Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP, PROSES DAN PERANAN GURU DALAM


ADMINISTRASI KURIKULUM DI SATUAN
PENDIDIKAN

Mata Kuliah : Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Dosen : Moh. Maulidin Alif Utama, M.Pd

Disusun oleh :
Nadia Nopianti
Rana Octavia

Program Studi Pendidikan Agama Islam


STAI ASY-SYUKRIYYAH TANGERANG
2022/2023
A. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan dan teknologi yang sangat pesat di Indonesia
adalah salah satu faktor perubahan kurikulum. Oleh karena itu dengan memahami
perkembangan kurikulum di Indonesia kita bisa mengambil pelajaran guna untuk terus
menyempurnakan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Seperti yang telah kita ketahui, pendidikan adalah suatu aspek yang sangat
memberikan banyak faktor bagi kehidupan seseorang. Dengan pendidikan yang baik,
maka akan baik pula pola pikir dan sikap seseorang. Untuk membangun pendidikan
yang baik, dibutuhkan pula adanya pola dan sistem pendidikan yang baik. Pola dan
sistem pendidikan yang baik akan terwujud jika adanya kurikulum yang sesuai dan
baik.
Kurikulum merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh besar dalam
mencapai keberhasilan sebuah pendidikan. Kurikulum adalah rancangan dan peraturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Dari hal ini bisa kita ketahui bahwa, dalam dunia
pendidikan kurikulum digunakan sebagai penuntun arah dalam melaksanakan proses
pendidikan. Konsep kurikulum ini sendiri dapat berubah dan berkembang seiring
dengan perkembangan zaman.1
Dunia pendidikan baik itu formal maupun non formal maka harus menyesuaikan
kurikulum pembelajarannya, jadi kurikulum pendidikan itu mengalami perkembangan
yang cukup signifikan. Tentunya pengembangan kurikulum itu berorientasi kepada
kebutuhan peserta didik yang berorientasi pada tujuan negara yaitu mensukseskan
program pembangunan nasional, dengan mencetak sumber daya manusia berkualitas
sesuai kebutuhan dalam pembangunan dan dapat menghasilkan peserta didik yang
berkualitas.
Kurikulum di Indonesia memang sudah berubah berulang kali. Pada dasarnya,
perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah adalah guna untuk perbaikan sistem
pendidikan di Indonesia. Meskipun pada kenyataanya setiap kurikulum pastilah
memiliki kekurangan dan perlu dievaluasi serta diperbaiki agar tujuan pendidikan
tercapai dengan baik.
Begitu juga dengan pengembangan kurikulum yang merupakan proses dinamika
sehingga dapat merespon terhadap tuntutan struktur pemerintah tentang proses

1
Doni Pratiwi, Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum, Universitas Negeri Padang, hal 1

1
pendidikan di Indonesia, perkembangan ilmu teknologi maupun globalisasi. Kebijakan
pendidikan di dalam kurikulum haruslah sejalan dengan visi dan misi pembangunan
nasional yang dituangkan dalam kebijakan peningkatan angka partisipasi, mutu,
efisiensi dan relefansi pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses
pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan kelihatan
amburadul dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam
perkembangan kurikulum, khususnya di Indonesia. Kurikulum merupakan salah satu
alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah.
Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa,
akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan,
Semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan. Kurikulum
haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan
yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan
yang diharapkan.
Pentingnya peran kurikulum dalam dunia pendidikan ini tentu juga harus
memiliki pengelolaan yang baik, oleh karena itu diperlukan proses administrasi yang
disebut sebagai administrasi kurikulum. Banyak orang yang menganggap remeh
administrasi ini, namun sebenarnya administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan
proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan
orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Pemilihan orang yang bekerja dibidang administrasi pun tidak sembarangan.
Jika dipegang oleh tangan yang salah atau kurang terampil maka administrasi tersebut
akan berantakan. Oleh sebab itu orang yang memegang administrasi haruslah orang
yang sudah terlatih dalam bidangnya. Jika administrasi sudah dipegang oleh orang yang
benar, maka proses pengelolaan administrasi dapat berjalan lancar dan hasil akhirnya
dapat menunjang keberhasilan suatu pendidikan.
Tujuan dari penulisan artikel adminitrasi kurikulum ini adalah untuk
menjelaskan peranan penting administrasi kurikulum, proses atau tahapan administrasi
kurikulum dan peran aktif guru dalam administrasi kurikulum. Apabila administrasi
kurikulum sudah berjalan sebagaimana mestinya, maka tujuan dari pendidikan itu akan
tercapai.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kuriulum?
2. Bagaimana konsep administrasi kurikulum?
3. Bagaimana proses administrasi kurikulum di satuan pendidikan?
4. Bagaimana keterlibatan guru dalam administrasi kurikulum?

C. Pembahasan
1. Pengertian Kurikulum dan Administrasi Kurikulum

Menurut Taba dalam Nasution mengartikan kurikulum sebagai “a plan of


learning”, yakni suatu yang direncanakan untuk pelajaran anak. Pandangan tradisional
kurikulum, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijasah.2
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 dikemukakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan peraturan maengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.3
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahsa Yunani yaitu curir dan currere
yang merupakan istilah bagi tempat berpacu dan berlari dari sebuah perlombaan yang
telah dibentuk semacam rute pacuan dan harus dilalui oleh para competitor. Dengan
kata lain, rute tersebut harus dipatuhi dan dilalui oleh para kompetitor sebuah
perlombaan.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit
kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa
untuk dapat menamatkan pendidikannya, Pada lembaga tertentu, sedangkan secara luas
kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada
siswa selama mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Usaha-usaha
untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa dapat berlangsung di dalam kelas
maupun di luar kelas baik yang dirancang secara tertulis maupun tidak, asal ditujukan
untuk membentuk lulusan yang berkualitas.
2
Dedi Lazwardi, 2017, Manajemen Kurikulum Sebagai Pengembangan Tujuan Pendidikan, dalam Al-
Idarah: Jural Pendidikan Islam Vo;.7, No.1 hal 101 (Lampung: Universitas Nahdlatul Ulama Lampung)

3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3
Kualitas proses pendidikan antara lain ditentukan oleh kurikulum dan efektifitas
pelaksanaannya.kurikulum itu harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa,
perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan tuntutan
masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman
belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik
dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswa.
Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara
kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan4
Administrasi kurikulum dapat dijadikan sebagai aktivitas untuk menilai dan
mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam proses pengajaran
untuk mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur
pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi termasuk kurikulum.
Ruang lingkup administrasi kurikulum dan pembelajaran meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Standar Isi
Berdasarkan PP19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006,
Standar isi meliputi: (1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan
pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan; (2) Beban
belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah; (3) Kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkandandisusunolehguruberdasarkan
panduan penyususnan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi; (4)
Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP.
b. Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006, Standar kompetensi lulusan
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari

4
Satrio, dkk., Administrasi Kurikulum, Kesiswaan, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dalam
Tinjauan Administrasi Sekolah, dalam Indonesia Journal of Islamic Education management Vol.4, No.2
(2021) hal 95

4
satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan ini meliputi seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan ini mencakup aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
c. Standar Penilaian Pendidikan
Standar Penilaian adalah standar yang mengatur mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaianprestasibelajarpesertadidik.Penialaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, menurut PP19 tahun 2005 terdiri dari: (1) penilaian
hasil belajar oleh pendidik; (2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; (3)
penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
d. Perangkat Pembelajaran
Sesuai dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
berdasarkan Permen No. 22 tentang Standar Isi dan Permen No. 23 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh sekolah
sebagai berikut: (1) Pemetaan Kompetensi Dasar setiap Mata Pelajaran; (2)Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). SKBM adalah pencapaian kompetensi dasar
mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. Penetapan SKBM ini dilakukan oleh
forum guru yang berada di lingkungan sekolah yang bersangkutan maupun dengan
sekolah yang terdekat (MGMP); (3) Perhitungan hari belajar efektif/ kalender
pembelajaran; (4) ProgramTahunan,ProgramSemester;(5)Pengembangan Silabus dan
Sistem Penilaian; (6) Program Satuan Pembelajaran (PSP) dan rencana pelaksanaan
Pembelajaran (RPP); (7) Jadwal Pembelajaran; (8) Tugas siswa; (9) Pengembangan
diri/ Ekstrakulikuler; dan (10) Program Perbaikan dan Pengayaan.5
Fungsi Administrsi Kurikulum
Ada beberapa fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai berikut
(Mustopa, 2021):
1) meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan
sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan
yang terencana dan efektif;
2) meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai
hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik
tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan

5
Haniatun Masliroh, Sistem Online Administrasi Kurikulum sebagai Solusi Perbaikan Layanan
Administrasi di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik, dalam Jurnal DIDAKTIKA, Vol 19, No 2 (Gresik:
2013) hal 6

5
ekstrakurikuler yang di kelola secara integritas dalam mencapai tujuan
kurikulum;
3) meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar;
4) meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan
terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam belajar;
5) meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain
yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian,
ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Di
samping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan
pembalajaran yang efektifdan efisien karena adanya dukungan kondisi positif
yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum;
6) meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum, kurikulum yang di kelola secara professional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu di
sesuaikan dengan cirri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.6

2. Konsep Administrasi Kurikulum


Menurut Sukmadinata dalam Hermino mengemukkan bahwa ada tiga konsep
tentang kurikulum, yaitu kurikulum sebagai subtansi, sebagai sistem dan sebagai bidang
studi.
a. Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu subtansi dipandang orang sebagai
suatu rencana kegiatan belajar, bagi murid-murid disekolah, atau suatu
pernangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk
kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan
belajar-mangajar, jadwal dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat mencakup

6
Satrio, dkk., Administrasi Kurikulum, Kesiswaan, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dalam
Tinjauan Administrasi Sekolah, dalam Indonesia Journal of Islamic Education management Vol.4, No.2
(2021) hal 95

6
lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi ataupun seluruh
negara.
b. Kurikulum sebagai suatu sistem, sistem kurikulum merupakan bagian dari
sistem persekolahan, sistem pendidikan bahakan sistem masyarakat. Suatu
sistem kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana
cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan
menyempurnakannya..
c. Kurikulum sebagai bidang studi, ini merupakan bidang kajian para ahli
kurikulum dan ahli pendididkan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai
bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan
percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan
memperkuat bidang studi kurikulum.

3. Proses Administrasi Kurikulum di Satuan Pendidikan


a. Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh
Departemen Pendidikan Nasioanl ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah
dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum yang dilakukan
oleh Departemen Pendidikan Nasioanl ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut:
1) Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
a) Landasan, program dan pengembangan kurikulum
b) Garis-garis besar program pengajaran
c) Pedoman pelaksanaan kurikulum
2) Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman
penyusunan kalender akademik, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal
pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan
pengajaran.7
Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum
tingkat satuan pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah negara
dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan bangsa.

7
Rahma Suci Nadira, Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum, (2020: Universitas Negeri
Padang) hal 2-3

7
Untuk merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip umum yang
berlaku dalam pengembangan dan perumusan kurikulum itu sendiri yaitu:
1) Prinsip relevansi
2) Prinsip efektifitas
3) Prinsip efisiensi
4) Prinsip continuitas
5) Prinsip fleksibilitas
Disamping itu perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kalender
pendidikan untuk setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah. Penyusunan kalender
dimaksudkan agar terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan sekolah, sehingga setiap
kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan secara cermat terhadap
kegiatan di sekolah yang dipimpinnya.
Kalender pendidikan antara lain berisikan:
1) Permulaan tahun ajaran
2) Penerimaan siswa bau dan persiapan tahun ajaran baru
3) Kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah
4) Hari belajar efektif di sekolah
5) Uapcara-upacara sekolah
6) Hari-hari libur sekolah baik libur umum, libur khusus, maupun libur semester
atau catur wulan.
7) Ulangan semester atau catur wulan, UNAS
8) Pengisian, pembagian rapor dan kenaikan kelas
9) Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler
Dalam melaksanakan kalender akademik pendidikan wajib memperhatikan
prinsip-prinsip operasional kegiatan sekolah antara lain:
1) Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektifitas dan
efisiensi pendidikan
2) Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang
relevan
3) Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan
ekstrakurikuler dan kurikuler merupakan satu keseluruhan yang integratif
Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler menjamin kelancaran dan efektifitas
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

8
b. Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah
meliputi:
1) Penyusunan program pengajaran semesteran/caturwulan
Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran/caturwulan adalah untuk:
a) Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam
proses belajar mengajar.
b) Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran
dapat dilakukan secara bertahap dan tepat.
Fungsi program pengajaran semester atau caturwulan ini adalah:
1) Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu
semesteran dan caturwulan.
2) Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan
pembinaan terhadap guru.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran
semester/caturwulan yaitu:
a) Mempelajari GBPP mata pelajaran yang dibina.
b) Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP
menjadi beberapa satuan bahasan.
c) Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu
semesteran/caturwulan.
d) Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah selama satu
semester/caturwulan dengan melihat kalender pendidikan sekolah
yang bersangkutan.
e) Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan
sesuai dengan hari efektif sekolah.
f) Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan
banyaknya minggu efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender
pendidikan.
2) Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
3) Pelaksanaan proses belajar mengajar
4) Kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
c. Pengawasan

9
Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan.
Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penjagaan. Jadi
pengawasan berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik. Menurut Winardi,
pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya
memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk memastikan
bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki. Pengawasan itu meliputi
pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-
instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
d. Evaluasi
1) Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna memberikan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah:
a) Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujuan untuk
memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan
pengayaan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi belajar
mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
b) Memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya
dalam belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau
memperluas pelajaran.
c) Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk
pemberian laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan siswa.
2) Evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang
mendukung atau menghambat keberhasilan program tersebut.

4. Keterlibatan Guru dalam Administrasi Kurikulum


Guru adalah titik sentral suatu kurikulum berkat usaha guru, maka timbul
kegairahan belajar siswa. Sehingga memacu belajar lebih keras untuk mencapai tujuan
belajar mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum, untuk itu guru perlu memiliki
ketrampilan belajar mengajar.

10
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk
karakter bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak
tergantikan oleh unsur yang lain, terlebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan
multidimensional, bilamana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru
dianggap sangat kurang.
Guru juga merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses
belajar. Oleh karena itu guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping
menguasai materi yang disampaikan. Dengan kata lain guru harus dapat menciptakan
kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik dan seorang guru sebagai
pengajar dapat tergolongkan perannya dalam kegiatannya.
Pemahaman tentang administrasi pengembangan kurikulum dinilai akan sangat
membantu bagi para guru dalam menerjemahkan kurikulum menjadi pengalaman
belajar peserta didik. Bila semakin tinggi kemampuan guru dalam administrasi sekolah,
maka semakin tinggi efisiensi pembelajaran yang akan berdampak pada prestasi belajar
peserta didik.8
Di dalam pelaksanaan kurikulum, tugas guru adalah mengkaji kurikulum
tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru dan
kepala sekolah memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan dalam proses
pengembangan kurikulum. Peran guru lebih banyak dalam tataran kelas, berikut ini
dijelaskan peran guru dalam administrasi kurikulum, yaitu:
Pertama, implementer. Guru berperan dalam mengaplikasikan kurikulum yang
sudah ada. Dalam melaksanakan perannya, guru hanya menerima kebijakan perumus
kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isis kurikulum maupun
menentukan target kurikulum. Pada fase implementator peran guru dalam
pengembangan kurikulum hanya sebatas menjalankan kurikulum yang telah disusun
(sebelum reformasi pendidikan).
Kedua, adapters. Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, tetapi
juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik kebutuhan siswa dan kebutuhan
daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk menyelesaikan kurikulum
yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan local.

8
Yani Sukriah Siregar, 2021, Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah Menengah Terhadap Prestasi
Belajar Bidang Studi Ekonomi Materi Pokok Uang Dan Perbankan Peserta Didik Kelas X Sma Negeri
1 Sayurmatinggi, dalam NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial vol 8 no 1 hal 62-63

11
Ketiga, developers. Guru berwenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan
saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga
dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur
keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya, guru dapat menyususn
kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah serta sesuai dengan
pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
Keempat, researchers. Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini
dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab
dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran guru sebagai
peneliti guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum.
Senada dengan itu, guru memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, sebagai berikut: 1) Pengelolaan administrative; 2)
Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum; 3) Guru sebagai tenaga profesi
kependidikan; 4) Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum; 5) Meningkatkan
keberhasilan sistem instruksional; 6) Pendekatan kurikulum; 7) Meningkatkan
pemahaman konsep diri; dan 8) Memupuk hubungan yang harmonis dengan siswa.9
Berikut diuraikan kegiatan administrasi pendidikan dan peranan guru dalam
administrasi pendidikan :
1) Administrasi Kurikulum
Menurut Prof. soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, M.Sc bahwa kurikulum
merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman
pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam
kegiatan mendidik siswanya
2) Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan adalah proses pengurusan segala hal yang berkaitan
dengan siswa di suatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswaa pembinaan
siswa selama di sekolah hingga siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan
suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
3) Administrasi Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang
sesuai dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat diperlukan

9
Satrio, dkk., Administrasi Kurikulum, Kesiswaan, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dalam
Tinjauan Administrasi Sekolah, dalam Indonesia Journal of Islamic Education management Vol.4, No.2
(2021) hal 96

12
aturan yang tegas dan jelas serta keterampilan dan kecakapan personel sekolah dalam
administrasi sarana dan prasarana tersebut.
4) Administrasi Personal
Personal pendidikan adalah petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan
non-edukatif (ketata usahaan). Personel bidang edukatif adalah mereka yang
bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar yakni guru dan konselor (BK).

13
D. Kesimpulan
- Kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala
pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh
sekolah dalam kegiatan mendidik siswa. Administrasi kurikulum merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar
mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
- Fungsi administrasi kuriulum adalah (1) meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumber daya kurikulum, (2) meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada
siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, (3) meningkatkan relevansi dan
efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar peserta didik, (4) meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, (5) meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses belajar mengajar, dan (6) meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum.
- Konsep Administrasi Kurikulum adalah kurikulum sebagai suatu subtansi
dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar, kurikulum sebagai suatu
sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi.
- Proses administrasi kurikulum dalam satuan pendidikan adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
- Keterlibatan guru dalam administrasi kurikulum diantaranya adalah guru sebagai
implementer, guru sebagai adapter, guru sebagai developer, dan guru sebagai
researcher.

14
Daftar Pustaka

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi


Pendidikan di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara)

Aliyyah, R. R. (2018). Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta:


Polimedia Publishing.

Asrori (2012). Evaluasi Kurikulum dan Tantangannya. Makalah Seminar Nasional


Pendidikan di FKIP Universitas Plangkaraya Tahun 2012.

Bachtiar, M. Y. (2016). Pendidik dan tenaga kependidikan. Publikasi Pendidikan, 6(3).

Elwein Sulistya Ningrum dan Ahmad Yusuf Sobri. 2013. Implementasi Kurikulum
2013 di Sekolah Dasar, (Malang: Universitas Negeri Malang)

Husnawati, Z. 2013. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di


Sekolah Dasar Islam (SDI) Surya Buana Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: FIP UM.

Jeflin, Hairunisa. 2020. Pengertian Kurikulum, Proses Administrasi Kurikulum dan


Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum. Padang: Universitas Negeri Padang

Lazwardi, Dedi. 2017. Manajemen Kurikulum Sebagai Pengembangan Tujuan


Pendidikan. Lampung: Dalam Al-Idarah: Jurnal Pendidikan Islam vol.7, No.1

M. Ngalim Purwanto, Istarani & Intan pulungan , 2015, Ensiklopedi Pendidikan Medan:
Media Persada

Masliroh, Haniatun. Sistem Online Administrasi Kurikulum sebagai Solusi Perbaikan


Layanan Administrasi di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik, dalam Jurnal
DIDAKTIKA, Vol 19, No 2 (Gresik: 2013) hal 6

Nasbi, Ibrahim. 2017. Manajemen Kurikulum. Dalam Jurnal Idaarah Vol I No. 2
(Makassar: UIN Alauddin Makassar)

Novia, A., & Lubis, W. (2017). Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. EducanduM, 10(1), 1-12.

Patsun. (2015). Pradikma Administrasi dalam Pengelolaan Sekolah. Cendikia 1(2).

Pratiwi, Doni. 2020. Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum. Padang:


Universitas Negeri Padang

15
Satrio, dkk., Administrasi Kurikulum, Kesiswaan, Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan dalam Tinjauan Administrasi Sekolah, dalam Indonesia Journal of
Islamic Education management Vol.4, No.2 (2021) hal 95

Skiner, 2012, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,

Yani Sukriah Siregar, 2021, Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah Menengah
Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi Materi Pokok Uang Dan
Perbankan Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Sayurmatinggi, dalam
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial vol 8 no 1 hal 62-63

16

Anda mungkin juga menyukai