Saifi Warzi, Ilham Arif, Rifqi achsanul kholqi alfarisi, Indriana Eka Farhani, Dawatis
Audita, Nofita Primadani
Abstrak
PENDAHULUAN
Suatu kesalahan yang terjadi dalam proses implementasi kurikulum akan berimbas pada
kesalahan pola pendidikan.dan kesalahan pada pola pendidikan akan berimbas pada mutu
pendidikan jadi dibutuhkannya proses yang benar benar rinci untuk implementasi kurikulum
dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Kurikulum memiliki komponen komponen yang berhubungan erat satu sama lain yang
mana terdiri dari tujuan,materi pembelajaran,metode dan evaluasi.apahila semua sistem ini
berjalan dengan baik maka proses kurikulum akan memcapai tujuan yang baik dan apabila
sebaliknya maka kurikulum akan berjalan kurang baik dan kurang maksimal.Maka,dalam
implementasi kurikulum membutuhkan pengorganisasian pada seluruh komponen yang telah
disebutkan.Dalam proses pengorganisasian juga berkait dengal hal
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan pengavaluasian.jadi dalam Penerapan
implementasi kurikulum yaitu seorang yang mengelola pemdidikan harus menguasai manajemen
baik yang mengatur pendidikan danga kurikulumnya untuk mencapai peningkatan mutu
pendidikan dalam sebuah lembaga.1
Berkenaan dengan judul artikel ini yaitu Implementasi kurikulum dalam meningkatkan
mutu pendidikan.yang mana peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian. dengan ini tujuan
dari peneliti yaitu untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai implementasi
kurikulum dalam meningkatkan mutu pendidikan.2
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, kami meneliti menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang pengalaman dan persepsi partisipan terhadap program
rehabilitasi komunitas. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi rujukan
yang konkret berdasarkan landasan yang kokoh dan juga kami sebagai peneliti juga
mengumpulkan data yang kaya dan kompleks tentang pengalaman subjektif partisipan.
1
Nasbi, I. (2017). Manajemen kurikulum: Sebuah kajian teoritis. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(2
2
Nasbi, I. (2017). Manajemen kurikulum: Sebuah kajian teoritis. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(2
Teknik yang diambil dari penelitian Artikel tersebut menggunakan Studi kepustakaan
dengan menggunakan metode menyajikan kajian terkini dari Sumber terpercaya serta disertai
landasan yang kuat, Analisis literatur dengan mengindentifikasi tren,pola,dan temuan utama
dalam penelitian terkait dengan merujuk pada karya-karya terdahulu, peneliti juga dapat
menempatkan penelitiannya dalam konteks luas kemudian menggunakan Studi literatur yang
bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan yang masih ada dan terakhir menggunakan metode
sintesis literatur untuk memperkuat Pemahaman akan isu-isu kunci yang relavan dengan
penelitian Artikel tersebut.
PEMBAHASAN
Saylor dan Alexander dalam Muhaimin menafsirkan kurikulum sebagai segala usaha
sekolah atau perguruan tinggi yang bisa memperolah atau menimbulkan hasil-hasil belajar yang
dikehendaki, apakah didalam situasi-situasi sekolah ataupun di luar sekolah.5
Manajemen kurikulum memfokuskan kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru serta
kegiatan yang berkaitan dengan prosedur pelaksanaan belajar mengajar. Kegiatan yang berkaitan
dengan tuugas guru mencakup pembagian tugas mengajar, pembagian tugas/tanggung jawab
dalam mengembangkan ekstra kurikuler, dan koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan prosedur pelaksanaan belajar mengajar terdiri atas:
1) penataan jadwal pelajaran, 2) penataan program (rencana) menurut satuan waktu tertentu
3
Suharsimi arikunto. Manajemen pendidikan (Yogyakarta: adtya media, 2008), hlm 95
4
Muhaimin, pengembangan kurikulum pendidikan agama islam, (Jakarta: pt raja grafindo persada, 2005) hlm 1
5
Sudjana, nana. Pembinaan dan pengembangan kurikulum di sekolah. (bandung: pt sinar baru, 1989).
(seperti catur wulan, semester, atau tahunan), 3) pengisian daftar kemajuan murid, 4) pengurusan
evaluasi hasil belajar, 5) laporan hasil evaluasi ,dan, 6) aktivitas bimbingan penyuluhan.6
1. Produktivitas, hasil yang akan diterima dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang
harus ditinjau dalam manajemen kurikulum. Memikirkan bagaimana agar peserta didik
dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran
dalam manajemen kurikulum.
2. Demokratisasi, penerapan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam
menerapkan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk memperolah tujuan kurikulum.
3. Kooperatif, untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum
perlu adanya kolaboratif yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum untuk mencapai
tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil
yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat harus
mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi
6
Yuhasnil, manajemen kurikulum dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Journal of administration and
educational management. Vol 3 no 2. 2020
7
Amirudin siaahan, manajemen kurikulum dalam meningkatkan mutu pendidikan. Journal on education, vol 05 no
3. 2023
5. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen
kurikulum harus dapat memperkuat dan memfokuskan visi, misi, dan tujuan kurikulum.8
Syafarudin menjelaskan bahwa terdapat beberapa langkah yang harus dilaksanakan dalam
proses perencanaan kurikulum Antara lain :
Langkah-langkah dalam perencanaan kurikulum ini penting bagi kegiatan selanjutnya, maka
peran kepala sekolah sangat penting dalam membentuk, mengarahkan dan membantu para guru
yang mendapati kesulitan dalam menyempurnakan kegiatan ini. Dapat pula dikerjakan kegiatan
bersama dalam mata pelajaran sejenis melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).10
HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA