategi dibantu oleh staf-staf ahli perencananya dilatih menggunakan teknik-
teknik menejemen strategi. Para staf-staf tersebutlah yang akan membantu untuk
menyediakan data, analisa dan rekomendasi dari beberapa aspek menejemen strategi seperti
mengidentifikasi peluang-peluang yang baru, memantau keadaan lingkungan organisasi atau
lembaga, meninjau dan mengevaluasi kinerja strategis, melakukan analisis alternatif strategis
dan lain-lain (Siagian, 2000).
Perencanaan strategis memiliki lima karakter, yaitu pertama pertanyaan dan
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut, kedua kerangka kerja pembuatan keputusan
harian, ketiga jangka waktu yang panjang, ke empat pemusatan pada energy dan sumberdaya,
dan kelima keterlibatan manajemen puncak. (Siswanto, 2011) Kelima karakter tersebut
menegaskan pada keunggulan perencanaan strategis yang selalu mengedepankan visi,
berorientasi pada proses dan berkesinambungan, beradaptasi dengan dinamika lingkungan
antisipatif dan fleksibel terhadap berbagai perubahan yang terjadi.
Stoner dan Wankel sebagaimana dikutip dalam Siswanto (2011) memperkenalkan
perencanaan strategi atau strategy planning sebagai proses pemilihan tujuan organisasi,
penentuan kebijakan dan program yang diperlukan untuk mencapai sasaran tertentu dalam
rangka mencapai tujuan dan penetapan metode yang dibutuhkan guna menjamin agar
kebijakan dan program strategis tersebut dapat dilaksanakan.
Pelaksanaan Kepala Madrasah MAN 1 Tulungagung dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan
Sebagai pemimpin pendidikan, kepala madrasah memegang peranan yang penting
dalam meletakan pondasi pendidikan bagi pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia di lembaganya. Oleh karena itu, kepala madrasah harus membekali dirinya dengan
jiwa kepemimpinan, inovasi, kompetensi, skill dan kreativitas yang tinggi agar dapat
berkembang dengan pesat (Widiarochmawati, 2010).
Dalam melaksanakan peran sebagai motivator, upaya yang dilakukan kepala sekolah
dalam peningkatan mutu dilakukan dengan pemberian reward dan punishment kepada guru,
staf dan siswa. Pandangan para siswa terhadap kepala madrasah adalah mereka menganggap
bahwa kepala madrasah merupakan orang yang baik dan tegas namun mengerti perasaan
siswa sehingga nasihat kepala madrasah mudah diterima. Kepala madrasah juga memberikan
penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan memberikan bimbingan khusus kepada siswa
yang kurang berprestas.
Pandangan para siswa terhadap kepala madrasah adalah mereka menganggap bahwa
kepala madrasah merupakan orang yang baik dan tegas namun mengerti perasaan siswa
sehingga nasihat kepala madrasah mudah diterima. Kepala madrasah juga memberikan
penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan memberikan bimbingan khusus kepada siswa
yang kurang berprestasi. Terhadap siswa yang melakukan pelanggaran, kepala madrasah tidak
langsung memberikan hukuman tetapi memberikan nasihat dulu, kalau masih belum berubah
masih diberi peringatan, namun bila pelanggaran sangat parah akan diberi sanksi.
Pengawasan Kepala Madrasah MAN 1 Tulungagung dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan
Pengawasan dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui dan mengamati terhadap
kegiatan yang sedang dilakukan oleh sekolah maupun terhadap unsur-unsur organisasi,
meliputi sumber daya yang tersedia, sasaran, proses, hasil dan pengaruh rencana atau program
yang sedang dilaksanakan. Pengawasan dilaksanakan untuk mengidentifikasi ketepatan
kegiatan terhadap hasil yang dicapai dan terhadap rencana yang telah ditetapkan, mengetahui
ada tidaknya penyimpangan pelaksanaan dari suatu rencana dan mengupayakan perbaikan dan
pengembangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan strategi peningkatan mutu lembaga pendidikan yang dilakukan oleh MAN
I dan MAN 3 Tulungagung dengan melakukan kebijakan- kebijakan yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah menyangkut kebutuhan fisik dan non fisik. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan, sekolah meningkatkan profesionalisme semua stafnya sehingga mampu
mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya.

Jurnal Keempat
Judul Jurnal : Manajemen Strategik Pemasaran Pendidikan Berbasis Media Sosial
Nama Jurnal : Journal of manajement Review Volume 4 Number 3 November 2020
Nama Penulis : Neneng Nurmalasari dan Imas Masitoh
Ulasan isi jurnal, dan teori yang dipakai dan gagasan penulis:
Pada jurnal ini menjelaskan dan menegaskan bahwa konsep bisnis dan pemasaran
sudah saatnya diterapkan dalam lembaga pendidikan sehingga dapat berkembang dan
menyesuaikan dengan zaman serta menambah keuntungan bagi lembaga pendidikan
berbanding lurus dengan peminat lembaga pendidikan tersebut. Dimana semakin bagus
lembaga pendidikan dalam memanajemen pemasaran melalui basis media sosial maka akan
semakin banyak pula peminat yang akan melihat pemasaran yang di berikan sekolah
tersebut. Dimana dengan manajemen strategi pemasaran pendidikan yang digunakan dalam
lembaga pendidikan menjadikan lembaga tersebut untuk terus eksis, sehingga apabila
lembaga Pendidikan memberikan citra yang baik dalam rangka menarik jumlah siswa yaitu
dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran dalam dunia pendidikan pada era
revolusi industri 4.0 ini menjadi pilihan yang sangat tepat karena semakin mudah diakses
oleh berbagai kalangan. Dimana media sosial ini merupakan teknologi yang membuat kita
lebih mudah dalam membangun hubungan dengan pelanggan serta memiliki peluang besar
untuk mendapatkan keuntungan bagi pelaku pemasaran.
Dalam jurnal ini penulis menyatakan bahwa pemasaran yang dilakukan melalui media
sosial perlu menjaga beberapa konten agar semaksimal mungkin dapat diterima di khalayak
ramai yaitu dengan tidak melebih-lebihkan konten yang di publikasikan melalui media sosial
namun menonjolkan prestasi yang ada pada lembaga tersebut.
Pada jurnal ini menggunakan pendekatan penelitiannya adalah penelitian kualitatif
dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan juga
dokumentasi. Kemudian, pada jurnal ini memuat bahwa manajemen strategi pemasaran
pendidikan berbasis media sosial yang digunakan diantaranya: facebook, instagram, dan
youtube. Selain itu, strategi pemasaran yang dilakukan dalam jurnal ini sudah mengikuti
langkah-langkah strategi pemasaran yang baik, mulai dari identifikasi masyarakat atau orang
tua siswa sebagai objek manajemen strategi pemasaran pendidikan berbasis media sosial,
menentukan tujuan dari pemasaran yang dilakukan sekolah. Kemudian dalam jurnal ini juga
dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan manajemen strategi pemasaran tentunya ada faktor
pendukung dan jug penghambat.
Faktor pendukungnya meliputi: adanya sumber daya manusia sebagai pengelola,
jaringan internet cukup memadai, dan peran konsumen dalam strategi pemasaran juga sangat
berpengaruh. Kemudian untuk faktor penghambatnya meliputi: waktu untuk proses
pemasaran belum terstruktur, fasilitas fisik kurang lengkap, serta peralatan kurang lengkap.

Jurnal Kelima
Judul jurnal : Peningkatan Mutu Sekolah melalui Manajemen Hubungan Masyarakat
Nama Jurnal : Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Volume 7
Nomor 2 September 2019
Nama Penulis : Rachmat Satria
Ulasan isi jurnal, grand teori yang dipakai dan gagasan penulis: Dalam jurnal ini
memuat bahwa salah satu langkah strategis yang dapat diimplementasikan dalam peningkatan
mutu pendidikan sekolah melalui peranan manajemen hubungan masyarakat (humas), dimana
peranan ini sangat mendukung terhadap keberhasilan program pembelajaran terutama dalam
mengeksternalisasi visi dan misi sekolah tersebut. Dimana manajemen humas yang bagus dan
terarah akan membantu sekolah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk
mendukung peningkatan mutu sekolah, dengan adanya keterlibatan masyarakat serta
komunikasi yang baik sangat penting bagi keberlangsungan kemajuan sekolah.
Kemudian dalam jurnal ini juga dijelaskan sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD No. 20 Tahun 2003 Pasal 7 ayat (1) dijelaskan bahwa wali murid berpatisipasi dalam
menentukan satuan pendidikan dan mendapatkan informasi kemajuan pendidikan anaknya.
Dimana proses peningkatan mutu pendidikan tersebut tentunya melalui langkah strategis
manajemen sekolah dalam upaya meningkatkan mutu sekolah. Dalam mengelola hubungan
masyarakat dengan sekolah tentunya dibutuhkan proses perencanaan, pelaksanaan dan juga
evaluasi pihak sekolah dalam merancang program-program yang mendukung kegiatan
sekolah baik secara internal maupun eksternal. Pertama, perencanaan yang dilakukan oleh
kepala urusan humas melibatkan seluruh elemen lingkungan sekolah, mengagendakan rapat
pelaksanaankegiatan sekolah dan mengaplikasikan kerjasama antara sekolah dengan
stakeholder pendidikan, orang tua maupun masyarakat meliputi kegiatan kegiatan eksternal
dan internal sekolah. Pelaksanaan kegiatan dalam program humas meliputi beberapa kegiatan
antara lain kegiatan eksternal dan kegiatan internal sekolah, dan evaluasi pada aspek
akademik infrastruktur pembelajaran dan aspek sosial. Kedua, prosedur operasional
hubungan masyarakat di sekolah sebagai program kerja kehumasan dengan mensosialisasikan
citra sekolah serta pengadaan infrastruktur sarana dan prasarana pendidikan, pertemuan
dengan peserta didik, mengatur strategi hubungan kerjasama unsur sekolah dan hubungan
kerjasama antar lembaga pendidikan.
Selain itu, dalam jurnal ini penulis menjelaskan bahwa kepala sekolah harusmmampu
mempengaruhi dan memberikan motivasi kepada bawahannya dalam menjalankan tugas
pokoknya masing-masing guna meningkatkan taraf mutu pendidikan. Kemudian
kepemimpinan kepala sekolah kepada guru dengan mengarahkan serta mengkomunikasikan
dengan pemilihan kata yang tepat dalam mengevaluasi sehingga orang yang bersangkutan
tidak tersinggung tapi memahami apa yang disampaikan. Dimana diharapkan dengan
diberikannya motivasi dari kepala sekolah bertujuan untuk mampu meningkatkan kinerja
profesionalitas guru dalam pengajaran demi tercapainya tujuan sekolah untuk dapat mencapai
mutu pendidikan. Kemudian, motivasi juga sangat dibutuhkan bagi seorang guru yang akan
berdampak terhadap kinerjanya, kepala sekolah harus berperan aktif dengan berbagai
penerapan program-program penunjang guna menjawab permasalahan guru dalam
pembelajaran. Selanjutnya, kontrol dan evaluasi oleh kepala sekolah dalam pengelolaan
sekolah meliputi dimensi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan.
Evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam perencanaan, pengorganisasian, hingga
pelaksanaan program-program peningkatan mutu sekolah penting dilakukan.
Selanjutnya, kepala sekolah memonitoring kinerja para guru guna mengetahui
pengembangan pada setiap guru yang dilakukan secara berkala dengan dating langsung pada
kelas yang sedang melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan monitoring
dan evaluasi ini dilakukan guna kepentingan dalam pengambilan keputusan terhadap seluruh
kegiatan pembelajaran, sehingga bisa diambil satu keputusan yang tepat guna meningkatkan
mutu sekolah.

Anda mungkin juga menyukai